2020
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa dan orang-orang yang
telah mebantu dalam pembuatan makalah ini. Seperti yang kita tahu sehat dan
sakit sangat berkaitan erat dan juga saling bertolak belakang namun sehat dan
sakit juga bergantung pada perilaku kesehatan dari manusia itu sendiri, maka dari
itu dalam makalah ini kami akan mebicarakan tentang konsep sehat dan sakit dan
juga perilaku dalam kesehatan masyarakat. Semoga makalah ini dapat membantu
para dan memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................2
1.2 Tujuan...................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Konsep Sehat........................................................................................................3
a) Sehat jasmani....................................................................................................4
b) Sehat mental......................................................................................................4
c) Sehat spiritual...................................................................................................4
2.2 Konsep Sakit.........................................................................................................4
2.3 Perilaku Sehat-Sakit Masyarakat..........................................................................6
A. Definisi perilaku kesehatan...............................................................................6
B. Dimensi perilaku kesehatan..............................................................................6
C. Perilaku Sakit(illness behavior)........................................................................7
2.4 Upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku kesehatan........................................7
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1 Mengetahui pengertian dari konsep sehat
2.2 Mengetahui pengertian dari konsep sakit
2.3 Mengetahui perilaku sehat-sakit masyarakat
2.4 Mengetahui upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku kesehatan dalam
masyarakat
BAB 2
PEMBAHASAN
Seperti halnya konsep sehat maka konsep sakitpun merupakan proses yang
dinamis dan bersifat relatif. Proses ini diibaratkan sebagai “bandul” lonceng
yang senantiasa bergerak berayun-ayun tiada hentinya. Demikian juga dengan
kesehatan seseorang, hari ini mungkin sehat dan besok bisa saja
sakit[ CITATION Bud03 \l 1057 ]
2.3 Perilaku Sehat-Sakit Masyarakat
A. Definisi perilaku kesehatan
Pengukuran perilaku kesehatan tetaplah sebuah tantangan bagi
peneliti-peneliti bidang kesehatan masyarakat. Pengukuran dampak perilaku
kesehatan merupakan tentangan, baik dampak negatif maupun dampak
positifnya. Beberapa definisi untuk membantu lebih memahami perilaku
kesahatan dapat dikategorikan sebagai berikut ini:
“any activity undertaken by a person believing himself to be healthy, for
the purpose of preventing disease or detecting it in an asymptomatic stage”
“any activity undertaken for the purpose of preventing or detecting or for
improving health and wellbeing”
“behavior patterns, action, and habits that relate to health maintenance, to
health restoration and to health improvement”
Dari beberapa definisi perilaku kesehatan tersebut perilaku
kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu: perilaku kesehatan yang cenderung
meningkatkan atau memperbaiki status kesehatan individu dan yang akan
memperburuk status kesehatan seseorang. Lebih mudah jika dikatakan
bahwa perilaku kesehatan adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
yang akan berdampak positif atau negatif terhadap status kesehatannya.
Perilaku kesehatan yang cenderung negatif dan menurunkan kesehatan
misalnya merokok, kurang aktivitas fisik, makan makanan yang tidak
sehat, minum alkohol dan lain-lain. Perilaku kesehatan yang positif dan
cenderung meningkatkan kesehatan cotohnya olahraga teratur, makan
makanan bergizi, tidur yang cukup dan lain-lain.
B. Dimensi perilaku kesehatan
Menurut alonzo(1997) terdapat 4 jenis atau dimensi perilaku kesehatan:
Preventif health behavior, sesuai dengan namanya maka dimensi perilaku
kesehatan ini bersifat mencegah munculnya keluhan kesehatan. Individu
yang melakukan aktivitas yang bertujuan mencegah atau menghindarkan
diri dari permasalahan kesehatan termasuk dalam dimensi ini. Misalnya
melakukan imunisasi, mengkonsumsi makanan sehat, melakukan olahraga
rutin 30 menit setiap hari dan tidak merokok
Detective health behavior, dimensi ini bersifat detektif atau mendeteksi
keluhan kesehatan. Termasuk dalam dimensi ini apabila seseorang
mengambil tindakan yng bertujuan mendeteksi adanya kemungkinan
penyakit. Misalnya melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi
adanya sel-sel pada daerah serviks.
Health promotion behavior, dimensi ini bersifat promotif atau
meningkatkan status kesehatan. Seseorang yang mengadopsi dan
melakukan gaya hidup sehat tertentu dengan maksud untuk memelihara
atau meningkatkan status kesehatannya. Dimensi ii mirip dengan dimensi
preventif, namun lebih ditujukan untuk peningkatan kualitas kesehatan.
Health protective behavior, dimensi ini bersifat protektif atau melindungi
individu dari permasalahan kesehatan. Misalnya, pemeberlakuan kebijakan
imunisasi pada balita, regulasi tentang batas umur minimal pernikahan
untuk melindungi dari permasalahan kesehatan reproduksi dan kesehatan
mental yang mungkin muncul akibat pernikahan dini.
3.1 Kesimpulan
Mengetahui bahwa sehat dan sakit adalah hal yang selalu berdampingan,
tentu kita yang sedang sehat-sehat saja belum tentu akan tetap sehat, suatu saat
mungkin akan sakit dan akan kembali sehat lagi, kedua hal ini terus berputar
namun kita tahu bahwa lebih baik untuk memilki tubuh yang sehat, kita dapat
beraktivitas dengan baik, memilki wajah yang segar, dan jiwa yang sehat juga.
Hidup sehat dapat diterapkan dari diri kita sendiri dan lingkungan hidup
terkecil yaitu keluarga, jika satu orang dalam keluarga mulai melakukan hal
baik untuk kesehatan dan memberi penjelasan maka semua juga akan mulai
menyadari tentang pentingnya pola hidup sehat dan juga menerapkannnya
3.2 Saran
Menciptakan hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah,
apabila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan
apabila mengalami gangguan kesehatan yang cukup mahal. Hidup sehat
merupakan hal yang seharusnya diterapkan setiap orang, mengingat manfaat
yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan,
kecerdasan anak dan keharmonisan rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA