2. Cari Perantara
Seperti yang sudah tertulis diatas bahwa perantara dalam proses ta'aruf dapat
melalui media ta'aruf online dan orang-orang di lingkungan sekitar.
Jika proses ta'aruf melalui media online maka admin dari media ta'aruf online
tersebut akan memberikan ruang untuk calon ta'aruf saling mengenal dan
memperkenalkan diri namun, tetap dalam pengawasan contohnya dengan
membuat grup yang berisikan admin dan kedua calon ta'aruf .
Jika melalui orang-orang di lingkungan sekitar, ta'aruf ini sudah terjadi
disebagian masyarakat yaitu dengan menanyakan apakah bersedia untuk
diperkenalkan dengan si calon ta'aruf atau tidak, kemudian menentukan jadual
pertemuan jika memang bersedia namun tetap ditemani oleh perantara.
3. Tukar Biodata
Proses ta'aruf dengan bertukar biodata bertujuan untuk kedua calon dapat saling
mengetahui identitas masing-masing. Sesuai dengan tujuan ta'aruf ini untuk
menjaga kesucian dan kemuliaan.
Isi dari biodata dalam proses ta'aruf antara lain: identitas diri, kesukaan,
ketidaksukaan, hobi, kelebihan, kekurangan, visi dan misi pernikahan dan lain
sebagainya.
4. Pertemuan Keluarga
Setelah bertukar biodata, kedua calon ta'aruf sepakat dan melanjutkan ketahap
berikutnya yaitu pertemuan keluarga.
Pertemuan keluarga merupakan tahap yang bisa dikatakan proses menuju
puncak karenanya pertemuan keluarga ini saling mengenal lebih dalam. Ada
yang mengatakan bahwa pernikahan bukan menyatukan dua insan saja
melainkan dua keluarga.
5. Sholat Istikhoroh
Apa Itu Sholat Istikhoroh?
Sholat Istikhoroh merupakan ibadah Sunnah yang dilakukan untuk meminta agar
diberikan petunjuk atas kedua pilihan dan adapun petunjuk dari Alloh SWT dapat
datang melalui mimpi atau pun kemantapan hati.
Jika setelah melalui tahap pertemuan keluarga, Sholat Istikhoroh ini menjadi
solusi untuk calon ta'aruf apakah ingin melanjutkan atau tidak ketahap berikutnya
karena petunjuk dari Alloh SWT itulah yang terbaik.
6. Khitbah
Khitbah atau yang biasa disebut lamaran adalah suatu permintaan dari pihak laki-
laki kepada pihak perempuan dengan maksud untuk menikahinya.
Lamaran ini bisa dilakukan oleh sang laki-laki secara langsung ataupun
diwakilkan oleh pihak lain sesuai ketentuan agama Islam. proses khitbah belum
selesai jika pihak perempuan belum memberikan jawaban. Jika perempuan
berkata iya maka berarti sang perempuan sudah resmi dilamar.