Anda di halaman 1dari 22

MAKALAHSEMIKONDUKTORDAYA

Oleh:

Nama: SEPDI YALDO RISWANTO

Nim: 2018310016

Dosen Pengampu

ANDIMNURPUTRA,ST,MT

1
KATAPENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat mengerjakan dan menyelesaikan
penyusunan makalah ini ,meskipun disadari sepenuhnya makalah ini masih
banyak kekurangannya.

Makalah ini dibuat untuk memenuh itu gas matakuliah Elektronika Daya dan

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang semikonduktor.

Didalam makalah ini saya akan membahas tentang definisi semikonduktor,


jenis-jenis semi konduktor,sifat,prinsip kerja serta hal-hal lain yang berkaitan
dengan semikonduktor.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,

Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata penulis ucapkan sekian dan terimakasih.

Padang,9 Oktober 2020

SEPDI YALDO RISWANTO

2
ABSTRAK

Bahan semi konduktor adalah jenis bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator dan konduktor.Bahan ini banyak digunakan dalam
rangkaian elektronika karena sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam
sebuah carater kontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidak
murnian(dopant). Semi konduktor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu semi
konduktor intrinsik dan ekstrinsik.Beberapa,komponen elektronik yang
menggunakan bahan semi konduktor yaitu transistor,thermistor,SR,IC,dan dioda.

3
DAFTARISI

KATAPENGANTAR .....................................................................i
ABSTRAK......................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................3
A. Defenisi Semikonduktor................................................3
B. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor ..................4
C. Sifat Bahan Semikonduktor..........................................11
D. Karakteristik Bahan Semikonduktor.............................12
E. Prinsip Kerja Semikonduktor........................................13
F. Prinsip Dasar Semikonduktor........................................14
BAB III PENUTUP........................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................16
B. Saran..............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................17

4
BABI.PENDAHULUAN
A.LatarBelakang

Dalam aktifitas kita sebagai mahasiswa pendidikan fisika,di dalam


laboratorium ketika kita melakukan suatu eksperimen pastinya tidak terlepas dari
penggunaan alat-alat elektronika.Alat-alat elektronika alah satunya yaitu dioda.
Dioda merupakan bahan yang tersusun atas semi konduktor tipe-P dan tipe-N.

Bahan semi konduktor merupakan bahan yang banyak digunakan dalam


pembuatan komponen-kompenen elektronika yaitu kristalsilikon.Dahu luorang
juga menggunakan unsur germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV
dalam susunan berkala.Kristal galium-arsenida yang terbentuk dari unsur galoium
dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok IV,sehingga dapat pula
digunakan untuk membentuk bahan semi konduktor,krital ini banyak digunakan
untuk membuat lampu LED,yang dipakai untuk lampu penunjuk dan laser dioda.
Kristal Gas juga digunakan untuk membuat transistor yang dapat bekerja hingga
daerah frekuensi tinggi,yaitu dalam daerah gelombang mikro.

Secara sederhana zat padat dikelompokkan sebagai isolator,semi kondukor,


dan kondukor.Bahan Isolator adalah material yang susah menghantarkan arus
lisrik,sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus
lisrik.Bahan Semi konduktor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas
diantara konduktor dan isolator,contohnya silicon,germanium.Untuk menjelaskan
konduktivitas bahan sering kali menggunakan konsep pita energy. Ada dua pita
energy yaitu pita valensi dan pita konduksi.Pita valensi adalah pita energy yang
mungkin diisi oleh electron dari zat padat hingga komplit.Setiap pita memiliki 2N
electron dengan N adalah jumlah atom.Bila masih ada elektron yang tersisa akan
mengisi pita konduksi.Pada suhu 0K,pita konduksi terisi sebagian untuk bahan
konduktor,sedangkan untuk isolator dan semi konduktor tidak ada elektron yang
mengisi pita konduksi

5
Bahan semi konduktor intrinsik (murni),yaitu yang terdiri dari unsur silikon
saja atau unsur germanium saja.Perlu diketahui bahwa semi konduktor yang
digunakan dalam pembuatan dioda dan transistor terdiri dari campuran bahan
semi konduktor instrinsik dengan unsur kelompok V atau kelompok III.Sehingga
semi konduktor yang dihasilkan adalah semi konduktor ekstrinsik.

B.RumusanMasalah
1.Apa definisi dari semi konduktor?
2.Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semi konduktor?
3.Bagaimana sifat bahan semi konduktor?
4.Bagaimana karakteristik bahan semi konduktor?
5.Bagaimana prinsip kerja semi konduktor?
6.Bagaimana prinsip dasar semi konduktor?

C.TujuanPenulisan

1.Untuk mengetahui definisi dari semi konduktor.

2.Untuk mengetahui jenis-jenis atau klasifikasi semi konduktor.

3.Untuk mengetahui sifat bahan semi konduktor.

4.Untuk mengetahui karakteristik bahan semi konduktor.

5.Untuk mengetahui prinsip kerja semi konduktor.

6.Untuk mengetahui prinsip dasar semi konduktor

6
BAB II PEMBAHASAN

A.Definisi Semi konduktor

a.PengertianUmum

Disebut semi atau setengah konduktor,karena bahan ini memang bukan


konduktor murni.Bahan ini sifat nya berada diantara insulator(isolator) dan
konduktor.Bahan-bahan logam seperti tembaga,besi,timah,disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

b.Pengertian Khusus

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di


antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator
pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat
sebagai konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni. Sebuah semikonduktor akan bersifat sebagai
isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruang akan
bersifat sebagai konduktor.

Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk


menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada
ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah,
menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik didefinsikan sebagai ratio dari
rapat arus terhadap kuat medan listrik :
.

7
Pada beberapa jenis bahan dimungkinkan terdapat konduktivitas listrik yang
anisotropik. Lawan dari konduktivitas listrik adalah resistivitas listrik atau biasa
disebut sebagai resistivitas saja, yaitu ;

Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran panas, ataupun


muatan listrik. Lawan dari insulator, adalah konduktor, yaitu materi yang dapat
menghantar panas Untuk sejenis polimer, silikone.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor, dan sebuah IC (integrated circuit). Bahan-bahan logam seperti
tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+)
dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit
bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang
sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron yang ke 29, berada pada orbit paling luar.
Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini
dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya jauh
dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan sedikit energi saja
elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.
Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-
pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik,
elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama.
Fenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik. Isolator adalah atom yang
memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah dan dibutuhkan energi yang besar
untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.
Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki
elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling
semikonduktor unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

8
B.Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semi konduktor

Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan,semikonduktor dibedakan


menjadi dua jenis,yaitu semi konduktor intrinsik dan ekstrinsik.

1.Semi konduktor Intrinsik


Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-
atom lain (atom pengotor). Untuk menjadikan pita valensi bertumpang tindih
dengan pita konduksi diantaranya diperlukan medan. Sebagai contoh : Si
mempunyai celah energi 1 ev. Ini diperkirakan beda energi antara dua inti ion

yang terdekat dengan jarak  1A 10 m  . Maka dari itu diperlukan gradien medan
0 10

 1V / 10 10 m untuk menggerakan elektron dari bagian atas pita valensi ke bagian

bawah pita konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan
lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh
dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasi
celah energi dan hal ini menyebabkanterjadinya semi konduksi. Pada
semikonduktor intrinsik, konduksi tersebut disebabkan proses intrinsik dari bahan
tanpa adanya pengaruh tambahan. Kristal Si dan Ge murni adalah semikonduktor
intrinsik.

Gambar1.1 Ikatan kovalen silicon dalam dua dimensi

9
Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar
1,1eV untuk silikon. Pada temperatur ruang (300K),sejumlah elektron mempunyai
energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita
valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas. Besarnya energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari pita valensi kepita konduksi ini disebut energi
terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi
kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan
terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati electron bebas
mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan
kontribusi adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi
dari katan kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang
baru ditempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari
lubang yang lama ke lubang baru

Gambar 1.2: Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan


kovalen yang terputus

Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskansebagai berikut:

10
“Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibatadanya dua partikel
masing-masing bermuatan positif dan negative yang bergerak dengan arah yang
berlawanan akibat adanyapengaruh sebagai:medan listrik”Akibat adanya dua
pembawa muatan tersebut.

                                         Gambar 1.3: Celah energi

Konduktivitas (S cm-1) karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara


serentak, maka pada semikonduktor murni. Elektron-elektron yang dikeluarkan
dari bagian teratas pita valensi ke bagian pita konduksi karena energi termal
adalah penyeban konduksi. Banyaknya elektron yang terkuat untuk bergerak
melintasi celah energi dapat dihitung dengan distribusi kemungkinan Fermi –
Dirac.
Karena perpindahan elektron dari pita valensi, maka pada pita valensi terjadi
lubang di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut. Suatu semi konduktor
intrinsik mempunyai lubang yang sama pada pita valensi dan elektron pada pita
konduksi. Pada pemakaian elektron yang lari ke pita konduksi dari pita valensi,
misalnya karena panas dapat dipercepat menggunakan keadaan kosong yang
memungkinkan pada pita konduksi. Pada waktu yang sama lubang pita valensi
juga bergerak tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron. Konduktivitas dari

11
semi konduktor intrinsik tergantung konsentrasi muatan pembawa tersebut yaitu
ne dan nh.

2.Semi konduktor Ekstrinsik

Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang prosesnya melalui


proses pendopingan atau pengotoran bahan atom tertentu pada bahan
semikondultor untuk menaikkan daya hantar semikonduktor. Terdapat dua tipe
dalam semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktor
tipe p.

Gambar 2.1 Silikon yang didoping dengan phosphor

Semikonduktor jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu tipe-N (pembawa muatan
elektron) dan semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole).

1) TIPE – N

Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan
memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semi konduktor tipe-
n. Semi konduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

12
Gambar 1. struktur stom semikonduktor type – n.

2) TIPE – P

Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalent yaitu
unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon
memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole).
Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan
demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.

Gambar 2. struktur stom semikonduktor type – p.

Semi konduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah
resistor.Sama seperti resistor karbon,semi konduktor memiliki resistansi.Cara ini
dipakai untuk membuat resistor didalam sebuah komponen semi
konduktor.Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada
volume semi konduktor itu sendiri

13
Elemen semi konduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:

Gambar 2.2 Elemen semikonduktor dan dopingnya

C.  Sifat Bahan Semikonduktor

Semikonduktor adalah bahan yang terletak di antara konduktor dan isolator.


Contoh, silikon, germanium, antimon, dll. Sifat bahan, baik konduktor, isolator,
maupun semikonduktor terletak pada struktur jalur atau pita energi atom-atomnya.
Pita energi adalah kelompok tingkat energi elektron dalam kristal. Sifat-sifat
kelistrikan sebuah kristal tergantung pada struktur pita energi dan cara elektron
menempati pita energi tersebut. Pita energi dibedakan menjadi 3, yaitu:

14
1. Jalur valensi

            Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang
membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya jika
mendapat energi.

2. Jalur konduksi

            Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas


karena pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron
dapat bebas menghantarkan listrik.

3. Jalur larangan

            Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur
konduksi.Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau
semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt
(eV). Satu elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron untuk
berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan
1,60 x 10-19 Joule.

            Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk
memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke
jalur konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV,
sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi gap
yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika yang
dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.

D.Karakteristik Bahan Semikonduktor

Semi konduktor elemental terdiri atas unsur–unsur pada system periodik


golongan IVA seperti silikon (Si),Germanium(Ge) dan Karbon(C).Karbon semi

15
konduktor ditemukan dalam bentuk Kristalintan.Semi konduktor intan memiliki
konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk
mengurangi efek panas pada pembuatan semi konduktor laser.

Semi konduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari
logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3)dengan non logam
pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6)sehingga membentuk ikatan yang
stabil (valensi8).Semi konduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP,
sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction


antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang
dari struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan kompatibilitas antar
bahan.

Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya

No. Nama Semikonduktor Penggunaannya


1. Barium Titinate (Ba Ti) Termistor (PTC)
2. Bismut Telurida (Bi2 Te3) Konversi termo elektrik
3. Cadmium sulfide (Cd S) Sel Fotokonduktif
4. Gallium arsenide (Ga As) Dioda, transistor, laser, led,
generator gelombang mikro
5. Germanium (Ge) Diode, transistor
6. Indium antimonida (In Sb) Magnetoresistor, piezoresistor,
detektor radiasi inframerah
7. Indium arsenida (In As) Piezoresistor
8. Silikon (Si) Diode, transistor, IC
9. Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
10. Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro

16
11. Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
12. Selenium (Se) Rectifier
13. Aluminium Stibium (Al Sb) Diode penerangan
14. Gallium pospor (Ga P) Diode penerangan
15. Indium pospor (In P) Filter inframerah
16. Tembaga Oksida Tembaga Rectifier
Oksida
17. Plumbun Sulfur (Pb S) Foto sel
18. Plumbun Selenium (Pb Se) Foto sel
19. Indium Stibium (In Sb) Detektor inframerah, filter
inframerah, generator Hall
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si
dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang
dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh (Jons Jakob
Berzelius 1923) silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk
silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat
optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien
dalam bentuk silikon.

E.Prinsip Kerja Semi konduktor

Tembaga Oksida17. Plumbun Sulfur (Pb S) Foto sel18. Plumbun Selenium


(Pb Se) Foto sel19. Indium Stibium (In Sb) Detektor inframerah,
filterinframerah, generator HallSilikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambangSi dan nomor atom 14. Merupakan unsur
terbanyak kedua di bumi. Senyawa yangdibentuk bersifat paramagnetik.

17
Unsur kimia ini ditemukan oleh (Jons JakobBerzelius 1923) silikon hampir
25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuksilikon dioksida (silika) dan
silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat seratoptik dan dalam operasi
plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasiendalam bentuk silikon.2.5
Cara Kerja Semikonduktor Dalam kinerja semikonduktor digunakan transistor
sebagai contoh dari cara kerjasemikonduktor. Pada dasarnya, transistor dan
tabung vakum memiliki fungsi yangserupa; keduanya mengatur jumlah
aliran arus listrik. Untuk mengerti cara kerjasemikonduktor, misalkan
sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktordimasukan
kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan
elektrolisis(sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada
arus mengalirkarena air tidak memiliki pembawa muatan (charge
carriers). Sehingga, air murnidianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam
dapur dimasukan ke dalamnya, konduksiarus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion)terbentuk. Menaikan
konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidakbanyak.
Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa
muatanyatidak bebas.Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun
jika sedikit pencemarditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang
dinamakan doping, dalamjumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan
tata letak kristal silikon, Arsenikakan memberikan electron bebas dan hasilnya
memungkinkan terjadinya konduksi aruslistrik. Ini karena Arsenik memiliki 5
atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya4. Konduksi terjadi karena
pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan9

elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif,
karenapembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah
terbentuk.Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk
membuatsemikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit

18
paling luarnya,pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa
muatan positif), akanterbentuk di dalam tata letak kristal silikon.Dalam tabung
hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh
emisithermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena
itu, tabunghampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).Dapat
disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolakmenolak,
sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini
akanterdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di
dalam sebuahtransistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah
semikonduktor tipe-p dan sebuahsemikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping
silikon, pembawa-pembawa muatan inicenderung berpindah ke arah sambungan
P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktortipe-p dan tipe-n), karena tertarik
oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.Kenaikan dari jumlah pencemar
(doping level) akan meningkatkan konduktivitas darimateri semikonduktor,
asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuahtransistor
bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih
besardibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping
emiter dan basisadalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan
arus (current gain) daritransistor tersebut

F.PrinsipDasarSemikonduktor

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti


dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah
konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan
logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat
bergerak bebas.

19
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+)
dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit
bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang
sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar
ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron
valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh’ dari nucleus,
ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron
terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.

Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-
pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik,
elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama.
Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik. Isolator adalah atom yang
memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi yang besar
untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.

Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki


elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling
"semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

20
BABIII.PENUTUP

A.Kesimpulan

Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah (mendekati 0oK), namun pada temperatur ruangan
(sekitar 30oK) besifat sebagai konduktor. Bahan dasar semikonduktor dapat
digolongkan atas tiga jenis yaitu Trivalent, Tetravalent, dan Pentavalent yang
masih murni (semikonduktor intrinsik), namun setelah pendopingan atau
mengotoran, muncullah  semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik (tak
murni) yang memiliki dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktor
tipe p. Semikonduktor ekstrinsik inilah yang digunakan sebagai bahan dasar
elektronika seperti dioda, transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.

B.Saran

Kegunaan bahan semikonduktor sangatlah penting dalam kehidupan sehari-


hari. Tidak hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan bahan
semikonduktor, akan tetapi sanggatlah penting juga dalam elektronika, karena
bahan semikonduktor (misalnya silikon dan germanium), hanya memerlukan
sedikit saja bahan doping atau campuran untuk mengubah bahan semikonduktor
agar dapat dipergunakan. Oleh karena itu, mari kita sebagai mahasiswa kejuruan
fisika mempelajari kehebatan-kehebatan bahan semikonduktor, mungkin kita
nanti bisa menciptakan alat dari bahan tersebut dan berguna dalam elektronika.

21
DAFTARPUSTAKA

1. Adi,Syukri.“MAKALAHSEMIKONDUKTOR(FISIKAZATPADAT)”
2. http://adisyukri93.blogspot.co.id/2015/01/makalah-semikonduktor-fisika-
zatpadat.html

3. Marwanignsih,Tri.“[MAKALAH]BAHANSEMIKONDUKTOR”.
http://nhingz-anwar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-bahan-
semikonduktor.html

4. BagusPerkasa,Dedy.“MAKALAHSEMIKONDKTOR”.
.

22

Anda mungkin juga menyukai