Oleh:
Nim: 2018310016
Dosen Pengampu
ANDIMNURPUTRA,ST,MT
1
KATAPENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat mengerjakan dan menyelesaikan
penyusunan makalah ini ,meskipun disadari sepenuhnya makalah ini masih
banyak kekurangannya.
Makalah ini dibuat untuk memenuh itu gas matakuliah Elektronika Daya dan
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata penulis ucapkan sekian dan terimakasih.
2
ABSTRAK
Bahan semi konduktor adalah jenis bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator dan konduktor.Bahan ini banyak digunakan dalam
rangkaian elektronika karena sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam
sebuah carater kontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidak
murnian(dopant). Semi konduktor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu semi
konduktor intrinsik dan ekstrinsik.Beberapa,komponen elektronik yang
menggunakan bahan semi konduktor yaitu transistor,thermistor,SR,IC,dan dioda.
3
DAFTARISI
KATAPENGANTAR .....................................................................i
ABSTRAK......................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................3
A. Defenisi Semikonduktor................................................3
B. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor ..................4
C. Sifat Bahan Semikonduktor..........................................11
D. Karakteristik Bahan Semikonduktor.............................12
E. Prinsip Kerja Semikonduktor........................................13
F. Prinsip Dasar Semikonduktor........................................14
BAB III PENUTUP........................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................16
B. Saran..............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................17
4
BABI.PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
5
Bahan semi konduktor intrinsik (murni),yaitu yang terdiri dari unsur silikon
saja atau unsur germanium saja.Perlu diketahui bahwa semi konduktor yang
digunakan dalam pembuatan dioda dan transistor terdiri dari campuran bahan
semi konduktor instrinsik dengan unsur kelompok V atau kelompok III.Sehingga
semi konduktor yang dihasilkan adalah semi konduktor ekstrinsik.
B.RumusanMasalah
1.Apa definisi dari semi konduktor?
2.Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semi konduktor?
3.Bagaimana sifat bahan semi konduktor?
4.Bagaimana karakteristik bahan semi konduktor?
5.Bagaimana prinsip kerja semi konduktor?
6.Bagaimana prinsip dasar semi konduktor?
C.TujuanPenulisan
6
BAB II PEMBAHASAN
a.PengertianUmum
b.Pengertian Khusus
7
Pada beberapa jenis bahan dimungkinkan terdapat konduktivitas listrik yang
anisotropik. Lawan dari konduktivitas listrik adalah resistivitas listrik atau biasa
disebut sebagai resistivitas saja, yaitu ;
8
B.Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semi konduktor
yang terdekat dengan jarak 1A 10 m . Maka dari itu diperlukan gradien medan
0 10
1V / 10 10 m untuk menggerakan elektron dari bagian atas pita valensi ke bagian
bawah pita konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan
lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh
dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasi
celah energi dan hal ini menyebabkanterjadinya semi konduksi. Pada
semikonduktor intrinsik, konduksi tersebut disebabkan proses intrinsik dari bahan
tanpa adanya pengaruh tambahan. Kristal Si dan Ge murni adalah semikonduktor
intrinsik.
9
Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar
1,1eV untuk silikon. Pada temperatur ruang (300K),sejumlah elektron mempunyai
energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita
valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas. Besarnya energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari pita valensi kepita konduksi ini disebut energi
terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi
kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan
terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati electron bebas
mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan
kontribusi adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi
dari katan kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang
baru ditempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari
lubang yang lama ke lubang baru
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskansebagai berikut:
10
“Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibatadanya dua partikel
masing-masing bermuatan positif dan negative yang bergerak dengan arah yang
berlawanan akibat adanyapengaruh sebagai:medan listrik”Akibat adanya dua
pembawa muatan tersebut.
11
semi konduktor intrinsik tergantung konsentrasi muatan pembawa tersebut yaitu
ne dan nh.
Semikonduktor jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu tipe-N (pembawa muatan
elektron) dan semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole).
1) TIPE – N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan
memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semi konduktor tipe-
n. Semi konduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
12
Gambar 1. struktur stom semikonduktor type – n.
2) TIPE – P
Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalent yaitu
unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon
memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole).
Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan
demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
Semi konduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah
resistor.Sama seperti resistor karbon,semi konduktor memiliki resistansi.Cara ini
dipakai untuk membuat resistor didalam sebuah komponen semi
konduktor.Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada
volume semi konduktor itu sendiri
13
Elemen semi konduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:
14
1. Jalur valensi
Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang
membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya jika
mendapat energi.
2. Jalur konduksi
3. Jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur
konduksi.Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau
semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt
(eV). Satu elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron untuk
berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan
1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk
memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke
jalur konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV,
sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi gap
yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika yang
dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.
15
konduktor ditemukan dalam bentuk Kristalintan.Semi konduktor intan memiliki
konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk
mengurangi efek panas pada pembuatan semi konduktor laser.
Semi konduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari
logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3)dengan non logam
pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6)sehingga membentuk ikatan yang
stabil (valensi8).Semi konduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP,
sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.
16
11. Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
12. Selenium (Se) Rectifier
13. Aluminium Stibium (Al Sb) Diode penerangan
14. Gallium pospor (Ga P) Diode penerangan
15. Indium pospor (In P) Filter inframerah
16. Tembaga Oksida Tembaga Rectifier
Oksida
17. Plumbun Sulfur (Pb S) Foto sel
18. Plumbun Selenium (Pb Se) Foto sel
19. Indium Stibium (In Sb) Detektor inframerah, filter
inframerah, generator Hall
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si
dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang
dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh (Jons Jakob
Berzelius 1923) silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk
silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat
optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien
dalam bentuk silikon.
17
Unsur kimia ini ditemukan oleh (Jons JakobBerzelius 1923) silikon hampir
25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuksilikon dioksida (silika) dan
silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat seratoptik dan dalam operasi
plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasiendalam bentuk silikon.2.5
Cara Kerja Semikonduktor Dalam kinerja semikonduktor digunakan transistor
sebagai contoh dari cara kerjasemikonduktor. Pada dasarnya, transistor dan
tabung vakum memiliki fungsi yangserupa; keduanya mengatur jumlah
aliran arus listrik. Untuk mengerti cara kerjasemikonduktor, misalkan
sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktordimasukan
kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan
elektrolisis(sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada
arus mengalirkarena air tidak memiliki pembawa muatan (charge
carriers). Sehingga, air murnidianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam
dapur dimasukan ke dalamnya, konduksiarus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion)terbentuk. Menaikan
konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidakbanyak.
Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa
muatanyatidak bebas.Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun
jika sedikit pencemarditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang
dinamakan doping, dalamjumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan
tata letak kristal silikon, Arsenikakan memberikan electron bebas dan hasilnya
memungkinkan terjadinya konduksi aruslistrik. Ini karena Arsenik memiliki 5
atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya4. Konduksi terjadi karena
pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan9
elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif,
karenapembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah
terbentuk.Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk
membuatsemikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit
18
paling luarnya,pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa
muatan positif), akanterbentuk di dalam tata letak kristal silikon.Dalam tabung
hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh
emisithermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena
itu, tabunghampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).Dapat
disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolakmenolak,
sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini
akanterdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di
dalam sebuahtransistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah
semikonduktor tipe-p dan sebuahsemikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping
silikon, pembawa-pembawa muatan inicenderung berpindah ke arah sambungan
P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktortipe-p dan tipe-n), karena tertarik
oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.Kenaikan dari jumlah pencemar
(doping level) akan meningkatkan konduktivitas darimateri semikonduktor,
asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuahtransistor
bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih
besardibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping
emiter dan basisadalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan
arus (current gain) daritransistor tersebut
F.PrinsipDasarSemikonduktor
19
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+)
dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit
bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang
sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar
ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron
valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh’ dari nucleus,
ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron
terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.
Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-
pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik,
elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama.
Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik. Isolator adalah atom yang
memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi yang besar
untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.
20
BABIII.PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
21
DAFTARPUSTAKA
1. Adi,Syukri.“MAKALAHSEMIKONDUKTOR(FISIKAZATPADAT)”
2. http://adisyukri93.blogspot.co.id/2015/01/makalah-semikonduktor-fisika-
zatpadat.html
3. Marwanignsih,Tri.“[MAKALAH]BAHANSEMIKONDUKTOR”.
http://nhingz-anwar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-bahan-
semikonduktor.html
4. BagusPerkasa,Dedy.“MAKALAHSEMIKONDKTOR”.
.
22