Defenisi Kinerja
Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam
bahasa Inggris yakni performance, dan kerap diindonesiakan dengan kata performa
(Wirawan, 2009).
Definisi atau pengertian kinerja menurut para ahli dapat diuraikan berikut ini:
Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara, 2006:67)
Kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara berencana pada
waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan (Mangkuprawira dan
Hubeis, 2007:153).
Kinerja didefinisikan sebagai seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada
tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch
and Keeps, 1992)
Kinerja adalah salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja
(Griffin, 1987)
B. Pentingnya Penilaian kinerja (performance appraisal)
Penilaian kinerja adalah sebagai penilaian hasil kerja nyata dengan standar kualitas
maupun kuantitas. Penilaian kinerja pegawai mutlak harus dilakukan untuk mengetahui
prestasi yang dapat dicapai setiap pegawai. Apakah prestasi yang dicapai baik, sedang,
kurang. Penilaian prestasi penting bagai setiap pegawai dan berguna bagi organisasi untuk
mengambil keputusan dan menetapkan tindakan kebijaksanaan selanjutnya.
a. Administrasi (berkas/arsip)
b. Informatif atau informasi tambahan yang dibutuhkan oleh seorang manager
c. Motivasi (dorongan/support)
Hasibuan (1997) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang dinilai kinerja mencakup sebagai
berikut:
Kesetiaan, Hasil kerja, Kejujuran, Kedisiplinan, Kreativitas, Kerjasama, Kepemimpinan,
Kepribadian, Prakarsa, Kecakapan, dan Tanggung jawab.
Adapun aspek-aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
Aspek kuantitatif meliputi:
Para pemimpin organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu karyawan
dengan karyawan lainnya yang berada di bawah pengawasannya. Walaupun karyawan-
karyawan bekerja pada tempat yang sama namun produktifitas mereka tidak sama. Secara
garis besar perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individu dan situasi
kerja. (As’ad, 1991).
Menurut Mathis dan Jackson (392:2006) metode penilaian kinerja dikategorikan kedalam
empat kelompok yaitu :
4. Metode Perilaku/Tujuan