Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azina

zikra
Nim:1012019019
Prodi : PAI
Semester : V
(lima)
Unit : 1
MK :IlmuTasawuf

 MaknaTasawuf

adalah ilmu dalam agama Islam yang berfokus menjauhi hal-hal duniawi. Istilah tasawuf berasal dari bahasa
Arab dari kata ”tashowwafa – yatashowwafu - tashowwuf” mengandung makna (menjadi) berbulu yang banyak,
yakni menjadi seorang sufi atau menyerupainya dengan ciri khas pakaiannya terbuat dari bulu domba/wol.Meski
pada praktik nyatanya tidak semua sufi mengenakan pakaian berbahan wol. Menurut berbagai pendapat, nama
sufi memiliki makna dan arti kesucian (shafa) hati dan kebersihan tindakan. Sehingga bisa disimpulkan sufi
dianggap orang yang memiliki hati suci dan bersih dalam tindakan

 Latar Belakang Tasawuf


Latar belakang munculnya tasawuf bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan Islam itu sendiri,
sebagai suatu agama dengan prilaku hidup sederhana yang dicontohkan Rasulullah SAW sebagai Sumbernya.
Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan landasan berdasarkan wahyu Ilahi dalam kehidupan tasawuf.
Kehidupan beliau yang sangat sederhana dan meninggalkan kehidupan mewah bertujuan memberi contoh bagi
para sahabatnya. Segala sesuatu dalam kehidupan beliau menunjukkan kehidupan yang sangat sederhana,
termasuk perabot rumah tangga, makanan, minuman, dan pakaian yang di gunakan sehari-hari.
tasawuf salafi adalah tasawuf yang digagas oleh sekumpulan tokoh ulama salaf seperti Ibnu Taimiyyah dan
muridnya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Tasawuf Falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara
visi mistis dan visi rasional.

 SufiAwal

Tiga ratus tahun sepeninggal Nabi Muhammad Saw, perilaku para salik (pengamal ajaran tasawuf) mulai
diformalkan dalam bentuk pakaian dan organisasi tertentu.Masyarakat muslim periode awal hanya
mendapatkan anjuran untuk hidup zuhud di dunia dan mengutamakan kehidupan akhirat dari ayat-ayat al-
Qur’an serta mencontoh kehidupan Nabi Muhammad Saw.Dari perilaku, etika, moral, dan pandangan hidup
sebagian besar umat Islam generasi awal dapat dikatakan berprilaku sufisme. Meskipun penyematan nama sufi
datang belakangan. Secara de facto laku sufi sudah dipraktikkan oleh umat Islam sejak awal mula
kemunculannya.Pengamal tasawuf seperti digambarkan Abu Nasr dalam al-luma‘ memang berlangsung sejak
Nabi Saw dan para sahabat Nabi serta generasi awal setelah sahabat (tabi’in).Para sahabat
dan tabi’in telah menitikberatkan pada praktek nilai-nilai substansi ajaran daripada simbol-simbol atau nama-
nama dalam kehidupan keseharian. Seperti, hidup sederhana walau memiliki kekayaan harta tapi tidak
mencintai. Memperbanyak dzikir kepada Allah Swt dan memperbanyak amalan ibadah sunnah selain ibadah
wajib.Abu al-Hasan Busanji menyebut kehidupan sufi yang hidup di zaman Sahabat Nabi Saw
dan tabi’in tanpa identitas atau simbol. Tapi secara kualitas dapat ddibanggakan

 Tasawuf Kontroversial

Sesungguhnya tasawuf Islam sampai dekade terakhir ini masih belum terhitung sebagai lapangan tertutup untuk studi-studi
akademi. Maka sejak penghujung abad XIX, tasawuf telah menjadi suatu kajian berbagai studi ilmiah yang tidak terbatas
hanya bagi para peneliti muslim, tetapi lebih dari itu para peneliti non muslim pun para orientalis-ramai mengkajinya.
Tersebutlah nama-nama terkenal dalam literatur tasawuf Islam seperti Annemerie Schimel, FDA. Tholuck, Arberry,
A.Hourani, Norman Daniel, Max Horten, RA. Nicholson, Goldziher, R. Hartman, dan lain-lain.

Tasawuf Islam sepanjang sejarah telah menyerang pendapat para pemikir dari ahli ketimuran dan kebaratan, sekaligus
menarik mereka dengan segala kekuatan sehingga mereka tidak mampu menyembunyikan rasa kagum terhadap apa saja
yang terkandung dalam tasawuf Islam itu sendiri, baik segi nilai maupun keasliannya. Mereka terpesona dengan sesuatu
yang ditunjukkan oleh para sufi sepanjang sejarah mereka, berupa keberanian yang tiada duanya dalam mempertahankan hak
dan penyebarannya, serta memerangi kebatilan.

Tak ketinggalan juga apa yang mereka sumbangkan dalam memecahkan problematika metafisika yang timbul di hadapan
mereka dan menjadi beban berat bagi para filosof dalam masa yang cukup panjang. Meskipun eksistensi tasawuf dalam
Islam semakin meningkat menjadi bagian kajian dari studi keilmuan khususnya dekade kekiniantetapi pendapat yang jelas
mengenai berbagai permasalahannya ma-sih sangat minim. Hal ini lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor negatif yang
dihasilkan dari berbagai studi keilmiahan tersebut, di mana terdapat berbagai pendapat yang kontradiktif baik yang disengaja
maupun tidak. Yang jelas kerancuan tersebut bukan dari tasawuf atau para sufi itusendiri.

 Tasawuf Amali

Tasawuf amali adalah tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tasawuf
amali adalah seperti yang dipraktekan di Dalam kelompok tarekat, dimana dalam kelompok ini terdapat sejumlah sufi yang
Mendapat bimbingan dan petujuk dari seorang guru tentang bacaan dan amalan yang Harus di tempuh oleh seorang sufi
dalam mencapai kesempurnaan rohani agar dapat Berhubungan langsung dengan Allah. Setiap kelompk tarekat memiliki
metode, cara dan Amalan yang berbeda satu sama lain.

Tasawuf amali adalah tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tokoh-
tokohnya adalah Rabiah Al-Adawiyah, Abu Yazid AlBustami, Dzu Al-Nun Al-Mishri, dan Abu Manshur Al-Hallaj

 Tasawufakhlaki

Kata “tasawuf” dalam bahasa Arab adalah bisa “membersihkan” atau “saling membersihkan”. Kata “membersihkan”
merupakan kata kerja yang membutuhkan objek. Objek tasawuf adalah akhlak manusia.1Kemudian kata “ahlaq” juga berasal
dari bahasa Arab yang secara bahasa bermakna “pembuatan” atau “penciptaan”. Dalam konteks agama, akhlak bermakna
perangai, budi, tabiat, adab, atau tingkah laku. Menurut Imam Ghazali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
manusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran maupun pertimbangan.Jadi, jika
kata “tasawuf” dengan kata “akhlak” disatukan, akan terbentuk sebuah frase yaitu tasawuf akhlaki. Secara etimologi,
tasawuf akhlaki ini bermakna membersihkan tingkah laku atau saling membersihkan tingkah laku. Tasawuf akhlaki adalah
tasawufygkonsentrasinyalebihmenitikberatkanpadasikapdanperilakusertabudipekertiajarantasawufitusendiri.

Tasawuf akhlaki adalah membersihkan tingkah laku atau saling membersihkan tingkah Laku. Tokoh-tokohnya yaitu Hasan
Al-Bashri, Al-Muhasibi, Al-Qusyairi dan AlGhazali

 Tasawuf falsafi

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi Mistis dan visi rasional pengasasnya. Berbeda
dengan tasawuf akhlaki, tasawuf falsafi Menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Terminologi falsafi
Tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat yang telah memengaruhi para Tokohnya.

Menurut At-Taftazani,9Tasawuf falsafi mulai muncul dalam khazanah Islam Sejak abad keenam Hijriah, meskipun para
tokohnya baru dikenal setelah seabad Kemudian. Sejak saat itu, tasawuf jenis ini terus hidup dan berkembang terutama di
Kalangan para sufi yang juga filsuf. Menurut At-Taftazani, ciri umum tasawuf falsafi Adalah ajarannya yang samar-samar
akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat Dipahami oleh mereka yang memahami ajaran tasawuf jenis ini. Tasawuf
falsafi tidak Dapat dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq), tetapi tidak dapat
pula dikategorikan sebagai tasawuf dalam pengertiannya Yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa
filsafat dan lebih Berorientasi pada panteisme.

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Tokoh-
tokohnya adalah Ibnu Arabi, Al-Jili dan Ibnu Sab’in.

 Mawlawiyah
Tarekat Maulawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh Jalaluddin Rumi di Konya, setelah seorang darwisy yang menjadi
gurunya meninggal. Karena terlalu cintanya pada sang guru kemudiam ia membuat sebuah puisi. Dalam hidupnya Rumi
menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, diantaranya: Mastnawi, Ghazal (puisi cinta) yang lebih dikenal dengan
sebutan Divan-i Syams-i Tabriz (orde mistik Syams Tabriz), karya prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi yang telah
diterjemahkan menjadi Discourse of Rumi atau “percakapan Rumi”, Ruba’iyat yang berisi 1600 kuterm orisinil dan al-
Maktubah, serta Manaqib al-‘Arifin (Legends of Suifis). Tarekat Maulawiyah lebih banyak berkembang di Amerika,
sedangkan di Indonesia tarekat ini tidak terlalu dikenal. Ajarannya bersumber dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam
al-Qur’an. Dalam dunia modern ini dzikir yang sesuai dengan ajaran tarekat ini masih banyak menggunakan musik dan
alunan-alunan Islam. Tarekat Maulawiyah berkembang dan tumbuh di daerah timur tengah hingga eropa bahkan sampai
Amerika. Tarekat ini jarang dikenal di Indonesia, karena penyebarannya yang tidak sampai, hanya orang-orang yang
memperdalam tentang Ilmu Tarekat yang mengetahuinya. Tarekat Maulawiyah besar dan masih eksis sampai sekarang,
bahkan di Amerika tarekat ini, merupakan salah satu tarekat yang paling banyak penganutnya.

 Tarikat

Kata tarekat berasal dari bahasa Arab “al-thariq” yang berarti jalan yang ditempuh dengan jalan kaki. Dari pengertian ini
kemudian kata tersebut digunakan dalam konotasi makna cara seseorang melakukan suatu pekerjaan, baik terpuji maupun
tercela. Menurut istilah tasawuf sendiri, tarekat ialah perjalanan khusus bagi para sufi yang menempuh jalan menuju Allah
Swt. Perjalanan yang mengikuti jalur yang ada melalui tahap dan seluk-beluknya.
Pada abad pertama Hijriyah mulai ada perbincangan tentang teologi. Abad kedua Hijriyah mulai muncul tasawuf. Tasawuf
terus berkembang dan meluas mulai terkena pengaruh luar. Salah satu pengaruh luar adalah filsafat, baik filsafat Yunani,
India maupun Persia. Muncullah sesudah abad ke- 2 Hijriyah golongan sufi yang mengamalkan amalan-amalan dengan
tujuan kesucian jiwa untuktaqarrub kepada Allah.
Awal kemunculan tarekat adalah pada abad ke-3 dan ke-4 H, yang sejalan dengan kemunculan tasawuf. Pada abad ke-5
Hijriyah atau 13 Masehi barulah muncul tarekat sebagai kelanjutan kegiatan kaum sufi sebelumnya. Hal ini ditandai dengan
setiap silsilah tarekat selalu dihubungkan dengan nama pendiri atau tokoh-tokoh sufi yang lahir pada abad itu. Mula-mula
muncul tarekat Qodiriyah yang dikembangkan oleh syeikh Abdul Qodir Jaelani di Asia tengah Tibristan tempat kelahiran
dan oprasionalnya, kemudian berkembang ke Baghdad, Irak, Turki, Arab Saudi sampai ke Indonesia, Singapura, Malaysia,
Thailan, India, Tiongkok. Muncul pula tarekat Rifa’iyah di Maroko dan Aljazair.
Macam- macam Aliran Tarekat:
1. Tarekat Qadiriyah
2. Tarekat Syadziliyah
3. Tarekat Naqsyabandiyah
4. Tarekat Khalwatiyah
5. Tarekat Syattariyah
6. Tarekat Tijaniyah
7. Tarekat Qadiriyah waNaqsyabandiyah

 Aliran AliranTarikat

Terdapat banyak sekali aliran tarekat yang ada di dunia. Ke-7 macam aliran yang sudah di jelaskan di bab II merupakan
sebagian dari sekian banyak aliran-aliran tarekat yang telah ada. Aliran di atas yaitu: Qadariyah, Syadzaliyyah, Syattariyah,
Naqsabandiyah, Qadariyah wa Naqsyabandiyah, Tijaniyyah, Sanusiyyah. Memiliki kriteria dan ke-khasan tersendiri dalam
menempuh perjalanan dalam rangka penguatan agama islam, iman, dan ihsan. Baik antara hubungan antar manusia ataupun
hubungan dengan Tuhan.Dari kesemua aliran-aliran yang telah dipaparkan pada penjelasan di atas, bahwa dalam bertarikat
ada yang memiliki kesamaan dan ada pula yang memiliki perbedaan antara satu aliran tarekat dengan aliran tarekat yang
lain.Kesamaan yang dimiliki semua aliran-aliran tarekat yaitu dalam bertauhid. Mereka sama-sama berjuang untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Dengan adanya sistem atau aturan yang sudah ada pada ajaran tarekat, diharapkan untuk
mempermudah murid dalam mendekatkan diri kepada Allah.Dan perbedaannya hanya pada cara, berbagai fariasi alat atau
proses yang digunakan sebagai media yang digunakan guna bisa lebih dekat dengan sang Khaliq. Dan hal yang demikian
tersebut adalah sebuah jalan yang dipilih oleh si murid untuk memudahkan diri dalam mendekatkan diri kepada Allah.

 Tasawuf FalsafiNusantara
Tasawuf di Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam di Indonesia, karena sejarah Islam di Indonesia tidak bisa lepasdari
pengaruh ajaran tasawuf yang digunakan oleh para penyebarnya. Kefleksibelan tasawuf yang mewarnai penyebaran tersebut
menjadikan Islam berhasil masuk dan kemudian mengakar dalam diri masyarakat Indonesia, hampir tanpa catatan sejarah
pertumpahan darah.

TokohsufiyangmempengaruhiperkembangantasawufdiIndonesiadiantaranyaadalah;HamzahFansuri,Nuruddinal-Raniri,
Abdur Rauf al-sinkili, dan Yusufal-Makasari.
Diantara tokoh-tokoh sufi tersebut terdapat pemikiran-pemikiran tasawuf yang beragam, seperti pemikiran al-Fansuri tentang
tasawuf yang banyak dipengaruhi Ibnu ‘Arabi dalam paham wahdad al wujud-nya. Sedangkan al-Raniri dalam masalah ke-
Tuhan-an pada umumnya bersifat kompromis. Ia berupaya menyatukan paham Mutakallimin dengan paham para sufi yang
diwakili Ibnu ‘Arabi.

Anda mungkin juga menyukai