Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI PEMISAHAN MINYAK NABATI DENGAN


METODA EKSTRAKSI PADAT-CAIR

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL FATIMAH
NIS : 11370
KELAS : XII KI2

PAKET KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI


SMK NEGERI 1 TRUCUK
Jl. DPU Ngaran Mlese Sabranglor Trucuk Klaten 57467 085102102057
E-Mail : smk_1_trucuk@yahoo.com ; Website : www.smkn1trucuk.sch.id

I. TUJUAN
1. Siswa dapat melaksanakan proses ekstrasi dengan baik dan
benar.
2. Siswa dapat melakukan praktikum sesuai dengan prosedur
kerja.
3. Siswa dapat menentukan kadar minyak kemiri dalam biji
kemiri.

II. DASAR TEORI


Kemiri (Aleurites Moluccana) adalah tumbuhan yang
bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah –
rempah. Kemiri memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur
dengan macadamia yang juga memiliki kandungan minyak yang
hampir sama. Minyak kemiri mengandung asam oleostearat.
Minyak yang lekas mengering ini biasa digunakan untuk
mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapisi kertas
agar anti air, bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti
karet,dll.
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat ke dalam
komponen-komponennya berdasarkan perbedaan kelarutannya
dengan menggunakan zat pelarut atau solven sebagai pemisah
atau “separating agent” dengan pembagian sebuah zat terlarut
antara dua pelarut yang tidak bercampur untuk mengambil zat
terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Ekstraksi terbagi atas dua yaitu ekstraksi padat-cair
(Leaching) dan ekstraksi cair-cair (Ekstraksi pelarut). Ekstraksi
padat-cair yaitu ketika bahan ekstraksi dicampur dengan
pelarut, maka pelarut menembus kapiler-kapiler dalam bahan
padat dan melarutkan ekstrak. Sedangkan ekstraksi cair-cair
(ekstraksi pelarut) adalah proses pemindahan suatu komponen
campuran cairan dari suatu larutan ke cairan yang lain (yaitu
pelarutnya).
Ekstraksi senyawa tunggal dari satu pelarut ke pelarut
lainnya merupakan hal yang mudah. Kegunaan yang besar
dari ekstraksi adalah kemungkinan pemisahan dua senyawa
atau lebih berdasarkan perbedaan koefisien distribusinya. Jika
suatu senyawa terlarut mempunyai KD lebih besar dari satu,
dan lainnya kurang dari satu, ekstraksi sekali akan
menghasilkan pemisahan hampir sempurna. Keadaan yang
menguntungkan hanya terjadi jika dua senyawa terlarut
mempunyai senyawa kimia sangat beda. Jika dua senyawa
terlarut serupa atau tidak sama, koefisien
distribusinya, ekstraksi sekali hanya akan terjadi pemisahan
sebagian dengan memperkaya suatu senyawa terlarut lainnya
dengan pelarut lainnya. Jika diinginkan pemisahan yang cukup
memadai proses ini harus diulang beberapa kali. Oleh karena
itu, maka dalam percobaan ini digunakan ekstraksi cair-cair
(ekstraksi pelarut) untuk menentukan tetapan distribusi (K D)
asam asetat.

III. ALAT DAN BAHAN


NO NAMA ALAT DAN SPESIFIKASI JUMLAH
BAHAN
1. Unit Ekstaksi Soxhlet Standar 1 set
2. Pemanas Standar 1 buah
3. Gelas Ukur 500 ml 1 buah
4. Selang Standar 2 buah
5. Statif dan Klem Standar 1 set
6. Aerator Standar 1 buah
7. Ember Penampung Standar 1 buah
8. Corong Kaca Standar 1 buah
9. Neraca Digital 1 set
10. Batu Didih Standar 3 buah
11. Kertas Saring Standar 1 buah
12. Air Standar Secukupnya
13. Kemiri Standar 105 gram
14. N-Hexane Standar 330 ml
IV. LANGKAH KERJA
1. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur
operasi standar.
2. Memeriksa dan membersihkan area kerja sesuai prosedur
operasi standar.
3. Membuat rencana kerja Ekstraksi minyak kemiri.
4. Merangkai peralatan Ekstraksi.
5. Menghaluskan kemiri dengan alat grinder (blender/chopper)
6. Menimbang 100 gram kemiri halus.
7. Membungkus kemiri dengan kertas saring dengan bentuk
dan ukuran sesuai soxhlet yang digunakan.
8. Menyiapkan n-hexane sesuai kebutuhan (2/3 volume labu).
9. Menghitung massa n-hexane.
10. Memasukkan n-hexane ke dalam labu.
11. Start-up proses ekstraksi selama 1 jam.
12. Mencatat waktu tiap refluks.
13. Shut-down proses ekstraksi.
14. Mengukur volume ekstrak.
15. Menimbang massa ekstrak.
16. Menimbang massa residu.
17. Membuat neraca massa ekstraksi.
18. Menghitung % error massa ekstrak.

V. GAMBAR KERJA
Unit Ekstraksi Soxhlet Neraca Digital

Statif dan Klem Gelas Ukur


Corong Kaca Pemanas

VI. DATA DAN HASIL PENGAMATAN


Operasi Ekstraksi Padat-Cair
1. Massa Serbuk Kemiri : 100 gram
2. Jenis pelarut : n-hexane
3. Volume pelarut : 330 ml
4. Suhu proses Ekstraksi : 73°C
5. Waktu Ekstraksi : 1 jam
6. Waktu refluks pertama : 10:33 Suhu 67°C
7. Jumlah refluks : 23 kali
8. Volume ekstraksi kemiri dalam pelarut (volume ekstrak) :
310 ml
9. Massa gelas ukur kosong : 330 gram
10. Massa ekstrak total (dengan wadah) : 536 gr – 330 gr
Massa ekstrak (Ep) : 206 gr
11. Massa sisa kemiri kering (residu) (R) : 96 gr

VII. REAKSI/PERHITUNGAN
Massa S (N-Hexane) = Volume S × ρS
= 330 ml × 0,7 gr/ml
= 227,7 gr
Et = F + S – R
= 100 gr + 227,7 gr – 96 gr
= 231,7 gr

Et−Ep
% error = ×100 %
Et
231,7−206
= ×100 %
231,7
= 11,0%
VIII. PEMBAHASAN
Kenapa % error melebihi 10% ?
a. Karena saat menimbang residu kertas saring tidak
diikut sertakan, jadi sisa ampas kemiri masih tertempel
dikertas saring.
b. Karena banyak larutan n-hexane yang menguap pada
saat penuangan.

IX. PERTANYAAN DAN JAWABAN


a. Apakah yang dimaksud dengan ekstraksi?
b. Apa yang dimaksud dengan kemiri?
c. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi padat-cair?

Jawaban
a. Ekstraksi adalah proses pemisahan berdasarkan
perbedaan kelarutan. Ekstraksi menyangkut distribusi
suatu zat terlarut (solute) diantara dua fase cair yang tidak
tercampur.
b. Kemiri (Aleurites Mollucana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-
rempah.
c. Ekstraksi padat-cair adalah transfer difusi komponen
terlarut dalam inert kedalam pelarutnya / digunakan untuk
memisahkan analit yang terdapat pada padatan
menggunakan pelarut organik.

X. KESIMPULAN
1. Dapat melaksanakan proses ekstraksi dengan baik dan
benar.
2. Dapat melakukan praktikum sesuai dengan prosedur
kerja.
3. Dapat menentukan kadar minyak kemiri dalam biji kemiri.

Guru Pembimbing Praktikan

Umi Nurchanifa A, ST Nurul Fatimah

Anda mungkin juga menyukai