Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI

PERSALINAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA

Anxiety Level Differences Between The Face Of Labour And Multigravida Primigravida
1 2
Eka Roisa Shodiqoh , Fahriani Syahrul
1
FKM Universitas Airlangga, yuni.dikin@gmail.com
2
Departemen Epidemiologi FKM Universitas Airlangga, fahriani_syahrul@yahoo.com
AlamatKorepondensi :DepartemenEpidemiologiFakultasKesehatanUniversitasAirlangga
Surabaya, JawaTimur, Indonesia

ABSTRAK
Kondisi menjelang persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan.
Proses melahirkan bayi tidak selalu somatis sifatnya, tetapi bersifat psikosomatis sebab banyak
elemen psikis ikut mempengaruhi kelancaran atau kelambatan proses melahirkan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan antara
primigravida dan multigravida.Penelitian dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan
menggunakan kuesioner dan skala pengukuran tingkat kecemasan Hamilton Rating Scale Anxiety
(HRS-A). Wawancara dilakukan pada 43 ibu hamil primigravida dan multigravida trimester III yang
memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Talango
Kabupaten Sumenep. Subjek ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Variabel
Independen dalam penelitian ini adalah karakteristik ibu, faktor internal dan eksternal penyebab
kecemasan, sedangkan variabel dependen adalah tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Pengujian perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan antara primigravida dan
multigravida menggunakan uji wilcoxon Mann-Whitney U dengan nilai statistik sig. (2-tailed) adalah
0,006 atau nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara
primigravida dan multigravida Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada beda antara tingkat
kecemasan primigravida dan multigravida dalam menghadapi persalinan, sehingga diharapkan bagi
tenaga medis pada saat melakukan pengkajian pada ibu hamil juga memfokuskan pada masalah
psikologi ibu dan juga memberikan informasi kepada suami agar turut serta membantu mendampingi
selama proses kehamilan sampai persalinan.

Kata Kunci : tingkat kecemasan, persalinan, primigravida, multigravida

ABSTRACT
Condition before childbirth is one thing that can cause anxiety. The process of giving birth is not
always only somatic, but also psychosomatic. It is because many psychological elements affect the
process of giving birth. This study aimed to analyze the differences in the level of anxiety in facing
childbirth between primigravida and multigravida. The research was conducted with a cross-
sectional design using questionnaires and Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A). Interviews were
conducted on 43 primigravida and multigravidae pregnant women on 3rd trimester who checkup at
Public Health Center (PHC) of Talango, Sumenep. The sample was taken by simple random
sampling. Independent variables in this study were maternal characteristics, internal and external
factors which cause anxiety. The dependent variable was the level of anxiety in facing labor. The
testing difference in the level anxiety in the face of labor between primigravida and multigravida with
Wilcoxon Mann-Whitney U test, where statistic values sig. (2-tailed) is 0,006 or p<0,05 indicating
that there were differences in anxiety levels between primigravida and multigravida. The conclusion
that can be drawn is that there are differences in the level of anxiety in facing childbirth between
primigravida and multigravida. It is recommended for health workers to concern not only on the
pregnancy but also on the mother’s psychology condition. Health workers should inform husbands to
accompany their wives from pregnancy to childbirth.

Keyword: anxiety level, labor, primigravida, multigravida

141
142 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 141-150

PENDAHULUAN janin dicukupi melalui proses fisiologis yang


Kehamilan dan persalinan merupakan sama. Unitas ini tidak hanya meliputi proses-
suatu proses yang alami dan menimbulkan rasa proses kehidupan yang positif saja, akan tetapi
sakit. Namun banyak wanita yang merasakan juga menyangkut segi-segi negatif dimana
sakit tersebut lebih parah dari seharusnya kesejahteraan ibu mengait pula pada
karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan kesejahteraan janinnya (Kartono, 2007).
stres. Hal ini disebut fear-tension-pain concept Selama kehamilan, ibu mengalami
(takut-tegang-sakit), dimana rasa takut perubahan fisik dan psikis yang terjadi akibat
menimbulkan ketegangan dan kepanikan yang ketidak seimbangan hormon progesteron dan
menyebabkan otot menjadi kaku dan akhirnya estrogen yaitu hormon kewanitaan yang ada di
menyebabkan rasa sakit (Andriana, 2006). dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses
Pada umumnya seorang ibu yang kehamilan, untuk itu seorang ibu hamil harus
pertama kali hamil akan senang dengan mempersiapkan fisik dan psikologisnya selama
kehamilannya. Begitu besar rasa ingin tahu proses kehamilan dan persalinan agar berjalan
mereka terhadap perubahan diri dan sesuai dengan harapan (Kartini, 2006).
perkembangan janin. Tapi disaat yang sama, Sebagai bukti kecemasan wanita hamil
tumbuh pula kecemasan dalam diri calon ibu dalam studi yang dilakukan Einsenberg
tersebut. Bahkan bagi ibu yang hamil kedua, (1996), menyatakan bahwa 94% wanita
ketiga dan seterusnya (Bobak et al, 2005). khawatir mengenai apakah bayi mereka akan
Kecemasan merupakan suatu keadaan normal, 93% wanita khawatir mengenai
normal yang mungkin dirasakan oleh setiap apakah meraka dan bayinya akan melewati
orang jika ada jiwa yang mengalami tekanan persalinan dengan selamat dan 91% wanita
atau perasaan yang sangat dalam sehingga khawatir tentang badan mereka ketimbang
dapat menyebakan masalah psikiatris. kesehatan mereka selama kehamilan. Gejala
Kecemasan seringkali berkembang dalam kecemasan dapat dikelompokkan menjadi
jangka waktu panjang dan sebagian besar beberapa keadaan seperti gelisah, sakit kepala,
tergantung pada seluruh pengalaman hidup gemetar, tidak dapat santai, kepala terasa
seseorang. Peristiwa-peristiwa khusus dapat ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar
mempercepat munculnya serangan kecemasan (palpitasi), sesak nafas, keluhan lambung,
tetapi hanya setelah terbentuk pola dasar yang pusing, mulut kering, dan sebagainya (Maslim,
menunjukkan reaksi rasa cemas pada 2001). Oleh karena itu kesehatan jasmaniah
pengalaman hidup seseorang (Ramaiah, 2003). dan kematangan psikis merupakan unsur yang
Kematian dan kesakitan pada ibu hamil sangat diperlukan supaya calon ibu tersebut
dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama mampu menanggung kontra indikasi
telah menjadi masalah, khusunya di negara- kehidupan batiniah dan cobaan jasmaniah
negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian tanpa banyak mengalami gangguan mental
perempuan usia subur disebabkan oleh hal sehingga saat melahirkan bayinya nanti, dapat
yang berkaitan dengan kehamilan dan mengurangi kesakitan jasmaniah (Kartono,
persalinan. Kematian saat melahirkan menjadi 2007). Untuk menghilangkan rasa cemas
penyebab utama mortalitas perempuan pada tersebut harus di tanamkan kerja sama antara
masa puncak produktifitasnya World Health pasien dengan tenaga kesehatan dan diberikan
Organization (WHO) memperkirakan setiap informasi kepada ibu hamil selama kehamilan
tahun terjadi 210 juta kehamilan diseluruh (Dahro, 2008).
dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan Tujuan penelitian ini adalah
mengalami kesakitan sebagai akibat menganalisis perbedaan tingkat kecemasan
kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami dalam menghadapi persalinan antara
komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih primigravida dan multigravida di wilayah
dari 500.000 meninggal tahun 1995. Sebanyak kerja Puskesmas Talango Kabupaten
210.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di Sumenep.Tujuan khusus penelitian ini antara
negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, lain adalah Mengidentifikasi tingkat
termasuk Indonesia (Prawirohardjo, 2008). kecemasan menurut karakteristik ibu hamil
Seorang calon ibu dan janin yang di yang meliputi : usia, pendidikan, dan
kandungnya merupakan suatu unitas organik pekerjaan; Mengidentifikasi tingkat
yang tunggal, sebagai kesatuan fisiologis, kecemasan menurut faktor internal
psikis dan sosial. Semua kebutuhan ibu dan (kepercayaan tentang persalinan, perasaan
Eka Roisa dkk., Perbedaan Tingkat Kecemasan....143

menjelang persalinan) dan faktor eksternal kecemasan; nilai 14-20 berarti Kecemasan
(informasi dari tenaga kesehatan, dukungan Ringan; nilai 21-27 berarti Kecemasan
suami) penyebab dari kecemasan; Sedang; 28-41 berarti Kecemasan Berat dan
Menganalisis perbedaan tingkat kecemasan nilai 42-56 berarti Kecemasan Berat Sekali
dalam menghadapi persalinan antara Sedangkan untuk mengidentifikasi
primigravida dan multigravida. karakteristik dan faktor-faktor penyebab
kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga
METODE dilakukan menggunakan kuesioner
Penelitian yang dilakukan adalah tertutup.Analisis deskriptif ditampilkan dalam
penelitian analitik yang bertujuan memperoleh bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
gambaran perbedaan tingkat kecemasan dalam Sedangkan untuk analisis analitik dianalisis
menghadapi persalinan antara primigravida menggunakan uji Wilcoxon Mann-Whitney U
dan multigravida. Penelitian ini merupakan dengan bantuan komputer untuk menganalisis
penelitian observasional yaitu peneliti hanya apakah ada perbedaan tingkat kecemasan
melakukan pengukuran tanpa memberikan dalam mengahadapi persalinan antara
perlakuan pada variabel-variabel yang menjadi primigravida dan multigravida di wilayah
obyek penelitian. Adapun desain yang kerja Puskesmas Talango Kabupaten
digunakan pada penelitian ini adalah cross Sumenep.
sectional yaitu suatu rancangan studi
epidemiologi yang mempelajari hubungan HASIL
sebab akibat dengan cara mengamati sebab Karakteristik responden dalam
dan akibat secara bersamaan dalam suatu penelitian ini meliputi usia, pendidikan,
periode tertentu dan setiap obyek studi hanya pekerjaan, penghasilan, jumlah kehamilan.
dilakukan satu kali pengamatan selama Wawancara dilakukan dengan bantuan
penelitian (Budiarto, 2003). Penelitian ini kuesioner kepada responden penelitian ibu
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Talango hamil trimester ketiga yang akan menghadapi
Kabupaten Sumenep. Sampel adalah wanita persalinan terdiri dari Primigravida sebanyak
hamil trimester ketiga (Usia Kandungan 28-40 22 (51,16%) orang dan Multigravida sebayak
minggu) yang berkunjung ke wilayah kerja 21 (48,84%) orang.Usia responden ibu hamil
Puskesmas Talango Kabupaten Sumenep trimester ketiga baik Primigravida dan
untuk memeriksakan kehamilan dan bersedia Multigravida dapat dikelompokkan menjadi 3
untuk mengisi kuesioner atau diwawancarai kategori, yaitu : <20 tahun, 20–35 tahun, >35
pada saat pengumpulan datasebanyak 43 tahun.
orang.
Pengukuran tingkat kecemasan dalam Tingkat Kecemasan Responden Menurut
menghadapi persalinan pada primigravida dan Karakteristik Ibu
multigravida menggunakan alat ukur Berdasarkan hasil penelitian dapat
(instrumen) yang dikenal dengan nama diketahui bahwa dari 43 ibu hamil trimester
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). ketiga kelompok usia <20 tahun mengalami
ini terdiri dari HRS-A yang terdiri dari 14 tingkat kecemasan ringan sebanyak 0 orang
kelompok gejala, masing-masing kelompok (0%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 3
diberi bobot skor 0-4 yang artinya adalah orang (50,0%), dan tingkat kecemasan berat
(Hawari, 2004): dengan Nilai 0 = (tidak ada sebanyak 3 orang (50,0%). Kelompok usia 20-
gejala sama sekali); Nilai 1 = Gejala Ringan 35 tahun mengalami tingkat kecemasan ringan
(memiliki satu dari gejala yang ada); Nilai 2 = sebanyak 19 orang (55,9%), tingkat
Gejala Sedang (memiliki ½ dari gejala yang kecemasan sedang sebanyak 10 orang
ada); Nilai 3 = Gejala Berat (memiliki lebih (29,4%), dan tingkat kecemasan berat
dari ½ gejala yang ada) dan Nilai 4 = sebanyak 5 orang (14,7%).Sedangkan untuk
Gejala Berat Sekali (semua gejala ada). kelompok usia >35 tahun mengalami tingkat
Masing-masing nilai (score) dari 14 kecemasan ringan sebanyak 2 orang (66,7%),
kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari tingkat kecemasan sedang sebanyak 1 orang
hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui (33,3%), dan tingkat kecemasan berat
derajat kecemasan seseorang yaitu : dengan sebanyak 0 orang (0%).
perincian bila nilai < 14 berarti Tidak ada
144 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 141-150

Tabel 1. Distribusi tingkat kecemasan responden berdasarkan karakteristik responden


Kecemasan Kecemasan Kecemasan Total
Karakteristik Ringan Sedang Berat
n % n % n % n %
Pendidikan
SMP/Sederajat 1 14,3 1 14,3 5 71,4 7 100
SMA/Sederajat 17 60,7 8 28,6 3 10,7 28 100
Akademi/PT 3 37,5 5 62,5 0 0 8 100
Pekerjaan
Pedagang 2 100 0 0 0 0 2 100
Swasta 4 40,0 6 60,0 0 0 10 100
PNS 1 50,0 1 50,0 0 0 2 100
Ibu Rumah Tangga 14 48,3 7 24,1 8 27,6 29 100

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui tingkat kecemasan sedang sebanyak 1 orang


bahwa pada kelompok responden yang (50,0%), tingkat kecemasan ringan sebanyak 1
berpendidikan terakhir SMP/sederajat orang (50,0%).Pada kelompok responden yang
mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT)
1 orang (14,3%), tingkat kecemasan sedang mengalami, tingkat kecemasan sedang
sebanyak 1 orang (14,3%) dan tingkat sebanyak 7 orang (24,1%), tingkat kecemasan
kecemasan berat sebanyak 5 orang berat sebanyak 8 orang (27,6%), dan tingkat
(71,4%).Pada kelompok responden yang kecemasan ringan sebanyak 14 orang (48,3%)
berpendidikan terakhir SMA/sederajat
mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak Tingkat Kecemasan Menurut Faktor
3 orang (28,6%), tingkat kecemasan sedang Internal dan Faktor Eksternal Penyebab
sebanyak 8 orang (28,6%), dan tingkat Kecemasan
kecemasan ringan sebanyak 17 orang Faktor-faktor penyebab timbulnya
(60,7%).Pada kelompok responden yang kecemasan pada ibu hamil baik itu
berpendidikan terakhir Akademi/PT primigravida dan multigravida dibagi menjadi
mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
0 orang (0%), tingkat kecemasan ringan Dimana pada faktor internal dibagi menjadi 2
sebanyak 3 orang (37,5%), dan tingkat kategori, yaitu Kepercayaan tentang
kecemasan sedang sebanyak 5 orang (62,5%). persalinan, Perasaan menjelang persalinan.
Pekerjaan responden dapat Untuk faktor eksternal dibagi menjadi 2
dikelompokkan menjadi 5, yaitu pedagang, kategori, yaitu : Informasi dari tenaga
petani, swasta, PNS, ibu rumah tangga. kesehatan, Dukungan suami. Data ini diambil
Berdasarkanhasilpenelitian dapat diketahui dari hasil kuesioner melalui wawancara
bahwa pada kelompok responden yang bekerja kepada responden primigravida dan
sebagai pedagang mengalami tingkat multigravida trimester ketiga yang berkunjung
kecemasan berat sebanyak 0 orang (0%), ke wilayah kerja Puskesmas Talango
tingkat kecemasan sedang sebanyak 0 orang Kabupaten Sumenep bulan juli 2013.
(0%), dan tingkat kecemasan ringan sebanyak
2 orang (100%),
Pada kelompok responden yang bekerja Faktor Internal
swasta mengalami tingkat kecemasan berat Kepercayaan tentang persalinan
sebanyak 0 orang (0%), tingkat kecemasan berkaitan dengan rasa percaya responden
ringan sebanyak 4 orang (40,0%), tingkat dalam menanggapi cerita tentang persalinan
kecemasan sedang sebanyak 6 orang dari orang lain atau mitos yang ada di
(60,0%).Pada kelompok responden yang daerahnya tersebut. Kepercayaan tentang
bekerja sebagai PNS mengalami tingkat persalinan ini dibagi menjadi 2 penilaian, yaitu
kecemasan berat sebanyak 0 orang (0%), Percaya dan Tidak percaya.
Eka Roisa dkk., Perbedaan Tingkat Kecemasan....145

Tabel 2 Distribusi tingkat kecemasan responden menurut faktor internal daneksternal


Kecemasan Kecemasan Kecemasan Total
Karakteristik Ringan Sedang Berat
n % n % n % n %
Kepercayaantentangpersalinan
Percaya
Tidak Percaya 15 46,9 11 34,4 6 18,8 32 100
6 54,5 3 27,3 2 18,2 11 100
Perasaanmenjelangpersalinan
Tidak Takut
Takut 8 72,7 2 18,2 1 9,1 11 100
Sangat Takut 13 41,9 12 38,7 6 19,4 31 100
0 0 0 0 1 100 1 100
Informasidaritenagakesehatan
Baik
Cukup 18 52,9 9 26,5 7 20,6 34 100
3 33,3 5 55,6 1 11,1 9 100
Dukungansuami
Mendukung 18 50,0 10 27,8 8 22,2 36 100
Tidak Mendukung 3 42,9 4 57,1 0 0 7 100

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui kecemasan berat sebanyak 6 orang (19,4%),


bahwa pada kelompok responden yang tingkat kecemasan sedang sebanyak 12 orang
mengatakan percaya dengan cerita pengalaman (38,7%), dan tingkat kecemasan ringan
orang lain / mitos di daerahnya mengalami sebanyak 13 orang (41,9%).Pada kelompok
tingkat kecemasan berat sebanyak 6 orang yang mengatakan takut sekali akan perasaan
(18,8%), tingkat kecemasan sedang sebanyak sendiri tentang persalinan mengalami tingkat
11 orang (34,4%), dan tingkat kecemasan kecemasan ringan sebanyak 0 orang (0%),
ringan sebanyak 15 orang (46,9%).Sedangkan tingkat kecemasan sedang sebanyak 0 orang
pada kelompok responden yang mengatakan (0%), dan tingkat kecemasan berat sebanyak 1
tidak percaya dengan cerita pengalaman orang orang (100%).
lain / mitos di daerahnya mengalami tingkat
kecemasan berat sebanyak 2 orang (18,2%), Faktor Eksternal
tingkat kecemasan sedang sebanyak 3 orang Informasi dari tenaga kesehatan
(27,3%), dan tingkat kecemasan ringan merupakan faktor eksternal yang sangat
sebanyak 6 orang (54,5%). penting bagi. Informasi dapat mempengaruhi
Perasaan menjelang persalinan berkaitan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi
dengan perasaan yang dialami oleh responden persalinan. Informasi dari tenaga kesehatan
menjelang persalinan. Perasaan menjelang dibagi menjadi 3 penilaian, yaitu baik, cukup,
persalinan ini dibagi menjadi 3 penilaian, yaitu dan kurang. Berdasarkan hasil penelitian
: tidak takut, takut, dan sangat takut. dapat diketahui bahwa pada kelompok
Berdasarkan hasil penelitiandapat responden yang mengatakan bahwa informasi
diketahui bahwa pada kelompok yang dari tenaga kesehatan yang didapat itu baik
mengatakan tidak takut dengan perasaan mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak
sendiri tentang persalinan mengalami tingkat 7 orang (20,6%), tingkat kecemasan sedang
kecemasan berat sebanyak 1 orang (9,1%), sebanyak 9 orang (26,5%), dan tingkat
tingkat kecemasan sedang sebanyak 2 orang kecemasan ringan sebanyak 18 orang
(18,2%), dan tingkat kecemasan ringan (52,9%).Sedangkan pada kelompok responden
sebanyak 8 orang (72,7%).Pada kelompok yang mengatakan bahwa informasi dari tenaga
yang mengatakan takut akan perasaan sendiri kesehatan itu cukup mengalami tingkat
tentang persalinan mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 1 orang (11,1%),
146 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 141-150

tingkat kecemasan ringan sebanyak 3 orang sebanyak 18 orang (50,0%).Sedangkan pada


(33,3%), dan tingkat kecemasan sedang kelompok responden yang mengatakan bahwa
sebanyak 5 orang (55,6%). suaminya tidak mendukung kehamilannya
Dukungan suami merupakan faktor mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak
eksternal yang mempengaruhi tingkat 0 orang (0%), tingkat kecemasan ringan
kecemasan responden dalam menghadapi sebanyak 3 orang (42,9%), dan tigkat
persalinan. Dukungan suami dibagi menjadi 2 kecemasan sedang sebanyak 4 orang (57,1%).
penilaian, yaitu tidak mendukung dan
mendukung. Distribusi tingkat kecemasan Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam
responden menurut perasaan menjelang Menghadapi Persalinan Antara
persalinan dapat dilihat pada table 2 sebagai Primigravida dan Multigravida
berikut : Tingkat kecemasan dalam menghadapi
Berdasarkan hasil penelitian dapat persalinan antara primigravida dan
diketahui bahwa pada kelompok responden multigravida dalam penelitian ini
yang mengatakan suaminya mendukung dikategorikan menjadi 5 yaitu tidak ada
kehamilannya mengalami tingkat kecemasan kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan
berat sebanyak 8 orang (22,2%), tingkat sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat
kecemasan sedang sebanyak 10 orang sekali.
(27,8%), dan tingkat kecemasan ringan

Tabel 3 Distribusi tingkat kecemasan responden menurut primigravida dan multigravida


Kecemasan Kecemasan Kecemasan Total
Jumlah Kehamilan Ringan Sedang Berat
n % n % N % n %
Primigravida 6 27,3 10 45,4 6 27,3 22 100
Multigravida 15 71,4 4 19,0 2 9,5 21 100

Berdasarkan hasil penelitian dapat PEMBAHASAN


diketahui bahwa pada kelompok responden Tingkat Kecemasan Menurut Karakteristik
primigravida mengalami tingkat kecemasan Responden
ringan sebanyak 6 orang (27,3%), tingkat Jika dilihat dari kisaran umur sebagian
kecemasan berat sebanyak 6 orang (27,3%), besar responden pada kelompok usia 20-35
dan tingkat kecemasan sedang sebanyak 10 tahun mengalami tingkat kecemasan ringan,
orang (45,4%).Sedangkan pada kelompok karena pada kelompok usia tersebut
responden multigravida mengalami tingkat merupakan umur yang ideal / sesuai bagi para
kecemasan berat sebanyak 2 orang (9,5%), ibu dalam melakukan persalinan. Pada kisaran
tingkat kecemasan sedang sebanyak 4 orang usia 20–35 tahun diharapkan para ibu telah
(19,0%), dan tingkat kecemasan ringan siap secara psikologi dalam menghadapi
sebanyak 15 orang (71,4%).Untuk mengetahui proses persalinan. Menurut hasil penelitian
perbedaan tingkat kecemasan dalam Laili (2010), bahwa tidak adanya pengaruh
menghadapi persalinan antara primigravida yang signifikan antara usia dengan tingkat
dan multigravida maka digunakan uji kecemasan pada ibu primigravida trimester III,
Wilcoxon Mann - Whitney U. Pada uji ini, dapat dilihat diatas bahwa usia 20–35 tahun
menggunakan derajat kepercayaan () 5%. dan >35 tahun mengalami frekuensi tingkat
Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi kecemasan yang sama. Hal ini tidak sesuai
(lihat lampiran 9) sebesar 0,006 berarti lebih dengan pernyataan Kartono (2007), bahwa
kecil dibandingkan dengan derajat kehamilan diusia <20 tahun secara biologis
kepercayaan (p < 0,05). Hal ini berarti ada belum optimal dan emosinya cenderung labil,
perbedaan tingkat kecemasan dalam mentalnyapun belum matang sehingga
menghadapi persalinan antara primigravida
dan multigravida.
Eka Roisa dkk., Perbedaan Tingkat Kecemasan....147

mengalami keguncangan yang mengakibatkan bekerja dikarenakan pekerjaan dapat


kurangnya perhatian terhadap pemenuhan mengalihkan perasaan cemas ibu.
kebutuhan zat–zat gizi selama kehamilannya.
Penyulit kehamilan yang lebih tinggi adalah Tingkat Kecemasan Menurut Faktor
pada usia <20 tahun, hal tersebut disebabkan Internal dan Eksternal Penyebab
belum matangnya alat reproduksi untuk hamil Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester
sehingga akan merugikan kesehatan ibu Ketiga
maupun kesehatan janin. Keadaan tersebut Faktor Internal
akan lebih menyulitkan bila ditambah dengan Berdasarkan hasil penelitian dapat
tekanan/stres psikologis, sosial, dan ekonomi diketahui bahwa sebagian besar responden
sehingga memudahkan keguguran, persalinan mengatakan percaya dengan cerita tentang
prematur, kelainan bawaan, mudah terjadi pengalaman orang lain tentang persalinan /
infeksi, anemia kehamilan, Berat Badan Lahir mitos di daerahnya mengalami tingkat
Rendah (BBLR) (Manuaba, 2003). kecemasan ringan, hal ini berkaitan dengan
Berdasarkan hasil penelitian sebagian semakin besar kepercayaan yang dimiliki ibu
besar responden sebagian besar berpendidikan primigravida dan multigravida dalam
terakhir SMA/sederajat mengalami tingkat mempercayai hal–hal yang berkaitan dengan
kecemasan ringan. Hal ini sesuai dengan hasil persalinan baik itu dari mitos daerah setempat
penelitian Laili (2010), bahwa tidak ada ataupun cerita dari pengalaman orang lain
hubungan yang bermakna antara tingkat tentang persalinan, maka akan mempengaruhi
pendidikan dengan tingkat kecemasan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi
menjelang persalinan pada ibu hamil persalinan. Menurut hasil penelitian Dini
primigravida trimester III. (2009), bahwa ada hubungan antara
Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan kepercayaan dengan tingkat kecemasan ibu
Notoatmodjo (2010), bahwa tingkat nullipara dalam menghadapi persalinan. Sesuai
pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, dengan pernyataan Kuswandi (2003), bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan individu Ibu hamil tidak jarang memiliki pikiran yang
maka semakin tinggi juga tingkat pengetahuan mengganggu, sebagai pengembangan reaksi
yang didapat sehingga lebih mudah untuk kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya.
menerima informasi terutama dalam hal yang Semua orang selalu mengatakan bahwa
berhubungan dengan kesehatan dan hal ini melahirkan itu sakit sekali. Oleh karena itu
akan berpengaruh pada perilaku individu muncul ketakutan-ketakutan pada ibu hamil.
tersebut. Ibu hamil trimester ketiga yang Pada kelompok yang mengatakan takut
berpendidikan rendah atau tinggi mempunyai sekali akan perasaan sendiri tentang persalinan
peluang yang sama untuk terjadi kecemasan mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak
dalam menghadapi persalinan, karena 0 orang (0%), tingkat kecemasan sedang
kecemasan yang terjadi tidak hanya tergantung sebanyak 0 orang (0%), dan tingkat kecemasan
pada pendidikan yang dimiliki tetapi juga berat sebanyak 1 orang (100%). Dari hasil
tergantung dari pengetahuan, hubungan diatas sebagian besar responden mengatakan
interpersonal, serta keluarga. takut akan perasaan sendiri tentang persalinan
Dapat dilihat pada hasil penelitian mengalami tingkat kecemasan ringan. Menurut
bahwa sebagian besar responden bekerja hasil penelitian Inka (2012), bahwa rasa takut
sebagai ibu rumah tangga mengalami tingkat menjelang persalinan mempengaruhi tingkat
kecemasan ringan. Hal ini sesuai dengan hasil kecemasan pada ibu hamil trimester III.
penelitian Windi (2008), bahwa tidak ada Menurut teori Hawari (2004), yaitu kecemasan
hubungan yang signifikan antara pekerjaan juga berkaitan dengan ketakutan, ketakutan
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi bisa membuat orang kehilangan kendali
persalinan pada ibu hamil trimester III. Hal sehingga tidak mampu melakukan sesuatu
tersebut tidak sesuai dengan pernyataan walaupun dengan pengarahan. Kecemasan
Notoatmodjo (2010), bahwa bekerja umumnya pada ibu hamil akan bertambah besar ketika
adalah kegiatan yang menyita waktu sehingga jadwal persalinan semakin dekat. Ibu mulai
ibu hamil yang bekerja mengalami kecemasan memikirkan proses melahirkan serta kondisi
lebih ringan dibandingkan ibu yang tidak bayi yang akan dilahirkan.
148 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 141-150

Faktor Eksternal dibandingkan dengan multigravida. Sesuai


Dari hasil penelitiansebagian besar dengan hasil penelitian Indrawati (2007),
responden mengatakan bahwa informasi dari bahwa pada umumnya ibu primigravida
tenaga kesehatan yang didapat adalah baik mengalami kecemasan lebih tinggi
mengalami tingkat kecemasan ringan, maka dibandingkan dengan ibu multigravida dalam
hal ini sesuai dengan hasil penelitian Dini menghadapi persalinan, disebabkan karena ibu
(2009), bahwa ada hubungan antara baru pertama kali melahirkan. Menurut
kelengkapan informasi dengan tingkat Manuaba (2003), pada kehamilan pertama
kecemasan dalam menghadapi persalinan pada (primigravida) mayoritas ibu hamil tidak
ibu nullipara. Menurut Notoatmodjo (2005), mengetahui berbagai cara mengatasi
bahwa kelengkapan informasi dibutukan untuk kehamilan sampai pada proses persalinan
mengetahui tentang keadaan lebih lanjut dengan lancar dan mudah, sehingga hal ini
tentang kehamilannya dan mengenai penyakit mempengaruhi kecemasan ibu hamil
penyerta dalam kehamilannya sehingga ibu primigravida dalam mengahadapi persalinan.
menjadi lebih siap dengan kemungkinan- Oleh karena itu, dalam menghadapi
kemungkinan yang akan terjadi saat persalinan persalinan perlunya mengatasi kecemasan
dan ibu tidak terbebani dengan perasaan takut yang dirasakan tersebut. Menurut Isyah
yang dapat menyebabkan kecemasan. (2002), untuk menanggulangi kecemasan istri
Dukungan suami juga dapat memainkan pada trimester ketiga dampingan suami juga
peran penting bagi wanita yang akan sangat berpengaruh terhadap kecemasan ibu.
menghadapi persalinan. Terbukti dengan adanya dampingan suami
Dari hasil penelitiandapat diketahui yang diberikan pada calon ibu, ibu merasa
bahwa sebagian besar responden mengatakan lebih tenang dan memiliki mental yang kuat
mendapat dukungan dari suami mengalami untuk menghadapi persalinan.
tingkat kecemasan ringan. Ada hubungan yang Adapun beberapa hal yang dapat
bermakna antara dukungan suami dengan dilakukan ibu untuk menanggulangi masalah
tingkat kecemasan ibu primigravida dalam kecemasan yang dialami oleh dirinya sendiri
menghadapi persalinan. Dampingan suami yaitu (Agustinus, 2011): Kontrol Pernafasan
dalam menanggulangi kecemasan istri pada yang Baik; Melakukan Relaksasi; Intervensi
trimester ketiga menunjukkan bahwa Kognitif; Pendekatan Agama; (%)
dampingan suami yang diberikan pada calon DukunganKeluarga; Olahraga.
ibu, ibu merasa tenang dan memiliki mental Rasa cemas membuat tingkat pernafasan
yang kuat untuk menghadapi persalinan semakin cepat, hal ini disebabkan otak bekerja
(Isyah, 2002). Maka dari itu dampingan suami memutuskan fight or flight ketika respon
sangatlah penting karena mampu menguatkan cemas diterima otak. Akibatnya suplai oksigen
mental istri yang berada dalam keadaan cemas untuk jaringan tubuh semakin meningkat,
dan tegang, agar istri merasa mendapat support ketidak seimbangan jumlah oksigen dan
dan merasa bahwa suaminya peduli terhadap karbondioksida di dalam otak membuat tubuh
diriya dan janin yang dikandungnya gemetar, kesulitan bernafas, tubuh menjadi
(Musbikin, 2006). lemah dan gangguan visual. Caranya adalah
tarik nafas dalam-dalam sampai memenuhi
Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam paru-paru, lepaskan dengan perlahan-lahan,
Menghadapi Persalinan Antara maka akan membuat tubuh lebih nyaman,
Primigravida dan Multigravida mengontrol pernafasan juga dapat mengurangi
Analisis perbedaan tingkat kecemasan serangan panik.
dalam menghadapi persalinan antara Kecemasan meningkatkan tension otot,
primigravida dan multigravida, dari hasil uji tubuh menjadi pegal terutama pada leher,
statistik Wilcoxon Mann–Whitney U nilai kepala, rasa nyeri di dada. Cara yang dapat
signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05). Hal ini ditempuh dengan melakukan teknik relaksasi
menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat dengan cara duduk atau berbaring. Lakukan
kecemasan dalam menghadapi persalinan teknik pernafasan, usahakanlah menemukan
antara primigravida dan multigravida dalam kenyamanan selama 30 menit.
menghadapi persalinan. Hal tersebut Kecemasan timbul akibat
memperlihatkan bahwa primigravida memiliki ketidakberdayaan dalam menghadapi
tingkat kecemasan yang lebih tinggi permasalahan. Fikiran-fikiran negatif secara
Eka Roisa dkk., Perbedaan Tingkat Kecemasan....149

terus menerus berkembang dalam fikiran. Saran


Caranya adalah dengan melakukan fikiran- Dari kesimpulan yang didapat maka
fikiran yang realistik. Bila tubuh dan fikiran saran yang mungkin dapat dilakukan oleh
dapat merasakan kenyamanan maka fikiran- masyarakat dan instansi terkait adalah bahwa
fikiran positif yang lebih konstruktif dapat sebaiknya perencanaan kehamilan/persalinan
muncul. Ide-ide kreatif dapat dikembangkan sangat penting dilaksanakan pada usia 20–35
dalam menyelasaikan permasalahan. tahun, agar ibu merasa lebih siap untuk
Pendekatan agama akan memberikan menghadapi kehamilan dan persalinan nanti
rasa nyaman terhadap fikiran, kedekatan tanpa ada rasa cemas yang dapat
terhadap tuhan dan doa yang disampaikan mempengaruhi kondisinya dan juga
akan memberikan harapan positif.Dukungan perkembangan janinnya. Selain itu sebaiknya
(supportif) keluarga efektif mengurangi ibu hamil mampu untuk mengatasi rasa
kecemasan. Jangan ragu untuk menceritakan cemasnya secara mandiri dengan cara kontrol
permasalahan yang dihadapi bersama-sama pernafasan yang baik, melakukan relaksasi,
anggota keluarga. Ceritakanlah dengan tenang, mengeluarkan semua keluhan kehamilan
katakan anda membutuhkan dukungan kepada suami/keluarga, pendekatan agama,
keluarga. Mereka akan mendukung anda saat pendekatan keluarga, dan senam hamil.
persalinan. Sebaiknya dilakukan promosi kesehatan
Olahraga tidak hanya baik untuk tentang kecemasan agar masyarakat tahu
kesehatan. Olahraga akan menyalurkan bahwa kecemasan merupakan hal yang sangat
tumpukan stres secara positif. Lakukan mempengaruhi kondisi ibu dan janin pada
olahraga yang tidak memberatkan, dan kehamilan dan persalinannya nanti.
memberikan rasa nyaman kepada diri anda Bagi tenaga kesehatan yang melakukan
seperti senam hamil atau banyak melakukan pengkajian pada ibu hamil trimester ketiga
aktifitas agar otot-otot dasar panggul ikut hendaknya juga memfokuskan pada masalah
bergerak. psikologis. Seperti mengurangi pengaruh yang
negatif dari masyarakat tentang cerita-cerita
KESIMPULAN DAN SARAN yang menakutkan pada kehamilan dan
Kesimpulan persalinan dengan memberikan pendidikan
Gambaran tingkat kecemasan dalam kesehatan mengenai anatomi dan fisiologi
menghadapi persalinan pada ibu hamil kehamilan dan persalinan, memberikan
trimester III menurut karakteristik sebagian dukungan mental dan penjelasan tentang
besar responden berada pada kelompok usia 20 kebahagiaan akan mempunyai anak yang
– 35 tahun, memiliki jenjang pendidikan dinantikan, dan menganjurkan latihan-latihan
terakhir SMA/Sederajat, dan bekerja sebagai fisik untuk memperkuat otot-otot dasar
Ibu Rumah Tangga, mengalami tingkat panggul.
kecemasan ringan. Gambaran tingkat Sebaiknya keluarga terutama suami
kecemasan dalam menghadapi persalinan mampu memberikan dukungan pada ibu hamil
menurut faktor internal dan eksternal. Pada trimester ketiga. Dengan dukungan dari
faktor internal sebagian besar responden keluarga terutama suami maka ibu mampu
mengatakan percaya dengan cerita/mitos mengatasi masalahnya dengan baik sampai
persalinan dan mengatakan merasa takut pada proses persalinannya nanti.
dalam menghadapi persalinan mengalami
tingkat kecemasan ringan. Sedangkan pada
faktor eksternal sebagian besar responden REFERENSI
mengatakan informasi dari tenaga kesehatan Agustinus., 2011. Anxiety Disorder. Accessed
baik dan mendapatkan dukungan dari suami, 27 April
mengalami tingkat kecemasan ringan. Hasil 2013.http://www.pikirdong.ac.id.
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan Andriana, Evariny., 2006. Melahirkan Tanpa
tingkat kecemasan dalam menghadapi Rasa Sakit dengan Metode
persalinan antara primigravida dan Hypnobirthding. Jakarta : Buana
multigravida Ilmu Populer.
150 Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 141-150

Budiarto, E., 2003. Metodologi Penelitian Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan
Kedokteran Sebuah Pengantar. Nenek Jilid 2. Bandung : CV.
Jakarta : EGC. Mandar Maju.
Bobak, I.M, Lowdermik, D.L & Jensen, M.D., Kuswandi, Lanny., 2003. Keajaiban Hypno-
2005. Buku Ajar Keperawatan. Birthing. Jakarta : Pustaka Bunda.
Aplikasi Pada Praktek Klinis. Edisi Laili, R., 2010. Hubungan Usia, Tingkat
6. Bandung : UNPAD. Pendidikan dan Dukungan Keluarga
Dahro, Achmad., 2008. Psikologi Kebidanan : Dengan Tingkat Kecemasan
Analisis Perilaku Wanita Untuk Menjelang Persalinan Pada Ibu
Kesehatan. Jakarta : Salemba Primigravida Trimester III di
Medika. Poliklinik Kebidanan RSUP Dr. M.
Dini, K.S., 2009. Faktor-faktor yang Djamil Padang tahun 2009. Jurnal
Berhubungan Dengan Tingkat Penelitian. Padang, Universitas
Kecemasan Nullipara. Skripsi. Andalas.
Surabaya, Universitas Airlangga. Manuaba, IGB., 2003. Ilmu Kebidanan,
Einsenberg, E., 1996. Bayi Pada Tahun Penyakit Kandungan & Keluarga
Pertama : Apa yang Anda Hadapi Berencana. Jakarta : EGC
Bulan per Bulan. Jakarta : Arcan Maslim, R., 2001. Buku Saku Diagnosis
Hawari, D., 2004. Manajemen Stres, Cemas, Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
Depresi. Jakarta : Balai Penerbit Dari PPDGJ III. Jakarta : 74
FKUI. Musbikin, I., 2006., Persiapan Menghadapi
Indrawati., 2007. Faktor-faktor yang Persalinan. Yogyakarta : Mitra
Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pustaka
Pada Ibu Primigravida Dalam Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Metodologi
Menghadapi Persalinan Kala I di Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Klinik Bersalin Mutiara Kecamatan Rineka Cipta
Medan Timur Tahun 2007. Jurnal Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Promosi
Penelitian. Medan, Politeknik Kesehatan : Teori dan Aplikasi.
Kemenkes Negeri Medan. Jakarta : Rineka Cipta
Inka, P.L., 2012. Pengaruh Keikutsertaan Prawirohardjo, Sarwono., 2008. Ilmu
Senam Hamil Terhadap Kecemasan Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Primigravida Trimester Ketiga Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Dalam Menghadapi Persalinan. Ramaiah, S., 2003, Kecemasan Begaimana
Skripsi. Surabaya, Universitas Cara Mengatasi Penyebabnya.
Airlangga. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Isyah., 2002. Dampingan Suami Dalam Windi Yulyarti., 2008. Faktor-faktor yang
Menanggulangi Kecemasan Istri Berhubungan Dengan Tingkat
Pada Trimester Ketiga. Jurnal Kecemasan Ibu Hamil Pertama
Kesehatan. Semarang, Universitas Trimester III Dalam Menghadapi
Diponegoro. Persalinan. Jurnal Penelitian.
Kartini, Kartono., 2006. Patologi Sosial. Semarang, Universitas
Jakarta : Raja Grafindo Persada. Muhammadiyah Semarang.
Kartono, K., 2007. Psikologi Wanita

Anda mungkin juga menyukai