AMOBARBITALNa
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kare
na atas berkat dan penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Teknologi Se
diaan Steril dengan judul “SEDIAAN STERIL UNTUK REKONSTITUSI
AMOBARBITALNa ” dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Prof., Dr. Teti Indrawati,
MS. Apt. selaku dosen Teknologi Sediaan Steril kami yang telah membimbing ka
mi agar dapat memahami dan mengetahui tentang Sediaan Emulsi Steril. Terima k
asih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah menbantu dalam penyeles
aian maklah ini baik secra langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat seleasi tepat pada waktu yang ditentukan.
Bila ada salah kata dalam penulisan kami meminta maaf sebesar-besarnya dan
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan tug
as ini, sehingga tugas ini dapat bermanfaat para pembaca.
12 December 2021
Penulis
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................4
1.4 Manfaat....................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
4.3 Evaluasi..................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................13
PEMBAHASAN...................................................................................................13
BAB IV..................................................................................................................17
4.1 Kesimpulan............................................................................................17
4.2 Saran......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara produksi sediaan steril rekonstitusi amobarbital yang ba
ik
2. Mengetahui cara produksi sediaan steril rekonstitusi amobarbital yang ba
ik
3. Mengetahui persyaratan sediaan steril rekonstitusi amobarbital
4. Mengetahui komponen sediaan steril rekonstitusi amobarbital
5. Mengetahui metode pembuatan sediaan steril rekonstitusi amobarbital
6. Mengetahui evaluasi yang dilakukan
7. Mengetahui jenis wadah dan kemasan yang digunakan
1.4 Manfaat
Mampu menerapkan cara pembuatan sediaan steril rekonstitusi amobarbital ya
ng baik dan benar, dapat mengetahui kemasan dan wadah dari sediaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alur Produksi sediaan steril rekonstitusi amobarbital
Injeksi cair merupakan sediaan steril yang bebas substansi pirogen. Secara
umum, metode pembuatan sediaan steril dibagi menjadi 2 yaitu sterilisasi akhir da
n aseptis. Sterilisasi akhir adalah semua bahan (zat aktif dan tambahan) dicampur,
kemudian disterilisasi di akhir dengan menggunakan metode panas-kering (oven),
panas-lembab (autoklaf), radiasi (sinar gamma/uv) atau filtrasi (penyaringan deng
an menggunakan membran). Metode ini menjadi pilihan utama, dikarenakan meto
de ini lebih menjamin sterilitas dari sediaan tersebut dan metode kerjanya lebih m
udah dibandingkan dengan metode aseptis. Sedangkan metode sterilisasi aseptis a
dalah metode sterilisasi untuk zat yang tidak tahan panas atau metode sterilisasi ak
hir tidak mungkin dilakukan (BPOM RI, 2013).
b. Bebas partikel Disamping steril, sediaan steril harus bebas partikulat. Partikulat
yang dimaksud adalah partikel bebas maupun substansi yang tidak larut yang mun
cul dalam produk parenteral. Sumber partikulat adalah (1) larutan dan bahan itu se
ndiri; (2) proses produksi misalnya lingkungan, peralatan dan personil; (3) kompo
nen wadah untuk mengemas sediaan; (4) alat yang digunakan untuk penghantaran
sediaan; dan (5) proses penyiapan campuran sediaan steril. Contoh partikulat dapa
t berupa sellulosa, serat cotton, gelas, logam dan plastik.
c. Bebas pirogen Syarat lain dari sediaan steril adalah bebas pirogen. Pirogen atau
endotoksin adalah produk metabolisme mikroorganisme hidup, ataupun mati yang
menyebabkan respon piretik sperifik setelah penyuntikan sediaan steril. Pirogen d
apat bersumber dari air sebagai yang digunakan sebagai pelarut, wadah yang digu
nakan dalam produksi, pengemasan, penyimpanan dan penghantaran obat dan zat
kimia yang digunakan untuk membuat larutan.
Syarat-syarat larutan untuk direkonstitusi baik sediaan steril maupun non steril
adalah:
Campuran serbuk harus homogen agar dosis tetap pada setiap pemberian obat.
Larutan harus mudah dituang dan memiliki dosis yang tepat, sesuai dan sama.
Produk akhir haruslah memiliki penampilan yang dapat diterima, bau dan rasanya
menarik
EVALUASI FISIKA
3. Penetapan Volume Injeksi Dalam Wadah <1131> (FI ed. IV, 1044)
6. Uji Kejernihan dan Warna ( Goeswin Agus, Larutan Parenteral, 201) (ini
berbeda
EVALUASI KIMIA
EVALUASI BIOLOGI
3. Uji Endotoksin Bakteri <201> (FI IV, 905-907, Suplemen FI IV, 1527-1528)
4. Uji Pirogen (Untuk volume > 10 ml) <231> (FI IV, 908-909)
939-942)
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Injeksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu larutan injeksi volume besar (Large
Volume Parenteral) dan volume kecil (Small Volume Parenteral). Larutan injeksi
volume besar digunakan untuk intravena dengan dosis tunggal dan dikemas dalam
wadah bertanda volume lebih dari 100 ml. Larutan injeksi volume kecil adalah
sediaan parenteral volume kecil yang dikemas dalam wadah bertanda volume 100
ml atau kurang dan biasa disebut dengan injeksi (Departemen Kesehatan RI,
1995). Kemampuan membuat sediaan obat steril injeksi volume besar penting
untuk dimiliki jika Anda bekerja di industri farmasi khususnya pada divisi Riset
dan Pengembangan Sediaan Steril atau di bagian produksi sediaan obat steril.
Untuk dapat mencapai tujuan praktikum, maka Anda disarankan untuk membaca
2.6 Tipe
BAB IV
1.1 Kesimpulan
Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
a. Produksi sediaan injeksi cair dilakukan dengan alur penyiapan bahan p
engawas, pencucian dan sterilisasi wadah, penyiapan bahan baku, steril
isasi bahan baku, pencampuran produk, penyaringan larutan, pengisisa
n, penyegelan, pengamatan visual, pelabelan dan diakhiri dengan peng
emasan.
1.2 Saran
Sebagai mahasiswa farmasi sebaiknya memahami lebih dalam
lagi mengenai defenisi emulsi, tipe-tipe injeksi, serta komponen
injeksi agar dapat di aplikasikan pada saat bekerja baik di rumah saki
t, puskesmas maupun di apotek.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia: Jakarta
Depkes. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen kesehatan RI: Jak
arta
Depkes, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Ri: Jak
arta