Anda di halaman 1dari 89

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N
hk
Nomor 02 / Pdt.G / 2017 / PN Mak.

a
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

si
Pengadilan Negeri Makale yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai

ne
ng
berikut, dalam perkara gugatan antara :
1. MOHAMAD IRFAN Laki-laki, Pekerjaan : Karyawan Swasta, Alamat : Jl

do
gu Cipinang Jaya LL No. B-5 RT/RW001/008, Desa
Cipinang Besar Selatan, Kec. Jatinegara Jakarta Timur.
2. HJ. FAUZIAH M. M. Perempuan, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat Jl.

In
A
Darmawangsa Dalam Selatan No. 11 Kampus Unair
Surabaya.
ah

3. HJ. TJEKE ALI, Perempuan, Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Alamat : Jl Hati

lik
Murah No. 23 Makassar.
4. HJ. HERIYAH ALI, BA, Perempuan, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat
am

ub
Jl. Gunung Lokon No. 10 Makassar.
yang berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 April 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makale pada tanggal 9 Mei 2016
ep
k

dengan Nomor 64/SK/I/A/2016. Telah memberikan kuasa kepada JHONY


ah

PAULUS, S.H.,M.H., FARIDA WULANDARI, S.H. dan APRIANTO


R

si
KONDOBUNGIN, S.H., Advokat/Penasihat Hukum pada Law Office, JP. & REKAN
berkedudukan di Jalan Pongtiku No. 167 Pantan Makale Tana Toraja, untuk

ne
ng

selanjutnya disebut sebagai para Penggugat;


M E LAWAN

do
 BUPATI KEPALA DAERAH TORAJA UTARA, Cq DINAS PENDIDIKAN
gu

TORAJA UTARA, CQ DINAS KESEHATAN TORAJA


UTARA, CQ DINAS KEHUTANAN DAN
In
A

PERKEBUNAN TORAJA UTARA, beralamat Jl. Dr.


Ratulangi No. 72 Rantepao, Kabupaten Toraja Utara,
ah

lik

Selanjutnya disebut TERGUGAT I;


 PIMPINAN PT. TELKOM DI JAKARTA Cq PIMPINAN PT. TELKOM
WILAYAH SULSEL DI MAKASSAR Cq PIMPINAN
m

ub

KANTOR TELKOM RANTEPAO, Alamat Jl. Palapa


No. 2 Kelurahan Rantepasele, Kecamatan Rantepao
ka

ep

Toraja Utara, TERGUGAT II;


 KEPALA BADAN PERTANAHAN/ ATR TANA TORAJA, beralamat Jl.
ah

Pongtiku No. 53 Kelurahan Pantan, Kecamatan Makale


R

es

Kabupaten Tana Toraja, Selanjutnya disebut TURUT


M

TERGUGAT;
ng

on

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Telah membaca berkas perkara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
 Telah mendengarkan kedua belah pihak;

a
R
 Telah memperhatikan eksepsi kompetensi absolut Tergugat II;

si
TENTANG DUDUK PERKARANYA :

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 10
Januari 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makale
pada tanggal 10 Januari 2017, dibawah register Nomor 02/ Pdt.G / 2017 / PN Mak,

do
gu
telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa Gugatan ini mengenai tanah kering dahulu persawahan seluas

In
A
Kurang lebih 30.000 M2/ 3 Ha yang terletak di Kelurahan Rante Pasele
Kecamatan Rantepao, Kab. Toraja Utara setempat dikenal PACUAN KUDA yang
ah

telah dikuasai dan dibangun Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao, Gedung Olah

lik
Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele, Kantor Cabang Dinas
Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kantor Badan Koordinasi
am

ub
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan Pengendalian
ep
Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian, Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao oleh
k

Tergugat I dan Tergugat II secara melawan hukum di tanah milik Almarhum Haji
ah

Ali orang Tua Penggugat yang saat ini dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian
R

si
Tergugat II dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga.

ne
ng

- Sebelah Barat berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk


setempat

do
gu

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo.


- Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
penduduk setempat.
In
A

Selanjutnya disebut Tanah Objek sengketa;


Adapun yang menjadi dasar dari gugatan Para Penggugat adalah sebagai berikut:
ah

lik

1. Bahwa Penggugat adalah Ahli waris dari almarhum Haji Ali yang sah dari
perkawinan Almarhum Haji Ali dengan almarhumah Hadjah Samate.
2. Bahwa orang tua Penggugat Almarhum Haji Ali memperoleh dan atau
m

ub

memiliki tanah objek sengketa dengan cara membeli dari La Boeloe Ambo
ka

Bade berdasarkan Surat Pengakuan Penjualan yang dibuat dihadapan


ep

Paduka Tuan Hoofd van Plaatselijk Berstuur Makale Rantepao J.J.M.F


Sijmons pada tanggal 3 April 1930.
ah

3. Bahwa setelah membeli objek sengketa dahulu masih berbentuk sawah,


R

maka almarhum H. Ali menyuruh orang untuk menggarap sawah in casu


es
M

yang telah dibeli dari La Boeloe Ambo Bade.


ng

4. Bahwa setelah Jepang masuk ke Tana Toraja sekitar tahun 1943, keadaan
on

Tana Toraja tidak kondusif lagi karena kekejaman tentara Jepang, maka
gu

Halaman 2 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Almarhum Haji Ali hijrah/pindah ke Jawa untuk berlindung dan berdagang,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
meninggalkan semua harta benda berupa sawah tanah kering dan rumah

a
serta toko-toko yang berada di Rantepao Tana Toraja pada saat itu.

si
5. Bahwa setelah Jepang meninggalkan Tana Toraja paska kalah perang
dunia ke II, dari sekutu Amerika tahun 1945, maka objek sengketa milik Haji

ne
ng
Ali yang ditinggalkan itu mulai kosong dan tidak terurus lagi.
6. Bahwa setelah tanah objek sengketa kosong dan tidak terurus lagi, maka
pemerintah bertuur Makale Rantepao memulai membangun Sekolah

do
gu olahraga di atas objek sengketa, tanpa sepengetahun Almarhum Haji Ali
dan berkembang terus menerus dibangun perkantoran pemerintah lain

In
A
tanpa sepengetahun Almarhum Haji Ali dan ahli warisnya.
7. Bahwa sekitar tahun 1970an salah seorang ahli waris Almarhum Haji Ali
yaitu Almarhum Rasjid Ali sempat mengurus dan mempertanyakan soal
ah

lik
keberadaan tanah objek sengketa, yang telah didirikan bangunan sekolah
dan fasilitas bangunan perkantoran lainnya oleh Pemerintah Kabupaten
am

ub
Dati II Tana Toraja induk pada saat itu tanpa alas hak yang jelas, serta
tanpa sepengetahuan Almarhum Haji Ali dan ahli warisnya. yang memiliki
alas hak yang jelas.
ep
k

8. Bahwa sebelum Pemekaran Tana Toraja yang dibagi kedalam 2 (dua)


Kabupaten menjadi Tana Toraja /Makale dan Toraja Utara/Rantepao tanah
ah

R
objek sengketa masih dikuasai oleh Kabupaten induk yaitu Tana Toraja, dan

si
setelah terjadi Pemekaran pada tahun 1998, objek sengketa telah dikuasai

ne
ng

oleh Pemerintah Toraja Utara.


9. Bahwa pada saat ini selain sekolah SMA Negeri 2 Rantepao didalam
ditanah objek sengketa telah dibangun pula Gedung Olah Raga, Kantor

do
gu

Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Rante Pasele, Kantor Cabang Dinas


Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kantor Badan
Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor
In
A

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan
Pengendalian Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian, dan Kantor PT Telkom
ah

lik

Cabang Rantepao yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara


sebahagian dalam hal ini Tergugat I dan PT. Telkom sebagian Tergugat II.
m

10. Bahwa penguasaan objek sengketa tanpa alas hak yang jelas dan
ub

melanggar hak orang lain/Para Penggugat adalah perbuatan melawan


ka

hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sebagai penguasa,


ep

sehingga merugikan Penggugat sebagai pemegang hak atas objek


sengketa.
ah

11. Bahwa demikian pula perbuatan Tergugat II yaitu Pimpinan Kantor Cabang
R

PT. Telkom Rantepao yang telah menguasai dan membangun Gedung


es
M

perkantoran tanpa alas hak yang jelas sehingga menimbulkan kerugian


ng

bagi Para Penggugat.


on
gu

Halaman 3 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
12. Bahwa oleh karena Perbuatan Tergugat I dan Tergugat II telah menguasai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
objek sengketa secara melawan hukum, mendirikan bangunan sekolah dan

a
kantor pemerintahan di atas tanah Para Penggugat mengakibatkan Para

si
Pengugat mengalami kerugian materiil maupun kerugian Immateriil.
13. Bahwa kerugian materiil yang diakibatkan perbuatan melawan hukum oleh

ne
ng
Tergugat I dan II jika dirinci adalah sebagai berikut :
- Harga tanah pada saat ini pada objek sengketa, 1 m2 (meter bujur

do
gu sangkar) seharga Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) X 30.000 m2 =
150.000.000,000,- (serutus lima puluh milyar rupiah)
- Biaya opersional yang dikeluarkan untuk membayar pengurusan

In
A
perkara dan jasa advokat yaitu sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima
puluh juta rupiah), sehingga total kerugian meteriil yang diderita oleh
ah

lik
Para Penggugat yaitu : Rp. 150.000.000.000,- + 150.000.000 =
150.150.000.000 (seratus lima puluh milyar seratus lima puluh juta
am

ub
rupiah).
Dan kerugian Immateriil yang Penggugat alami yaitu Para Penggugat tidak
dapat menikmati dan memanfaatkan berpuluh-puluh tahun tanah milik
ep
k

orang tuanya yang telah dibeli secara sah dan pihak Tergugat I tidak pernah
merespon segala upaya penyelesaian secara kekeluargaan dan
ah

R
mengabaikan hak kepemilikan dari Para Penggugat secara sewenang-

si
wenang sehingga saat ini kerugian immateriil yang diderita yaitu sebesar

ne
ng

Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyar rupiah).


14. Bahwa segala dokomen kepemilikan dan atau surat-surat tanah yang
diterbitkan dan atau dibuat oleh Turut Tergugat Badan Pertanahan Nasional

do
gu

yang bekerjasama dengan Tergugat I dan Tergugat II yang menjadi dasar


pihak Tergugat I dan Tergugat II membangun di atas tanah objek sengketa
In
A

tersebut adalah batal demi hukum atau cacat hukum dan tidak mengikat,
karena penerbitan dan pembuatan dokumen surat kepemilikan tersebut
ah

telah melanggar hak kepemilikan dari Para Penggugat.


lik

15. Bahwa Para Penggugat sangat rasional apabila menuntut uang dwangsom/
uang paksa kepada Tergugat I dan Tergugat II akibat keterlambatan
m

ub

penyerahan objek sengketa dan atau ganti rugi terhadap objek sengketa
sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) perhari, setelah adanya
ka

pembacaan putusan oleh Pengadilan.


ep

16. Bahwa untuk menjamin gugatan Para Penggugat agar dikemudian hari
Tergugat I dan Tergugat II tidak mengalihkan dan/atau memindahtangankan
ah

kepada pihak ketiga, maka patutlah objek sengketa dan surat dan dokumen
es

yang menyangkut tanah objek sengketa yang dibuat oleh Tergugat I dan
M

ng

Tergugat II yang bekerjasama dengan Turut Tergugat tersebut di sita


jaminan (conservatoir beslag) oleh Pengadilan Negeri Makale.
on
gu

Halaman 4 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
17. Bahwa oleh karena tuntutan Penggugat sangatlah beralasan dan disertai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan alat bukti-bukti yang kuat maka untuk menghindari Tergugat

a
mengulur-gulur waktu dalam menjalankan putusan pengadilan ini kiranya

si
Pengadilan Negeri Makale berkenan menjatuhkan putusan yang dapat
dilaksanakan lebih dahulu walau ada Verzet, banding maupun kasasi. (vide

ne
ng
pasal 180 HIR/191 ayat 1 Rbg dan surat edaran Mahkamah Agung RI No. 3
tahun 2000).

do
gu
B. PETITUM
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka dengan kerendahan hati kami
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Makale c.q. Majelis Hakim yang

In
A
memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan menjatuhkan putusan yang
amarnya berbunyi:
ah

lik
DALAM PROVISI :
- Memerintahkan Para Tergugat untuk menghentikan dan atau tidak
am

ub
membangun lagi di atas tanah objek sengketa, sampai adanya putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
DALAM POKOK PERKARA
ep
k

- Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


ah

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan oleh


R

si
Pengadilan Negeri Makale.
- Menyatakan Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Haji Ali dengan

ne
ng

Hadja Samate.
- Menyatakan bahwa Tanah objek sengketa adalah milik dan kepunyaan

do
yang sah Almarhum Haji Ali yang turun kepada ahli waris yaitu Para
gu

Penggugat, yang diperoleh dari jual – beli La Boeloe Ambo Bade.


- Menyatakan tindakan Tergugat I dan Tergugat II menguasai dan
In
A

membangun fasilitas perkantoran pada objek sengketa adalah tindakan


melawan hukum oleh penguasa (on rechtmatige Overheids daad) yang
ah

lik

telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat.


- Menghukum Para Tergugat untuk menganti rugi kerugian materiil yang
m

diderita Para Penggugat dengan rincian harga tanah pada saat ini pada
ub

objek sengketa adalah 1 m2 senilai Rp.5,000.000, (lima juta rupiah) x


ka

30.000 m2 = 150.000.000.000 (seratus lima puluh miliyar rupiah) di


ep

tambah biaya operasional dan jasa Advokat dalam mengurus perkara


perdata ini sehingga total kerugian materiil dari Penggugat adalah
ah

Rp.150.000.000.000,- + Rp.150.000.000,= Rp.150.150.000.000 (seratus


es

lima puluh milyar seratus lima puluh juta rupiah) dan kerugian immaterial
M

ng

sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyar rupiah) yang


on

diakibatkan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II.


gu

Halaman 5 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
- Menghukum dan memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk mengosongkan tanah objek sengketa dalam keadaan kosong

a
sempurna dan atau menganti kerugian tanah objek sengketa senilai

si
kerugian materiil yang diderita Para Penggugat.
- Menyatakan segala surat-surat tanah baik berbentuk Sertifikat Hak Milik

ne
ng
dan sertifikat hak Pakai dan Hak guna yang dikeluarkan oleh Turut
Tergugat I adalah batal demi hukum dan atau cacat hukum serta tidak

do
gu -
mengikat.
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang
paksa/dwangsom Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk setiap hari

In
A
keterlambatan memenuhi putusan ini dengan baik, terhitung sejak
putusan ini diucapkan;
ah

lik
- Menghukum Turut Tergugat untuk taat dan memenuhi isi putusan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
am

ub
- Menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun
terdapat verset, banding maupun kasasi.
- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada
ep
k

Para Tergugat.
ah

Atau apabila Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
R

si
(Ex Aequo Et Bono)
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan kedua

ne
ng

belah pihak datang menghadap, untuk para Penggugat datang menghadap Kuasa
hukumnya, untuk Tergugat I datang menghadap Kuasanya bernama : NETI

do
PALIN, SH.MH, OKTOVIANUS PAGAPPONG LOBO, S.H., LUCIA FIRGINIA
gu

GALA, S.H., ketiganya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja dan SEMUEL B. PAEMBONAN, SH.MH,
In
A

Advokat/Pengacara/Konsultan Hukum berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor


54/II/2017 tanggal 20 Februari 2017 yang telah didaftar di Pengadilan Negeri
ah

lik

Makale dengan Nomor 43/SK/I/A/2017, tanggal 2 Maret 2017, Tergugat II datang


menghadap Kuasanya bernama : SUHARTO, S.H, yang beralamat di Jl. AP.
m

Petarani no. 4 Makassar, LIVINGSTONE BUTARBUTAR, S.E., M.M, yang


ub

beralamat di Graha Merah Putih Telkom, Jl. Japati, Bandung, HARTOYO, S.H.,
ka

yang beralamat di Graha Merah Putih Telkom, Jl. Gatot Subroto Kav 52, Jakarta,
ep

ENOS PIRADE, IR, yang beralamat di Jalan Andi Isa no, 7 Pare-Pare, DR. I PUTU
YASA ADI, S.H., M.H., yang beralamat di Graha Merah Putih Telkom, Jl. Gatot
ah

Subroto Kav 52, Jakarta ALWINA SUBITO, S.H., M.H, yang beralamat di Jl. AP.
es

Petarani no. 4 Makassar PAULUS SONDA, yang beralamat di Jalan Andi Isa no, 7
M

ng

Pare-Pare dan ADITHYA WIRAYAWAN IRSYAD, S.H, yang beralamat di Jl. AP.
on

Petarani no. 4 Makassar kesemuanya adalah Pegawai atau karyawan PT. Telkom
Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. : K.TEL. 02/HK510/COP-
gu

Halaman 6 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
I0000000/2017 tanggal 19 Januari 2017 dan Turut tergugat datang menghadap
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kuasanya ABDULLAH, SH., ANDI FAIZAL IRWAN, S.SIP., JUSLI BENYAMIN

a
SAMBEBUA, SH. dan ANDI FAIZAL IRWAN, S.ST, Kesemuanya adalah Pegawai

si
Badan Pertanahan Nasional RI Kabupaten Tana Toraja, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 31 Januari 2017 Nomor : 15/600.14/73.18/I/2017;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mengusahakan upaya
perdamaian melalui mediasi dengan mediator dari Hakim Pengadilan Negeri

do
gu
Makale sesuai dengan ketentuan Perma No. 1 Tahun 2016, namun tidak berhasil
akhirnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Gugatan
yang isinya tetap dipertahankan oleh para Penggugat;

In
A
Menimbang, bahwa atas gugatan para Penggugat tersebut Tergugat I telah
memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah

lik
I. Tentang Eksepsi
1. Gugatan penggugat mengandung cacat yuridis dimana Penggugat
am

ub
dalam Gugatannya mendudukkan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara
sebagai satu kesatuan dengan beberapa Dinas dengan menggunakan
istilah CQ; sehingga dari rumusan tersebut seolah-olah memberikan
ep
k

tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Toraja Utara sebagai


suatu bahagian yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya, pada hal
ah

R
jika ditelusuri dengan seksama maka objek yang ditempati oleh Dinas

si
Kehutanan Dan Perkebunan adalah bagian dari Hak Milik (aset) Dinas

ne
ng

Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga


khusus untuk kaitan dengan tanah objek sengketa nyata dan jelas tidak
terkait dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara;

do
gu

Bahwa jika Penggugat akan mengajukan gugatan terkait dengan tanah


yang saat ini ditempati oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Toraja Utara,
maka seharusnya dan demi kepentingan hukum maka Gugatan tidak
In
A

ditujukan kepada Bupati Kepala Daerah Toraja Utara tetapi harus


ditujukan langsung kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi
ah

lik

Sulawesi Selatan, karena antara pemilik yaitu Dinas Kehutanan Provinsi


Sulawesi Selatan tidak ada kaitan dengan Bupati Kepala Daerah
m

ub

Kabupaten Toraja Utara, itu sebabnya sangat bertentangan dengan


hukum jika dalam gugatan Dinas Kehutanan di CQ kan dengan Bupati
ka

Kepala Daerah Kabupaten Toraja Utara. Demikian tidak jelas dalam


ep

uraian gugatan apakah objek yang saat ini di atasnya berdiri Dinas
ah

Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang Gedungnya


R

dipinjamkan ke Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja


es

Utara apakah berasal dari Pemerintah Toraja Utara (Tana Toraja saat itu)
M

ng

atau bagaimana, tidak terurai secara jelas dalam gugatan. Uraian jelas
on

dan lengkap suatu gugatan bertujuan untuk menentukan adanya


gu

Halaman 7 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
hubungan kausal (hubungan hukum) antara masing-masing pihak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sangat diperlukan dalam kaitan hukum acara perdata yang memilki sifat

a
hukum formal. Demikian kaitan dengan Dinas Pendidikan Toraja Utara,

si
adalah sangat bertentangan jika di CQ kan dengan Bupati Kepala
Daerah Toraja Utara oleh karena khusus Gedung Sekolah bukanlah

ne
ng
berada dalam Kepemilikan atau aset Pemerintah Toraja Utara tetapi
berada pada Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, bahkan tanah

do
gu objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979.

In
A
Dari fakta-fakta hukum tersebut di atas memberikan kepastian bahwa
gugatan penggugat cacat hukum;
ah

lik
2. Demikian pula eksepsi terhadap batas-batas penguasaan dan luas tanah
penguasaan masing-masing tergugat terhadap objek sengketa sangat
am

ub
tidak jelas.
Bahwa penggugat demi kepentingan hukum harus menjelaskan secara
tegas batas-batas penguasaan masing-masing para tergugat, misalnya
ep
apakah penguasaan Tergugat I pada bagian Utara berbatasan dengan
k

siapa?, Timur dengan siapa?, Barat dengan siapa? dan Selatan dengan
ah

siapa?, dan terusnya ini tidak jelas dalam objek sengketa dan
R

si
selanjutnya adakah Tergugat I yang berbatasan dengan Tergugat II?
semuanya tidak jelas dalam gugatan penggugat. Ini perlu dijelaskan agar

ne
ng

hak-hak penguasaan masing-masing tergugat jelas dan tidak kabur.


Bahwa dengan tidak menguraikan secara jelas batas-batas penguasaan

do
gu

masing-masing tergugat menjadikan gugatan kabur dan tidak jelas, itu


sebabnya gugatan a quo patut dinyatakan tidak dapat diterima/tidak
memenuhi syarat formal gugatan.
In
A

3. Bahwa eksepsi terhadap batas-batas tanah objek sengketa, sangat


keliru dan tidak jelas, sehingga gugatan patut dinyatakan obscuurlibeli.
ah

Alasan hukumnya:
lik

Bahwa memperhatikan rumusan gugatan, khususnya pada batas-batas


tanah objek perkara nyata dan jelas sangat bertentangan dengan fakta
m

ub

lapangan. Bahwa sesungguhnya keseluruahan batas tanah yang digugat


oleh penggugat dan yang dikuasai oleh para Tergugat adalah Utara
ka

berbatasan dengan Jalan Olah Raga, Timur berbatasan dengan


ep

sebahagian Jalan Pacuan Kuda dan sebahagian Rumah Penduduk,


ah

Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo, dan Barat berbatasan


R

dengan Rumah Penduduk dan Kantor BRI, bukan sebagaimana


es

didalilkan oleh Penggugat;


M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa dengan tidak jelasnya/kesalahan batas-batas tanah a quo
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menjadikan gugatan menjadi cacat yuridis obscuurlibeli, karena itu

a
gugatan penggugat patut dinyatakan tidak dapat diterima;

si
Perlu kami jelaskan perihal penguasaan dan batas-batas yang
dikuasai oleh para tergugat sebagai berikut:

ne
ng
- Bahwa khusus untuk batas yang dikuasai oleh SMA Negeri 2
Rantepao (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) adalah

do
gu tanah yang hanya seluas 18.000 m² (delapan belas ribu meter
persegi) dengan batas-batas adalah Utara berbatasan dengan
Jalan Olah Raga, Timur dengan Jalan Palapa, Selatan dengan

In
A
Jalan Budi Utomo, dan Barat dengan Aspol, Rumah Penduduk
dan Kantor BRI.
ah

- Sedang yang dikuasai oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan

lik
Provinsi Sulawesi Selatan yang Gedungnya dipinjamkan ke
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, pada
am

ub
bagian Utara berbatasan dengan Gedung Telkom, dan
sebahagian rumah penduduk, Timur dengan sebahagian Rumah
ep
Penduduk dan sebahagian Jalan Pacuan Kuda, Selatan dengan
k

jalan Budi Utomo dan Barat adalah jalan Palapa.


ah

4. Bahwa eksepsi terhadap gugatan tidak cukup pihaknya, sebahagian


R

si
tanah objek sengketa dikuasai oleh pihak lain (penguasaan secara
feitelijke) mutlak harus diikut sertakan dalam perkara a quo (eksepsi

ne
ng

Luriumlitis Consortium): Bandingkan dengan dalil gugatan pada halaman


5 poin 9;
a. Bahwa pihak-pihak yang menguasai antara lain PT. Pertani (Persero)

do
gu

Wilayah Sulawesi:
Bahwa memperhatikan batas-batas tanah yang dipersoalkan oleh
penggugat maka sangat jelas bahwa dalam objek tersebut berdiri PT.
In
A

Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi; Bandingkan dengan dalil Gugatan


pada halaman 5 poin 9 dimana Penggugat mengakui keberadaan
ah

lik

Gudang Pertanian, namun sepanjang gugatan ternyata pihak pemilik


Gudang Pertani tidak diikut sertakan dalam perkara, padahal mereka
m

ub

menguasi objek sengketa secara feitelijke;


b. Demikian pula berdasarkan fakta-fakta lapangan sangat nyata dan jelas
ka

bahwa dari batas-batas yang ditunjuk oleh penggugat ternyata masih


ep

banyak penduduk yang tinggal dalam lokasi a quo yang tidak diikut
sertakan dalam perkara a quo, padahal mereka menguasi objek secara
ah

feitelijke;
c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan,
es
M

berdasarkan data yang ada, ternyata objek yang saat ini digunakan oleh
ng

Dinas Kehutanan Kabupaten Toraja Utara adalah tanah /bangunan milik


on

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas


gu

Halaman 9 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara hanyalah pihak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang numpang lewat oleh karena dalam lembaga (Dinas Kehutanan dan

a
Perkebunan) hubungan antara Dinas Kehutanan Kabupaten dengan

si
Provinsi adalah hubungan Vertikal tidak berada dalam struktur
Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja Utara, padahal mereka

ne
ng
menguasai objek secara feitelijke;
d. Kementerian Pendidikan Republik Indonesia harus mutlak diikut

do
gu sertakan dalam perkara a quo oleh karena berdasarkan fakta lapangan,
tanah objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak

In
A
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979;
Karena itu dengan tidak mengikut sertakan pihak-pihak tersebut
ah

menjadikan gugatan cacat hukum;

lik
e. Demikian Kantor Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan, Kantor Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi
am

ub
Selatan, Balai Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, PT.
Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi patut pula diikut sertakan dalam
gugatan a quo karena mereka menguasai objek secara feitelijke
ep
k

(bandingkan uraian gugatan pada A. Posita dan poin 9 gugatan a quo);


Yurisprudensi Mari No. 1072 K/Sip/1982 tanggal 1-8-1983 : Gugatan
ah

R
ditujukan kepada yang secara feitelijk menguasai barang;

si
5. Eksepsi tentang gugatan daluarsa
Bahwa dengan memperhatikan dalil gugatan penggugat dimana

ne
ng

penggugat mengakui dan membenarkan bahwa sejak tahun 1943 orang


tua penggugat meninggalkan Kabupaten Tana Toraja (Toraja Utara) dan

do
paska Jepang kalah pada Perang Dunia Ke II dari sekutu Amerika tahun
gu

1945 sejak itu pula objek sengketa yang dia akui sebagai miliknya mulai
kosong dan tidak terurus.
In
A

Dan sejak itu pula orang tua penggugat tidak mempermasalahkan objek
sengketa yang dia akui sebagai miliknya; Demikian semasa hidup orang
ah

tua penggugat tidak pernah mempermasalahkan objek a quo. Bahwa


lik

jarak waktu tahun 1943 sampai saat ini tahun 2017 memberikan fakta
hukum bahwa jangka waktu tersebut telah berlangsung 74 tahun
m

ub

(penguasaan pemilikan Tergugat I dahulu Kabupaten Tana Toraja)


bahkan telah berdiri bangunan, selama itu pula tidak ada keberatan
ka

ep

dalam bentuk gugatan oleh penggugat kepada beberapa pihak yang


telah membangun dan menempati objek sengketa. Bahwa penggugat
ah

mengetahui adanya pembangunan sejak tahun 1970 di atas objek


R

sengketa namun penggugat tidak keberatan atau mengajukan gugatan


es
M

atas objek sengketa, bahkan Hak Kepemilikan Departemen Pendidikan,


ng

Hak Kepemilikan PT. Telkom, Hak Kepemilikan PT. Pertani (Persero)


on

bahkan Hak kepemilikan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia,


gu

Halaman 10 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dan hak kepemilikan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sulawesi Selatan yang melekat di atas objek sengketa, kita tidak

a
menemukan keberatan Penggugat atasnya; Bahwa dari fakta tersebut

si
sangat nyata bahwa penguasaan para tergugat telah melebihi 30 tahun
dan sangat nyata pula bahwa terdapat penelantaran tanah oleh para

ne
ng
penggugat (sekiranya benar tanah a quo adalah milik penggugat);
Alasan hukum:

do
gu  Bahwa penguasaan diperkirakan dibawah tahun 1945 Pemerintah
Kabupaten Tana Toraja menguasai sebahagian objek yakni dikenal
dengan nama Lapangan Gembira, dalam mana objek a quo

In
A
dijadikan sebagai sarana olah raga, selanjutnya tanah yang di
atasnya berdiri Kantor Dinas Kehutanan, PT. Telkom, Gudang PT.
ah

lik
Pertani dan rumah penduduk, nyata tidak berkaitan dengan
Kaupaten Tana Toraja, sehingga sejak tahun 1943 sampai saat ini
am

ub
telah berlangsung 74 tahun itu berarti bahwa Kabupaten Tana Toraja
cq. Kabupaten Toraja Utara, sudah menguasai/memiliki objek
sengketa (lapangan Gembira) telah melewati penguasaan dengan
ep
k

tidak melawan hukum/etikat baik sebagaimana dimaksud dalam


ah

Pasal 1963 KUHPerdata, maupun tentang ketentuan penelantaran


R
tanah, selanjutnya ketentuan ini didukung oleh Yurisprudensi

si
Mahkamah Agung RI:
- Yurisprudensi MARI tanggal 9-12-1975 No. 295 K/Sip/1973 yang

ne
ng

menyatakan ”Selain tidak dapat membuktikan gugatannnya,


penggugat juga telah membiarkan selama tidak kurang dari 20

do
gu

tahun sehingga dapat dianggap telah melepaskan haknya yang


mungkin ada.”
- Yurisprudensi MARI tanggal 11-12-1975 No. 200 K/Sip/1974,
In
A

yang menyatakan ”alasan kasasi bahwa hukum adat tidak


mengenal daluarsa dalam hal warisan, tidak dapat dibenarkan
ah

lik

karena bukan daluarsa yang menjadikan ditolaknya gugatan,


melainkan karena berdiam diri selama 30 tahun lebih, sehingga
m

ub

dianggap telah melepaskan haknya (rechtsverwerking). A.T.


Hamid, S.H. kamus yurisprudensi dan beberapa pengertian
ka

tentang hukum (acara) perdata tahun 1983, halaman 78.


ep

6. Eksepsi tentang Kumulasi gugatan


Bahwa gugatan penggugat yang mengajukan kumulasi antara Tergugat I
ah

dengan Tergugat II dan Turut Tergugat sangat bertentangan dengan


R

hukum acara perdata, kedua objek tersebut dimiliki oleh Tergugat I dan
es

Tergugat II perolehannya sangat berbeda, bahkan Tergugat I, tidak


M

ng

memiliki hubungan hukum atas tanah/objek sengketa dengan Tergugat


on

II. Tidak ditemukan dalam gugatan bahwa pemilikan PT. Telkom atas
gu

Halaman 11 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
objek sengketa diperoleh dari Tergugat I karena hibah, jual beli atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tukar menukar, karena itulah dengan tidak adanya hubungan hukum

a
seperti itu, maka tidak patut menurut hukum untuk menjadikan PT.

si
Telkom disatukan dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara dalam
suatu perkara yang sama, seharusnya gugatan diajukan kepada masing-

ne
ng
masing pihak dalam gugatan tersendiri karena antara Tergugat I dan
Tergugat II tidak ada hubungan hukum terkait dengan pemilikan hak atas

do
gu tanah, termasuk perolehannya. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
tanggal 28-8-1976 No. 201 K/Sip/1974 yang menyatakan Cumulatie
gugatan yang tidak ada hubungannnya satu dengan lainnnya seperti

In
A
yang dilakukan sekarang ini tidak dapat dibenarkan. Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI No. 415 K/Sip/1975 tanggal 20-6-1979, dengan
ah

lik
tegas menyatakan Gugatan yang ditujukan kepada lebih dari seorang
tergugat, yang antara tergugat tergugat itu tidak ada hubungan
am

ub
hukumnya tidak dapat diadakan di dalam satu gugatan, tetapi masing-
masing tergugat harus digugat tersendiri.
7. Eksepsi tentang tidak adanya kualitas hukum dari BPN untuk dijadikan
ep
k

selaku pihak dalam perkara a quo, itu sebabnya gugatan penggugat


patut dinyatakan cacat hukum dan tidak dapat diterima;
ah

Alasan hukum:
R

si
- Bahwa prinsip hukum dalam hukum acara untuk menjadikan salah
satu pihak dalam suatu perkara adalah karena adanya suatu

ne
ng

hubungan hukum yang menimbulkan akibat hukum berupa


perbuatan yang merugikan pihak lain/Penggugat;
- Bahwa fakta dalam gugatan tidak ada kita menemukan adanya suatu

do
gu

perbuatan dari Turut Tergugat yang dilakukan oleh Turut Tergugat


yang menyebabkan terjadinya kerugian dari Penggugat;
- Jika sekiranya ada perbuatan turut tergugat yang menyebabkan
In
A

kerugian dari penggugat maka dipastikan bahwa dalam posita


gugatan harus mutlak menguraikan secara jelas dan tegas
ah

lik

perbuatan tersebut apakah karena adanya keputusan Turut Tergugat


berupa Sertipikat yang diterbitkan atas nama pihak tergugat, lalu
m

ub

dalam petitum gugatan harus pula tegas diuraikan bahwa atas


keputusan Turut Tergugat nomor berapa dimohon untuk dibatalkan
ka

(semuanya menjadi bias dalam posita maupun petitum gugatan);


ep

- Fakta-fakta hukum ini tidak kita temukan dalam posita maupun


petitum gugatan, itu sebabnya patut dan beralasan hukum jika
ah

gugatan penggugat patut dinyatakan tidak dapat diterima;


8. Gugatan Penggugat sangat premature dan karena itu penggugat tidak
es
M

memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan;


ng

Alasan hukumnya;
Bahwa gugatan penggugat tidak layak atau sangat premature
on

mengajukan gugatan kepada Tergugat I berkenan atas objek sengketa,


gu

Halaman 12 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
oleh karena objek yang disengketakan saat ini dalam posisi digunakan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh Tergugat I sesuai dengan maksud dan tujuan semula yakni untuk

a
kepentingan umum;

si
- Tergugat I sampai saat ini masih menggunakan objek tersebut
sebagaimana maksud dan tujuan semula untuk kepentingan umum,

ne
ng
Pendidikan, Kesehatan, olah raga, dan kegiatan sosial lainnya;
- Bahwa dalam gugatan penggugat sama sekali kita tidak menemukan
alasan hukum bahwa objek sengketa telah patut diduga bahwa pihak

do
gu Tergugat I tidak digunakan sebagai sarana kepentingan umum,
menjadi alasan penggugat untuk melakukan gugatan ganti rugi;
- Berdasarkan alasan tersebut di atas maka patut dan beralasan

In
A
hukum jika gugatan penggugat patut dinyatakan premature karena
itu penggugat belum memiliki legal standing untuk mengajukan
ah

lik
gugatan kepada Tergugat I;
II. Tentang Pokok Perkara
am

ub
Bahwa segala apa yang telah kami kemukakan dalam uraian eksepsi
tersebut di atas, dianggap terulang dalam pokok perkara ini sepanjang
mempunyai relevansi yuridis, karena itu Tergugat I membantah dan
ep
k

menyangkali seluruh dalil gugatan penggugat terkecuali dalil yang diakui


ah

secara tegas dan terperinci dan tidak merugikan kepentingan hukum


R

si
Tergugat I.
1. Bahwa setelah kami mempelajari dengan seksama gugatan a quo, maka

ne
ng

sama sekali tidak ditemukan adanya hak-hak penggugat baik


penguasaan secara hukum adat maupun penguasan menurut Undang-
Undang Agraria No. 5/1960 jo. PP. 10 Tahun 1961 jo. PP. 24/1997

do
gu

tentang Pendaftaran Hak Atas Tanah.


2. Demikian jika kita menelusuri dengan seksama uraian Posita Gugatan
Penggugat yang katanya pernah menyerahkan garapan kepada orang
In
A

lain karena ia Penggugat meninggalkan Tana Toraja, namun sama sekali


kita tidak menemukan uraian siapa sesungguhnya yang diberi kuasa
ah

lik

untuk menggarap. Bahwa dengan tidak adanya penguraian secara jelas


siapa sesungguhnya yang diberi kuasa untuk menggarap, maka jelas
m

ub

pula secara yuridis bahwa tidak benar ada penguasaan dan pemilikan
penggugat atas objek sengketa. Untuk mendapatkan gambaran hukum
ka

apakah benar Penggugat pernah mengusai bahkan memberikan hak


ep

garap kepada seseorang, maka setidak-tidaknya Penggugat akan


ah

menguraikan dalam gugatan bahwa dari hasil garapan tersebut


R

Penggugat (orang tua) masih menikmati setiap tahunnya, setidak-


es

tidaknya sampai tahun berapa penggugat menikmati, namun semuanya


M

ng

tidak kita temukan dalam uraian gugatan, sehingga dengan demikian


on

dipastikan bahwa penggugat sama sekali tidak memiliki hak tanah a quo
gu

Halaman 13 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
karena itulah gugatan penggugat patut untuk ditolak, dan jika sekiranya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ada surat yang dianggap oleh penggugat sebagai dasar

a
kepemilikannnya maka surat tersebut patut dikesampingkan pula dan

si
tidak terkait dengan objek sengketa, apalagi jika surat tersebut tidak
memiliki batas-batas tanah yang jelas.

ne
ng
3. Bahwa sebagaimana telah kami kemukakan dalam eksepsi tersebut di
atas dan diakui pula oleh Penggugat tentang penguasaan Pemerintah

do
gu Tana Toraja sejak Tahun 1945 atas objek sengketa dengan menjadikan
objek tersebut sebagai sarana olah raga (lapangan sepak bola yang
dikenal sebagai lapangan Gembira) bahkan pada tahun 1970 berdiri

In
A
sekolah olah raga selanjutnya berubah menjadi SMA 2 Rantepao
(Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) selama itu tidak ada orang
ah

lik
(termasuk Penggugat) yang melakukan keberatan bahkan Sertipikat di
atas tanah a quo telah melekat Hak Departemen Pendidikan Dan
am

ub
Kebudayaan (bukan Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara)
sebagaimana dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak pakai No.
16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979, tidak ada
ep
k

keberatan dari penggugat, lebih jauh lagi beberapa bangunan yang


berdiri di atas tanah tersebut termasuk Gedung Olah Raga, Kantor
ah

R
Pendidikan Dan Kebudayaan Kecamatan Rantepao, Puskesmas

si
Rantepao bahkan Kantor Kelurahan Rante Pasele, tidak ada keberatan

ne
ng

dari Penggugat; Itulah sebabnya saat dihitung dari penguasaan


Pemerintah Tana Toraja sampai saat ini telah berlangsung kurang lebih
74 tahun maka sangat jelas bahwa Penguasaan tersebut telah melewati

do
gu

penguasaan dengan tidak melawan hukum/etikat baik sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 1963 KUHPerdata, maupun tentang ketentuan
In
A

penelantaran tanah, selanjutnya ketentuan ini didukung oleh


Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, sehingga dengan demikian adalah
ah

sangat keliru dalil penggugat bahkan bertentangan dengan hukum jika


lik

Bupati Kepala Daerah Kabupaten Toraja Utara dipandang telah


melakukan perbuatan melawan hukum. Kami tegaskan bahwa tidak ada
m

ub

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Bupati Kepala Daerah


Toraja Utara terhadap objek sengketa. Perlu kami tegaskan pula bahwa
ka

ep

Pemerintah Kabupaten Toraja Utara baru lahir pada tahun 2008 (bukan
1998 sebagaimana dalil penggugat pada poin 8 halaman 5) karena
ah

adanya pemekaran dari Kabupaten Tana Toraja;


R

 Yurisprudensi MARI tanggal 9-12-1975 No. 295 K/Sip/1973 yang


es

menyatakan ”Selain tidak dapat membuktikan gugatannnya,


M

ng

penggugat juga telah membiarkan selama tidak kurang dari 20 tahun


on
gu

Halaman 14 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
sehingga dapat dianggap telah melepaskan haknya yang mungkin
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ada.”

a
 Yurisprudensi MARI tanggal 11-12-1975 No. 200 K/Sip/1974,

si
yang menyatakan ”alasan kasasi bahwa hukum adat tidak mengenal
daluarsa dalam hal warisan, tidak dapat dibenarkan karena bukan

ne
ng
daluarsa yang menjadikan ditolaknya gugatan, melainkan karena
berdiam diri selama 30 tahun lebih, sehingga dianggap telah

do
gu melepaskan haknya (rechtsverwerking). A.T. Hamid,S.H. kamus
yurisprudensi dan beberapa pengertian tentang hukum (acara)
perdata tahun 1983, halaman 78.”

In
A
4. Demikian pula terhadap penguasaan Departemen Kehutanan dan
Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tidak dapat dipandang sebagai
ah

penguasan melawan hukum oleh karena sejak semula objek a quo

lik
dikuasai dan dimiliki oleh Departemen Kehutanan dan Perkebunan
Provinsi Sulawesi Selatan bahkan objek tersebut nyata nyata tidak
am

ub
terkait dengan Kepemilikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja
Utara; Kalau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara
ep
menempati tanah a quo itu hanyalah sebagai pinjaman dari Pemerintah
k

Provinsi khususnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi


ah

Selatan, sehingga jika Penggugat mengaitkan kepemilikan tersebut


R

si
dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara maka hal tersebut adalah
sangat keliru adanya.

ne
ng

5. Bahwa perlu kami sampaikan bahwa jika kita memperhatikan objek


sengketa dengan melibatkan PT. Telkom maka nyata nyata objek a quo

do
tidak dapat dikaitkan dan/atau disatukan dalam suatu gugatan dengan
gu

Bupati Kepala Daerah Kabupaten Toraja Utara dikarenakan objek yang


dikuasai dan dimilki oleh PT. Telkom sangat tidak berkaitan dengan
In
A

Bupati Kepala Daerah Kabupaten Toraja Utara. PT. Telkom memperoleh


hak atas tanah tidak ada kaitan dengan Pemerintah Daerah Toraja Utara,
ah

lik

bahkan penguasaan tanah dibatasi oleh jalanan yang pada daerah


setempat di kenal sebagai Jalan Palapa. Demikian pada penguassan PT.
m

ub

Pertani sekali pun tidak digugat oleh Penggugat namun fakta


menunjukkan bahwa dari batas batas tanah yang dipersoalkan oleh
ka

penggugat nyata dan jelas PT. Pertani berada dalam lokasi objek
ep

sengketa, namun perlu kami jelaskan bahwa PT. Pertani memiliki alas
hak atas tanah a quo sejak tahun 1997 sebagaimana tersebut dalam
ah

Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 01/Rantepao, itu sebabnya sangat


es

keliru jika penggugat menyatakan bahwa penguasaan tersebut melawan


M

ng

hukum.
6. Bahwa tuntutan penggugat untuk mendapat ganti rugi baik itu tuntutan
on

materil maupun inmateril sebagimana dimaksud pada poin 13 demikian


gu

Halaman 15 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
tuntutan dwansom sebagaimana pada poin 16 patut pula ditolak karena
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
semuanya tidak terurai secara jelas bahkan bagaimana mungkin akan

a
diberi gantirugi jika penggugat tidak jelas hak haknya atas objek

si
sengketa, sedang para pihak termasuk SMA Negeri 2 Rantepao
(Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan), Dinas Kehutanan dan

ne
ng
Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, PT. Telkom, dan PT. Pertani
semuanya nyata dan jelas hak-hak yang melekat di atas objek sengketa.

do
7. Demikian tuntutan poin 16 tentang sita jaminan patut pula untuk ditolak
gu oleh karena objek sengketa tidak mungkin dialihkan karena diatas objek
sengketa berdirI sarana umum Pendidikan, Kesehatan maupun lainnya

In
A
semuanya untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat umum;
8. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka patut dan beralasan
ah

hukum jika seluruh dalil gugatan penggugat ditolak setidak-tidaknya

lik
dikesampingkan secara keseluruhannya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka kami mohonkan kiranya Majelis
am

ub
Hakim berkenan memberikan keputusan sebagai berikut:
1. Tentang Eksepsi
 Mengabulkan EKSEPSI Tergugat I seluruhnya.
 Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
ep
k

2. Dalam Konvensi
 Menerima Jawaban Tergugat I seluruhnya.
ah

 Menolak, setidak-tidaknya menyatakan Gugatan para Penggugat


R

si
tidak dapat diterima.
 Menghukum para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang

ne
ng

timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng.


atau :
Mohon putusan seadil-adilnya (et equo et bono)

do
gu

Tergugat II :
DALAM EKSEPSI :
1. Kompetensi Absolut
In
A

Bahwa dari isi Gugatan dimaksud, jelas dan nyata, bahwa yang menjadi inti
permasalahan atau yang dipermasalahkan oleh Para Penggugat, pada
ah

lik

dasarnya adalah penerbitan dokumen kepemilikan dan atau surat-surat tanah


oleh Turut Tergugat. Hal mana sesuai dengan Surat Gugatan pada point 14.
m

ub

Posita (halaman 6) sebagai berikut :


“Bahwa segala dokumen kepemilikan dan atau surat-surat tanah yang
ka

diterbitkan dan atau dibuat oleh Turut Tergugat Badan Pertanahan Nasional
ep

yang bekerjasama dengan Tergugat I dan Tergugat II yang menjadi dasar


ah

pihak Tergugat I dan Tergugat II membangun di atas tanah objek sengketa


R

tersebut adalah demi hukum atau cacat hukum dan tidak mengikat, karena
es

penerbitan dan pembuatan dokumen surat kepemilikan tersebut telah


M

ng

melanggar hak kepemilikan dari Para Penggugat.”


on
gu

Halaman 16 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Dari dalil Para Penggugat tersebut di atas, jelas dan nyata, Para Penggugat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengetahui dan memahami bahwa Tergugat II memiliki dasar

a
penguasaan/kepemilikan atas tanah dimaksud, yaitu Sertipikat Hak Pakai No.

si
25 Desa/Kel. Rantepao (Gambar Situasi No. 117/1981 tanggal 3 April 1981,
dengan luas 2.535 m2) yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten

ne
ng
Tana Toraja tanggal 22 Maret 1994.
Berdasarkan hal tersebut di atas, terbukti bahwa inti permasalahan/gugatan

do
gu Para Penggugat adalah diterbitkannya Sertipikat Hak Pakai No. 25 atas
nama Tergugat II dimaksud oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tana Toraja
yang kemudian menjadi dasar penguasaan dan atau kepemilikan Tergugat II

In
A
atas tanah yang saat ini diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat
berdasarkan waris dari almarhum Haji Ali.
ah

lik
Bahwa mengingat inti gugatan dimaksud terbukti adalah penerbitan Sertipikat
Hak Pakai No. 25 milik Tergugat II, maka jelas dan tegas kewenangan untuk
am

ub
mengadili gugatan dimaksud bukan pada Pengadilan Negeri Makale,
melainkan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar.
2. Gugatan Tidak Berdasar
ep
k

Bahwa sesuai Surat Gugatan pada point 2. Posita (halaman 3), Para
ah

Penggugat mendalilkan bahwa :


R

si
“Bahwa orang tua Penggugat Almarhum Haji Ali memperoleh dan atau
memiliki tanah objek sengketa dengan cara membeli dari La Boeloe Ambo

ne
ng

Bade berdasarkan Surat Pengakuan Penjualan yang dibuat dihadapan


Paduka Tuan Hoofd van Plaatselijk Berstuur Makale Rantepao J.J.M.F

do
Sijmons pada tanggal 3 April 1930.”
gu

Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa proses pembelian tanah antara
orang tua Para Penggugat dengan La Boeloe Ambo Bade dilakukan sebelum
In
A

diundangkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut UU PA), yang tentunya masih
ah

lik

menggunakan Hukum Agraria yang didasarkan atas Hukum Barat.


Mengingat dasar kepemilikan Para Penggugat atas tanah dimaksud hanyalah
m

Surat Pengakuan Penjualan, yang berdasarkan UUPA (Pasal 16 ayat (1))


ub

tidak termasuk salah satu Hak atas Tanah, maka gugatan Para Penggugat
ka

yang mendalilkan sebagai pemilik atas tanah dimaksud berdasarkan waris


ep

dari Haji Ali, yang didasarkan pada Surat Pengakuan Penjualan dimaksud,
sama sekali tidak berdasar hukum.
ah

3. Gugatan Kurang Pihak


es

Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 2 dan 3), Para
M

ng

Penggugat mendalilkan bahwa :


“Bahwa Gugatan ini mengenai tanah kering dahulu persawahan seluas
on

Kurang lebih 30.000 M2/ 3 Ha yang terletak di Kelurahan Rante Pasele


gu

Halaman 17 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Kecamatan Rantepao, Kab. Toraja Utara setempat dikenal PACUAN KUDA
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang telah dikuasai dan dibangun Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao,

a
Gedung Olah Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele,

si
Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan,
Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

ne
ng
Perempuan, Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai
Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian,

do
gu Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao .......... Selanjutnya disebut Tanah
Objek sengketa:”
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat kurang

In
A
pihak, hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa yang
berada di dalam area yang diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat,
ah

lik
bukan hanya Kantor Dinas Pemkab Toraja Utara dan Kantor PT. Telkom
saja, melainkan juga terdapat beberapa rumah penduduk. Namun pemilik
am

ub
rumah yang juga berada di area yang sama dengan Kantor Dinas Pemkab
Toraja Utara dan Kantor PT. Telkom dimaksud, tidak digugat oleh Para
Penggugat. Mengingat para pemilik rumah yang berada di area yang diakui
ep
k

kepemilikannya oleh Para Penggugat tidak ikut digugat oleh Para Penggugat,
ah

maka jelas dan nyata gugatan Para Penggugat kurang pihak.


R

si
4. Gugatan Tidak Jelas
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 3), Para Penggugat

ne
ng

mendalilkan bahwa :
“.......... tanah milik Almarhum Haji Ali orang Tua Penggugat yang saat ini

do
dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian Tergugat II dengan batas-batas
gu

sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Olah Raga.
In
A

- Sebelah Barat berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk


setempat.
ah

lik

- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.


- Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
m

penduduk setempat.
ub

Selanjutnya disebut Tanah Objek sengketa:”


ka

Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas,
ep

hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa area yang
diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat, batas-batasnya adalah sebagai
ah

berikut :
es

- Sebelah Utara sebagian berbatasan dengan jalan Olah Raga.


M

ng

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah


on

penduduk setempat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.
gu

Halaman 18 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
- Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
setempat.

a
DALAM POKOK PERKARA :

si
1. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Tergugat II dalam Eksepsi, mohon
dianggap dimuat juga dalam Pokok Perkara.

ne
ng
2. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak seluruh dalil Para Penggugat,
kecuali yang secara tegas diakui Tergugat II.

do
3. gu Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada point 9.
sampai dengan point 12. halaman 5 Surat Gugatan, karena dalil dimaksud
tidak berdasar, hal mana dikarenakan dasar kepemilikan Para Penggugat

In
A
hanyalah Surat Pengakuan Penjualan, yang jelas dan nyata tidak dikenal
dalam UU PA, sedangkan dasar kepemilikan Tergugat II yaitu Sertipikat Hak
ah

lik
Pakai No. 25/Rantepao, merupakan suatu bukti yang sah atas kepemilikan
hak atas tanah sesuai UU PA.
am

ub
4. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada point
14. halaman 6 Surat Gugatan, karena dalil dimaksud tidak berdasar, hal
mana dikarenakan mengenai penerbitan sertipikat adalah kewenangan
ep
k

mutlak dari Turut Tergugat, yang tentunya penerbitannya setelah melalui


ah

proses dan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam peraturan


R

si
perundangan pertanahan, dan Tergugat II hanya mengajukan permohonan
untuk diterbitkan Sertipikat (Kepemilikan Hak atas Tanah) atas tanahnya.

ne
ng

5. Bahwa sesuai dalil Para Penggugat sendiri pada point 16. halaman 7 Surat
Gugatan, jelas dan tegas, Para Penggugat mengakui Kepemilikan Hak atas

do
Tanah Tergugat II, sebagai berikut :
gu

“Bahwa untuk menjamin gugatan Para Penggugat agar dikemudian hari


Tergugat I dan Tergugat II tidak mengalihkan dan/atau memindahtangankan
In
A

kepada pihak ketiga, maka patutlah objek sengketa dan surat dan dokumen
yang menyangkut tanah objek sengketa yang dibuat oleh Tergugat I dan
ah

lik

Tergugat II yang bekerjasama dengan Turut Tergugat tersebut di sita jaminan


(conservatoir beslag) oleh Pengadilan Negeri Makale.”
m

Sedangkan mengenai Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) dimaksud, sesuai


ub

dengan Pasal 227 R.I.B / Pasal 261 R.D.S, adalah sebagai berikut :
ka

“Sita Conservatoir/Conservatoir Beslag (C.B) adalah sita jaminan yang


ep

dimohon Penggugat terhadap barang-barang tetap dan atau bergerak milik


Tergugat, karena ada persangkaan yang beralasan kuat bahwa Tergugat
ah

sebelum dijatuhkan putusan Hakim atau sebelum putusan Hakim


es

menghukumnya dapat dijalankan akan berusaha dan mencari akal untuk


M

ng

menggelapkan atau melenyapkan barang-barang tersebut, dengan maksud


akan menjauhkan barang-barang itu dari Penggugat.”
on
gu

Halaman 19 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Maka berdasarkan uraian di atas, jelas dan tegas, Para Penggugat mengakui
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa Tergugat II memiliki hak atas tanah yang terletak di Jl. Palapa No. 2

a
Kelurahan Rantepasele, Kecamatan Rantepao Toraja Utara, berdasarkan

si
Sertipikat Hak Pakai No. 25 Desa/Kel. Rantepao dimaksud.
Berdasarkan fakta-fakta dan alasan hukum yang diuraikan di atas, maka

ne
ng
jelaslah cukup alasan bagi Yang Terhormat Ketua Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Makale yang menangani dan memeriksa perkara ini untuk

do
gu menyatakan :
DALAM EKSEPSI :
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat II seluruhnya.

In
A
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Makale tidak berwenang untuk
memeriksa dan mengadili gugatan a quo.
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak seluruh dalil Gugatan Para Penggugat atau setidak-tidaknya
am

ub
menyatakan tidak dapat diterima.
2. Menyatakan bahwa Tergugat II tidak melakukan perbuatan melawan hukum.
3. Menyatakan bahwa Sertipikat Hak Pakai No. 25 Desa/Kel. Rantepao,
ep
k

(Gambar Situasi No. : 117/1981, milik Tergugat II adalah sah dan tidak
ah

bertentangan dengan ketentuan perundangan yang berlaku.


R

si
4. Menolak seluruh tuntutan ganti rugi dari Para Penggugat, baik materiel
maupun immateriel, termasuk Sita Jaminan, karena hal tersebut tidak

ne
ng

berdasar hukum.
5. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul

do
sehubungan dengan perkara ini.
gu

Apabila Yang Terhormat Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makale yang
menangani dan memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon Putusan yang
In
A

seadil-adilnya (ex aequo et bono).


Turut Tergugat :
ah

lik

I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Turut Tergugat dengan ini menyatakan secara tegas Menolak dan
m

Menyangkali sekeras-kerasnya seluruh dalih dan dalil gugatan Para


ub

Penggugat kecuali yang diakuinya yang tidak merugikan kepentingan


ka

hukum Turut Tergugat.


ep

2. Bahwa Para Penggugat sejak dikeluarkannya Sertipikat Hak Atas Tanah di


atas tanah obyek sengketa yang dikuasai oleh SGO, PT. Telkom, dan
ah

Pertani, Para Penggugat tidak pernah mengajukan keberatan baik secara


es

lisan maupun secara tertulis atau bahkan orang tua Para Penggugatpun
M

ng

bernama HAJI ALI semasa hidupnya tidak pernah mempermasalahkan


tanah obyek sengketa tersebut kepada masing-masing pemegang sertipikat
on

dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tana Toraja, sehingga gugatan


gu

Halaman 20 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Para Penggugat bertentangan dengan pasal 32 ayat ( 2 ) Peraturan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang isinya berbunyi : Dalam hal atas

a
suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang

si
atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan
secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak

ne
ng
atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak

do
gu mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan
Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan
gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan

In
A
sertipikat tersebut. Berdasarkan dengan pasal 32 ayat ( 2 ) Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 maka Para Penggugat tidak ada lagi
ah

lik
ruang untuk melakukan gugatan mengenai obyek sengketa yang di atasnya
telah diterbitkan Sertipikat Hak Atas Tanah masing-masing pemohon.
am

ub
Berdasarkan dengan eksepsi-eksepsi yang kami ajukan , maka gugatan
Para Penggugat dapat dikesampingkan dan dinyatakan ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
ep
k

3. Bahwa batas-batas tanah yang dituangkan dalam Surat Gugatan Para


ah

Penggugat tidak sesuai dengan kondisi dan kenyataan dilapangan, dan


R

si
luas akan semakin membekah melebihi dari gugatan karena tidak jelas
sehingga jika mengacu pada ketiga yurisprudensi di bawa ini, gugatan Para

ne
ng

Penggugat tidak dapat diterima. Yurisprudensi berbunyi sebagai berikut :


- Putusan MA No.556 K/Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1974

do
Kalau objek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak dapat diterima
gu

- Putusan MA No.1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1979


Karena dalam surat gugatan tidak disebutkan jelas letak/ batas-batas
In
A

tanah sengketa, gugatan tidak dapat diterima.


- Putusan MA RI No.81 K/Sip/1971, Tgl 9 Juli 1973
ah

lik

Karena tanah yang dikuasai Tergugat ternyata tidak sama batas-batas


dan luasnya dengan yang tercantum dalam gugatan, maka gugatan
m

harus dinyatakan tidak dapat diterima.


ub

4. Bahwa gugatan Para Penggugat masih banyak pihak-pihak yang tidak


ka

diikutkan sebagai pihak Tergugat dalam surat gugatan sesuai dengan


ep

batas-batas tanah Para Penggugat sehingga gugatan Para Penggugat tidak


dapat diterima atau dikesampingkan.
ah

5. Bahwa tanah obyek sengketa dengan perkara perdata No. 02 / Pdt.G /


es

2017 / PN.MAK tanggal 10 Januari 2017 di Pengadilan Negeri Makale


M

ng

pernah digelar sebelumnya dengan perkara perdata No. 36/Pdt/G/1994/PN.


Mkl tanggal 23 Juni 1994 antara H. ABD. RASYID ALI (Penggugat)
on

melawan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dkk. dengan


gu

Halaman 21 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
penetapan Pengadilan Negeri Makale tanggal 14 Juni 1995 sebagai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berikut :

a
- Gugatan Penggugat GUGUR karena kuasa penggugat dipanggil tidak

si
pernah hadir walaupun secara patut dipanggil dan tidak ada kuasa
pengganti yang lain.

ne
ng
DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan menerima Eksepsi Turut Tergugat seluruhnya;

do
A. POSITA
gu
Bahwa apa yang di dalilkan oleh Para Penggugat bernama MOHAMAD
IRFAN, DKK melalui kuasa hukumnya bahwa tanah obyek sengketa adalah

In
A
tanah kering dahulu tanah persawahan seluas kurang lebih 30.000 M2 / 3 Ha
yang terletak di Kelurahan Rante Pasele Kecamatan Rantepao Kab. Toraja
ah

lik
Utara setempat dikenal PACUAN KUDA yang telah dikuasai dan dibangun
Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao Gedung Olah Raga, Kantor
am

ub
Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele, Kantor Caang Dinas Pendidikan,
Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kantor Badan Koordinasi Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Balai Besar Konservasi
ep
k

Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan


Hidup, Gedung Pertanian, Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao oleh Tergugat
ah

R
I dan Tergugat II secara melawan hukum ditanah milik Almarhum Haji Ali orang

si
tua penggugat yang saat ini dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian Tergugat II

ne
ng

dengan batas-batas sebagai berikut :


- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan Rumah

do
gu

penduduk setempat;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk
In
A

setempat.
Selanjutnya disebut Tanah Obyek Sengketa.
ah

Seperti apa yang didalilkan Para Penggugat yang pada dasarnya bahwa
lik

pengakuan Para Penggugat tanah obyek sengketa adalah kepunyaan Haji Ali
(orang tua) Para Penggugat, namun kami dapat memahami dan tidak dapat
m

ub

membenarkannya mengingat Undang-Undang telah mengaturnya dan ditindak


lanjuti dengan berbagai peraturan perundangan lainnya, setelah Republik
ka

ep

Indonesia merdeka maka tanah-tanah yang dimiliki dan dikuasai oleh


masyarakat termasuk orang tua Para Penggugat ( Haji Ali) ditertibkan
ah

beberapa peraturan oleh pemerintah Indonesia dengan beberapa aturan yang


R

berhubungan dengan pertanahan termasuk didalamnya KUH. Perdata


es
M

(Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) maka gugatan Para Penggugat sangat


ng

berlebihan dan tidak dapat diterima dengan akal sehat dengan kata lain
on

menolak, sehingga gugatan dapat ditolak atau dikesampingkan.


gu

Halaman 22 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara berdasarkan hukum
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tentunya harus tunduk pada aturan-aturan hukum yang dikeluarkan dan

a
diberlakukan dan masyarakat dapat menerima dan melaksanakannya serta

si
dapat terlindungi untuk dirinya senditi.
 Bahwa dalam persoalan melalui gugatan ini dapat merujuk beberapa

ne
ng
peraturan perundang-undangan yang masih berlaku yang dapat
dijadikan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan dimuka bumi

do
gu Indonesia dengan tidak mengindahkan kesewenang-wenangan, rujukan
aturannya adalah sebagai berikut :

In
1. KUH. Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) :
A
a. Tanah yang tidak terurus lagi;
Sehubungan dengan gugatan Para Penggugat terhadap tanah obyek
ah

lik
sengketa terletak di Kelurahan Rante Pasele, Kecamatan Rantepao
Kabupaten Toraja Utara, Orang tua Para Penggugat atas nama Haji
am

ub
Ali telah meninggalkan tanah obyek sengketa tersebut sejak tahun
1945 bersama seluruh anggota keluarga termasuk Para Penggugat
sampai saat ini tidak pernah dikuasai lagi atau diurusi tanah obyek
ep
k

sengketa tersebut. Atas dasar itulah dapat merujuk pasal dalam Kitab
ah

Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie)


R

si
terutama dalam pasal 1126 KUH. Perdata berbunyi :
Bila pada waktu terbukanya suatu warisan tidak ada orang yang

ne
ng

muncul menuntut haknya atas warisan itu, atau bila ahli waris yang
dikenal menolak warisan itu, maka harta peninggalan itu dianggap

do
gu

tidak terurus.
Demikian pula dalam Pasal 1127 KUP. Perdata berbunyi :
Balai Harta Peninggalan, menurut hukum wajib mengurus setiap
In
A

harta peninggalan tak terurus yang terbuka dalam daerahnya, tanpa


memperhatikan apakah harta itu cukup atau tidak untuk melunasi
ah

lik

utang pewarisnya. Balai itu, pada waktu mulai melaksanakan


pengurusan, wajib memberitahukan hal itu kepada jawatan
m

ub

Kejaksaan pada Pengadilan Negeri. Dalam hal ada perselisihan


tentang terurus tidaknya suatu harta peninggalan. Pengadilan itu
ka

atas permohonan orang yang berkepentingan atau atas saran


ep

jawatan Kejaksaan, setelah minta nasihat, Balai Harta Peninggalan


ah

akan mengambil keputusan tanpa persidangan.


R

 Bahwa tidak benar kalau Para Penggugat masih berhak di atas


es

tanah obyek sengketa tersebut, mengingat kedua pasal 1126,


M

ng

1127 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek


on

voor Indonesie).
gu

Halaman 23 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
b. Tanah yang dikategorikan kedaluarsa.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sejak dalam waktu meninggalkan lokasi tanah obyek sengketa pada

a
tahun ……… dan tidak pernah kembali sebelumnya gugatan untuk

si
melaporkan atas situasi tanah obyek sengketa dengan tenggang
waktu 30 tahun sesuai dengan pasal Pasal 1129 KUP. Perdata

ne
ng
berbunyi :
Bila setelah lampaunya waktu tiga puluh tahun terhitung dari saat

do
gu terbukanya warisan itu, tidak ada ahli waris yang muncul, maka
perhitungan penutupnya harus dibuat untuk negara, yang berwenang
untuk menguasai barang-barang peninggalan itu untuk sementara.

In
A
 Bahwa sejak meninggalkan tempat daerah Rantepao antara
tahun 1945 Sampai sekarang tahun 1994 dalam kurang waktu
ah

lik
kurang lebih 49 (empat puluh Sembilan ) tahun, maka bukti
kepemilikan berupa Surat pengakuan yang dibuat dihadapan
am

ub
Paduka Tuan Hoofd Van Plaatdelijk Berstuur Makale Rantepao
J.J.M.F. Sijmons pada tanggal 3 April 1930. sudah tidak dapat
lagi digunakan sebagai bukti tertulis dibawah tangan kepemilikan
ep
k

hak atas tanah yang sedang disidangkan di Pengadilan Negeri


ah

Makale dengan Register Perkara Perdata No.


R

si
02/Pdt.G/2017/PN.Mak.
2. Peraturan perundang-undangan yang berhubungan hukum pertanahan :

ne
ng

a. Tonggak sejarah dimulainya hukum pertanahan;


 Dengan diberlakukannya Undang-Undang Pokok Agraria No. 5

do
gu

Tahun 1960 tepat tanggal 24 Sptember 1960 merupakan tahun


diberlakukannya aturan hubungan hukum antara orang dengan
tanah termasuk di dalamnya putusnya hubungan hukum subyek
In
A

dengan tanahnya, terutama dalam pasal 2 ayat (2) Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
ah

lik

Pokok Agraria berbunyi :


a. mengatur dan menyelenggaran peruntukan, penggunaan,
m

ub

persediaan dan pemeliharaan, bumi, air dan ruang angkasa


tersebut;
ka

b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum


ep

antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;


ah

c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara


R

orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai


es

bumi, air dan ruang angkasa.


M

ng

b. Ketentuan penertiban berlakunya hukum pertanahan yang


on

hubungannya dengan kepemilikan tanah-tanah absentee (guntai);


gu

Halaman 24 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah nomor 224
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun 1961 di dalam pasal 1 ayat (b) dinyatakan bahwa tanah-

a
tanah yang diambil oleh pemerintah, karena pemiliknya

si
bertempat tinggal diluar daerah, sebagai yang dimaksud dalam
pasal 3 ayat (5).

ne
ng
 Bahwa maksud daripada pasal 1 ayat (b) Peraturan Pemerintah
nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah

do
gu dan Pemberian Ganti Kerugian adalah : jika pemiliknya berada
diluar daerah maka tanah tersebut menjadi tanah yang dikuasai

In
langsung oleh Negara.
A
 Bahwa orang tua Penggugat bernama Haji Ali selaku pembeli
pertama, yang tidak dikecualikan menurut Pasal 2 dan Pasal 6
ah

lik
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1977 tidak berhak untuk
menguasai apalagi memiliki lagi tanah obyek sengketa tersebut
am

ub
karena yang dikecualikan adalah seorang PNS, TNI, pensiunan,
dan purnawiran yang dapat memiiliki tanah absentee (guntai)
ep
yang letaknya diluar kecamatan.
k

 Bahwa Haji Ali adalah bukan yang dikategorikan dalam pasal 1


ah

ayat (b) Peraturan Pemerintah nomor 224 Tahun 1961 sehingga


R

si
tidak layak lagi untuk menguasai tanah obyek sengketa tersebut.
3. Tindak lanjut (full up) masing-masing badan atau orang yang

ne
ng

mendapatkan tanah yang terkena ketentuan penertiban tersebut.


 Di dalam melaksanakan tugas pekerjaan / Jabatan serhubungan

do
gu

dengan penertiban tanah setelah diberlakukannya Undang-Undang


Pokok Agraria, Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja dapat
mengambil alih dan mengatur hubungan hukum orang dengan tanah
In
A

atau badan-badan yang memerlukan tanah sesuai kewenangannya


masing-masing.
ah

lik

Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten


Tana Toraja (dahulu) sangatlah tepat dan tidak melawan hukum sehingga
m

ub

gugatan Para Penggugat dapat ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat


diterima. Hal ini tertuang dalam Pasal 1954 KUP. Perdata berbunyi :
ka

Pemerintah yang mewakili negara, Kepala Pemerintahan Daerah yang


ep

bertindak dalam jabatannya, dan lembaga-lembaga umum, tunduk pada


ah

lewat waktu sama seperti orang perseorangan, dan dapat


R

menggunakannya dengan cara yang sama.


es

Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Pejabat Pemerintah Daerah


M

ng

Kabupaten Tana Toraja (dahulu) terhadap tanah obyek sengketa dapat


on

ditambahkan sesuai dengan Pasal 1958 KUP. Perdata berbunyi :


gu

Halaman 25 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Untuk memenuhi waktu yang diperlukan untuk lewat waktu, dapatlah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seseorang menambah waktu selama ia berkuasa dengan waktu selama

a
berkuasanya orang yang lebih dahulu berkuasa dari siapa ia telah

si
memperoleh barangnya, tak peduli bagaimana ia menggantikan orang
itu, baik dengan alas hak umum maupun dengan alas hak khusus, baik

ne
ng
dengan cuma-Cuma maupun atas beban.
Bahwa gugatan Para Penggugat pada angka 10 dinyatakan bahwa

do
gu penguasaan obyek sengketa tanpa alas hak yang jelas dan melanggar
hak orang lain/Para Penggugat adalah perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sebagai penguasa, sehingga

In
A
merugikan Penggugat sebagai Pemegang Hak atas obyek sengketa.
 Bahwa dalil penggugat tidak benar, Pemerintah Daerah Kabupaten
ah

lik
Tana Toraja tidak melakukan perbutan melawan hukum, dan tindakan
Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja dilakukan sesuai dengan
am

ub
procedure dan dilindungi aturan-aturan sebagaimana diuraikan di
atas.
Bahwa uraian-uraian tersebut di atas adalah merupakan jawaban /
ep
k

bantahan terhadap gugatan Para Penggugat mengenai isi dan maksud


ah

gugatan Para Penggugat, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja


R

si
tidak secara melawan hukum menempatkan instansi-instansi atau dinas-
dinas termasuk PT. Telkom di Jakarta Cq PT. Telkom Wilayah Sulawesi

ne
ng

Selatan di Makassar Cq Kantor Telkom Rantepao terletak di Jl.


Palapa No. 2 Kelurahan Rantepasele, Kecamatan Rantepao Kabupaten

do
Toraja Utara, yang berada di dalam tanah obyek sengketa, sehingga
gu

gugatan Para Penggugat sepatutnya dapat ditolak atau setidak-tidaknya


tidak dapat diterima.
In
A

II. PETITUM
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
ah

lik

tidak dapat diterima;


2. Menyatakan tidak berlaku lagi karena tidak terurus, kedaluarsa dan
m

ub

absentee (guntai) mengenai surat pembelian dari La Boeloe Ambo Bade


berdasarkan Surat pengakuan yang dibuat dihadapan Paduka Tuan Hoofd
ka

Van Plaatdelijk Berstuur Makale Rantepao J.J.M.F. Sijmons pada tanggal 3


ep

April 1930;
3. Menyatakan sah dan mengikat bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tana
ah

Toraja menertibkan dan membangun bangunan-bangunan yang ada di atas


es

tanah obyek sengketa sesuai procedure dan dilindungi oleh Undang-


M

ng

Undang;
on
gu

Halaman 26 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
4. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya-biaya yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
timbul dalam perkara ini.

a
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat kiranya berpendapat lain, maka Turut

si
Tergugat memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (et a guo et
bono).

ne
ng
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut para Penggugat telah
memberikan repliknya tertanggal 20 April 2017, dan atas replik para Penggugat

do
gu
tersebut para Tergugat dan Turut Tergugat memberikan dupliknya, tertanggal 4
Mei 2017, Replik dan Duplik tersebut sebagaimana yang tercantum dalam berita
acara persidangan;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Para Tergugat yang menyangkut
kewenangan mengadili Pengadilan Negeri Makale, Majelis Hakim telah
ah

lik
menjatuhkan Putusan Sela pada hari Selasa, tanggal 16 Mei 2017, dengan amar
pada pokoknya :
am

ub
1. Menolak Eksepsi para Tergugat tentang kompetensi absolut;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Makale berwenang untuk mengadili
perkara ini;
ep
k

3. Memerintahkan kepada para pihak untuk melanjutkan perkara ini;


ah

4. Menangguhkan perhitungan biaya perkara sampai putusan akhir;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara ini dilanjutkan,
maka untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti

ne
ng

surat, berupa :
1. Foto copy Penetapan Pengadilan Negeri Makale No. 36Pdt.G/199/PN.MKL,

do
diberi tanda P.1;
gu

2. Foto copy Surat Pengakuan Penjualan, diberi tanda; P.2;


3. Foto copy Surat Kuasa tertanggal 23 Oktober 1978, diberi tanda P.3;
In
A

4. Foto copy Surat Pernyataan tanggal 4 Mei 1979, diberi tanda P.4;
5. Foto copy surat tertanggal 29 Maret 1979, diberi tanda P.5;
ah

lik

6. Foto copy surat tertanggal 18 April 1979, diberi tanda P.6;


7. Foto copy surat tertanggal 05 Mei 1979, diberi tanda P.7;
m

8. Foto copy surat tertanggal 09 Mei 1979 diberi tanda P.8;


ub

9. Foto copy surat tertanggal 25 Mei 1979 diberi tanda P.9;


ka

10. Foto copy Surat Keterangan tanggal 8 Maret 1980 diberi tanda P.10;
ep

11. Foto copy Surat tertanggal 1 Juni 1981 diberi tanda P.11;
12. Foto copy surat tertanggal 20 oktober 1984 diberi tanda P.12;
ah

Bahwa foto copy bukti surat-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi materai
R

cukup dan setelah dicocokkan, bukti P.1 ternyata sama dengan aslinya,
es

sedangkan bukti P.2 sampai dengan P.12 merupakan Fotocopy dari Fotocopy;
M

ng

on
gu

Halaman 27 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, Penggugat juga telah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengajukan 4 (empat) orang saksi, yang telah memberikan keterangan dibawah

a
sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

si
1. RAHMAN GAFFAR,
 Bahwa sebelumnya saksi tidak tahu yang dipermasalahkan antara para

ne
ng
Penggugat dengan para Tergugat baru sekarang saksi mengetahuinya;
 Bahwa saksi tahu tentang tanah lapangan gembira;

do
 gu Bahwa saksi mengetahui tanah lapangan gembira karena saksi biasa
datang ke tanah itu karena bapak saksi bekerjasama (kongsi) dengan Haji

In
Ali sebagai pedagang kopi dan saat itu saksi dengar Haji Ali yang membeli
A
tanah itu dari salah seorang yaitu orang Bugis, dan bapak saksi juga yang
membeli ruko Haji Ali yang ada disudut tanah itu, ruko itu ditempati Haji Ali
ah

lik
jika datang ke Toraja;
 Bahwa setahu saksi tanah tersebut jadi pacuan kuda tahun 1950-an saat
am

ub
saksi masih SD;
 Bahwa setahu saksi pada tahun 1950-an tanah itu masih kosong, tahun
ep
1980-an baru ada sekolah, sekolah olah raga;
k

 Bahwa setahu saksi tanah Haji Ali biasa disebut orang sebagai pacuan
ah

kuda.
R

si
 Bahwa saksi mengetahui kalau tanah itu milik Haji Ali karena Haji Ali
kerjasama dengan bapak saksi;

ne
ng

 Bahwa saksi pernah bertemu dengan Haji Ali saat saksi masih kecil;
 Bahwa bapak saksi bernama YAKOB SAMPE TODING;

do
gu

 Bahwa setahu saksi bapak saksi pernah diberi kuasa oleh anaknya Haji Ali
yang bernama Rasyid Ali untuk mengurus tanah itu pada tahun 1970-an;
In
A

 Bahwa saksi mendengar langsung tentang hal itu dari bapak saksi bahkan
ada surat kuasanya;
ah

Bahwa setahu saksi pada tahun 1980-an yang ada dalam obyek sengketa
lik


hanya sekolah, belum ada gedung olah raga dan kantor Telkom;
 Bahwa saksi tidak tahu apa sebabnya gedung-gedung itu berdiri diatas
m

ub

obyek sengketa;
ka

 Bahwa setahu saksi pada saat saksi lihat sudah berbentuk lapangan;
ep

 Bahwa setahu saksi tidak ada masyarakat yang tinggal dalam lokasi
pacuan kuda;
ah

 Bahwa saksi tidak tahu apa sebabnya tanah tersebut tidak ditempati orang;
es

 Bahwa saksi tinggal di dekat lapangan bakti jaraknya sekitar 150 meter dari
M

ng

obyek sengketa jika saksi datang di Rantepao;


on
gu

Halaman 28 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi pada tahun 1983 tinggal di ruko yang dibeli bapak saksi dari
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Haji Ali;

a
 Bahwa setahu saksi ruko yang dibeli bapak saksi dari Rasyid Ali pada tahun

si
1970-an sebanyak 7 (tujuh) petak;
Bahwa setahu saksi Rasyid Ali tinggal di Makassar;

ne

ng
 Bahwa menurut yang saksi dengar Haji Ali memperoleh tanah tersebut
karena beli, karena Haji Ali asalnya dari Kalosi;

do

gu Bahwa saksi tidak tahu kapan Haji Ali membeli tanah tersebut;
 Bahwa saksi mengetahui kalau Haji Ali membeli tanah tersebut karena Haji

In
A
Ali bukan orang Toraja, Haji Ali bukan penduduk asli tetapi orang Kalosi;
 Bahwa setahu saksi bapak saksi mulai tinggal di ruko yang dibeli dari Haji
ah

lik
Ali pada tahun 1983;
 Bahwa saksi mengetahui kalau tanah pacuan kuda milik Haji Ali saksi
dengar dari orang disekitar itu dan juga dari bapak saksi, bahwa tanah
am

ub
pacuan kuda itu milik Haji Ali yang dibeli;
 Bahwa saksi pernah mendengar orang yang namanya Ambo’ Badde’ tetapi
ep
k

saksi tidak pernah melihat orangnya katanya orang Bugis yang kerjanya
pedagang;
ah

R
 Bahwa saksi tidak tahu siapa yang datang duluan di Rantepao apakah Haji

si
Ali atau Ambo’ Badde’;

ne
ng

 Bahwa saksi yakin kalau tanah pacuan kuda adalah milik Haji Ali;
 Bahwa setahu saksi jarak ruko yang dibeli bapak saksi dengan obyek
sengketa sekitar 100 meter;

do
gu

 Bahwa menurut saksi ada tanah-tanah Haji Ali yang lain dekat dengan
lapangan tetapi saksi tidak tahu yang mana karena saksi dengar dari orang
In
A

lain bahwa orang-orang beli tanah tersebut dari Haji Ali;


 Bahwa setahu saksi Haji Ali tinggalkan Toraja karena takut dengan Jepang
ah

lik

pada saat itu dan pergi ke Jawa sekitar tahun 1942;


 Bahwa saksi lahir tahun 1958;
Bahwa saksi tidak tahu batas-batas obyek sengketa yang saksi tahu ada
m

ub


BRI disekitar obyek sengketa;
ka

 Bahwa setahu saksi kantor BRI disebelah timur obyek sengketa karena
ep

sebelah baratnya Jalan Raya;


ah

 Bahwa setahu saksi lokasi tanah obyek sengketa masuk wilayah tanah adat
R

Ba’lele;
es

 Bahwa saksi tidak tahu apa hubungannya Haji Ali dengan tanah adat
M

ng

Ba’lele, saksi hanya mendengar kalau ada masyarakat Ba’lele yang


on

menjual tanahnya itu;


gu

Halaman 29 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi hanya mendengar kalau tanah itu dijual tetapi saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melihat buktinya;

a
 Bahwa saksi tidak tahu sebab Pemda membangun sekolah ditanah itu;

si
 Bahwa saksi tidak tahu pada saat pembangunan dilokasi itu apakah Rasyid

ne
Ali keberatan karena saksi hanya mendengar kalau ada pengacara di

ng
Makassar yang dipakai pada saat itu tetapi saksi tidak mengetahui
bagaimana penyelesaiannya;

do

gu Bahwa setahu saksi kantor Telkom masuk juga dalam lokasi obyek
sengketa;

In
A
 Bahwa saksi tidak tahu mengenai gudang Perhutani;
 Bahwa saksi hanya mendengar mengenai tanah tersebut, saksi tidak
ah

lik
pernah melihat data-data ataupun surat-suratnya;
 Bahwa menurut saksi Haji Ali membeli tanah tersebut dari Ambo’ Badde’;
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ tidak ada hubungannya dengan orang
am

ub
Ba’lele;
 Bahwa saksi sejak kecil sering bolak balik dari Makassar ke Toraja, umur
ep
k

saksi sekitar 2 atau 3 tahun sudah mulai ke Toraja;


 Bahwa saksi tinggal di Toraja kadang 1 (satu) hingga 2 (dua) bulan
ah

R
kemudian kembali lagi ke Makassar;

si
 Bahwa saksi pernah bertemu dengan Haji Ali, tetapi saksi sudah tidak ingat

ne
ng

kapan Haji Ali meninggal;


 Bahwa setahu saksi Haji Ali meninggalkan Toraja karena adanya perang
dunia ke-2;

do
gu

 Bahwa menurut saksi perang dunia ke-2 tahun 1941-1945;


 Bahwa saksi hanya tahunya dengar dari bapak saksi, Haji Ali membeli
In
A

tanah seluas tanah sengketa itu kepada Ambo’ Badde’;


 Bahwa saksi tidak tahu kapan Haji Ali kembali ke Toraja, saksi hanya
ah

lik

mendengar percakapan bapak saksi dengan Rasyid Ali kalau Haji Ali
sembunyi karena mau dibunuh Jepang karena kerjasama dengan Belanda;
Bahwa saksi pernah mendengar pada tahun 1970-an kalau Rasyid Ali mau
m

ub


memperkarakan tanah obyek sengketa tersebut dan pernah memberikan
ka

kuasa kepada bapak saksi untuk mengurus tanah;


ep

 Bahwa saksi waktu SD sekolah di Makassar dan saksi juga pernah sekolah
ah

di Makale di SD selama 2 (dua) tahun;


R

 Bahwa saksi sering mendengar kalau tanah obyek sengketa adalah


es

tanahnya Haji Ali karena saksi sering mendengar percakapan keluarga


M

ng

karena anaknya Haji Ali sering kerumah bapak saksi kalau ke Jakarta;
on
gu

Halaman 30 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi meninggalkan Toraja pada saat SD kelas 2 kemudian saksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sekolah SMA di Jakarta;

a
 Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanahnya Haji Ali, yang saksi dengar

si
tanah pacuan kuda milik Haji Ali;
Bahwa saksi mengetahui mengenai tanah obyek sengketa karena saksi

ne

ng
berkerabat dekat dengan Rasyid Ali dan ada saudaranya kawin dengan
keluarga saksi;

do

gu Bahwa saksi bertemu dengan Haji Ali di Makassar pada saat lebaran dan
saat itu saksi masih anak-anak;

In
A
 Bahwa saksi tidak tahu apa pekerjaan Haji Ali selain pedagang;
 Bahwa setahu saksi obyek sengketa digelar dengan nama pacuan kuda
ah

karena dulu tempat itu untuk ditempati pacuan kuda;

lik
 Bahwa saksi tidak tahu apakah tanah itu dijadikan pacuan kuda setelah
dibeli oleh Haji Ali atau sebelum di beli Haji Ali;
am

ub
 Bahwa setahu saksi setelah Haji Ali pergi mengungsi Haji Ali pernah
kembali ke Toraja beberapa kali namun saksi tidak tahu tahun berapa
ep
kembali ke Toraja;
k

 Bahwa setahu saksi selain tanah yang disengketakan masih ada tanahnya
ah

R
Haji Ali yang lain karena saksi dengar dari orang kalau tanah dekat obyek

si
sengketa dulunya milik Haji Ali termasuk ruko bapak saksi;

ne
Bahwa saksi tidak tahu apakah ada keluarganya Haji Ali yang tinggal di
ng


dekat obyek sengketa sekarang;
 Bahwa setahu saksi dulu obyek sengketa dekat dengan pasar lama;

do
gu

 Bahwa saksi kenal dengan Haji Ali dan Hatta Ali adalah merupakan anak
bungsunya Haji Ali;
In
A

 Bahwa setahu saksi Rasyid Ali datang menemui bapak saksi pada tahun
1970-an untuk mengurus tanah itu;
ah

lik

Terhadap keterangan saksi para Penggugat menyatakan bahwa keterangan


saksi benar adanya sedangkan kuasa para Tergugat maupun turut Tergugat
keterangan saksi akan menanggapi dalam kesimpulan;
m

ub

2. H.M.S. YAHYA.
Bahwa setahu saksi yang dipermasalahkan antara para Penggugat dengan
ka


ep

para Tergugat sekarang adalah masalah tanah;


 Bahwa saksi kenal dengan Haji Ali dan pernah bertemu dengan Haji Ali;
ah

 Bahwa setahu saksi Haji Ali di Rantepao dulu tinggal di perapatan dekat
es

pos Polisi sekarang ditempati billyard;


M

ng

 Bahwa seingat saksi waktu saksi melihat Haji Ali umur saksi sudah 9
on

(sembilan) tahun;
gu

Halaman 31 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa setahu saksi tanahnya Haji Ali mulai dari Haji Peci sampai pacuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kuda;

a
 Bahwa menurut cerita yang saksi dengar bahwa Ambo’ Badde’ yang

si
menjual tanah itu kepada Haji Ali;
Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ orang Bugis;

ne

ng
 Bahwa saksi pernah melihat Ambo’ Badde’ dulu tinggal di Jalan Palopo;
 Bahwa saksi orang Bugis tetapi lahir di Toraja;

do

gu Bahwa setahu saksi bapak saksi datang ke Toraja berdagang;
 Bahwa setahu saksi yang ada dalam obyek sengketa ada 2 (dua) petak

In
A
sawah dan ada lapangan pacuan kuda;
 Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah obyek sengketa, menurut teman
ah

lik
saksi sekitar 3 (tiga) hektar;
 Bahwa setahu saksi Haji Ali peroleh tanah tersebut dari membeli;
am

ub
 Bahwa menurut saksi, Haji Ali meninggalkan Toraja sekitar tahun 1944-
1945 pada saat pendaratan Jepang, karena orang yang dekat dengan
pemerintah Belanda dicari semua;
ep
k

 Bahwa saksi meninggalkan Toraja tahun 1952 dan kembali ke Toraja tahun
ah

1984;
R
Bahwa menurut saksi keadaan obyek sengketa sewaktu saksi kembali ke

si

Toraja sudah banyak bangunan didalamnya, dan saat itu saksi bilang itu

ne
ng

milik Haji Ali;


 Bahwa saksi tidak tahu ada berapa anak Haji Ali;

do
 Bahwa terakhir saksi bertugas di kodam 1414 Hasanuddin setelah pensiun
gu

baru saksi kembali ke Toraja;


 Bahwa saksi tidak tahu apakah masih ada sanak saudaranya Haji Ali yang
In
A

tinggal di Rantepao;
 Bahwa setahu saksi batas-batas tanah obyek sengketa yaitu sebelah timur
ah

lik

berbatasan dengan Tugu Pahlawan, sebelah Barat berbatasan dengan BRI,


sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Palopo, sebelah Selatan
m

ub

berbatasan dengan jalan/kantor Polsek Rantepao;


 Bahwa saksi sering datang ke obyek sengketa waktu umur saksi 5 sampai
ka

8 tahun untuk bermain sepak bola;


ep

 Bahwa setahu saksi Haji Ali berasal dari Enrekang/Kalosi;


ah

 Bahwa saksi tidak tahu Haji Ali dulu berdagang apa;


R

 Bahwa saksi dulu di Rantepao tinggal di Malango’ dekat rumah pak


es

Tappang.
M

ng

 Bahwa saksi tinggal di Toraja sejak saksi tamat SMP;


on
gu

Halaman 32 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa menurut informasi yang saksi dengar tanah-tanah disekitar pacuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kuda adalah milik Haji Ali karena orang-orang Bugis yang tinggal disitu;

a
 Bahwa saksi tidak tahu di Rantepao Haji Ali tinggal dimana;

si
 Bahwa setahu saksi tentang tanah pacuan kuda ada 2 (dua) petak sawah

ne
ditengah pacuan kuda;

ng
 Bahwa setahu saksi sawah itu milik Haji Ali karena tanahnya pemilik pacuan
kuda;

do

gu Bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan tanah Haji Ali di pacuan kuda
tersebut, saksi hanya dengar jika Haji Ali membeli dari Ambo’ Badde’;

In
A
 Bahwa saksi tidak pernah melihat surat-surat mengenai tanah tersebut;
 Bahwa saksi tidak pernah dengar ada orang meminta ijin untuk
ah

lik
membangun;
 Bahwa saksi pernah dengar kalau ada anaknya Haji Ali yang menuntut
haknya pada saat pemerintahan Tarsis Kodrat;
am

ub
 Bahwa saksi mendengarnya setelah saksi pension;
 Bahwa setahu saksi ada sawah dalam obyek sengketa sebelum saksi
ep
k

keluar dari Toraja;


Bahwa saksi tidak tahu apakah obyek sengketa masuk wilayah adat Ba’lele;
ah


R
Bahwa saksi tidak tahu batas pacuan kuda karena bentuknya oval;

si

 Bahwa saksi tidak tahu siapa yang membuka pacuan kuda karena saksi

ne
ng

belum lahir;
 Bahwa seingat saksi dulu waktu saksi datang ke lokasi sengketa lewat yang

do
ada kantor Polsek sekarang dan pulang juga lewat situ;
gu

 Bahwa setahu saksi sekarang yang ada didalam obyek sengketa adalah
ada GOR, sekolah, kantor Telkom dan ada kantor Kehutanan;
In
A

 Bahwa setahu saksi pada tahun 1984 sudah ada bangunan didalam tanah
obyek sengketa;
ah

lik

 Bahwa saksi tidak ada yang kenal dengan keluarga Haji Ali;
 Bahwa menurut saksi jarak rumah saksi di Jalan S. Tappang dengan obyek
m

ub

sengketa ± 1 (satu) km;


 Bahwa saksi mendengar cerita dari banyak orang kalau tanah tersebut milik
ka

Haji Ali dari orang Toraja salah satunya Ne’ Balle’ dan dari orang bukan asli
ep

Toraja juga;
ah

 Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang yang dikuasakan oleh Haji Ali
R

untuk mengurus tanahnya pada saat Haji Ali meninggalkan Toraja karena
es

saksi hanya melihat Ambo’ Badde’ yang tinggal disitu;


M

ng

 Bahwa saksi tidak tahu keturunan Ambo’ Badde’;


on

 Bahwa setahu saksi tidak ada keturunan Haji Ali tinggal di Toraja;
gu

Halaman 33 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa menurut saksi hampir setiap hari saksi meihat Haji Ali dirumahnya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
saat di Toraja;

a
 Bahwa seingat saksi dulunya obyek sengketa sebagian tanah kering,

si
sebagian sawah dan ada pacuan kuda;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mengolah tanah tersebut dulunya

ne

ng
namun saksi hanya mendengar kalau tanah tersebut milik Haji Ali;
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ dulu tinggal di luar lapangan;

do
gu
Terhadap keterangan saksi kuasa
sedangkan para Tergugat terhadap keterangan saksi akan menanggapi dalam
para Penggugat membenarkannya

In
A
kesimpulan;
3. PAULUS ANGKA SAMPETODING.
ah

 Bahwa setahu saksi yang disengketakan antara para Penggugat dengan

lik
para Tergugat sekarang adalah masalah tanah bekas pacuan kuda di
lapangan gembira;
am

ub
 Bahwa setahu saksi tanah tersebut adalah milik Haji Ali karena saksi
dengar dari bapak saksi sewaktu tanah yang dekat polsek diambil orang tua
ep
saksi kemudian saksi bertanya kepada bapak saksi kenapa bukan tanah itu
k

yang diambil lalu kata bapak saksi itu tanah milik Haji Ali;
ah

 Bahwa saksi lahir di Rantepao dan terakhir saksi tinggal di Rantepao tahun
R

si
1964;
 Bahwa seingat saksi saat saksi masih SMP belum ada bangunan dalam

ne
ng

obyek sengketa, masih berbentuk lapangan;


 Bahwa menurut saksi dulu bentuk lapangan dikelilingi oleh jalanan dan

do
gu

sekarang saksi lihat sudah ada bangunan kantor Kehutanan;


 Bahwa setahu saksi pada tahun 1964 belum ada rumah penduduk dan
In
A

belum ada juga kantor BRI disekitar obyek sengketa;


 Bahwa setahu saksi antara Y.P. Sampe Toding dengan Haji Ali ada
ah

hubungan dagang;
lik

 Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menjaga tanah obyek sengketa setelah
Haji Ali meninggalkan Toraja;
m

ub

 Bahwa saksi memiliki tanah dekat obyek sengketa disekitar pasar


Rantepao dan ada sawah orang tua saksi dibagian selatan tanah Haji Ali;
ka

ep

 Bahwa saksi sekarang tidak tahu lagi batas-batas tanah obyek sengketa
karena sudah banyak bangunan;
ah

 Bahwa saksi tidak tahu darimana Haji Ali peroleh tanah tersebut;
R

es

 Bahwa seingat saksi waktu saksi ditunjukkan oleh bapak saksi tanah obyek
M

ng

sengketa saksi berada di dekat obyek sengketa dan saksi pernah juga
mendengar orang menyebutnya kalau tanah obyek sengketa tanah to
on

sallang (tanah orang muslim);


gu

Halaman 34 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa menurut saksi orang tua saksi pensiunan tentara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
 Bahwa setahu saksi pada tahun 1973 tanah sudah jadi lapangan bola,

a
namun kata orang lapangan itu sebelumnya jadi pacuan kuda;

si
 Bahwa saksi tidak menanyakan apakah Haji Ali yang memberikan untuk

ne
dijadikan lapangan bola;

ng
 Bahwa setahu saksi tanah disekitar tanah sengketa adalah penguasaan
orang Ba’lele;

do
gu
 Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang Ba’lele yang menjual tanah
obyek sengketa;

In
A
 Bahwa saksi melihat sudah ada bangunan kantor Kehutanan;
 Bahwa saksi tidak tahu siapa yang memberi ijin Kehutanan untuk bangun
ah

lik
disitu;
 Bahwa saksi tidak pernah mendengar ada orang dari pihak Haji Ali
keberatan setelah ada bangunan dalam obyek sengketa;
am

ub
 Bahwa saksi tidak pernah melihat Haji Ali secara langsung hanya dengar
ceritanya saja;
ep
k

 Bahwa setahu saksi tanah obyek sengketa dan sekitarnya adalah milik
orang Ba’lele namun saksi tidak tahu bagaimana Haji Ali memperolehnya;
ah

R
 Bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang terletak disebelah selatan

si
obyek sengketa termasuk tanah orang Ba’lele, namun orang tua saksi

ne
ng

sudah menjualnya;
 Bahwa saksi tidak tahu apakah ada tanah disekitar lapangan yang dijual
oleh orang lain;

do
gu

 Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah kosong yang saksi lihat waktu itu;
 Bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang terletak disebelah selatan
In
A

obyek sengketa yang sudah dijual adalah milik ibu saksi dari Ba’lele;
 Bahwa setahu saksi waktu saksi masih kecil bentuk obyek sengketa berupa
ah

lik

tanah kosong saja, yang saksi dengar kalau tanah itu tempat pa’palarian
narang / pacuan kuda;
Bahwa menurut saksi tanah yang disebelah selatan obyek sengketa yang
m


ub

saksi maksud tidak masuk dalam lapangan;


ka

Terhadap keterangan saksi kuasa para Penggugat membenarkannya


ep

sedangkan para Tergugat terhadap keterangan saksi akan menanggapi dalam


kesimpulan;
ah

4. TARRA’ SAMPE TODING.


es

 Bahwa setahu saksi tentang obyek sengketa adalah bapak saksi yang
M

ng

membangun kota Rantepao;


on
gu

Halaman 35 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa setahu saksi tanah itu dulunya sawah-sawah dan ditenderkan oleh
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Belanda kepada pengusaha diantaranya Baba’ Kandilo’ dan beberapa

a
orang lagi dan Haji Ali yang penawarannya tertinggi, namun Ambo’ Badde’

si
yang membeli sawah itu tetapi tidak sanggup untuk membangun pacuan
kuda sehingga Haji Ali yang membeli sawah-sawah itu dan membuat

ne
ng
pacuan kuda;
 Bahwa setahu saksi tanah obyek sengketa adalah milik Haji Ali menurut

do
gu bapak saksi sampai sekarang;
 Bahwa setahu saksi pemerintah daerah tidak pernah meminta kepada Haji

In
Ali;
A
 Bahwa setahu saksi pernah ada dari keluarga Haji Ali yang keberatan
mengenai tanah obyek sengketa tetapi tidak ada tanggapan dari
ah

lik
Pemerintah;
 Bahwa setahu saksi luas tanah obyek sengketa ± 3 hektar;
am

ub
 Bahwa setahu saksi bangunan sekolah termasuk lokasinya pacuan kuda
sampai jalan ke Batulelleng;
ep
 Bahwa setahu saksi pacuan kuda termasuk dalam distrik Tikala dulu masuk
k

wilayah adat Ba’lele;


ah

 Bahwa setahu saksi pemilik tanah obyek sengketa dulu banyak orang,
R

si
namun obyek sengketa dibeli Ambo’ Badde’ dari 10 (sepuluh) orang Ba’lele
pemiliknya dan dibuatlah pacuan kuda namun Ambo’ Badde’ tidak sanggup

ne
ng

membuat pacuan kuda kamudian Ambo’ Badde’ menjualnya kepada Haji


Ali;

do
gu

 Bahwa setahu saksi yang dimaksudkan pacuan kuda adalah keseluruhan


tanah obyek sengketa masuk pacuan kuda;
In
 Bahwa saksi pernah melihat surat bukti pembelian (buku kongsinya) tanah
A

obyek sengketa tersebut;


 Bahwa setahu saksi pada tahun 1982 tanah obyek sengketa sudah ada
ah

lik

lapangan;
 Bahwa setahu saksi pada tahun 1982 sudah ada bangunan, namun
m

ub

lapangan yang duluan baru bangunan;


 Bahwa saksi tidak pernah mendengar pemda membeli tanah obyek
ka

ep

sengketa dan pemda juga tidak mempunyai surat-suratnya;


 Bahwa saksi tidak pernah melihat surat Rasyid Ali yang dikirim kepada
ah

pemerintah namun saksi dengar untuk dimediasi dengan pemerintah;


R

es

 Bahwa saksi mendengar ahli waris Haji Ali keberatan saat ada bangunan
M

dalam lapangan;
ng

 Bahwa setahu saksi yang membangun dilapangan adalah pemerintah


on

daerah;
gu

Halaman 36 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi tidak tahu apakah mendapat ijin saat membangun di lapangan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut;

a
 Bahwa setahu saksi Haji Ali membeli tanah obyek sengketa tersebut dari

si
Ambo’ Badde’ dan Ambo’ Badde’ membeli tanah tersebut dari 10 (sepuluh)
orang;

ne
ng
 Bahwa setahu saksi saat tanah obyek sengketa tersebut dibeli berupa
tanah kosong dan berbentuk sawah;

do
gu
 Bahwa saksi melihat bukti-bukti pembeliannya Haji Ali dari bapak saksi;
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ membeli tanah obyek sengketa dari

In
A
masyarakat (perorangan) Ba’lele dan pastinya ada bukti-buktinya;
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ menjual kepada Haji Ali ketika Ambo’
ah

Badde’ menang tender dan tidak sanggup membangun pacuan kuda;

lik
 Bahwa setahu saksi Haji Ali tidak meninggalkan Toraja pada saat itu tetapi
selalu bolak balik ke Toraja;
am

ub
 Bahwa setahu saksi dulu ada orang yang menjaga tanah dan pertokoannya
Haji Ali;
ep
 Bahwa setahu saksi pertokoan Haji Ali sudah dibeli bapak saksi dan
k

sertifikatnya ada sama saksi ;


ah

R
Terhadap keterangan saksi kuasa para Penggugat membenarkannya sedangkan

si
para Tergugat terhadap keterangan saksi akan menanggapi dalam kesimpulan;

ne
Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat I dan Tergugat II serta Turut
ng

Tergugat untuk menguatkan bantahannya telah mengajukan surat-surat bukti,


berupa :

do
gu

BUKTI SURAT TERGUGAT I


1. Foto copy berita acara tanggal 20 April 2017, yang diberi tanda T.I-1;
2. Foto copy Inventaris tanah dan buku inventaris gedung dan bangunan, yang
In
A

diberi tanda T.I-2 ;


3. Foto copy Sertifikat No.16 tanah atas nama Departemen Pendidikan dan
ah

lik

Kebudayaan, yang diberi tanda T.I-3;


4. Foto copy buku tanah Hak Pakai nomor 16 dan gambar situasi 189/1979
yang diberi tanda T.I-4;
m

ub

5. Foto copy surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia No.0519/0/1991 tanggal 05 September 1991 yang diberi tanda T.I-
ka

5;
ep

6. Foto copy warkah tanah yang diberi tanda T.I-6;


7. Foto yang diberi tanda T.I-7;
ah

Bahwa fotocopy bukti-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi meterei cukup,
R

es

dan setelah dicocokkan ternyata bukti surat T.I-1, T.I-2, T.I-3, T.I-4, T.I-6 sama
M

dengan aslinya, sedangkan bukti T.I-5 merupakan Fotocopy dari Fotocopy dan
ng

bukti T.I-7 barupa foto;


on

BUKTI SURAT TERGUGAT II :


gu

Halaman 37 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
1. Foto copy Sertifikat dan Buku tanah No.25, yang diberi tanda T.II-1;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Foto copy Surat Tanda Terima Setoran (STTS) dan Surat Pemberitahuan Pajak

a
Terutang Pajak Bumi Dan Bangunan tahun 2017 tertanggal 1 Maret 2017, yang

si
diberi tanda T.II-2;
Bahwa fotocopy bukti-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi meterei cukup,

ne
ng
dan setelah dicocokkan ternyata bukti surat T.II-1, dan T.II-2, sama dengan
aslinya;

do
gu
BUKTI SURAT TURUT TERGUGAT :
1. Foto copy surat permohonan hak pakai untuk atas nama SGO Rantepao
tertanggal 12 Juni 1980, yang diberi tanda T.T-1 ;

In
A
2. Foto copy Risalah Pemeriksaan tanah No.75/RTP/1980, yang diberi tanda
T.T-2;
ah

lik
3. Foto copy Ikhtisar tentang Permohonan Hak Pakai No.75/SDA/UH/1980
tanggal 13 Juni 1980, yang diberi tanda T.T-3 ;
am

ub
4. Foto copy gambar situasi Nomor :1989 /1979 tanggal 1 Agustus 1979 yang
ditanda tangani oleh Bupati KDH Tk.II Tana Toraja, yang diberi Tanda T.T.4;-
5. Foto copy Bukti Kepala Daerah Tk.II Tana Toraja Perihal Sidang Sinode,
ep
k

yang diberi tanda T.T.5 ;


ah

6. Foto copy surat atas nama Bupati Kepala Daerah Tanah Toraja tanggal 06
R

si
Januari 1973, yang diberi tanda T.T-6;
7. Foto copy surat Tanah milik pertanian di Rantepao tanggal 15 Maret 1979,

ne
ng

yang di beri tanda T.T-7;


8. Foto copy surat Panggilan No.36 /Pdt/G/1994/PN.Mkl, yang diberi tanda T.T-8

do
;
gu

9. Foto copy Permohonan Hak Pakai tanggal 03 April 1981, yang diberi Tanda
T.T-9;
In
A

10. Foto copy Risalah Pememriksaan tanah No.728/RPT/1981, yang diberi tanda
T.T-10;
ah

lik

11. Foto copy permohonan Hak Pakai No.78/SDA/UM/1981, yang diberi tanada
T.T-11;
m

12. Foto copy risalah pemeriksaan tanah No.78/RTP/1981, yang diberi tanda T.T-
ub

12;
ka

13. Foto copy panitia pembebasan tanah untuk keperluan pemerintah wilayah
ep

kabupaten Tanah Toraja No.02/DDT/PPT/1981 tanggal 05 Pebruari 1981, yang


ditanda tangani oleh panitia 9 yang diberi tanda T.T-13;
ah

14. Foto copy berita acara pembebasan/pelepasan Hak atas tanah


es

No.04/DDT/PTT/1981 tanggal 02 April 1981, yang diberi tanda T.T-14;


M

ng

15. Foto copy surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sul-sel
No.593.33/Dit-Agr /1982, yang diberi tanda T.T-15;
on
gu

Halaman 38 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
16. Foto copy gambar situasi No.117/1981 tanggal 03 April 1981 yang diberi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanda T.T-16;

a
17. Foto copy buku tanah no.25 tanggal 22 Maret 1994 yang diberi tanda T.T-17;

si
Bahwa fotocopy bukti-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi meterei cukup,
dan setelah dicocokkan ternyata sama dengan aslinya;

ne
ng
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, Tergugat I dan
Tergugat II juga mengajukan 4 (empat) orang saksi, yang telah memberikan

do
gu
keterangan dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi NATHAN LIMBONG.
 Bahwa saksi asli orang Toraja dari Ba’lele dan saksi sebagai pemangku

In
A
adat;
 Bahwa saksi sebagai pemangku adat di Ba’lele di Tongkonan Limbong
ah

lik
Pa’paelean;
 Bahwa setahu saksi wilayah adat Ba’lele mulai dari Gereja Penanian
am

ub
sampai di lembah mengikuti sungai sampai ke Buntu Lepong;
 Bahwa setahu saksi Objek sengketa masuk wilayah Ba’lele dan pas
ep
pertengahan wilayah Ba’lele;
k

 Bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara
ah

berbatasan dengan Jl. Olah Raga, Sebelah Timur berbatasan dengan Jl.
R

si
Pacuan Kuda tetapi ada lorong yang potong, Sebelah Barat berbatasan
dengan asrama Polsek, Bengkel dan BRI;

ne
ng

 Bahwa setahu saksi Tanah objek sengketa dulu adalah tempat


penggembalaan kerbau orang Ba’lele termasuk nenek saksi, dan pada

do
gu

tahun 1956 saksi sekolah sudah ada lapangan disitu dan ada kantor
perkebunan;
 Bahwa setahu saksi Tanah objek sengketa adalah kepunyaan masyarakat
In
A

Ba’lele;
 Bahwa saksi tidak pernah dengar jika tanah objek sengketa diperjual
ah

lik

belikan;
 Bahwa setahu saksi Pada tahun 1956 saksi sudah melihat ada lapangan
m

ub

dan sudah ada kantor Kehutanan disitu;


 Bahwa setahu saksi tidak ada orang yang keberatan atas tanah objek
ka

ep

sengketa setelah ada lapangan dan bangunan kantor;


 Bahwa saksi tidak pernah mendengar nama Haji Ali dan Ambo’ Badde’;
ah

 Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa pernah ada sawah didalam yang
R

digarap oleh orang dari Ba’lele;


es
M

 Bahwa setahu saksi dulu tanah objek sengketa orang lain masuk dengan
ng

ijin dari tongkonan;


on
gu

Halaman 39 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa setahu saksi orang yang datang mengolah sawah ditanah objek
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa adalah orang dari tongkonan Tanete;

a
 Bahwa saksi tidak mendengar pada saat pembuatan Pacuan kuda;

si
 Bahwa setahu saksi tidak bisa hanya 1 (satu) orang saja dari Ba’lele yang

ne
menjual tanah objek sengketa, harus ijin dulu kepada banyak orang dan

ng
saksi juga keberatan jika ada yang menjual tanah objek sengketa;
 Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa sudah di hibahkan ke

do
gu Pemerintah untuk kepentingan orang banyak;
 Bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa yaitu Gor, Kantor

In
A
Telkom, Kantor Pusri, Puskesmas;
 Bahwa menurut saksi tanah objek sengketa tidak mungkin ada lagi yang
ah

mau menuntut karena sudah diserahkan orang tua saksi dan tidak mungkin

lik
mau diambil lagi;
 Bahwa saksi mendengar dari orang tua saksi kalau tanah Objek sengketa
am

ub
bagian dari tanah Ba’lele;
 Bahwa setahu saksi tidak ada orang yang menggadaikan tanah kering di
ep
Toraja kalau sawah boleh digadaikan oleh keluarga;
k

 Bahwa setahu saksi kalau ada yang menjual tanah tanpa sepengetahuan
ah

R
warga tongkonan itu tidak dibenarkan, dan orang luar tidak boleh

si
mengambil tanah disitu tanpa seijin orang dari tongkonan;

ne
 Bahwa setahu saksi dulu orang menggadai diukur dengan ukuran kerbau
ng

tidak dengan uang;


 Bahwa saksi tidak tahu Pacuan Kuda kapan dibangun karena sudah ada

do
gu

saat saksi lahir;


 Bahwa saksi tidak tahu apakah ada yang keberatan pada saat Kantor
In
A

Telkom dibangun;
 Bahwa setahu saksi Tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu Tongkonan
ah

lik

Limbong Pa’paelean, Tongkonan Lombok, Tongkonan Batu, Tongkonan


Randanan;
 Bahwa setahu saksi Objek sengketa masuk wilayah tongkonan Lombok,
m

ub

Tongkonan Randanan, Limbong Pa’paelean dan Tongkonan Tanete, objek


ka

sengketa masuk panglambaran/pelepasan kerbau nenek saksi dulu dimana


ep

objek sengketa dibagi 2 (dua) oleh Ne’ Siong dari tongkonan To’ Pangi;
 Bahwa saksi membenarkan ketika ditunjukkan bukti berupa T.I-1, termasuk
ah

Ne’ Sangkin, Ne’ Bilang, Ne’ Suppa, Nek Sakkararo dan Ne’ Biu’;
R

es

 Bahwa setahu saksi dulu ada sawah dalam tanah objek sengketa karena
M

ng

pada saat tanah kering digenangi air kemudian orang masuk membuat
sawah;
on
gu

Halaman 40 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi tidak pernah mendengar apakah ada jual Beli atas objek
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa;

a
 Bahwa setahu saksi pada tahun 1956 objek sengketa sudah jadi lapangan;

si
 Bahwa saksi menetap di Toraja awal tahun 1991 tapi sebelumnya saksi

ne
sering ke Toraja;

ng
 Bahwa saksi tidak tahu kapan gedung olah raga dan kantor PT. Telkom
dibangun ditanah objek sengketa, karena pada saat saksi kembali ke Toraja

do
gu bangunan itu sudah ada;
 Bahwa menurut saksi PT. Telkom mendapat tanah dari Pemerintah Daerah;

In
A
 Bahwa menurut saksi yang menyerahkan tanah objek sengketa kepada
pemerintah daerah adaah Masyarakat Ba’lele yang memberikan tanah
ah

lik
objek sengketa kepada Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang
banyak;
 Bahwa menurut saksi pasti orang tua kami mengadakan kombongan
am

ub
(musyawarah) sebelum menyerahkan tanah itu;
 Bahwa saksi kenal Yakob Sampe Toding;
ep
 Bahwa setahu saksi Yakob Sampe Toding hanya dibesarkan di Lamba’ tapi
k

dia orang dari Kadundung;


ah

R
 Bahwa menurut saksi Tanah milik Sampe Toding yang ada di sekitar itu

si
diperoleh karena dibeli;

ne
ng

 Bahwa saksi sudah tidak melihat pacuan kuda karena pada tahun 1956
saksi sudah melihat objek sengketa sudah jadi lapangan;
 Bahwa saksi tidak tahu kapan tanah objek sengketa diserahkan nenek

do
gu

saksi kepada pemerintah;


 Bahwa saksi tidak tahu zaman perintahan siapa pada saat tanah itu
In
A

diserahkan;
 Bahwa menurut saksi Pemerintah diberikan tanah tersebut secara cuma-
ah

lik

cuma saja tidak ada ganti rugi;


 Bahwa saksi tidak kenal D. Lamba’;
 Bahwa saksi tidak tahu apakah pernah ada ganti rugi dari PT. Telkom
m

ub

karena dulu disitu ada rumah;


ka

 Bahwa saksi mengetahui kalau tanah objek sengketa diserahkan kepada


ep

Pemerintah dari orang tua;


ah

 Bahwa menurut saksi Tanah itu milik kami tetapi sudah diserahkan orang
R

tua kami kepada pemerintah jadi tanah itu sudah beralih fungsi jadi tanah
es

Negara;
M

ng

 Bahwa setahu saksi Gappar Sampe Toding tidak satu tongkonan dengan
on

saksi di Ba’lele;
gu

Halaman 41 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa menurut saksi yang kenal Haji Ali dan Ambo’ Bade’ pada saat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pertemuan di kantor Bupati adalah pernyataan orang lain bukan saksi yang

a
menyatakan;

si
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan
Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;

ne
ng
2. Saksi RIMBA DENGEN.
 Bahwa saksi tinggal di Tallunglipu;

do
gu
 Bahwa setahu saksi yang disengketakan para Penggugat dan Tergugat
masalah di lapangan;

In
Bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara
A

berbatasan dengan Jl. dari SMA 2 ke Pasele, Sebelah Timur berbatasan
ah

dengan Jl. Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan dengan BRI dan

lik
rumah penduduk, Sebelah selatan jalan depan polsek;
 Bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Gor, Sekolah,
am

ub
Pusri, Puskesmas dan kantor Telkom;
 Bahwa setahu saksi antara Telkom dan lapangan ada jalan yang
ep
memotong;
k

 Bahwa setahu saksi asal usul objek sengketa menurut kada silambi’ (cerita
ah

orang tua turun temurun) jika dulu tanah itu adalah area pacuan kuda dan
R

si
nenek saksi menggarapnya kemudian pemerintah menggunakan untuk
lapangan;

ne
ng

 Bahwa saksi juga orang Ba’lele merupakan cucunya Sakkararo dari


Tongkonan Kaluku;

do
gu

 Bahwa setahu saksi ada hubungannya tongkonan Batu dan tongkonan


Kaluku;
In
Bahwa menurut saksi orang tua saksi dulu sebagai kepala lingkungan di
A


Pasele dan bapak saksi dulu ABRI;
Bahwa menurut saksi pada tahun 1968 saksi pulang sekolah dan rumah
ah


lik

banyak orang berkumpul saksi juga melihat bapak saksi merebut 3 (tiga)
lembar kertas namun saksi tidak tahu surat apa, namun keadaan saat itu
m

ub

gaduh sehingga kami menyingkir dan pada saat itu saksi dengar rebut
masalah jalan pacuan kuda yang 3 (tiga) meter lebarnya lalu bapak saksi
ka

ep

mengatakan jika tanah itu milik kami, karena sudah tidak ada Belanda
maka tanah itu kembali kepada kami;
ah

 Bahwa ketika itu saksi bertanya kepada bapak saksi siapa yang datang
R

dirumah saksi kemudian bapak saksi menjawab kalau Haji Ali dari Bone;
es
M

 Bahwa menurut saksi waktu itu saksi dengar dibicarakan lebar jalan
ng

Pacuan Kuda yang lebarnya 3 (tiga) meter;


on

 Bahwa menurut saksi tidak dikatakan kalau itu miliknya;


gu

Halaman 42 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi dengar Ambo’ Badde’ ada rumahnya sedikit disebelah utara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ asalnya dari Enrekang;

a
R
 Bahwa saksi tidak pernah mendengar Ambo’ Bade’ membeli tanah objek

si
sengketa;

ne
ng
 Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa adalah Tanah adat Ba’lele, dan
saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa diperjual belikan;
 Bahwa saksi pernah hadir dalam pertemuan di kantor Bupati dan

do
gu mendengar dalam pertemuan di kantor Bupati;
 Bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan Kantor Telkom;

In
A
 Bahwa menurut saksi tidak ada orang yang keberatan pada saat sekolah
dibangun;
ah

lik
 Bahwa saksi pernah bertemu Ambo’ Bade’ dan bapak saksi pernah
memburu dengan parang karena Ambo’ Bade’ mengklaim tanah yang kami
tempati;
am

ub
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ adalah orang Enrekang/orang Bugis,
yang sering membawa pisau dan sering mencabut pisaunya sehingga
ep
k

sering berselisih paham dengan dia;


 Bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu hanya datang menumpang disitu
ah

R
dan pada saat itu tanah itu belum diperhatikan oleh orang Ba’lele kemudian

si
Ambo’ Bade’ membuat rumah disitu dan menguasainya;

ne
ng

 Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah yang diklaim oleh Ambo’ Bade’
pada saat itu;
 Bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ datang disitu tidak ada yang

do
gu

memberikan dan Ambo’ Bade’ tidak membeli juga karena tanah itu masih
kosong dulu;
In
A

 Bahwa saksi tidak pernah mendengar masyarakat Ba’lele menjual tanah itu;
 Bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu menjual terasi dan hidupnya sangat
ah

lik

sederhana tidak mungkin membeli tanah pada saat itu;


 Bahwa saksi lahir di Pinrang dan saat terjadi pergolakan kami pindah dan
membuat rumah di belakang kantor Telkom kemudian ada orang yang
m

ub

datang mengatas namakan Ali dan berselisih mengenai tanah di Jalan


ka

Pacuan Kuda;
ep

 Bahwa menurut saksi Belanda yang memakai tanah objek sengketa dulu
untuk lapangan dan pacuan kuda jadi tidak ada masyarakat yang bisa
ah

bicara dan ada beberapa petak sawah orang tua saksi yang diambil;
es

 Bahwa saksi tidak tahu bagaimana proses peralihan tanah objek sengketa
M

ng

kepada pemerintah;
on
gu

Halaman 43 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi lihat sendiri pada saat orang tua saksi berselisih dengan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ambo’ Bade’ setelah ada orang yang datang bawa surat 3 (tiga) lembar

a
mengenai Jl. Pacuan Kuda dan dia melarang bapak saksi menggarap;

si
 Bahwa seingat saksi yang datang dirumah saksi pada saat itu ada sekitar 6
(enam) orang yang datang selebihnya tetangga saksi yang datang dan

ne
ng
pada saat itu ada Almarhum Sampe Bulu yang datang melerai;
 Bahwa saksi kenal Ambo’ Bade’ setelah perselisihan;

do
gu
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ dulu tinggal di Jl. Palapa, sebelah Utara
dari tanah objek sengketa;

In
A
 Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ tinggal disitu dengan isterinya dan
anaknya;
ah

 Bahwa menurut saksi tanah objek sengketa adalah milik tongkonan Ba’lele;

lik
 Bahwa setahu saksi tidak ada orang Ba’lele yang datang ditanah objek
sengketa setelah Belanda tinggalkan;
am

ub
 Bahwa menurut saksi Masyarakat Ba’lele tidak masuk menempati tanah
kosong karena sudah dipakai oleh pemerintah untuk lapangan sepak bola
ep
kalau ada orang yang masuk akan dicap sebagai anggota partai terlarang;
k

 Bahwa setahu saksi pada tahun 1968 sudah ada Perumtel disitu;
ah

R
 Bahwa saksi tidak tahu apakah sudah lama Ambo’ Bade’ tinggal disitu saat

si
berselisih dengan bapak saksi;

ne
ng

 Bahwa saksi tidak tahu kalau objek sengketa milik Haji Ali;
 Bahwa setahu saksi Haji Ali mengatakan kalau tanah 3 (tiga) meter itu tidak
boleh digarap karena Pacuan kuda;

do
gu

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan


Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;
In
A

3. Saksi OKTOVIANUS KUBU.


 Bahwa setahu saksi yang disengketakan para Penggugat dan Tergugat
ah

lik

masalah menyangkut lokasi Lapangan Gembira;


 Bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara
berbatasan dengan Jl. Olah Raga, Sebelah Timur berbatasan dengan Jl.
m

ub

Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan dengan kantor BRI dan rumah
ka

penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;


ep

 Bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Pustu, Sekolah
SMA 2, kantor Lurah dan masih ada kantor lain yang saksi tidak tahu;
ah

 Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa masuk wilayah Ba’lele;


es

 Bahwa setahu saksi wilayah Ba’lele disitu 1 kilo meter kali 1 kilo meter;
M

ng

 Bahwa setahu saksi ada tongkonan yang menguasai Wilayah Ba’lele,


on

Tongkonan layuk melahirkan beberapa tongkonan;


gu

Halaman 44 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa saksi mengetahui jika tanah objek sengketa masuk wilayah tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adat Ba’lele karena yang berkebun dan mengolah/berkebun tanah objek

a
sengketa dan mengolah sawah dulu adalah orang Ba’lele semua;

si
 Bahwa setahu saksi orang Ba’lele yang berkebun dulu di tanah objek
sengketa adalah Ne’ Kissi’, Ne’ Biu’, Ne’ Rakking, Nek Bilang, Ne’ Suppa,

ne
ng
Ne’ Dari;
 Bahwa menurut saksi orang yang saksi sebut tadi masuk dalam tongkonan

do
gu Limbong karena tongkonan di Ba’lele saling berhubungan dan saksi adalah
keturunan Ne’ Bilang;

In
 Bahwa setahu saksi sebelum ada lapangan dulu tanah objek sengketa
A
adalah semak-semak belukar yang ditumbuhi botto’ kemudian digarap jadi
kebun dan sawah;
ah

lik
 Bahwa menurut saksi awalnya Belanda datang dan dijadikan pacuan kuda
dan disebelahnya jadi sawah kemudian diambil alih pemerintah lewat
am

ub
kombongan (musyawarah);
 Bahwa setahu saksi yang duluan didalam tanah objek sengketa adalah
ep
lapangan kemudian Pusri, Kehutanan, Telkom kemudian sekolah;
k

 Bahwa menurut saksi Tidak ada orang yang keberatan mengenai tanah itu;
ah

 Bahwa saksi tidak pernah menghadiri pertemuan di kantor Bupati;


R

si
 Bahwa saksi pernah mendengar namanya Ambo’ Bade’ dan Haji Ali adalah

ne
pedagang dan orang Enrekang;
ng

 Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa dulu
dijual dan jika dijual pasti akan melalui rapat;

do
gu

 Bahwa menurut saksi tidak mungkin tanah itu dibeli orang dulu;
 Bahwa menurut yang saksi pernah dengar namanya Haji Ali jika ada
In
A

perlombaan pacuan kuda Haji Ali sebagai Jokinya yang hebat;


 Bahwa menurut saksi tidak pernah saksi dengar orang Ba’lele menjual
ah

lik

tanah objek sengketa;


 Bahwa saksi tinggal di Pasele Rantepao yang masuk juga wilayah Ba’lele;
 Bahwa menurut saksi kalaupun dulu ada yang menggadaikan atau menjual
m

ub

tanah objek sengketa pasti menggunakan kerbau atau babi karena tidak
ka

mungkin dengan uang karena pada saat itu masih sangat susah uang;
ep

 Bahwa saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’ saksi hanya mendengar
kalau Ambo’ Bade’ dulu tinggal disebelah Utara objek sengketa;
ah

 Bahwa yang saksi dengar Haji Ali adalah penunggang kuda yang hebat
es

yang tinggal dengan Haji Maila orang Enrekang;


M

ng

 Bahwa setahu saksi Haji Maila tinggal di wilayah Ba’lele juga;


on
gu

Halaman 45 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa setahu saksi masih ada orang Ba’lele yang tinggal disekitar tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
objek sengketa yaitu ada anak cucu Nek Sakkararo dan anak cucu Ne’

a
Limbu dan Papa’ Lois juga keturunan Ne’ Bilang tinggal disekitar objek

si
sengketa;
 Bahwa saksi hadir pada saat ada pertemuan wakil Bupati dan absen namun

ne
ng
saksi cepat pulang;
 Bahwa setahu saksi yang dibicarakan dalam pertemuan dengan Pemda

do
gu mengenai lapangan gembira jika ada yang menggugat;
 Bahwa saksi mengetahui kalau Haji Ali yang joki di Pacuan kuda hanya

In
A
mendengar dari nenek saksi jika Haji Ali adalah Joki yang jago dalam
pacuan kuda;
 Bahwa setahu saksi sebelum diambil alih pemerintah tanah objek sengketa
ah

lik
merupakan lapangan dan pacuan kuda dan setelah Belanda pergi langsung
diambil alih pemerintah;
am

ub
 Bahwa saksi tidak tahu mengapa bukan orang Ba’lele yang mengambil
setelah Belanda pergi;
ep
 Bahwa setahu saksi Ne’ Rakking dan Ne’ Sampe yang cerita kepada saksi;
k

 Bahwa nenek saksi bernama Nek Minggu anaknya Nek Rakking;


ah

 Bahwa saksi melihat tanah objek Sengketa setelah saksi masuk sekolah
R

si
karena saksi sekolah di SD dekat Polsek dan pada saat itu sudah ada

ne
Pustu;
ng

 Bahwa setahu saksi tongkonan-tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu


Tongkonan layuk Barra’-Barra’, Tongkonan Lamba’, Saruran, Limbong,

do
gu

Talodok, Kaluku, Pa’gandangan, Tanete, Bamba, Randanan, Lempangan,


Topangi;
In
A

 Bahwa menurut saksi tanah-tanah di Ba’lele sudah diambil tongkonan


karena tongkonan ada wilayahnya masing-masing;
ah

 Bahwa menurut saksi objek sengketa masuk tongkonan Tanete, dan dari
lik

dulu lokasi Ba’lele dia yang masuk duluan mengolah dia yang punya;
 Bahwa saksi tidak pernah dengar tanah objek sengketa dijual;
m

ub

 Bahwa setahu saksi yang duluan masuk di Ba’lele Allo Paa yang
ka

melahirkan Datu Tele’, Datu Rara’, Petimba Bulawan;


ep

 Bahwa menurut saksi semua masyarakat Ba’lele berkuasa atas objek


sengketa pasti dibicarakan itu dan sudah diserahkan kepada Pemerintah;
ah

 Bahwa saksi kenal J. Sampe Toding, menurut saksi dia bukan orang Ba’lele
es

tetapi hanya dibawah /diangkat anak ke Ba’lele;


M

ng

 Bahwa setahu saksi pada saat saksi sekolah di SMP 2 sudah ada
on

bangunan kantor Telkom dan kantor Kehutanan;


gu

Halaman 46 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;

a
4. Saksi YAN SAMBO.

si
 Bahwa sepengetahuan saksi disengketakan para Penggugat dan para
Tergugat adalah masalah lokasi Lapangan Gembira;

ne
ng
 Bahwa sepengetahuan saksi, awalnya lapangan Gembira adalah tanah
kering yang berupa semak belukar yang tumbuh didalamnya adalah pohon

do
gu botto, kemudian ada 4 (empat) orang dari tongkonan Tanete termasuk
nenek saksi datang berkebun disitu dan masih ada orang dari tongkonan
lain dari Ba’lele yang datang berkebun disitu diantara ke-4 orang itu yaitu:

In
A
Ne’ Luang, Lai’ Sampe, Lai’ Buttang, kemudian digarap secara turun
temurun;
ah

lik
 Bahwa tongkonan Tanete ada hubungan dengan tongkonan Limbong
semua tongkonan di Ba’lele;
 Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa tidak pernah dijual ke pada
am

ub
orang lain;
 Bahwa Ambo’ Bade’ pernah berkebun disitu dengan orang Ba’lele
disebelah utara sedikit dari objek sengketa;
ep
k

 Bahwa saksi pernah mendengar nama Haji Ali, Haji Ali di kenal di
Masyrakat Ba’lele karena menjuarai pacuan kuda dia orang dari
ah

R
Duri/Enrekang;

si
 Bahwa ada berapa tanah Ba’lele yang diserahkan ke pemerintah, Bapak
saksi pernah menyerahkan ke KODIM, Lapangan Bakti dan Art Center dan

ne
ng

Lapangan Gembira;
 Bahwa Tidak ada orang Ba’lele yang keberatan atas tanah yang sudah

do
gu

diserahkan kepada Pemerintah, kecuali Penggugat sekarang;


 Bahwa yang ada dalam tanah objek sengketa sekarang adalah sekolah
SMA, Kantor Lurah, Puskesmas, GOR, Kantor Kehutanan, Pusri, Telkom;
In
Bahwa masyarakat Ba’lele tidak menggugat karena pemberian tanah itu
A


untuk kepentingan orang banyak;
 Bahwa dalam jual beli pada jaman Belanda belum menggunakan rupiah;
ah

lik

 Bahwa satahu saksi Ambo’ Bade’ tidak pernah membeli tanah kepada
orang Ba’lele;
 Bahwa sepengetahuan saksi, Haji Ali jika datang di Rantepao tinggal di Haji
m

ub

Maila;
 Bahwa Haji Ali adalah sebagai Joki kuda yang selalu menjuarai pacuan
ka

kuda;
ep

 Bahwa di Ba’lele ada 35 tongkonan yang masuk wilayah Kelurahan


ah

Mentiro tiku, Pasele,Rante Pasele, Singki, Penanian;


Bahwa ke 35 (tiga puluh lima) tongkonan yang ada di Ba’lele bersumber
R


es

dari 1 (satu) tongkonan Barrra’- Barra’;


M

 Bahwa syarat mendirikan tongkonan yaitu ada yang membuat gagasan dan
ng

koordinasi kepada keluarga dan mampu secara material untuk


on

membangun, masing-masing tongkonan ada namanya Batua’riri;


gu

Halaman 47 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa ke-35 (tiga puluh lima) tongkonan tersebut tidak punya parenge’
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
masing-masing, tetapi ada semua tua-tuanya (Toma’rande londong);

a
 Bahwa masing-masing tongkonan punya harta;

si
 Bahwa tanah objek sengketa masuk wilayah tongkonan Tanete;
 Bahwa tanah objek sengketa menurut ayah saksi yang bernama Tungguru

ne
ng
Sambo sekitar tahun 1940-an berdasarkan musyawarah tua–tua Ba’lele
termasuk ayah saksi diserahkan kepada kolonial Belanda, dan setelah
Jepang pergi masuk dikuasai Pemda Tana Toraja;

do
gu
 Bahwa saksi merantau tahun 1964 ke Makassar dan saksi kembali tahun
2003 setelah saksi pensiun;
 Bahwa saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’;

In
A
 Bahwa pada saat saksi melihat tanah objek sengketa sudah berbentuk
sawah tetapi sudah diserahkan kepada pemerintah;
 Bahwa Telkom memperoleh tanah dari pemerintah;
ah

lik
 Bahwa tidak ada pernyataan secara tertulis dari masyarakat Ba’lele karena
hanya melalui musyawarah/kombongan itu menurut orang tua saksi ;
am

ub
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan
Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengadakan pemeriksaan
ep
k

setempat atas obyek sengketa dan diperoleh hasil sebagaimana tercantum di


ah

Berita Acara Persidangan/dalam berita acara pemeriksaan setempat;


R

si
Menimbang, bahwa kedua belah pihak yang berperkara telah pula
mengajukan Kesimpulan secara tertulis masing-masing Tergugat I dan Tergugat II

ne
ng

pada Persidangan tanggal 12 Oktober 2017 sedangkan turut Tergugat tidak


mengajukan kesimpulan, selanjutnya para pihak menyatakan tidak ada lagi
mengajukan sesuatu dalam persidangan, kemudian kedua belah pihak memohon

do
gu

Putusan dalam perkara ini;


Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka
In
A

segala sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana termuat dalam Berita


Acara Persidangan ini, dianggap telah tercakup dan menjadi satu bagian yang tak
ah

lik

terpisahkan dengan Putusan ini;


TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM PROVISI:
m

ub

Menimbang, bahwa dalam gugatan para Penggugat ada tuntutan provisi,


ka

namun dari hasil pemeriksaan setempat ternyata tidak ada lagi proses
ep

pembangunan, sehingga Majelis berpendapat dan memutuskan untuk menolak


tuntutan provisi dari para Penggugat tersebut;
ah

DALAM EKSEPSI:
R

es

Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut, Tergugat I


M

dan Tergugat II serta Turut Tergugat ada mengajukan Eksepsi;


ng

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi yang menyangkut kewenangan


on

mengadili, Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada hari Selasa 16
gu

Halaman 48 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Mei 2017 yang pada pokoknya menyatakan Pengadilan Negeri Makale berwenang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengadili perkara ini ;

a
Bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai eksepsi yang tidak

si
menyangkut kewenangan mengadili, dengan pertimbangan sebagai berikut :
Eksepsi Tergugat I :

ne
ng
1. Gugatan penggugat mengandung cacat yuridis dimana Penggugat
dalam Gugatannya mendudukkan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara

do
gu sebagai satu kesatuan dengan beberapa Dinas dengan menggunakan
istilah CQ; sehingga dari rumusan tersebut seolah-olah memberikan
tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Toraja Utara sebagai

In
A
suatu bahagian yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya, pada hal
jika ditelusuri dengan seksama maka objek yang ditempati oleh Dinas
ah

lik
Kehutanan Dan Perkebunan adalah bagian dari Hak Milik (aset) Dinas
Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga
am

ub
khusus untuk kaitan dengan tanah objek sengketa nyata dan jelas tidak
terkait dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara;
Bahwa jika Penggugat akan mengajukan gugatan terkait dengan tanah
ep
yang saat ini ditempati oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Toraja Utara,
k

maka seharusnya dan demi kepentingan hukum maka Gugatan tidak


ah

ditujukan kepada Bupati Kepala Daerah Toraja Utara tetapi harus


R

si
ditujukan langsung kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi
Sulawesi Selatan, karena antara pemilik yaitu Dinas Kehutanan Provinsi

ne
ng

Sulawesi Selatan tidak ada kaitan dengan Bupati Kepala Daerah


Kabupaten Toraja Utara, itu sebabnya sangat bertentangan dengan

do
gu

hukum jika dalam gugatan Dinas Kehutanan di CQ kan dengan Bupati


Kepala Daerah Kabupaten Toraja Utara. Demikian tidak jelas dalam
uraian gugatan apakah objek yang saat ini di atasnya berdiri Dinas
In
A

Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang Gedungnya


dipinjamkan ke Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja
ah

lik

Utara apakah berasal dari Pemerintah Toraja Utara (Tana Toraja saat itu)
atau bagaimana, tidak terurai secara jelas dalam gugatan. Uraian jelas
m

ub

dan lengkap suatu gugatan bertujuan untuk menentukan adanya


hubungan kausal (hubungan hukum) antara masing-masing pihak
ka

sangat diperlukan dalam kaitan hukum acara perdata yang memilki sifat
ep

hukum formal. Demikian kaitan dengan Dinas Pendidikan Toraja Utara,


ah

adalah sangat bertentangan jika di CQ kan dengan Bupati Kepala


R

Daerah Toraja Utara oleh karena khusus Gedung Sekolah bukanlah


es

berada dalam Kepemilikan atau aset Pemerintah Toraja Utara tetapi


M

ng

berada pada Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, bahkan tanah


on

objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan


gu

Halaman 49 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979.

a
Dari fakta-fakta hukum tersebut di atas memberikan kepastian bahwa

si
gugatan penggugat cacat hukum;
Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut Majelis berpendapat eksepsi

ne
ng
tersebut telah memasuki pokok perkara karena menyangkut pembuktian
mengenai sertifikat hak pakai, apalagi pada dasarnya menjadi hak penggugat,

do
gu
untuk menentukan pihak mana yang ingin digugat (vide Yurisprudensi MARI
No. 366 K/Sip/1973 tanggal 16 Desember 1973), sehingga eksepsi tersebut
patut untuk ditolak;

In
A
2. Demikian pula eksepsi terhadap batas-batas penguasaan dan luas tanah
penguasaan masing-masing tergugat terhadap objek sengketa sangat
ah

lik
tidak jelas.
Bahwa penggugat demi kepentingan hukum harus menjelaskan secara
am

ub
tegas batas-batas penguasaan masing-masing para tergugat, misalnya
apakah penguasaan Tergugat I pada bagian Utara berbatasan dengan
siapa?, Timur dengan siapa?, Barat dengan siapa? dan Selatan dengan
ep
k

siapa? dan terusnya ini tidak jelas dalam objek sengketa dan selanjutnya
adakah Tergugat I yang berbatasan dengan Tergugat II? semuanya tidak
ah

R
jelas dalam gugatan penggugat. Ini perlu dijelaskan agar hak-hak

si
penguasaan masing-masing Tergugat jelas dan tidak kabur. Bahwa

ne
ng

dengan tidak menguraikan secara jelas batas-batas penguasaan


masing-masing Tergugat menjadikan gugatan kabur dan tidak jelas, itu
sebabnya gugatan a quo patut dinyatakan tidak dapat diterima/tidak

do
gu

memenuhi syarat formal gugatan.


3. Bahwa eksepsi terhadap batas-batas tanah objek sengketa, sangat
keliru dan tidak jelas, sehingga gugatan patut dinyatakan obscuurlibeli.
In
A

Alasan hukumnya:
Bahwa memperhatikan rumusan gugatan, khususnya pada batas-batas
ah

tanah objek perkara nyata dan jelas sangat bertentangan dengan fakta
lik

lapangan. Bahwa sesungguhnya keseluruahan batas tanah yang digugat


oleh penggugat dan yang dikuasai oleh para Tergugat adalah Utara
m

ub

berbatasan dengan Jalan Olah Raga, Timur berbatasan dengan


sebahagian Jalan Pacuan Kuda dan sebahagian Rumah Penduduk,
ka

ep

Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo, dan Barat berbatasan


dengan Rumah Penduduk dan Kantor BRI, bukan sebagaimana
ah

didalilkan oleh Penggugat;


R

Bahwa dengan tidak jelasnya/kesalahan batas-batas tanah a quo


es
M

menjadikan gugatan menjadi cacat yuridis obscuurlibeli, karena itu


ng

gugatan penggugat patut dinyatakan tidak dapat diterima;


on
gu

Halaman 50 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Perlu kami jelaskan perihal penguasaan dan batas-batas yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dikuasai oleh para tergugat sebagai berikut:

a
- Bahwa khusus untuk batas yang dikuasai oleh SMA Negeri 2

si
Rantepao (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) adalah
tanah yang hanya seluas 18.000 m² (delapan belas ribu meter

ne
ng
persegi) dengan batas-batas adalah Utara berbatasan dengan
Jalan Olah Raga, Timur dengan Jalan Palapa, Selatan dengan

do
gu Jalan Budi Utomo, dan Barat dengan Aspol, Rumah Penduduk
dan Kantor BRI.
- Sedang yang dikuasai oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan

In
A
Provinsi Sulawesi Selatan yang Gedungnya dipinjamkan ke
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, pada
ah

bagian Utara berbatasan dengan Gedung Telkom, dan

lik
sebahagian rumah penduduk, Timur dengan sebahagian Rumah
Penduduk dan sebahagian Jalan Pacuan Kuda, Selatan dengan
am

ub
jalan Budi Utomo dan Barat adalah jalan Palapa.
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi nomor 2 dan nomor 3 Majelis
ep
berpendapat sebagai berikut :
k

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengadakan pemeriksaan


ah

setempat atas obyek sengketa dan diperoleh hasil bahwa obyek sengketa berupa
R

si
tanah kering, yang terletak di Kelurahan Rante Pasele Kecamatan Rantepao, Kab.
Toraja Utara;

ne
ng

Menimbang, bahwa para pihak membenarkan lokasi obyek sengketa, dan


sepakat menunjuk kepada batas-batas sesuai dengan hasil pemeriksaan

do
gu

setempat tersebut;
Menimbang, bahwa obyek sengketa in casu/dalam perkara aquo, setelah
dilakukan pemeriksaan setempat, diketahui batas-batasnya adalah sama, yang
In
A

berbeda hanya batas Timur menurut Penggugat adalah BRI Rantepao dan rumah
penduduk sedangkan menurut Tergugat batas barat yang berbatasan dengan BRI
ah

lik

Rantepao dan rumah penduduk, namun pada batas Utara dan Selatan adalah
sama dan menurut hemat Majelis para pihak menunjuk batas-batas yang sama
m

ub

sehingga secara substantif tanah obyek sengketa adalah sama;


Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi dipersidangan
ka

diperoleh fakta, bahwa tanah obyek sengketa dahulu dikenal sebagai lapangan
ep

pacuan kuda dan lapangan pacuan kuda tersebut pernah dibangun sekolah guru
ah

olah raga sekarang Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rantepao, sehingga riwayat
R

tanah menjadi cocok dengan tanah obyek sengketa dalam gugatan para
es

Penggugat, kemudian saat ini diatas tanah obyek sengketa berdiri Gedung Olah
M

ng

Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele, Kantor Cabang Dinas
on

Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kantor Badan Koordinasi


gu

Halaman 51 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Balai Besar
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan Pengendalian

a
Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian, Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao

si
sehingga juga bersesuaian dengan tanah obyek sengketa dalam gugatan para
Penggugat;

ne
ng
Menimbang, bahwa pada pokoknya obyek sengketa telah ditunjuk kepada
batas-batas yang sama oleh para pihak, sehingga tidak ada lagi keraguan atau

do
gu
kekaburan tentang apa yang menjadi obyek sengketa, dengan demikian Eksepsi
ini juga tidak beralasan hukum dan harus ditolak;
4. Bahwa eksepsi terhadap gugatan tidak cukup pihaknya, sebahagian tanah

In
A
objek sengketa dikuasai oleh pihak lain (penguasaan secara feitelijke)
mutlak harus diikut sertakan dalam perkara a quo (eksepsi Luriumlitis
ah

lik
Consortium): Bandingkan dengan dalil gugatan pada halaman 5 poin 9;
a. Bahwa pihak-pihak yang menguasai antara lain PT. Pertani (Persero)
am

ub
Wilayah Sulawesi:
Bahwa memperhatikan batas-batas tanah yang dipersoalkan oleh
penggugat maka sangat jelas bahwa dalam objek tersebut berdiri PT.
ep
Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi; Bandingkan dengan dalil Gugatan
k

pada halaman 5 poin 9 dimana Penggugat mengakui keberadaan


ah

Gudang Pertanian, namun sepanjang gugatan ternyata pihak pemilik


R

si
Gudang Pertani tidak diikut sertakan dalam perkara, padahal mereka
menguasi objek sengketa secara feitelijke;

ne
ng

b. Demikian pula berdasarkan fakta-fakta lapangan sangat nyata dan jelas


bahwa dari batas-batas yang ditunjuk oleh penggugat ternyata masih

do
banyak penduduk yang tinggal dalam lokasi a quo yang tidak diikut
gu

sertakan dalam perkara a quo, padahal mereka menguasi objek secara


feitelijke;
In
A

c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan,


berdasarkan data yang ada, ternyata objek yang saat ini digunakan oleh
ah

Dinas Kehutanan Kabupaten Toraja Utara adalah tanah /bangunan milik


lik

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas


Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara hanyalah pihak
m

ub

yang numpang lewat oleh karena dalam lembaga (Dinas Kehutanan dan
Perkebunan) hubungan antara Dinas Kehutanan Kabupaten dengan
ka

ep

Provinsi adalah hubungan Vertikal tidak berada dalam struktur


Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja Utara, padahal mereka
ah

menguasai objek secara feitelijke;


R

d. Kementerian Pendidikan Republik Indonesia harus mutlak diikut


es

sertakan dalam perkara a quo oleh karena berdasarkan fakta lapangan,


M

ng

tanah objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan
on
gu

Halaman 52 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979;

a
Karena itu dengan tidak mengikut sertakan pihak-pihak tersebut

si
menjadikan gugatan cacat hukum;
e. Demikian Kantor Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

ne
ng
Perempuan, Kantor Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi
Selatan, Balai Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, PT.
Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi patut pula diikut sertakan dalam

do
gu gugatan a quo karena mereka menguasai objek secara feitelijke
(bandingkan uraian gugatan pada A. Posita dan poin 9 gugatan a quo);
Yurisprudensi Mari No. 1072 K/Sip/1982 tanggal 1-8-1983 : Gugatan

In
A
ditujukan kepada yang secara feitelijk menguasai barang;
Menimbang bahwa terhadap eksepsi kurang pihak, Majelis berpendapat
ah

lik
tidak ada bukti baik saksi maupun surat yang dapat menerangkan bahwa
penguasaan tanah obyek sengketa oleh PT. Perhutani atau pihak-pihak lain
am

ub
berdasarkan alas hak/perolehan yang sah dan tidak jelasnya perolehannya dari
jual beli atau sewa menyewa selain dari pada itu Majelis berpendapat gugatan
aquo tidak menghilangkan hak dari PT. Perhutani atau pihak-pihak lain untuk
ep
k

menuntut apabila merasa memiliki hak atas tanah obyek sengketa, karena
ah

masih dapat mengajukan intervensi ataupun perlawanan terhadap perkara


R

si
Aquo, maka dengan berdasarkan azas Peradilan cepat, sederhana, biaya
ringan, Majelis menyatakan eksepsi kurang pihak dari Tergugat I adalah tidak

ne
ng

beralasan dan patut ditolak;


5. Eksepsi tentang gugatan daluarsa.
Bahwa dengan memperhatikan dalil gugatan penggugat dimana

do
gu

penggugat mengakui dan membenarkan bahwa sejak tahun 1943 orang


tua penggugat meninggalkan Kabupaten Tana Toraja (Toraja Utara) dan
In
A

paska Jepang kalah pada Perang Dunia Ke II dari sekutu Amerika tahun
1945 sejak itu pula objek sengketa yang dia akui sebagai miliknya mulai
ah

kosong dan tidak terurus.


lik

Dan sejak itu pula orang tua penggugat tidak mempermasalahkan objek
sengketa yang dia akui sebagai miliknya; Demikian semasa hidup orang
m

ub

tua penggugat tidak pernah mempermasalahkan objek a quo. Bahwa


jarak waktu tahun 1943 sampai saat ini tahun 2017 memberikan fakta
ka

hukum bahwa jangka waktu tersebut telah berlangsung 74 tahun


ep

(penguasaan pemilikan Tergugat I dahulu Kabupaten Tana Toraja)


ah

bahkan telah berdiri bangunan, selama itu pula tidak ada keberatan
R

dalam bentuk gugatan oleh penggugat kepada beberapa pihak yang


es

telah membangun dan menempati objek sengketa. Bahwa penggugat


M

ng

mengetahui adanya pembangunan sejak tahun 1970 di atas objek


on

sengketa namun penggugat tidak keberatan atau mengajukan gugatan


gu

Halaman 53 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
atas objek sengketa, bahkan Hak Kepemilikan Departemen Pendidikan,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hak Kepemilikan PT. Telkom, Hak Kepemilikan PT. Pertani (Persero)

a
bahkan Hak kepemilikan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia,

si
dan hak kepemilikan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi
Sulawesi Selatan yang melekat di atas objek sengketa, kita tidak

ne
ng
menemukan keberatan Penggugat atasnya; Bahwa dari fakta tersebut
sangat nyata bahwa penguasaan para tergugat telah melebihi 30 tahun

do
gu dan sangat nyata pula bahwa terdapat penelantaran tanah oleh para
penggugat (sekiranya benar tanah a quo adalah milik penggugat);
Alasan hukum:

In
A
 Bahwa penguasaan diperkirakan dibawah tahun 1945 Pemerintah
Kabupaten Tana Toraja menguasai sebahagian objek yakni dikenal
ah

lik
dengan nama Lapangan Gembira, dalam mana objek a quo
dijadikan sebagai sarana olah raga, selanjutnya tanah yang di
am

ub
atasnya berdiri Kantor Dinas Kehutanan, PT. Telkom, Gudang PT.
Pertani dan rumah penduduk, nyata tidak berkaitan dengan
Kabupaten Tana Toraja, sehingga sejak tahun 1943 sampai saat ini
ep
k

telah berlangsung 74 tahun itu berarti bahwa Kabupaten Tana Toraja


ah

cq. Kabupaten Toraja Utara, sudah menguasai/memiliki objek


R
sengketa (lapangan Gembira) telah melewati penguasaan dengan

si
tidak melawan hukum/etikat baik sebagaimana dimaksud dalam

ne
ng

Pasal 1963 KUHPerdata, maupun tentang ketentuan penelantaran


tanah, selanjutnya ketentuan ini didukung oleh Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI:

do
gu

- Yurisprudensi MARI tanggal 9-12-1975 No. 295 K/Sip/1973 yang


menyatakan ”Selain tidak dapat membuktikan gugatannnya,
In
penggugat juga telah membiarkan selama tidak kurang dari 20
A

tahun sehingga dapat dianggap telah melepaskan haknya yang


mungkin ada.”
ah

lik

- Yurisprudensi MARI tanggal 11-12-1975 No. 200 K/Sip/1974,


yang menyatakan ”alasan kasasi bahwa hukum adat tidak
m

ub

mengenal daluarsa dalam hal warisan, tidak dapat dibenarkan


karena bukan daluarsa yang menjadikan ditolaknya gugatan,
ka

melainkan karena berdiam diri selama 30 tahun lebih, sehingga


ep

dianggap telah melepaskan haknya (rechtsverwerking). A.T.


Hamid, S.H. kamus yurisprudensi dan beberapa pengertian
ah

tentang hukum (acara) perdata tahun 1983, halaman 78.


es

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut, Majelis berpendapat


M

ng

bahwa telah menjadi yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI gugatan


on

mengenai kepemilikan tanah tidak mengenal daluarsa sebagaimana dalam


gu

Halaman 54 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
yurisprudensi No. 3114K/PDT/1991 sehingga eksepsi tersebut tidak beralasan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan patut dinyatakan tidak dapat diterima;

a
6. Eksepsi tentang Kumulasi gugatan.

si
Bahwa gugatan penggugat yang mengajukan kumulasi antara Tergugat I
dengan Tergugat II dan Turut Tergugat sangat bertentangan dengan

ne
ng
hukum acara perdata, kedua objek tersebut dimiliki oleh Tergugat I dan
Tergugat II perolehannya sangat berbeda, bahkan Tergugat I, tidak

do
gu memiliki hubungan hukum atas tanah/objek sengketa dengan Tergugat
II. Tidak ditemukan dalam gugatan bahwa pemilikan PT. Telkom atas
objek sengketa diperoleh dari Tergugat I karena hibah, jual beli atau

In
A
tukar menukar, karena itulah dengan tidak adanya hubungan hukum
seperti itu, maka tidak patut menurut hukum untuk menjadikan PT.
ah

lik
Telkom disatukan dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara dalam
suatu perkara yang sama, seharusnya gugatan diajukan kepada masing-
am

ub
masing pihak dalam gugatan tersendiri karena antara Tergugat I dan
Tergugat II tidak ada hubungan hukum terkait dengan pemilikan hak atas
tanah, termasuk perolehannya. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
ep
k

tanggal 28-8-1976 No. 201 K/Sip/1974 yang menyatakan Cumulatie


gugatan yang tidak ada hubungannnya satu dengan lainnnya seperti
ah

R
yang dilakukan sekarang ini tidak dapat dibenarkan. Yurisprudensi

si
Mahkamah Agung RI No. 415 K/Sip/1975 tanggal 20-6-1979, dengan

ne
ng

tegas menyatakan Gugatan yang ditujukan kepada lebih dari seorang


tergugat, yang antara tergugat tergugat itu tidak ada hubungan
hukumnya tidak dapat diadakan di dalam satu gugatan, tetapi masing-

do
gu

masing tergugat harus digugat tersendiri;


Menimbang, bahwa dalam gugatannya para Penggugat telah dengan
In
A

sangat jelas menyebutkan hubungan hukum antara Tergugat I dan Tergugat II


apalagi dalam Persidangan Tergugat II juga menyatakan membayar sejumlah
ah

uang melalui Pemerintah Daerah sehingga menurut hemat Majelis eksepsi a


lik

quo juga tidak berdasar dan patut dinyatakan ditolak;


7. Eksepsi tentang tidak adanya kualitas hukum dari BPN untuk dijadikan
m

ub

selaku pihak dalam perkara a quo, itu sebabnya gugatan penggugat


patut dinyatakan cacat hukum dan tidak dapat diterima;
ka

Alasan hukum:
ep

- Bahwa prinsip hukum dalam hukum acara untuk menjadikan salah


satu pihak dalam suatu perkara adalah karena adanya suatu
ah

hubungan hukum yang menimbulkan akibat hukum berupa


es

perbuatan yang merugikan pihak lain/Penggugat;


M

- Bahwa fakta dalam gugatan tidak ada kita menemukan adanya suatu
ng

perbuatan dari Turut Tergugat yang dilakukan oleh Turut Tergugat


on

yang menyebabkan terjadinya kerugian dari Penggugat;


gu

Halaman 55 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
- Jika sekiranya ada perbuatan Turut Tergugat yang menyebabkan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kerugian dari penggugat maka dipastikan bahwa dalam posita

a
gugatan harus mutlak menguraikan secara jelas dan tegas

si
perbuatan tersebut apakah karena adanya keputusan Turut Tergugat
berupa Sertipikat yang diterbitkan atas nama pihak tergugat, lalu

ne
ng
dalam petitum gugatan harus pula tegas diuraikan bahwa atas
keputusan Turut Tergugat nomor berapa dimohon untuk dibatalkan

do
gu (semuanya menjadi bias dalam posita maupun petitum gugatan);
- Fakta-fakta hukum ini tidak kita temukan dalam posita maupun
petitum gugatan, itu sebabnya patut dan beralasan hukum jika

In
A
gugatan penggugat patut dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa dalam gugatannya para Penggugat telah dengan
ah

lik
sangat jelas menyebutkan mengenai adanya surat-surat yang berkaitan dengan
tanah obyek sengketa sehingga gugatan tersebut telah tepat menarik Badan
am

ub
Pertanahan Nasional sebagai Turut Tergugat sehingga menurut hemat Majelis
eksepsi a quo juga tidak berdasar dan patut dinyatakan ditolak;
8. Gugatan Penggugat sangat premature dan karena itu penggugat tidak
ep
k

memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan;


Alasan hukumnya;
ah

Bahwa gugatan penggugat tidak layak atau sangat premature


R

si
mengajukan gugatan kepada Tergugat I berkenan atas objek sengketa,
oleh karena objek yang disengketakan saat ini dalam posisi digunakan

ne
ng

oleh Tergugat I sesuai dengan maksud dan tujuan semula yakni untuk
kepentingan umum;
- Tergugat I sampai saat ini masih menggunakan objek tersebut

do
gu

sebagaimana maksud dan tujuan semula untuk kepentingan umum,


Pendidikan, Kesehatan, olah raga, dan kegiatan sosial lainnya;
- Bahwa dalam gugatan penggugat sama sekali kita tidak menemukan
In
A

alasan hukum bahwa objek sengketa telah patut diduga bahwa pihak
Tergugat I tidak digunakan sebagai sarana kepentingan umum,
ah

lik

menjadi alasan penggugat untuk melakukan gugatan ganti rugi;


Berdasarkan alasan tersebut di atas maka patut dan beralasan hukum jika
m

ub

gugatan penggugat patut dinyatakan premature karena itu penggugat belum


memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan kepada Tergugat I;
ka

Menimbang, bahwa mengenai adanya kerugian telah disebutkan adanya


ep

kerugian dari para Penggugat tidak dapat menggunakan tanah obyek sengketa
ah

apalagi para Penggugat tidak mempermasalahkan masih dipakainya tanah untuk


R

kepentingan umum namun masalah keabsahan perolehan tanah obyek sengketa


es

yang dikuasai oleh para Tergugat, sehingga menurut Majelis eksepsi ini juga tidak
M

ng

beralasan hukum dan harus ditolak


on

Eksepsi Tergugat II :
gu

Halaman 56 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
1. Gugatan Tidak Berdasar.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada point 2. Posita (halaman 3), Para

a
Penggugat mendalilkan bahwa :

si
“Bahwa orang tua Penggugat Almarhum Haji Ali memperoleh dan atau
memiliki tanah objek sengketa dengan cara membeli dari La Boeloe Ambo

ne
ng
Bade berdasarkan Surat Pengakuan Penjualan yang dibuat dihadapan
Paduka Tuan Hoofd van Plaatselijk Berstuur Makale Rantepao J.J.M.F

do
gu Sijmons pada tanggal 3 April 1930.”
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa proses pembelian tanah antara
orang tua Para Penggugat dengan La Boeloe Ambo Bade dilakukan sebelum

In
A
diundangkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut UU PA), yang tentunya masih
ah

lik
menggunakan Hukum Agraria yang didasarkan atas Hukum Barat.
Mengingat dasar kepemilikan Para Penggugat atas tanah dimaksud hanyalah
am

ub
Surat Pengakuan Penjualan, yang berdasarkan UU PA (Pasal 16 ayat (1))
tidak termasuk salah satu Hak atas Tanah, maka gugatan Para Penggugat
yang mendalilkan sebagai pemilik atas tanah dimaksud berdasarkan waris
ep
k

dari Haji Ali, yang didasarkan pada Surat Pengakuan Penjualan dimaksud,
ah

sama sekali tidak berdasar hukum.


R

si
Menimbang, bahwa mengenai Surat Pengakuan Penjualan sebagai alas
hak para Penggugat untuk mengajukan gugatan akan dipertimbangkan dalam

ne
ng

pokok perkara, sehingga menurut Majelis eksepsi a quo tidak beralasan hukum
dan harus ditolak

do
2. Gugatan Kurang Pihak.
gu

Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 2 dan 3), Para
Penggugat mendalilkan bahwa :
In
A

“Bahwa Gugatan ini mengenai tanah kering dahulu persawahan seluas


Kurang lebih 30.000 M2/ 3 Ha yang terletak di Kelurahan Rante Pasele
ah

lik

Kecamatan Rantepao, Kab. Toraja Utara setempat dikenal PACUAN KUDA


yang telah dikuasai dan dibangun Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao,
m

Gedung Olah Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele,


ub

Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan,


ka

Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan


ep

Perempuan, Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai
Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian,
ah

Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao .......... Selanjutnya disebut Tanah


es

Objek sengketa:”
M

ng

Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat kurang
pihak, hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa yang
on

berada di dalam area yang diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat,


gu

Halaman 57 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
bukan hanya Kantor Dinas Pemkab Toraja Utara dan Kantor PT. Telkom saja,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melainkan juga terdapat beberapa rumah penduduk. Namun pemilik rumah

a
yang juga berada di area yang sama dengan Kantor Dinas Pemkab Toraja

si
Utara dan Kantor PT. Telkom dimaksud, tidak digugat oleh Para Penggugat.
Mengingat para pemilik rumah yang berada di area yang diakui

ne
ng
kepemilikannya oleh Para Penggugat tidak ikut digugat oleh Para Penggugat,
maka jelas dan nyata gugatan Para Penggugat kurang pihak.

do
3. gu Gugatan Tidak Jelas
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 3), Para Penggugat
mendalilkan bahwa :

In
A
“.......... tanah milik Almarhum Haji Ali orang Tua Penggugat yang saat ini
dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian Tergugat II dengan batas-batas
ah

lik
sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Olah Raga.
am

ub
- Sebelah Barat berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk
setempat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.
ep
k

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah


ah

penduduk setempat.
R

si
Selanjutnya disebut Tanah Objek sengketa:”
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas,

ne
ng

hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa area yang
diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat, batas-batasnya adalah sebagai

do
berikut :
gu

- Sebelah Utara sebagian berbatasan dengan jalan Olah Raga.


- Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
In
A

penduduk setempat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.
ah

lik

- Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk


setempat.
m

Menimbang, bahwa dalam gugatannya para Penggugat telah dengan


ub

sangat jelas menyebutkan dalil-dalil gugatannya dan mengenai pihak yang


ka

digugat sebagaimana pertimbangan sebelumnya Majelis berpendapat pada


ep

dasarnya menjadi hak penggugat, untuk menentukan pihak mana yang ingin
digugat (vide Yurisprudensi MARI No. 366 K/Sip/1973 tanggal 16 Desember
ah

1973);
es

Menimbang bahwa Majelis juga berpendapat tidak ada bukti baik saksi
M

ng

maupun surat yang dapat menerangkan bahwa penguasaan tanah obyek


on

sengketa oleh PT. Perhutani atau instansi lain berdasarkan alas hak/perolehan
yang sah dan tidak jelasnya perolehannya dari jual beli atau sewa menyewa
gu

Halaman 58 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
selain daripada itu Majelis berpendapat gugatan aquo tidak menghilangkan hak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari PT. Perhutani atau instansi lain untuk menuntut apabila merasa memiliki

a
hak atas tanah obyek sengketa, karena PT. Perhutani atau instansi lain masih

si
dapat mengajukan intervensi ataupun perlawanan terhadap perkara a quo,
maka dengan berdasarkan azas Peradilan cepat, sederhana, biaya ringan,

ne
ng
Majelis menyatakan eksepsi kurang pihak dari Tergugat II adalah tidak
beralasan dan patut ditolak;

do
gu
Eksepsi Turut Tergugat :
1. Bahwa Turut Tergugat dengan ini menyatakan secara tegas menolak dan
Menyangkali sekeras-kerasnya seluruh dalih dan dalil gugatan Para

In
A
Penggugat kecuali yang diakuinya yang tidak merugikan kepentingan
hukum Turut Tergugat.
ah

lik
2. Bahwa Para Penggugat sejak dikeluarkannya Sertipikat Hak Atas Tanah di
atas tanah obyek sengketa yang dikuasai oleh SGO, PT. Telkom, dan
am

ub
Pertani, Para Penggugat tidak pernah mengajukan keberatan baik secara
lisan maupun secara tertulis atau bahkan orang tua Para Penggugatpun
bernama HAJI ALI semasa hidupnya tidak pernah mempermasalahkan
ep
k

tanah obyek sengketa tersebut kepada masing-masing pemegang sertipikat


ah

dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tana Toraja, sehingga gugatan


R

si
Para Penggugat bertentangan dengan pasal 32 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang isinya berbunyi : Dalam hal atas

ne
ng

suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang
atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan

do
secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak
gu

atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak
In
A

mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan


Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan
ah

lik

gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan


sertipikat tersebut. Berdasarkan dengan pasal 32 ayat (2) Peraturan
m

Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 maka Para Penggugat tidak ada lagi
ub

ruang untuk melakukan gugatan mengenai obyek sengketa yang di atasnya


ka

telah diterbitkan Sertipikat Hak Atas Tanah masing-masing pemohon.


ep

Berdasarkan dengan eksepsi-eksepsi yang kami ajukan, maka gugatan


Para Penggugat dapat dikesampingkan dan dinyatakan ditolak atau
ah

setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.


es

3. Bahwa batas-batas tanah yang dituangkan dalam Surat Gugatan Para


M

ng

Penggugat tidak sesuai dengan kondisi dan kenyataan dilapangan, dan


luas akan semakin membekah melebihi dari gugatan karena tidak jelas
on
gu

Halaman 59 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
sehingga jika mengacu pada ketiga yurisprudensi di bawa ini, gugatan Para
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat tidak dapat diterima. Yurisprudensi berbunyi sebagai berikut :

a
- Putusan MA No.556 K/Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1974

si
Kalau objek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak dapat diterima
- Putusan MA No.1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1979

ne
ng
Karena dalam surat gugatan tidak disebutkan jelas letak/ batas-batas
tanah sengketa, gugatan tidak dapat diterima.

do
gu - Putusan MA RI No.81 K/Sip/1971, Tgl 9 Juli 1973
Karena tanah yang dikuasai Tergugat ternyata tidak sama batas-batas
dan luasnya dengan yang tercantum dalam gugatan, maka gugatan

In
A
harus dinyatakan tidak dapat diterima.
4. Bahwa gugatan Para Penggugat masih banyak pihak-pihak yang tidak
ah

lik
diikutkan sebagai pihak Tergugat dalam surat gugatan sesuai dengan
batas-batas tanah Para Penggugat sehingga gugatan Para Penggugat tidak
am

ub
dapat diterima atau dikesampingkan.
5. Bahwa tanah obyek sengketa dengan perkara perdata No. 02 / Pdt.G /
2017 / PN.MAK tanggal 10 Januari 2017 di Pengadilan Negeri Makale
ep
k

pernah digelar sebelumnya dengan perkara perdata No. 36/Pdt/G/1994/PN.


Mkl tanggal 23 Juni 1994 antara H. ABD. RASYID ALI (Penggugat)
ah

R
melawan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dkk. dengan

si
penetapan Pengadilan Negeri Makale tanggal 14 Juni 1995 sebagai

ne
ng

berikut :
- Gugatan Penggugat GUGUR karena kuasa penggugat dipanggil tidak
pernah hadir walaupun secara patut dipanggil dan tidak ada kuasa

do
gu

pengganti yang lain.


Menimbang, bahwa mengenai batas-batas tanah obyek sengketa yang
menurut Turut Tergugat tidak jelas adalah masuk dalam pokok perkara dan
In
A

menjadii kewajiban hukum turut Tergugat untuk membuktikan dalam pemeriksaan


di Persidangan kemudian mengenai tidak adanya keberatan penerbitan setelah 5
ah

lik

(lima) tahun dan mengenai telah adanya Putusan dalam perkara a quo dengan
amar menyatakan gugatan gugur menurut hemat Majelis telah memasuki pokok
m

ub

perkara dan Majelis berpendapat akan mempertimbangkan dalam pokok perkara,


sehingga Menurut Majelis eksepsi ini juga tidak beralasan hukum dan harus
ka

ditolak
ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tersebut di


ah

atas, Majelis Hakim berpendapat seluruh Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II serta
R

Turut Tergugat tidak beralasan hukum dan harus di tolak ;


es

DALAM POKOK PERKARA


M

ng

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat adalah


on

sebagaimana tersebut di atas ;


gu

Halaman 60 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada pokoknya adalah :

a
Bahwa tanah obyek sengketa adalah milik H. Ali yang diperoleh dengan membeli

si
dari La Boeloe Ambo Bade, kemudian oleh karena H.Ali telah meninggal dunia
maka tanah obyek sengketa menjadi milik para Penggugat sebagai ahli warisnya,

ne
ng
namun tanah obyek sengketa dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II serta
Tergugat I juga telah memberikan kepada pihak ketiga dan Turut Tergugat juga

do
gu
telah, menerbitkan Sertifikat hak pakai atas tanah obyek sengketa sehingga
perbuatan Tergugat I dan Tergugat II serta turut Tergugat merupakan Perbuatan
Melawan Hukum;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya tidak
disangkal maka menurut hukum harus dianggap terbukti hal-hal sebagai berikut:
ah

lik
1. Bahwa para Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Haji Ali dengan
Hadja Samate;
am

ub
2. Bahwa tanah obyek sengketa dikenal dengan nama lapangan pacuan kuda;
Menimbang, bahwa tanah obyek sengketa adalah milik H. Ali yang
diperoleh dengan membeli dari La Boeloe Ambo Bade, kemudian oleh karena
ep
k

H.Ali telah meninggal dunia maka tanah obyek sengketa menjadi milik para
Penggugat sebagai ahli warisnya, namun tanah obyek sengketa dikuasai oleh
ah

R
Tergugat I dan Tergugat II serta Tergugat I juga telah memberikan kepada pihak

si
ketiga dan Turut Tergugat juga telah, menerbitkan Sertifikat hak pakai atas tanah

ne
ng

obyek sengketa sehingga perbuatan Tergugat I dan Tergugat II serta turut


Tergugat merupakan Perbuatan Melawan Hukum, sedangkan Tergugat I
menyangkal dengan dalil sangkalan bahwa penguasaan Pemerintah Tana Toraja

do
gu

sampai saat ini telah berlangsung kurang lebih 74 tahun maka sangat jelas bahwa
Penguasaan tersebut telah melewati penguasaan dengan tidak melawan
In
A

hukum/etikat baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1963 KUHPerdata dan


dalil sangkalan adanya lembaga rechtsverwerking kemudian Tergugat II
ah

menyangkal dengan dalil sangkalan dasar kepemilikan Tergugat II yaitu Sertipikat


lik

Hak Pakai No. 25/Rantepao sedangkan turut Tergugat menyangkal dengan dalil
sangkalan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja tidak melakukan
m

ub

perbutan melawan hukum, dan tindakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana


Toraja dilakukan sesuai dengan procedure dan turut Tergugat harus membuktikan
ka

ep

dalil sangkalannya bahwa penguasaan oleh Tergugat I tidak melawan hukum;


Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis Hakim
ah

perlu mempertimbangkan terlebih dahulu apakah tanah obyek sengketa adalah


R

milik H. Ali yang sekarang menjadi hak milik para Penggugat sebagai ahli
es
M

warisnya?;
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR/283 RBg para Penggugat


on

berkewajiban untuk membuktikan hal tersebut di atas;


gu

Halaman 61 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa para Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengajukan bukti berupa bukti P.1 sampai dengan bukti P.12 dan Saksi-Saksi

a
yaitu 1. RAHMAN GAFAR, 2. H.M.S.YAHYA 3. PAULUS ANGKA SAMPETODING

si
dan 4. TARRA SAMPETODING;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1866 KUHPerdata dan pasal 284

ne
ng
Rbg yang menyatakan alat bukti adalah :
- Bukti tulisan

do
gu -
-
Bukti saksi
Persangkaan
- Pengakuan

In
A
- Sumpah
Menimbang, bahwa bukti surat yang diajukan oleh Para Penggugat ada
ah

lik
yang dapat ditunjukkan aslinya dan ada beberapa yang hanya berupa fotokopi
tanpa ada atau tanpa dapat ditunjukkan aslinya;
am

ub
Menimbang, bahwa mengenai bukti surat yang hanya berupa fotokopi
tanpa dapat ditunjukkan aslinya, Majelis memperhatikan ketentuan pasal 1888
KUHPerdata yang menyatakan ;
ep
k

“kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya. Apabila akta
ah

yang asli itu ada maka salinan–salinan serta ikhtisar–ikhtisar hanyalah dapat
R

si
dipercaya sekedar salinan–salinan serta ikhtisar–ikhtisar itu sesuai dengan
aslinya, yang mana senantiasa dapat diperintahkan mempertunjukkannya”;

ne
ng

Menimbang, bahwa Yurisprudensi Putusan Mahkamah No: 3609


K/Pdt/1985 menyatakan ;

do
“surat bukti fotokopi yang tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan
gu

sebagai surat bukti”;


Menimbang, bahwa dalam hal hukum perikatan dapat disimpulkan bahwa
In
A

dalam hal tidak dapat ditunjukkannya dokumen asli dari fotocopy perjanjian bawah
tangan tersebut, saksi sebagai salah satu alat bukti dapat berfungsi untuk
ah

lik

memberikan keterangan kepada hakim, bahwa benar pernah ada suatu


kesepakatan yang dibuat secara bawah tangan oleh para pihak yang namanya
m

tercantum dalam foto copy perjanjian bawah tangan tersebut, untuk


ub

memperjanjikan suatu hal tertentu (Vide Pasal 1320 Jo. 1338 KUH Perdata).
ka

Menimbang, bahwa Putusan Mahkamah Agung RI No. 1498 K/Pdt/2006,


ep

tanggal 2 Januari 2008, memiliki kaidah hukum sebagai berikut : Dalam keadaan
tertentu, fotokopi dari fotokopi dapat diterima sebagai bukti. Dalam perkara ini,
ah

Majelis Hakim tingkat pertama menggunakan alat bukti fotokopi itu untuk
es

menunjang pengakuan Termohon kasasi/Tergugat III, bahwa tanah sengketa


M

ng

semula milik orang tua Pemohon kasasi/Penggugat yang setelah beralih ke


tangan Termohon kasasi Tergugat II kemudian dibeli oleh Termohon kasasi
on

/Tergugat III. Tanpa melihat konteksnya, Pengadilan Tinggi membatalkan putusan


gu

Halaman 62 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Pengadilan Negeri atas dasar Putusan Majelis hakim tingkat pertama didasarkan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada bukti yang tidak sah. Menurut Majelis Hakim kasasi, Pengadilan Tinggi telah

a
salah menerapkan hukum atas dasar pertimbangan yang tidak cukup

si
(onvoldoende gemotiveerd) Pemohon tersebut;
Menimbang bahwa Mahkamah Agung RI juga dalam Putusannya No.: 112

ne
ng
K/Pdt/Pdt/1996, tanggal 17 September 1998, yang memiliki kaidah hukum sebagai
berikut:

do
gu
“Fotocopy surat tanpa disertai surat/dokumen aslinya dan tanpa dikuatkan oleh
Keterangan saksi dan alat bukti lainnya, tidak dapat digunakan sebagai alat bukti
yang sah dalam Persidangan Pengadilan (Perdata)”;

In
A
Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut di atas, dapat disimpulkan
dalam hal tidak adanya bukti lain, selain saksi yang dapat diajukan oleh seseorang
ah

lik
untuk menguatkan foto copy bukti suratnya, berdasarkan ketentuan Pasal 1888
KUHPerdata, pasal 1320 Jo. pasal 1338 KUHPerdata dan Yurisprudensi
am

ub
Mahkamah Agung tersebut, Majelis berpendapat terhadap bukti yang berupa foto
copy tanpa dapat ditunjukkan aslinya dipersidangan akan dipertimbangkan
korelasinya atau hubungannya dengan bukti surat yang lainnya dan keterangan
ep
k

saksi, kemudian bila bukti yang berupa foto copy tanpa dapat ditunjukkan aslinya
ah

tidak ada korelasinya atau hubungannya dengan bukti surat yang lainnya dan
R

si
keterangan saksi akan dikesampingkan;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis mempertimbangkan bukti surat yang

ne
ng

lain maupun saksi, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan bukti surat
yang berupa foto copy tanpa ada aslinya;

do
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.3 berupa foto copy surat kuasa yang
gu

diperkuat oleh keterangan saksi RAHMAN GAFAR yang menyatakan ayah saksi
yang bernama Jakob Sampetoding pernah mendapat kuasa dari H. Abd Rasyid Ali
In
A

anaknya Haji Ali pada 1970an untuk mengurus tanah obyek sengketa bahkan ada
surat kuasanya, kemudan keterangan saksi RAHMAN GAFAR bersesuaian
ah

lik

dengan keterangan saksi PAULUS ANGKA SAMPETODING mengenai pernah


adanya hubungan dagang antara H. ALI dengan JAKOB SAMPETODING, maka
m

Majelis berpendapat bukti surat kuasa tersebut dapat diterima sebagai bukti surat
ub

yang mempunyai kekuatan pembuktian;


ka

Menimbang, bahwa dalam surat kuasa sebagaimana bukti P.3 disebutkan


ep

bahwa Jakob Sampetoding diberi kuasa dengan hak substitusi untuk (dalam
angka 1.) “mengurus segala urusan yang berhubungan dengan harta benda
ah

almarhum Haji Ali, (Kalosi) Enrekang, yang tercantum dalam Surat Pengakuan
es

Penjualan tertanggal 3 April 1930 La Boeloe Ambo Bade dan H. Ali (terlampir)”;
M

ng

Menimbang, bahwa saksi RAHMAN GAFAR, H.M.S. YAHYA dan TARRA


SAMPETODING menyatakan pada pokoknya bahwa tanah obyek sengketa
on

diperoleh H. Ali dari jual beli dengan La Boeloe Ambo Bade;


gu

Halaman 63 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa saksi RAHMAN GAFAR menyatakan di sudut tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
obyek sengketa ada rumah toko (ruko) yang biasa ditempati H. Ali bila datang ke

a
Toraja kemudian orang tua saksi juga membeli tanah disekitar tanah obyek

si
sengketa dari H. Ali dihubungkan dengan keterangan saksi tergugat NATHAN
LIMBONG yang menyatakan ada tanah YAKOB SAMPETODING di sekitar tanah

ne
ng
obyek sengketa yang diperoleh dari membeli;
Menimbang, bahwa saksi TARA SAMPETODING menyatakan bahwa

do
gu
pernah melihat surat bukti penjualan tanah sengketa kepada Haji Ali di rumah
bapak saksi;
Menimbang, bahwa saksi RAHMAN GAFAR dan TARA SAMPETODING

In
A
mengetahui tanah obyek sengketa diperoleh H. Ali dari jual beli dengan La Boeloe
Ambo Bade sehingga berdasarkan keterangan saksi tersebut dihubungkan
ah

lik
dengan penyebutan surat pengakuan Penjualan dalam bukti P.3, maka Majelis
berpendapat bukti surat pengakuan Penjualan sebagaimana bukti P.2 tersebut
am

ub
dapat diterima sebagai bukti surat yang mempunyai kekuatan pembuktian;
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.4, P.5, P.6, P.7, P.8, P.9, P.10, P.11
dan P.12 berupa surat yang berisi keberatan dari H. Abd Rasyid Ali (ahli waris H.
ep
k

Ali) mengenai penguasaan dan penggunaan tanah obyek sengketa oleh


ah

Pemerintah Daerah Toraja dan juga pernyataan pengakuan ANDI LOLO mantan
R

si
Bupati Tana Toraja mengenai kepemilikan H. Ali terhadap tanah obyek sengketa
berdasarkan Surat pengakuan penjualan serta keterangan H. Lakitta mantan

ne
ng

pejabat Luwu pada masa Toraja masuk wilayah Luwu yang menerangkan pada
pokoknya mengenai pernah mencari H. Ali untuk memberikan ganti rugi atas

do
penggunaan tanah obyek sengketa, Majelis berpendapat tidak ada bukti lain yang
gu

mendukung serta bukti tersebut hanya berupa surat menyurat maka bukti P.4, P.5,
P.6, P.7, P.8, P.9, P.10, P.11 dan P.12 dikesampingkan ;
In
A

Menimbang, bahwa Majelis akan mempertimbangkan bukti – bukti surat


yang lain dan dihubungkan dengan keterangan saksi – saksi yang diajukan oleh
ah

lik

Para Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.1 walaupun dalam eksepsinya Turut
m

Tergugat menyatakan gugatan H. Abd. Rasyid Ali dinyatakan gugur namun


ub

menurut Majelis pada pokoknya Turut Tergugat mengakui dalam jawabannya ada
ka

gugatan dari H. Abd. Rasyid Ali (ahli waris H. Ali) sehingga Majelis menyimpulkan
ep

para Penggugat telah dapat membuktikan mengenai adanya keberatan dari ahli
waris H. Ali mengenai penguasaan tanah obyek sengketa oleh selain dari ahli
ah

waris H. Ali;
es

Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat untuk menguatkan dalil-


M

ng

dalil gugatannya para Penggugat juga mengajukan 4 (empat) orang saksi di


persidangan, yang didengarkan keterangannya dibawah sumpah, yaitu saksi
on
gu

Halaman 64 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
RAHMAN GAFAR, H.M.S. YAHYA, PAULUS ANGKA SAMPETODING dan TARA
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SAMPETODING;

a
Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 309 R.Bg.(Pasal 1908

si
KUHPerdata) menentukan dalam mempertimbangkan nilai kesaksian hakim harus
mempertimbangkan kesesuaian atau kecocokan antara keterangan para saksi,

ne
ng
kesesuaian kesaksian dengan apa yang diketahui dari segi lain tentang perkara
yang disengketakan, pertimbangan yang mungkin ada pada saksi untuk

do
gu
menuturkan kesaksiannya, cara hidup, adat-istiadat serta martabat para saksi dan
segala sesuatu yang sekiranya mempengaruhi tentang dapat tidaknya dipercaya
seorang saksi;

In
A
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 1 yang diajukan oleh para
Penggugat yaitu RAHMAN GAFAR yang menyatakan pada pokoknya bahwa
ah

lik
sebelumnya saksi tidak tahu yang dipermasalahkan antara para Penggugat
dengan para Tergugat baru sekarang saksi mengetahuinya, bahwa saksi tahu
am

ub
tentang tanah Lapangan Gembira, bahwa saksi mengetahui tanah lapangan
gembira karena saksi biasa datang ke tanah itu karena bapak saksi bekerjasama
(kongsi) dengan Haji Ali sebagai pedagang kopi dan saat itu saksi dengar Haji Ali
ep
k

yang membeli tanah itu dari salah seorang yaitu orang Bugis, dan bapak saksi
ah

juga yang membeli ruko Haji Ali yang ada disudut tanah itu, ruko itu ditempati Haji
R

si
Ali jika datang ke Toraja, bahwa setahu saksi tanah tersebut jadi pacuan kuda
tahun 1950-an saat saksi masih SD, bahwa setahu saksi pada tahun 1950-an

ne
ng

tanah itu masih kosong, tahun 1980-an baru ada sekolah, sekolah olah raga,
bahwa setahu saksi tanah Haji Ali biasa disebut orang sebagai pacuan kuda,

do
bahwa saksi mengetahui kalau tanah itu milik Haji Ali karena Haji Ali kerjasama
gu

dengan bapak saksi, bahwa saksi pernah bertemu dengan Haji Ali saat saksi
masih kecil, bahwa bapak saksi bernama YAKOB SAMPE TODING, bahwa setahu
In
A

saksi bapak saksi pernah diberi kuasa oleh anaknya Haji Ali yang bernama Rasyid
Ali untuk mengurus tanah itu pada tahun 1970-an, bahwa saksi mendengar
ah

lik

langsung tentang hal itu dari bapak saksi bahkan ada surat kuasanya, bahwa
setahu saksi pada tahun 1980-an yang ada dalam obyek sengketa hanya sekolah,
m

belum ada gedung olah raga dan Kantor Telkom, bahwa saksi tidak tahu apa
ub

sebabnya gedung-gedung itu berdiri diatas obyek sengketa, bahwa setahu saksi
ka

pada saat saksi lihat sudah berbentuk lapangan, bahwa setahu saksi tidak ada
ep

masyarakat yang tinggal dalam lokasi pacuan kuda, bahwa saksi tidak tahu apa
sebabnya tanah tersebut tidak ditempati orang, bahwa saksi tinggal di dekat
ah

Lapangan Bakti jaraknya sekitar 150 meter dari obyek sengketa jika saksi datang
es

di Rantepao, bahwa saksi pada tahun 1983 tinggal di ruko yang dibeli bapak saksi
M

ng

dari Haji Ali, bahwa setahu saksi ruko yang dibeli bapak saksi dari Rasyid Ali pada
tahun 1970-an sebanyak 7 (tujuh) petak, bahwa setahu saksi Rasyid Ali tinggal di
on

Makassar, bahwa menurut yang saksi dengar Haji Ali memperoleh tanah tersebut
gu

Halaman 65 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
karena beli, karena Haji Ali asalnya dari Kalosi, bahwa saksi tidak tahu kapan Haji
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ali membeli tanah tersebut, bahwa saksi mengetahui kalau Haji Ali membeli tanah

a
tersebut karena Haji Ali bukan orang Toraja, Haji Ali bukan penduduk asli tetapi

si
orang Kalosi, bahwa setahu saksi bapak saksi mulai tinggal di ruko yang dibeli dari
Haji Ali pada tahun 1983, bahwa saksi mengetahui kalau tanah pacuan kuda milik

ne
ng
Haji Ali saksi dengar dari orang disekitar itu dan juga dari bapak saksi, bahwa
tanah pacuan kuda itu milik Haji Ali yang dibeli, bahwa saksi pernah mendengar

do
gu
orang yang namanya Ambo’ Badde’ tetapi saksi tidak pernah melihat orangnya
katanya orang Bugis yang kerjanya pedagang, bahwa saksi tidak tahu siapa yang
datang duluan di Rantepao apakah Haji Ali atau Ambo’ Badde’, bahwa saksi yakin

In
A
kalau tanah pacuan kuda adalah milik Haji Ali, bahwa setahu saksi jarak ruko yang
dibeli bapak saksi dengan obyek sengketa sekitar 100 meter, bahwa menurut
ah

lik
saksi ada tanah-tanah Haji Ali yang lain dekat dengan lapangan tetapi saksi tidak
tahu yang mana karena saksi dengar dari orang lain bahwa orang-orang beli tanah
am

ub
tersebut dari Haji Ali, bahwa setahu saksi Haji Ali tinggalkan Toraja karena takut
dengan Jepang pada saat itu dan pergi ke Jawa sekitar tahun 1942, bahwa saksi
lahir tahun 1958, bahwa saksi tidak tahu batas-batas obyek sengketa yang saksi
ep
k

tahu ada BRI disekitar obyek sengketa, bahwa setahu saksi kantor BRI disebelah
ah

timur obyek sengketa karena sebelah baratnya jalan raya, bahwa setahu saksi
R

si
lokasi tanah obyek sengketa masuk wilayah tanah adat Ba’lele, bahwa saksi tidak
tahu apa hubungannya Haji Ali dengan tanah adat Ba’lele, saksi hanya mendengar

ne
ng

kalau ada masyarakat Ba’lele yang menjual tanahnya itu, bahwa saksi hanya
mendengar kalau tanah itu dijual tetapi saksi tidak melihat buktinya, bahwa saksi

do
tidak tahu sebab Pemda membangun sekolah ditanah itu, bahwa saksi tidak tahu
gu

pada saat pembangunan dilokasi itu apakah Rasyid Ali keberatan karena saksi
hanya mendengar kalau ada Pengacara di Makassar yang dipakai pada saat itu
In
A

tetapi saksi tidak mengetahui bagaimana penyelesaiannya, bahwa setahu saksi


kantor Telkom masuk juga dalam lokasi obyek sengketa, bahwa saksi tidak tahu
ah

lik

mengenai gudang Perhutani, bahwa saksi hanya mendengar mengenai tanah


tersebut, saksi tidak pernah melihat data-data ataupun surat-suratnya, bahwa
m

menurut saksi Haji Ali membeli tanah tersebut dari Ambo’ Badde’, bahwa setahu
ub

saksi Ambo’ Badde’ tidak ada hubungannya dengan orang Ba’lele, bahwa saksi
ka

sejak kecil sering bolak balik dari Makassar ke Toraja, umur saksi sekitar 2 atau 3
ep

tahun sudah mulai ke Toraja, bahwa saksi tinggal di Toraja kadang 1 (satu) hingga
2 (dua) bulan kemudian kembali lagi ke Makassar, bahwa saksi pernah bertemu
ah

dengan Haji Ali, tetapi saksi sudah tidak ingat kapan Haji Ali meninggal, bahwa
es

setahu saksi Haji Ali meninggalkan Toraja karena adanya perang dunia ke-2,
M

ng

bahwa menurut saksi perang dunia ke-2 tahun 1941-1945, bahwa saksi hanya
taunya dengar dari bapak saksi Haji Ali membeli tanah seluas tanah sengketa itu
on

kepada Ambo’ Badde’, bahwa saksi tidak tahu kapan Haji Ali kembali ke Toraja,
gu

Halaman 66 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
saksi hanya mendengar percakapan bapak saksi dengan Rasyid Ali kalau Haji Ali
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sembunyi karena mau dibunuh Jepang karena kerjasama dengan Belanda, bahwa

a
saksi pernah mendengar pada tahun 1970-an kalau Rasyid Ali mau

si
memperkarakan tanah obyek sengketa tersebut dan pernah memberikan kuasa
kepada bapak saksi untuk mengurus tanah, bahwa saksi waktu SD sekolah di

ne
ng
Makassar dan saksi juga pernah sekolah di Makale di SD selama 2 (dua) tahun,
bahwa saksi sering mendengar kalau tanah obyek sengketa adalah tanahnya Haji

do
gu
Ali karena saksi sering mendengar percakapan keluarga karena anaknya Haji Ali
sering kerumah bapak saksi kalau ke Jakarta, bahwa saksi meninggalkan Toraja
pada saat SD kelas 2 kemudian saksi sekolah SMA di Jakarta, Bahwa saksi tidak

In
A
tahu berapa luas tanahnya Haji Ali, yang saksi dengar tanah pacuan kuda milik
Haji Ali, bahwa saksi mengetahui mengenai tanah obyek sengketa karena saksi
ah

lik
berkerabat dekat dengan Rasyid Ali dan ada saudaranya kawin dengan keluarga
saksi, bahwa saksi bertemu dengan Haji Ali di Makassar pada saat lebaran dan
am

ub
saat itu saksi masih anak-anak, bahwa saksi tidak tahu apa pekerjaan Haji Ali
selain pedagang, bahwa setahu saksi obyek sengketa digelar dengan nama
pacuan kuda karena dulu tempat itu untuk ditempati pacuan kuda, bahwa saksi
ep
k

tidak tahu apakah tanah itu dijadikan pacuan kuda setelah dibeli oleh Haji Ali atau
ah

sebelum di beli Haji Ali, bahwa setahu saksi setelah Haji Ali pergi mengungsi Haji
R

si
Ali pernah kembali ke Toraja beberapa kali namun saksi tidak tahu tahun berapa
kembali ke Toraja, bahwa setahu saksi selain tanah yang disengketakan masih

ne
ng

ada tanahnya Haji Ali yang lain karena saksi dengar dari orang kalau tanah dekat
obyek sengketa dulunya milik Haji Ali termasuk ruko bapak saksi, bahwa saksi

do
tidak tahu apakah ada keluarganya Haji Ali yang tinggal di dekat obyek sengketa
gu

sekarang, bahwa setahu saksi dulu obyek sengketa dekat dengan pasar lama,
bahwa setahu saksi Rasyid Ali datang menemui bapak saksi pada tahun 1970-an
In
A

untuk mengurus tanah sengketa;


Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 2 yang diajukan oleh para
ah

lik

Penggugat yaitu H.M.S. YAHYA yang menyatakan bahwa setahu saksi yang
dipermasalahkan antara para Penggugat dengan para Tergugat sekarang adalah
m

masalah tanah, bahwa saksi kenal dengan Haji Ali dan pernah bertemu dengan
ub

Haji Ali, bahwa setahu saksi Haji Ali di Rantepao dulu tinggal di perapatan dekat
ka

pos Polisi sekarang ditempati billyard, bahwa seingat saksi waktu saksi melihat
ep

Haji Ali umur saksi sudah 9 (sembilan) tahun, bahwa setahu saksi tanahnya Haji
Ali mulai dari Haji Peci sampai pacuan kuda, bahwa menurut cerita yang saksi
ah

dengar bahwa Ambo’ Badde’ yang menjual tanah itu kepada Haji Ali, bahwa
es

setahu saksi Ambo’ Badde’ orang Bugis, bahwa saksi pernah melihat Ambo’
M

ng

Badde’ dulu tinggal di jalan Palopo, bahwa saksi orang Bugis tetapi lahir di Toraja,
bahwa setahu saksi bapak saksi datang ke Toraja berdagang, bahwa setahu saksi
on

yang ada dalam obyek sengketa ada 2 (dua) petak sawah dan ada lapangan
gu

Halaman 67 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pacuan kuda, bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah obyek sengketa, menurut
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
teman saksi sekitar 3 (tiga) hektar, bahwa setahu saksi Haji Ali peroleh tanah

a
tersebut dari membeli, bahwa menurut saksi, Haji Ali meninggalkan Toraja sekitar

si
tahun 1944-1945 pada saat pendaratan Jepang, karena orang yang dekat dengan
pemerintah Belanda dicari semua, bahwa saksi meninggalkan Toraja tahun 1952

ne
ng
dan kembali ke Toraja tahun 1984, bahwa menurut saksi keadaan obyek sengketa
sewaktu saksi kembali ke Toraja sudah banyak bangunan didalamnya, dan saat itu

do
gu
saksi bilang itu milik Haji Ali, bahwa saksi tidak tahu ada berapa anak Haji Ali,
bahwa terakhir saksi bertugas di kodam 1414 Hasanuddin setelah pensiun baru
saksi kembali ke Toraja, bahwa saksi tidak tahu apakah masih ada sanak

In
A
saudaranya Haji Ali yang tinggal di Rantepao, bahwa setahu saksi batas-batas
tanah obyek sengketa yaitu sebelah timur berbatasan dengan Tugu Pahlawan,
ah

lik
sebelah Barat berbatasan dengan BRI, sebelah Utara berbatasan dengan jalan
Palopo, sebelah Selatan berbatasan dengan jalan/kantor Polsek Rantepao, bahwa
am

ub
saksi sering datang ke obyek sengketa waktu umur saksi 5 sampai 8 tahun untuk
bermain sepak bola, bahwa setahu saksi Haji Ali berasal dari Enrekang/Kalosi,
bahwa saksi tidak tahu Haji Ali dulu berdagang apa, bahwa saksi dulu di Rantepao
ep
k

tinggal di Malango’ dekat rumah pak Tappang, bahwa saksi tinggal di Toraja sejak
ah

saksi tamat SMP, bahwa menurut informasi yang saksi dengar tanah-tanah
R

si
disekitar pacuan kuda adalah milik Haji Ali karena orang-orang Bugis yang tinggal
disitu, bahwa saksi tidak tahu di Rantepao Haji Ali tinggal dimana, bahwa setahu

ne
ng

saksi tentang tanah pacuan kuda ada 2 (dua) petak sawah ditengah pacuan kuda,
bahwa setahu saksi sawah itu milik Haji Ali karena tanahnya pemilik pacuan kuda,

do
bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan tanah Haji Ali di pacuan kuda tersebut,
gu

saksi hanya dengar jika Haji Ali membeli dari Ambo’ Badde’, bahwa saksi tidak
pernah melihat surat-surat mengenai tanah tersebut, bahwa saksi tidak pernah
In
A

dengar ada orang meminta ijin untuk membangun, bahwa saksi pernah dengar
kalau ada anaknya Haji Ali yang menuntut haknya pada saat pemerintahan Tarsis
ah

lik

Kodrat, bahwa saksi mendengarnya setelah saksi pensiun, bahwa setahu saksi
ada sawah dalam obyek sengketa sebelum saksi keluar dari Toraja, bahwa saksi
m

tidak tahu apakah obyek sengketa masuk wilayah adat Ba’lele, bahwa saksi tidak
ub

tahu batas pacuan kuda karena bentuknya oval, bahwa saksi tidak tahu siapa
ka

yang membuka pacuan kuda karena saksi belum lahir, bahwa seingat saksi dulu
ep

waktu saksi datang ke lokasi sengketa lewat yang ada kantor Polsek sekarang
dan pulang juga lewat situ, bahwa setahu saksi sekarang yang ada didalam obyek
ah

sengketa adalah ada GOR, sekolah, kantor Telkom dan ada kantor Kehutanan,
es

bahwa setahu saksi pada tahun 1984 sudah ada bangunan didalam tanah obyek
M

ng

sengketa, bahwa saksi tidak ada yang kenal dengan keluarga Haji Ali, Bahwa
menurut saksi jarak rumah saksi di jalan S. Tappang dengan obyek sengketa ± 1
on

(satu) km, bahwa saksi mendengar cerita dari banyak orang kalau tanah tersebut
gu

Halaman 68 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
milik Haji Ali dari orang Toraja salah satunya Ne’ Balle’ dan dari orang bukan asli
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Toraja juga, Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang yang dikuasakan oleh Haji

a
Ali untuk mengurus tanahnya pada saat Haji Ali meninggalkan Toraja karena saksi

si
hanya melihat Ambo’ Badde’ yang tinggal disitu, bahwa saksi tidak tahu keturunan
Ambo’ Badde’, bahwa setahu saksi tidak ada keturunan Haji Ali tinggal di Toraja,

ne
ng
bahwa menurut saksi hampir setiap hari saksi meihat Haji Ali dirumahnya saat di
toraja, bahwa seingat saksi dulunya obyek sengketa sebagian tanah kering,

do
gu
sebagian sawah dan ada pacuan kuda, bahwa saksi tidak tahu siapa yang
mengolah tanah tersebut dulunya namun saksi hanya mendengar kalau tanah
tersebut milik Haji Ali, bahwa setahu saksi Ambo Badde dulu tinggal di luar

In
A
lapangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 3 yang diajukan oleh Penggugat
ah

lik
yang bernama PAULUS ANGKA SAMPETODING menyatakan bahwa setahu
saksi yang disengketakan antara para Penggugat dengan para Tergugat sekarang
am

ub
adalah masalah tanah bekas pacuan kuda di lapangan gembira, bahwa setahu
saksi tanah tersebut adalah milik Haji Ali karena saksi dengar dari bapak saksi
sewaktu tanah yang dekat Polsek diambil orang tua saksi kemudian saksi
ep
k

bertanya kepada bapak saksi kenapa bukan tanah itu yang diambil lalu kata bapak
ah

saksi itu tanah milik Haji Ali, bahwa saksi lahir di Rantepao dan terakhir saksi
R

si
tinggal di Rantepao tahun 1964, bahwa seingat saksi saat saksi masih SMP belum
ada bangunan dalam obyek sengketa, masih berbentuk lapangan, bahwa menurut

ne
ng

saksi dulu bentuk lapangan dikelilingi oleh jalanan dan sekarang saksi lihat sudah
ada bangunan kantor Kehutanan, bahwa setahu saksi pada tahun 1964 belum ada

do
rumah penduduk dan belum ada juga kantor BRI disekitar obyek sengketa, bahwa
gu

setahu saksi antara Y.P. Sampe Toding dengan Haji Ali ada hubungan dagang,
bahwa saksi tidak tahu siapa yang menjaga tanah obyek sengketa setelah Haji Ali
In
A

meninggalkan Toraja, bahwa saksi memiliki tanah dekat obyek sengketa disekitar
pasar Rantepao dan ada sawah orang tua saksi dibagian selatan tanah Haji Ali,
ah

lik

bahwa saksi sekarang tidak tahu lagi batas-batas tanah obyek sengketa karena
sudah banyak bangunan, bahwa saksi tidak tahu dari mana Haji Ali peroleh tanah
m

tersebut, bahwa seingat saksi waktu saksi ditunjukkan oleh bapak saksi tanah
ub

obyek sengketa saksi berada di dekat obyek sengketa dan saksi pernah juga
ka

mendengar orang menyebutnya kalau tanah obyek sengketa tanah to sallang


ep

(tanah orang muslim), bahwa menurut saksi orang tua saksi pensiunan tentara,
Bahwa setahu saksi pada tahun 1973 tanah sudah jadi lapangan bola, namun kata
ah

orang lapangan itu sebelumnya jadi pacuan kuda, bahwa saksi tidak menanyakan
es

apakah Haji Ali yang memberikan untuk dijadikan lapangan bola, bahwa setahu
M

ng

saksi tanah disekitar tanah sengketa adalah penguasaan orang Ba’lele, bahwa
saksi tidak tahu apakah ada orang Ba’lele yang menjual tanah obyek sengketa,
on

bahwa saksi melihat sudah ada bangunan kantor Kehutanan, bahwa saksi tidak
gu

Halaman 69 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
tahu siapa yang memberi ijin Kehutanan untuk bangun disitu, bahwa saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pernah mendengar ada orang dari pihak Haji Ali keberatan setelah ada bangunan

a
dalam obyek sengketa, bbahwa saksi tidak pernah melihat Haji Ali secara

si
langsung hanya dengar ceritanya saja, bahwa setahu saksi tanah obyek sengketa
dan sekitarnya adalah milik orang Ba’lele namun saksi tidak tahu bagaimana Haji

ne
ng
Ali memperolehnya, bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang terletak
disebelah selatan obyek sengketa termasuk tanah orang Ba’lele, namun orang tua

do
gu
saksi sudah menjualnya, bahwa saksi tidak tahu apakah ada tanah disekitar
lapangan yang dijual oleh orang lain, bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah
kosong yang saksi lihat waktu itu, bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang

In
A
terletak disebelah selatan obyek sengketa yang sudah dijual adalah milik ibu saksi
dari Ba’lele, bahwa setahu saksi waktu saksi masih kecil bentuk obyek sengketa
ah

lik
berupa tanah kosong saja, yang saksi dengar kalau tanah itu tempat pa’palarian
narang/pacuan kuda, bahwa menurut saksi tanah yang disebelah selatan obyek
am

ub
sengketa yang saksi maksud tidak masuk dalam lapangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 4 yang diajukan oleh Penggugat
yang bernama TARRA SAMPETODING menyatakan bahwa setahu saksi tentang
ep
k

obyek sengketa adalah bapak saksi yang membangun kota Rantepao, bahwa
ah

setahu saksi tanah itu dulunya sawah-sawah dan ditenderkan oleh Belanda
R

si
kepada pengusaha diantaranya Baba’ Kandilo’ dan beberapa orang lagi dan Haji
Ali yang penawarannya tertinggi, namun Ambo’ Badde’ yang membeli sawah itu

ne
ng

tetapi tidak sanggup untuk membangun pacuan kuda sehingga Haji Ali yang
membeli sawah-sawah itu dan membuat pacuan kuda, bahwa setahu saksi tanah

do
obyek sengketa adalah milik Haji Ali menurut bapak saksi sampai sekarang,
gu

bahwa setahu saksi pemerintah daerah tidak pernah meminta kepada Haji Ali,
bahwa setahu saksi pernah ada dari keluarga Haji Ali yang keberatan mengenai
In
A

tanah obyek sengketa tetapi tidak ada tanggapan dari Pemerintah, bahwa setahu
saksi luas tanah obyek sengketa ± 3 hektar, bahwa setahu saksi bangunan
ah

lik

sekolah termasuk lokasinya pacuan kuda sampai jalan ke Batulelleng, bahwa


setahu saksi pacuan kuda termasuk dalam distrik Tikala dulu masuk wilayah adat
m

Ba’lele, bahwa setahu saksi pemilik tanah obyek sengketa dulu banyak orang,
ub

namun obyek sengketa dibeli Ambo’ Badde’ dari 10 (sepuluh) orang Ba’lele
ka

pemiliknya dan dibuatlah pacuan kuda namun Ambo’ Badde’ tidak sanggup
ep

membuat pacuan kuda kamudian Ambo’ Badde’ menjualnya kepada Haji Ali,
bahwa setahu saksi yang dimaksudkan pacuan kuda adalah keseluruhan tanah
ah

obyek sengketa masuk pacuan kuda, bahwa saksi pernah melihat surat bukti
es

pembelian (buku kongsinya) tanah obyek sengketa tersebut, bahwa setahu saksi
M

ng

pada tahun 1982 tanah obyek sengketa sudah ada lapangan, bahwa setahu saksi
pada tahun 1982 sudah ada bangunan, namun lapangan yang duluan baru
on

bangunan, bahwa saksi tidak pernah mendengar pemda membeli tanah obyek
gu

Halaman 70 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
sengketa dan pemda juga tidak mempunyai surat-suratnya, bahwa saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pernah melihat surat Rasyid Ali yang dikirim kepada pemerintah namun saksi

a
dengar untuk dimediasi dengan pemerintah, Bahwa saksi mendengar ahli waris

si
Haji Ali keberatan saat ada bangunan dalam lapangan, bahwa setahu saksi yang
membangun dilapangan adalah pemerintah daerah, bahwa saksi tidak tahu

ne
ng
apakah mendapat ijin saat membangun di lapangan tersebut, bahwa setahu saksi
Haji Ali membeli tanah obyek sengketa tersebut dari Ambo’ Badde’ dan Ambo’

do
gu
Badde’ membeli tanah tersebut dari 10 (sepuluh) orang, bahwa setahu saksi saat
tanah obyek sengketa tersebut dibeli berupa tanah kosong dan berbentuk sawah,
bahwa saksi melihat bukti-bukti pembeliannya Haji Ali dari bapak saksi, bahwa

In
A
setahu saksi Ambo’ Badde’ membeli tanah obyek sengketa dari masyarakat
(perorangan) Ba’lele dan pastinya ada bukti-buktinya, bahwa setahu saksi Ambo’
ah

lik
Badde’ menjual kepada Haji Ali ketika Ambo’ Badde’ menang tender dan tidak
sanggup membangun pacuan kuda, bahwa setahu saksi Haji Ali tidak
am

ub
meninggalkan Toraja pada saat itu tetapi selalu bolak balik ke Toraja, bahwa
setahu saksi dulu ada orang yang menjaga tanah dan pertokoannya Haji Ali,
bahwa setahu saksi pertokoan Haji Ali sudah dibeli bapak saksi dan sertifikatnya
ep
k

ada sama saksi;


ah

Menimbang, bahwa jika dihubungkan antara keterangan saksi-saksi yang


R

si
diajukan oleh Penggugat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa keterangan
saksi ke 1, saksi ke 2 dan saksi ke 4 tersebut saling bersesuaian, dalam hal : jual

ne
ng

beli tanah sengketa antara La Boeloe Ambo Bade sebagai Penjual dan H. Ali
sebagai Pembeli dan keterangan saksi 4 menyatakan pernah melihat surat-surat

do
bukti pembelian tanah sengketa oleh H. Ali di rumah bapak saksi bersesuaian pula
gu

dengan Surat Pengakuan Penjualan (bukti surat P.2) yang diajukan para
Penggugat;
In
A

Menimbang, bahwa dihubungkan antara keterangan saksi-saksi yang


diajukan oleh Penggugat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa keterangan
ah

lik

saksi ke 1 dan saksi ke 2 saling bersesuaian, dalam hal tanah sengketa adalah
tanah pacuan kuda milik H. Ali;
m

Manimbang, bahwa Saksi 1 yang bernama RAHMAN GAFAR sering berada


ub

di lokasi tanah sengketa karena ayah saksi yang bernama Jakob Sampetoding
ka

adalah kongsi dagang kopi H. Ali sehingga saksi tahu persis mengenai tanah
ep

obyek sengketa, bahwa H. Ali menguasai tanah sengketa dengan membangun


rumah toko (ruko) di sudut tanah sengketa dan ditempati oleh H. Ali bila ke Toraja;
ah

Menimbang, bahwa Persangkaan sebagai alat bukti diatur dalam Pasal 173
es

HIR, Pasal 310 RBG, dan Pasal 1915-1922 KUH Perdata. yang diperoleh dengan
M

ng

cara menyimpulkan atau menarik/mengambil kesimpulan dari peristiwa-peristiwa


hukum yang terjadi dalam persidangan;
on
gu

Halaman 71 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1915 KUH Perdata di jelaskan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa Persangkaan-persangkaan ialah kesimpulan-kesimpulan yang oleh

a
undang-undang atau oleh hakim ditariknya suatu peristiwa yang terkenal ke arah

si
suatu yang tidak terkenal. dari Pasal tersebut dapat dibedakan bahwa
persangkaan terdiri dari dua macam, yaitu:

ne
ng
1. Persangkaan Undang-Undang (berdasarkan Pasal 1916 KUH Perdata)
2. Persangkaan Hakim. (diatur dalam Pasal 1922 KUH Perdata)

do
gu Menimbang bahwa selanjutnya dari keterangan saksi-saksi yang diperoleh
di Persidangan diperoleh fakta :
Bahwa tanah obyek sengketa dahulu dikenal sebagai lapangan pacuan

In

A
kuda, kemudian dikenal dengan nama lapangan gembira dan dibangun
sekolah guru olah raga yang selanjutnya menjadi SMA Negeri 2 Rantepao;
ah

lik
 Bahwa keterangan saksi H.M.S. YAHYA dan TARRA SAMPETODING
dihubungkan dengan keterangan saksi Tergugat yang juga menyatakan
am

ub
mengenal La Amboe Bade dan H. Ali;
 Bahwa keterangan saksi RAHMAN GAFAR dan PAULUS ANGKA
SAMPETODING menyatakan bahwa tanah obyek sengketa adalah milik H.
ep
Ali yang diperoleh dari jual beli dengan La Boeloe Ambo Bade, bahkan
k

saksi TARRA SAMPETODING menyatakan pernah melihat surat-surat bukti


ah

pembelian tanah sengketa oleh H. Ali di rumah bapak saksi dan juga
R

si
menyatakan dahulu tidak ada yang membangun di atas tanah obyek

ne
sengketa karena telah dikenal tanah obyek sengketa adalah milik H. Ali dan
ng

saksi RAHMAN GAFAR menyatakan tanah obyek sengketa pernah


digunakan oleh H. Ali dengan membangun ruko yang ditempati oleh H. Ali

do
gu

bila ke Toraja;
 Bahwa keterangan saksi Tergugat bernama RIMBA DENGEN menyatakan
bahwa orang tua saksi pernah berselisih paham dengan La Boeloe Ambo
In
A

Bade, karena adanya keberatan dari La Boeloe Ambo Bade kepada orang
tua saksi untuk mengerjakan tanah obyek sengketa karena masih termasuk
ah

lik

lapangan pacuan kuda dan La Boeloe Ambo Bade sempat menyebut nama
Ali beberapa kali;
 Bahwa dalam jawaban, Turut Tergugat juga mengakui H. Abd. Rasyid Ali
m

ub

salah seorang ahli waris H. Ali pernah mengajukan gugatan tentang tanah
ka

obyek sengketa di Pengadilan Negeri Makale dihubungkan dengan bukti


ep

surat T.1-6 dan bukti surat TT-8 menunjukkan BPN pernah dipanggil
sebagai Tergugat atas gugatan dari H. Abd. Rasyid Ali;
ah

Menimbang, bahwa dengan adanya keterangan saksi yang bersesuaian


es

menyatakan adanya jual beli tanah obyek sengketa antara La Boeloe Ambo Bade
M

ng

sebagai Penjual dan H. Ali sebagai pembeli, adanya keterangan saksi yang
pernah melihat surat-surat bukti pembelian tanah sengketa oleh H. Ali dari La
on

Boeloe Ambo Bade dirumah orangtuanya dihubungkan pula dengan bukti P.2 yang
gu

Halaman 72 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
menyatakan pengakuan penjualan tanah sengketa dari La Boeloe Ambo Bade
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepada H. Ali, pernah adanya penguasaan tanah obyek sengketa oleh H. Ali

a
dengan dibangunnya ruko dan orang tua saksi ada yang membeli tanah disekitar

si
tanah obyek sengketa dari H. Ali dan terkait penggunaan tanah obyek sengketa
oleh selain H. Ali pernah adanya keberatan kepada orang tua saksi RIMBA

ne
ng
DENGEN dari seseorang yang mengaku bernama H. Ali dengan membawa tiga
lembar surat namun surat tersebut dibuang oleh orang tua saksi RIMBA DENGEN,

do
gu
kemudian juga adanya keberatan dari La Boeloe Ambo Bade kepada orang tua
saksi Tergugat yaitu RIMBA DENGEN karena tanah yang dikuasai oleh orang tua
saksi RIMBA DENGEN masih termasuk lapangan pacuan kuda dengan menyebut

In
A
nama Ali beberapa kali kemudian keberatan dari H. Abd. Rasyid Ali sebagai ahli
waris H. Ali atas penguasaan tanah obyek sengketa oleh pihak lain yang diakui
ah

lik
Turut Tergugat sehingga diperoleh persangkaan berat bahwa tanah obyek
sengketa adalah milik H. Ali yang sekarang jatuh ke para Penggugat sebagai ahli
am

ub
warisnya;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memperoleh fakta
bahwa tanah sengketa merupakan harta peninggalan H. Ali;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, para Penggugat


ah

dapat membuktikan dalil pokok gugatannya bahwa tanah obyek sengketa adalah
R

si
milik H. Ali dan oleh karena H. Ali telah meninggal dunia maka tanah tersebut
menjadi milik para Penggugat sebagai ahli warisnya;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat I harus membuktikan dalil


sangkalannya bahwa penguasaan Pemerintah Tana Toraja sampai saat ini telah

do
berlangsung kurang lebih 74 tahun maka sangat jelas bahwa Penguasaan
gu

tersebut telah melewati penguasaan dengan tidak melawan hukum/etikat baik


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1963 KUHPerdata dan dalil sangkalan
In
A

adanya lembaga rechtsverwerking dan Tergugat II memiliki tanah obyek sengketa


berdasarkan Sertifikat Hak Pengelolaan No. 25 Tahun 1994 dan Turut Tergugat
ah

lik

harus membuktikan dalil sangkalannya bahwa penguasaan oleh Tergugat I tidak


melawan hukum;
m

Menimbang, bahwa Tergugat I untuk menguatkan dalil sangkalannya telah


ub

mengajukan bukti berupa bukti T.I-1 sampai dengan T.I-7;


ka

Menimbang, bahwa Tergugat II untuk menguatkan dalil sangkalannya


ep

telah mengajukan bukti berupa bukti T.II-1 sampai dengan T.II-2;


Menimbang, bahwa Turut Tergugat untuk menguatkan dalil sangkalannya
ah

telah mengajukan bukti berupa bukti TT-1 sampai dengan TT-17;


es

Menimbang, bahwa selain bukti surat-bukti surat diatas, Tergugat I dan


M

ng

Tergugat II mengajukan Saksi-Saksi yaitu 1. NATHAN LIMBONG, 2. RIMBA


DENGEN, 3. OKTOVIANUS KUBU, dan 4. YAN SAMBO;
on
gu

Halaman 73 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa dalil sangkalan dalam jawaban Tergugat I dan Tergugat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
II pada pokoknya : bahwa Tergugat I mendalilkan bahwa penguasaan Pemerintah

a
Tana Toraja sampai saat ini telah berlangsung kurang lebih 74 tahun maka sangat

si
jelas bahwa Penguasaan tersebut telah melewati penguasaan dengan tidak
melawan hukum/etikat baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1963

ne
ng
KUHPerdata dan dalil sangkalan adanya lembaga rechtsverwerking dan Tergugat
II pada pokoknya mendalilkan memiliki tanah obyek sengketa berdasarkan

do
gu
Sertifikat Hak Pakai No. 25 Tahun 1994 sebagaimana bukti T.II-1;
Menimbang, bahwa kurun waktu penguasaan tanah obyek sengketa oleh
Tergugat I tidak serta merta membuktikan dia berhak atas tanah obyek sengketa;

In
A
Menimbang, bahwa dalam hukum adat jika seseorang selama sekian waktu
membiarkan tanahnya tidak dikerjakan, kemudian tanah itu dikerjakan orang lain
ah

lik
yang memperolehnya dengan itikat baik, maka hilanglah haknya untuk menuntut
kembali tanah tersebut. Hal inilah yang dalam hukum adat disebut sebagai
am

ub
lembaga rechtsverwerking;
Menimbang, bahwa dari fakta di Persidangan :
1. Bahwa H. Ali meninggalkan tanah obyek sengketa karena adanya perang
ep
k

melawan Jepang;
2. Bahwa setelah Indonesia merdeka tahun 1945 tanah obyek sengketa
ah

R
langsung dikuasai Tergugat I;

si
3. Bahwa berdasarkan keterangan saksi RIMBA DENGEN menerangkan H.
Ali pernah keberatan kepada orang tua saksi karena menguasai tanah

ne
ng

obyek sengketa demikian juga dengan La Boeloe Ambo Bade juga pernah
keberatan kepada orang tua saksi karena menguasai tanah obyek

do
gu

sengketa;
4. Bahwa berdasarkan keterangan saksi RAHMAN GAFAR dan TARA
SAMPETODING, ahli waris H. Ali terutama H. Abd. Rasyid Ali pernah
In
A

keberatan penguasaan tanah obyek sengketa oleh pihak selain ahli waris
H. Ali, bahkan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Makale (bukti
ah

lik

P.1);
5. Bahwa dari serangkaian fakta tersebut, Majelis menyimpulkan H. Ali tidak
membiarkan tanahnya tidak dikerjakan atau membiarkan tanahnya
m

ub

terlantar karena H. Ali meninggalkan tanah obyek sengketa disebabkan


adanya perang, kemudian setelah kemerdekaan tahun 1945 langsung
ka

ep

dikuasai oleh Tergugat I, sehingga penggunaan lembaga rechtsverwerking


adalah tidak beralasan apalagi H. Abd Rasyid Ali pernah menggugat tanah
ah

obyek sengketa maka perolehan hak karena daluarsa tidak dapat terjadi
R

apabila ada suatu peringatan, gugatan atau tuntutan hukum apapun oleh
es
M

pihak yang berhak kepada pihak yang hendak memperoleh hak karena
ng

daluarsa (Vide pasal 1978 sampai dengan pasal 1983 KUHPerdata),


on

sehingga menurut Majelis adalah tidak adil bila ahli waris H. Ali tidak
gu

Halaman 74 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
memiliki hak untuk menuntut tanah obyek sengketa karena tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa tidak sengaja ditinggalkan atau tidak ditelantarkan;

a
Menimbang, bahwa walaupun dalil sangkalan adanya lembaga

si
rechtsverwerking dari Tergugat I tidak beralasan, Majelis tetap mempertimbangkan
bukti para Tergugat berdasarkan bukti dari Badan Pertanahan Nasional (turut

ne
ng
Tergugat) yang diberitanda bukti TT.1 berupa Surat Permohonan Hak Pakai, dan
bukti TT.3 berupa iktisar permohonan hak pakai diterangkan bahwa tanah obyek

do
gu
sengketa dikuasai Pemerintah Daerah Tingkat II Toraja;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti dari Badan Pertanahan Nasional
(turut Tergugat) yang diberitanda bukti TT.2 berupa Risalah Pemeriksaan Tanah

In
A
diterangkan bahwa tanah sengketa sejak tahun 1960 telah menjadi tanah yang
langsung dikuasai oleh Negara;
ah

lik
Menimbang, bahwa pengertian tanah Negara dirumuskan secara tegas
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 1953 tentang penguasaan
am

ub
tanah-tanah Negara dalam pasal 1. huruf a. “Bahwa yang dimaksud dengan tanah
Negara ialah tanah yang dkuasai Negara”. Jika penjelasan PP aquo ditel aah,
maka substansi pengertian dari tanah Negara adalah semua tanah-tanah yang
ep
k

memang bebas sama sekali dari hak-hak yang melekat atas tanah (baik hak-hak
ah

barat, seperti eigendom, erfpacht dan opstaal, maupun hak adat seperti hak ulayat
R

si
dan hak pribadi), kemudian ditegaskan kembali pada tahun 1960, pada saat
ditetapkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang dalam penjelasan UUPA

ne
ng

dijelaskan bahwa tanah Negara adalah tanah yang langsung dikuasai oleh
Negara, yaitu tanah yang bebas sama sekali dari hak-hak yang melekatinya;

do
Menimbang, bahwa berkaitan dengan Pasal 1 huruf a Peraturan
gu

Pemerintah Nomor 8 tahun 1953 dan penjelasannya, tanah negara adalah tanah
yang dikuasai penuh oleh negara karena belum ada hak-hak atas tanah tertentu
In
A

yang membebaninya. Pemberian tanah negara dengan hak penguasaan kepada


instansi pemerintah dilakukan karena sudah tidak dimungkinkan lagi memberikan
ah

lik

hak milik atas tanah kepada instansi instansi pemerintah seperti halnya pada
waktu masih dianutnya asas domein verklaring berdasarkan Staatsblaad 1870
m

Nomor 118. Dengan berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 konsep negara


ub

memiliki tanah sudah tidak berlaku. Hal ini disebabkan Pasal 33 ayat (3) Undang-
ka

Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa negara mempunyai


ep

hak menguasai atas bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya bukan hak memiliki;
ah

Menimbang, bahwa dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 tahun 1965


es

tentang Pelaksanaan Konversi Hak Penguasaan Tanah Negara dan Ketentuan-


M

ng

Ketentuan Tentang Pelaksanaan Selanjutnya dinyatakan bahwa penguasaan atas


tanah-tanah negara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor
on

8 tahun 1953 yang telah diberikan kepada departemen-departemen, direktorat-


gu

Halaman 75 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
direktorat dan daerah-daerah swatantra sepanjang dikonversi menjadi hak pakai.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Namun apabila penguasaan tanah negara tersebut selain dipergunakan untuk

a
kepentingan instansi-instansi itu sendiri, dimaksudkan juga untuk dapat diberikan

si
dengan sesuatu hak kepada pihak ketiga maka hak penguasaan atas tanah
negara tersebut dikonversi menjadi hak pengelolaan;

ne
ng
Menimbang, bahwa merujuk Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 36
tahun 1997 menyatakan bahwa penerima hak pengelolaan adalah departemen,

do
gu
lembaga pemerintah non departemen, Pemerintah Daerah Tingkat I, Pemerintah
Daerah Tingkat II, Lembaga Pemerintahan lainnya dan Perusahaan Umum
(Perum) Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas);

In
A
Menimbang, bahwa Hak pengelolaan yang berasal dari pengkonversian
hak penguasaan berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965,
ah

lik
pada saat berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977
sudah didaftarkan di Kantor Sub. Direktorat Agraria setempat serta sudah ada
am

ub
sertifikatnya dipersamakan dengan hak pengelolaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 1977 jo. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974” Sebagai konsekuensi dengan adanya
ep
k

pendaftaran tersebut maka terhadap tanah-tanah hak pengelolaan yang belum


ah

didaftar tidak dapat disebut sebagai hak pengelolaan dan pemegang hak
R

si
pengelolaan tidak dapat memberikan kepada pihak ketiga;
Menimbang, bahwa tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan

ne
ng

penguasaan oleh Tergugat I tersebut telah didaftarkan apalagi penguasaan aquo


sejak tahun 1960 yang seharusnya telah dikonversi menjadi hak pengelolaan

do
sehingga pemberian tanah obyek sengketa kepada pihak ketiga (Sekolah guru
gu

olahraga kemudian menjadi SMA Negeri 2 Rantepao) pada tahun 1980 adalah
tidak sah;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis mempertimbangkan bukti


penguasaan Tergugat II berdasarkan Sertifikat Hak Pakai No. 25 sebagaimana
ah

lik

bukti T-2;
Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan pasal 32 Peraturan
m

Pemerintah No. 24 Tahun 1997 dalam Penjelasan Pasal 32 tersebut menyatakan


ub

sertifikat merupakan tanda bukti yang kuat namun bisa dibantah kekuatannya bila
ka

dapat dibuktikan ada ketidak benaran dari peralihan maupun penerbitannya


ep

berupa data fisik maupun data yuridisnya;


Menimbang, bahwa Sertifikat Hak Pakai No. 25 Tahun 1994 sebagaimana
ah

bukti T.II-1 harus dibuktikan terlebih dahulu apakah asal usul perolehan hak pakai
es

tersebut telah memenuhi prosedur yang telah ditentukan;


M

ng

Menimbang, bahwa dalam Pasal 41 UUPA. dinyatakan bahwa : Hak pakai


adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang
on

dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain yang memberikan
gu

Halaman 76 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
wewenang dan kebijakan yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik

a
tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan

si
tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-
undang ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TT.14 Majelis menyimpulkan bahwa
hak pakai Tergugat II berasal dari tanah yang dibebaskan dengan memberikan

do
gu
ganti rugi bertentangan dengan bukti T.1 yang pada pokoknya tanah obyek
sengketa adalah milik masyarakat adat Ba’lele dan tidak pernah diperjualbelikan
bertentangan pula dengan saksi NATHAN LIMBONG menyatakan bahwa tidak

In
A
mengenal penerima ganti rugi dari Tergugat II tersebut kecuali Pangloli selanjutnya
juga dijelaskan penerima ganti rugi dari Tergugat II bukanlah masyarakat adat
ah

lik
Ba’lele;
Menimbang, bahwa ganti rugi adalah penggantian terhadap kerugian baik
am

ub
bersifat fisik dan/atau nonfisik sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang
mempunyai tanah;
Menimbang, bahwa tidak ada satupun bukti yang dapat menunjukkan
ep
k

penerima ganti rugi tersebut adalah pemilik tanah, sehingga menurut hemat
ah

Majelis pembayaran ganti rugi tersebut berpotensi menimbulkan kerugian Negara


R

si
karena diberikan kepada orang yang tidak berhak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas Majelis berpendapat

ne
ng

ada tidak benaran data yuridis dan data fisik dalam hak pakai Tergugat II dan oleh
karena hak aquo tidak sah maka sertifikat hak Pakai sebagaimana bukti T. II-1

do
tidak memiliki kekuatan pembuktian;
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan


keterangan saksi-saksi yang diajukan Tergugat I dan Tergugat II;
In
A

Menimbang, bahwa saksi NATHAN LIMBONG menerangkan bahwa saksi


asli orang Toraja dari Ba’lele dan saksi sebagai pemangku adat, bahwa saksi
ah

lik

sebagai pemangku adat di Ba’lele di Tongkonan Limbong Pa’paelean, bahwa


setahu saksi wilayah adat Ba’lele mulai dari Gereja Penanian sampai di lembah
m

mengikuti sungai sampai ke Buntu Lepong, bahwa setahu saksi Objek sengketa
ub

masuk wilayah Ba’lele dan pas pertengahan wilayah Ba’lele, bahwa setahu saksi
ka

batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. Olah
ep

Raga, Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Pacuan Kuda tetapi ada lorong yang
potong, Sebelah Barat berbatasan dengan asrama Polsek, Bengkel dan BRI,
ah

bahwa setahu saksi Tanah objek sengketa dulu adalah tempat penggembalaan
es

kerbau orang Ba’lele termasuk nenek saksi, dan pada tahun 1956 saksi sekolah
M

ng

sudah ada lapangan disitu dan ada kantor perkebunan, bahwa setahu saksi Tanah
objek sengketa adalah kepunyaan masyarakat Ba’lele, bahwa saksi tidak pernah
on

dengar jika tanah objek sengketa diperjual belikan, bahwa setahu saksi Pada
gu

Halaman 77 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
tahun 1956 saksi sudah melihat ada lapangan dan sudah ada kantor Kehutanan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disitu, bahwa setahu saksi tidak ada orang yang keberatan atas tanah objek

a
sengketa setelah ada lapangan dan bangunan kantor, bahwa saksi tidak pernah

si
mendengar nama Haji Ali dan Ambo’ Badde’, bahwa setahu saksi tanah objek
sengketa pernah ada sawah didalam yang digarap oleh orang dari Ba’lele, Bahwa

ne
ng
setahu saksi dulu tanah objek sengketa orang lain masuk dengan ijin dari
tongkonan, bahwa setahu saksi orang yang datang mengolah sawah ditanah

do
gu
objek sengketa adalah orang dari tongkonan Tanete, Bahwa saksi tidak
mendengar pada saat pembuatan Pacuan kuda, bahwa setahu saksi tidak bisa
hanya 1 (satu) orang saja dari Ba’lele yang menjual tanah objek sengketa, harus

In
A
ijin dulu kepada banyak orang dan saksi juga keberatan jika ada yang menjual
tanah objek sengketa, bahwa setahu saksi tanah objek sengketa sudah di
ah

lik
hibahkan ke Pemerintah untuk kepentingan orang banyak, bahwa setahu saksi
yang ada dalam objek sengketa yaitu Gor, kantor Telkom, kantor Pusri,
am

ub
Puskesmas, bahwa menurut saksi tanah objek sengketa tidak mungkin ada lagi
yang mau menuntut karena sudah diserahkan orang tua saksi dan tidak mungkin
mau diambil lagi, Bahwa saksi mendengar dari orang tua saksi kalau tanah Objek
ep
k

sengketa bagian dari tanah Ba’lele, bahwa setahu saksi tidak ada orang yang
ah

menggadaikan tanah kering di Toraja kalau sawah boleh digadaikan oleh keluarga,
R

si
bahwa setahu saksi kalau ada yang menjual tanah tanpa sepengetahuan warga
tongkonan itu tidak dibenarkan, dan orang luar tidak boleh mengambil tanah disitu

ne
ng

tanpa seijin orang dari tongkonan, bahwa setahu saksi dulu orang menggadai
diukur dengan ukuran kerbau tidak dengan uang, bahwa saksi tidak tahu Pacuan

do
Kuda kapan dibangun karena sudah ada saat saksi lahir, bahwa saksi tidak tahu
gu

apakah ada yang keberatan pada saat Kantor Telkom dibangun, bahwa setahu
saksi Tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu Tongkonan Limbong Pa’paelean,
In
A

Tongkonan Lombok, Tongkonan Batu, Tongkonan Randanan, Bahwa setahu saksi


Objek sengketa masuk wilayah tongkonan Lombok, Tongkonan Randanan,
ah

lik

Limbong Pa’paelean dan Tongkonan Tanete, objek sengketa masuk


panglambaran /pelepasan kerbau nenek saksi dulu dimana objek sengketa dibagi
m

2 (dua) oleh Ne’ Siong dari tongkonan To’ Pangi, bahwa saksi membenarkan
ub

ketika ditunjukkan bukti berupa T.I-1, termasuk Ne’ Sangkin, Ne’ Bilang, Ne’
ka

Suppa, Nek Sakkararo dan Ne’ Biu’, bahwa setahu saksi dulu ada sawah dalam
ep

tanah objek sengketa karena pada saat tanah kering digenangi air kemudian
orang masuk membuat sawah, bahwa saksi tidak pernah mendengar apakah ada
ah

jual Beli atas objek sengketa, bahwa setahu saksi pada tahun 1956 objek
es

sengketa sudah jadi lapangan, bahwa saksi menetap di Toraja awal tahun 1991
M

ng

tapi sebelumnya saksi sering ke Toraja, bahwa saksi tidak tahu kapan gedung olah
raga dan kantor PT. Telkom dibangun ditanah objek sengketa, karena pada saat
on

saksi kembali ke Toraja bangunan itu sudah ada, bahwa menurut saksi PT. Telkom
gu

Halaman 78 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
mendapat tanah dari Pemerintah
putusan.mahkamahagung.go.id Daerah, bahwa menurut saksi yang
hk
menyerahkan tanah objek sengketa kepada pemerintah daerah adalah

a
Masyarakat Ba’lele yang memberikan tanah objek sengketa kepada Pemerintah

si
Daerah untuk kepentingan orang banyak, bahwa menurut saksi pasti orang tua
kami mengadakan kombongan (musyawarah) sebelum menyerahkan tanah itu,

ne
ng
bahwa saksi kenal Yakob Sampe Toding, bahwa setahu saksi Yakob Sampe
Toding hanya dibesarkan di Lamba’ tapi dia orang dari Kadundung, bahwa

do
gu
menurut saksi Tanah milik Sampe Toding yang ada di sekitar itu diperoleh karena
dibeli, bahwa saksi sudah tidak melihat pacuan kuda karena pada tahun 1956
saksi sudah melihat objek sengketa sudah jadi lapangan, bahwa saksi tidak tahu

In
A
kapan tanah objek sengketa diserahkan nenek saksi kepada pemerintah, bahwa
saksi tidak tahu zaman perintahan siapa pada saat tanah itu diserahkan, bahwa
ah

lik
menurut saksi Pemerintah diberikan tanah tersebut secara cuma-cuma saja tidak
ada ganti rugi, bahwa saksi tidak kenal D. Lamba’, bahwa saksi tidak tahu apakah
am

ub
pernah ada ganti rugi dari PT. Telkom karena dulu disitu ada rumah, bahwa saksi
mengetahui kalau tanah objek sengketa diserahkan kepada Pemerintah dari orang
tua, bahwa menurut saksi Tanah itu milik kami tetapi sudah diserahkan orang tua
ep
k

kami kepada pemerintah jadi tanah itu sudah beralih fungsi jadi tanah Negara,
ah

bahwa setahu saksi Gappar Sampe Toding tidak satu tongkonan dengan saksi di
R

si
Ba’lele, bahwa menurut saksi yang kenal Haji Ali dan Ambo’ Bade’ pada saat
pertemuan di kantor Bupati adalah pernyataan orang lain bukan saksi yang

ne
ng

menyatakan;
Menimbang, bahwa saksi RIMBA DENGEN menerangkan bahwa saksi

do
tinggal di Tallunglipu, bahwa setahu saksi yang disengketakan para Penggugat
gu

dan Tergugat masalah di lapangan, bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek
sengketa yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. dari SMA 2 ke Pasele,
In
A

Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan
dengan BRI dan rumah penduduk, Sebelah selatan jalan depan polsek; bahwa
ah

lik

setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Gor, Sekolah, Pusri, Puskesmas
dan kantor Telkom, bahwa setahu saksi antara Telkom dan lapangan ada jalan
m

yang memotong, bahwa setahu saksi asal usul objek sengketa menurut kada
ub

silambi’ (cerita orang tua turun temurun) jika dulu tanah itu adalah area pacuan
ka

kuda dan nenek saksi menggarapnya kemudian pemerintah menggunakan untuk


ep

lapangan, bahwa saksi juga orang Ba’lele merupakan cucunya Sakkararo dari
tongkonan Kaluku, bahwa setahu saksi ada hubungannya tongkonan Batu dan
ah

tongkonan Kaluku, bahwa menurut saksi orang tua saksi dulu sebagai kepala
es

lingkungan di Pasele dan bapak saksi dulu ABRI, bahwa menurut saksi pada
M

ng

tahun 1968 saksi pulang sekolah dan rumah banyak orang berkumpul saksi juga
melihat bapak saksi merebut 3 (tiga) lembar kertas namun saksi tidak tahu surat
on

apa, namun keadaan saat itu gaduh sehingga kami menyingkir dan pada saat itu
gu

Halaman 79 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
saksi dengar ribut masalah jalan pacuan kuda yang 3 (tiga) meter lebarnya lalu
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bapak saksi mengatakan jika tanah itu milik kami karena sudah tidak ada Belanda

a
maka tanah itu kembali kepada kami, bahwa ketika itu saksi bertanya kepada

si
bapak saksi siapa yang datang dirumah saksi kemudian bapak saksi menjawab
kalau Haji Ali dari Bone, bahwa menurut saksi waktu itu saksi dengar dibicarakan

ne
ng
lebar jalan Pacuan Kuda yang lebarnya 3 (tiga) meter, bahwa menurut saksi tidak
dikatakan kalau itu miliknya, bahwa saksi dengar Ambo’ Badde’ ada rumahnya

do
gu
sedikit disebelah utara, bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ asalnya dari Enrekang,
bahwa saksi tidak pernah mendengar Ambo’ Bade’ membeli tanah objek
sengketa, bahwa setahu saksi tanah objek sengketa adalah Tanah adat Ba’lele,

In
A
dan saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa diperjual belikan,
bahwa saksi pernah hadir dalam pertemuan di kantor Bupati dan mendengar
ah

lik
dalam pertemuan di kantor Bupati, bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan
Kantor Telkom, bahwa menurut saksi tidak ada orang yang keberatan pada saat
am

ub
sekolah dibangun, bahwa saksi pernah bertemu Ambo’ Bade’ dan bapak saksi
pernah memburuh dengan parang karena Ambo’ Bade’ mengklaim tanah yang
kami tempati, bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ adalah orang Enrekang/orang
ep
k

Bugis, yang sering membawah pisau dan sering mencabut pisaunya sehingga
ah

sering berselisih paham dengan dia, bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu
R

si
hanya datang menumpang disitu dan pada saat itu tanah itu belum diperhatikan
oleh orang Ba’lele kemudian Ambo’ Bade’ membuat rumah disitu dan

ne
ng

menguasainya, bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah yang diklaim oleh Ambo’
Bade’ pada saat itu, bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ datang disitu tidak ada

do
yang memberikan dan Ambo’ Bade’ tidak membeli juga karena tanah itu masih
gu

kosong dulu, bahwa saksi tidak pernah mendengar masyarakat Ba’lele menjual
tanah itu, bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu menjual terasi dan hidupnya
In
A

sangat sederhana tidak mungkin membeli tanah pada saat itu, Bahwa saksi lahir
di Pinrang dan saat terjadi pergolakan kami pindah dan membuat rumah di
ah

lik

belakang kantor Telkom kemudian ada orang yang datang mengatasnamakan Ali
dan berselisih mengenai tanah di jalan Pacuan Kuda, bahwa menurut saksi
m

Belanda yang memakai tanah objek sengketa dulu untuk lapangan dan pacuan
ub

kuda jadi tidak ada masyarakat yang bisa bicara dan ada beberapa petak sawah
ka

orang tua saksi yang diambil, bahwa saksi tidak tahu bagaimana proses peralihan
ep

tanah objek sengketa kepada pemerintah, bahwa saksi lihat sendiri pada saat
orang tua saksi berselisih dengan Ambo’ Bade’ setelah ada orang yang datang
ah

bawah surat 3 (tiga) lembar mengenai Jl. Pacuan Kuda dan dia melarang bapak
es

saksi menggarap, bahwa seingat saksi yang datang dirumah saksi pada saat itu
M

ng

ada sekitar 6 (enam) orang yang datang selebihnya tetangga saksi yang datang
dan pada saat itu ada Almarhum Sampe Bulu yang datang melerai, bahwa saksi
on

kenal Ambo’ Bade’ setelah perselisihan, bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ dulu
gu

Halaman 80 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
tinggal di Jl.Palapa, sebelah Utara dari tanah objek sengketa, Bahwa setahu saksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ambo’ Bade’ tinggal disitu dengan isterinya dan anaknya, Bahwa menurut saksi

a
Tanah objek sengketa adalah milik tongkonan Ba’lele, bahwa setahu saksi Tidak

si
ada orang Ba’lele yang datang ditanah objek sengketa setelah Belanda
tinggalkan, bahwa menurut saksi Masyarakat Ba’lele tidak masuk menempati

ne
ng
tanah kosong karena sudah dipakai oleh pemerintah untuk lapangan sepak bola
kalau ada orang yang masuk akan dicap sebagai anggota partai terlarang, bahwa

do
gu
setahu saksi pada tahun 1968 sudah ada Perumtel disitu, bahwa saksi tidak tahu
apakah sudah lama Ambo’ Bade’ tinggal disitu saat berselisih dengan bapak saksi,
bahwa saksi tidak tahu kalau objek sengketa milik Haji Ali, bahwa setahu saksi

In
A
Haji Ali mengatakan kalau tanah 3 (tiga) meter itu tidak boleh digarap karena
Pacuan kuda;
ah

lik
Menimbang, bahwa saksi OKTOVIANUS KUBU menerangkan bahwa
setahu saksi yang disengketakan para Penggugat dan Tergugat masalah
am

ub
menyangkut lokasi lapangan gembira, bahwa setahu saksi batas-batas tanah
objek sengketa yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. Olah Raga, Sebelah
Timur berbatasan dengan Jl.Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan dengan
ep
k

kantor BRI dan rumah penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan jalan Budi
ah

Utomo, bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Pustu, Sekolah
R

si
SMA 2, kantor Lurah dan masih ada kantor lain yang saksi tidak tahu, bahwa
setahu saksi tanah objek sengketa masuk wilayah Ba’lele, bahwa setahu saksi

ne
ng

Wilayah Ba’lele disitu 1 Kilo meter kali 1 kilo meter, bahwa setahu saksi ada
tongkonan yang menguasai Wilayah Ba’lele, Tongkonan layuk melahirkan

do
beberapa tongkonan, bahwa saksi mengetahui jika tanah Objek sengketa masuk
gu

wilayah tanah adat Ba’lele Karena yang berkebun dan mengolah/berkebun tanah
objek sengketa dan mengolah sawah dulu adalah orang Ba’lele semua, bahwa
In
A

setahu saksi orang Ba’lele yang berkebun dulu di tanah objek sengketa adalah Ne’
Kissi’, Ne’ Biu’, Ne’ Rakking, Nek Bilang, Ne’ Suppa, Ne’ Dari, bahwa menurut
ah

lik

saksi orang yang saksi sebut tadi masuk dalam tongkonan Limbong karena
tongkonan di Ba’lele saling berhubungan dan saksi adalah keturunan Ne’ Bilang,
m

bahwa setahu saksi sebelum ada lapangan dulu tanah objek sengketa adalah
ub

semak-semak belukar yang ditumbuhi botto’ kemudian digarap jadi kebun dan
ka

sawah, bahwa menurut saksi awalnya Belanda datang dan dijadikan pacuan kuda
ep

dan disebelahnya jadi sawah kemudian diambil alih pemerintah lewat kombongan
(musyawarah), bahwa setahu saksi yang duluan didalam tanah objek sengketa
ah

adalah lapangan kemudian Pusri, Kehutanan, Telkom kemudian sekolah, bahwa


es

menurut saksi tidak ada orang yang keberatan mengenai tanah itu, bahwa saksi
M

ng

tidak pernah menghadiri pertemuan di kantor Bupati, bahwa saksi pernah


mendengar namanya Ambo’ Bade’ dan Haji Ali adalah pedagang dan orang
on

Enrekang, bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa dulu
gu

Halaman 81 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dijual dan jika dijual pasti akan melalui rapat, bahwa menurut saksi tidak mungkin
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanah itu dibeli orang dulu, bahwa menurut yang saksi pernah dengar namanya

a
Haji Ali jika ada perlombaan pacuan kuda Haji Ali sebagai Jokinya yang hebat,

si
bahwa menurut saksi tidak pernah saya dengar orang Ba’lele menjual tanah objek
sengketa, bahwa saksi tinggal di Pasele Rantepao yang masuk juga wilayah

ne
ng
Ba’lele, bahwa menurut saksi kalaupun dulu ada yang menggadaikan atau
menjual tanah objek sengketa pasti menggunakan kerbau atau babi karena tidak

do
gu
mungkin dengan uang karena pada saat itu masih sangat susah uang, bahwa
saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’ saksi hanya mendengar kalau Ambo’
Bade’ dulu tinggal disebelah Utara objek sengketa, bahwa yang saksi dengar Haji

In
A
Ali adalah penunggang kuda yang hebat yang tinggal dengan Haji Maila orang
Enrekang, bahwa setahu saksi Haji Maila tinggal di wilayah Ba’lele juga, bahwa
ah

lik
setahu saksi masih ada orang Ba’lele yang tinggal disekitar tanah objek sengketa
yaitu ada anak cucu Nek Sakkararo dan anak cucu Ne’ Limbu dan Papa’ Lois juga
am

ub
keturunan Ne’ Bilang tinggal disekitar objek sengketa, bahwa saksi hadir pada
saat ada pertemuan wakil Bupati dan absen namun saksi cepat pulang, bahwa
setahu saksi yang dibicarakan dalam pertemuan dengan Pemda mengenai
ep
k

lapangan gembira jika ada yang menggugat, bahwa saksi mengetahui kalau Haji
ah

Ali yang joki di Pacuan kuda hanya mendengar dari nenek saksi jika Haji Ali
R

si
adalah Joki yang jago dalam pacuan kuda, bahwa setahu saksi sebelum diambil
alih pemerintah tanah objek sengketa merupakan lapangan dan pacuan kuda dan

ne
ng

setelah Belanda pergi langsung diambil alih pemerintah, bahwa saksi tidak tahu
mengapa bukan orang Ba’lele yang mengambil setelah Belanda pergi, bahwa

do
setahu saksi Ne’ Rakking dan Ne’ Sampe yang cerita kepada saksi, bahwa nenek
gu

saksi bernama Nek Minggu anaknya Nek Rakking, bahwa saksi melihat tanah
objek sengketa setelah saksi masuk sekolah karena saksi sekolah di SD dekat
In
A

Polsek dan pada saat itu sudah ada Pustu, bahwa setahu saksi tongkonan-
tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu Tongkonan layuk Barra’-Barra’, Tongkonan
ah

lik

Lamba’, Saruran, Limbong, Talodok, Kaluku, Pa’gandangan, Tanete, Bamba,


Randanan, Lempangan, Topangi, bahwa menurut saksi tanah-tanah di Ba’lele
m

sudah diambil tongkonan karena tongkonan ada wilayahnya masing-masing,


ub

bahwa menurut saksi objek sengketa masuk tongkonan Tanete, dan dari dulu
ka

lokasi Ba’lele dia yang masuk duluan mengolah dia yang punya, bahwa saksi tidak
ep

pernah dengar tanah objek sengketa dijual, bahwa setahu saksi yang duluan
masuk di Ba’lele Allo Paa yang melahirkan Datu Tele’, Datu Rara’, Petimba
ah

Bulawan, bahwa menurut saksi semua masyarakat Ba’lele berkuasa atas objek
es

sengketa pasti dibicarakan itu dan sudah diserahkan kepada Pemerintah, bahwa
M

ng

saksi kenal J.Sampe Toding, menurut saksi dia bukan orang Ba’lele tetapi hanya
dibawa /diangkat anak ke Ba’lele, bahwa setahu saksi pada saat saksi sekolah di
on

SMP 2 sudah ada bangunan kantor Telkom dan kantor Kehutanan;


gu

Halaman 82 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa saksi YAN SAMBO menerangkan bahwa sepengetahuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
saksi yang disengketakan para Penggugat dan para Tergugat adalah masalah

a
lokasi lapangan gembira, bahwa sepengetahuan saksi, awalnya lapangan

si
Gembira adalah tanah kering yang berupa semak belukar yang tumbuh
didalamnya adalah pohon botto,kemudian ada 4 (empat) orang dari tongkonan

ne
ng
Tanete termasuk nenek saksi datang berkebun disitu dan masih ada orang dari
tongkonan lain dari Ba’lele yang datang berkebun disitu diantara ke-4 orang itu

do
gu
yaitu: Ne’ Luang, Lai’ Sampe, Lai’ Buttang, kemudian digarap secara turun
temurun, bahwa tongkonan Tanete ada hubungan dengan tongkonan Limbong
semua tongkonan di Ba’lele, bahwa setahu saksi tanah objek sengketa tidak

In
A
pernah dijual ke pada orang lain, bahwa Ambo’ Bade’ pernah berkebun disitu
dengan orang Ba’lele disebelah utara sedikit dari objek sengketa, bahwa saksi
ah

lik
pernah mendengar nama Haji Ali, Haji Ali di kenal di Masyrakat Ba’lele karena
menjuarai pacuan kuda dia orang dari Duri/Enrekang, bahwa ada berapa tanah
am

ub
Ba’lele yang diserahkan ke pemerintah, Bapak saksi pernah menyerahkan ke
KODIM, Lapangan Bakti dan Art Center dan Lapangan Gembira, bahwa tidak ada
orang Ba’lele yang keberatan atas tanah yang sudah diserahkan kepada
ep
k

Pemerintah, kecuali Penggugat sekarang, bahwa yang ada dalam tanah objek
ah

sengketa sekarang adalah sekolah SMA, Kantor Lurah, Puskesmas, GOR, Kantor
R

si
Kehutanan, Pusri, Telkom, bahwa masyarakat Ba’lele tidak menggugat karena
pemberian tanah itu untuk kepentingan orang banyak, bahwa dalam jual beli pada

ne
ng

jaman Belanda belum menggunakan rupiah, bahwa Ambo’ Bade’ tidak pernah
membeli tanah kepada orang Ba’lele, bahwa sepengetahuan saksi, Haji Ali jika

do
datang di Rantepao tinggal di Haji Maila, bahwa Haji Ali adalah sebagai Joki kuda
gu

yang selalu menjuarai pacuan kuda, bahwa di Ba’lele ada 35 tongkonan yang
masuk wilayah Kelurahan Mentiro tiku, Pasele, Rante Pasele, Singki, Penanian,
In
A

bahwa ke 35 (tiga puluh lima) tongkonan yang ada di Ba’lele bersumber dari 1
(satu) tongkonan Barrra’-Barra’, bahwa syarat mendirikan tongkonan yaitu ada
ah

lik

yang membuat gagasan dan koordinasi kepada keluarga dan mampu secara
material untuk membangun, masing-masing tongkonan ada namanya Batua’riri,
m

bahwa ke-35 (tiga puluh lima) tongkonan tersebut tidak punya parenge’ masing-
ub

masing, tetapi ada semua tua-tuanya (Toma’rande londong), bahwa masing-


ka

masing tongkonan punya harta, bahwa tanah objek sengketa masuk wilayah
ep

tongkonan Tanete, bahwa tanah objek sengketa menurut ayah saksi yang
bernama Tungguru Sambo sekitar tahun 1940-an berdasarkan musyawarah tua–
ah

tua Ba’lele termasuk ayah saksi diserahkan kepada kolonial Belanda, dan setelah
es

Jepang pergi masuk dikuasai Pemda Tana Toraja, bahwa saksi merantau tahun
M

ng

1964 ke Makassar dan saksi kembali tahun 2003 setelah saksi pensiun, bahwa
saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’, bahwa pada saat saksi melihat tanah
on

objek sengketa sudah berbentuk sawah tetapi sudah diserahkan kepada


gu

Halaman 83 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pemerintah, bahwa Telkom memperoleh tanah dari pemerintah, bahwa tidak ada
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pernyataan secara tertulis dari masyrakat Ba’lele karena hanya melalui

a
musyawarah/kombongan itu menurut orang tua saksi;

si
Menimbang, bahwa dari perolehan tanah sengketa keterangan saksi saling
bertentangan saksi NATHAN LIMBONG menyatakan tanah objek sengketa sudah

ne
ng
di hibahkan ke Pemerintah untuk kepentingan orang banyak sedangkan saksi
RIMBA DENGEN menyatakan Masyarakat Ba’lele tidak masuk menempati tanah

do
gu
obyek sengketa karena sudah dipakai oleh pemerintah untuk lapangan sepak
bola kalau ada orang yang masuk akan dicap sebagai anggota partai terlarang
bertentangan dengan keterangan saksi OKTOVIANUS KUBU yang menyatakan

In
A
awalnya Belanda datang dan dijadikan pacuan kuda dan disebelahnya jadi sawah
kemudian diambil alih pemerintah lewat kombongan (musyawarah), bertentangan
ah

lik
dengan keterangan saksi YAN SAMBO yang menyatakan sekitar tahun 1940-an
berdasarkan musyawarah tua–tua Ba’lele termasuk ayah saksi tanah obyek
am

ub
sengketa diserahkan kepada kolonial Belanda, dan setelah Jepang pergi masuk
dikuasai Pemda Tana Toraja;
Menimbang, bahwa saksi NATHAN LIMBONG menyatakan tanah objek
ep
k

sengketa sudah di hibahkan ke Pemerintah untuk kepentingan orang banyak,


ah

namun tidak ada satupun bukti otentik bahwa telah terjadi hibah tanah obyek
R

si
sengketa sehingga merujuk pasal 1682 KUHPerdata “Tiada suatu hibah kecuali
yang disebutkan dalam Pasal 1687, dapat atas ancaman batal, dilakukan

ne
ng

selainnya dengan akta notaris, yang aslinya disimpan oleh notaris itu”. maka hibah
ke Tergugat I adalah tidak sah, sedangkan bila berdasarkan keterangan saksi

do
RIMBA DENGEN dan OKTOVIANUS KUBU maka sesungguhnya tanah tersebut
gu

masih berstatus tanah adat bertentangan dengan bukti surat T.I-6 dan TT.2 yang
menyatakan tanah obyek sengketa adalah tanah yang langsung dikuasai Negara
In
A

atau tanah Negara;


Menimbang, bahwa keterangan para saksi Tergugat yang menyatakan
ah

lik

pada pokoknya tanah obyek sengketa dari masyarakat adat Balele bertentangan
dengan dalil perolehan Tergugat II dari pembebasan tanah dengan ganti rugi
m

kepada orang-orang yang bukan masyarakat adat Balele;


ub

Menimbang, bahwa selain dari hal diatas, tidak ada satupun saksi yang
ka

dapat memberikan kepastian dimana dan kapan masyarakat adat Ba’lele


ep

menghibahkan/memberikan tanah obyek sengketa kepada Negara atau


Pemerintah, apalagi keterangan para saksi aquo menurut Majelis adalah tidak
ah

lazim karena sampai saat ini justru Negara/Pemerintah yang mengapresiasi


es

masyarakat adat dengan mengakui eksistensi hak ulayat;


M

ng

Menimbang, bahwa selain hal-hal yang dipertimbangkan diatas, Majelis


juga mempertimbangkan oleh karena adanya pertentangan keterangan dalam
on
gu

Halaman 84 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
bukti surat dengan keterangan saksi-saksi maka Majelis menyimpulkan para
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya

a
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi–saksi tersebut, Majelis

si
menyimpulkan Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat membuktikan asal-usul tanah
obyek sengketa atau adanya peralihan hak atas tanah obyek sengketa yang sah;

ne
ng
Menimbang, bahwa dari bukti Turut Tergugat bertanda TT.9 tentang
perhomonan hak pakai menunjukkan bahwa asal usul tanah sengketa adalah

do
gu
berasal dari tanah rakyat yang di beli Pemerintah Daerah Tingkat II kemudian
dibeli Perumtel-X dengan berita acara pelepasan hak atas tanah No.
04/DDT/PPT/198, sehingga oleh karena Tergugat I tidak dapat membuktikan asal

In
A
usul perolehan tanah yang sah maka peralihan hak dari Tergugat I ke Tergugat II
tidak sah;
ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap sangkalan dari Turut Tergugat,
mengenai adanya aturan Peraturan Pemerintah nomor 224 Tahun 1961 Majelis
am

ub
berpendapat aturan tersebut berkaitan dengan landreform yaitu pembagian tanah
untuk yang berkelebihan kepemilikan tanah namun dalam perkara aquo tidak
terbukti H. Ali berkelebihan kepemilikan tanah apalagi tanah obyek sengketa tidak
ep
k

dibagi tetapi justru diambil seluruhnya sehingga penggunaan Peraturan


ah

Pemerintah nomor 224 Tahun 1961 adalah tidak berdasar dalam perkara aquo;
R

si
Menimbang, bahwa mengenai telah adanya Penetapan yang menyatakan
gugatan mengenai tanah obyek sengketa dinyatakan gugur, menurut Majelis

ne
ng

Penetapan yang demikian tidak memeriksa pokok perkara, maka Penetapan aquo
tidak menghilangkan hak para Penggugat untuk menggugat tanah obyek

do
sengketa;
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua


belah pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain yang
In
A

ternyata bersesuaian Majelis Hakim berpendapat bahwa para Penggugat telah


dapat membuktikan dalil gugatannya sedangkan para Tergugat tidak dapat
ah

lik

membuktikan dalil sangkalannya;


Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dalam petitum gugatan
m

memohon terhadap obyek sengketa diletakkan sita jaminan (CB), menurut hemat
ub

Majelis dalam perkara ini tidak pernah diterbitkan penetapan untuk sita jaminan
ka

maka terhadap petitum tersebut Majelis Hakim berkesimpulan patut untuk


ep

dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa mengenai kedudukan para Penggugat sebagai ahli
ah

waris dari Almarhum Haji Ali dengan Hadja Samate, Majelis mempertimbangkan
es

oleh karena kedudukan para Penggugat sebagai ahli waris dari Almarhum Haji Ali
M

ng

dengan Hadja Samate adalah hal yang diakui atau setidak-tidaknya tidak
disangkal oleh para Tergugat dan turut Tergugat maka petitum aquo patut untuk
on

dikabulkan;
gu

Halaman 85 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa mengenai petitum kepemilikan tanah obyek sengketa
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam gugatan penulisan tanah obyek sengketa berdasarkan yang diperoleh dari

a
jual–beli La Boeloe Ambo Bade;

si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat yang dimaksud petitum
gugatan adalah tanah sebagaimana dalam posita gugatan yang dikenal dengan

ne
ng
nama lapangan Pacuan Kuda dengan batas sebagaimana hasil Pemeriksaan
Setempat (PS);

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan
Yurisprudensi Putusan MARI No. 1043K/1971 tanggal 13 Desember 1974 maka
ketentuan pasal 189 Rbg serta

Majelis Hakim dapat memperbaiki petitum sepanjang tidak melebihi apa yang

In
A
dituntut, dengan memperbaiki dan menyatakan bahwa tanah berdasarkan posita
dan hasil Pemeriksaan Setempat yaitu dikenal dengan nama lapangan Pacuan
ah

lik
Kuda dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga;
am

ub
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
penduduk setempat;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;
ep
k

- Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Pacuan Kuda, rumah


ah

penduduk setempat;
R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis berpendapat bahwa oleh karena
tanah obyek sengketa telah dapat dibuktikan milik H. Ali yang sudah meninggal

ne
ng

dunia sehingga jatuh kepada para Penggugat sebagai ahli warisnya maka
penguasaan tanah obyek sengketa oleh siapapun adalah perbuatan melawan

do
hukum dan harus diserahkan kembali kepada para Penggugat sehingga petitum
gu

menyatakan menurut hukum perbuatan para Tergugat dan para Turut Tergugat
adalah tindakan melawan hukum oleh penguasa (on rechtmatige Overheids daad)
In
A

yang telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat patut dikabulkan;


Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan yang didalamnya memohon
ah

lik

untuk dijatuhkan putusan ganti kerugian yang diderita oleh para Penggugat akibat
perbuatan para Tergugat dan Turut Tergugat oleh karena para Penggugat telah
m

dapat membuktikan dipersidangan tentang penguasaan tanah obyek sengketa


ub

yang sangat lama oleh para Tergugat dan turut Tergugat kemudian juga para
ka

Tergugat dan turut Tergugat hanya membantah mengenai adanya kerugian namun
ep

tidak ada bantahan dari para Tergugat dan turut Tergugat mengenai jumlah
kerugian yang diderita para Penggugat sehingga Majelis Hakim berkesimpulan
ah

cukup alasan untuk dikabulkan, sedangkan mengenai biaya jasa pengacara oleh
es

karena itu merupakan hubungan profesional antara klien dan kuasanya dan tidak
M

ng

terkait langsung dengan obyek perkara, sehingga oleh karenanya harus ditolak,
maka terhadap petitum aquo tersebut haruslah dikabulkan sebagian;
on
gu

Halaman 86 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti adanya perbuatan melawan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum dari para Tergugat dan Turut Tergugat atau siapa saja yang menguasai

a
tanah obyek sengketa dan memperoleh hak dari padanya maka patut untuk

si
segera mengosongkan tanah obyek sengketa dan menyerahkan tanah obyek
sengketa kepada para Penggugat dalam keadaan kosong sempurna dan patut

ne
ng
pula untuk mengganti kerugian tanah objek sengketa senilai kerugian materiil
yang diderita Para Penggugat sehingga petitum para Penggugat mengenai

do
gu
pengosongan dan mengganti kerugian tanah objek sengketa senilai kerugian
materiil yang diderita Para Penggugat patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan pokok perkara, para Tergugat dan

In
A
turut Tergugat telah tidak dapat membuktikan perolehan hak atas tanah sengketa
adalah perolehan yang benar dan sah sehingga petitum para Penggugat yang
ah

lik
memohon agar menyatakan segala surat-surat tanah baik berbentuk Sertifikat Hak
Milik dan sertifikat hak Pakai dan Hak guna yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat
am

ub
adalah cacat hukum serta tidak mengikat patut untuk dikabulkan, sedangkan untuk
menyatakan sertifikat atas tanah sengketa batal demi hukum oleh karena bukan
kewenangan Peradilan Umum maka patut untuk ditolak;
ep
k

Menimbang, bahwa dalam petitum, para Penggugat memohon agar para


ah

Tergugat dan para Turut Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa
R

si
(dwangsom), terhadap petitum tersebut karena cukup alasan untuk menegakkan
pelaksanaan Putusan Pengadilan maka Majelis Hakim berkesimpulan petitum

ne
ng

tersebut patut untuk dikabulkan;


Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan pokok para Penggugat,

do
maka petitum menghukum Turut Tergugat untuk taat dan memenuhi isi putusan
gu

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap patut untuk dikabulkan;


Menimbang, bahwa dalam petitum memohon untuk dijatuhkan putusan
In
A

serta merta, maka terhadap petitum tersebut karena tidak cukup alasan untuk
dikabulkan maka terhadap petitum tersebut Majelis hakim berkesimpulan patut
ah

lik

untuk dinyatakan ditolak;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis
m

Hakim berpendapat gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian;


ub

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagian


ka

dan para Tergugat serta para Turut Tergugat berada di pihak yang kalah, maka
ep

para Tergugat dan para Turut Tergugat harus dihukum untuk membayar biaya
perkara;
ah

Memperhatikan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang


es

Pendaftaran Tanah dan pasal-pasal dalam RBg serta peraturan-peraturan lain


M

ng

yang bersangkutan;
on
gu

Halaman 87 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id MENGADILI:
hk
DALAM PPROVISI :

a
- Menolak tuntutan provisi dari para Penggugat;

si
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II serta Turut Tergugat;

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA
- Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;

do
gu - Menyatakan Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Haji Ali dengan
Hadja Samate.
Menyatakan bahwa Tanah objek sengketa yang dikenal dengan nama

In
-
A
lapangan Pacuan Kuda dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga;
ah

lik
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
penduduk setempat;
am

ub
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;
- Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah
penduduk setempat;
ep
k

adalah milik dan kepunyaan yang sah Almarhum Haji Ali yang turun
ah

kepada ahli waris yaitu Para Penggugat, yang diperoleh dari jual–beli
R

si
dengan La Boeloe Ambo Bade;
- Menyatakan tindakan Tergugat I dan Tergugat II menguasai dan

ne
ng

membangun fasilitas perkantoran pada objek sengketa adalah tindakan


melawan hukum oleh penguasa (on rechtmatige Overheids daad) yang

do
telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat;
gu

- Menghukum Para Tergugat untuk menganti rugi kerugian materiil yang


diderita Para Penggugat dengan rincian harga tanah pada saat ini pada
In
A

objek sengketa adalah 1 m2 senilai Rp.5,000.000, (lima juta rupiah) x


30.000 m2 = 150.000.000.000 (seratus lima puluh miliyar rupiah) dan
ah

lik

kerugian immaterial sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyar


rupiah) yang diakibatkan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II;
m

- Menghukum dan memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II


ub

untuk mengosongkan tanah objek sengketa dalam keadaan kosong


ka

sempurna dan mengganti kerugian tanah objek sengketa senilai


ep

kerugian materiil yang diderita Para Penggugat;


- Menyatakan segala surat-surat tanah baik berbentuk Sertifikat Hak Milik
ah

dan sertifikat hak Pakai dan Hak guna yang dikeluarkan oleh Turut
es

Tergugat adalah cacat hukum serta tidak mengikat;


M

ng

- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang


on

paksa/dwangsom Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk setiap hari


gu

Halaman 88 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
keterlambatan memenuhi putusan ini dengan baik, terhitung sejak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
putusan ini diucapkan;

a
- Menghukum Turut Tergugat untuk taat dan memenuhi isi putusan yang

si
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
- Menolak gugatan para Penggugat selain dan selebihnya;

ne
ng
- Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membayar
biaya perkara yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng

do
gu sebesar Rp. 1.931.000,00 (Satu Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Satu
Ribu Rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim, pada hari

In
A
Jum’at, tanggal 20 Oktober 2017, oleh kami WEMPY W. J. DUKA, S.H., M.H.,
sebagai Ketua Majelis Hakim, ZAMZAM ILMI, S.H. dan ANNENDER CARNOVA,
ah

lik
S.H.,M.Hum., masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana diucapkan
dalam persidangan yang terbuka untuk umum, pada hari Kamis tanggal 26
am

ub
Oktober 2017 oleh Majelis Hakim tersebut dibantu oleh YULIANA
AMPULEMBANG, S.H,, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Makale,
dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II dan
ep
k

tanpa dihadiri Kuasa Turut Tergugat;


ah

Hakim Ketua Majelis,


R

si
ttd

ne
ng

WEMPY W. J. DUKA, S.H.,M.H.

do
Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,
gu

ttd ttd
In
A

ZAMZAM ILMI, S.H. ANNENDER CARNOVA, S.H.,M.Hum.


ah

lik

Panitera Pengganti,
m

ttd
ub

YULIANA AMPULEMBANG, S.H.


ka

ep

Perincian biaya perkara :


1. HHK Rp. 30.000,-
2. Relas panggilan Rp. 1.065.000,-
ah

3. ATK Rp. 75.000,-


R

4. Pemeriksaan Setempat Rp. 750.000,-


5. Materai Rp. 6.000,-
es

6. Redaksi Rp. 5.000,-


M

ng

Jumlah Rp. 1.931.000,00 (Satu Juta Sembilan Ratus Tiga


Puluh Satu Ribu Rupiah);
on
gu

Halaman 89 dari 90 halaman Putusan Nomor 02/Pdt.G/2017/PN Mak.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89

Anda mungkin juga menyukai