SKRIPSI
Oleh:
Nelly Maghfiroh
07140048
SKRIPSI
Oleh:
Nelly Maghfiroh
07140048
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
Nelly Maghfiroh
07140048
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Nelly Maghfiroh(07140048)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
17 April 2010 dengan nilai
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada tanggal: 17 April 2010
Mengsahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
MOTTO
1
Al-Qur an dan terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-Art, 2005), hlm.597
6
Kepada
Yth:
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
di-
Malang
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu
perguruan tinggi, dan sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis
Nelly Maghfiroh
8
PERSEMBAHAN
Bapak dan ibu (H. faishol Marzuki dan Hj. Siti Azizah)
Guru alifku dan semua guru khususnya para asatidz PP. Annuqayah
Keluarga besarku
KATA PENGANTAR
Nelly Maghfiroh
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iv
MOTTO.................................................................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................. xi
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 8
C. Prosedur Penelitian................................................................................. 45
F. Instrumen Penelitian............................................................................... 53
13
4. Struktur Organisasi........................................................................... 67
5. Keadaan Guru................................................................................... 68
8. Kurikulum SDN................................................................................71
B. Paparan Data 72
1. Observasi 72
2. Pre Test 73
3. Hasil Test .. 73
1. Siklus I.............................................................................................. 74
e. Siklus II ...................................................................................... 86
A. Kesimpulan........................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu
kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar
dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,
sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat
yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih
mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada
2
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung : Bumi Aksara, 2001), hlm. 48
20
mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains, agama dan
SDN Talang III sebagai salah satu lembaga pendidikan juga sangat
banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu
belum cukup membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya prestasi
belajar yang dimiliki siswa. Dalam proses belajar mengajar, rata-rata siswa
lebih mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti menggambar, bicara
sendiri dan mengganggu teman-teman yang di dekatnya. Hal itu tentu sangat
yang maksimal.
hasil belajar siswa. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi,
maka sangat mungkin kualitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah
baik.
21
pembelajaran yang berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek
pasif yang harus banyak diisi informasi. Padahal kenyataannya, siswa yang
guru sebagai pendidik dan pelatih agar mampu mengambil makna dari setiap
informasi yang diterima. Untuk itu guru harus mampu menjadikan mereka
dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusi
adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat
mengajar. 3
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih
sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang
momen belajar. Karena itulah guru harus tahu apa yang ada pada siswanya.
Begitu juga harus ada kerjasama yang solid antara guru dan siswa, bila guru
juga berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hasil belajar. Dalam pelaksanaan
3
Suryasubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta1997) , hal: 43
23
Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka". 4
yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu
ada padanya tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui
4
Bobbi DePorter dkk,Quantum Teaching memperaktekkan Quantum Learning didalam
kelas,(Kaifa 2000), hal:7
5
Bobbi DePorter, OP.Cit, hal.4
6
Azhar Arsyad, Media pengajaran: (Raja Grafindo Persada, Jakarta 1997), hal.1
7
Hery Noer Aly, Ilmu pendidikan Islam,(Logos, Jakarta 1999), hal. 1
24
sebagainya.
sesuatu yang baru dan asing bagi kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia,
dengan kondisi dan situasi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa
tidak ada metode yang terbaik namun yang ada adalah metode yang sesuai
teaching pada pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III Sanggi
Sumenep.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini, besar harapan peneliti agar penelitian ini bisa
pendidikan.
Teaching
pembelajaran
peningkatan pendidikan.
E. Hipotesa Penelitian
Siswa kelas IV SDN Talang III terdiri dari anak-anak yang berumur
sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang
momen belajar.
27
berbagai metode pengajaran yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain
pengajaran yang diolah menjadi satu, seperti metode ceramah, tanya jawab,
eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit. Berbagai ini satu dan lainnya
saling bersinergi membentuk Quantum Teaching. Maka dari itu pengajar dan
peneliti merasa bahwa metoe Quantm Teaching sesuai untk digunakan alam
8
Bobby DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer, Nourie, Quantum Teaching
mempraktekkan Quantum learning di Ruang-ruang Kelas, (Kaifa, Bandung 2000), hal.07
28
memberi kontribusi dan motivasi kepada siswa sehingga yang dulunya sulit
Dari uraian diatas peneliti dapat menarik suatu hipotesis: jika metode
tercapai.
Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa
belajar siswa.
G. Sistematika Pembahasan
9
Bobbi DePorter, Op.Cit. hal,4
29
BAB II :Tinjauan pustaka dibahas pada bab ini. Yaitu membahas tentang
tahapan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode
Begitu pula, oleh karena metode merupakan bagian yang integral dengan
petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Dari kata ajar ini
lahirlah kata kerja belajar , yang berati berlatih atau berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu dan kata pembelajaran berasal dari kata belajar yang
31
supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran untuk mencapai
para ahli:
10
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), hal: 664
11
Muhaimin, Op.cit, hal: 183
12
Muhaimin M.A, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), hal: 99
13
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal: 48
32
satu proses dalam yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang agak
kekal.
dalam tingkah laku yaitu cara seseorang bertindak dalam suatu situasi.
c. Guru dapat membuat ramalan yang tepat tentang hasil yang diharapkan
membelajarkan siswa. 15
14
(http://ishakhothman.tripod.com/tugasan2apk.htm)
15
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal; 114
33
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan. Hal ini sesuai dengan
belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus
kewarganegaraan.
korupsi.
16
Muhaimin, Op.cit, 2002, hal: 183
34
internasional.
Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak, dan kewajiban
Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu "Quantum" yang berarti
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan "Teaching" yang berarti
17
Bobbi DePorter, Op.Cit. hal, 5
36
merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi paket multisensori,
dilukiskan mirip sebuah orkestra, dimana kita sedang memimpin konser saat
memiliki peran dan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga
penyampaian kurikulum.
kita, dan antarkan dunia kita kedalam dunia mereka. Asas ini terletak pada
kemampuan guru untuk menjembatani jurang antara dua dunia yaitu guru
dengan siswa. Artinya bahwa tidak ada sekat-sekat yang membatasi antara
seorang guru dan siswa sehingga keduanya dapat berinteraksi dengan baik.
Seorang guru juga diharapkan mampu memahami karakter, minat, bakat dan
fikiran setiap siswa, dengan demikian berarti guru dapat memasuki dunia
siswa.19
Inilah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru, untuk
19
Bobbi DePorter, Op.Cit. hal,84
38
autentik memasuki kehidupan murid. Mengajar adalah hak yang harus diraih,
dan diberikan oleh siswa, bukan oleh departemen Pendidikan. Belajar dari
segala definisinya adalah kegiatan full contact. Dengan kata lain, belajar
dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan
rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah
kaitan terbentuk, guru bisa membawa siswa kedunia guru, dan memberi siswa
Ketika seorang guru sudah dapat memasuki dunia siswa dan diterima
dengan baik oleh siswa maka sudah saatnya pula siswa diajak untuk
memasuki dunia lain yang lebih luas sehingga apa yang dipelajari oleh siswa
lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar.
Guru ingin memberikan layanan yang terbaik kepada anak didik, dengan
berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan
bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dan
murid.20
Selain asas utama Quantum Teaching juga memiliki prinsip atau yang
adalah:
mengirim pesan tentang belajar. Menurut Islam prinsip ini berarti bahwa
personalitas. Oleh karenanya semua itu harus diperlakukan secara baik dan
20
Saiful Bahri Jamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Rineke, Jakarta
2000), hal.5
21
Abudin Nata, Op.Cit,hal.41
40
Tuhan yang ada dilangit dan dibumi serta pergantian waktu siang dan
malam. Dengan berpegang pada prinsip ini, maka seorang yang berakal
nama "sesuatu" itu untuk dipelajari. Atau dengan bahasa yang lebih mudah
3) Akui setiap usaha, yaitu pengakuan setiap usaha yang berupa kecakapan
dan kepercayaan diri terhadap apa yang dilakukan oleh siswa, sebab
4) Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan, artinya terdapat umpan
simfoni terdapat banyak unsur dan didalam Quantum Teaching unsur tersebut
dipilih oleh guru, cara menjalin simpati dengan siswa, dan sikap guru
siap belajar dengan lebih mudah, dan bahkan dapat mengubah sikap
positif.
42
berarti daripada seribu kata. Jika guru menggunakan alat peraga dalam
22
Cece Wijaya, Kemampuan Dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Remaja Rosda
Karya, Bandung1994), hal.133
43
baiknya.
dan sebagainya.
macam kurikulum dan strategi dalam mengajar) pada murid yang meliputi:
23
DePorter, Op.Cit, hal 14-15
44
siswa.
mereka pelajari.
belajar lebih cepat dan efektif jika mereka menguasai lima ketrampilan
1. Konsentrasi terfokus
2. Cara mencatat
24
DePorter, Op.Cit, hal.114
45
4. Membaca cepat
5. Teknik mengingat
Setiap orang memilki gaya belajar dan gaya bekerja yang unik.
Sebagian orang lebih mudah belajar visual, sebagian yang lain secara
mengetahui gaya belajar mereka, bukanlah hal mustahil jika hal itu
disekolah.25
atas tindakan sendiri dan mau memperbaiki jika perlu. Hal ini juga
untuk mengetahui. Hal ini sejalan dengan pendidikan akhlaq dan sopan
belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan Allah SWT kepada nabi
Adam as, mengenai nama-nama yang ada di alam ini, setelah Nabi Adam
mengalaminya.
bahwa mereka tahu. Hal ini pernah dilakukan Nabi Adam AS dihadapan
26
DePorter, Op.Cit, hal. 10
47
Artinya: "Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami
(QS. Al_Baqoroh:32).
e. Ulangi, memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa " Aku tahu
bahwa aku tahu ini". Dalam hal ini menunjukkan apa yang telah dijarkan
oleh guru agar betul-betul terlihat hasilnya dan lebih mantap. Dalam hal
Power) atau pengulangan yang terus menerus. Dalam RMP ini, energi
potensial yang maha dahsyat yang berada dalam diri setiap manusia
pengulangan ini dapat kita lihat dalam ibadah sholat, kalimat apa saja yang
anda baca ketika sholat? Sifat mulia apa saja yang anda baca ketika itu?
27
Ari Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ power, Sebuah Inner
Journey melalui Al-Ihsan,( Arga, Jakarta 2003), hal.270
48
f. Rayakan, jika layak dipelajari maka layak pula untuk dirayakan. Memberi
Prinsip ini sejalan dengan adanya upacara tradisi yang ada dalam Islam,
seperti tradisi pemberian nama yang baik pada anak, menyembelih hewan
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi dan
Beberapa ahli sepakat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan.
Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai.
Dibawah ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata prestasi
yaitu:
28
Abudin Nata Op. Cit. hal,43
49
b. Mas ud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan,
keuletan kerja.
kurikulum.29
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu
kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam
diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar.
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.
29
Saiful Bahri Djamarah, prestasi belajar dan kompetensi guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994),
hlm. 20-21
50
dialami.30
Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan
masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka
yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik
dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah
dalam diri individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah
30
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT TRemaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 89-70
51
prestasi.
mengemukakan :
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa .31
diantaranya:
31
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 89-70.
52
kehidupan sehari-hari.
berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya
adalah:32
32
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung:PT Remaja Rosda karya, 2005) hlm: 90
53
sarana yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan
program.
adalah:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, factor ini
terdiri dari:
1) Faktor fisiologis
b. Panca indra
2) Faktor psikologis
dengan tujuan.
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat
tertentu.
54
berfikir.
tujuan.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang
digunakan siswa.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 152-154
55
a. Keadaan Jasmani
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang sehat,
kurang Gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan efektif.
mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai temannya
c. Keadaan lingkungan
Sebelum belajar harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta segala
d. Memulai pelajaran
e. Membagi pekerjaan
Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada suatu tugas
f. Adakan control
Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah dikuasai.
Hasil baik menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan menyiksa diri
karena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu dengan
menggembirakan.
h. Menggunakan waktu
tinggi.
adalah, waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh
banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang
tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk
belaj
58
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
IV. SDN Saronggi terletak ± 1 km dari pusat kecamatan dan pasar Saronggi
kearah barat melalui jalur jalan raya ke saronggi. Tepatnya di jalan Sumber
penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Talang III Sumenep. Dan untuk
(2) langkah penelitian, baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah
penelitian selesai, (3) desain penelitian adalah fleksibel dengan langkah dan
pengumpulan data.34
Jenis penelitian ini adalah PTK, dalam istilah Bahasa Inggris adalah
dilakukan di kelas. Karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
c. Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
34
Ratna Restapaty, op. cit, hlm. 77
35
Suharsimi Arikuntoro dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bumi Aksara, Jakarta 2007), hal:
2-3
60
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang
untuk memehami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah
masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan adanya tindakan (aksi) tertentu
36
Wahidmurni, Nur Ali.. Penelitian Tindakan Kelas (Pendidikan Agama Dan Umum
Dari Teori Menuju Praktek Disertai Contoh Hasil Penelitian). (Malang: UM Press. 2008), hlm. 51
37
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2007), hlm: 11
38
Suharsimi Arikunto, dkk, op.cit, hlm. 109.
61
C. Prosedur Penelitian
perencanaan.40
1. Identifikasi masalah
ini diterapkan.
2. Memeriksa lapangan
39
Wahidmurni, Nur Ali.. Op. Cit, hlm. 97
40
Rochiati Wiriaatmadja Op cit, hal: 64
62
3. Perencanaan
berdasarkan atas dasar: (1) hasil nilai pre-tes PKN kelas IV banyak yang
ada dibawah KKM, hal ini terkait dengan motivasi belajar PKN rendah,
karena belajar PKN itu membosankan, sebab selama guru mengajar hanya
begitu-begitu saja tidak ada perubahan yakni dengan ceramah dan latihan
daya serap dan daya ingat siswa serta mampu memberikan pengalaman
pembelajaran (RPP dibuat untuk dua kali siklus penelitian selama enam
kali pertemuan; dengan rincian siklus pertama dua kali pertemuan dan
41
Ibid,..
42
Suharsimi, Arikunto, dkk.. op. cit., hlm. 75
63
siklus ke dua tiga kali pertemuan. Dua kali pertemuan 70 menit dan tiga
kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas siswa selama proses
mengikuti pelajaran, hal ini dapat dilihat dari pengamatan ataupun dengan
4. Implementasi
terlampir. Dalam hal ini guru bertindak sebagai peneliti, sebagai pelaksana
pembelajaran (RPP).
5. Pengamatan
tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil
43
Wahidmurni, Nur Ali.. loc. Cit, hal.99
44
Ibid,..
65
belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil
tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dll.) atau data kualitatif yang
lain.45
secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti
6. Refleksi
45
Suharsimi Arikunto, dkk. Op. cit., hlm. 78
46
Ibid.,
47
Ibid,. hal. 80
48
Wahidmurni, Nur Ali, op. cit., hlm. 102
66
siswa yang diambil secara acak atas pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditetapkan tercapai atau belum. Jika telah berhasil maka siklus boleh
berhenti, tetapi jika belum maka peneliti harus mengulang siklus lagi dan
Empat Alur PTK tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini
Siklus I
Terselesaikan
Refleksi Analisis data 1 Observasi
67
Siklus II
Terselesaikan
Refleksi Analisis data II Observasi
Siklus selanjutnya
Belum
7. Revisi perencanaan
D. Kehadiran Peneliti
yang mandiri. Selain sebagai pelaku tindakan (berarti juga sumber data)
peneliti juga bertugas sebagai pengamat aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar.
49
Ibid., hlm. 40.
68
Terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sumber data
tidak hanya diperlukan sebagai obyek yang dikenai tindakan, tetapi juga aktif
dalam kegiatan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik
1. Skor tes siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan (pre test), hasil
diskusi pada saat pelajaran berlangsung dan hasil tes yang dilakukan pada
motivasi belajar siswa kelas IV di SDN Talang III.. Data yang diperoleh dari
penelitian tindakan ini ada yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang
bersifat kualitatif diperoleh dari: (1) dokumentasi, (2) observasi, (3) interview,
sedangkan data yang bersifat kuantitatif berasal dari evaluasi, pre test dan post
test.
69
F. Instrument Penelitian
data, analisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelopor hasil penelitian.50
ini adalah:
1. Pedoman pengamatan untuk menggali data tentang suasana kelas pada saat
3. Tes digunakan untuk menggali data kuantitatif berupa hasil skor tes, skor
yang berupa:
1. Observasi,
50
Lexy. J. Moleong. Op. cit., hlm. 121
51
Wahidmurni, Nur Ali, Op. cit., hlm. 100
70
Quantum Teaching.
Tes yang dimaksud meliputi tes awal / tes pengetahuan pra syarat,
menggunakan nilai rapor selanjutnya skor tes awal ini juga akan dijadikan
Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil
tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa terhadap
52
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Ciptaka. 2000). hlm. 158
71
3. Dokumentasi
a) Profil Sekolah.
c) Struktur Organisasi
e) Keadaan siswa,
f) Keadaan guru
berdasarkan kurun waktunya, data dianalisis pada saat pengumpulan data dan
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan
ini akan dianalisis secara kualitatif, meliputi tiga unsur yaitu reduksi data,
tindakan kelas.56
1. Reduksi data
55
Lexy. J. Moleong, op. cit .hlm. 190
56
FX Sudarsono, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2001), hlm. 26
73
2. Penyajian data
dilaksanakan
pembanding, misalnya konsultasi dengan guru wali kelas IV, guru mata
57
Lexy. J. Meleong, op.cit, hlm.178
74
merujuk pada model dan tahapan penelitian tindakan kelas yang digambarkan
oleh Lewin menurut Elliot gambar 3.2).58 Adapun penerapan model Elliott
pertemuan.
58
Rochiati Wiriaatmadja, op cit, hal: 64
75
Identifikasi
Masalah
Memeriksa
Lapangan
S
I Perencanaan
K
L Langkah/Tindakan 1 Pelaksanaan
U Langkah/Tindakan 1
S Langkah/Tindakan 2
I Langkah/Tindakan 3
Observasi/Pengaruh
Revisi Perenacanaan
Reconnaissance
Diskusi Kegagalan
dan Pengaruhnya/ Rencana Baru
Refkeksi
Langkah/Tindakan 1
S Langkah/Tindakan 2
I
K Langkah/Tindakan 3
L
U
S
II
Observasi/Pengaruh Pelaksanaan
Langkah/Tindakan
Selanjutnya
Reconnaissance
Diskusi Kegagalan Dan seterusnya
dan Pengaruhnya/
Refkeksi
76
Siklus I
a. Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru bidang studi terkait
belajar siswa selama ini pada pembelajaran PKN. Yang akan dijadikan
b. Memeriksa Lapangan
c. Perencanaan Tindakan
d. Pelaksanaan Tindakan
pengamatan observasi.
e. Observasi
berlangsung.
f. Refleksi
g. Revisi Perencanaan
78
Siklus II
a. Rencana Baru
yang telah dilakukan, sehingga ada rencana baru yang simultan, seperti
b. Pelaksanaan Tindakan
rencana tindakan. Dalam hal ini peneliti juga membuat catatan terhadap
c. Observasi
d. Refleksi
BAB IV
Sekolah SDN Talang III didirikan pada tanggal 1 Januari 1983 yang
Harapan para pendiri setidaknya dengan adanya Sekolah Dasar ini masyarakat
2. Identitas Sekolah
2. NSS : 101052805019
3. NIS : 08
6. Kecamatan : SARONGGI
sekolah favorit.
2) Berakhlak mulia.
C. Tujuan Sekolah
mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang
kondusif.
4. Struktur Organisasi
yang akan dikerjakan agar kegiatan di SDN Talang III dapat berjalan dengan
baik dan lancar, susunan organisasi SDN Talang III terdiri dari badan
guna mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi SDN Talang III terlampir.
(Tabel 4.2) Data Jumlah Siswa Tahun 2008-2009 Di SDN Talang III
(kelas), ruang untuk guru, ruang kepala sekolah, tata usaha, musollah
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Untuk lebih jelasnya
media yang telah tersedia di SDN Talang III dapat dilihat pada (Tabel 4.4)
86
(Tabel 4.3) Data Bangunan Sarana dan Prasarana SDN Talang III
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga ini. Dalam penyajian data ini
peneliti hanya akan mencantumkan data tabel yang berkaitan dengan alokasi
waktu jam pelajaran dan standar ketuntasan belajar minimal (SKM) saja,
sedangkan untuk kurikulum SDN Talang III secara lengkap akan peneliti
sertakan di lampiran.
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Standar ketuntasan minimal setiap mata pelajaran SDN Talang III
Tahun ajaran 2009/2010
No Atandar ketuntasan belajar
Mata pelajaran minimal (SKM)
Angka Huruf
1 Pendidikan agama islam 6,00 Enam Koma Nol Nol
2 Pendidikan 6,00 Enam Koma Nol Nol
kewarganegaraan
3 Bahasa indonesia 5,40 Lima Koma Empat Puluh
4 Ilmu pengetahuan alam 5,00 Lima Koma Nol Nol
5 Ilmu pengetahuan sosial 6,00 Enam Koma Nol Nol
6 Seni budaya dan 5,25 Lima Koma Dua Lima
keterampilan
7 Pendidikan jasmani dan 6,50 Enam Koma Lima Puluh
keterampilan
8 Mulok
a. Bahasa daerah 6,00 Enam Koma Nol Nol
b. Bahasa inggris 5,56 lima koma lima enam
c. TIK -
* disesuaikan dengan kebijakan pemerintah
a. Kenaikan kelas
yang diikuti.
89
b. Kriteria kelulusan
B. Paparan Data
1. Observasi
hari senin tanggal 19 Oktober 2009 dengan kepala sekolah dan guru PKN
SDN Talang III Sumenep. Dalam pertemuan itu peneliti menyampaikan tujuan
yang mempunyai kemampuan yang heterogen dan juga merupakan kelas yang
baik dalam disiplin dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap
dengan wali kelas IV, peneliti meminta data tentang kelas IV, yaitu data
IV.
90
2. Pre Test
pre tes. Pre tes dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Nopember 2009
dengan baik. Hal itu diketahui dari kurangnya rasa ingin tahu mereka terhadap
prestasi belajar mereka juga kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pada saat
C. Siklus I
membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari
surat pendek.
maupun kemampuannya).
92
desa.
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
hari.
dengan pembahasan tentang silabus. Pada siklus pertama diadakan tiga kali
berikut:
a. Pendahuluan
surat pendek.
b. Kegiatan Inti
kelompok terdiri atas lima (5) orang anggota kelompok (tiap kelompok
kemampuannya).
kelurahan.
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
c. Penutup/Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
a. Pendahuluan
surat pendek.
peerintahan desa.
b. Kegiatan Inti
kelompok terdiri atas lima (5) orang anggota kelompok (tiap kelompok
kemampuannya).
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
c. Penutup/Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
seterusnya.
3. Observasi Siklus I
belajar dibandingkan pada saat pre test. Hal ini terlihat dari aktivitas bertanya
siswa yang pada saat pre test mereka masih malu-malu dan takut salah, pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan
senang, hal ini dapat dilihat dari roman muka mereka yang tampak
kurang. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa untuk mengajukan
ajar, yaitu membuat gambar strktur organisasi desa. Dalam pembelajaran ini,
masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini
dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan bahwa aktivitas
kerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan. Kegiatan kelompok ini
masih didominasi oleh para siswa yang aktif, sedangkan mereka yang pasif
yang aktif adalah mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang
pasif adalah yang berprestasi kurang atau sedang dan mereka cenderung
materi PKN, peneliti memberi tugas membuat gambar struktur organisasi desa
dan tepat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan tugas seperti ini
tugas. Bahkan prestasi mereka juga mulai bertambah, hal ini terlihat dari hasil
yang telah dipelajari. Tidak terlihat dari wajah mereka rasa jenuh atau putus
peneliti berikan. Dalam hal ini peneliti ingin melihat seberapa prestasi belajar
semangat, antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam KBM. Sedangkan
indikator peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari hasil belajar siswa.
peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata kelas dari pre
4. Refleksi Siklus I
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PKN Pada waktu
Quantum Teching para siswa masih bingung dan merasa canggung, apalagi
pada waktu mengerjakan soal awal yaitu membuat gambar struktur organisasi
desa. para siswa masih ada yang tidak senang dengan teman kelompoknya,
101
dengan demikian tugas yang dikerjakan secara kelompok masih satu atau dua
orang saja yang mengerjakan karena mereka tidak senang dengan teman
pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator, peran guru dalam Learning
siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I ini
prestasi belajar, namun hasil yang dapat diperoleh sangat minim sekali. Hal
c. Motivasi belajar siswa terhadap materi PKN hanya dimiliki mereka yang
mengajar. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam proses belajar
Berdasarkan hasil analisis dan rediksi dari siklus I, maka peneliti akan
sebagai berikut:
D. Siklus II
Berbeda dengan siklus I, pada siklus II pertemuan dilakukan tiga (3) kali
1) Pemerintahan kabupaten
2) Pemerintahan provinsi
surat pendek.
disampaikan.
maupun kemampuannya).
kehidupan sehari-hari.
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
kelompoknya masing-masing.
diraih.
105
hari.
Pada siklus II diadakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 04, 09
2009 dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
a. Pendahuluan
surat pendek.
kecamatan.
d. Kegiatan Inti
pemerintahan kecamatan.
maupun kemampuannya).
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
c. Penutup/Refleksi
hari.
pemerintahan kecamatan.
dan seterusnya.
a. Pendahuluan
surat pendek.
kabupaten.
b. Kegiatan Inti
kabupaten.
kelompok terdiri atas lima (5) orang anggota kelompok (tiap kelompok
kemampuannya).
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
diraih.
c. Penutup/Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
pemerintahan kabupaten.
a. Pendahuluan
surat pendek.
b. Kegiatan Inti
pelaksanaan demokrasi.
kelompok terdiri atas lima (5) orang anggota kelompok (tiap kelompok
kemampuannya).
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
diraih.
112
c. Penutup/Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
wakil bupati.
berikut:
3. Observasi Siklus II
tidak hanya motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan, akan tetapi
prestasi atau hasil belajar mereka juga mengalami peningkatan yang begitu
menggembirakan.
Pada tahap pendahuluan, kegiatan siswa cukup bagus. Hal ini dapat
dilihat dari:
b. Pada saat penjelasan materi secara global siswa juga berani mengajukan
masing kelompok diberi materi untuk dipelajari dan dikuasai. Ketika peneliti
menerima tugas dengan senang hati dan atas anjuran peneliti mereka berusaha
serta terus berdiskusi dalam waktu yang ditentukan, serta menampakkan rasa
gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran. Tidak tampak rasa letih
dari roman muka mereka, bahkan ketika peneliti memberi kesempatan untuk
guru.
114
bahkan dapat dikatakan begitu dinamis dan sempurna pada diskusi antar
beban rasa malu dan takut salah dalam mengajukan pendapat. Selain itu
hampir 95% dari mereka sudah sangat terbiasa dan menyatu dengan model
mengharapkan agar metode ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.
bertambahnya semangat, antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam KBM.
peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari nilai rata-rata kelas yang
semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 6,55 meningkat menjadi 8,66
atau sekitar 35 %.
adalah pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 6,55meningkat menjadi 8,66
mengatakan,
Saya suka dengan cara mengajar ibu karena bikin saya gak malu. Sebelumnya
gak pernah disuruh maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi,
jadi aku masih agak malu, tapi karena suasananya ramai dan menyenangkan
jadi saya gak takut lagi kalo maju.
Enak banget Bu belajar PKN, saya seneng banget kalo di ajar bu nelly, apalagi
saya dikasik permen sama Bu Nelly. Aku jadi tambah seneng,
hehehe......pokoknya aku seneng banget Bu....
mereka alami.
mengungkapkan:
Iya, Bu! Saya jadi tau tentang cara pemilihan umum itu. Dan saya juga jadi
paham tentang arti demokrasi itu. Jadi saya bisa menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Cieee... hehehehe....
Saya seneng sekali diajar Bu Nelly. Saya jadi gak ngantuk lagi karena saya
suka kalo belajar ada maen-maennya. Jadi gak bosen. Hehehehehehe....
116
dan mengerjakan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan kelompok
masing-masing.
4. Refleksi Siklus II
terhadap mata pelajaran PKN. Pada siklus II ini, 95 % dari siswa sudah sangat
soal para siswa sudah merasa nyaman berdiskusi dengan teman kelompoknya,
kerjakan bersama-sama, dan sudah tidak ada lagi dominasi dari siswa yang
lebih unggul. Mereka mengerjakan tugas dengan roman muka yang gembira,
aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini penerapan Metode
a. Kegiatan diskusi kelompok yang dapat membawa semua siswa untuk aktif
nyata.
c. Motivasi belajar siswa terhadap materi PKN yang pada siklus I hanya
dimiliki sebagian siswa, sekarang sudah hampir 95% dimiliki siswa kelas
IV.
Karena quantum teaching msih baru bagi kami, sehingga kami belum
sepenuhnya menguasai teori-teori atau petunjuk yang ada dalam quantum
teaching, selain itu semester ini merupakan semester pertama
diterapkannya metode ini, sehingga terus terang saja kami masih kami
masih merasa kaku karena belum terbiasa. Disamping itu karena
karakteristik belajar anak yang berbeda maka kewajiban guru adalah
memperhatikan setiap tipe belajarnya, bagaimana kita belajar dengan
siswa yang bertipe auditorial, yang bertipe visual, dan siswa yang bertipe
kinetetik tentu saja ini membutuhkan waktu yang penjang . sedangkan
alokasi waktu meta pelajaran PKn hanya 2 jam pelajaran setiap minggu,
jadi kendalanya adalah waktu
Masalah yang kami hadapi selain yang dipaparkan oleh bapak Triyo
adalah sarana dan fasilitas yang terbatas. Dalam Quantum teaching si
anjurkan untuk memperhatikan lingkungan sekeliling, yang mana hal-hal
tersebut sangat membantu proses belajar mengajar, sedangkan disekolah
ini ada sebagian sarana yang belum ada .
119
BAB V
PEMBAHASAN
refleksi.
pembelajaran secara efektif dan efisien. Pada tahap ini, tidak ada masalah
kepada siswa. Sesuai dengan teori yang dikutip oleh Oemar Hamalik dalam
tiap kelompok melaksanakan tugas yang yang diberikan oleh guru yaitu saling
membantu menguasai bahan ajar atau materi melalui tanya jawab atau diskusi
memberi kesempatan pada kelompok lain yang tidak maju ke depan untuk
bertanya. Forum tanya jawab ini dilakukan untuk membiasakan siswa agar
Kelebihan pada siklus pertama ini adalah siswa lebih antusias dan
kerja sama antar siswa pada setiap kelompoknya, suasana kelas lebih hidup,
dan peserta didik tidak merasa jenuh selama proses pembelajaran berlangsung.
121
teaching ada beberapa siswa yang masih sangat kesulitan dalam menangkap
palajaran. Hal ini dapat diketahui dari kekurangan rasa ingin tahu mereka
cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari semangat dan kegembiraan mereka
siklus II. Pada siklus II, peneliti hanya menjelaskan bagian-bagian yang belum
dimengerti oleh peserta didik, yaitu tentang perbedaan lembaga desa dan
yang berbuat curang, disamping itu siswa lebih percaya diri untuk
122
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada terakhir season, dan
pembelajaran berjalan sesuai dengan RPP yang dibuat oleh guru, siswa lebih
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumenep sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada siklus I peneliti
umum, dan struktur organisasi Desa, Lurah dan Kecamatan. Peneliti juga
terhadap materi PKN. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil evaluasi yang
nilai rata-rata dari pre test sebesar 6,55 pada siklus I ini meningkat menjadi
semula nilai rata-rata pre test sebesar 6,55 pada siklus II ini meningkat
menjadi 8,66 atau sekitar 35%. Ini menunjukkan 90% siswa berhasil
Selain itu juga terbatasnya sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah.
B. Saran
antara lain:
maksimal perlu adanya motivasi yang tinggi dari siswa itu sendiri.
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik adalah siswa
DAFTAR PUSTAKA
Cece Wijaya. 1994. Kemampuan Dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar,
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Dryden, Gordon; Vos, Jeanette. 2002. Revolusi Cara belajar (The Learning
Revolution) Belajar Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun",
Bandung: Kaifa.
128
Saiful Bahri Jamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta:Rineke
LAMPIRAN 1
1. Standar Kompetensi :
I. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.
2. Kompetensi Dasar :
II. Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan
pemerintah kecamatan.
3. Indikator :
- Menjelaskan hakikat pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.
- Menjelaskan susunan lembaga-lembaga pemerintahan desa dan
pemerintah kecamatan.
- Memberi contoh bentuk pelaksanaan kehidupan demokrasi di
lingkungan tompat tinggal.
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai proses pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan hakikat pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.
2. Menjelaskan lembaga-lembaga penyelengara pemerintahan desa dan
kecamatan.
3. Memberikan contoh bentuk pelaksanaan kehidupan demokrasi di
lingkungan tempat tinggal.
4. Menjelaskan cara pelaksanaan pemilihan kepala desa.
5. Menampilkan sikap positif terhadap pemerintahan desa dan kecamatan.
131
B. Materi Pembelajaran
- Pemerintahan desa dan kecamatan.
C. Metode Pembelajaran
- Pengamatan, diskusi, dan tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do'a dan salah satu
surat pendek.
pemerintah kelurahan.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan hakikat pemerintahan desa dan kelurahan
kelurahan.
maupun kemampuannya).
132
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
Perternuan II
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do'a dan salah satu surat
pendek.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan hakikat lembaga pemerintahan kecamatan.
kelompok terdiri atas empat (4) orang anggota kelompok (tiap kelompok
kemampuannya).
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
Pertemuan III
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do'a dan salah satu surat
pendek.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan tugas lembaga pemerintahan kecamatan
terdiri atas empat (4) orang anggota kelompok (tiap kelompok memiliki
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana kegiatan
pemerintahan kecamatan.
seterusnya..
E. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV
2. Struktur organisasi desa.
3. Struktur organisasi kelurahan.
4. Struktur organisasi kecamatan.
F. Penilaian
Keseriusan dan partisipasi siswa dalam bekerja kelompok .
Inisiatif individu dalam menguraikan topik pembahasan
Antusias siswa dalam KBM.
Keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi.
Kemampuan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
137
Kunci Jawaban:
1. Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh desa
dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan merigurus
kepentingan masyarakat seternpat.
2. a. Lembaga-lcmbaga penyelenggara pemerintahan desa yaitu:
1). Pemerintahan desa yang terdiri atas kepala desa dan perangkat desa.
2). Badang Pcrmusyawaratan Desa (BPD).
3). Lembaga kemasyarakatan.
b. Lembaga-lembaga pemerintah kecamatan yaitu:
1). Camat.
2). Sekretaris.
3). Para seksi.
4). Kelompok jabatan fungsional.
3 Bentuk pelaksanazai kehidupan demokrasi di desa:
a. Pemilihan ketua RT.
b. Pemilihan ketua RW.
c. Pemilihan perangkat desa.
138
1. Standar Kompetensi :
2. Memahami system pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi
2. kompetensi Dasar :
2.1 Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi.
3. Indikator :
- Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
- Menjelaskan lembaga-lembaga penyelenggara pemerintah kabupaten, kota,
dan provinsi.
- Menjelaskan tugas masing-masing lembaga dalam struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi.
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai proses pembelajaran, Siswa dapat:
1. Menggambar bagan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi.
2. Menjelaskan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi.
3. Menjelaskan susunan perangkat daerah kabupaten, kota, oan provinsi.
4. Menjelaskan tugas masing-masing lembaga dalam struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi.
B. Materi Pembelajaran
- Pomerintahan kabupaten, kota, dan provinsi.
C. Metode Pembelajaran
Pengamatan, diskusi, dan tugas.
140
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do'a dan salah satu
surat pendek.
kabupaten.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan tentang hakikat lembaga pemerintahn kabupaten.
kabupaten.
maupun kemampuannya).
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai
masing-masing.
diraih.
3. Penutup
a. Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
pemerintahan kabupaten.
E. Alat/Sumber
- Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV
- LKS
142
F. Penilaian
Keseriusan dan partisipasi siswa dalam bekerja kelompok .
Inisiatif individu dalam menguraikan topik pembahasan
Antusias siswa dalam KBM.
Keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi.
Kemampuan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
143
kabupaten, kotal
LAMPIRAN 2
Badan
Kepala Desa Permusyawaratan
Desa (BPD)
Lembaga
Ketahanan Sekretaris Desa
Masyarakat Desa
(LKMD/LPMD)
Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan
Pemerintahan Pembangunan Perekonomian Kesejahteraan Keamanan
& Ketertiban
Kepala-Kepala
Dusun
Rukun Warga/
RW & RT
Masyarakat
145
Lurah
Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan
Pemerintahan Pembangunan Perekonomian Kesejahteraan Keamanan
& Ketertiban
RW & RT
Masyarakat
146
Camat
Sekretaris Kelompok
Kecamatan Fungsional
Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan
Pemerintahan Pembangunan Perekonomian Kesejahteraan Keamanan
& Ketertiban
Kelurahan/Desa
147
LAMPIRAN 3
DATA EVALUASI PRE TEST
No Nama Nilai
1. St. Norkholizah 6
2. Iza Afkarina 7
3. Rika Indriana 6
4. Eva Kurniawati 6.5
5. Moh. Norkholis Majid 6
6. Gizfran Ferdian Arleo 6.5
7. Sri Ayu kumala S. 6.5
8. Ni'mah Firsta Cahya .S. 7
9. Fathor Rozi 7
10 Nur Ayu Alfiana 7,5
11. Indri Eka Wulandari 6.5
12. Wulan Nor Rahmah 6
13. Khofifatus Shofiyah 6.5
14. Alfian Wahyu 6
15. Aminatus Zahroh 7
16. Safira Putri Dianti 7.5
17. Aynul Yakin 7.5
18. A. Daniel Abrori 6
19. A. Shaibuddin 6
20. Erik Susiantp 7
21. M. Zainur Roziqin 6.5
22. Mustaen Romli 6
23. Novil Mustofa 6
24. Ach. Fawaid 7
25. Arina Haqon 6,5
26. Subhan hadi 7
27. Subairi 6,5
28. Nancy Shofwatur Rohmah 7
29. A. Shodiqi Firdaus 6,5
30. Moh. Irsyad 6,5
Rata Rata Kelas 6,55
148
No Nama Nilai
1. St. Norkholizah 7
2. Iza Afkarina 6.5
3. Rika Indriana 6
4. Eva Kurniawati 7
5. Moh. Norkholis Majid 6,5
6. Gizfran Ferdian Arleo 7
7. Sri Ayu kumala S. 7
8. Ni'mah Firsta Cahya .S. 7,5
9. Fathor Rozi 7
10. Nur Ayu Alfiana 8
11. Indri Eka Wulandari 7
12. Wulan Nor Rahmah 6,5
13. Khofifatus Shofiyah 7
14. Alfian Wahyu 6.5
15. Aminatus Zahroh 7
16. Safira Putri Dianti 7,5
17. Aynul Yakin 7
18. A. Daniel Abrori 6.5
19. A. Shaibuddin 6,5
20. Erik Susiantp 7
21. M. Zainur Roziqin 7
22. Mustaen Romli 6
23. Novil Mustofa 6.5
24. Ach. Fawaid 7
25. Arina Haqon 6,5
26. Subhan hadi 7
27. Subairi 6,5
28. Nancy Shofwatur Rohmah 7
29. A. Shodiqi Firdaus 6,5
30. Moh. Irsyad 6,5
Rata-Rata Kelas 7,93
149
No Nama Nilai
1. St. Norkholizah 7,5
2. Iza Afkarina 7,5
3. Rika Indriana 6,5
4. Eva Kurniawati 8
5. Moh. Norkholis Majid 7,5
6. Gizfran Ferdian Arleo 7,5
7. Sri Ayu kumala S. 8
8. Ni'mah Firsta Cahya .S. 8
9. Fathor Rozi 8
10. Nur Ayu Alfiana 8
11. Indri Eka Wulandari 8
12. Wulan Nor Rahmah 7
13. Khofifatus Shofiyah 7
14. Alfian Wahyu 7,5
15. Aminatus Zahroh 8
16. Safira Putri Dianti 8,5
17. Aynul Yakin 8
18. A. Daniel Abrori 7,5
19. A. Shaibuddin 7,5
20. Erik Susiantp 7,5
21. M. Zainur Roziqin 7,5
22. Mustaen Romli 7,5
23. Novil Mustofa 7
24. Ach. Fawaid 8
25. Arina Haqon 6,5
26. Subhan hadi 7
27. Subairi 6,5
28. Nancy Shofwatur Rohmah 7
29. A. Shodiqi Firdaus 6,5
30. Moh. Irsyad 6,5
Rata-Rata Kelas 8.66
150
LAMPIRAN 4
INSTRUMEN DOKUMENTASI
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN OBSERVASI
8. Data Jumlah Guru dan Staf Organisasi Tahun 2008/2009 di SDN Talang III
Sumenep
NIM : 07140048
Anggota FKMS
Mahasiswa
(Nelly Maghfiroh)