u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N
hk
Nomor 02 / Pdt.G / 2017 / PN Mak.
a
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
si
Pengadilan Negeri Makale yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai
ne
ng
berikut, dalam perkara gugatan antara :
1. MOHAMAD IRFAN Laki-laki, Pekerjaan : Karyawan Swasta, Alamat : Jl
do
gu Cipinang Jaya LL No. B-5 RT/RW001/008, Desa
Cipinang Besar Selatan, Kec. Jatinegara Jakarta Timur.
2. HJ. FAUZIAH M. M. Perempuan, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat Jl.
In
A
Darmawangsa Dalam Selatan No. 11 Kampus Unair
Surabaya.
ah
3. HJ. TJEKE ALI, Perempuan, Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Alamat : Jl Hati
lik
Murah No. 23 Makassar.
4. HJ. HERIYAH ALI, BA, Perempuan, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat
am
ub
Jl. Gunung Lokon No. 10 Makassar.
yang berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 April 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makale pada tanggal 9 Mei 2016
ep
k
si
KONDOBUNGIN, S.H., Advokat/Penasihat Hukum pada Law Office, JP. & REKAN
berkedudukan di Jalan Pongtiku No. 167 Pantan Makale Tana Toraja, untuk
ne
ng
do
BUPATI KEPALA DAERAH TORAJA UTARA, Cq DINAS PENDIDIKAN
gu
lik
ub
ep
es
TERGUGAT;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Telah membaca berkas perkara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Telah mendengarkan kedua belah pihak;
a
R
Telah memperhatikan eksepsi kompetensi absolut Tergugat II;
si
TENTANG DUDUK PERKARANYA :
ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 10
Januari 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makale
pada tanggal 10 Januari 2017, dibawah register Nomor 02/ Pdt.G / 2017 / PN Mak,
do
gu
telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa Gugatan ini mengenai tanah kering dahulu persawahan seluas
In
A
Kurang lebih 30.000 M2/ 3 Ha yang terletak di Kelurahan Rante Pasele
Kecamatan Rantepao, Kab. Toraja Utara setempat dikenal PACUAN KUDA yang
ah
telah dikuasai dan dibangun Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao, Gedung Olah
lik
Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele, Kantor Cabang Dinas
Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kantor Badan Koordinasi
am
ub
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan Pengendalian
ep
Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian, Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao oleh
k
Tergugat I dan Tergugat II secara melawan hukum di tanah milik Almarhum Haji
ah
Ali orang Tua Penggugat yang saat ini dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian
R
si
Tergugat II dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga.
ne
ng
do
gu
lik
1. Bahwa Penggugat adalah Ahli waris dari almarhum Haji Ali yang sah dari
perkawinan Almarhum Haji Ali dengan almarhumah Hadjah Samate.
2. Bahwa orang tua Penggugat Almarhum Haji Ali memperoleh dan atau
m
ub
memiliki tanah objek sengketa dengan cara membeli dari La Boeloe Ambo
ka
4. Bahwa setelah Jepang masuk ke Tana Toraja sekitar tahun 1943, keadaan
on
Tana Toraja tidak kondusif lagi karena kekejaman tentara Jepang, maka
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Almarhum Haji Ali hijrah/pindah ke Jawa untuk berlindung dan berdagang,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
meninggalkan semua harta benda berupa sawah tanah kering dan rumah
a
serta toko-toko yang berada di Rantepao Tana Toraja pada saat itu.
si
5. Bahwa setelah Jepang meninggalkan Tana Toraja paska kalah perang
dunia ke II, dari sekutu Amerika tahun 1945, maka objek sengketa milik Haji
ne
ng
Ali yang ditinggalkan itu mulai kosong dan tidak terurus lagi.
6. Bahwa setelah tanah objek sengketa kosong dan tidak terurus lagi, maka
pemerintah bertuur Makale Rantepao memulai membangun Sekolah
do
gu olahraga di atas objek sengketa, tanpa sepengetahun Almarhum Haji Ali
dan berkembang terus menerus dibangun perkantoran pemerintah lain
In
A
tanpa sepengetahun Almarhum Haji Ali dan ahli warisnya.
7. Bahwa sekitar tahun 1970an salah seorang ahli waris Almarhum Haji Ali
yaitu Almarhum Rasjid Ali sempat mengurus dan mempertanyakan soal
ah
lik
keberadaan tanah objek sengketa, yang telah didirikan bangunan sekolah
dan fasilitas bangunan perkantoran lainnya oleh Pemerintah Kabupaten
am
ub
Dati II Tana Toraja induk pada saat itu tanpa alas hak yang jelas, serta
tanpa sepengetahuan Almarhum Haji Ali dan ahli warisnya. yang memiliki
alas hak yang jelas.
ep
k
R
objek sengketa masih dikuasai oleh Kabupaten induk yaitu Tana Toraja, dan
si
setelah terjadi Pemekaran pada tahun 1998, objek sengketa telah dikuasai
ne
ng
do
gu
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan
Pengendalian Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian, dan Kantor PT Telkom
ah
lik
10. Bahwa penguasaan objek sengketa tanpa alas hak yang jelas dan
ub
11. Bahwa demikian pula perbuatan Tergugat II yaitu Pimpinan Kantor Cabang
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
12. Bahwa oleh karena Perbuatan Tergugat I dan Tergugat II telah menguasai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
objek sengketa secara melawan hukum, mendirikan bangunan sekolah dan
a
kantor pemerintahan di atas tanah Para Penggugat mengakibatkan Para
si
Pengugat mengalami kerugian materiil maupun kerugian Immateriil.
13. Bahwa kerugian materiil yang diakibatkan perbuatan melawan hukum oleh
ne
ng
Tergugat I dan II jika dirinci adalah sebagai berikut :
- Harga tanah pada saat ini pada objek sengketa, 1 m2 (meter bujur
do
gu sangkar) seharga Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) X 30.000 m2 =
150.000.000,000,- (serutus lima puluh milyar rupiah)
- Biaya opersional yang dikeluarkan untuk membayar pengurusan
In
A
perkara dan jasa advokat yaitu sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima
puluh juta rupiah), sehingga total kerugian meteriil yang diderita oleh
ah
lik
Para Penggugat yaitu : Rp. 150.000.000.000,- + 150.000.000 =
150.150.000.000 (seratus lima puluh milyar seratus lima puluh juta
am
ub
rupiah).
Dan kerugian Immateriil yang Penggugat alami yaitu Para Penggugat tidak
dapat menikmati dan memanfaatkan berpuluh-puluh tahun tanah milik
ep
k
orang tuanya yang telah dibeli secara sah dan pihak Tergugat I tidak pernah
merespon segala upaya penyelesaian secara kekeluargaan dan
ah
R
mengabaikan hak kepemilikan dari Para Penggugat secara sewenang-
si
wenang sehingga saat ini kerugian immateriil yang diderita yaitu sebesar
ne
ng
do
gu
tersebut adalah batal demi hukum atau cacat hukum dan tidak mengikat,
karena penerbitan dan pembuatan dokumen surat kepemilikan tersebut
ah
15. Bahwa Para Penggugat sangat rasional apabila menuntut uang dwangsom/
uang paksa kepada Tergugat I dan Tergugat II akibat keterlambatan
m
ub
penyerahan objek sengketa dan atau ganti rugi terhadap objek sengketa
sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) perhari, setelah adanya
ka
16. Bahwa untuk menjamin gugatan Para Penggugat agar dikemudian hari
Tergugat I dan Tergugat II tidak mengalihkan dan/atau memindahtangankan
ah
kepada pihak ketiga, maka patutlah objek sengketa dan surat dan dokumen
es
yang menyangkut tanah objek sengketa yang dibuat oleh Tergugat I dan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
17. Bahwa oleh karena tuntutan Penggugat sangatlah beralasan dan disertai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan alat bukti-bukti yang kuat maka untuk menghindari Tergugat
a
mengulur-gulur waktu dalam menjalankan putusan pengadilan ini kiranya
si
Pengadilan Negeri Makale berkenan menjatuhkan putusan yang dapat
dilaksanakan lebih dahulu walau ada Verzet, banding maupun kasasi. (vide
ne
ng
pasal 180 HIR/191 ayat 1 Rbg dan surat edaran Mahkamah Agung RI No. 3
tahun 2000).
do
gu
B. PETITUM
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka dengan kerendahan hati kami
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Makale c.q. Majelis Hakim yang
In
A
memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan menjatuhkan putusan yang
amarnya berbunyi:
ah
lik
DALAM PROVISI :
- Memerintahkan Para Tergugat untuk menghentikan dan atau tidak
am
ub
membangun lagi di atas tanah objek sengketa, sampai adanya putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
DALAM POKOK PERKARA
ep
k
si
Pengadilan Negeri Makale.
- Menyatakan Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Haji Ali dengan
ne
ng
Hadja Samate.
- Menyatakan bahwa Tanah objek sengketa adalah milik dan kepunyaan
do
yang sah Almarhum Haji Ali yang turun kepada ahli waris yaitu Para
gu
lik
diderita Para Penggugat dengan rincian harga tanah pada saat ini pada
ub
lima puluh milyar seratus lima puluh juta rupiah) dan kerugian immaterial
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
- Menghukum dan memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk mengosongkan tanah objek sengketa dalam keadaan kosong
a
sempurna dan atau menganti kerugian tanah objek sengketa senilai
si
kerugian materiil yang diderita Para Penggugat.
- Menyatakan segala surat-surat tanah baik berbentuk Sertifikat Hak Milik
ne
ng
dan sertifikat hak Pakai dan Hak guna yang dikeluarkan oleh Turut
Tergugat I adalah batal demi hukum dan atau cacat hukum serta tidak
do
gu -
mengikat.
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang
paksa/dwangsom Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk setiap hari
In
A
keterlambatan memenuhi putusan ini dengan baik, terhitung sejak
putusan ini diucapkan;
ah
lik
- Menghukum Turut Tergugat untuk taat dan memenuhi isi putusan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
am
ub
- Menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun
terdapat verset, banding maupun kasasi.
- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada
ep
k
Para Tergugat.
ah
Atau apabila Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
R
si
(Ex Aequo Et Bono)
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan kedua
ne
ng
belah pihak datang menghadap, untuk para Penggugat datang menghadap Kuasa
hukumnya, untuk Tergugat I datang menghadap Kuasanya bernama : NETI
do
PALIN, SH.MH, OKTOVIANUS PAGAPPONG LOBO, S.H., LUCIA FIRGINIA
gu
GALA, S.H., ketiganya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja dan SEMUEL B. PAEMBONAN, SH.MH,
In
A
lik
beralamat di Graha Merah Putih Telkom, Jl. Japati, Bandung, HARTOYO, S.H.,
ka
yang beralamat di Graha Merah Putih Telkom, Jl. Gatot Subroto Kav 52, Jakarta,
ep
ENOS PIRADE, IR, yang beralamat di Jalan Andi Isa no, 7 Pare-Pare, DR. I PUTU
YASA ADI, S.H., M.H., yang beralamat di Graha Merah Putih Telkom, Jl. Gatot
ah
Subroto Kav 52, Jakarta ALWINA SUBITO, S.H., M.H, yang beralamat di Jl. AP.
es
Petarani no. 4 Makassar PAULUS SONDA, yang beralamat di Jalan Andi Isa no, 7
M
ng
Pare-Pare dan ADITHYA WIRAYAWAN IRSYAD, S.H, yang beralamat di Jl. AP.
on
Petarani no. 4 Makassar kesemuanya adalah Pegawai atau karyawan PT. Telkom
Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. : K.TEL. 02/HK510/COP-
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
I0000000/2017 tanggal 19 Januari 2017 dan Turut tergugat datang menghadap
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kuasanya ABDULLAH, SH., ANDI FAIZAL IRWAN, S.SIP., JUSLI BENYAMIN
a
SAMBEBUA, SH. dan ANDI FAIZAL IRWAN, S.ST, Kesemuanya adalah Pegawai
si
Badan Pertanahan Nasional RI Kabupaten Tana Toraja, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 31 Januari 2017 Nomor : 15/600.14/73.18/I/2017;
ne
ng
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mengusahakan upaya
perdamaian melalui mediasi dengan mediator dari Hakim Pengadilan Negeri
do
gu
Makale sesuai dengan ketentuan Perma No. 1 Tahun 2016, namun tidak berhasil
akhirnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Gugatan
yang isinya tetap dipertahankan oleh para Penggugat;
In
A
Menimbang, bahwa atas gugatan para Penggugat tersebut Tergugat I telah
memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah
lik
I. Tentang Eksepsi
1. Gugatan penggugat mengandung cacat yuridis dimana Penggugat
am
ub
dalam Gugatannya mendudukkan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara
sebagai satu kesatuan dengan beberapa Dinas dengan menggunakan
istilah CQ; sehingga dari rumusan tersebut seolah-olah memberikan
ep
k
R
jika ditelusuri dengan seksama maka objek yang ditempati oleh Dinas
si
Kehutanan Dan Perkebunan adalah bagian dari Hak Milik (aset) Dinas
ne
ng
do
gu
lik
ub
uraian gugatan apakah objek yang saat ini di atasnya berdiri Dinas
ah
Utara apakah berasal dari Pemerintah Toraja Utara (Tana Toraja saat itu)
M
ng
atau bagaimana, tidak terurai secara jelas dalam gugatan. Uraian jelas
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
hubungan kausal (hubungan hukum) antara masing-masing pihak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sangat diperlukan dalam kaitan hukum acara perdata yang memilki sifat
a
hukum formal. Demikian kaitan dengan Dinas Pendidikan Toraja Utara,
si
adalah sangat bertentangan jika di CQ kan dengan Bupati Kepala
Daerah Toraja Utara oleh karena khusus Gedung Sekolah bukanlah
ne
ng
berada dalam Kepemilikan atau aset Pemerintah Toraja Utara tetapi
berada pada Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, bahkan tanah
do
gu objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979.
In
A
Dari fakta-fakta hukum tersebut di atas memberikan kepastian bahwa
gugatan penggugat cacat hukum;
ah
lik
2. Demikian pula eksepsi terhadap batas-batas penguasaan dan luas tanah
penguasaan masing-masing tergugat terhadap objek sengketa sangat
am
ub
tidak jelas.
Bahwa penggugat demi kepentingan hukum harus menjelaskan secara
tegas batas-batas penguasaan masing-masing para tergugat, misalnya
ep
apakah penguasaan Tergugat I pada bagian Utara berbatasan dengan
k
siapa?, Timur dengan siapa?, Barat dengan siapa? dan Selatan dengan
ah
siapa?, dan terusnya ini tidak jelas dalam objek sengketa dan
R
si
selanjutnya adakah Tergugat I yang berbatasan dengan Tergugat II?
semuanya tidak jelas dalam gugatan penggugat. Ini perlu dijelaskan agar
ne
ng
do
gu
Alasan hukumnya:
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa dengan tidak jelasnya/kesalahan batas-batas tanah a quo
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menjadikan gugatan menjadi cacat yuridis obscuurlibeli, karena itu
a
gugatan penggugat patut dinyatakan tidak dapat diterima;
si
Perlu kami jelaskan perihal penguasaan dan batas-batas yang
dikuasai oleh para tergugat sebagai berikut:
ne
ng
- Bahwa khusus untuk batas yang dikuasai oleh SMA Negeri 2
Rantepao (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) adalah
do
gu tanah yang hanya seluas 18.000 m² (delapan belas ribu meter
persegi) dengan batas-batas adalah Utara berbatasan dengan
Jalan Olah Raga, Timur dengan Jalan Palapa, Selatan dengan
In
A
Jalan Budi Utomo, dan Barat dengan Aspol, Rumah Penduduk
dan Kantor BRI.
ah
lik
Provinsi Sulawesi Selatan yang Gedungnya dipinjamkan ke
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, pada
am
ub
bagian Utara berbatasan dengan Gedung Telkom, dan
sebahagian rumah penduduk, Timur dengan sebahagian Rumah
ep
Penduduk dan sebahagian Jalan Pacuan Kuda, Selatan dengan
k
si
tanah objek sengketa dikuasai oleh pihak lain (penguasaan secara
feitelijke) mutlak harus diikut sertakan dalam perkara a quo (eksepsi
ne
ng
do
gu
Wilayah Sulawesi:
Bahwa memperhatikan batas-batas tanah yang dipersoalkan oleh
penggugat maka sangat jelas bahwa dalam objek tersebut berdiri PT.
In
A
lik
ub
banyak penduduk yang tinggal dalam lokasi a quo yang tidak diikut
sertakan dalam perkara a quo, padahal mereka menguasi objek secara
ah
feitelijke;
c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan,
es
M
berdasarkan data yang ada, ternyata objek yang saat ini digunakan oleh
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara hanyalah pihak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang numpang lewat oleh karena dalam lembaga (Dinas Kehutanan dan
a
Perkebunan) hubungan antara Dinas Kehutanan Kabupaten dengan
si
Provinsi adalah hubungan Vertikal tidak berada dalam struktur
Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja Utara, padahal mereka
ne
ng
menguasai objek secara feitelijke;
d. Kementerian Pendidikan Republik Indonesia harus mutlak diikut
do
gu sertakan dalam perkara a quo oleh karena berdasarkan fakta lapangan,
tanah objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
In
A
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979;
Karena itu dengan tidak mengikut sertakan pihak-pihak tersebut
ah
lik
e. Demikian Kantor Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan, Kantor Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi
am
ub
Selatan, Balai Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, PT.
Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi patut pula diikut sertakan dalam
gugatan a quo karena mereka menguasai objek secara feitelijke
ep
k
R
ditujukan kepada yang secara feitelijk menguasai barang;
si
5. Eksepsi tentang gugatan daluarsa
Bahwa dengan memperhatikan dalil gugatan penggugat dimana
ne
ng
do
paska Jepang kalah pada Perang Dunia Ke II dari sekutu Amerika tahun
gu
1945 sejak itu pula objek sengketa yang dia akui sebagai miliknya mulai
kosong dan tidak terurus.
In
A
Dan sejak itu pula orang tua penggugat tidak mempermasalahkan objek
sengketa yang dia akui sebagai miliknya; Demikian semasa hidup orang
ah
jarak waktu tahun 1943 sampai saat ini tahun 2017 memberikan fakta
hukum bahwa jangka waktu tersebut telah berlangsung 74 tahun
m
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
dan hak kepemilikan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sulawesi Selatan yang melekat di atas objek sengketa, kita tidak
a
menemukan keberatan Penggugat atasnya; Bahwa dari fakta tersebut
si
sangat nyata bahwa penguasaan para tergugat telah melebihi 30 tahun
dan sangat nyata pula bahwa terdapat penelantaran tanah oleh para
ne
ng
penggugat (sekiranya benar tanah a quo adalah milik penggugat);
Alasan hukum:
do
gu Bahwa penguasaan diperkirakan dibawah tahun 1945 Pemerintah
Kabupaten Tana Toraja menguasai sebahagian objek yakni dikenal
dengan nama Lapangan Gembira, dalam mana objek a quo
In
A
dijadikan sebagai sarana olah raga, selanjutnya tanah yang di
atasnya berdiri Kantor Dinas Kehutanan, PT. Telkom, Gudang PT.
ah
lik
Pertani dan rumah penduduk, nyata tidak berkaitan dengan
Kaupaten Tana Toraja, sehingga sejak tahun 1943 sampai saat ini
am
ub
telah berlangsung 74 tahun itu berarti bahwa Kabupaten Tana Toraja
cq. Kabupaten Toraja Utara, sudah menguasai/memiliki objek
sengketa (lapangan Gembira) telah melewati penguasaan dengan
ep
k
si
Mahkamah Agung RI:
- Yurisprudensi MARI tanggal 9-12-1975 No. 295 K/Sip/1973 yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
hukum acara perdata, kedua objek tersebut dimiliki oleh Tergugat I dan
es
ng
II. Tidak ditemukan dalam gugatan bahwa pemilikan PT. Telkom atas
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
objek sengketa diperoleh dari Tergugat I karena hibah, jual beli atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tukar menukar, karena itulah dengan tidak adanya hubungan hukum
a
seperti itu, maka tidak patut menurut hukum untuk menjadikan PT.
si
Telkom disatukan dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara dalam
suatu perkara yang sama, seharusnya gugatan diajukan kepada masing-
ne
ng
masing pihak dalam gugatan tersendiri karena antara Tergugat I dan
Tergugat II tidak ada hubungan hukum terkait dengan pemilikan hak atas
do
gu tanah, termasuk perolehannya. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
tanggal 28-8-1976 No. 201 K/Sip/1974 yang menyatakan Cumulatie
gugatan yang tidak ada hubungannnya satu dengan lainnnya seperti
In
A
yang dilakukan sekarang ini tidak dapat dibenarkan. Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI No. 415 K/Sip/1975 tanggal 20-6-1979, dengan
ah
lik
tegas menyatakan Gugatan yang ditujukan kepada lebih dari seorang
tergugat, yang antara tergugat tergugat itu tidak ada hubungan
am
ub
hukumnya tidak dapat diadakan di dalam satu gugatan, tetapi masing-
masing tergugat harus digugat tersendiri.
7. Eksepsi tentang tidak adanya kualitas hukum dari BPN untuk dijadikan
ep
k
Alasan hukum:
R
si
- Bahwa prinsip hukum dalam hukum acara untuk menjadikan salah
satu pihak dalam suatu perkara adalah karena adanya suatu
ne
ng
do
gu
lik
ub
Alasan hukumnya;
Bahwa gugatan penggugat tidak layak atau sangat premature
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
oleh karena objek yang disengketakan saat ini dalam posisi digunakan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh Tergugat I sesuai dengan maksud dan tujuan semula yakni untuk
a
kepentingan umum;
si
- Tergugat I sampai saat ini masih menggunakan objek tersebut
sebagaimana maksud dan tujuan semula untuk kepentingan umum,
ne
ng
Pendidikan, Kesehatan, olah raga, dan kegiatan sosial lainnya;
- Bahwa dalam gugatan penggugat sama sekali kita tidak menemukan
alasan hukum bahwa objek sengketa telah patut diduga bahwa pihak
do
gu Tergugat I tidak digunakan sebagai sarana kepentingan umum,
menjadi alasan penggugat untuk melakukan gugatan ganti rugi;
- Berdasarkan alasan tersebut di atas maka patut dan beralasan
In
A
hukum jika gugatan penggugat patut dinyatakan premature karena
itu penggugat belum memiliki legal standing untuk mengajukan
ah
lik
gugatan kepada Tergugat I;
II. Tentang Pokok Perkara
am
ub
Bahwa segala apa yang telah kami kemukakan dalam uraian eksepsi
tersebut di atas, dianggap terulang dalam pokok perkara ini sepanjang
mempunyai relevansi yuridis, karena itu Tergugat I membantah dan
ep
k
si
Tergugat I.
1. Bahwa setelah kami mempelajari dengan seksama gugatan a quo, maka
ne
ng
do
gu
lik
ub
pula secara yuridis bahwa tidak benar ada penguasaan dan pemilikan
penggugat atas objek sengketa. Untuk mendapatkan gambaran hukum
ka
ng
dipastikan bahwa penggugat sama sekali tidak memiliki hak tanah a quo
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
karena itulah gugatan penggugat patut untuk ditolak, dan jika sekiranya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ada surat yang dianggap oleh penggugat sebagai dasar
a
kepemilikannnya maka surat tersebut patut dikesampingkan pula dan
si
tidak terkait dengan objek sengketa, apalagi jika surat tersebut tidak
memiliki batas-batas tanah yang jelas.
ne
ng
3. Bahwa sebagaimana telah kami kemukakan dalam eksepsi tersebut di
atas dan diakui pula oleh Penggugat tentang penguasaan Pemerintah
do
gu Tana Toraja sejak Tahun 1945 atas objek sengketa dengan menjadikan
objek tersebut sebagai sarana olah raga (lapangan sepak bola yang
dikenal sebagai lapangan Gembira) bahkan pada tahun 1970 berdiri
In
A
sekolah olah raga selanjutnya berubah menjadi SMA 2 Rantepao
(Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) selama itu tidak ada orang
ah
lik
(termasuk Penggugat) yang melakukan keberatan bahkan Sertipikat di
atas tanah a quo telah melekat Hak Departemen Pendidikan Dan
am
ub
Kebudayaan (bukan Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara)
sebagaimana dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak pakai No.
16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979, tidak ada
ep
k
R
Pendidikan Dan Kebudayaan Kecamatan Rantepao, Puskesmas
si
Rantepao bahkan Kantor Kelurahan Rante Pasele, tidak ada keberatan
ne
ng
do
gu
ub
ep
Pemerintah Kabupaten Toraja Utara baru lahir pada tahun 2008 (bukan
1998 sebagaimana dalil penggugat pada poin 8 halaman 5) karena
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
sehingga dapat dianggap telah melepaskan haknya yang mungkin
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ada.”
a
Yurisprudensi MARI tanggal 11-12-1975 No. 200 K/Sip/1974,
si
yang menyatakan ”alasan kasasi bahwa hukum adat tidak mengenal
daluarsa dalam hal warisan, tidak dapat dibenarkan karena bukan
ne
ng
daluarsa yang menjadikan ditolaknya gugatan, melainkan karena
berdiam diri selama 30 tahun lebih, sehingga dianggap telah
do
gu melepaskan haknya (rechtsverwerking). A.T. Hamid,S.H. kamus
yurisprudensi dan beberapa pengertian tentang hukum (acara)
perdata tahun 1983, halaman 78.”
In
A
4. Demikian pula terhadap penguasaan Departemen Kehutanan dan
Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tidak dapat dipandang sebagai
ah
lik
dikuasai dan dimiliki oleh Departemen Kehutanan dan Perkebunan
Provinsi Sulawesi Selatan bahkan objek tersebut nyata nyata tidak
am
ub
terkait dengan Kepemilikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja
Utara; Kalau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara
ep
menempati tanah a quo itu hanyalah sebagai pinjaman dari Pemerintah
k
si
dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara maka hal tersebut adalah
sangat keliru adanya.
ne
ng
do
tidak dapat dikaitkan dan/atau disatukan dalam suatu gugatan dengan
gu
lik
ub
penggugat nyata dan jelas PT. Pertani berada dalam lokasi objek
ep
sengketa, namun perlu kami jelaskan bahwa PT. Pertani memiliki alas
hak atas tanah a quo sejak tahun 1997 sebagaimana tersebut dalam
ah
ng
hukum.
6. Bahwa tuntutan penggugat untuk mendapat ganti rugi baik itu tuntutan
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
tuntutan dwansom sebagaimana pada poin 16 patut pula ditolak karena
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
semuanya tidak terurai secara jelas bahkan bagaimana mungkin akan
a
diberi gantirugi jika penggugat tidak jelas hak haknya atas objek
si
sengketa, sedang para pihak termasuk SMA Negeri 2 Rantepao
(Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan), Dinas Kehutanan dan
ne
ng
Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, PT. Telkom, dan PT. Pertani
semuanya nyata dan jelas hak-hak yang melekat di atas objek sengketa.
do
7. Demikian tuntutan poin 16 tentang sita jaminan patut pula untuk ditolak
gu oleh karena objek sengketa tidak mungkin dialihkan karena diatas objek
sengketa berdirI sarana umum Pendidikan, Kesehatan maupun lainnya
In
A
semuanya untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat umum;
8. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka patut dan beralasan
ah
lik
dikesampingkan secara keseluruhannya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka kami mohonkan kiranya Majelis
am
ub
Hakim berkenan memberikan keputusan sebagai berikut:
1. Tentang Eksepsi
Mengabulkan EKSEPSI Tergugat I seluruhnya.
Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
ep
k
2. Dalam Konvensi
Menerima Jawaban Tergugat I seluruhnya.
ah
si
tidak dapat diterima.
Menghukum para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang
ne
ng
do
gu
Tergugat II :
DALAM EKSEPSI :
1. Kompetensi Absolut
In
A
Bahwa dari isi Gugatan dimaksud, jelas dan nyata, bahwa yang menjadi inti
permasalahan atau yang dipermasalahkan oleh Para Penggugat, pada
ah
lik
ub
diterbitkan dan atau dibuat oleh Turut Tergugat Badan Pertanahan Nasional
ep
tersebut adalah demi hukum atau cacat hukum dan tidak mengikat, karena
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Dari dalil Para Penggugat tersebut di atas, jelas dan nyata, Para Penggugat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengetahui dan memahami bahwa Tergugat II memiliki dasar
a
penguasaan/kepemilikan atas tanah dimaksud, yaitu Sertipikat Hak Pakai No.
si
25 Desa/Kel. Rantepao (Gambar Situasi No. 117/1981 tanggal 3 April 1981,
dengan luas 2.535 m2) yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
ne
ng
Tana Toraja tanggal 22 Maret 1994.
Berdasarkan hal tersebut di atas, terbukti bahwa inti permasalahan/gugatan
do
gu Para Penggugat adalah diterbitkannya Sertipikat Hak Pakai No. 25 atas
nama Tergugat II dimaksud oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tana Toraja
yang kemudian menjadi dasar penguasaan dan atau kepemilikan Tergugat II
In
A
atas tanah yang saat ini diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat
berdasarkan waris dari almarhum Haji Ali.
ah
lik
Bahwa mengingat inti gugatan dimaksud terbukti adalah penerbitan Sertipikat
Hak Pakai No. 25 milik Tergugat II, maka jelas dan tegas kewenangan untuk
am
ub
mengadili gugatan dimaksud bukan pada Pengadilan Negeri Makale,
melainkan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar.
2. Gugatan Tidak Berdasar
ep
k
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada point 2. Posita (halaman 3), Para
ah
si
“Bahwa orang tua Penggugat Almarhum Haji Ali memperoleh dan atau
memiliki tanah objek sengketa dengan cara membeli dari La Boeloe Ambo
ne
ng
do
Sijmons pada tanggal 3 April 1930.”
gu
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa proses pembelian tanah antara
orang tua Para Penggugat dengan La Boeloe Ambo Bade dilakukan sebelum
In
A
lik
tidak termasuk salah satu Hak atas Tanah, maka gugatan Para Penggugat
ka
dari Haji Ali, yang didasarkan pada Surat Pengakuan Penjualan dimaksud,
sama sekali tidak berdasar hukum.
ah
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 2 dan 3), Para
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Kecamatan Rantepao, Kab. Toraja Utara setempat dikenal PACUAN KUDA
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang telah dikuasai dan dibangun Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao,
a
Gedung Olah Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele,
si
Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan,
Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
ne
ng
Perempuan, Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai
Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian,
do
gu Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao .......... Selanjutnya disebut Tanah
Objek sengketa:”
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat kurang
In
A
pihak, hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa yang
berada di dalam area yang diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat,
ah
lik
bukan hanya Kantor Dinas Pemkab Toraja Utara dan Kantor PT. Telkom
saja, melainkan juga terdapat beberapa rumah penduduk. Namun pemilik
am
ub
rumah yang juga berada di area yang sama dengan Kantor Dinas Pemkab
Toraja Utara dan Kantor PT. Telkom dimaksud, tidak digugat oleh Para
Penggugat. Mengingat para pemilik rumah yang berada di area yang diakui
ep
k
kepemilikannya oleh Para Penggugat tidak ikut digugat oleh Para Penggugat,
ah
si
4. Gugatan Tidak Jelas
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 3), Para Penggugat
ne
ng
mendalilkan bahwa :
“.......... tanah milik Almarhum Haji Ali orang Tua Penggugat yang saat ini
do
dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian Tergugat II dengan batas-batas
gu
sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Olah Raga.
In
A
lik
penduduk setempat.
ub
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas,
ep
hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa area yang
diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat, batas-batasnya adalah sebagai
ah
berikut :
es
ng
penduduk setempat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
- Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
setempat.
a
DALAM POKOK PERKARA :
si
1. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Tergugat II dalam Eksepsi, mohon
dianggap dimuat juga dalam Pokok Perkara.
ne
ng
2. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak seluruh dalil Para Penggugat,
kecuali yang secara tegas diakui Tergugat II.
do
3. gu Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada point 9.
sampai dengan point 12. halaman 5 Surat Gugatan, karena dalil dimaksud
tidak berdasar, hal mana dikarenakan dasar kepemilikan Para Penggugat
In
A
hanyalah Surat Pengakuan Penjualan, yang jelas dan nyata tidak dikenal
dalam UU PA, sedangkan dasar kepemilikan Tergugat II yaitu Sertipikat Hak
ah
lik
Pakai No. 25/Rantepao, merupakan suatu bukti yang sah atas kepemilikan
hak atas tanah sesuai UU PA.
am
ub
4. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada point
14. halaman 6 Surat Gugatan, karena dalil dimaksud tidak berdasar, hal
mana dikarenakan mengenai penerbitan sertipikat adalah kewenangan
ep
k
si
perundangan pertanahan, dan Tergugat II hanya mengajukan permohonan
untuk diterbitkan Sertipikat (Kepemilikan Hak atas Tanah) atas tanahnya.
ne
ng
5. Bahwa sesuai dalil Para Penggugat sendiri pada point 16. halaman 7 Surat
Gugatan, jelas dan tegas, Para Penggugat mengakui Kepemilikan Hak atas
do
Tanah Tergugat II, sebagai berikut :
gu
kepada pihak ketiga, maka patutlah objek sengketa dan surat dan dokumen
yang menyangkut tanah objek sengketa yang dibuat oleh Tergugat I dan
ah
lik
dengan Pasal 227 R.I.B / Pasal 261 R.D.S, adalah sebagai berikut :
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Maka berdasarkan uraian di atas, jelas dan tegas, Para Penggugat mengakui
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa Tergugat II memiliki hak atas tanah yang terletak di Jl. Palapa No. 2
a
Kelurahan Rantepasele, Kecamatan Rantepao Toraja Utara, berdasarkan
si
Sertipikat Hak Pakai No. 25 Desa/Kel. Rantepao dimaksud.
Berdasarkan fakta-fakta dan alasan hukum yang diuraikan di atas, maka
ne
ng
jelaslah cukup alasan bagi Yang Terhormat Ketua Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Makale yang menangani dan memeriksa perkara ini untuk
do
gu menyatakan :
DALAM EKSEPSI :
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat II seluruhnya.
In
A
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Makale tidak berwenang untuk
memeriksa dan mengadili gugatan a quo.
ah
lik
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak seluruh dalil Gugatan Para Penggugat atau setidak-tidaknya
am
ub
menyatakan tidak dapat diterima.
2. Menyatakan bahwa Tergugat II tidak melakukan perbuatan melawan hukum.
3. Menyatakan bahwa Sertipikat Hak Pakai No. 25 Desa/Kel. Rantepao,
ep
k
(Gambar Situasi No. : 117/1981, milik Tergugat II adalah sah dan tidak
ah
si
4. Menolak seluruh tuntutan ganti rugi dari Para Penggugat, baik materiel
maupun immateriel, termasuk Sita Jaminan, karena hal tersebut tidak
ne
ng
berdasar hukum.
5. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
do
sehubungan dengan perkara ini.
gu
Apabila Yang Terhormat Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makale yang
menangani dan memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon Putusan yang
In
A
lik
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Turut Tergugat dengan ini menyatakan secara tegas Menolak dan
m
lisan maupun secara tertulis atau bahkan orang tua Para Penggugatpun
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Para Penggugat bertentangan dengan pasal 32 ayat ( 2 ) Peraturan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang isinya berbunyi : Dalam hal atas
a
suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang
si
atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan
secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak
ne
ng
atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak
do
gu mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan
Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan
gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan
In
A
sertipikat tersebut. Berdasarkan dengan pasal 32 ayat ( 2 ) Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 maka Para Penggugat tidak ada lagi
ah
lik
ruang untuk melakukan gugatan mengenai obyek sengketa yang di atasnya
telah diterbitkan Sertipikat Hak Atas Tanah masing-masing pemohon.
am
ub
Berdasarkan dengan eksepsi-eksepsi yang kami ajukan , maka gugatan
Para Penggugat dapat dikesampingkan dan dinyatakan ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
ep
k
si
luas akan semakin membekah melebihi dari gugatan karena tidak jelas
sehingga jika mengacu pada ketiga yurisprudensi di bawa ini, gugatan Para
ne
ng
do
Kalau objek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak dapat diterima
gu
lik
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
penetapan Pengadilan Negeri Makale tanggal 14 Juni 1995 sebagai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berikut :
a
- Gugatan Penggugat GUGUR karena kuasa penggugat dipanggil tidak
si
pernah hadir walaupun secara patut dipanggil dan tidak ada kuasa
pengganti yang lain.
ne
ng
DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan menerima Eksepsi Turut Tergugat seluruhnya;
do
A. POSITA
gu
Bahwa apa yang di dalilkan oleh Para Penggugat bernama MOHAMAD
IRFAN, DKK melalui kuasa hukumnya bahwa tanah obyek sengketa adalah
In
A
tanah kering dahulu tanah persawahan seluas kurang lebih 30.000 M2 / 3 Ha
yang terletak di Kelurahan Rante Pasele Kecamatan Rantepao Kab. Toraja
ah
lik
Utara setempat dikenal PACUAN KUDA yang telah dikuasai dan dibangun
Sekolah Olah Raga / SMA 2 Rantepao Gedung Olah Raga, Kantor
am
ub
Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele, Kantor Caang Dinas Pendidikan,
Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kantor Badan Koordinasi Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Balai Besar Konservasi
ep
k
R
I dan Tergugat II secara melawan hukum ditanah milik Almarhum Haji Ali orang
si
tua penggugat yang saat ini dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian Tergugat II
ne
ng
do
gu
penduduk setempat;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk
In
A
setempat.
Selanjutnya disebut Tanah Obyek Sengketa.
ah
Seperti apa yang didalilkan Para Penggugat yang pada dasarnya bahwa
lik
pengakuan Para Penggugat tanah obyek sengketa adalah kepunyaan Haji Ali
(orang tua) Para Penggugat, namun kami dapat memahami dan tidak dapat
m
ub
ep
berlebihan dan tidak dapat diterima dengan akal sehat dengan kata lain
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara berdasarkan hukum
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tentunya harus tunduk pada aturan-aturan hukum yang dikeluarkan dan
a
diberlakukan dan masyarakat dapat menerima dan melaksanakannya serta
si
dapat terlindungi untuk dirinya senditi.
Bahwa dalam persoalan melalui gugatan ini dapat merujuk beberapa
ne
ng
peraturan perundang-undangan yang masih berlaku yang dapat
dijadikan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan dimuka bumi
do
gu Indonesia dengan tidak mengindahkan kesewenang-wenangan, rujukan
aturannya adalah sebagai berikut :
In
1. KUH. Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) :
A
a. Tanah yang tidak terurus lagi;
Sehubungan dengan gugatan Para Penggugat terhadap tanah obyek
ah
lik
sengketa terletak di Kelurahan Rante Pasele, Kecamatan Rantepao
Kabupaten Toraja Utara, Orang tua Para Penggugat atas nama Haji
am
ub
Ali telah meninggalkan tanah obyek sengketa tersebut sejak tahun
1945 bersama seluruh anggota keluarga termasuk Para Penggugat
sampai saat ini tidak pernah dikuasai lagi atau diurusi tanah obyek
ep
k
sengketa tersebut. Atas dasar itulah dapat merujuk pasal dalam Kitab
ah
si
terutama dalam pasal 1126 KUH. Perdata berbunyi :
Bila pada waktu terbukanya suatu warisan tidak ada orang yang
ne
ng
muncul menuntut haknya atas warisan itu, atau bila ahli waris yang
dikenal menolak warisan itu, maka harta peninggalan itu dianggap
do
gu
tidak terurus.
Demikian pula dalam Pasal 1127 KUP. Perdata berbunyi :
Balai Harta Peninggalan, menurut hukum wajib mengurus setiap
In
A
lik
ub
ng
voor Indonesie).
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
b. Tanah yang dikategorikan kedaluarsa.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sejak dalam waktu meninggalkan lokasi tanah obyek sengketa pada
a
tahun ……… dan tidak pernah kembali sebelumnya gugatan untuk
si
melaporkan atas situasi tanah obyek sengketa dengan tenggang
waktu 30 tahun sesuai dengan pasal Pasal 1129 KUP. Perdata
ne
ng
berbunyi :
Bila setelah lampaunya waktu tiga puluh tahun terhitung dari saat
do
gu terbukanya warisan itu, tidak ada ahli waris yang muncul, maka
perhitungan penutupnya harus dibuat untuk negara, yang berwenang
untuk menguasai barang-barang peninggalan itu untuk sementara.
In
A
Bahwa sejak meninggalkan tempat daerah Rantepao antara
tahun 1945 Sampai sekarang tahun 1994 dalam kurang waktu
ah
lik
kurang lebih 49 (empat puluh Sembilan ) tahun, maka bukti
kepemilikan berupa Surat pengakuan yang dibuat dihadapan
am
ub
Paduka Tuan Hoofd Van Plaatdelijk Berstuur Makale Rantepao
J.J.M.F. Sijmons pada tanggal 3 April 1930. sudah tidak dapat
lagi digunakan sebagai bukti tertulis dibawah tangan kepemilikan
ep
k
si
02/Pdt.G/2017/PN.Mak.
2. Peraturan perundang-undangan yang berhubungan hukum pertanahan :
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah nomor 224
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun 1961 di dalam pasal 1 ayat (b) dinyatakan bahwa tanah-
a
tanah yang diambil oleh pemerintah, karena pemiliknya
si
bertempat tinggal diluar daerah, sebagai yang dimaksud dalam
pasal 3 ayat (5).
ne
ng
Bahwa maksud daripada pasal 1 ayat (b) Peraturan Pemerintah
nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah
do
gu dan Pemberian Ganti Kerugian adalah : jika pemiliknya berada
diluar daerah maka tanah tersebut menjadi tanah yang dikuasai
In
langsung oleh Negara.
A
Bahwa orang tua Penggugat bernama Haji Ali selaku pembeli
pertama, yang tidak dikecualikan menurut Pasal 2 dan Pasal 6
ah
lik
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1977 tidak berhak untuk
menguasai apalagi memiliki lagi tanah obyek sengketa tersebut
am
ub
karena yang dikecualikan adalah seorang PNS, TNI, pensiunan,
dan purnawiran yang dapat memiiliki tanah absentee (guntai)
ep
yang letaknya diluar kecamatan.
k
si
tidak layak lagi untuk menguasai tanah obyek sengketa tersebut.
3. Tindak lanjut (full up) masing-masing badan atau orang yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Untuk memenuhi waktu yang diperlukan untuk lewat waktu, dapatlah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seseorang menambah waktu selama ia berkuasa dengan waktu selama
a
berkuasanya orang yang lebih dahulu berkuasa dari siapa ia telah
si
memperoleh barangnya, tak peduli bagaimana ia menggantikan orang
itu, baik dengan alas hak umum maupun dengan alas hak khusus, baik
ne
ng
dengan cuma-Cuma maupun atas beban.
Bahwa gugatan Para Penggugat pada angka 10 dinyatakan bahwa
do
gu penguasaan obyek sengketa tanpa alas hak yang jelas dan melanggar
hak orang lain/Para Penggugat adalah perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sebagai penguasa, sehingga
In
A
merugikan Penggugat sebagai Pemegang Hak atas obyek sengketa.
Bahwa dalil penggugat tidak benar, Pemerintah Daerah Kabupaten
ah
lik
Tana Toraja tidak melakukan perbutan melawan hukum, dan tindakan
Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja dilakukan sesuai dengan
am
ub
procedure dan dilindungi aturan-aturan sebagaimana diuraikan di
atas.
Bahwa uraian-uraian tersebut di atas adalah merupakan jawaban /
ep
k
si
tidak secara melawan hukum menempatkan instansi-instansi atau dinas-
dinas termasuk PT. Telkom di Jakarta Cq PT. Telkom Wilayah Sulawesi
ne
ng
do
Toraja Utara, yang berada di dalam tanah obyek sengketa, sehingga
gu
II. PETITUM
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
ah
lik
ub
April 1930;
3. Menyatakan sah dan mengikat bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tana
ah
ng
Undang;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
4. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya-biaya yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
timbul dalam perkara ini.
a
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat kiranya berpendapat lain, maka Turut
si
Tergugat memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (et a guo et
bono).
ne
ng
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut para Penggugat telah
memberikan repliknya tertanggal 20 April 2017, dan atas replik para Penggugat
do
gu
tersebut para Tergugat dan Turut Tergugat memberikan dupliknya, tertanggal 4
Mei 2017, Replik dan Duplik tersebut sebagaimana yang tercantum dalam berita
acara persidangan;
In
A
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Para Tergugat yang menyangkut
kewenangan mengadili Pengadilan Negeri Makale, Majelis Hakim telah
ah
lik
menjatuhkan Putusan Sela pada hari Selasa, tanggal 16 Mei 2017, dengan amar
pada pokoknya :
am
ub
1. Menolak Eksepsi para Tergugat tentang kompetensi absolut;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Makale berwenang untuk mengadili
perkara ini;
ep
k
si
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara ini dilanjutkan,
maka untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti
ne
ng
surat, berupa :
1. Foto copy Penetapan Pengadilan Negeri Makale No. 36Pdt.G/199/PN.MKL,
do
diberi tanda P.1;
gu
4. Foto copy Surat Pernyataan tanggal 4 Mei 1979, diberi tanda P.4;
5. Foto copy surat tertanggal 29 Maret 1979, diberi tanda P.5;
ah
lik
10. Foto copy Surat Keterangan tanggal 8 Maret 1980 diberi tanda P.10;
ep
11. Foto copy Surat tertanggal 1 Juni 1981 diberi tanda P.11;
12. Foto copy surat tertanggal 20 oktober 1984 diberi tanda P.12;
ah
Bahwa foto copy bukti surat-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi materai
R
cukup dan setelah dicocokkan, bukti P.1 ternyata sama dengan aslinya,
es
sedangkan bukti P.2 sampai dengan P.12 merupakan Fotocopy dari Fotocopy;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, Penggugat juga telah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengajukan 4 (empat) orang saksi, yang telah memberikan keterangan dibawah
a
sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
si
1. RAHMAN GAFFAR,
Bahwa sebelumnya saksi tidak tahu yang dipermasalahkan antara para
ne
ng
Penggugat dengan para Tergugat baru sekarang saksi mengetahuinya;
Bahwa saksi tahu tentang tanah lapangan gembira;
do
gu Bahwa saksi mengetahui tanah lapangan gembira karena saksi biasa
datang ke tanah itu karena bapak saksi bekerjasama (kongsi) dengan Haji
In
Ali sebagai pedagang kopi dan saat itu saksi dengar Haji Ali yang membeli
A
tanah itu dari salah seorang yaitu orang Bugis, dan bapak saksi juga yang
membeli ruko Haji Ali yang ada disudut tanah itu, ruko itu ditempati Haji Ali
ah
lik
jika datang ke Toraja;
Bahwa setahu saksi tanah tersebut jadi pacuan kuda tahun 1950-an saat
am
ub
saksi masih SD;
Bahwa setahu saksi pada tahun 1950-an tanah itu masih kosong, tahun
ep
1980-an baru ada sekolah, sekolah olah raga;
k
Bahwa setahu saksi tanah Haji Ali biasa disebut orang sebagai pacuan
ah
kuda.
R
si
Bahwa saksi mengetahui kalau tanah itu milik Haji Ali karena Haji Ali
kerjasama dengan bapak saksi;
ne
ng
Bahwa saksi pernah bertemu dengan Haji Ali saat saksi masih kecil;
Bahwa bapak saksi bernama YAKOB SAMPE TODING;
do
gu
Bahwa setahu saksi bapak saksi pernah diberi kuasa oleh anaknya Haji Ali
yang bernama Rasyid Ali untuk mengurus tanah itu pada tahun 1970-an;
In
A
Bahwa saksi mendengar langsung tentang hal itu dari bapak saksi bahkan
ada surat kuasanya;
ah
Bahwa setahu saksi pada tahun 1980-an yang ada dalam obyek sengketa
lik
hanya sekolah, belum ada gedung olah raga dan kantor Telkom;
Bahwa saksi tidak tahu apa sebabnya gedung-gedung itu berdiri diatas
m
ub
obyek sengketa;
ka
Bahwa setahu saksi pada saat saksi lihat sudah berbentuk lapangan;
ep
Bahwa setahu saksi tidak ada masyarakat yang tinggal dalam lokasi
pacuan kuda;
ah
Bahwa saksi tidak tahu apa sebabnya tanah tersebut tidak ditempati orang;
es
Bahwa saksi tinggal di dekat lapangan bakti jaraknya sekitar 150 meter dari
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi pada tahun 1983 tinggal di ruko yang dibeli bapak saksi dari
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Haji Ali;
a
Bahwa setahu saksi ruko yang dibeli bapak saksi dari Rasyid Ali pada tahun
si
1970-an sebanyak 7 (tujuh) petak;
Bahwa setahu saksi Rasyid Ali tinggal di Makassar;
ne
ng
Bahwa menurut yang saksi dengar Haji Ali memperoleh tanah tersebut
karena beli, karena Haji Ali asalnya dari Kalosi;
do
gu Bahwa saksi tidak tahu kapan Haji Ali membeli tanah tersebut;
Bahwa saksi mengetahui kalau Haji Ali membeli tanah tersebut karena Haji
In
A
Ali bukan orang Toraja, Haji Ali bukan penduduk asli tetapi orang Kalosi;
Bahwa setahu saksi bapak saksi mulai tinggal di ruko yang dibeli dari Haji
ah
lik
Ali pada tahun 1983;
Bahwa saksi mengetahui kalau tanah pacuan kuda milik Haji Ali saksi
dengar dari orang disekitar itu dan juga dari bapak saksi, bahwa tanah
am
ub
pacuan kuda itu milik Haji Ali yang dibeli;
Bahwa saksi pernah mendengar orang yang namanya Ambo’ Badde’ tetapi
ep
k
saksi tidak pernah melihat orangnya katanya orang Bugis yang kerjanya
pedagang;
ah
R
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang datang duluan di Rantepao apakah Haji
si
Ali atau Ambo’ Badde’;
ne
ng
Bahwa saksi yakin kalau tanah pacuan kuda adalah milik Haji Ali;
Bahwa setahu saksi jarak ruko yang dibeli bapak saksi dengan obyek
sengketa sekitar 100 meter;
do
gu
Bahwa menurut saksi ada tanah-tanah Haji Ali yang lain dekat dengan
lapangan tetapi saksi tidak tahu yang mana karena saksi dengar dari orang
In
A
lik
ub
BRI disekitar obyek sengketa;
ka
Bahwa setahu saksi kantor BRI disebelah timur obyek sengketa karena
ep
Bahwa setahu saksi lokasi tanah obyek sengketa masuk wilayah tanah adat
R
Ba’lele;
es
Bahwa saksi tidak tahu apa hubungannya Haji Ali dengan tanah adat
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi hanya mendengar kalau tanah itu dijual tetapi saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melihat buktinya;
a
Bahwa saksi tidak tahu sebab Pemda membangun sekolah ditanah itu;
si
Bahwa saksi tidak tahu pada saat pembangunan dilokasi itu apakah Rasyid
ne
Ali keberatan karena saksi hanya mendengar kalau ada pengacara di
ng
Makassar yang dipakai pada saat itu tetapi saksi tidak mengetahui
bagaimana penyelesaiannya;
do
gu Bahwa setahu saksi kantor Telkom masuk juga dalam lokasi obyek
sengketa;
In
A
Bahwa saksi tidak tahu mengenai gudang Perhutani;
Bahwa saksi hanya mendengar mengenai tanah tersebut, saksi tidak
ah
lik
pernah melihat data-data ataupun surat-suratnya;
Bahwa menurut saksi Haji Ali membeli tanah tersebut dari Ambo’ Badde’;
Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ tidak ada hubungannya dengan orang
am
ub
Ba’lele;
Bahwa saksi sejak kecil sering bolak balik dari Makassar ke Toraja, umur
ep
k
R
kemudian kembali lagi ke Makassar;
si
Bahwa saksi pernah bertemu dengan Haji Ali, tetapi saksi sudah tidak ingat
ne
ng
do
gu
lik
mendengar percakapan bapak saksi dengan Rasyid Ali kalau Haji Ali
sembunyi karena mau dibunuh Jepang karena kerjasama dengan Belanda;
Bahwa saksi pernah mendengar pada tahun 1970-an kalau Rasyid Ali mau
m
ub
memperkarakan tanah obyek sengketa tersebut dan pernah memberikan
ka
Bahwa saksi waktu SD sekolah di Makassar dan saksi juga pernah sekolah
ah
ng
karena anaknya Haji Ali sering kerumah bapak saksi kalau ke Jakarta;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi meninggalkan Toraja pada saat SD kelas 2 kemudian saksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sekolah SMA di Jakarta;
a
Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanahnya Haji Ali, yang saksi dengar
si
tanah pacuan kuda milik Haji Ali;
Bahwa saksi mengetahui mengenai tanah obyek sengketa karena saksi
ne
ng
berkerabat dekat dengan Rasyid Ali dan ada saudaranya kawin dengan
keluarga saksi;
do
gu Bahwa saksi bertemu dengan Haji Ali di Makassar pada saat lebaran dan
saat itu saksi masih anak-anak;
In
A
Bahwa saksi tidak tahu apa pekerjaan Haji Ali selain pedagang;
Bahwa setahu saksi obyek sengketa digelar dengan nama pacuan kuda
ah
lik
Bahwa saksi tidak tahu apakah tanah itu dijadikan pacuan kuda setelah
dibeli oleh Haji Ali atau sebelum di beli Haji Ali;
am
ub
Bahwa setahu saksi setelah Haji Ali pergi mengungsi Haji Ali pernah
kembali ke Toraja beberapa kali namun saksi tidak tahu tahun berapa
ep
kembali ke Toraja;
k
Bahwa setahu saksi selain tanah yang disengketakan masih ada tanahnya
ah
R
Haji Ali yang lain karena saksi dengar dari orang kalau tanah dekat obyek
si
sengketa dulunya milik Haji Ali termasuk ruko bapak saksi;
ne
Bahwa saksi tidak tahu apakah ada keluarganya Haji Ali yang tinggal di
ng
dekat obyek sengketa sekarang;
Bahwa setahu saksi dulu obyek sengketa dekat dengan pasar lama;
do
gu
Bahwa saksi kenal dengan Haji Ali dan Hatta Ali adalah merupakan anak
bungsunya Haji Ali;
In
A
Bahwa setahu saksi Rasyid Ali datang menemui bapak saksi pada tahun
1970-an untuk mengurus tanah itu;
ah
lik
ub
2. H.M.S. YAHYA.
Bahwa setahu saksi yang dipermasalahkan antara para Penggugat dengan
ka
ep
Bahwa setahu saksi Haji Ali di Rantepao dulu tinggal di perapatan dekat
es
ng
Bahwa seingat saksi waktu saksi melihat Haji Ali umur saksi sudah 9
on
(sembilan) tahun;
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa setahu saksi tanahnya Haji Ali mulai dari Haji Peci sampai pacuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kuda;
a
Bahwa menurut cerita yang saksi dengar bahwa Ambo’ Badde’ yang
si
menjual tanah itu kepada Haji Ali;
Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ orang Bugis;
ne
ng
Bahwa saksi pernah melihat Ambo’ Badde’ dulu tinggal di Jalan Palopo;
Bahwa saksi orang Bugis tetapi lahir di Toraja;
do
gu Bahwa setahu saksi bapak saksi datang ke Toraja berdagang;
Bahwa setahu saksi yang ada dalam obyek sengketa ada 2 (dua) petak
In
A
sawah dan ada lapangan pacuan kuda;
Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah obyek sengketa, menurut teman
ah
lik
saksi sekitar 3 (tiga) hektar;
Bahwa setahu saksi Haji Ali peroleh tanah tersebut dari membeli;
am
ub
Bahwa menurut saksi, Haji Ali meninggalkan Toraja sekitar tahun 1944-
1945 pada saat pendaratan Jepang, karena orang yang dekat dengan
pemerintah Belanda dicari semua;
ep
k
Bahwa saksi meninggalkan Toraja tahun 1952 dan kembali ke Toraja tahun
ah
1984;
R
Bahwa menurut saksi keadaan obyek sengketa sewaktu saksi kembali ke
si
Toraja sudah banyak bangunan didalamnya, dan saat itu saksi bilang itu
ne
ng
do
Bahwa terakhir saksi bertugas di kodam 1414 Hasanuddin setelah pensiun
gu
tinggal di Rantepao;
Bahwa setahu saksi batas-batas tanah obyek sengketa yaitu sebelah timur
ah
lik
ub
Tappang.
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa menurut informasi yang saksi dengar tanah-tanah disekitar pacuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kuda adalah milik Haji Ali karena orang-orang Bugis yang tinggal disitu;
a
Bahwa saksi tidak tahu di Rantepao Haji Ali tinggal dimana;
si
Bahwa setahu saksi tentang tanah pacuan kuda ada 2 (dua) petak sawah
ne
ditengah pacuan kuda;
ng
Bahwa setahu saksi sawah itu milik Haji Ali karena tanahnya pemilik pacuan
kuda;
do
gu Bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan tanah Haji Ali di pacuan kuda
tersebut, saksi hanya dengar jika Haji Ali membeli dari Ambo’ Badde’;
In
A
Bahwa saksi tidak pernah melihat surat-surat mengenai tanah tersebut;
Bahwa saksi tidak pernah dengar ada orang meminta ijin untuk
ah
lik
membangun;
Bahwa saksi pernah dengar kalau ada anaknya Haji Ali yang menuntut
haknya pada saat pemerintahan Tarsis Kodrat;
am
ub
Bahwa saksi mendengarnya setelah saksi pension;
Bahwa setahu saksi ada sawah dalam obyek sengketa sebelum saksi
ep
k
R
Bahwa saksi tidak tahu batas pacuan kuda karena bentuknya oval;
si
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang membuka pacuan kuda karena saksi
ne
ng
belum lahir;
Bahwa seingat saksi dulu waktu saksi datang ke lokasi sengketa lewat yang
do
ada kantor Polsek sekarang dan pulang juga lewat situ;
gu
Bahwa setahu saksi sekarang yang ada didalam obyek sengketa adalah
ada GOR, sekolah, kantor Telkom dan ada kantor Kehutanan;
In
A
Bahwa setahu saksi pada tahun 1984 sudah ada bangunan didalam tanah
obyek sengketa;
ah
lik
Bahwa saksi tidak ada yang kenal dengan keluarga Haji Ali;
Bahwa menurut saksi jarak rumah saksi di Jalan S. Tappang dengan obyek
m
ub
Haji Ali dari orang Toraja salah satunya Ne’ Balle’ dan dari orang bukan asli
ep
Toraja juga;
ah
Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang yang dikuasakan oleh Haji Ali
R
untuk mengurus tanahnya pada saat Haji Ali meninggalkan Toraja karena
es
ng
Bahwa setahu saksi tidak ada keturunan Haji Ali tinggal di Toraja;
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa menurut saksi hampir setiap hari saksi meihat Haji Ali dirumahnya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
saat di Toraja;
a
Bahwa seingat saksi dulunya obyek sengketa sebagian tanah kering,
si
sebagian sawah dan ada pacuan kuda;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mengolah tanah tersebut dulunya
ne
ng
namun saksi hanya mendengar kalau tanah tersebut milik Haji Ali;
Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ dulu tinggal di luar lapangan;
do
gu
Terhadap keterangan saksi kuasa
sedangkan para Tergugat terhadap keterangan saksi akan menanggapi dalam
para Penggugat membenarkannya
In
A
kesimpulan;
3. PAULUS ANGKA SAMPETODING.
ah
lik
para Tergugat sekarang adalah masalah tanah bekas pacuan kuda di
lapangan gembira;
am
ub
Bahwa setahu saksi tanah tersebut adalah milik Haji Ali karena saksi
dengar dari bapak saksi sewaktu tanah yang dekat polsek diambil orang tua
ep
saksi kemudian saksi bertanya kepada bapak saksi kenapa bukan tanah itu
k
yang diambil lalu kata bapak saksi itu tanah milik Haji Ali;
ah
Bahwa saksi lahir di Rantepao dan terakhir saksi tinggal di Rantepao tahun
R
si
1964;
Bahwa seingat saksi saat saksi masih SMP belum ada bangunan dalam
ne
ng
do
gu
hubungan dagang;
lik
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menjaga tanah obyek sengketa setelah
Haji Ali meninggalkan Toraja;
m
ub
ep
Bahwa saksi sekarang tidak tahu lagi batas-batas tanah obyek sengketa
karena sudah banyak bangunan;
ah
Bahwa saksi tidak tahu darimana Haji Ali peroleh tanah tersebut;
R
es
Bahwa seingat saksi waktu saksi ditunjukkan oleh bapak saksi tanah obyek
M
ng
sengketa saksi berada di dekat obyek sengketa dan saksi pernah juga
mendengar orang menyebutnya kalau tanah obyek sengketa tanah to
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa menurut saksi orang tua saksi pensiunan tentara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa setahu saksi pada tahun 1973 tanah sudah jadi lapangan bola,
a
namun kata orang lapangan itu sebelumnya jadi pacuan kuda;
si
Bahwa saksi tidak menanyakan apakah Haji Ali yang memberikan untuk
ne
dijadikan lapangan bola;
ng
Bahwa setahu saksi tanah disekitar tanah sengketa adalah penguasaan
orang Ba’lele;
do
gu
Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang Ba’lele yang menjual tanah
obyek sengketa;
In
A
Bahwa saksi melihat sudah ada bangunan kantor Kehutanan;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang memberi ijin Kehutanan untuk bangun
ah
lik
disitu;
Bahwa saksi tidak pernah mendengar ada orang dari pihak Haji Ali
keberatan setelah ada bangunan dalam obyek sengketa;
am
ub
Bahwa saksi tidak pernah melihat Haji Ali secara langsung hanya dengar
ceritanya saja;
ep
k
Bahwa setahu saksi tanah obyek sengketa dan sekitarnya adalah milik
orang Ba’lele namun saksi tidak tahu bagaimana Haji Ali memperolehnya;
ah
R
Bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang terletak disebelah selatan
si
obyek sengketa termasuk tanah orang Ba’lele, namun orang tua saksi
ne
ng
sudah menjualnya;
Bahwa saksi tidak tahu apakah ada tanah disekitar lapangan yang dijual
oleh orang lain;
do
gu
Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah kosong yang saksi lihat waktu itu;
Bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang terletak disebelah selatan
In
A
obyek sengketa yang sudah dijual adalah milik ibu saksi dari Ba’lele;
Bahwa setahu saksi waktu saksi masih kecil bentuk obyek sengketa berupa
ah
lik
tanah kosong saja, yang saksi dengar kalau tanah itu tempat pa’palarian
narang / pacuan kuda;
Bahwa menurut saksi tanah yang disebelah selatan obyek sengketa yang
m
ub
Bahwa setahu saksi tentang obyek sengketa adalah bapak saksi yang
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa setahu saksi tanah itu dulunya sawah-sawah dan ditenderkan oleh
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Belanda kepada pengusaha diantaranya Baba’ Kandilo’ dan beberapa
a
orang lagi dan Haji Ali yang penawarannya tertinggi, namun Ambo’ Badde’
si
yang membeli sawah itu tetapi tidak sanggup untuk membangun pacuan
kuda sehingga Haji Ali yang membeli sawah-sawah itu dan membuat
ne
ng
pacuan kuda;
Bahwa setahu saksi tanah obyek sengketa adalah milik Haji Ali menurut
do
gu bapak saksi sampai sekarang;
Bahwa setahu saksi pemerintah daerah tidak pernah meminta kepada Haji
In
Ali;
A
Bahwa setahu saksi pernah ada dari keluarga Haji Ali yang keberatan
mengenai tanah obyek sengketa tetapi tidak ada tanggapan dari
ah
lik
Pemerintah;
Bahwa setahu saksi luas tanah obyek sengketa ± 3 hektar;
am
ub
Bahwa setahu saksi bangunan sekolah termasuk lokasinya pacuan kuda
sampai jalan ke Batulelleng;
ep
Bahwa setahu saksi pacuan kuda termasuk dalam distrik Tikala dulu masuk
k
Bahwa setahu saksi pemilik tanah obyek sengketa dulu banyak orang,
R
si
namun obyek sengketa dibeli Ambo’ Badde’ dari 10 (sepuluh) orang Ba’lele
pemiliknya dan dibuatlah pacuan kuda namun Ambo’ Badde’ tidak sanggup
ne
ng
do
gu
lik
lapangan;
Bahwa setahu saksi pada tahun 1982 sudah ada bangunan, namun
m
ub
ep
es
Bahwa saksi mendengar ahli waris Haji Ali keberatan saat ada bangunan
M
dalam lapangan;
ng
daerah;
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi tidak tahu apakah mendapat ijin saat membangun di lapangan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut;
a
Bahwa setahu saksi Haji Ali membeli tanah obyek sengketa tersebut dari
si
Ambo’ Badde’ dan Ambo’ Badde’ membeli tanah tersebut dari 10 (sepuluh)
orang;
ne
ng
Bahwa setahu saksi saat tanah obyek sengketa tersebut dibeli berupa
tanah kosong dan berbentuk sawah;
do
gu
Bahwa saksi melihat bukti-bukti pembeliannya Haji Ali dari bapak saksi;
Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ membeli tanah obyek sengketa dari
In
A
masyarakat (perorangan) Ba’lele dan pastinya ada bukti-buktinya;
Bahwa setahu saksi Ambo’ Badde’ menjual kepada Haji Ali ketika Ambo’
ah
lik
Bahwa setahu saksi Haji Ali tidak meninggalkan Toraja pada saat itu tetapi
selalu bolak balik ke Toraja;
am
ub
Bahwa setahu saksi dulu ada orang yang menjaga tanah dan pertokoannya
Haji Ali;
ep
Bahwa setahu saksi pertokoan Haji Ali sudah dibeli bapak saksi dan
k
R
Terhadap keterangan saksi kuasa para Penggugat membenarkannya sedangkan
si
para Tergugat terhadap keterangan saksi akan menanggapi dalam kesimpulan;
ne
Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat I dan Tergugat II serta Turut
ng
do
gu
lik
ub
5;
ep
Bahwa fotocopy bukti-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi meterei cukup,
R
es
dan setelah dicocokkan ternyata bukti surat T.I-1, T.I-2, T.I-3, T.I-4, T.I-6 sama
M
dengan aslinya, sedangkan bukti T.I-5 merupakan Fotocopy dari Fotocopy dan
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
1. Foto copy Sertifikat dan Buku tanah No.25, yang diberi tanda T.II-1;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Foto copy Surat Tanda Terima Setoran (STTS) dan Surat Pemberitahuan Pajak
a
Terutang Pajak Bumi Dan Bangunan tahun 2017 tertanggal 1 Maret 2017, yang
si
diberi tanda T.II-2;
Bahwa fotocopy bukti-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi meterei cukup,
ne
ng
dan setelah dicocokkan ternyata bukti surat T.II-1, dan T.II-2, sama dengan
aslinya;
do
gu
BUKTI SURAT TURUT TERGUGAT :
1. Foto copy surat permohonan hak pakai untuk atas nama SGO Rantepao
tertanggal 12 Juni 1980, yang diberi tanda T.T-1 ;
In
A
2. Foto copy Risalah Pemeriksaan tanah No.75/RTP/1980, yang diberi tanda
T.T-2;
ah
lik
3. Foto copy Ikhtisar tentang Permohonan Hak Pakai No.75/SDA/UH/1980
tanggal 13 Juni 1980, yang diberi tanda T.T-3 ;
am
ub
4. Foto copy gambar situasi Nomor :1989 /1979 tanggal 1 Agustus 1979 yang
ditanda tangani oleh Bupati KDH Tk.II Tana Toraja, yang diberi Tanda T.T.4;-
5. Foto copy Bukti Kepala Daerah Tk.II Tana Toraja Perihal Sidang Sinode,
ep
k
6. Foto copy surat atas nama Bupati Kepala Daerah Tanah Toraja tanggal 06
R
si
Januari 1973, yang diberi tanda T.T-6;
7. Foto copy surat Tanah milik pertanian di Rantepao tanggal 15 Maret 1979,
ne
ng
do
;
gu
9. Foto copy Permohonan Hak Pakai tanggal 03 April 1981, yang diberi Tanda
T.T-9;
In
A
10. Foto copy Risalah Pememriksaan tanah No.728/RPT/1981, yang diberi tanda
T.T-10;
ah
lik
11. Foto copy permohonan Hak Pakai No.78/SDA/UM/1981, yang diberi tanada
T.T-11;
m
12. Foto copy risalah pemeriksaan tanah No.78/RTP/1981, yang diberi tanda T.T-
ub
12;
ka
13. Foto copy panitia pembebasan tanah untuk keperluan pemerintah wilayah
ep
ng
15. Foto copy surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sul-sel
No.593.33/Dit-Agr /1982, yang diberi tanda T.T-15;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
16. Foto copy gambar situasi No.117/1981 tanggal 03 April 1981 yang diberi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanda T.T-16;
a
17. Foto copy buku tanah no.25 tanggal 22 Maret 1994 yang diberi tanda T.T-17;
si
Bahwa fotocopy bukti-bukti surat tersebut di atas, telah dibubuhi meterei cukup,
dan setelah dicocokkan ternyata sama dengan aslinya;
ne
ng
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, Tergugat I dan
Tergugat II juga mengajukan 4 (empat) orang saksi, yang telah memberikan
do
gu
keterangan dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi NATHAN LIMBONG.
Bahwa saksi asli orang Toraja dari Ba’lele dan saksi sebagai pemangku
In
A
adat;
Bahwa saksi sebagai pemangku adat di Ba’lele di Tongkonan Limbong
ah
lik
Pa’paelean;
Bahwa setahu saksi wilayah adat Ba’lele mulai dari Gereja Penanian
am
ub
sampai di lembah mengikuti sungai sampai ke Buntu Lepong;
Bahwa setahu saksi Objek sengketa masuk wilayah Ba’lele dan pas
ep
pertengahan wilayah Ba’lele;
k
Bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara
ah
berbatasan dengan Jl. Olah Raga, Sebelah Timur berbatasan dengan Jl.
R
si
Pacuan Kuda tetapi ada lorong yang potong, Sebelah Barat berbatasan
dengan asrama Polsek, Bengkel dan BRI;
ne
ng
do
gu
tahun 1956 saksi sekolah sudah ada lapangan disitu dan ada kantor
perkebunan;
Bahwa setahu saksi Tanah objek sengketa adalah kepunyaan masyarakat
In
A
Ba’lele;
Bahwa saksi tidak pernah dengar jika tanah objek sengketa diperjual
ah
lik
belikan;
Bahwa setahu saksi Pada tahun 1956 saksi sudah melihat ada lapangan
m
ub
ep
Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa pernah ada sawah didalam yang
R
Bahwa setahu saksi dulu tanah objek sengketa orang lain masuk dengan
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa setahu saksi orang yang datang mengolah sawah ditanah objek
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa adalah orang dari tongkonan Tanete;
a
Bahwa saksi tidak mendengar pada saat pembuatan Pacuan kuda;
si
Bahwa setahu saksi tidak bisa hanya 1 (satu) orang saja dari Ba’lele yang
ne
menjual tanah objek sengketa, harus ijin dulu kepada banyak orang dan
ng
saksi juga keberatan jika ada yang menjual tanah objek sengketa;
Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa sudah di hibahkan ke
do
gu Pemerintah untuk kepentingan orang banyak;
Bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa yaitu Gor, Kantor
In
A
Telkom, Kantor Pusri, Puskesmas;
Bahwa menurut saksi tanah objek sengketa tidak mungkin ada lagi yang
ah
mau menuntut karena sudah diserahkan orang tua saksi dan tidak mungkin
lik
mau diambil lagi;
Bahwa saksi mendengar dari orang tua saksi kalau tanah Objek sengketa
am
ub
bagian dari tanah Ba’lele;
Bahwa setahu saksi tidak ada orang yang menggadaikan tanah kering di
ep
Toraja kalau sawah boleh digadaikan oleh keluarga;
k
Bahwa setahu saksi kalau ada yang menjual tanah tanpa sepengetahuan
ah
R
warga tongkonan itu tidak dibenarkan, dan orang luar tidak boleh
si
mengambil tanah disitu tanpa seijin orang dari tongkonan;
ne
Bahwa setahu saksi dulu orang menggadai diukur dengan ukuran kerbau
ng
do
gu
Telkom dibangun;
Bahwa setahu saksi Tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu Tongkonan
ah
lik
ub
objek sengketa dibagi 2 (dua) oleh Ne’ Siong dari tongkonan To’ Pangi;
Bahwa saksi membenarkan ketika ditunjukkan bukti berupa T.I-1, termasuk
ah
Ne’ Sangkin, Ne’ Bilang, Ne’ Suppa, Nek Sakkararo dan Ne’ Biu’;
R
es
Bahwa setahu saksi dulu ada sawah dalam tanah objek sengketa karena
M
ng
pada saat tanah kering digenangi air kemudian orang masuk membuat
sawah;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi tidak pernah mendengar apakah ada jual Beli atas objek
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa;
a
Bahwa setahu saksi pada tahun 1956 objek sengketa sudah jadi lapangan;
si
Bahwa saksi menetap di Toraja awal tahun 1991 tapi sebelumnya saksi
ne
sering ke Toraja;
ng
Bahwa saksi tidak tahu kapan gedung olah raga dan kantor PT. Telkom
dibangun ditanah objek sengketa, karena pada saat saksi kembali ke Toraja
do
gu bangunan itu sudah ada;
Bahwa menurut saksi PT. Telkom mendapat tanah dari Pemerintah Daerah;
In
A
Bahwa menurut saksi yang menyerahkan tanah objek sengketa kepada
pemerintah daerah adaah Masyarakat Ba’lele yang memberikan tanah
ah
lik
objek sengketa kepada Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang
banyak;
Bahwa menurut saksi pasti orang tua kami mengadakan kombongan
am
ub
(musyawarah) sebelum menyerahkan tanah itu;
Bahwa saksi kenal Yakob Sampe Toding;
ep
Bahwa setahu saksi Yakob Sampe Toding hanya dibesarkan di Lamba’ tapi
k
R
Bahwa menurut saksi Tanah milik Sampe Toding yang ada di sekitar itu
si
diperoleh karena dibeli;
ne
ng
Bahwa saksi sudah tidak melihat pacuan kuda karena pada tahun 1956
saksi sudah melihat objek sengketa sudah jadi lapangan;
Bahwa saksi tidak tahu kapan tanah objek sengketa diserahkan nenek
do
gu
diserahkan;
Bahwa menurut saksi Pemerintah diberikan tanah tersebut secara cuma-
ah
lik
ub
Bahwa menurut saksi Tanah itu milik kami tetapi sudah diserahkan orang
R
tua kami kepada pemerintah jadi tanah itu sudah beralih fungsi jadi tanah
es
Negara;
M
ng
Bahwa setahu saksi Gappar Sampe Toding tidak satu tongkonan dengan
on
saksi di Ba’lele;
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa menurut saksi yang kenal Haji Ali dan Ambo’ Bade’ pada saat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pertemuan di kantor Bupati adalah pernyataan orang lain bukan saksi yang
a
menyatakan;
si
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan
Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;
ne
ng
2. Saksi RIMBA DENGEN.
Bahwa saksi tinggal di Tallunglipu;
do
gu
Bahwa setahu saksi yang disengketakan para Penggugat dan Tergugat
masalah di lapangan;
In
Bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara
A
berbatasan dengan Jl. dari SMA 2 ke Pasele, Sebelah Timur berbatasan
ah
dengan Jl. Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan dengan BRI dan
lik
rumah penduduk, Sebelah selatan jalan depan polsek;
Bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Gor, Sekolah,
am
ub
Pusri, Puskesmas dan kantor Telkom;
Bahwa setahu saksi antara Telkom dan lapangan ada jalan yang
ep
memotong;
k
Bahwa setahu saksi asal usul objek sengketa menurut kada silambi’ (cerita
ah
orang tua turun temurun) jika dulu tanah itu adalah area pacuan kuda dan
R
si
nenek saksi menggarapnya kemudian pemerintah menggunakan untuk
lapangan;
ne
ng
do
gu
Pasele dan bapak saksi dulu ABRI;
Bahwa menurut saksi pada tahun 1968 saksi pulang sekolah dan rumah
ah
lik
banyak orang berkumpul saksi juga melihat bapak saksi merebut 3 (tiga)
lembar kertas namun saksi tidak tahu surat apa, namun keadaan saat itu
m
ub
gaduh sehingga kami menyingkir dan pada saat itu saksi dengar rebut
masalah jalan pacuan kuda yang 3 (tiga) meter lebarnya lalu bapak saksi
ka
ep
mengatakan jika tanah itu milik kami, karena sudah tidak ada Belanda
maka tanah itu kembali kepada kami;
ah
Bahwa ketika itu saksi bertanya kepada bapak saksi siapa yang datang
R
dirumah saksi kemudian bapak saksi menjawab kalau Haji Ali dari Bone;
es
M
Bahwa menurut saksi waktu itu saksi dengar dibicarakan lebar jalan
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi dengar Ambo’ Badde’ ada rumahnya sedikit disebelah utara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ asalnya dari Enrekang;
a
R
Bahwa saksi tidak pernah mendengar Ambo’ Bade’ membeli tanah objek
si
sengketa;
ne
ng
Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa adalah Tanah adat Ba’lele, dan
saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa diperjual belikan;
Bahwa saksi pernah hadir dalam pertemuan di kantor Bupati dan
do
gu mendengar dalam pertemuan di kantor Bupati;
Bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan Kantor Telkom;
In
A
Bahwa menurut saksi tidak ada orang yang keberatan pada saat sekolah
dibangun;
ah
lik
Bahwa saksi pernah bertemu Ambo’ Bade’ dan bapak saksi pernah
memburu dengan parang karena Ambo’ Bade’ mengklaim tanah yang kami
tempati;
am
ub
Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ adalah orang Enrekang/orang Bugis,
yang sering membawa pisau dan sering mencabut pisaunya sehingga
ep
k
R
dan pada saat itu tanah itu belum diperhatikan oleh orang Ba’lele kemudian
si
Ambo’ Bade’ membuat rumah disitu dan menguasainya;
ne
ng
Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah yang diklaim oleh Ambo’ Bade’
pada saat itu;
Bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ datang disitu tidak ada yang
do
gu
memberikan dan Ambo’ Bade’ tidak membeli juga karena tanah itu masih
kosong dulu;
In
A
Bahwa saksi tidak pernah mendengar masyarakat Ba’lele menjual tanah itu;
Bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu menjual terasi dan hidupnya sangat
ah
lik
ub
Pacuan Kuda;
ep
Bahwa menurut saksi Belanda yang memakai tanah objek sengketa dulu
untuk lapangan dan pacuan kuda jadi tidak ada masyarakat yang bisa
ah
bicara dan ada beberapa petak sawah orang tua saksi yang diambil;
es
Bahwa saksi tidak tahu bagaimana proses peralihan tanah objek sengketa
M
ng
kepada pemerintah;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi lihat sendiri pada saat orang tua saksi berselisih dengan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ambo’ Bade’ setelah ada orang yang datang bawa surat 3 (tiga) lembar
a
mengenai Jl. Pacuan Kuda dan dia melarang bapak saksi menggarap;
si
Bahwa seingat saksi yang datang dirumah saksi pada saat itu ada sekitar 6
(enam) orang yang datang selebihnya tetangga saksi yang datang dan
ne
ng
pada saat itu ada Almarhum Sampe Bulu yang datang melerai;
Bahwa saksi kenal Ambo’ Bade’ setelah perselisihan;
do
gu
Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ dulu tinggal di Jl. Palapa, sebelah Utara
dari tanah objek sengketa;
In
A
Bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ tinggal disitu dengan isterinya dan
anaknya;
ah
Bahwa menurut saksi tanah objek sengketa adalah milik tongkonan Ba’lele;
lik
Bahwa setahu saksi tidak ada orang Ba’lele yang datang ditanah objek
sengketa setelah Belanda tinggalkan;
am
ub
Bahwa menurut saksi Masyarakat Ba’lele tidak masuk menempati tanah
kosong karena sudah dipakai oleh pemerintah untuk lapangan sepak bola
ep
kalau ada orang yang masuk akan dicap sebagai anggota partai terlarang;
k
Bahwa setahu saksi pada tahun 1968 sudah ada Perumtel disitu;
ah
R
Bahwa saksi tidak tahu apakah sudah lama Ambo’ Bade’ tinggal disitu saat
si
berselisih dengan bapak saksi;
ne
ng
Bahwa saksi tidak tahu kalau objek sengketa milik Haji Ali;
Bahwa setahu saksi Haji Ali mengatakan kalau tanah 3 (tiga) meter itu tidak
boleh digarap karena Pacuan kuda;
do
gu
lik
ub
Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan dengan kantor BRI dan rumah
ka
Bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Pustu, Sekolah
SMA 2, kantor Lurah dan masih ada kantor lain yang saksi tidak tahu;
ah
Bahwa setahu saksi wilayah Ba’lele disitu 1 kilo meter kali 1 kilo meter;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa saksi mengetahui jika tanah objek sengketa masuk wilayah tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adat Ba’lele karena yang berkebun dan mengolah/berkebun tanah objek
a
sengketa dan mengolah sawah dulu adalah orang Ba’lele semua;
si
Bahwa setahu saksi orang Ba’lele yang berkebun dulu di tanah objek
sengketa adalah Ne’ Kissi’, Ne’ Biu’, Ne’ Rakking, Nek Bilang, Ne’ Suppa,
ne
ng
Ne’ Dari;
Bahwa menurut saksi orang yang saksi sebut tadi masuk dalam tongkonan
do
gu Limbong karena tongkonan di Ba’lele saling berhubungan dan saksi adalah
keturunan Ne’ Bilang;
In
Bahwa setahu saksi sebelum ada lapangan dulu tanah objek sengketa
A
adalah semak-semak belukar yang ditumbuhi botto’ kemudian digarap jadi
kebun dan sawah;
ah
lik
Bahwa menurut saksi awalnya Belanda datang dan dijadikan pacuan kuda
dan disebelahnya jadi sawah kemudian diambil alih pemerintah lewat
am
ub
kombongan (musyawarah);
Bahwa setahu saksi yang duluan didalam tanah objek sengketa adalah
ep
lapangan kemudian Pusri, Kehutanan, Telkom kemudian sekolah;
k
Bahwa menurut saksi Tidak ada orang yang keberatan mengenai tanah itu;
ah
si
Bahwa saksi pernah mendengar namanya Ambo’ Bade’ dan Haji Ali adalah
ne
pedagang dan orang Enrekang;
ng
Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa dulu
dijual dan jika dijual pasti akan melalui rapat;
do
gu
Bahwa menurut saksi tidak mungkin tanah itu dibeli orang dulu;
Bahwa menurut yang saksi pernah dengar namanya Haji Ali jika ada
In
A
lik
ub
tanah objek sengketa pasti menggunakan kerbau atau babi karena tidak
ka
mungkin dengan uang karena pada saat itu masih sangat susah uang;
ep
Bahwa saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’ saksi hanya mendengar
kalau Ambo’ Bade’ dulu tinggal disebelah Utara objek sengketa;
ah
Bahwa yang saksi dengar Haji Ali adalah penunggang kuda yang hebat
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa setahu saksi masih ada orang Ba’lele yang tinggal disekitar tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
objek sengketa yaitu ada anak cucu Nek Sakkararo dan anak cucu Ne’
a
Limbu dan Papa’ Lois juga keturunan Ne’ Bilang tinggal disekitar objek
si
sengketa;
Bahwa saksi hadir pada saat ada pertemuan wakil Bupati dan absen namun
ne
ng
saksi cepat pulang;
Bahwa setahu saksi yang dibicarakan dalam pertemuan dengan Pemda
do
gu mengenai lapangan gembira jika ada yang menggugat;
Bahwa saksi mengetahui kalau Haji Ali yang joki di Pacuan kuda hanya
In
A
mendengar dari nenek saksi jika Haji Ali adalah Joki yang jago dalam
pacuan kuda;
Bahwa setahu saksi sebelum diambil alih pemerintah tanah objek sengketa
ah
lik
merupakan lapangan dan pacuan kuda dan setelah Belanda pergi langsung
diambil alih pemerintah;
am
ub
Bahwa saksi tidak tahu mengapa bukan orang Ba’lele yang mengambil
setelah Belanda pergi;
ep
Bahwa setahu saksi Ne’ Rakking dan Ne’ Sampe yang cerita kepada saksi;
k
Bahwa saksi melihat tanah objek Sengketa setelah saksi masuk sekolah
R
si
karena saksi sekolah di SD dekat Polsek dan pada saat itu sudah ada
ne
Pustu;
ng
do
gu
Bahwa menurut saksi objek sengketa masuk tongkonan Tanete, dan dari
lik
dulu lokasi Ba’lele dia yang masuk duluan mengolah dia yang punya;
Bahwa saksi tidak pernah dengar tanah objek sengketa dijual;
m
ub
Bahwa setahu saksi yang duluan masuk di Ba’lele Allo Paa yang
ka
Bahwa saksi kenal J. Sampe Toding, menurut saksi dia bukan orang Ba’lele
es
ng
Bahwa setahu saksi pada saat saksi sekolah di SMP 2 sudah ada
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;
a
4. Saksi YAN SAMBO.
si
Bahwa sepengetahuan saksi disengketakan para Penggugat dan para
Tergugat adalah masalah lokasi Lapangan Gembira;
ne
ng
Bahwa sepengetahuan saksi, awalnya lapangan Gembira adalah tanah
kering yang berupa semak belukar yang tumbuh didalamnya adalah pohon
do
gu botto, kemudian ada 4 (empat) orang dari tongkonan Tanete termasuk
nenek saksi datang berkebun disitu dan masih ada orang dari tongkonan
lain dari Ba’lele yang datang berkebun disitu diantara ke-4 orang itu yaitu:
In
A
Ne’ Luang, Lai’ Sampe, Lai’ Buttang, kemudian digarap secara turun
temurun;
ah
lik
Bahwa tongkonan Tanete ada hubungan dengan tongkonan Limbong
semua tongkonan di Ba’lele;
Bahwa setahu saksi tanah objek sengketa tidak pernah dijual ke pada
am
ub
orang lain;
Bahwa Ambo’ Bade’ pernah berkebun disitu dengan orang Ba’lele
disebelah utara sedikit dari objek sengketa;
ep
k
Bahwa saksi pernah mendengar nama Haji Ali, Haji Ali di kenal di
Masyrakat Ba’lele karena menjuarai pacuan kuda dia orang dari
ah
R
Duri/Enrekang;
si
Bahwa ada berapa tanah Ba’lele yang diserahkan ke pemerintah, Bapak
saksi pernah menyerahkan ke KODIM, Lapangan Bakti dan Art Center dan
ne
ng
Lapangan Gembira;
Bahwa Tidak ada orang Ba’lele yang keberatan atas tanah yang sudah
do
gu
untuk kepentingan orang banyak;
Bahwa dalam jual beli pada jaman Belanda belum menggunakan rupiah;
ah
lik
Bahwa satahu saksi Ambo’ Bade’ tidak pernah membeli tanah kepada
orang Ba’lele;
Bahwa sepengetahuan saksi, Haji Ali jika datang di Rantepao tinggal di Haji
m
ub
Maila;
Bahwa Haji Ali adalah sebagai Joki kuda yang selalu menjuarai pacuan
ka
kuda;
ep
es
Bahwa syarat mendirikan tongkonan yaitu ada yang membuat gagasan dan
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa ke-35 (tiga puluh lima) tongkonan tersebut tidak punya parenge’
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
masing-masing, tetapi ada semua tua-tuanya (Toma’rande londong);
a
Bahwa masing-masing tongkonan punya harta;
si
Bahwa tanah objek sengketa masuk wilayah tongkonan Tanete;
Bahwa tanah objek sengketa menurut ayah saksi yang bernama Tungguru
ne
ng
Sambo sekitar tahun 1940-an berdasarkan musyawarah tua–tua Ba’lele
termasuk ayah saksi diserahkan kepada kolonial Belanda, dan setelah
Jepang pergi masuk dikuasai Pemda Tana Toraja;
do
gu
Bahwa saksi merantau tahun 1964 ke Makassar dan saksi kembali tahun
2003 setelah saksi pensiun;
Bahwa saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’;
In
A
Bahwa pada saat saksi melihat tanah objek sengketa sudah berbentuk
sawah tetapi sudah diserahkan kepada pemerintah;
Bahwa Telkom memperoleh tanah dari pemerintah;
ah
lik
Bahwa tidak ada pernyataan secara tertulis dari masyarakat Ba’lele karena
hanya melalui musyawarah/kombongan itu menurut orang tua saksi ;
am
ub
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat I dan
Tergugat II serta Kuasa Penggugat akan menanggapi dalam kesimpulan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengadakan pemeriksaan
ep
k
si
Menimbang, bahwa kedua belah pihak yang berperkara telah pula
mengajukan Kesimpulan secara tertulis masing-masing Tergugat I dan Tergugat II
ne
ng
do
gu
lik
ub
namun dari hasil pemeriksaan setempat ternyata tidak ada lagi proses
ep
DALAM EKSEPSI:
R
es
mengadili, Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada hari Selasa 16
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Mei 2017 yang pada pokoknya menyatakan Pengadilan Negeri Makale berwenang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengadili perkara ini ;
a
Bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai eksepsi yang tidak
si
menyangkut kewenangan mengadili, dengan pertimbangan sebagai berikut :
Eksepsi Tergugat I :
ne
ng
1. Gugatan penggugat mengandung cacat yuridis dimana Penggugat
dalam Gugatannya mendudukkan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara
do
gu sebagai satu kesatuan dengan beberapa Dinas dengan menggunakan
istilah CQ; sehingga dari rumusan tersebut seolah-olah memberikan
tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Toraja Utara sebagai
In
A
suatu bahagian yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya, pada hal
jika ditelusuri dengan seksama maka objek yang ditempati oleh Dinas
ah
lik
Kehutanan Dan Perkebunan adalah bagian dari Hak Milik (aset) Dinas
Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga
am
ub
khusus untuk kaitan dengan tanah objek sengketa nyata dan jelas tidak
terkait dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara;
Bahwa jika Penggugat akan mengajukan gugatan terkait dengan tanah
ep
yang saat ini ditempati oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Toraja Utara,
k
si
ditujukan langsung kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Provinsi
Sulawesi Selatan, karena antara pemilik yaitu Dinas Kehutanan Provinsi
ne
ng
do
gu
lik
Utara apakah berasal dari Pemerintah Toraja Utara (Tana Toraja saat itu)
atau bagaimana, tidak terurai secara jelas dalam gugatan. Uraian jelas
m
ub
sangat diperlukan dalam kaitan hukum acara perdata yang memilki sifat
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979.
a
Dari fakta-fakta hukum tersebut di atas memberikan kepastian bahwa
si
gugatan penggugat cacat hukum;
Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut Majelis berpendapat eksepsi
ne
ng
tersebut telah memasuki pokok perkara karena menyangkut pembuktian
mengenai sertifikat hak pakai, apalagi pada dasarnya menjadi hak penggugat,
do
gu
untuk menentukan pihak mana yang ingin digugat (vide Yurisprudensi MARI
No. 366 K/Sip/1973 tanggal 16 Desember 1973), sehingga eksepsi tersebut
patut untuk ditolak;
In
A
2. Demikian pula eksepsi terhadap batas-batas penguasaan dan luas tanah
penguasaan masing-masing tergugat terhadap objek sengketa sangat
ah
lik
tidak jelas.
Bahwa penggugat demi kepentingan hukum harus menjelaskan secara
am
ub
tegas batas-batas penguasaan masing-masing para tergugat, misalnya
apakah penguasaan Tergugat I pada bagian Utara berbatasan dengan
siapa?, Timur dengan siapa?, Barat dengan siapa? dan Selatan dengan
ep
k
siapa? dan terusnya ini tidak jelas dalam objek sengketa dan selanjutnya
adakah Tergugat I yang berbatasan dengan Tergugat II? semuanya tidak
ah
R
jelas dalam gugatan penggugat. Ini perlu dijelaskan agar hak-hak
si
penguasaan masing-masing Tergugat jelas dan tidak kabur. Bahwa
ne
ng
do
gu
Alasan hukumnya:
Bahwa memperhatikan rumusan gugatan, khususnya pada batas-batas
ah
tanah objek perkara nyata dan jelas sangat bertentangan dengan fakta
lik
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Perlu kami jelaskan perihal penguasaan dan batas-batas yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dikuasai oleh para tergugat sebagai berikut:
a
- Bahwa khusus untuk batas yang dikuasai oleh SMA Negeri 2
si
Rantepao (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) adalah
tanah yang hanya seluas 18.000 m² (delapan belas ribu meter
ne
ng
persegi) dengan batas-batas adalah Utara berbatasan dengan
Jalan Olah Raga, Timur dengan Jalan Palapa, Selatan dengan
do
gu Jalan Budi Utomo, dan Barat dengan Aspol, Rumah Penduduk
dan Kantor BRI.
- Sedang yang dikuasai oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan
In
A
Provinsi Sulawesi Selatan yang Gedungnya dipinjamkan ke
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, pada
ah
lik
sebahagian rumah penduduk, Timur dengan sebahagian Rumah
Penduduk dan sebahagian Jalan Pacuan Kuda, Selatan dengan
am
ub
jalan Budi Utomo dan Barat adalah jalan Palapa.
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi nomor 2 dan nomor 3 Majelis
ep
berpendapat sebagai berikut :
k
setempat atas obyek sengketa dan diperoleh hasil bahwa obyek sengketa berupa
R
si
tanah kering, yang terletak di Kelurahan Rante Pasele Kecamatan Rantepao, Kab.
Toraja Utara;
ne
ng
do
gu
setempat tersebut;
Menimbang, bahwa obyek sengketa in casu/dalam perkara aquo, setelah
dilakukan pemeriksaan setempat, diketahui batas-batasnya adalah sama, yang
In
A
berbeda hanya batas Timur menurut Penggugat adalah BRI Rantepao dan rumah
penduduk sedangkan menurut Tergugat batas barat yang berbatasan dengan BRI
ah
lik
Rantepao dan rumah penduduk, namun pada batas Utara dan Selatan adalah
sama dan menurut hemat Majelis para pihak menunjuk batas-batas yang sama
m
ub
diperoleh fakta, bahwa tanah obyek sengketa dahulu dikenal sebagai lapangan
ep
pacuan kuda dan lapangan pacuan kuda tersebut pernah dibangun sekolah guru
ah
olah raga sekarang Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rantepao, sehingga riwayat
R
tanah menjadi cocok dengan tanah obyek sengketa dalam gugatan para
es
Penggugat, kemudian saat ini diatas tanah obyek sengketa berdiri Gedung Olah
M
ng
Raga, Kantor Puskesmas Rantepao, Kantor Lurah Pasele, Kantor Cabang Dinas
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Balai Besar
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai Pengelolaan dan Pengendalian
a
Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian, Kantor PT. Telkom Cabang Rantepao
si
sehingga juga bersesuaian dengan tanah obyek sengketa dalam gugatan para
Penggugat;
ne
ng
Menimbang, bahwa pada pokoknya obyek sengketa telah ditunjuk kepada
batas-batas yang sama oleh para pihak, sehingga tidak ada lagi keraguan atau
do
gu
kekaburan tentang apa yang menjadi obyek sengketa, dengan demikian Eksepsi
ini juga tidak beralasan hukum dan harus ditolak;
4. Bahwa eksepsi terhadap gugatan tidak cukup pihaknya, sebahagian tanah
In
A
objek sengketa dikuasai oleh pihak lain (penguasaan secara feitelijke)
mutlak harus diikut sertakan dalam perkara a quo (eksepsi Luriumlitis
ah
lik
Consortium): Bandingkan dengan dalil gugatan pada halaman 5 poin 9;
a. Bahwa pihak-pihak yang menguasai antara lain PT. Pertani (Persero)
am
ub
Wilayah Sulawesi:
Bahwa memperhatikan batas-batas tanah yang dipersoalkan oleh
penggugat maka sangat jelas bahwa dalam objek tersebut berdiri PT.
ep
Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi; Bandingkan dengan dalil Gugatan
k
si
Gudang Pertani tidak diikut sertakan dalam perkara, padahal mereka
menguasi objek sengketa secara feitelijke;
ne
ng
do
banyak penduduk yang tinggal dalam lokasi a quo yang tidak diikut
gu
ub
yang numpang lewat oleh karena dalam lembaga (Dinas Kehutanan dan
Perkebunan) hubungan antara Dinas Kehutanan Kabupaten dengan
ka
ep
ng
tanah objek sengketa adalah milik sah dari Departemen Pendidikan Dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Kebudayaan hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Sertipikat Hak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pakai No. 16/Rantepao, Gambar Situasi tanggal 1-8-1979 No. 189/1979;
a
Karena itu dengan tidak mengikut sertakan pihak-pihak tersebut
si
menjadikan gugatan cacat hukum;
e. Demikian Kantor Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
ne
ng
Perempuan, Kantor Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi
Selatan, Balai Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, PT.
Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi patut pula diikut sertakan dalam
do
gu gugatan a quo karena mereka menguasai objek secara feitelijke
(bandingkan uraian gugatan pada A. Posita dan poin 9 gugatan a quo);
Yurisprudensi Mari No. 1072 K/Sip/1982 tanggal 1-8-1983 : Gugatan
In
A
ditujukan kepada yang secara feitelijk menguasai barang;
Menimbang bahwa terhadap eksepsi kurang pihak, Majelis berpendapat
ah
lik
tidak ada bukti baik saksi maupun surat yang dapat menerangkan bahwa
penguasaan tanah obyek sengketa oleh PT. Perhutani atau pihak-pihak lain
am
ub
berdasarkan alas hak/perolehan yang sah dan tidak jelasnya perolehannya dari
jual beli atau sewa menyewa selain dari pada itu Majelis berpendapat gugatan
aquo tidak menghilangkan hak dari PT. Perhutani atau pihak-pihak lain untuk
ep
k
menuntut apabila merasa memiliki hak atas tanah obyek sengketa, karena
ah
si
Aquo, maka dengan berdasarkan azas Peradilan cepat, sederhana, biaya
ringan, Majelis menyatakan eksepsi kurang pihak dari Tergugat I adalah tidak
ne
ng
do
gu
paska Jepang kalah pada Perang Dunia Ke II dari sekutu Amerika tahun
1945 sejak itu pula objek sengketa yang dia akui sebagai miliknya mulai
ah
Dan sejak itu pula orang tua penggugat tidak mempermasalahkan objek
sengketa yang dia akui sebagai miliknya; Demikian semasa hidup orang
m
ub
bahkan telah berdiri bangunan, selama itu pula tidak ada keberatan
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
atas objek sengketa, bahkan Hak Kepemilikan Departemen Pendidikan,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hak Kepemilikan PT. Telkom, Hak Kepemilikan PT. Pertani (Persero)
a
bahkan Hak kepemilikan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia,
si
dan hak kepemilikan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi
Sulawesi Selatan yang melekat di atas objek sengketa, kita tidak
ne
ng
menemukan keberatan Penggugat atasnya; Bahwa dari fakta tersebut
sangat nyata bahwa penguasaan para tergugat telah melebihi 30 tahun
do
gu dan sangat nyata pula bahwa terdapat penelantaran tanah oleh para
penggugat (sekiranya benar tanah a quo adalah milik penggugat);
Alasan hukum:
In
A
Bahwa penguasaan diperkirakan dibawah tahun 1945 Pemerintah
Kabupaten Tana Toraja menguasai sebahagian objek yakni dikenal
ah
lik
dengan nama Lapangan Gembira, dalam mana objek a quo
dijadikan sebagai sarana olah raga, selanjutnya tanah yang di
am
ub
atasnya berdiri Kantor Dinas Kehutanan, PT. Telkom, Gudang PT.
Pertani dan rumah penduduk, nyata tidak berkaitan dengan
Kabupaten Tana Toraja, sehingga sejak tahun 1943 sampai saat ini
ep
k
si
tidak melawan hukum/etikat baik sebagaimana dimaksud dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
yurisprudensi No. 3114K/PDT/1991 sehingga eksepsi tersebut tidak beralasan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan patut dinyatakan tidak dapat diterima;
a
6. Eksepsi tentang Kumulasi gugatan.
si
Bahwa gugatan penggugat yang mengajukan kumulasi antara Tergugat I
dengan Tergugat II dan Turut Tergugat sangat bertentangan dengan
ne
ng
hukum acara perdata, kedua objek tersebut dimiliki oleh Tergugat I dan
Tergugat II perolehannya sangat berbeda, bahkan Tergugat I, tidak
do
gu memiliki hubungan hukum atas tanah/objek sengketa dengan Tergugat
II. Tidak ditemukan dalam gugatan bahwa pemilikan PT. Telkom atas
objek sengketa diperoleh dari Tergugat I karena hibah, jual beli atau
In
A
tukar menukar, karena itulah dengan tidak adanya hubungan hukum
seperti itu, maka tidak patut menurut hukum untuk menjadikan PT.
ah
lik
Telkom disatukan dengan Bupati Kepala Daerah Toraja Utara dalam
suatu perkara yang sama, seharusnya gugatan diajukan kepada masing-
am
ub
masing pihak dalam gugatan tersendiri karena antara Tergugat I dan
Tergugat II tidak ada hubungan hukum terkait dengan pemilikan hak atas
tanah, termasuk perolehannya. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
ep
k
R
yang dilakukan sekarang ini tidak dapat dibenarkan. Yurisprudensi
si
Mahkamah Agung RI No. 415 K/Sip/1975 tanggal 20-6-1979, dengan
ne
ng
do
gu
ub
Alasan hukum:
ep
- Bahwa fakta dalam gugatan tidak ada kita menemukan adanya suatu
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
- Jika sekiranya ada perbuatan Turut Tergugat yang menyebabkan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kerugian dari penggugat maka dipastikan bahwa dalam posita
a
gugatan harus mutlak menguraikan secara jelas dan tegas
si
perbuatan tersebut apakah karena adanya keputusan Turut Tergugat
berupa Sertipikat yang diterbitkan atas nama pihak tergugat, lalu
ne
ng
dalam petitum gugatan harus pula tegas diuraikan bahwa atas
keputusan Turut Tergugat nomor berapa dimohon untuk dibatalkan
do
gu (semuanya menjadi bias dalam posita maupun petitum gugatan);
- Fakta-fakta hukum ini tidak kita temukan dalam posita maupun
petitum gugatan, itu sebabnya patut dan beralasan hukum jika
In
A
gugatan penggugat patut dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa dalam gugatannya para Penggugat telah dengan
ah
lik
sangat jelas menyebutkan mengenai adanya surat-surat yang berkaitan dengan
tanah obyek sengketa sehingga gugatan tersebut telah tepat menarik Badan
am
ub
Pertanahan Nasional sebagai Turut Tergugat sehingga menurut hemat Majelis
eksepsi a quo juga tidak berdasar dan patut dinyatakan ditolak;
8. Gugatan Penggugat sangat premature dan karena itu penggugat tidak
ep
k
si
mengajukan gugatan kepada Tergugat I berkenan atas objek sengketa,
oleh karena objek yang disengketakan saat ini dalam posisi digunakan
ne
ng
oleh Tergugat I sesuai dengan maksud dan tujuan semula yakni untuk
kepentingan umum;
- Tergugat I sampai saat ini masih menggunakan objek tersebut
do
gu
alasan hukum bahwa objek sengketa telah patut diduga bahwa pihak
Tergugat I tidak digunakan sebagai sarana kepentingan umum,
ah
lik
ub
kerugian dari para Penggugat tidak dapat menggunakan tanah obyek sengketa
ah
yang dikuasai oleh para Tergugat, sehingga menurut Majelis eksepsi ini juga tidak
M
ng
Eksepsi Tergugat II :
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
1. Gugatan Tidak Berdasar.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada point 2. Posita (halaman 3), Para
a
Penggugat mendalilkan bahwa :
si
“Bahwa orang tua Penggugat Almarhum Haji Ali memperoleh dan atau
memiliki tanah objek sengketa dengan cara membeli dari La Boeloe Ambo
ne
ng
Bade berdasarkan Surat Pengakuan Penjualan yang dibuat dihadapan
Paduka Tuan Hoofd van Plaatselijk Berstuur Makale Rantepao J.J.M.F
do
gu Sijmons pada tanggal 3 April 1930.”
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa proses pembelian tanah antara
orang tua Para Penggugat dengan La Boeloe Ambo Bade dilakukan sebelum
In
A
diundangkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut UU PA), yang tentunya masih
ah
lik
menggunakan Hukum Agraria yang didasarkan atas Hukum Barat.
Mengingat dasar kepemilikan Para Penggugat atas tanah dimaksud hanyalah
am
ub
Surat Pengakuan Penjualan, yang berdasarkan UU PA (Pasal 16 ayat (1))
tidak termasuk salah satu Hak atas Tanah, maka gugatan Para Penggugat
yang mendalilkan sebagai pemilik atas tanah dimaksud berdasarkan waris
ep
k
dari Haji Ali, yang didasarkan pada Surat Pengakuan Penjualan dimaksud,
ah
si
Menimbang, bahwa mengenai Surat Pengakuan Penjualan sebagai alas
hak para Penggugat untuk mengajukan gugatan akan dipertimbangkan dalam
ne
ng
pokok perkara, sehingga menurut Majelis eksepsi a quo tidak beralasan hukum
dan harus ditolak
do
2. Gugatan Kurang Pihak.
gu
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 2 dan 3), Para
Penggugat mendalilkan bahwa :
In
A
lik
Perempuan, Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Balai
Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Gudang Pertanian,
ah
Objek sengketa:”
M
ng
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat kurang
pihak, hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa yang
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
bukan hanya Kantor Dinas Pemkab Toraja Utara dan Kantor PT. Telkom saja,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melainkan juga terdapat beberapa rumah penduduk. Namun pemilik rumah
a
yang juga berada di area yang sama dengan Kantor Dinas Pemkab Toraja
si
Utara dan Kantor PT. Telkom dimaksud, tidak digugat oleh Para Penggugat.
Mengingat para pemilik rumah yang berada di area yang diakui
ne
ng
kepemilikannya oleh Para Penggugat tidak ikut digugat oleh Para Penggugat,
maka jelas dan nyata gugatan Para Penggugat kurang pihak.
do
3. gu Gugatan Tidak Jelas
Bahwa sesuai Surat Gugatan pada Posita (halaman 3), Para Penggugat
mendalilkan bahwa :
In
A
“.......... tanah milik Almarhum Haji Ali orang Tua Penggugat yang saat ini
dikuasai oleh Tergugat I dan sebagian Tergugat II dengan batas-batas
ah
lik
sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Olah Raga.
am
ub
- Sebelah Barat berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah penduduk
setempat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.
ep
k
penduduk setempat.
R
si
Selanjutnya disebut Tanah Objek sengketa:”
Dari dalil di atas, jelas dan nyata, bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas,
ne
ng
hal mana dikarenakan sesuai dengan kondisi di lapangan, bahwa area yang
diakui kepemilikannya oleh Para Penggugat, batas-batasnya adalah sebagai
do
berikut :
gu
penduduk setempat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Budi Utomo.
ah
lik
dasarnya menjadi hak penggugat, untuk menentukan pihak mana yang ingin
digugat (vide Yurisprudensi MARI No. 366 K/Sip/1973 tanggal 16 Desember
ah
1973);
es
Menimbang bahwa Majelis juga berpendapat tidak ada bukti baik saksi
M
ng
sengketa oleh PT. Perhutani atau instansi lain berdasarkan alas hak/perolehan
yang sah dan tidak jelasnya perolehannya dari jual beli atau sewa menyewa
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
selain daripada itu Majelis berpendapat gugatan aquo tidak menghilangkan hak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari PT. Perhutani atau instansi lain untuk menuntut apabila merasa memiliki
a
hak atas tanah obyek sengketa, karena PT. Perhutani atau instansi lain masih
si
dapat mengajukan intervensi ataupun perlawanan terhadap perkara a quo,
maka dengan berdasarkan azas Peradilan cepat, sederhana, biaya ringan,
ne
ng
Majelis menyatakan eksepsi kurang pihak dari Tergugat II adalah tidak
beralasan dan patut ditolak;
do
gu
Eksepsi Turut Tergugat :
1. Bahwa Turut Tergugat dengan ini menyatakan secara tegas menolak dan
Menyangkali sekeras-kerasnya seluruh dalih dan dalil gugatan Para
In
A
Penggugat kecuali yang diakuinya yang tidak merugikan kepentingan
hukum Turut Tergugat.
ah
lik
2. Bahwa Para Penggugat sejak dikeluarkannya Sertipikat Hak Atas Tanah di
atas tanah obyek sengketa yang dikuasai oleh SGO, PT. Telkom, dan
am
ub
Pertani, Para Penggugat tidak pernah mengajukan keberatan baik secara
lisan maupun secara tertulis atau bahkan orang tua Para Penggugatpun
bernama HAJI ALI semasa hidupnya tidak pernah mempermasalahkan
ep
k
si
Para Penggugat bertentangan dengan pasal 32 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang isinya berbunyi : Dalam hal atas
ne
ng
suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang
atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan
do
secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak
gu
atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak
In
A
lik
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 maka Para Penggugat tidak ada lagi
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
sehingga jika mengacu pada ketiga yurisprudensi di bawa ini, gugatan Para
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat tidak dapat diterima. Yurisprudensi berbunyi sebagai berikut :
a
- Putusan MA No.556 K/Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1974
si
Kalau objek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak dapat diterima
- Putusan MA No.1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1979
ne
ng
Karena dalam surat gugatan tidak disebutkan jelas letak/ batas-batas
tanah sengketa, gugatan tidak dapat diterima.
do
gu - Putusan MA RI No.81 K/Sip/1971, Tgl 9 Juli 1973
Karena tanah yang dikuasai Tergugat ternyata tidak sama batas-batas
dan luasnya dengan yang tercantum dalam gugatan, maka gugatan
In
A
harus dinyatakan tidak dapat diterima.
4. Bahwa gugatan Para Penggugat masih banyak pihak-pihak yang tidak
ah
lik
diikutkan sebagai pihak Tergugat dalam surat gugatan sesuai dengan
batas-batas tanah Para Penggugat sehingga gugatan Para Penggugat tidak
am
ub
dapat diterima atau dikesampingkan.
5. Bahwa tanah obyek sengketa dengan perkara perdata No. 02 / Pdt.G /
2017 / PN.MAK tanggal 10 Januari 2017 di Pengadilan Negeri Makale
ep
k
R
melawan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dkk. dengan
si
penetapan Pengadilan Negeri Makale tanggal 14 Juni 1995 sebagai
ne
ng
berikut :
- Gugatan Penggugat GUGUR karena kuasa penggugat dipanggil tidak
pernah hadir walaupun secara patut dipanggil dan tidak ada kuasa
do
gu
lik
(lima) tahun dan mengenai telah adanya Putusan dalam perkara a quo dengan
amar menyatakan gugatan gugur menurut hemat Majelis telah memasuki pokok
m
ub
ditolak
ep
atas, Majelis Hakim berpendapat seluruh Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II serta
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada pokoknya adalah :
a
Bahwa tanah obyek sengketa adalah milik H. Ali yang diperoleh dengan membeli
si
dari La Boeloe Ambo Bade, kemudian oleh karena H.Ali telah meninggal dunia
maka tanah obyek sengketa menjadi milik para Penggugat sebagai ahli warisnya,
ne
ng
namun tanah obyek sengketa dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II serta
Tergugat I juga telah memberikan kepada pihak ketiga dan Turut Tergugat juga
do
gu
telah, menerbitkan Sertifikat hak pakai atas tanah obyek sengketa sehingga
perbuatan Tergugat I dan Tergugat II serta turut Tergugat merupakan Perbuatan
Melawan Hukum;
In
A
Menimbang, bahwa oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya tidak
disangkal maka menurut hukum harus dianggap terbukti hal-hal sebagai berikut:
ah
lik
1. Bahwa para Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Haji Ali dengan
Hadja Samate;
am
ub
2. Bahwa tanah obyek sengketa dikenal dengan nama lapangan pacuan kuda;
Menimbang, bahwa tanah obyek sengketa adalah milik H. Ali yang
diperoleh dengan membeli dari La Boeloe Ambo Bade, kemudian oleh karena
ep
k
H.Ali telah meninggal dunia maka tanah obyek sengketa menjadi milik para
Penggugat sebagai ahli warisnya, namun tanah obyek sengketa dikuasai oleh
ah
R
Tergugat I dan Tergugat II serta Tergugat I juga telah memberikan kepada pihak
si
ketiga dan Turut Tergugat juga telah, menerbitkan Sertifikat hak pakai atas tanah
ne
ng
do
gu
sampai saat ini telah berlangsung kurang lebih 74 tahun maka sangat jelas bahwa
Penguasaan tersebut telah melewati penguasaan dengan tidak melawan
In
A
Hak Pakai No. 25/Rantepao sedangkan turut Tergugat menyangkal dengan dalil
sangkalan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja tidak melakukan
m
ub
ep
milik H. Ali yang sekarang menjadi hak milik para Penggugat sebagai ahli
es
M
warisnya?;
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa para Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengajukan bukti berupa bukti P.1 sampai dengan bukti P.12 dan Saksi-Saksi
a
yaitu 1. RAHMAN GAFAR, 2. H.M.S.YAHYA 3. PAULUS ANGKA SAMPETODING
si
dan 4. TARRA SAMPETODING;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1866 KUHPerdata dan pasal 284
ne
ng
Rbg yang menyatakan alat bukti adalah :
- Bukti tulisan
do
gu -
-
Bukti saksi
Persangkaan
- Pengakuan
In
A
- Sumpah
Menimbang, bahwa bukti surat yang diajukan oleh Para Penggugat ada
ah
lik
yang dapat ditunjukkan aslinya dan ada beberapa yang hanya berupa fotokopi
tanpa ada atau tanpa dapat ditunjukkan aslinya;
am
ub
Menimbang, bahwa mengenai bukti surat yang hanya berupa fotokopi
tanpa dapat ditunjukkan aslinya, Majelis memperhatikan ketentuan pasal 1888
KUHPerdata yang menyatakan ;
ep
k
“kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya. Apabila akta
ah
yang asli itu ada maka salinan–salinan serta ikhtisar–ikhtisar hanyalah dapat
R
si
dipercaya sekedar salinan–salinan serta ikhtisar–ikhtisar itu sesuai dengan
aslinya, yang mana senantiasa dapat diperintahkan mempertunjukkannya”;
ne
ng
do
“surat bukti fotokopi yang tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan
gu
dalam hal tidak dapat ditunjukkannya dokumen asli dari fotocopy perjanjian bawah
tangan tersebut, saksi sebagai salah satu alat bukti dapat berfungsi untuk
ah
lik
memperjanjikan suatu hal tertentu (Vide Pasal 1320 Jo. 1338 KUH Perdata).
ka
tanggal 2 Januari 2008, memiliki kaidah hukum sebagai berikut : Dalam keadaan
tertentu, fotokopi dari fotokopi dapat diterima sebagai bukti. Dalam perkara ini,
ah
Majelis Hakim tingkat pertama menggunakan alat bukti fotokopi itu untuk
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Pengadilan Negeri atas dasar Putusan Majelis hakim tingkat pertama didasarkan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada bukti yang tidak sah. Menurut Majelis Hakim kasasi, Pengadilan Tinggi telah
a
salah menerapkan hukum atas dasar pertimbangan yang tidak cukup
si
(onvoldoende gemotiveerd) Pemohon tersebut;
Menimbang bahwa Mahkamah Agung RI juga dalam Putusannya No.: 112
ne
ng
K/Pdt/Pdt/1996, tanggal 17 September 1998, yang memiliki kaidah hukum sebagai
berikut:
do
gu
“Fotocopy surat tanpa disertai surat/dokumen aslinya dan tanpa dikuatkan oleh
Keterangan saksi dan alat bukti lainnya, tidak dapat digunakan sebagai alat bukti
yang sah dalam Persidangan Pengadilan (Perdata)”;
In
A
Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut di atas, dapat disimpulkan
dalam hal tidak adanya bukti lain, selain saksi yang dapat diajukan oleh seseorang
ah
lik
untuk menguatkan foto copy bukti suratnya, berdasarkan ketentuan Pasal 1888
KUHPerdata, pasal 1320 Jo. pasal 1338 KUHPerdata dan Yurisprudensi
am
ub
Mahkamah Agung tersebut, Majelis berpendapat terhadap bukti yang berupa foto
copy tanpa dapat ditunjukkan aslinya dipersidangan akan dipertimbangkan
korelasinya atau hubungannya dengan bukti surat yang lainnya dan keterangan
ep
k
saksi, kemudian bila bukti yang berupa foto copy tanpa dapat ditunjukkan aslinya
ah
tidak ada korelasinya atau hubungannya dengan bukti surat yang lainnya dan
R
si
keterangan saksi akan dikesampingkan;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis mempertimbangkan bukti surat yang
ne
ng
lain maupun saksi, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan bukti surat
yang berupa foto copy tanpa ada aslinya;
do
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.3 berupa foto copy surat kuasa yang
gu
diperkuat oleh keterangan saksi RAHMAN GAFAR yang menyatakan ayah saksi
yang bernama Jakob Sampetoding pernah mendapat kuasa dari H. Abd Rasyid Ali
In
A
anaknya Haji Ali pada 1970an untuk mengurus tanah obyek sengketa bahkan ada
surat kuasanya, kemudan keterangan saksi RAHMAN GAFAR bersesuaian
ah
lik
Majelis berpendapat bukti surat kuasa tersebut dapat diterima sebagai bukti surat
ub
bahwa Jakob Sampetoding diberi kuasa dengan hak substitusi untuk (dalam
angka 1.) “mengurus segala urusan yang berhubungan dengan harta benda
ah
almarhum Haji Ali, (Kalosi) Enrekang, yang tercantum dalam Surat Pengakuan
es
Penjualan tertanggal 3 April 1930 La Boeloe Ambo Bade dan H. Ali (terlampir)”;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa saksi RAHMAN GAFAR menyatakan di sudut tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
obyek sengketa ada rumah toko (ruko) yang biasa ditempati H. Ali bila datang ke
a
Toraja kemudian orang tua saksi juga membeli tanah disekitar tanah obyek
si
sengketa dari H. Ali dihubungkan dengan keterangan saksi tergugat NATHAN
LIMBONG yang menyatakan ada tanah YAKOB SAMPETODING di sekitar tanah
ne
ng
obyek sengketa yang diperoleh dari membeli;
Menimbang, bahwa saksi TARA SAMPETODING menyatakan bahwa
do
gu
pernah melihat surat bukti penjualan tanah sengketa kepada Haji Ali di rumah
bapak saksi;
Menimbang, bahwa saksi RAHMAN GAFAR dan TARA SAMPETODING
In
A
mengetahui tanah obyek sengketa diperoleh H. Ali dari jual beli dengan La Boeloe
Ambo Bade sehingga berdasarkan keterangan saksi tersebut dihubungkan
ah
lik
dengan penyebutan surat pengakuan Penjualan dalam bukti P.3, maka Majelis
berpendapat bukti surat pengakuan Penjualan sebagaimana bukti P.2 tersebut
am
ub
dapat diterima sebagai bukti surat yang mempunyai kekuatan pembuktian;
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.4, P.5, P.6, P.7, P.8, P.9, P.10, P.11
dan P.12 berupa surat yang berisi keberatan dari H. Abd Rasyid Ali (ahli waris H.
ep
k
Pemerintah Daerah Toraja dan juga pernyataan pengakuan ANDI LOLO mantan
R
si
Bupati Tana Toraja mengenai kepemilikan H. Ali terhadap tanah obyek sengketa
berdasarkan Surat pengakuan penjualan serta keterangan H. Lakitta mantan
ne
ng
pejabat Luwu pada masa Toraja masuk wilayah Luwu yang menerangkan pada
pokoknya mengenai pernah mencari H. Ali untuk memberikan ganti rugi atas
do
penggunaan tanah obyek sengketa, Majelis berpendapat tidak ada bukti lain yang
gu
mendukung serta bukti tersebut hanya berupa surat menyurat maka bukti P.4, P.5,
P.6, P.7, P.8, P.9, P.10, P.11 dan P.12 dikesampingkan ;
In
A
lik
Para Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.1 walaupun dalam eksepsinya Turut
m
menurut Majelis pada pokoknya Turut Tergugat mengakui dalam jawabannya ada
ka
gugatan dari H. Abd. Rasyid Ali (ahli waris H. Ali) sehingga Majelis menyimpulkan
ep
para Penggugat telah dapat membuktikan mengenai adanya keberatan dari ahli
waris H. Ali mengenai penguasaan tanah obyek sengketa oleh selain dari ahli
ah
waris H. Ali;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
RAHMAN GAFAR, H.M.S. YAHYA, PAULUS ANGKA SAMPETODING dan TARA
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SAMPETODING;
a
Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 309 R.Bg.(Pasal 1908
si
KUHPerdata) menentukan dalam mempertimbangkan nilai kesaksian hakim harus
mempertimbangkan kesesuaian atau kecocokan antara keterangan para saksi,
ne
ng
kesesuaian kesaksian dengan apa yang diketahui dari segi lain tentang perkara
yang disengketakan, pertimbangan yang mungkin ada pada saksi untuk
do
gu
menuturkan kesaksiannya, cara hidup, adat-istiadat serta martabat para saksi dan
segala sesuatu yang sekiranya mempengaruhi tentang dapat tidaknya dipercaya
seorang saksi;
In
A
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 1 yang diajukan oleh para
Penggugat yaitu RAHMAN GAFAR yang menyatakan pada pokoknya bahwa
ah
lik
sebelumnya saksi tidak tahu yang dipermasalahkan antara para Penggugat
dengan para Tergugat baru sekarang saksi mengetahuinya, bahwa saksi tahu
am
ub
tentang tanah Lapangan Gembira, bahwa saksi mengetahui tanah lapangan
gembira karena saksi biasa datang ke tanah itu karena bapak saksi bekerjasama
(kongsi) dengan Haji Ali sebagai pedagang kopi dan saat itu saksi dengar Haji Ali
ep
k
yang membeli tanah itu dari salah seorang yaitu orang Bugis, dan bapak saksi
ah
juga yang membeli ruko Haji Ali yang ada disudut tanah itu, ruko itu ditempati Haji
R
si
Ali jika datang ke Toraja, bahwa setahu saksi tanah tersebut jadi pacuan kuda
tahun 1950-an saat saksi masih SD, bahwa setahu saksi pada tahun 1950-an
ne
ng
tanah itu masih kosong, tahun 1980-an baru ada sekolah, sekolah olah raga,
bahwa setahu saksi tanah Haji Ali biasa disebut orang sebagai pacuan kuda,
do
bahwa saksi mengetahui kalau tanah itu milik Haji Ali karena Haji Ali kerjasama
gu
dengan bapak saksi, bahwa saksi pernah bertemu dengan Haji Ali saat saksi
masih kecil, bahwa bapak saksi bernama YAKOB SAMPE TODING, bahwa setahu
In
A
saksi bapak saksi pernah diberi kuasa oleh anaknya Haji Ali yang bernama Rasyid
Ali untuk mengurus tanah itu pada tahun 1970-an, bahwa saksi mendengar
ah
lik
langsung tentang hal itu dari bapak saksi bahkan ada surat kuasanya, bahwa
setahu saksi pada tahun 1980-an yang ada dalam obyek sengketa hanya sekolah,
m
belum ada gedung olah raga dan Kantor Telkom, bahwa saksi tidak tahu apa
ub
sebabnya gedung-gedung itu berdiri diatas obyek sengketa, bahwa setahu saksi
ka
pada saat saksi lihat sudah berbentuk lapangan, bahwa setahu saksi tidak ada
ep
masyarakat yang tinggal dalam lokasi pacuan kuda, bahwa saksi tidak tahu apa
sebabnya tanah tersebut tidak ditempati orang, bahwa saksi tinggal di dekat
ah
Lapangan Bakti jaraknya sekitar 150 meter dari obyek sengketa jika saksi datang
es
di Rantepao, bahwa saksi pada tahun 1983 tinggal di ruko yang dibeli bapak saksi
M
ng
dari Haji Ali, bahwa setahu saksi ruko yang dibeli bapak saksi dari Rasyid Ali pada
tahun 1970-an sebanyak 7 (tujuh) petak, bahwa setahu saksi Rasyid Ali tinggal di
on
Makassar, bahwa menurut yang saksi dengar Haji Ali memperoleh tanah tersebut
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
karena beli, karena Haji Ali asalnya dari Kalosi, bahwa saksi tidak tahu kapan Haji
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ali membeli tanah tersebut, bahwa saksi mengetahui kalau Haji Ali membeli tanah
a
tersebut karena Haji Ali bukan orang Toraja, Haji Ali bukan penduduk asli tetapi
si
orang Kalosi, bahwa setahu saksi bapak saksi mulai tinggal di ruko yang dibeli dari
Haji Ali pada tahun 1983, bahwa saksi mengetahui kalau tanah pacuan kuda milik
ne
ng
Haji Ali saksi dengar dari orang disekitar itu dan juga dari bapak saksi, bahwa
tanah pacuan kuda itu milik Haji Ali yang dibeli, bahwa saksi pernah mendengar
do
gu
orang yang namanya Ambo’ Badde’ tetapi saksi tidak pernah melihat orangnya
katanya orang Bugis yang kerjanya pedagang, bahwa saksi tidak tahu siapa yang
datang duluan di Rantepao apakah Haji Ali atau Ambo’ Badde’, bahwa saksi yakin
In
A
kalau tanah pacuan kuda adalah milik Haji Ali, bahwa setahu saksi jarak ruko yang
dibeli bapak saksi dengan obyek sengketa sekitar 100 meter, bahwa menurut
ah
lik
saksi ada tanah-tanah Haji Ali yang lain dekat dengan lapangan tetapi saksi tidak
tahu yang mana karena saksi dengar dari orang lain bahwa orang-orang beli tanah
am
ub
tersebut dari Haji Ali, bahwa setahu saksi Haji Ali tinggalkan Toraja karena takut
dengan Jepang pada saat itu dan pergi ke Jawa sekitar tahun 1942, bahwa saksi
lahir tahun 1958, bahwa saksi tidak tahu batas-batas obyek sengketa yang saksi
ep
k
tahu ada BRI disekitar obyek sengketa, bahwa setahu saksi kantor BRI disebelah
ah
timur obyek sengketa karena sebelah baratnya jalan raya, bahwa setahu saksi
R
si
lokasi tanah obyek sengketa masuk wilayah tanah adat Ba’lele, bahwa saksi tidak
tahu apa hubungannya Haji Ali dengan tanah adat Ba’lele, saksi hanya mendengar
ne
ng
kalau ada masyarakat Ba’lele yang menjual tanahnya itu, bahwa saksi hanya
mendengar kalau tanah itu dijual tetapi saksi tidak melihat buktinya, bahwa saksi
do
tidak tahu sebab Pemda membangun sekolah ditanah itu, bahwa saksi tidak tahu
gu
pada saat pembangunan dilokasi itu apakah Rasyid Ali keberatan karena saksi
hanya mendengar kalau ada Pengacara di Makassar yang dipakai pada saat itu
In
A
lik
menurut saksi Haji Ali membeli tanah tersebut dari Ambo’ Badde’, bahwa setahu
ub
saksi Ambo’ Badde’ tidak ada hubungannya dengan orang Ba’lele, bahwa saksi
ka
sejak kecil sering bolak balik dari Makassar ke Toraja, umur saksi sekitar 2 atau 3
ep
tahun sudah mulai ke Toraja, bahwa saksi tinggal di Toraja kadang 1 (satu) hingga
2 (dua) bulan kemudian kembali lagi ke Makassar, bahwa saksi pernah bertemu
ah
dengan Haji Ali, tetapi saksi sudah tidak ingat kapan Haji Ali meninggal, bahwa
es
setahu saksi Haji Ali meninggalkan Toraja karena adanya perang dunia ke-2,
M
ng
bahwa menurut saksi perang dunia ke-2 tahun 1941-1945, bahwa saksi hanya
taunya dengar dari bapak saksi Haji Ali membeli tanah seluas tanah sengketa itu
on
kepada Ambo’ Badde’, bahwa saksi tidak tahu kapan Haji Ali kembali ke Toraja,
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
saksi hanya mendengar percakapan bapak saksi dengan Rasyid Ali kalau Haji Ali
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sembunyi karena mau dibunuh Jepang karena kerjasama dengan Belanda, bahwa
a
saksi pernah mendengar pada tahun 1970-an kalau Rasyid Ali mau
si
memperkarakan tanah obyek sengketa tersebut dan pernah memberikan kuasa
kepada bapak saksi untuk mengurus tanah, bahwa saksi waktu SD sekolah di
ne
ng
Makassar dan saksi juga pernah sekolah di Makale di SD selama 2 (dua) tahun,
bahwa saksi sering mendengar kalau tanah obyek sengketa adalah tanahnya Haji
do
gu
Ali karena saksi sering mendengar percakapan keluarga karena anaknya Haji Ali
sering kerumah bapak saksi kalau ke Jakarta, bahwa saksi meninggalkan Toraja
pada saat SD kelas 2 kemudian saksi sekolah SMA di Jakarta, Bahwa saksi tidak
In
A
tahu berapa luas tanahnya Haji Ali, yang saksi dengar tanah pacuan kuda milik
Haji Ali, bahwa saksi mengetahui mengenai tanah obyek sengketa karena saksi
ah
lik
berkerabat dekat dengan Rasyid Ali dan ada saudaranya kawin dengan keluarga
saksi, bahwa saksi bertemu dengan Haji Ali di Makassar pada saat lebaran dan
am
ub
saat itu saksi masih anak-anak, bahwa saksi tidak tahu apa pekerjaan Haji Ali
selain pedagang, bahwa setahu saksi obyek sengketa digelar dengan nama
pacuan kuda karena dulu tempat itu untuk ditempati pacuan kuda, bahwa saksi
ep
k
tidak tahu apakah tanah itu dijadikan pacuan kuda setelah dibeli oleh Haji Ali atau
ah
sebelum di beli Haji Ali, bahwa setahu saksi setelah Haji Ali pergi mengungsi Haji
R
si
Ali pernah kembali ke Toraja beberapa kali namun saksi tidak tahu tahun berapa
kembali ke Toraja, bahwa setahu saksi selain tanah yang disengketakan masih
ne
ng
ada tanahnya Haji Ali yang lain karena saksi dengar dari orang kalau tanah dekat
obyek sengketa dulunya milik Haji Ali termasuk ruko bapak saksi, bahwa saksi
do
tidak tahu apakah ada keluarganya Haji Ali yang tinggal di dekat obyek sengketa
gu
sekarang, bahwa setahu saksi dulu obyek sengketa dekat dengan pasar lama,
bahwa setahu saksi Rasyid Ali datang menemui bapak saksi pada tahun 1970-an
In
A
lik
Penggugat yaitu H.M.S. YAHYA yang menyatakan bahwa setahu saksi yang
dipermasalahkan antara para Penggugat dengan para Tergugat sekarang adalah
m
masalah tanah, bahwa saksi kenal dengan Haji Ali dan pernah bertemu dengan
ub
Haji Ali, bahwa setahu saksi Haji Ali di Rantepao dulu tinggal di perapatan dekat
ka
pos Polisi sekarang ditempati billyard, bahwa seingat saksi waktu saksi melihat
ep
Haji Ali umur saksi sudah 9 (sembilan) tahun, bahwa setahu saksi tanahnya Haji
Ali mulai dari Haji Peci sampai pacuan kuda, bahwa menurut cerita yang saksi
ah
dengar bahwa Ambo’ Badde’ yang menjual tanah itu kepada Haji Ali, bahwa
es
setahu saksi Ambo’ Badde’ orang Bugis, bahwa saksi pernah melihat Ambo’
M
ng
Badde’ dulu tinggal di jalan Palopo, bahwa saksi orang Bugis tetapi lahir di Toraja,
bahwa setahu saksi bapak saksi datang ke Toraja berdagang, bahwa setahu saksi
on
yang ada dalam obyek sengketa ada 2 (dua) petak sawah dan ada lapangan
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
pacuan kuda, bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah obyek sengketa, menurut
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
teman saksi sekitar 3 (tiga) hektar, bahwa setahu saksi Haji Ali peroleh tanah
a
tersebut dari membeli, bahwa menurut saksi, Haji Ali meninggalkan Toraja sekitar
si
tahun 1944-1945 pada saat pendaratan Jepang, karena orang yang dekat dengan
pemerintah Belanda dicari semua, bahwa saksi meninggalkan Toraja tahun 1952
ne
ng
dan kembali ke Toraja tahun 1984, bahwa menurut saksi keadaan obyek sengketa
sewaktu saksi kembali ke Toraja sudah banyak bangunan didalamnya, dan saat itu
do
gu
saksi bilang itu milik Haji Ali, bahwa saksi tidak tahu ada berapa anak Haji Ali,
bahwa terakhir saksi bertugas di kodam 1414 Hasanuddin setelah pensiun baru
saksi kembali ke Toraja, bahwa saksi tidak tahu apakah masih ada sanak
In
A
saudaranya Haji Ali yang tinggal di Rantepao, bahwa setahu saksi batas-batas
tanah obyek sengketa yaitu sebelah timur berbatasan dengan Tugu Pahlawan,
ah
lik
sebelah Barat berbatasan dengan BRI, sebelah Utara berbatasan dengan jalan
Palopo, sebelah Selatan berbatasan dengan jalan/kantor Polsek Rantepao, bahwa
am
ub
saksi sering datang ke obyek sengketa waktu umur saksi 5 sampai 8 tahun untuk
bermain sepak bola, bahwa setahu saksi Haji Ali berasal dari Enrekang/Kalosi,
bahwa saksi tidak tahu Haji Ali dulu berdagang apa, bahwa saksi dulu di Rantepao
ep
k
tinggal di Malango’ dekat rumah pak Tappang, bahwa saksi tinggal di Toraja sejak
ah
saksi tamat SMP, bahwa menurut informasi yang saksi dengar tanah-tanah
R
si
disekitar pacuan kuda adalah milik Haji Ali karena orang-orang Bugis yang tinggal
disitu, bahwa saksi tidak tahu di Rantepao Haji Ali tinggal dimana, bahwa setahu
ne
ng
saksi tentang tanah pacuan kuda ada 2 (dua) petak sawah ditengah pacuan kuda,
bahwa setahu saksi sawah itu milik Haji Ali karena tanahnya pemilik pacuan kuda,
do
bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan tanah Haji Ali di pacuan kuda tersebut,
gu
saksi hanya dengar jika Haji Ali membeli dari Ambo’ Badde’, bahwa saksi tidak
pernah melihat surat-surat mengenai tanah tersebut, bahwa saksi tidak pernah
In
A
dengar ada orang meminta ijin untuk membangun, bahwa saksi pernah dengar
kalau ada anaknya Haji Ali yang menuntut haknya pada saat pemerintahan Tarsis
ah
lik
Kodrat, bahwa saksi mendengarnya setelah saksi pensiun, bahwa setahu saksi
ada sawah dalam obyek sengketa sebelum saksi keluar dari Toraja, bahwa saksi
m
tidak tahu apakah obyek sengketa masuk wilayah adat Ba’lele, bahwa saksi tidak
ub
tahu batas pacuan kuda karena bentuknya oval, bahwa saksi tidak tahu siapa
ka
yang membuka pacuan kuda karena saksi belum lahir, bahwa seingat saksi dulu
ep
waktu saksi datang ke lokasi sengketa lewat yang ada kantor Polsek sekarang
dan pulang juga lewat situ, bahwa setahu saksi sekarang yang ada didalam obyek
ah
sengketa adalah ada GOR, sekolah, kantor Telkom dan ada kantor Kehutanan,
es
bahwa setahu saksi pada tahun 1984 sudah ada bangunan didalam tanah obyek
M
ng
sengketa, bahwa saksi tidak ada yang kenal dengan keluarga Haji Ali, Bahwa
menurut saksi jarak rumah saksi di jalan S. Tappang dengan obyek sengketa ± 1
on
(satu) km, bahwa saksi mendengar cerita dari banyak orang kalau tanah tersebut
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
milik Haji Ali dari orang Toraja salah satunya Ne’ Balle’ dan dari orang bukan asli
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Toraja juga, Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang yang dikuasakan oleh Haji
a
Ali untuk mengurus tanahnya pada saat Haji Ali meninggalkan Toraja karena saksi
si
hanya melihat Ambo’ Badde’ yang tinggal disitu, bahwa saksi tidak tahu keturunan
Ambo’ Badde’, bahwa setahu saksi tidak ada keturunan Haji Ali tinggal di Toraja,
ne
ng
bahwa menurut saksi hampir setiap hari saksi meihat Haji Ali dirumahnya saat di
toraja, bahwa seingat saksi dulunya obyek sengketa sebagian tanah kering,
do
gu
sebagian sawah dan ada pacuan kuda, bahwa saksi tidak tahu siapa yang
mengolah tanah tersebut dulunya namun saksi hanya mendengar kalau tanah
tersebut milik Haji Ali, bahwa setahu saksi Ambo Badde dulu tinggal di luar
In
A
lapangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 3 yang diajukan oleh Penggugat
ah
lik
yang bernama PAULUS ANGKA SAMPETODING menyatakan bahwa setahu
saksi yang disengketakan antara para Penggugat dengan para Tergugat sekarang
am
ub
adalah masalah tanah bekas pacuan kuda di lapangan gembira, bahwa setahu
saksi tanah tersebut adalah milik Haji Ali karena saksi dengar dari bapak saksi
sewaktu tanah yang dekat Polsek diambil orang tua saksi kemudian saksi
ep
k
bertanya kepada bapak saksi kenapa bukan tanah itu yang diambil lalu kata bapak
ah
saksi itu tanah milik Haji Ali, bahwa saksi lahir di Rantepao dan terakhir saksi
R
si
tinggal di Rantepao tahun 1964, bahwa seingat saksi saat saksi masih SMP belum
ada bangunan dalam obyek sengketa, masih berbentuk lapangan, bahwa menurut
ne
ng
saksi dulu bentuk lapangan dikelilingi oleh jalanan dan sekarang saksi lihat sudah
ada bangunan kantor Kehutanan, bahwa setahu saksi pada tahun 1964 belum ada
do
rumah penduduk dan belum ada juga kantor BRI disekitar obyek sengketa, bahwa
gu
setahu saksi antara Y.P. Sampe Toding dengan Haji Ali ada hubungan dagang,
bahwa saksi tidak tahu siapa yang menjaga tanah obyek sengketa setelah Haji Ali
In
A
meninggalkan Toraja, bahwa saksi memiliki tanah dekat obyek sengketa disekitar
pasar Rantepao dan ada sawah orang tua saksi dibagian selatan tanah Haji Ali,
ah
lik
bahwa saksi sekarang tidak tahu lagi batas-batas tanah obyek sengketa karena
sudah banyak bangunan, bahwa saksi tidak tahu dari mana Haji Ali peroleh tanah
m
tersebut, bahwa seingat saksi waktu saksi ditunjukkan oleh bapak saksi tanah
ub
obyek sengketa saksi berada di dekat obyek sengketa dan saksi pernah juga
ka
(tanah orang muslim), bahwa menurut saksi orang tua saksi pensiunan tentara,
Bahwa setahu saksi pada tahun 1973 tanah sudah jadi lapangan bola, namun kata
ah
orang lapangan itu sebelumnya jadi pacuan kuda, bahwa saksi tidak menanyakan
es
apakah Haji Ali yang memberikan untuk dijadikan lapangan bola, bahwa setahu
M
ng
saksi tanah disekitar tanah sengketa adalah penguasaan orang Ba’lele, bahwa
saksi tidak tahu apakah ada orang Ba’lele yang menjual tanah obyek sengketa,
on
bahwa saksi melihat sudah ada bangunan kantor Kehutanan, bahwa saksi tidak
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
tahu siapa yang memberi ijin Kehutanan untuk bangun disitu, bahwa saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pernah mendengar ada orang dari pihak Haji Ali keberatan setelah ada bangunan
a
dalam obyek sengketa, bbahwa saksi tidak pernah melihat Haji Ali secara
si
langsung hanya dengar ceritanya saja, bahwa setahu saksi tanah obyek sengketa
dan sekitarnya adalah milik orang Ba’lele namun saksi tidak tahu bagaimana Haji
ne
ng
Ali memperolehnya, bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang terletak
disebelah selatan obyek sengketa termasuk tanah orang Ba’lele, namun orang tua
do
gu
saksi sudah menjualnya, bahwa saksi tidak tahu apakah ada tanah disekitar
lapangan yang dijual oleh orang lain, bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah
kosong yang saksi lihat waktu itu, bahwa setahu saksi tanah orang tua saksi yang
In
A
terletak disebelah selatan obyek sengketa yang sudah dijual adalah milik ibu saksi
dari Ba’lele, bahwa setahu saksi waktu saksi masih kecil bentuk obyek sengketa
ah
lik
berupa tanah kosong saja, yang saksi dengar kalau tanah itu tempat pa’palarian
narang/pacuan kuda, bahwa menurut saksi tanah yang disebelah selatan obyek
am
ub
sengketa yang saksi maksud tidak masuk dalam lapangan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi 4 yang diajukan oleh Penggugat
yang bernama TARRA SAMPETODING menyatakan bahwa setahu saksi tentang
ep
k
obyek sengketa adalah bapak saksi yang membangun kota Rantepao, bahwa
ah
setahu saksi tanah itu dulunya sawah-sawah dan ditenderkan oleh Belanda
R
si
kepada pengusaha diantaranya Baba’ Kandilo’ dan beberapa orang lagi dan Haji
Ali yang penawarannya tertinggi, namun Ambo’ Badde’ yang membeli sawah itu
ne
ng
tetapi tidak sanggup untuk membangun pacuan kuda sehingga Haji Ali yang
membeli sawah-sawah itu dan membuat pacuan kuda, bahwa setahu saksi tanah
do
obyek sengketa adalah milik Haji Ali menurut bapak saksi sampai sekarang,
gu
bahwa setahu saksi pemerintah daerah tidak pernah meminta kepada Haji Ali,
bahwa setahu saksi pernah ada dari keluarga Haji Ali yang keberatan mengenai
In
A
tanah obyek sengketa tetapi tidak ada tanggapan dari Pemerintah, bahwa setahu
saksi luas tanah obyek sengketa ± 3 hektar, bahwa setahu saksi bangunan
ah
lik
Ba’lele, bahwa setahu saksi pemilik tanah obyek sengketa dulu banyak orang,
ub
namun obyek sengketa dibeli Ambo’ Badde’ dari 10 (sepuluh) orang Ba’lele
ka
pemiliknya dan dibuatlah pacuan kuda namun Ambo’ Badde’ tidak sanggup
ep
membuat pacuan kuda kamudian Ambo’ Badde’ menjualnya kepada Haji Ali,
bahwa setahu saksi yang dimaksudkan pacuan kuda adalah keseluruhan tanah
ah
obyek sengketa masuk pacuan kuda, bahwa saksi pernah melihat surat bukti
es
pembelian (buku kongsinya) tanah obyek sengketa tersebut, bahwa setahu saksi
M
ng
pada tahun 1982 tanah obyek sengketa sudah ada lapangan, bahwa setahu saksi
pada tahun 1982 sudah ada bangunan, namun lapangan yang duluan baru
on
bangunan, bahwa saksi tidak pernah mendengar pemda membeli tanah obyek
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
sengketa dan pemda juga tidak mempunyai surat-suratnya, bahwa saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pernah melihat surat Rasyid Ali yang dikirim kepada pemerintah namun saksi
a
dengar untuk dimediasi dengan pemerintah, Bahwa saksi mendengar ahli waris
si
Haji Ali keberatan saat ada bangunan dalam lapangan, bahwa setahu saksi yang
membangun dilapangan adalah pemerintah daerah, bahwa saksi tidak tahu
ne
ng
apakah mendapat ijin saat membangun di lapangan tersebut, bahwa setahu saksi
Haji Ali membeli tanah obyek sengketa tersebut dari Ambo’ Badde’ dan Ambo’
do
gu
Badde’ membeli tanah tersebut dari 10 (sepuluh) orang, bahwa setahu saksi saat
tanah obyek sengketa tersebut dibeli berupa tanah kosong dan berbentuk sawah,
bahwa saksi melihat bukti-bukti pembeliannya Haji Ali dari bapak saksi, bahwa
In
A
setahu saksi Ambo’ Badde’ membeli tanah obyek sengketa dari masyarakat
(perorangan) Ba’lele dan pastinya ada bukti-buktinya, bahwa setahu saksi Ambo’
ah
lik
Badde’ menjual kepada Haji Ali ketika Ambo’ Badde’ menang tender dan tidak
sanggup membangun pacuan kuda, bahwa setahu saksi Haji Ali tidak
am
ub
meninggalkan Toraja pada saat itu tetapi selalu bolak balik ke Toraja, bahwa
setahu saksi dulu ada orang yang menjaga tanah dan pertokoannya Haji Ali,
bahwa setahu saksi pertokoan Haji Ali sudah dibeli bapak saksi dan sertifikatnya
ep
k
si
diajukan oleh Penggugat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa keterangan
saksi ke 1, saksi ke 2 dan saksi ke 4 tersebut saling bersesuaian, dalam hal : jual
ne
ng
beli tanah sengketa antara La Boeloe Ambo Bade sebagai Penjual dan H. Ali
sebagai Pembeli dan keterangan saksi 4 menyatakan pernah melihat surat-surat
do
bukti pembelian tanah sengketa oleh H. Ali di rumah bapak saksi bersesuaian pula
gu
dengan Surat Pengakuan Penjualan (bukti surat P.2) yang diajukan para
Penggugat;
In
A
lik
saksi ke 1 dan saksi ke 2 saling bersesuaian, dalam hal tanah sengketa adalah
tanah pacuan kuda milik H. Ali;
m
di lokasi tanah sengketa karena ayah saksi yang bernama Jakob Sampetoding
ka
adalah kongsi dagang kopi H. Ali sehingga saksi tahu persis mengenai tanah
ep
Menimbang, bahwa Persangkaan sebagai alat bukti diatur dalam Pasal 173
es
HIR, Pasal 310 RBG, dan Pasal 1915-1922 KUH Perdata. yang diperoleh dengan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1915 KUH Perdata di jelaskan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa Persangkaan-persangkaan ialah kesimpulan-kesimpulan yang oleh
a
undang-undang atau oleh hakim ditariknya suatu peristiwa yang terkenal ke arah
si
suatu yang tidak terkenal. dari Pasal tersebut dapat dibedakan bahwa
persangkaan terdiri dari dua macam, yaitu:
ne
ng
1. Persangkaan Undang-Undang (berdasarkan Pasal 1916 KUH Perdata)
2. Persangkaan Hakim. (diatur dalam Pasal 1922 KUH Perdata)
do
gu Menimbang bahwa selanjutnya dari keterangan saksi-saksi yang diperoleh
di Persidangan diperoleh fakta :
Bahwa tanah obyek sengketa dahulu dikenal sebagai lapangan pacuan
In
A
kuda, kemudian dikenal dengan nama lapangan gembira dan dibangun
sekolah guru olah raga yang selanjutnya menjadi SMA Negeri 2 Rantepao;
ah
lik
Bahwa keterangan saksi H.M.S. YAHYA dan TARRA SAMPETODING
dihubungkan dengan keterangan saksi Tergugat yang juga menyatakan
am
ub
mengenal La Amboe Bade dan H. Ali;
Bahwa keterangan saksi RAHMAN GAFAR dan PAULUS ANGKA
SAMPETODING menyatakan bahwa tanah obyek sengketa adalah milik H.
ep
Ali yang diperoleh dari jual beli dengan La Boeloe Ambo Bade, bahkan
k
pembelian tanah sengketa oleh H. Ali di rumah bapak saksi dan juga
R
si
menyatakan dahulu tidak ada yang membangun di atas tanah obyek
ne
sengketa karena telah dikenal tanah obyek sengketa adalah milik H. Ali dan
ng
do
gu
bila ke Toraja;
Bahwa keterangan saksi Tergugat bernama RIMBA DENGEN menyatakan
bahwa orang tua saksi pernah berselisih paham dengan La Boeloe Ambo
In
A
Bade, karena adanya keberatan dari La Boeloe Ambo Bade kepada orang
tua saksi untuk mengerjakan tanah obyek sengketa karena masih termasuk
ah
lik
lapangan pacuan kuda dan La Boeloe Ambo Bade sempat menyebut nama
Ali beberapa kali;
Bahwa dalam jawaban, Turut Tergugat juga mengakui H. Abd. Rasyid Ali
m
ub
salah seorang ahli waris H. Ali pernah mengajukan gugatan tentang tanah
ka
surat T.1-6 dan bukti surat TT-8 menunjukkan BPN pernah dipanggil
sebagai Tergugat atas gugatan dari H. Abd. Rasyid Ali;
ah
menyatakan adanya jual beli tanah obyek sengketa antara La Boeloe Ambo Bade
M
ng
sebagai Penjual dan H. Ali sebagai pembeli, adanya keterangan saksi yang
pernah melihat surat-surat bukti pembelian tanah sengketa oleh H. Ali dari La
on
Boeloe Ambo Bade dirumah orangtuanya dihubungkan pula dengan bukti P.2 yang
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
menyatakan pengakuan penjualan tanah sengketa dari La Boeloe Ambo Bade
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepada H. Ali, pernah adanya penguasaan tanah obyek sengketa oleh H. Ali
a
dengan dibangunnya ruko dan orang tua saksi ada yang membeli tanah disekitar
si
tanah obyek sengketa dari H. Ali dan terkait penggunaan tanah obyek sengketa
oleh selain H. Ali pernah adanya keberatan kepada orang tua saksi RIMBA
ne
ng
DENGEN dari seseorang yang mengaku bernama H. Ali dengan membawa tiga
lembar surat namun surat tersebut dibuang oleh orang tua saksi RIMBA DENGEN,
do
gu
kemudian juga adanya keberatan dari La Boeloe Ambo Bade kepada orang tua
saksi Tergugat yaitu RIMBA DENGEN karena tanah yang dikuasai oleh orang tua
saksi RIMBA DENGEN masih termasuk lapangan pacuan kuda dengan menyebut
In
A
nama Ali beberapa kali kemudian keberatan dari H. Abd. Rasyid Ali sebagai ahli
waris H. Ali atas penguasaan tanah obyek sengketa oleh pihak lain yang diakui
ah
lik
Turut Tergugat sehingga diperoleh persangkaan berat bahwa tanah obyek
sengketa adalah milik H. Ali yang sekarang jatuh ke para Penggugat sebagai ahli
am
ub
warisnya;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memperoleh fakta
bahwa tanah sengketa merupakan harta peninggalan H. Ali;
ep
k
dapat membuktikan dalil pokok gugatannya bahwa tanah obyek sengketa adalah
R
si
milik H. Ali dan oleh karena H. Ali telah meninggal dunia maka tanah tersebut
menjadi milik para Penggugat sebagai ahli warisnya;
ne
ng
do
berlangsung kurang lebih 74 tahun maka sangat jelas bahwa Penguasaan
gu
lik
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa dalil sangkalan dalam jawaban Tergugat I dan Tergugat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
II pada pokoknya : bahwa Tergugat I mendalilkan bahwa penguasaan Pemerintah
a
Tana Toraja sampai saat ini telah berlangsung kurang lebih 74 tahun maka sangat
si
jelas bahwa Penguasaan tersebut telah melewati penguasaan dengan tidak
melawan hukum/etikat baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1963
ne
ng
KUHPerdata dan dalil sangkalan adanya lembaga rechtsverwerking dan Tergugat
II pada pokoknya mendalilkan memiliki tanah obyek sengketa berdasarkan
do
gu
Sertifikat Hak Pakai No. 25 Tahun 1994 sebagaimana bukti T.II-1;
Menimbang, bahwa kurun waktu penguasaan tanah obyek sengketa oleh
Tergugat I tidak serta merta membuktikan dia berhak atas tanah obyek sengketa;
In
A
Menimbang, bahwa dalam hukum adat jika seseorang selama sekian waktu
membiarkan tanahnya tidak dikerjakan, kemudian tanah itu dikerjakan orang lain
ah
lik
yang memperolehnya dengan itikat baik, maka hilanglah haknya untuk menuntut
kembali tanah tersebut. Hal inilah yang dalam hukum adat disebut sebagai
am
ub
lembaga rechtsverwerking;
Menimbang, bahwa dari fakta di Persidangan :
1. Bahwa H. Ali meninggalkan tanah obyek sengketa karena adanya perang
ep
k
melawan Jepang;
2. Bahwa setelah Indonesia merdeka tahun 1945 tanah obyek sengketa
ah
R
langsung dikuasai Tergugat I;
si
3. Bahwa berdasarkan keterangan saksi RIMBA DENGEN menerangkan H.
Ali pernah keberatan kepada orang tua saksi karena menguasai tanah
ne
ng
obyek sengketa demikian juga dengan La Boeloe Ambo Bade juga pernah
keberatan kepada orang tua saksi karena menguasai tanah obyek
do
gu
sengketa;
4. Bahwa berdasarkan keterangan saksi RAHMAN GAFAR dan TARA
SAMPETODING, ahli waris H. Ali terutama H. Abd. Rasyid Ali pernah
In
A
keberatan penguasaan tanah obyek sengketa oleh pihak selain ahli waris
H. Ali, bahkan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Makale (bukti
ah
lik
P.1);
5. Bahwa dari serangkaian fakta tersebut, Majelis menyimpulkan H. Ali tidak
membiarkan tanahnya tidak dikerjakan atau membiarkan tanahnya
m
ub
ep
obyek sengketa maka perolehan hak karena daluarsa tidak dapat terjadi
R
apabila ada suatu peringatan, gugatan atau tuntutan hukum apapun oleh
es
M
pihak yang berhak kepada pihak yang hendak memperoleh hak karena
ng
sehingga menurut Majelis adalah tidak adil bila ahli waris H. Ali tidak
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
memiliki hak untuk menuntut tanah obyek sengketa karena tanah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa tidak sengaja ditinggalkan atau tidak ditelantarkan;
a
Menimbang, bahwa walaupun dalil sangkalan adanya lembaga
si
rechtsverwerking dari Tergugat I tidak beralasan, Majelis tetap mempertimbangkan
bukti para Tergugat berdasarkan bukti dari Badan Pertanahan Nasional (turut
ne
ng
Tergugat) yang diberitanda bukti TT.1 berupa Surat Permohonan Hak Pakai, dan
bukti TT.3 berupa iktisar permohonan hak pakai diterangkan bahwa tanah obyek
do
gu
sengketa dikuasai Pemerintah Daerah Tingkat II Toraja;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti dari Badan Pertanahan Nasional
(turut Tergugat) yang diberitanda bukti TT.2 berupa Risalah Pemeriksaan Tanah
In
A
diterangkan bahwa tanah sengketa sejak tahun 1960 telah menjadi tanah yang
langsung dikuasai oleh Negara;
ah
lik
Menimbang, bahwa pengertian tanah Negara dirumuskan secara tegas
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 1953 tentang penguasaan
am
ub
tanah-tanah Negara dalam pasal 1. huruf a. “Bahwa yang dimaksud dengan tanah
Negara ialah tanah yang dkuasai Negara”. Jika penjelasan PP aquo ditel aah,
maka substansi pengertian dari tanah Negara adalah semua tanah-tanah yang
ep
k
memang bebas sama sekali dari hak-hak yang melekat atas tanah (baik hak-hak
ah
barat, seperti eigendom, erfpacht dan opstaal, maupun hak adat seperti hak ulayat
R
si
dan hak pribadi), kemudian ditegaskan kembali pada tahun 1960, pada saat
ditetapkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang dalam penjelasan UUPA
ne
ng
dijelaskan bahwa tanah Negara adalah tanah yang langsung dikuasai oleh
Negara, yaitu tanah yang bebas sama sekali dari hak-hak yang melekatinya;
do
Menimbang, bahwa berkaitan dengan Pasal 1 huruf a Peraturan
gu
Pemerintah Nomor 8 tahun 1953 dan penjelasannya, tanah negara adalah tanah
yang dikuasai penuh oleh negara karena belum ada hak-hak atas tanah tertentu
In
A
lik
hak milik atas tanah kepada instansi instansi pemerintah seperti halnya pada
waktu masih dianutnya asas domein verklaring berdasarkan Staatsblaad 1870
m
memiliki tanah sudah tidak berlaku. Hal ini disebabkan Pasal 33 ayat (3) Undang-
ka
hak menguasai atas bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya bukan hak memiliki;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
direktorat dan daerah-daerah swatantra sepanjang dikonversi menjadi hak pakai.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Namun apabila penguasaan tanah negara tersebut selain dipergunakan untuk
a
kepentingan instansi-instansi itu sendiri, dimaksudkan juga untuk dapat diberikan
si
dengan sesuatu hak kepada pihak ketiga maka hak penguasaan atas tanah
negara tersebut dikonversi menjadi hak pengelolaan;
ne
ng
Menimbang, bahwa merujuk Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 36
tahun 1997 menyatakan bahwa penerima hak pengelolaan adalah departemen,
do
gu
lembaga pemerintah non departemen, Pemerintah Daerah Tingkat I, Pemerintah
Daerah Tingkat II, Lembaga Pemerintahan lainnya dan Perusahaan Umum
(Perum) Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas);
In
A
Menimbang, bahwa Hak pengelolaan yang berasal dari pengkonversian
hak penguasaan berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965,
ah
lik
pada saat berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977
sudah didaftarkan di Kantor Sub. Direktorat Agraria setempat serta sudah ada
am
ub
sertifikatnya dipersamakan dengan hak pengelolaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 1977 jo. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974” Sebagai konsekuensi dengan adanya
ep
k
didaftar tidak dapat disebut sebagai hak pengelolaan dan pemegang hak
R
si
pengelolaan tidak dapat memberikan kepada pihak ketiga;
Menimbang, bahwa tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan
ne
ng
do
sehingga pemberian tanah obyek sengketa kepada pihak ketiga (Sekolah guru
gu
olahraga kemudian menjadi SMA Negeri 2 Rantepao) pada tahun 1980 adalah
tidak sah;
In
A
lik
bukti T-2;
Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan pasal 32 Peraturan
m
sertifikat merupakan tanda bukti yang kuat namun bisa dibantah kekuatannya bila
ka
bukti T.II-1 harus dibuktikan terlebih dahulu apakah asal usul perolehan hak pakai
es
ng
dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain yang memberikan
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
wewenang dan kebijakan yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik
a
tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan
si
tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-
undang ini;
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TT.14 Majelis menyimpulkan bahwa
hak pakai Tergugat II berasal dari tanah yang dibebaskan dengan memberikan
do
gu
ganti rugi bertentangan dengan bukti T.1 yang pada pokoknya tanah obyek
sengketa adalah milik masyarakat adat Ba’lele dan tidak pernah diperjualbelikan
bertentangan pula dengan saksi NATHAN LIMBONG menyatakan bahwa tidak
In
A
mengenal penerima ganti rugi dari Tergugat II tersebut kecuali Pangloli selanjutnya
juga dijelaskan penerima ganti rugi dari Tergugat II bukanlah masyarakat adat
ah
lik
Ba’lele;
Menimbang, bahwa ganti rugi adalah penggantian terhadap kerugian baik
am
ub
bersifat fisik dan/atau nonfisik sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang
mempunyai tanah;
Menimbang, bahwa tidak ada satupun bukti yang dapat menunjukkan
ep
k
penerima ganti rugi tersebut adalah pemilik tanah, sehingga menurut hemat
ah
si
karena diberikan kepada orang yang tidak berhak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas Majelis berpendapat
ne
ng
ada tidak benaran data yuridis dan data fisik dalam hak pakai Tergugat II dan oleh
karena hak aquo tidak sah maka sertifikat hak Pakai sebagaimana bukti T. II-1
do
tidak memiliki kekuatan pembuktian;
gu
lik
mengikuti sungai sampai ke Buntu Lepong, bahwa setahu saksi Objek sengketa
ub
masuk wilayah Ba’lele dan pas pertengahan wilayah Ba’lele, bahwa setahu saksi
ka
batas-batas tanah objek sengketa yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. Olah
ep
Raga, Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Pacuan Kuda tetapi ada lorong yang
potong, Sebelah Barat berbatasan dengan asrama Polsek, Bengkel dan BRI,
ah
bahwa setahu saksi Tanah objek sengketa dulu adalah tempat penggembalaan
es
kerbau orang Ba’lele termasuk nenek saksi, dan pada tahun 1956 saksi sekolah
M
ng
sudah ada lapangan disitu dan ada kantor perkebunan, bahwa setahu saksi Tanah
objek sengketa adalah kepunyaan masyarakat Ba’lele, bahwa saksi tidak pernah
on
dengar jika tanah objek sengketa diperjual belikan, bahwa setahu saksi Pada
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
tahun 1956 saksi sudah melihat ada lapangan dan sudah ada kantor Kehutanan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disitu, bahwa setahu saksi tidak ada orang yang keberatan atas tanah objek
a
sengketa setelah ada lapangan dan bangunan kantor, bahwa saksi tidak pernah
si
mendengar nama Haji Ali dan Ambo’ Badde’, bahwa setahu saksi tanah objek
sengketa pernah ada sawah didalam yang digarap oleh orang dari Ba’lele, Bahwa
ne
ng
setahu saksi dulu tanah objek sengketa orang lain masuk dengan ijin dari
tongkonan, bahwa setahu saksi orang yang datang mengolah sawah ditanah
do
gu
objek sengketa adalah orang dari tongkonan Tanete, Bahwa saksi tidak
mendengar pada saat pembuatan Pacuan kuda, bahwa setahu saksi tidak bisa
hanya 1 (satu) orang saja dari Ba’lele yang menjual tanah objek sengketa, harus
In
A
ijin dulu kepada banyak orang dan saksi juga keberatan jika ada yang menjual
tanah objek sengketa, bahwa setahu saksi tanah objek sengketa sudah di
ah
lik
hibahkan ke Pemerintah untuk kepentingan orang banyak, bahwa setahu saksi
yang ada dalam objek sengketa yaitu Gor, kantor Telkom, kantor Pusri,
am
ub
Puskesmas, bahwa menurut saksi tanah objek sengketa tidak mungkin ada lagi
yang mau menuntut karena sudah diserahkan orang tua saksi dan tidak mungkin
mau diambil lagi, Bahwa saksi mendengar dari orang tua saksi kalau tanah Objek
ep
k
sengketa bagian dari tanah Ba’lele, bahwa setahu saksi tidak ada orang yang
ah
menggadaikan tanah kering di Toraja kalau sawah boleh digadaikan oleh keluarga,
R
si
bahwa setahu saksi kalau ada yang menjual tanah tanpa sepengetahuan warga
tongkonan itu tidak dibenarkan, dan orang luar tidak boleh mengambil tanah disitu
ne
ng
tanpa seijin orang dari tongkonan, bahwa setahu saksi dulu orang menggadai
diukur dengan ukuran kerbau tidak dengan uang, bahwa saksi tidak tahu Pacuan
do
Kuda kapan dibangun karena sudah ada saat saksi lahir, bahwa saksi tidak tahu
gu
apakah ada yang keberatan pada saat Kantor Telkom dibangun, bahwa setahu
saksi Tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu Tongkonan Limbong Pa’paelean,
In
A
lik
2 (dua) oleh Ne’ Siong dari tongkonan To’ Pangi, bahwa saksi membenarkan
ub
ketika ditunjukkan bukti berupa T.I-1, termasuk Ne’ Sangkin, Ne’ Bilang, Ne’
ka
Suppa, Nek Sakkararo dan Ne’ Biu’, bahwa setahu saksi dulu ada sawah dalam
ep
tanah objek sengketa karena pada saat tanah kering digenangi air kemudian
orang masuk membuat sawah, bahwa saksi tidak pernah mendengar apakah ada
ah
jual Beli atas objek sengketa, bahwa setahu saksi pada tahun 1956 objek
es
sengketa sudah jadi lapangan, bahwa saksi menetap di Toraja awal tahun 1991
M
ng
tapi sebelumnya saksi sering ke Toraja, bahwa saksi tidak tahu kapan gedung olah
raga dan kantor PT. Telkom dibangun ditanah objek sengketa, karena pada saat
on
saksi kembali ke Toraja bangunan itu sudah ada, bahwa menurut saksi PT. Telkom
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
mendapat tanah dari Pemerintah
putusan.mahkamahagung.go.id Daerah, bahwa menurut saksi yang
hk
menyerahkan tanah objek sengketa kepada pemerintah daerah adalah
a
Masyarakat Ba’lele yang memberikan tanah objek sengketa kepada Pemerintah
si
Daerah untuk kepentingan orang banyak, bahwa menurut saksi pasti orang tua
kami mengadakan kombongan (musyawarah) sebelum menyerahkan tanah itu,
ne
ng
bahwa saksi kenal Yakob Sampe Toding, bahwa setahu saksi Yakob Sampe
Toding hanya dibesarkan di Lamba’ tapi dia orang dari Kadundung, bahwa
do
gu
menurut saksi Tanah milik Sampe Toding yang ada di sekitar itu diperoleh karena
dibeli, bahwa saksi sudah tidak melihat pacuan kuda karena pada tahun 1956
saksi sudah melihat objek sengketa sudah jadi lapangan, bahwa saksi tidak tahu
In
A
kapan tanah objek sengketa diserahkan nenek saksi kepada pemerintah, bahwa
saksi tidak tahu zaman perintahan siapa pada saat tanah itu diserahkan, bahwa
ah
lik
menurut saksi Pemerintah diberikan tanah tersebut secara cuma-cuma saja tidak
ada ganti rugi, bahwa saksi tidak kenal D. Lamba’, bahwa saksi tidak tahu apakah
am
ub
pernah ada ganti rugi dari PT. Telkom karena dulu disitu ada rumah, bahwa saksi
mengetahui kalau tanah objek sengketa diserahkan kepada Pemerintah dari orang
tua, bahwa menurut saksi Tanah itu milik kami tetapi sudah diserahkan orang tua
ep
k
kami kepada pemerintah jadi tanah itu sudah beralih fungsi jadi tanah Negara,
ah
bahwa setahu saksi Gappar Sampe Toding tidak satu tongkonan dengan saksi di
R
si
Ba’lele, bahwa menurut saksi yang kenal Haji Ali dan Ambo’ Bade’ pada saat
pertemuan di kantor Bupati adalah pernyataan orang lain bukan saksi yang
ne
ng
menyatakan;
Menimbang, bahwa saksi RIMBA DENGEN menerangkan bahwa saksi
do
tinggal di Tallunglipu, bahwa setahu saksi yang disengketakan para Penggugat
gu
dan Tergugat masalah di lapangan, bahwa setahu saksi batas-batas tanah objek
sengketa yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. dari SMA 2 ke Pasele,
In
A
Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan
dengan BRI dan rumah penduduk, Sebelah selatan jalan depan polsek; bahwa
ah
lik
setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Gor, Sekolah, Pusri, Puskesmas
dan kantor Telkom, bahwa setahu saksi antara Telkom dan lapangan ada jalan
m
yang memotong, bahwa setahu saksi asal usul objek sengketa menurut kada
ub
silambi’ (cerita orang tua turun temurun) jika dulu tanah itu adalah area pacuan
ka
lapangan, bahwa saksi juga orang Ba’lele merupakan cucunya Sakkararo dari
tongkonan Kaluku, bahwa setahu saksi ada hubungannya tongkonan Batu dan
ah
tongkonan Kaluku, bahwa menurut saksi orang tua saksi dulu sebagai kepala
es
lingkungan di Pasele dan bapak saksi dulu ABRI, bahwa menurut saksi pada
M
ng
tahun 1968 saksi pulang sekolah dan rumah banyak orang berkumpul saksi juga
melihat bapak saksi merebut 3 (tiga) lembar kertas namun saksi tidak tahu surat
on
apa, namun keadaan saat itu gaduh sehingga kami menyingkir dan pada saat itu
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
saksi dengar ribut masalah jalan pacuan kuda yang 3 (tiga) meter lebarnya lalu
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bapak saksi mengatakan jika tanah itu milik kami karena sudah tidak ada Belanda
a
maka tanah itu kembali kepada kami, bahwa ketika itu saksi bertanya kepada
si
bapak saksi siapa yang datang dirumah saksi kemudian bapak saksi menjawab
kalau Haji Ali dari Bone, bahwa menurut saksi waktu itu saksi dengar dibicarakan
ne
ng
lebar jalan Pacuan Kuda yang lebarnya 3 (tiga) meter, bahwa menurut saksi tidak
dikatakan kalau itu miliknya, bahwa saksi dengar Ambo’ Badde’ ada rumahnya
do
gu
sedikit disebelah utara, bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ asalnya dari Enrekang,
bahwa saksi tidak pernah mendengar Ambo’ Bade’ membeli tanah objek
sengketa, bahwa setahu saksi tanah objek sengketa adalah Tanah adat Ba’lele,
In
A
dan saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa diperjual belikan,
bahwa saksi pernah hadir dalam pertemuan di kantor Bupati dan mendengar
ah
lik
dalam pertemuan di kantor Bupati, bahwa saksi tidak tahu proses kepemilikan
Kantor Telkom, bahwa menurut saksi tidak ada orang yang keberatan pada saat
am
ub
sekolah dibangun, bahwa saksi pernah bertemu Ambo’ Bade’ dan bapak saksi
pernah memburuh dengan parang karena Ambo’ Bade’ mengklaim tanah yang
kami tempati, bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ adalah orang Enrekang/orang
ep
k
Bugis, yang sering membawah pisau dan sering mencabut pisaunya sehingga
ah
sering berselisih paham dengan dia, bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu
R
si
hanya datang menumpang disitu dan pada saat itu tanah itu belum diperhatikan
oleh orang Ba’lele kemudian Ambo’ Bade’ membuat rumah disitu dan
ne
ng
menguasainya, bahwa saksi tidak tahu berapa luas tanah yang diklaim oleh Ambo’
Bade’ pada saat itu, bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ datang disitu tidak ada
do
yang memberikan dan Ambo’ Bade’ tidak membeli juga karena tanah itu masih
gu
kosong dulu, bahwa saksi tidak pernah mendengar masyarakat Ba’lele menjual
tanah itu, bahwa menurut saksi Ambo’ Bade’ dulu menjual terasi dan hidupnya
In
A
sangat sederhana tidak mungkin membeli tanah pada saat itu, Bahwa saksi lahir
di Pinrang dan saat terjadi pergolakan kami pindah dan membuat rumah di
ah
lik
belakang kantor Telkom kemudian ada orang yang datang mengatasnamakan Ali
dan berselisih mengenai tanah di jalan Pacuan Kuda, bahwa menurut saksi
m
Belanda yang memakai tanah objek sengketa dulu untuk lapangan dan pacuan
ub
kuda jadi tidak ada masyarakat yang bisa bicara dan ada beberapa petak sawah
ka
orang tua saksi yang diambil, bahwa saksi tidak tahu bagaimana proses peralihan
ep
tanah objek sengketa kepada pemerintah, bahwa saksi lihat sendiri pada saat
orang tua saksi berselisih dengan Ambo’ Bade’ setelah ada orang yang datang
ah
bawah surat 3 (tiga) lembar mengenai Jl. Pacuan Kuda dan dia melarang bapak
es
saksi menggarap, bahwa seingat saksi yang datang dirumah saksi pada saat itu
M
ng
ada sekitar 6 (enam) orang yang datang selebihnya tetangga saksi yang datang
dan pada saat itu ada Almarhum Sampe Bulu yang datang melerai, bahwa saksi
on
kenal Ambo’ Bade’ setelah perselisihan, bahwa setahu saksi Ambo’ Bade’ dulu
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
tinggal di Jl.Palapa, sebelah Utara dari tanah objek sengketa, Bahwa setahu saksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ambo’ Bade’ tinggal disitu dengan isterinya dan anaknya, Bahwa menurut saksi
a
Tanah objek sengketa adalah milik tongkonan Ba’lele, bahwa setahu saksi Tidak
si
ada orang Ba’lele yang datang ditanah objek sengketa setelah Belanda
tinggalkan, bahwa menurut saksi Masyarakat Ba’lele tidak masuk menempati
ne
ng
tanah kosong karena sudah dipakai oleh pemerintah untuk lapangan sepak bola
kalau ada orang yang masuk akan dicap sebagai anggota partai terlarang, bahwa
do
gu
setahu saksi pada tahun 1968 sudah ada Perumtel disitu, bahwa saksi tidak tahu
apakah sudah lama Ambo’ Bade’ tinggal disitu saat berselisih dengan bapak saksi,
bahwa saksi tidak tahu kalau objek sengketa milik Haji Ali, bahwa setahu saksi
In
A
Haji Ali mengatakan kalau tanah 3 (tiga) meter itu tidak boleh digarap karena
Pacuan kuda;
ah
lik
Menimbang, bahwa saksi OKTOVIANUS KUBU menerangkan bahwa
setahu saksi yang disengketakan para Penggugat dan Tergugat masalah
am
ub
menyangkut lokasi lapangan gembira, bahwa setahu saksi batas-batas tanah
objek sengketa yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. Olah Raga, Sebelah
Timur berbatasan dengan Jl.Pacuan Kuda, Sebelah Barat berbatasan dengan
ep
k
kantor BRI dan rumah penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan jalan Budi
ah
Utomo, bahwa setahu saksi yang ada dalam objek sengketa ada Pustu, Sekolah
R
si
SMA 2, kantor Lurah dan masih ada kantor lain yang saksi tidak tahu, bahwa
setahu saksi tanah objek sengketa masuk wilayah Ba’lele, bahwa setahu saksi
ne
ng
Wilayah Ba’lele disitu 1 Kilo meter kali 1 kilo meter, bahwa setahu saksi ada
tongkonan yang menguasai Wilayah Ba’lele, Tongkonan layuk melahirkan
do
beberapa tongkonan, bahwa saksi mengetahui jika tanah Objek sengketa masuk
gu
wilayah tanah adat Ba’lele Karena yang berkebun dan mengolah/berkebun tanah
objek sengketa dan mengolah sawah dulu adalah orang Ba’lele semua, bahwa
In
A
setahu saksi orang Ba’lele yang berkebun dulu di tanah objek sengketa adalah Ne’
Kissi’, Ne’ Biu’, Ne’ Rakking, Nek Bilang, Ne’ Suppa, Ne’ Dari, bahwa menurut
ah
lik
saksi orang yang saksi sebut tadi masuk dalam tongkonan Limbong karena
tongkonan di Ba’lele saling berhubungan dan saksi adalah keturunan Ne’ Bilang,
m
bahwa setahu saksi sebelum ada lapangan dulu tanah objek sengketa adalah
ub
semak-semak belukar yang ditumbuhi botto’ kemudian digarap jadi kebun dan
ka
sawah, bahwa menurut saksi awalnya Belanda datang dan dijadikan pacuan kuda
ep
dan disebelahnya jadi sawah kemudian diambil alih pemerintah lewat kombongan
(musyawarah), bahwa setahu saksi yang duluan didalam tanah objek sengketa
ah
menurut saksi tidak ada orang yang keberatan mengenai tanah itu, bahwa saksi
M
ng
Enrekang, bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau tanah objek sengketa dulu
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
dijual dan jika dijual pasti akan melalui rapat, bahwa menurut saksi tidak mungkin
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanah itu dibeli orang dulu, bahwa menurut yang saksi pernah dengar namanya
a
Haji Ali jika ada perlombaan pacuan kuda Haji Ali sebagai Jokinya yang hebat,
si
bahwa menurut saksi tidak pernah saya dengar orang Ba’lele menjual tanah objek
sengketa, bahwa saksi tinggal di Pasele Rantepao yang masuk juga wilayah
ne
ng
Ba’lele, bahwa menurut saksi kalaupun dulu ada yang menggadaikan atau
menjual tanah objek sengketa pasti menggunakan kerbau atau babi karena tidak
do
gu
mungkin dengan uang karena pada saat itu masih sangat susah uang, bahwa
saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’ saksi hanya mendengar kalau Ambo’
Bade’ dulu tinggal disebelah Utara objek sengketa, bahwa yang saksi dengar Haji
In
A
Ali adalah penunggang kuda yang hebat yang tinggal dengan Haji Maila orang
Enrekang, bahwa setahu saksi Haji Maila tinggal di wilayah Ba’lele juga, bahwa
ah
lik
setahu saksi masih ada orang Ba’lele yang tinggal disekitar tanah objek sengketa
yaitu ada anak cucu Nek Sakkararo dan anak cucu Ne’ Limbu dan Papa’ Lois juga
am
ub
keturunan Ne’ Bilang tinggal disekitar objek sengketa, bahwa saksi hadir pada
saat ada pertemuan wakil Bupati dan absen namun saksi cepat pulang, bahwa
setahu saksi yang dibicarakan dalam pertemuan dengan Pemda mengenai
ep
k
lapangan gembira jika ada yang menggugat, bahwa saksi mengetahui kalau Haji
ah
Ali yang joki di Pacuan kuda hanya mendengar dari nenek saksi jika Haji Ali
R
si
adalah Joki yang jago dalam pacuan kuda, bahwa setahu saksi sebelum diambil
alih pemerintah tanah objek sengketa merupakan lapangan dan pacuan kuda dan
ne
ng
setelah Belanda pergi langsung diambil alih pemerintah, bahwa saksi tidak tahu
mengapa bukan orang Ba’lele yang mengambil setelah Belanda pergi, bahwa
do
setahu saksi Ne’ Rakking dan Ne’ Sampe yang cerita kepada saksi, bahwa nenek
gu
saksi bernama Nek Minggu anaknya Nek Rakking, bahwa saksi melihat tanah
objek sengketa setelah saksi masuk sekolah karena saksi sekolah di SD dekat
In
A
Polsek dan pada saat itu sudah ada Pustu, bahwa setahu saksi tongkonan-
tongkonan yang ada di Ba’lele yaitu Tongkonan layuk Barra’-Barra’, Tongkonan
ah
lik
bahwa menurut saksi objek sengketa masuk tongkonan Tanete, dan dari dulu
ka
lokasi Ba’lele dia yang masuk duluan mengolah dia yang punya, bahwa saksi tidak
ep
pernah dengar tanah objek sengketa dijual, bahwa setahu saksi yang duluan
masuk di Ba’lele Allo Paa yang melahirkan Datu Tele’, Datu Rara’, Petimba
ah
Bulawan, bahwa menurut saksi semua masyarakat Ba’lele berkuasa atas objek
es
sengketa pasti dibicarakan itu dan sudah diserahkan kepada Pemerintah, bahwa
M
ng
saksi kenal J.Sampe Toding, menurut saksi dia bukan orang Ba’lele tetapi hanya
dibawa /diangkat anak ke Ba’lele, bahwa setahu saksi pada saat saksi sekolah di
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa saksi YAN SAMBO menerangkan bahwa sepengetahuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
saksi yang disengketakan para Penggugat dan para Tergugat adalah masalah
a
lokasi lapangan gembira, bahwa sepengetahuan saksi, awalnya lapangan
si
Gembira adalah tanah kering yang berupa semak belukar yang tumbuh
didalamnya adalah pohon botto,kemudian ada 4 (empat) orang dari tongkonan
ne
ng
Tanete termasuk nenek saksi datang berkebun disitu dan masih ada orang dari
tongkonan lain dari Ba’lele yang datang berkebun disitu diantara ke-4 orang itu
do
gu
yaitu: Ne’ Luang, Lai’ Sampe, Lai’ Buttang, kemudian digarap secara turun
temurun, bahwa tongkonan Tanete ada hubungan dengan tongkonan Limbong
semua tongkonan di Ba’lele, bahwa setahu saksi tanah objek sengketa tidak
In
A
pernah dijual ke pada orang lain, bahwa Ambo’ Bade’ pernah berkebun disitu
dengan orang Ba’lele disebelah utara sedikit dari objek sengketa, bahwa saksi
ah
lik
pernah mendengar nama Haji Ali, Haji Ali di kenal di Masyrakat Ba’lele karena
menjuarai pacuan kuda dia orang dari Duri/Enrekang, bahwa ada berapa tanah
am
ub
Ba’lele yang diserahkan ke pemerintah, Bapak saksi pernah menyerahkan ke
KODIM, Lapangan Bakti dan Art Center dan Lapangan Gembira, bahwa tidak ada
orang Ba’lele yang keberatan atas tanah yang sudah diserahkan kepada
ep
k
Pemerintah, kecuali Penggugat sekarang, bahwa yang ada dalam tanah objek
ah
sengketa sekarang adalah sekolah SMA, Kantor Lurah, Puskesmas, GOR, Kantor
R
si
Kehutanan, Pusri, Telkom, bahwa masyarakat Ba’lele tidak menggugat karena
pemberian tanah itu untuk kepentingan orang banyak, bahwa dalam jual beli pada
ne
ng
jaman Belanda belum menggunakan rupiah, bahwa Ambo’ Bade’ tidak pernah
membeli tanah kepada orang Ba’lele, bahwa sepengetahuan saksi, Haji Ali jika
do
datang di Rantepao tinggal di Haji Maila, bahwa Haji Ali adalah sebagai Joki kuda
gu
yang selalu menjuarai pacuan kuda, bahwa di Ba’lele ada 35 tongkonan yang
masuk wilayah Kelurahan Mentiro tiku, Pasele, Rante Pasele, Singki, Penanian,
In
A
bahwa ke 35 (tiga puluh lima) tongkonan yang ada di Ba’lele bersumber dari 1
(satu) tongkonan Barrra’-Barra’, bahwa syarat mendirikan tongkonan yaitu ada
ah
lik
yang membuat gagasan dan koordinasi kepada keluarga dan mampu secara
material untuk membangun, masing-masing tongkonan ada namanya Batua’riri,
m
bahwa ke-35 (tiga puluh lima) tongkonan tersebut tidak punya parenge’ masing-
ub
masing tongkonan punya harta, bahwa tanah objek sengketa masuk wilayah
ep
tongkonan Tanete, bahwa tanah objek sengketa menurut ayah saksi yang
bernama Tungguru Sambo sekitar tahun 1940-an berdasarkan musyawarah tua–
ah
tua Ba’lele termasuk ayah saksi diserahkan kepada kolonial Belanda, dan setelah
es
Jepang pergi masuk dikuasai Pemda Tana Toraja, bahwa saksi merantau tahun
M
ng
1964 ke Makassar dan saksi kembali tahun 2003 setelah saksi pensiun, bahwa
saksi tidak pernah melihat Ambo’ Bade’, bahwa pada saat saksi melihat tanah
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
pemerintah, bahwa Telkom memperoleh tanah dari pemerintah, bahwa tidak ada
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pernyataan secara tertulis dari masyrakat Ba’lele karena hanya melalui
a
musyawarah/kombongan itu menurut orang tua saksi;
si
Menimbang, bahwa dari perolehan tanah sengketa keterangan saksi saling
bertentangan saksi NATHAN LIMBONG menyatakan tanah objek sengketa sudah
ne
ng
di hibahkan ke Pemerintah untuk kepentingan orang banyak sedangkan saksi
RIMBA DENGEN menyatakan Masyarakat Ba’lele tidak masuk menempati tanah
do
gu
obyek sengketa karena sudah dipakai oleh pemerintah untuk lapangan sepak
bola kalau ada orang yang masuk akan dicap sebagai anggota partai terlarang
bertentangan dengan keterangan saksi OKTOVIANUS KUBU yang menyatakan
In
A
awalnya Belanda datang dan dijadikan pacuan kuda dan disebelahnya jadi sawah
kemudian diambil alih pemerintah lewat kombongan (musyawarah), bertentangan
ah
lik
dengan keterangan saksi YAN SAMBO yang menyatakan sekitar tahun 1940-an
berdasarkan musyawarah tua–tua Ba’lele termasuk ayah saksi tanah obyek
am
ub
sengketa diserahkan kepada kolonial Belanda, dan setelah Jepang pergi masuk
dikuasai Pemda Tana Toraja;
Menimbang, bahwa saksi NATHAN LIMBONG menyatakan tanah objek
ep
k
namun tidak ada satupun bukti otentik bahwa telah terjadi hibah tanah obyek
R
si
sengketa sehingga merujuk pasal 1682 KUHPerdata “Tiada suatu hibah kecuali
yang disebutkan dalam Pasal 1687, dapat atas ancaman batal, dilakukan
ne
ng
selainnya dengan akta notaris, yang aslinya disimpan oleh notaris itu”. maka hibah
ke Tergugat I adalah tidak sah, sedangkan bila berdasarkan keterangan saksi
do
RIMBA DENGEN dan OKTOVIANUS KUBU maka sesungguhnya tanah tersebut
gu
masih berstatus tanah adat bertentangan dengan bukti surat T.I-6 dan TT.2 yang
menyatakan tanah obyek sengketa adalah tanah yang langsung dikuasai Negara
In
A
lik
pada pokoknya tanah obyek sengketa dari masyarakat adat Balele bertentangan
dengan dalil perolehan Tergugat II dari pembebasan tanah dengan ganti rugi
m
Menimbang, bahwa selain dari hal diatas, tidak ada satupun saksi yang
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
bukti surat dengan keterangan saksi-saksi maka Majelis menyimpulkan para
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya
a
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi–saksi tersebut, Majelis
si
menyimpulkan Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat membuktikan asal-usul tanah
obyek sengketa atau adanya peralihan hak atas tanah obyek sengketa yang sah;
ne
ng
Menimbang, bahwa dari bukti Turut Tergugat bertanda TT.9 tentang
perhomonan hak pakai menunjukkan bahwa asal usul tanah sengketa adalah
do
gu
berasal dari tanah rakyat yang di beli Pemerintah Daerah Tingkat II kemudian
dibeli Perumtel-X dengan berita acara pelepasan hak atas tanah No.
04/DDT/PPT/198, sehingga oleh karena Tergugat I tidak dapat membuktikan asal
In
A
usul perolehan tanah yang sah maka peralihan hak dari Tergugat I ke Tergugat II
tidak sah;
ah
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap sangkalan dari Turut Tergugat,
mengenai adanya aturan Peraturan Pemerintah nomor 224 Tahun 1961 Majelis
am
ub
berpendapat aturan tersebut berkaitan dengan landreform yaitu pembagian tanah
untuk yang berkelebihan kepemilikan tanah namun dalam perkara aquo tidak
terbukti H. Ali berkelebihan kepemilikan tanah apalagi tanah obyek sengketa tidak
ep
k
Pemerintah nomor 224 Tahun 1961 adalah tidak berdasar dalam perkara aquo;
R
si
Menimbang, bahwa mengenai telah adanya Penetapan yang menyatakan
gugatan mengenai tanah obyek sengketa dinyatakan gugur, menurut Majelis
ne
ng
Penetapan yang demikian tidak memeriksa pokok perkara, maka Penetapan aquo
tidak menghilangkan hak para Penggugat untuk menggugat tanah obyek
do
sengketa;
gu
lik
memohon terhadap obyek sengketa diletakkan sita jaminan (CB), menurut hemat
ub
Majelis dalam perkara ini tidak pernah diterbitkan penetapan untuk sita jaminan
ka
dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa mengenai kedudukan para Penggugat sebagai ahli
ah
waris dari Almarhum Haji Ali dengan Hadja Samate, Majelis mempertimbangkan
es
oleh karena kedudukan para Penggugat sebagai ahli waris dari Almarhum Haji Ali
M
ng
dengan Hadja Samate adalah hal yang diakui atau setidak-tidaknya tidak
disangkal oleh para Tergugat dan turut Tergugat maka petitum aquo patut untuk
on
dikabulkan;
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa mengenai petitum kepemilikan tanah obyek sengketa
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam gugatan penulisan tanah obyek sengketa berdasarkan yang diperoleh dari
a
jual–beli La Boeloe Ambo Bade;
si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat yang dimaksud petitum
gugatan adalah tanah sebagaimana dalam posita gugatan yang dikenal dengan
ne
ng
nama lapangan Pacuan Kuda dengan batas sebagaimana hasil Pemeriksaan
Setempat (PS);
do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan
Yurisprudensi Putusan MARI No. 1043K/1971 tanggal 13 Desember 1974 maka
ketentuan pasal 189 Rbg serta
Majelis Hakim dapat memperbaiki petitum sepanjang tidak melebihi apa yang
In
A
dituntut, dengan memperbaiki dan menyatakan bahwa tanah berdasarkan posita
dan hasil Pemeriksaan Setempat yaitu dikenal dengan nama lapangan Pacuan
ah
lik
Kuda dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga;
am
ub
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
penduduk setempat;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;
ep
k
penduduk setempat;
R
si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis berpendapat bahwa oleh karena
tanah obyek sengketa telah dapat dibuktikan milik H. Ali yang sudah meninggal
ne
ng
dunia sehingga jatuh kepada para Penggugat sebagai ahli warisnya maka
penguasaan tanah obyek sengketa oleh siapapun adalah perbuatan melawan
do
hukum dan harus diserahkan kembali kepada para Penggugat sehingga petitum
gu
menyatakan menurut hukum perbuatan para Tergugat dan para Turut Tergugat
adalah tindakan melawan hukum oleh penguasa (on rechtmatige Overheids daad)
In
A
lik
untuk dijatuhkan putusan ganti kerugian yang diderita oleh para Penggugat akibat
perbuatan para Tergugat dan Turut Tergugat oleh karena para Penggugat telah
m
yang sangat lama oleh para Tergugat dan turut Tergugat kemudian juga para
ka
Tergugat dan turut Tergugat hanya membantah mengenai adanya kerugian namun
ep
tidak ada bantahan dari para Tergugat dan turut Tergugat mengenai jumlah
kerugian yang diderita para Penggugat sehingga Majelis Hakim berkesimpulan
ah
cukup alasan untuk dikabulkan, sedangkan mengenai biaya jasa pengacara oleh
es
karena itu merupakan hubungan profesional antara klien dan kuasanya dan tidak
M
ng
terkait langsung dengan obyek perkara, sehingga oleh karenanya harus ditolak,
maka terhadap petitum aquo tersebut haruslah dikabulkan sebagian;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti adanya perbuatan melawan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum dari para Tergugat dan Turut Tergugat atau siapa saja yang menguasai
a
tanah obyek sengketa dan memperoleh hak dari padanya maka patut untuk
si
segera mengosongkan tanah obyek sengketa dan menyerahkan tanah obyek
sengketa kepada para Penggugat dalam keadaan kosong sempurna dan patut
ne
ng
pula untuk mengganti kerugian tanah objek sengketa senilai kerugian materiil
yang diderita Para Penggugat sehingga petitum para Penggugat mengenai
do
gu
pengosongan dan mengganti kerugian tanah objek sengketa senilai kerugian
materiil yang diderita Para Penggugat patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan pokok perkara, para Tergugat dan
In
A
turut Tergugat telah tidak dapat membuktikan perolehan hak atas tanah sengketa
adalah perolehan yang benar dan sah sehingga petitum para Penggugat yang
ah
lik
memohon agar menyatakan segala surat-surat tanah baik berbentuk Sertifikat Hak
Milik dan sertifikat hak Pakai dan Hak guna yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat
am
ub
adalah cacat hukum serta tidak mengikat patut untuk dikabulkan, sedangkan untuk
menyatakan sertifikat atas tanah sengketa batal demi hukum oleh karena bukan
kewenangan Peradilan Umum maka patut untuk ditolak;
ep
k
Tergugat dan para Turut Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa
R
si
(dwangsom), terhadap petitum tersebut karena cukup alasan untuk menegakkan
pelaksanaan Putusan Pengadilan maka Majelis Hakim berkesimpulan petitum
ne
ng
do
maka petitum menghukum Turut Tergugat untuk taat dan memenuhi isi putusan
gu
serta merta, maka terhadap petitum tersebut karena tidak cukup alasan untuk
dikabulkan maka terhadap petitum tersebut Majelis hakim berkesimpulan patut
ah
lik
dan para Tergugat serta para Turut Tergugat berada di pihak yang kalah, maka
ep
para Tergugat dan para Turut Tergugat harus dihukum untuk membayar biaya
perkara;
ah
ng
yang bersangkutan;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id MENGADILI:
hk
DALAM PPROVISI :
a
- Menolak tuntutan provisi dari para Penggugat;
si
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II serta Turut Tergugat;
ne
ng
DALAM POKOK PERKARA
- Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
do
gu - Menyatakan Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Haji Ali dengan
Hadja Samate.
Menyatakan bahwa Tanah objek sengketa yang dikenal dengan nama
In
-
A
lapangan Pacuan Kuda dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Olah Raga;
ah
lik
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor BRI Rantepao dan rumah
penduduk setempat;
am
ub
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Utomo;
- Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Pacuan Kuda, rumah
penduduk setempat;
ep
k
adalah milik dan kepunyaan yang sah Almarhum Haji Ali yang turun
ah
kepada ahli waris yaitu Para Penggugat, yang diperoleh dari jual–beli
R
si
dengan La Boeloe Ambo Bade;
- Menyatakan tindakan Tergugat I dan Tergugat II menguasai dan
ne
ng
do
telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat;
gu
lik
dan sertifikat hak Pakai dan Hak guna yang dikeluarkan oleh Turut
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
keterlambatan memenuhi putusan ini dengan baik, terhitung sejak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
putusan ini diucapkan;
a
- Menghukum Turut Tergugat untuk taat dan memenuhi isi putusan yang
si
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
- Menolak gugatan para Penggugat selain dan selebihnya;
ne
ng
- Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membayar
biaya perkara yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng
do
gu sebesar Rp. 1.931.000,00 (Satu Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Satu
Ribu Rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim, pada hari
In
A
Jum’at, tanggal 20 Oktober 2017, oleh kami WEMPY W. J. DUKA, S.H., M.H.,
sebagai Ketua Majelis Hakim, ZAMZAM ILMI, S.H. dan ANNENDER CARNOVA,
ah
lik
S.H.,M.Hum., masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana diucapkan
dalam persidangan yang terbuka untuk umum, pada hari Kamis tanggal 26
am
ub
Oktober 2017 oleh Majelis Hakim tersebut dibantu oleh YULIANA
AMPULEMBANG, S.H,, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Makale,
dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II dan
ep
k
si
ttd
ne
ng
do
Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,
gu
ttd ttd
In
A
lik
Panitera Pengganti,
m
ttd
ub
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89