BAB V
Aliran fludas tunak, panas, listrik, dan kimia disimbolkan oleh J dapat
J L (5.1)
Onsager (Onsager, 1931), total arus listrik yang mengalir per unit area J (A/m2)
yang disebabkan oleh listrik dan gradient hidrolik dapat digambarkan pada
Dimana
P = tekanan (Pa)
J Lv.u E (5.3)
= Lp/K.
elektroda arus, divergensi dari arus total adalah nol; .J 0 . Dengan melakukan
divergensi pada persamaan 5.3 maka arus S yang disebabkan oleh aliran fluida
Apabila pemompaan buatan tidak terjadi, divergensi kecepatan tidak akan bernilai
nol terjadi hanya pada daerah yang mengalami perubahan permeabilitas. Sebagai
Dalam pemodelan self potensial untuk sistem Hidrologi Goa Jepang ini
program yang digunakan adalah program yang di buat oleh Sufyana (2008). Di
mana program yang dibuat di sini menggunakan Matlab yang berbasiskan pada
finite difference. Adapun diagram alur program tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 5.1 Diagram alur program pemodelan self potential (Sufana, 2008)
program Comsol Multiphysics. Dimana asumsi yang digunakan adalah bahwa self
62
Dengan
u = kecepatan Darcy
p
H
f g
syarat batas pada sisi-sisi geometri maka akan didapatkan distribusi nilaimedan
kecepatan Darcy, sehingga nilai ux (kecepatan aliran fluida dalam arah x) dan uy
(kecepatan aliran fluida dalam arah y) dapat diketahui sehingga dapat digunakan
5.2 Pembahasan
5.2.1 1D Resistivity
Sounding Titik 1
3 lapisan dengan ketebalan dan kedalaman bervariasi, yang terdiri atas lapisan 1
dengan tahanan jenis 85.21 ohm.m (clay); lapisan 2 dengan tahanan jenis 53.42
63
ohm.m (Batu pasir tufan kasar); lapisan 3 dengan tahanan jenis 2137 ohm.m
dikorelasikan dengan data geologi setempat, maka dari kisaran harga tahanan
Sounding Titik 2
3 lapisan dengan ketebalan dan kedalaman bervariasi, yang terdiri atas lapisan 1
dengan tahanan jenis 42.97 ohm.m (clay); lapisan 2 dengan tahanan jenis 45.16
ohm.m (Batu pasir tufan kasar); lapisan 3 dengan tahanan jenis 311.4 ohm.m
data geologi setempat, maka dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara
jenisnya, yaitu :
64
Sounding Titik 3
3 lapisan dengan ketebalan dan kedalaman bervariasi, yang terdiri atas lapisan 1
dengan tahanan jenis 60.63 ohm.m (clay); lapisan 2 dengan tahanan jenis 64.86
ohm.m (Batu pasir tufan kasar); lapisan 3 dengan tahanan jenis 299.2 ohm.m
data geologi setempat, maka dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara
jenisnya, yaitu :
batuan yaitu clay, batu pasir tufan kasar, breksi, dan breksi sangat padu di mana
akuifer diduga terdapat pada lapisan batu pasir tufan kasar, selain itu, hasil
5.2.2 2D Resistivity
sebagai input parameter dalam pemodelan aliran fluida, selain itu juga, hasil
Gambar 5.2. Perbandingan profil 2D dc resistivity dengan profil 1D dc resistivity dan data
Dari Gambar 5.2 terlihat bahwa goa yang terdeteksi secara jelas adalah
goa 1 dan goa 2, sedangkan untuk goa 3 dan goa 4 kurang terdeteksi secara jelas,
hal ini disebabkan karena jarak spasi elektroda yang cukup besar yaitu 5 meter
terukur, selain itu kondisi lapangan yang hujan ditengah pengukuran ikut
maka didapatkan kesesuaian antara kedua profil tersebut di mana daerah sekitar
Goa Jepang (bagian timur) memiliki resistivitas yang lebih tinggi dibandingkan
67
dengan bagian barat, hal ini sesuai dengan data litologi batuan dimana bagian
timur didominasi oleh breksi sedangkan bagian barat didominasi oleh breksi
33.13 mV)
20.71 mV)
44.06 mV)
mA)
Dari pengolahan data Self Potential pada bab empat didapatkan dua model
SP dimana input parameter dimasukkan untuk nilai goa pada model 1 sedangkan
pada model 2 input parameter tidak dimasukkan untuk nilai goa, berdasarkan
kurva perbandingan SP, model 2 (nilai goa kosong) lebih mendekati nilai data SP
lapangan yang menggunakan elektroda porous pot, hal ini disebabkan karena nilai
input parameter goa sangat besar sehingga akan mempengaruhi (menarik) nilai
potensial bagian timur lebih tinggi dan terjadi kenaikan yang cukup signifikan
dibandingkan bagian barat, hal ini dapat dijelaskan jika kita meninjau aliran fluida
kecepatan aliran fluida di sekitar Goa Jepang cenderung lebih besar dibandingkan
interaksi antara gerakan pori fluida dan dua lapisan beresistivitas (Overbeek,
Jumlah dari beda potensial listrik tersebut disebabkan oleh resapan air
yang bergantung pada gradien tekanan dan konduktivitas pori air yang disebut
Konduktivitas terkopel tidak terlihat begitu berbeda untuk permukaan tanah yang
adanya ruang pori pada tanah dengan sistem berongga yang menghasilkan lapisan
listrik ganda. Material tanah dipengaruhi oleh erosi internal pada keseluruhan
kekuatan material dibagian barat dari Goa Jepang, hal ini didukung oleh data
litologi batuan dimana batuan disekitar Goa Jepang (bagian timur) didominasi
oleh breksi sedangkan pada bagian barat didominasi oleh breksi sangat padu.
Jika kita membandingkan nilai potensial dengan nilai current source, maka
terlihat bahwa terdapat kesesuaian antara kedua nilai tersebut, hal ini berdasarkan
dan sebaliknya.
Dari pengolahan data didapat besar sudut pitch adalah 100 sehingga dapat
kita analisa bahwa sesar Maribaya merupakan sesar mendatar (nilai pitch < 450),
untuk mengetahui arah pergerakkan sesar maka kita meninjau letak dan besar
stress yang ada, secara teori besar nilai stress adalah 1 2 3 dimana 1
memiliki nilai yang paling besar sehingga mendominasi arah pergerakkan sesar,
dari Gambar 4.15 dimana posisi 1 berada diatas, 2 berada ditengah, dan 3
berada dikanan sehingga arah pergerakkan sesar adalah mengiri naik. Dari trend
breaksiasi bidang sesar didapat sudut breaksiasi bidang sesar sebesar 1750 dari
bidang vertikal, hal ini mengidikasikan bahwa bidang sesar tidak memotong
mengiri naik, sudut breaksiasi bidang sesar sebesar 1750, dan sesar penelitian
merupakan sesar minor dari sesar Maribaya, dari sini dapat dianalisa bahwa sesar
namun karena letak sesar yang cukup dekat dengan Goa Jepang sehingga jika
terjadi patahan akan turut mempengaruhi struktur kekuatan Goa Jepang walaupun
tidak signifikan.