Anda di halaman 1dari 11

MAKNA TAUHID DALAM KEHIDUPAN

MATA KULIAH :
KEMUHAMMADIYAAN

Oleh :
Purnomo Wibowo 2001011945
Ummu Sya’adah 2001011904
Nur Hidayatul Islamiyah 2001011944
Azizun Putri 2001011969
Moch Sholakhuddin Fahmi 2001021129/2001030206
Irvan Maulana 2001011922
Wahyu Tri F 2001011956

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN LAMONGAN
2021/2021
KATA PENGANTARs

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makna Tauhid dalam Kehidupan” tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “KEMUHAMMADIYAAN”. Makalah ini merupakan
inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat
berguna untuk Mahasiswa pada umumnya. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bpk.Drs. Mufarihin, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kemuhammadiyaan. Kami juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan agar di masa yang akan datang lebih baik lagi.

Lamongan , 29 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tauhid........................................................................................................2
2.2 Tauhid adalah Tujuan Hidup.................................................................................................2
2.3 Hakikat dan Kedudukan Tauhid..................................................................................3
2.4 Urgensi Tauhid Dalam Kehidupan..............................................................................3
2.5 Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan ...................................................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................9
3.2 Saran ............................................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tauhid secara bahasa artinya : menjadikan sesuatu satu saja. Secara syar’i,makna tauhid ialah
menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya
( syarh Tsalatsati Ushul libni Al’Utsaimin ,39) dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami
bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat,para
Nabi,dan orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang
bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.
Asal makna “ tauhid” ialah meyakinkan, bahwa Allah adalah “ satu” tidak ada syarikat bagi-
Nya.Sebab dinamkan “ilmu tauhid “ ialah karena bahagiannya yang terpenting , menetapkan sifat
“wahdah” ( satu) bagi Allah dalam zat-Nya dan dalam perbuatan-Nya menciptakan alam
seleuruhnya dan bahwa ia sendiri-Nya pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan
segala tujuan . Keyakinan (Tauhid) inilah yang menjadi tujuan paling besar bagi kebangkitan
Nabi SAW , seperti ditegaskan oleh ayat-ayat Kitab Suci , yang akan diterangkan kemudian. 1

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Tauhid ?
2. Menjelaskan Tauhid adalah tujuan manusia diciptakan ?
3. Hakikat dan Kedudukan Tauhid ?
4. Menjelaskan urgensi tauhid dalam kehidupan

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Tauhid
2. Menjelaskan Tauhid adalah tujuan manusia diciptakan
3. Menjelaskan Hakikat dan Kedudukan Tauhid
4. Urgensi Tauhid Dalam Kehidupan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tauhid

Tauhid secara bahasa artinya : menjadikan sesuatu satu saja. Secara syar’i,makna tauhid ialah menjadikan
Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya ( syarh Tsalatsati Ushul
libni Al’Utsaimin ,39) dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan
sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat,para Nabi,dan orang-orang shalih atau bahkan
makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya
sesembahan saja.

Asal makna “ tauhid” ialah meyakinkan, bahwa Allah adalah “ satu” tidak ada syarikat bagi-
Nya.Sebab dinamkan “ilmu tauhid “ ialah karena bahagiannya yang terpenting , menetapkan sifat
“wahdah” ( satu) bagi Allah dalam zat-Nya dan dalam perbuatan-Nya menciptakan alam seleuruhnya dan
bahwa ia sendiri-Nya pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan segala tujuan . Keyakinan
(Tauhid) inilah yang menjadi tujuan paling besar bagi kebangkitan Nabi SAW , seperti ditegaskan oleh
ayat-ayat Kitab Suci , yang akan diterangkan kemudian. 2

2.2 Tauhid adalah tujuan manusia diciptakan

Setiap muslim wajib memprioritaskan tauhid daripada selainnya.Yaitu hendaknya kita


mempersembahkan segala ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan semua bentuk ibadah kepada
selain Allah . karena tujuan kita diciptakan oleh Allah di dunia ini adalah agar kita mentauhidkan-Nya
Allah berfirman :

‫ت ا ْل ِج َّن َو اْل ِ ْن َسنَ اِ الَّ لِيَ ْعبُ ُد وْ ن‬


ُ ‫َو ما َ خَ لَ ْق‬

“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”
(Q.s Adz Dzariyat 56)

Dan keselamatan mereka di aklhirat kelak ditentukan oleh tauhid. Orang yang mati dalam keadaan
bertauhid maka ia akan selamat di akhirat walaupun membawa dosa yang banyak. Adapun orang yang
mati dalam keadaan musyrik, maka ia tidak akan selamat dan merugi selamanya. Allah berfirman :

‫ك بِ ِعبَا َد ِة َر بِّ ِه أ َح ًد ا‬ َ ‫ق َء َر بِّ ِه فَ ْليَ ْع َملْ َع َمال‬


ُ ‫صا لِ َحا َو ال يُ ْش ِر‬ َ ِ‫فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ل‬

“ Maka barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia beramal shalih dan
tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam peribadahan kepada-Nya “
2

Syekh Muhammad Abduh,Risalah Tauhid,( Jakata: PT Bulan Bintang 1996 M ,hlm.3


5
(Q.s Al Kahfi : 110 )

2.3 Hakikat dan Kedudukan Tauhid

Firman Allah

َ‫َو لَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِى ُك ِّل أُ َّم ِة َّر ُسلُو الً أَ ِن اَ ْعبُ ُد و ا آ هللَ و آ جْ تَنِبُوْ ا آ لطَّ ُغو ت‬
“ Dan sungguh kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat ( untuk menyerukan ) sembahlah Allah
(saja) , dan jauhilah thaghut 3 itu .”

ً ‫َو آ ْعبُ ُد وْ ا آ هللَ َو الَ تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ِه َشىئا‬

“ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu pun ( berbuat syirik).” 4

2.4 Urgensi Tauhid Dalam Kehidupan

Akibat negatif dari kejahilan terhadap ilmu tauhid dalam hidup manusia.

Pertama, orang yang tidak mengenal penciptanya seperti orang buta didunia ini, ia tidak tahu mengapa ia
diciptakan, atau apa hikmah ( tujuan) keberadaannya diatas bumi ini. Hidupnya berakhir dalam keadaan
ia tidak tahu pengapa ia memulai hidup. Ia keluar dari dunia tanpa tahu mengapa ia dulu masuk ke
dalamnya.

‫ َوالَّ ِذ ْينَ َكفَ ُر و ا‬° ‫ت تَجْ ِر ي ِمن تَحْ تِها َ ا ااْل َ ْنهَا ُر‬ ٍ ‫ت َجنَّا‬ ِ ‫ا هللَ يُ ْد ِخ ُل الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َو َع ِملُوا الصَّا لِ َحا‬ َّ‫اِ ن‬
‫يَتَ َمتَّعُونَ َويَأ ُكلُون َك َم تَأ ُك ُل ااْل َ ْن َعا ُم َوالنَّا ُر َم ْث ًو ى لَّهُ ْم‬
“ Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang
mengalir dibawahnya sungai-sungai.dan orang-orang kafir bersenang-senang (didunia) dan mereka
makan seperti makannya binatang. dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (Q.s Muhammad:12)

Kedua, Siapa yang tidak beriman kepada hari akhir, maka ia ditipuoleh dunia,ia jadikan semua cita-cita
dan ambisinya adalah bagaiman mewujudkan kepentingannya didunia sebelum mati, mengambil yang
halal dan haram ,tidak peduli apakah itu membahayakan orang lain atau tidak karena yang penting adalah
kepentingannya. Dengan sikap egois ini masyarakat menjadi cerai berai , interaksi dan hubungan sesame
anggota masyarakat menjadi rusak, meraka saling membenci dan memerangi , tidak seperti masyarakat
yang beriman dan berpegang teguh dengan agamanya.

Ketiga, bila kejahilan terhadap ilmu tauhid ini merata di masyarakat , maka aqidah atau keyakinan
masyarakat akan rusak , lalu amal pun akan rusak,maksiat dan dosatersebut luas,

3
Thaghut ialah ,setiap yang diagungkan selain Allah dengan disembah,ditaati,atau dipatuhi , baik yang diagungkan
itu berupa batu, manusia,ataupun setan.
4
Berbuat syirik: memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah dalam hal yang merupakan hak khusus
bagiNya.
6
kemudianmengakibatkan turunnyahukuman Allah swt atas umat Islam yang mengabaikan atau
meninggalkan prinsip agama mereka.

‫ْض الَّ ِذ ي َع ِملُوا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُون‬ ِ َّ‫ت أَ ْي ِدي الن‬


َ ‫اس لِيُ ِذيقَهُم بَع‬ ْ َ‫ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسب‬
“ Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka , agar mereka kembali (kejalan
yang benar).” ( Q.s Ar-Ruum:41)

2.5 Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan

Pertama, orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu mengapa Allah swt
menciptakan sehingga ia berada di atas jalan yang lurus , ia mengetahui dari mana awal dan kemana akhir
hidupnya , jauh dari kebutaan dan kesesatan.

‫اط ُّم ْستَقِي ٍْم‬ ِ ‫من يَ ْم ِشي ُم ِكبًا َعلَى َو جْ ِه ِه أَ ْه َد ى أَ َّم ْن يُ ْم ِشي َس َو يًّا َعلَى‬
ٍ ‫ص َر‬ ْ َ‫أ َ ف‬
“ Maka apakah orang yang berjalan terjungkal diatas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk
ataukah orang yang berjalan tegap diatas jalan yang lurus?” ( Q.s Al-Mulk: 22)

Kedua, tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu risalah, dan
satu kiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan bersaudara seperti firman Allah swt:

َ ُ‫ َوا َّتق‬° ‫ون إِ ْخ َوةٌ َفأ َ صْ لِحُوا َبي َْن اَ َخ َو ْي ُك ْم‬


‫وهللا لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم ُْو َن‬ َ ‫ِا َّن َما ْالم ُْؤ ِم ُن‬
“ Orang-orang beriman iyu sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan )
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” ( QS.Al-
Hujarat: 10)

Ketiga, bila iman telah menyebarluas dimasyarakat , maka pastilah akan membuahkan amal shalih yang
diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan mendatangkan pertolongan Allah
dalam mengahadapi musuh-musuh mereka.

Kata millennial berasal dari bahasa Inggris millennium atau millennia yang berarti masa seribu
tahun. Millennia menjadi sebutan untuk sebuah masa yang terjadi setelah era global atau era modern.

Era ini muncul sebagai respon terhadap era modern yang lebih mengutamakan akal,empiric,dan hal-hal
yang bersifat materialistik,sekuralistik, hedronistik,frakmatik,dan tradisional.yaitu pandangan yang
memisahkan urusan dunia dengan urusan akhirat. Akibat kehidupan yang demikian itu manusia menjadi
bebas berbuat tanpa landasan spiritual,moral dan agama. Kehidupan yang demikian, memang telah
mengantarkan manusia kepada tahap membuat sesuatu yang mengagumkan.

Permasalahan dan tantangan yang terjadi di era millennial antara lain terkait dengan adanya sikap dan
perilaku manusia yang ciri-cirinya antara lain:
7
1. Suka dengan kebebasan
2. Senang melakukan personalisasi
3. Mengandalkan kecepatan informasi yang instan (siap saji)
4. Suka belajar
5. Bekerja dengan lingkungan inovatif
6. Aktif berkaloborasi. Dan
7. Hyper technology

Pentingnya Tauhid dapat disimpulkan dalam beberapa point berikut :

1. Sesungguhnya kemuliaan ilmu ini dan mengajarkannya kepada manusia berdasarkan tuntunan Al-
Quran dan sunnah yang shahih terletak pada obyek ilmunya, yaiyu Allah Ta’ala . inilah ilmu yang
menuntun kita untuk mengenal Allah Ta’ala,dan bahwa dia yang semata maha pencipta, pemberi
rizki, tidak ada sekutu bagiNya . selama obyek yang diketahui memiliki keduduakan yang paling
tinggi dan mulia, maka dengan demikian ilmu tersebut menjadi ilmu yang paling tinggi dan
sempurna , dan kebutuhan manusia kepadanya lebih besar.
2. Sesungguhnya Tauhid merupakan dakwah para rasul , mereka tidak memulai dakwah terhadap
kaumnya selain Tauhidullah, meskipun ada penyelewengan sosial atau ekonomi, atau akhlak pada
umatnya.
3. Sesungguhnya Tauhid merupakan kewajiban pertama bagi setiap mukallaf, dari sisi mempelajari ,
memahami, mengkaji, mengamalkan dan mendakwahkannya.
4. Sesungguhnya mengucapkan kalimat Tauhid ; Laa ilaaha illallah adalah pintu pertama bagi
seseorang untuk masuk islam. Seseorang tidak dikatakan masuk islam kecuali dengan Tauhid.
5. Sesungguhnya Tauhid merupakan asas diterimanya semua amal seorang hamba. Sekalipun
seseorang melakukan shalat, atau ibadah lainya , namun jika dia tidak bertauhid kepada Allah
maka semua amalnya tidak diterima.

Pengaruh dan manfaat Tauhid

8
Layak diketahui bagi setiap hamba Allah, bahwa setiap yang Allah wajibkan memiliki pengaruh dan
manfaat yang tampak pada mereka . dan tauhid merupakan perintah paling utama yang Allah wajibkan
kepada segenap hamba-Nya pengaruhnya positif dan hasilnya tentu sangat besar.

1. Tauhid merupakan sebab lapangnya dada seseorang dalam kehidupan dunia


Petunjuk tauhid merupakan sebab lapngnya dada seseorang. Semakin kuat tauhidnya semakin
sempurna hatinya, maka dadanya semakin lapang , sempurna dan kuat.
2. Tauhid merupakan sebab paling utama terhapusnya dosa dan kesalahan.
3. Sesungguhnya Tauhid mencegegah pemiliknya kekal dineraka , jika dalam hatinya masih ada
Tauhid walaupun sekecil apapun.
4. Seseorang yang bertauhid dan merealisasikan Tauhid-Nya dengan sempurna, sebagaimana yang
diajari oleh para Rssul akan mendapatkan petunjuk dan keamanan yang sempurna di dunia dan
akhirat.
5. Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seorang hamba akan meringankannya dari segala
kesulitan,musibah,kepedihan dan kesedihannya,
6. Orang yang bertauhid , jika datang musibah atau bencana yang besar,maka Allah akan
memberinya penyelesaian dari setiap keluh kesah nya dan jalan keluar dari kesempitannya,serta
memberi rizki dari jslsn ysng tidsk dia dugs.
7. Sesungguhnya jika adzab Allah dan kemurkaan-Nya telah diturunkan terhadap suatu kaum,maka
tidak ada yang selamat keculi orang yang bertauhid ,yang menjadi golongan dan pendukungnya.
8. Kemenangan dan kekuasaan umat yang terakhir ini tergantung pada keselamatan aqidah dan
Tauhidnya kepada Allah, serta dengan beribadah kepada-Nya semata dan membuang kesyirikan
dan bid’ah.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

 Siapa saja yang tidak mengenal Tauhid maka ia buta seperti hewan yang mati berkalang tanah
dalam keadaan tidak tahu mengapa ia dulu memulai kehidupan, ia meninggalkan dunia tanpa tahu
mengapa ia dulu memasukinya.
 Mereka yang tidak beriman kepada hari akhir tidak ada yang ia pikirkan kecuali pemenuhan
kesenangan dunia tanpa peduli halal atau haram. Dengan begitu kehidupan menjadi rusak dan
masyarakat pun terpecah belah.
 Jika iman melemah , maka dosa akan bertambah sehingga mungkin saja Allah SWT menurunkan
azabnya bagi para pendosa
 Orang yang beriman mengenal Rabb dan penciptanya, ia mengetahui mengapa Allah
menciptakannya didunia ini sehingga ia hidup dengan petunjuk dari Allah SWT, berjalan diatas
jalan yang lurus.orang yang beriman dengan iman yang benar tidak akan berbuat
zhalim,mencuri,berzina,atau perbuatan haramlainnya, dengan demikian hidup masyarakat akan
baik , anggota masyarakat bersaudara dan solid.
 Iman itu berbuah amal shalih, membaut ridha Al-Khaliq , sehingga berbagai keberkahan pun ia
lakukan, bantuan-Nya kepada kaum mukminin pun ia kucurkan untuk menolong hamba-Nya
menghadapi musuh mereka sebagaimana terjadi dengan salaf shalih

3.2 Saran

Dengan adanya penjelasan tentang Tauhid ini penulis dapat mengetahui lebih mendalam tentang
mengesakan Allah , serta penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pelajar,
mahasiswa serta semua pihak yang membaca karya ilmiah ini. Melalui makalah ini supaya penulis dapat
memahami lebih mendalam lagi sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas dan berbudi pekerti
yang baik.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, untuk
dapat menulis karya ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syekh Muhammad Abduh,1996,Risalah Tauhid,Jakarta: PT Bulan Bintang

Syeikh Muhammad at-Tamimi 2015,Kitab Tauhid Pemurnian Ibadah Kepada Allah,Jakarta: Darul Haq

Syeikh DR Umar bin su’ud al-‘ied,2005,Tauhid Urgensi dan Manfaatnya,Al-Maktab at-Ta’awuni lid-
Da’wah wal Irsyad wa Tau’iyatil Jaliat, bi Gharbi ad-Dirah.

11

Anda mungkin juga menyukai