Drilling Machine DM-100XY is suited for the applications of general exploration and
investigation, geophysical prospecting, road and construction survey, blast holes and other
drilling operations.
2. The holding mechanism with upper spherical jaws is used as substitute for chuck. The rod
can be replaced without shutdown.
4. The drilling machine, pump and diesel engine are installed on a common base frame in
order to have a compact structure and occupy small field area.
5. lightweight, high detachability, easy transportation and suitable for the operations in
plains or mountain areas.
Technical Specifications
Drill
Swivel Head
Hoist
- Max .lifting capacity( 1-speed, single rope) : 10KN
- Cable volume ( number) of hoisting drum : 27m
- Wire rope dia. : 9.3mm
Water Pump
Drilling, Pemboran
- Mesin bor, sumber energi adalah penggerak utama, mengkonversikan energi dari
bentuk asal (fluida, elektrik, pnuematik, atau penggerak mesin combustion) ke
energi mekanik untuk mengfungsikan sistem.
- Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata bor (bit).
- Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan secara
makanik untuk melakukan penetrasi.
- Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu,mendinginkan
bit dan kadang-kadang mengstabilkan lubang bor.
1. Variabel operasi, mempengaruhi keempat komponen sistem pemboran (drill, rod, bit dan
fluid). Variabel dapat dikontrol pada umumnya dan mencakup dua kategori dari faktor-
faktor kekuatan pemboran :
(a) tenaga pemboran, energi semburan dan frekuensi, kecepatan putar, daya dorong dan
rancangan batang bor dan
2. Faktor-faktor lubang bor, meliputi : ukuran, panjang, inklinasi lubang bor; tergantung pada
persyaratan dari luar, jad i merupakan variabel bebas. Lubang bor di tambang terbuka pada
umumnya 15 - 45 cm (6-18 inch). Sebagai perbandingan, untuk tambang bawah tanah 4-17,5
cm (1,5-7 in.).
3. Faktor-faktor batuan, faktor bebas yang terdiri dari : sifat-sifat batuan, kondisi geologi,
keadaan tegangan yang bekerja pada lubang bor yang sering disebut sebagai drillability
factors yang menentukan drilling strength dari batuan (kekuatan batuan untuk bertahan
terhadap penetrasi) dan membat asi unjuk kerja pemboran.
4. Faktor-faktor pelayanan, yang terdiri dari pekerja dan supervisi, ketersediaan tenaga, tempat
kerja, cuaca dan lain-lain, juga merupakan faktor bebas.
Untuk memilih dan mengevaluasi sistem pemboran yang optimal, ada 4 parameter yang harus
diukur at au dipe rkirakan,yaitu :
2. Laju penetrasi
Pemilihan suatu alat produksi haruslah melalui suatu prosedur yang telah
didefinisikan dengan baik. Hal ini merupakan persoalan rancangan rekayasa yang
sebenarnya (true engineering design) yang memerlukan suatu pertimbangan harga.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
2. Menetapkan tujuan untuk fase pemecahan batuan dari siklus operasi produksi
kedalam tonase, fragmentasi, throw, vibrasi dan lain-lain (mempertimbangkan batasan
pemuatan dan pengangkutan, stabilitas kemiringan lereng, kapasitas crusher, kuota
produksi, geometri pit, dll).
3. Atas dasar pada persyaratan peledakan, merancang pola lubang bor (ukuran dan
kedalaman lubang ledak, kemiringan, burden dan spasi).
4. Menentukan faktor drillability untuk jenis batuan yang diantisipasi,
mengindentifikasikan metoda pemboran yang mendekati kelayakan .
Pemotongan (Cutting)
Jika pemotongan merupakan bagian integral dari siklus produksi, hal itu
dilakukan dengan mesin yang dirancang sesuai dengan karakteristik batuan/mineral yang
diinginkan. Pada saat ini, pemotongan (cutting) dilakukan pada dua aplikasi utama, yaitu :
1. Batubara dan mineral non-metal yang lebih lunak (tambang bawah tanah); jenisnya :
Chain cutting machine, shortwall (fixed bar) atau universal (movable-bar).
Tujuan dari kegiatan cutting adalah menghasilkan “kerf” yang dapat mengurangi atau menge
liminir peledakan. Aksi penetrasi dasar dalam pemotongan batuan atau batubara sama dengan
pemboran.
Endapan aluvial/placer, koral dan tanah (di bawah air). Sebagai perbandingan, penggalian secara
mekanis pada tambang bawah tanah dilakukan sebagai berikut :
1. Continous miner dan longwall shearer Batubara atau batuan non-logam yang lunak
2. Boom-type miner (roadheader) dan Tunnel-boring, raise -boring, serta shaft- sinking
machine Batuan lunak sampai sedang-keras.
Semua satuan operasi yang terlihat dalam penggalian atau pemindahan tanah/batuan selama
penambangan disebut penanganan material (material handling). Pada siklus operasi, dua operasi
utama adalah pemuatan dan transportasi, dan jika transportasi vertikal diperlukan, kerekan
(hoisting) akan menjadi operasi opsi ketiga. Penanganan material pada tambang mekanisasi
modern berpusat pada peralatan. Skala peralatan pada tambang terbuka semakin bertambah
besar. Batas atas ukuran truk meningkat menjadi 300 ton, 170 m3 untuk drag line , 140 m3 untuk
shovel dan 8400 m3 untuk bucket wheel excavator.
Pemilihan Alat
Secara garis besar, ada empat faktor yang pemilihan alat ekskavasi (P fileider, 1973 a,
Martinetal, 1982 dalam Hartman, 1987), yaitu :
Faktor ini berhubungan langsung dengan produktifitas mesin, dan meliputi : kecepatan putar,
tenaga yang tersedia, jarak penggalian, kapasitas bucket, kecepatan tempuh, dan reliabilitas.
2. Faktor desain
Mencakup kecakapan pekerja, teknologi yang digunakan, jenis pengawasan dan tenaga
(power) yang tersedia.
4. Faktor biaya
Pengangkutan
Material dalam jumlah besar dalam industri pertambangan ditransport dengan haulage
(pemindahan ke arah horizontal) dan hoisting (pemindahan vertical
1. Bahan peledak
Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak kimia yang didefinisikan sebagai
suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, atau
campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan
mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau
seluruhnya berbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia
lebih stabil.
Panas dari gas yang dihasilkan reaksi peledakan tersebut sekitar 4000° C. Adapun
tekanannya, menurut Langerfors dan Kihlstrom (1978), bisa mencapai lebih dari 100.000
atm setara dengan 101.500 kg/cm² atau 9.850 MPa (» 10.000 MPa). Sedangkan energi per
satuan waktu yang ditimbulkan sekitar 25.000 MW atau 5.950.000 kcal/s. Perlu difahami
bahwa energi yang sedemikian besar itu bukan merefleksikan jumlah energi yang
memang tersimpan di dalam bahan peledak begitu besar, namun kondisi ini terjadi akibat
reaksi peledakan yang sangat cepat, yaitu berkisar antara 2500 - 7500 meter per second
(m/s). Oleh sebab itu kekuatan energi tersebut hanya terjadi beberapa detik saja yang
lambat laun berkurang seiring dengan perkembangan keruntuhan batuan.
Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak mekanik,
kimia dan nuklir. Karena pemakaian bahan peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding dari
sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenalkan.
Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis lebih mudah,
lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibanding nuklir tingkat bahayanya lebih
rendah. Bahan peledak permissible dalam klasifikasi di atas perlu dikoreksi karena tidak semua
merupakan bahan peledak lemah. Bahan peledak permissible digunakan khusus untuk
memberaikan batubara ditambang batubara bawah tanah dan jenisnya adalah blasting agent yang
tergolong bahan peledak kuat.
Sampai saat ini terdapat berbagai cara pengklasifikasian bahan peledak kimia, namun pada
umumnya kecepatan reaksi merupakan dasar pengklasifikasian tersebut.
1. Bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau meledak dengan
kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s)
2. Bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau terbakar
kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).
Bahan peledak industri adalah bahan peledak yang dirancang dan dibuat khusus untuk keperluan
industri, misalnya industri pertambangan, sipil, dan industri lainnya, di luar keperluan militer.
Sifat dan karakteristik bahan peledak (yang akan diuraikan pada pembelajaran 2) tetap melekat
pada jenis bahan peledak industri. Dengan perkataan sifat dan karakter bahan peledak industri
tidak jauh berbeda dengan bahan peledak militer, bahkan saat ini bahan peledak industri lebih
banyak terbuat dari bahan peledak yang tergolong ke dalam bahan peledak berkekuatan tinggi
(high explosives).
Drilling ( Pemboran)
Ada 4 komponen fungsional utama. Fungsi ini dihubungkan dengan penggunaan energi oleh
sistem pemboran di dalam melawan batuan dengan cara sebagai berikut :
1. Mesin bor, sumber energi adalah penggerak utama, mengkonversikan energi dari bentuk
asal (fluida, elektrik, pnuematik, atau penggerak mesin combustion) ke energi mekanik
untuk mengfungsikan sistem.
2. Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata bor (bit).
3. Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan secara makanik
untuk melakukan penetrasi.
4. Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu,mendinginkan bit dan
kadang-kadang mengstabilkan lubang bor.
Ketiga komponen pertama adalah komponen fisik yang mengontrol proses penetrasi, sedangkan
komponen keempat adalah mendukung penetrasi melalui pengangkatan cuttings. Mekanisme
penetrasi, dapat dikategorikan kedalam 2 golongan secara mekanik yaitu rotasi dan tumbukan
(percussion) atau selanjutnya kombinasi keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi unjuk kerja pemboran :
1. Variabel operasi, mempengaruhi keempat komponen sistem pemboran (drill, rod, bit dan
fluid). Variabel dapat dikontrol pada umumnya dan mencakup dua kategori dari faktor-
faktor kekuatan pemboran :
(a) tenaga pemboran, energi semburan dan frekuensi, kecepatan putar, daya dorong
dan rancangan batang bor dan
2. Faktor-faktor lubang bor, meliputi : ukuran, panjang, inklinasi lubang bor; tergantung
pada persyaratan dari luar, jad i merupakan variabel bebas. Lubang bor di tambang
terbuka pada umumnya 15 - 45 cm (6-18 inch). Sebagai perbandingan, untuk tambang
bawah tanah 4-17,5 cm (1,5-7 in.).
3. Faktor-faktor batuan, faktor bebas yang terdiri dari : sifat-sifat batuan, kondisi geologi,
keadaan tegangan yang bekerja pada lubang bor yang sering disebut sebagai drillability
factors yang menentukan drilling strength dari batuan (kekuatan batuan untuk bertahan
terhadap penetrasi) dan membat asi unjuk kerja pemboran.
4. Faktor-faktor pelayanan, yang terdiri dari pekerja dan supervisi, ketersediaan tenaga,
tempat kerja, cuaca dan lain-lain, juga merupakan faktor bebas.
Untuk memilih dan mengevaluasi sistem pemboran yang optimal, ada 4 parameter yang harus
diukur at au dipe rkirakan,yaitu :
2. Laju penetrasi
Pemilihan suatu alat produksi haruslah melalui suatu prosedur yang telah didefinisikan dengan
baik. Hal ini merupakan persoalan rancangan rekayasa yang sebenarnya (true engineering
design) yang memerlukan suatu pertimbangan harga. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
Y20LY type rock drill is a kind of light rock drilling machine. It can be performed both dry and wet
drilling under the medium and hard rocks (f=8-18). It can drill downwards with hand towards
horizontal or inclined, usually it matched with FT100 air leg and FY200B oil feeder to do drilling works
in various mines, quarries, capital construction of farmland, blasting for construction roads in
2.Product Specifications:
Weight 18kgs
Length 609mm
Stroke 50mm
Length 1312mm
Stroke 810mm
Weight 11kgs
Capacity 200ml
Weight 1.20kgs
1.Application:
Y19A is mainly used for drilling work in small quarries, coal mine, limestone mine, rock blast in road
2.Product Features:
Light in weight and small in size, lower air consumption, it can be used together with FT100A pusher,
3.Specifications:
1.Application:
Qiangli Pneumatic Machinery has a wide range of pusher leg and stoper rock drills to cover all
construction, tunneling and mining applications in different rock formations. They are robust but
simply designed, with high impact energy and low air consumption.
2.Product Features:
The YT29 rock drill is the most rugged, powerful and highly efficient rock drill in the range .It gives
improved productivity and drill steel economy and can be used on all rock formation and in all kinds of
applications.
3.Specifications:
Product Model YT29A
Weight (kg) 27
1.Application:
The Products are mainly used in construction sites, various types of mines, railways, water
conservancy construction and national defense construction areas for drilling operations.
2.Product Features:
YT28 pusher leg rock drill apply in hard rock on the rock drill operation,it has strong adaptability to the
working conditions.The product is energy efficiency, Its components has long life and durable. The
machice can be generally used with the same type,it can greatly reduce the customer loss for spare
part replacement.
3.Specification:
Product Model YT28
Weight (kg) 26
1.Application:
YSP45 is stoper rock drill applied in mining, tunneling or rock drilling work, to drill up holes with angle
to the earth within the range from 60 o to 90o and also can be used for bolting work and shaft sinking
work.
2.Product Features:
The stoper rock drill, YSP45, is of robust design for tough working condition. It has high impact
frequency and is mainly used for production drilling, raise driving and bolting.
3.Specifications:
Product Model YSP45
Weight (kg) 44
1.Instruction:
YN27C Gasoline Powered Rock Drilling Machine is available for drilling, road breaking & construction,
1.Application:
Hand held Rock Drill Model Y26 is mainly used for drilling, second blasting and other works in mines,
railway, and water conservancy projects. It is designed for both dry and wet rock drilling on hard and
medium hard rocks, and drilling vertical down or declined blast hole.
2.Product Features:
3.Specifications:
1.Application
Most suitable for dry drilling downward and inclined blast holes in medium hard and hard rock
with a hardness of f8-18.An ideal tool for rock drilling operations in small open-pit quarries,
mines, water conservancy projects and road building in hilly areas, and for secondary
blasting in large mines.The incorporation of FY200B line oiler with transparent casting
mechanism, easy to handle and maintain. In addition to having the excellent performance of
3. Parameters
Weight 24kgs
Capacity : 200milliliter
weight 1.2kg