Alih Kode Dari Bahasa Sunda Ke Bahasa Indonesia Di Desa Petapahan Jaya Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar
Alih Kode Dari Bahasa Sunda Ke Bahasa Indonesia Di Desa Petapahan Jaya Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar
SKRIPSI
Oleh:
DINI HADEATI
110701002
MEDAN
2015
1
2
3
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memeroleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya
buat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar
Hormat saya,
Dini Hadeati
NIM 110701002
i
ALIH KODE BAHASA SUNDA KE BAHASA INDONESIA DI DESA
PETAPAHAN JAYA KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR
Oleh
DINI HADEATI
110701002
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Alih Kode Bahasa Sunda ke Bahasa Indonesia di Desa
Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar”. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data ialah metode simak, teknik rekam, dan teknik
catat. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode padan
dengan teknik pilah unsur penentu bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti dan
teknik hubung banding membedakan antara bahasa Sunda dan bahasa Indonesia.
Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui jenis alih kode dan faktor-
faktor terjadinya alih kode dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia di Desa
Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada tuturan sehari-hari
yang sedang berlangsung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah
menggunakan peristiwa tutur, bilingualitas dan alih kode. Adapun hasil penelitian
jenis alih kode bahasa Sunda ke Bahasa Indonesia di Desa Petapahan Jaya yaitu
alih kode internal yang merupakan alih kode bahasa Sunda ke bahasa Indonesia.
Beberapa faktor alih kode diantaranya karena kehadiran orang ketiga, pergantian
topik pembicaraan, perubahan dari formal ke informal maupun sebaliknya, ingin
dianggap terpelajar, terpengaruh lawan bicara yang beralih ke bahasa Indonesia,
dan menunjukkan bahasa pertamanya bukan bahasa Indonesia.
Kata Kunci: Alih kode, Sosiolinguistik, peristiwa tutur, bahasa Sunda, bahasa
Indonesia.
ii
PRAKATA
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
menyelesaikan skripsi ini, baik berupa doa, dukungan, nasihat maupun bantuan
material. Penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada pihak
Dekan I, Drs. Syamsul Tarigan., sebagai pembantu Dekan II, dan Drs.
Yudi Andrian Mulyadi., M.Hum., sebagai pembantu Dekan III yang telah
iii
mengarahkan penulis mulai dari penyusunan proposal hingga penyusunan
skripsi.
5. Drs. Asrul Siregar, M.Hum., sebagai dosen pembimbing II, yang telah
6. Bapak dan Ibu Staf pengajar Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu
dan pengajaran baik dalam bidang linguistik, sastra maupun dalam bidang
Sumatera Utara.
Rosidah yang telah memberikan dukungan moral, material dan doa yang
10. Uli Kadirun, sebagai Kepala Desa Petapahan Jaya yang telah mengizinkan
iv
12. Sahabat tercinta Chairani Hasibuan, Suci Indah Lestari, Nila Rahayu, Sri
yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam suka dan duka.
penulis.
Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
Dini Hadeati
NIM 110701002
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ............................................................................................ i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
vi
2.2.2.2 Faktor-faktor Alih Kode ..................................................... 11
BAB VI PEMBAHASAN
vii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 3: FOTO
viii
DAFTAR SINGKATAN
DET : Determinan
Konj: Konjungsi
PART: Partikel
PREP: Preposisi
Tg: Tunggal
ix
BAB I
PENDAHULUAN
terdekat, teman berlatar suku yang sama untuk memudahkan dalam berkomunikasi
daerah ialah bahasa Sunda yang merupakan bahasa dengan pemakaian terbanyak
kedua di Indonesia. Bahasa Sunda adalah bahasa yang digunakan oleh penutur asli
tinggal di Jawa Barat akan berbeda dengan masyarakat Sunda yang bertempat
tersebut merupakan mayoritas kedua setelah suku Jawa. Pemakaian bahasa Sunda
di desa ini tentunya akan terjadi kontak bahasa. Kontak bahasa adalah pengaruh
bahasa yang satu terhadap bahasa lain baik secara langsung maupun tidak
1993:16). Kontak bahasa terjadi dalam masyarakat pemakai bahasa atau terjadi
1
Alih kode adalah perubahan bahasa yang sangat sering dilakukan oleh
Desa Petapahan Jaya. Jika penutur awalnya adalah pengguna bahasa A dan beralih
ke bahasa B, maka itu disebut alih kode. Nababan (1993:31) mengatakan bahwa
unsur-unsur yang terpenting dalam alih kode ialah menentukan tindak laku bahasa
Salah satu contoh alih kode bahasa Sunda ke bahasa Indonesia karena
Saya tidak tahu mang. Sebab minggu yang lalu saya tidak pergi.
Mang Ipul : Sami wae abdi oge teu indit, aya pagawean nu lain.
Sama aja 1TG juga tidak pergi, ada pekerjaan yang lain.
Aku juga tidak pergi, ada pekerjaan yang lain. O.. Yan bagaimana
Aa Iyan : Belum mang, banyak kali tugas anak sekolah mang. Mungkin dua
2
Setting and Scene Di depan rumah Aa Iyan RT 12 RW
13:05 WIB.
menjawab.
informal.
Participants Mang Ipul dan Aa Iyan. Mang Ipul merupakan asli penutur
bahasa Sunda dari Ciamis Jawa Barat, selain bahasa Sunda Mang Ipul dapat
berbahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Apabila bertemu dengan orang Jawa Mang
3
Ipul akan berusaha mengimbangi dengan menggunakan bahasa Jawa, walaupun
pemakaian bahasa Jawa Mang Ipul begitu pasif digunakan. Sedangkan Aa Iyan
asli penutur bahasa Sunda dari Cirebon Jawa Barat dan dapat menggunakan
bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa pada peristiwa tutur yang terjadi merupakan jenis alih
kode internal, yaitu alih kode yang terjadi antara bahasa Sunda ke bahasa
tutur beralih mengenai handphone penutur yang diperbaiki oleh lawan tutur
Berdasarkan contoh diatas, maka penulis tertarik memilih judul ini sebagai
penelitian karena penulis ingin mengetahui bagaimana alih kode bahasa Sunda ke
bahasa Indonesia yang terjadi di Desa Petapahan Jaya, dan penulis juga tertarik
karena masyarakat Sunda yang berada di Riau ini masih menggunakan pemakaian
4
2) Faktor-faktor apa sajakah penyebab terjadinya alih kode bahasa Sunda ke
Kampar?
berupa kalimat dan lebih terfokus pada bahasa Sunda kasar yang ada di Desa
Kampar.
Kampar.
5
1.4.2 Manfaat Praktis
Kabupaten Kampar.
6
BAB II
2.1 Konsep
Konsep yang digunakan ialah alih kode dan masyarakat di Desa Petapahan
Jaya.
demikian kita mengetahui bahwa orang-orang telah mampu berbahasa lebih dari
satu bahasa. Seseorang yang akan menggunakan lebih dari satu bahasa tentu
disebabkan oleh keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain secara mudah.
tidak mungkin seorang penutur menggunakan satu bahasa yang digunakan pada
etnik lain yang memiliki bahasa yang berbeda dengan orang itu Fishman (dalam
Rahardi, 2010:10).
Alih kode adalah peristiwa peralihan dari satu kode ke kode yang lain
7
2.1.2 Masyarakat di Desa Petapahan Jaya
arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
dengan asal daerah masyarakat tersebut. Bahasa yang ada di desa ini berjumlah
delapan bahasa. Delapan bahasa yang ada terdiri atas delapan suku yaitu: suku
Aceh yang berjumlah 15 orang, suku Batak 255 orang, suku Melayu berjumlah 25
orang, suku Minang berjumlah 20 orang, suku Sunda berjumlah 520 orang, Jawa
berjumlah 1.804 orang, Madura berjumlah 10 orang, dan terakhir adalah suku
pinggir jalan pada waktu tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi disebut sebagai peristiwa tutur. Peristiwa tutur juga terjadi pada saat
Menurut Dell Hymes (dalam Chaer dan Leonie 2004: 48) Sebuah
8
Setting and Scene Setting berkenaan dengan waktu dan
dilakukan tersebut.
9
berinterupsi dan sebagainya.
sebagainya.
Kontak yang terjadi terus-menerus antara dua bahasa atau lebih di dalam
gejala kebahasaan yang disebut alih kode. Alih kode menurut Chaer dan Leonie
(2004:107) adalah suatu peristiwa pergantian bahasa, atau berubahnya dari ragam
Kode dapat didefenisikan sebagai suatu sistem tutur yang penerapan unsur
bahasanya memunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang, penutur, relasi
penutur, dengan lawan bicara dan situasi tutur yang ada (Rahardi, 2010:25). Sama
salah satu varian di dalam hierarki kebahasaan yang digunakan dalam komunikasi.
10
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kode
setiap suku yang ada. Sedangkan alih kode adalah pertukaran dari satu bahasa ke
bahasa lain, atau pertukaran dari satu variasi bahasa ke variasi bahasa lain dalam
Suwito dalam Chaer (2004:114) membagi alih kode menjadi dua jenis
1. Alih kode internal adalah alih kode yang berlangsung antar bahasa sendiri.
2. Alih kode eksternal adalah alih kode yang terjadi antara bahasa (salah satu
bahasa atau ragam yang ada dalam verbal repertoir masyarakat tuturnya)
Adapun faktor-faktor terjadinya alih kode menurut Chaer (Chaer dan Leonie
2004:108)
11
Selain hal lima di atas yang secara umum dikemukakan, maka ada faktor
lain terjadinya alih kode. Terjadinya alih kode dari bahasa Sunda ke bahasa
Sunda
2.2.3 Bilingualitas
Dalam suatu bahasa yang akan digunakan, bahwa tidak semua bilingualitas akan
12
yang tahu dua bahasa, namun hanya menggunakan satu bahasa saja dalam waktu
tertentu dan memakai bahasa yang kedua apabila dia berada di tempat atau
mengerjakan bilingualisme.
Adanya tinjauan pustaka ini maka penulis berusaha untuk mencari sumber-
Sugihana (2004) dalam tesisnya yang berjudul Alih Kode Penutur Bahasa
adalah menurut Fishman tentang konsep ranah perilaku bahasa pada masyarakat
bahasa terhadap ayah, ibu dengan anak. Hasil yang didapat ialah bahwa pengguna
bahasa Karo pada umumnya usia 21 sampai 50 tahun dan pengguna bahasa
menurut Haugen. Hasil dalam penelitian yang dilakukan yaitu bahwa faktor
pemakaian bahasa Simalungun dan bahasa Indonesia terjadi karena adanya lawan
bicara, situasi sosial pembicaraan yaitu situasi formal dan situasi nonformal
13
Sinaga (2009) yang berjudul Alih Kode Antara bahasa Indonesia dan
bahasa Arab di Pondok Pesantren Al-Husna. Teori yang digunakan ialah teori
skripsi ini karena adanya orang ketiga, pokok pembicaraan, suasana peristiwa,
saluran pemakaian bahasa, terpengaruh oleh lawan bicara, merasa kurang jika
tidak berbahasa Arab terhadap teman, mengutip pembicaraan dari peristiwa bicara
kode tertentu, kurangnya penguasaan diri, pengaruh frase basa-basi, pepatah, dan
peribahasa.
Sari (2011) dalam skripsinya yang berjudul Alih Kode Penutur Bahasa
Pesisir di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara. Teori yang
digunakan ialah sosiolinguistik, alih kode dan bilingualisme. Hasil yang didapat
yaitu karena faktor adanya penutur, lawan tutur, hadirnya orang ketiga, perubahan
topik pembicara, perubahan dari formal ke informal dan jenis alih kode terbagi
atas tingkat tutur ngoko ( tidak ada rasa segan), tingkat tutur krama (sopan santun
antara sang penutur dengan lawan tutur), dan tingkat tutur madya (sopan tetapi
informasi bagi peneliti saat ini. Pada penelitian ini berbeda lokasi, karena lokasi
terletak di Provinsi Riau yang umumnya terkenal dengan mayoritas suku Melayu.
Namun, pada salah satu desa di provinsi Riau ini, yang tepatnya di Desa
Petapahan Jaya terdapat masyakarat suku Sunda yang merupakan suku terbanyak
14
kedua setelah Jawa bukan suku Melayu tersebut. Perlu diketahui bahwa
masyarakat Desa Petapahan Jaya ini tidak menggunakan bahasa Melayu untuk
berkomunikasi antara warga satu dengan warga lainnya yang berbeda suku,
karena memang suku Melayu di desa Petapahan Jaya ini begitu sedikit jumlah
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Kampar.
orang.
16
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik pengumpulan data yang sesuai harus diperhatikan karena akan
libat cakap (SLC) maksudnya bahwa peneliti terlibat langsung dalam suatu
percakapan.
teknik rekam. Teknik rekam ini dilakukan dengan bantuan alat, yaitu tape
recorder. Setiap penelitian yang dilakukan rekaman adalah hal yang utama,
karena sebagai bahan bukti peneliti terhadap data yang telah didapat. Pada teknik
rekam yang dilakukan ini haruslah tanpa sepengetahuan Participants yang akan
dijadikan sebagai sumber data, agar data yang didapat memang benar-benar asli.
17
3.4 Metode dan Teknik Pengkajian Data
padan. Metode padan adalah alat penentunya diluar terlepas dan tidak menjadi
bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Metode padan yang
yaitu teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Adapun alatnya ialah daya pilah
yang bersifat mental yang dimiliki oleh seorang peneliti. Sesuai dengan
Berikut ini analisis metode padan alih kode di Desa Petapahan Jaya :
ngarental band.
ngerental band.
18
Bagaimana melihat Yan, begitu banyak anak-anak yang ngerental
band.
teh mang
PART mang.
Adit : Iya bang. Kek mana gak rame bang, pemainnya aja dari
Pekanbaru.
13:30 WIB.
Sumatera Barat.
19
Norm Of Interaction and Norma interaksi begitu baik terjadi
menjawab.
informal.
Participants yaitu adanya Mang Ipul dan Aa Iyan. Mang Ipul merupakan
asli penutur bahasa Sunda dari Ciamis Jawa Barat, selain bahasa Sunda Mang Ipul
dapat berbahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Apabila bertemu dengan orang Jawa
pemakaian bahasa Jawa Mang Ipul begitu pasif digunakan. Aa Iyan juga penutur
asli bahasa Sunda namun, berasal dari Cirebon Jawa Barat dan dapat
Penggunaan bahasa pada peristiwa tutur yang terjadi merupakan jenis alih
kode internal, yaitu alih kode yang terjadi antara bahasa Sunda ke bahasa
Indonesia.
Sedangkan faktor yang terjadi ialah karena hadirnya penutur ketiga, yang
tidak mengerti bahasa Sunda. Jadi agar komunikasi berjalan lancar, maka Aa Iyan
dalam bentuk kaidah. Penulisan hasil analisis data ini untuk memprasyratkan
20
adanya kelayakan baca, dan kelayakan baca yang dimaksud adalah demi
Pada penyajian hasil analisis data ini, maka digunakan adalah metode
hasil analisis data dalam penelitian ini tidak memanfaatkan berbagai lambang,
tanda, singkatan, seperti yang biasa digunakan dalam metode penyajian hasil
21
BAB VI
PEMBAHASAN
daerah. Salah satu bahasa yang ada di Desa Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung,
beralih kode ke bahasa Indonesia. Adapun jenis alih kode bahasa Sunda ke bahasa
Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, yaitu alih kode internal.
Alih kode internal merupakan alih kode yang terjadi antarbahasa sendiri, yaitu
Data 3
22
Ends Pembahasan mengenai hapalan surat
surat al-quran.
dan menjawab.
informal.
Peristiwa Tutur
Bi Dewi : Milu. Aya urang limaan dari die, si Pipit, si Patir, si Saras,
23
bicarana.
bicaranya
Kalau tidak pergi bagaimana, si Siska memberitahunya mendadak.
Ehh bi, punggahan tanggal berapa? Ada yang bilang selasa ada rabu?
Jawa dan bahasa Indonesia. Namun lebih dominan menggunakan bahasa Sunda.
Karena kedua orang tua, mertua, suami dan tetangga sekitar adalah penutur bahasa
Sunda. Bahasa Jawa jarang digunakan, karena hanya beberapa orang yang
24
Pada peristiwa tutur yang terjadi pada awalnya Bi Nunung menanyakan
siapa-siapa saja yang ikut serta dalam kegiatan MTQ tersebut. Setelah itu Bi
Indonesia seperti pada kalimat “Ehh bi, punggahan tanggal berapa? Ada yang
Indonesia.
Peristiwa tutur yang terjadi pada alih kode ini termasuk alih kode internal,
yaitu alih kode dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. Sedangkan Faktor
terjadinya alih kode karena pergantian topik pembicaraan, yaitu pada awalnya
membahas mengenai anak bi Dewi yang mengikuti acara MTQ di sekolahnya dan
ramadhan.
Data 4
WIB.
25
Participants Herman berasal dari Garut, Jawa
penari.
dan menjawab.
informal.
PeristiwaTutur
26
Manehna ceurik wae eta. Urang mah bisi tiguling
budak teh.
anak PART.
dan bahasa Indonesia, karena Nenek, Ibu, Istri dan tetangga sering menggunakan
27
Pada peristiwa tutur yang terjadi bahwa Alih kode ini termasuk alih kode
mengenai makanan untuk para penari barongan tersebut, seperti pada kalimat
bahasa Indonesia.
par yaitu terjadi antara bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Adapun faktor-faktor
Pada faktor alih kode ini terjadi saat melakukan suatu komunikasi yang
dilakukan oleh penutur dan lawan tutur di suatu tempat dengan membahas topik
mudah dipahami.
28
Data 5
Peristiwa Tutur
DET juga tidak semuanya yang ikut, tidak ada yang tahu begitu.
Bagaimana di RK enam?
Kitu mak
begitu mak
29
Erna : Kalau gak salah jam 8 entah jam tengah 8 mak.
menggunakan bahasa Sunda daripada bahasa Indonesia, bahasa batak dan bahasa
Jawa. Hal ini disebabkan Bu Maryati memunyai orang tua, suami maupun
Kurnia juga lebih aktif menggunakan bahasa pertamanya, yaitu bahasa Sunda.
Karena suami, anak-anak, dan sesama penutur bahasa Sunda sering menggunakan
bahasa Sunda. Sedangkan Ibu Erna Wati yang merupakan menantu dari Ibu
Nining berasal dari Indrapura yang hanya dapat menguasai bahasa Melayu,
walaupun suaminya terkadang menggunakan bahasa Sunda namun, Ibu Erna Wati
hanya dapat mengerti tetapi sulit untuk mengatakan bahasa Sunda tersebut.
Faktor terjadinya alih kode ialah kehadiran orang ketiga, yaitu hadirnya
Ibu Erna yang hanya dapat menguasai bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Maka untuk memermudah Ibu Nining beralih kode dari bahasa Sunda ke bahasa
Indonesia.
Data 6
Peristiwa Tutur
30
Berapa orang lagi belum mengisi PART?
Bi Nunung Hasanah: Aya Opat dei Ari emak Aah encan, bi Fatimah,
Ada empat lagi, yang belum Ibu Aah, Bu Engkos, Bu Fatimah sama
Bu Yuni.
31
Participants Bi Tati dalam percakapan menggunakan bahasa pertamanya,
menggunakan bahasa Sunda, namun apabila bertemu dengan orang yang berlatar
juga sama dengan Bi Tati. Sedangkan Ibu Erna Wati yang merupakan Menantu
dari Ibu Nining berasal dari Indrapura yang hanya dapat menguasai bahasa
Erna Wati hanya dapat mengerti tetapi sulit untuk mengatakan bahasa Sunda
tersebut.
Faktor terjadinya alih kode ialah karena kehadiran orang ketiga, yaitu
hadirnya Ibu Erna yang hanya dapat menguasai bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia. Maka untuk memermudah Ibu Tati beralih kode dari bahasa Sunda ke
bahasa Indonesia.
terjadinya alih kode. Misalnya perubahan situasi ketika dua orang mahasiswa
seorang Bapak dosen yang ikut serta dalam melakukan percakapan, dengan begitu
para mahasiswa itu beralih kode dengan menggunakan bahasa Indonesia ragam
formal.
32
Data 7
Peristiwa Tutur
Saya ke sini ingin mengambil surat penelitian yang saya beri itu Pak,
33
Bapak Egi : Ouhh nu ieu tah Din. Sakeudeng heulana Din diketik.
Iya Pak.
Iya Pak.
Bapak Egi : Loh Din, jadi kamu bentar lagi wisuda lah ya?
Peneliti : Amin Pak. Ya doakan aja Pak semoga saya cepat wisuda.
kepada kedua orangtua dan sesama penutur bahasa Sunda. Selain bahasa Sunda,
awalnya membahas mengenai surat balasan penelitian dan beralih kode mengenai
34
Data 8
Peristiwa Tutur
Bapak Egi : Lain atuh Din, acarana tanggal sabelas henteu tanggal opat
belas.
belas.
Tidak ah Din.
35
Tidak Din. Din, jurusan Sastra Indonesia, kok skripsinya
Peneliti : Iya Pak, ngambil bahasa sendiri Pak. Kebetulan disini ada
datanya Pak.
terjadinya alih kode. Pada penelitian ini ditemukan pokok pembicaraan yang
sebagainya disampaikan dengan bahasa yang tidak baku yaitu bahasa santai.
Data 9
Peristiwa Tutur
Ibu Juju : Lalieur ayeuna mah ceu, ari ngabeuli gas teh hese pisan,
Pusing sekarang PART kak, kalau membeli gas PART susah amat.
36
Tidak ada dimana-mana. Kalau ada PART mahal amat.
Sekarang pusing kak, kalau membeli gas sangat susah. Tidak ada
datang?
37
25.000 kak. Mahal tidak apa-apa kalau banyak di warung yang
menjual.
Ibu Siti : Berangkat sama siapa, gak ada yang ngantar kemarin tuh.
Ibu Juju : Iyaa ceu, aku juga gak berangkat. Deras kali hujannya disini.
bahasa Sunda, dan bahasa Indonesia. Karena mereka berdua adalah kakak-adik
yaitu pada awalnya penutur membicarakan mengenai harga gas yang semakin
naik harganya dan langka dengan menggunakan bahasa Sunda, kemudian berganti
topik mengenai acara pesta dengan beralih kode menggunakan bahasa Indonesia.
Data 10
Peristiwa Tutur
38
Bi Rokana : Makena mah TSP.
pusing!!
Bi Rokana : Tapi digali semua jalannya semua itu ingin ditutup, jalan yang
Glos Cermat : Tapi digali semua jalannya semua itu ingin ditutup, jalan yang
Glos Lancar : Tapi digali semua Jalannya semua itu ingin ditutup, jalan yang
Jawa dan bahasa Indonesia. Namun lebih dominan menggunakan bahasa Sunda.
Karena kedua orang tua, mertua, suami dan tetangga sekitar adalah penutur bahasa
Dewi, maka Bi Rokana hanya dapat berbahasa Sunda dan bahasa Indonesia saja.
Namun, setelah peristiwa tutur berlangsung tiba-tiba terjadi alih kode bahasa
39
Data 11
Peristiwa Tutur
Ulang tahun anaknya yang kecil. Si Fajar yang ketiga. Ingin acara
Eta aya buahan teu diambil tah (Sambil menunjuk pohon sawit).
Glos Lancar : Kemungkinan nanti banyak yang berdatangan. Itu buah tidak
diambil.
40
Kedua Participants dapat berbahasa Sunda, bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia. Namun, lebih dominan pada bahasa Sunda karena dilingkungan sekitar
yang awalnya Mang Sutisna bertanya tentang akan ada acara apa di rumah Mang
Herman dan berganti topik mengenai manen sawit dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
Data 12
Peristiwa Tutur
Tidak Din, si Bapak sakit dari pulang manen. Din kok enggak
sama si Enci? Eh Din si Enci nilai bahasa arabnya turun. Kok bisa
gitulah Din?
Peneliti : Nilainya berapa bu? Mamanya kemarin bilang kalau Enci pas
41
Bu Neneng : Merosot begitu nilainya dari 90 jadi 60 Din. Semangatinlah Din.
menggunakan bahasa Sunda tetapi dapat menggunakan bahasa Arab dan bahasa
Jawa dan hanya memakai bahasa Sundanya kepada kedua orangtua serta sesama
awalnya peneliti menanyakan mengajar atau tidaknya Ibu Neneng dan kemudian
Data 13
Peristiwa Tutur
Mak Esih : Kamari mah di sawit pupukna Pake NPK rada saleheung.
42
Mang Jaka : Ulah loba dipupuk warna-warna atuh.
PREP dulu 1TG juga dengan pupuk NPK mutiara harganya mahal.
Mang Jaka : Iya. Pupuk yang bagus tuh Pakenya Dolamit, Urea, KCL nah
tiga macam itu bagus. Enggak kurang dari tiga ton itu tuh
kaplingnya sebulan.
43
Participants Mang Jaka asli penutur bahasa Sunda dari Bandung dengan
menggunakan bahasa Sunda tetapi dapat juga menggunakan bahasa Jawa dan
bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa Sunda Mang Jaka begitu sering digunakan
orang Sunda, dan istrinya juga berasal dari Garut. Pada penutur Ibu Esih juga
berasal dari Garut Jawa Barat, dapat menggunakan bahasa Sunda dan bahasa
Indonesia.
Faktor yang terjadi ialah karena lawan tutur (Mang Jaka) ingin dianggap
sebagai terpelajar karena telah beralih kode dari bahasa Sunda ke bahasa
Data 14
PeristiwaTutur
44
Tidak, nanti kebelakang dikasih gubuk. Saya juga selalu ikut,
malam juga. Ini bonus dari Tunggal Yunus sama UDin, sama si
Umi.
Participants Bu Tati asli penutur bahasa Sunda dari Karawang, Jawa Barat
lingkungan rumah sekitar kebanyakan adalah orang Sunda, dan suaminya adalah
orang Sunda. Sedangkan Bapak Tarjo dapat menggunakan bahasa Sunda, Jawa
dan Indonesia.
Faktor yang terjadi ialah karena penutur Bu tati beralih kode karena ingin
dianggap terpelajar.
Alih kode bahasa Sunda dapat terjadi karena penutur berusaha untuk
Indonesia.
45
Data 15
Peristiwa Tutur
Bi Yayah : Lamun ti heula mah boga nek Amin hoyong dijual wae 200
Kalau PREP dahulu PART punya Nek Amin ingin dijual aja 200
Mang Rahmat
Mang Rahmat
Kalau dari dulu punya nek Amin ingin dijual aja 200. Orang lain
46
Bi Nunung : Ari eta mah kan upami baheula memang teu aya
Bi Yayah : Udah pasaran memang bi, kalau ada 200 yang ingin mah uda
sekarang.
Bi Nunung : Mahal kali begitu ya bi, aku kalau banyak duit aku beli itu.
Faktor yang terjadi ialah karena terpengaruh oleh lawan bicara yang
Data 16
Peristiwa Tutur
Kapan Gajihannya?
Kapan Gajihannya?
47
Malam sabtu kemarin.
Bi Nyai Tuti : Eta ge jumaah sore. Ieu teh ngadadak kitu gajihannana.
Faktor yang terjadi ialah karena terpengaruh oleh lawan bicara (Bi Nyai
48
Data 17
Peristiwa Tutur
Sejuta mungkin.
Mungkin sejuta.
Bu Fatimah : Dalapan mah ti bi Yati. Aya goreng hiji ieu acisna, teu
Delapan PART PREP bi Yati. Ada jelek satu DET uangnya, tidak
Delapan dari bi Yati. Uangnya ada yang jelek satu, tidak dilihat
dulu.
Bu Fatimah : Entar gak lakulah duitnya bu. Eh tapi kalau duit 100 mah laku
terus.
Indonesia. Adapun faktor terjadinya alih kode karena terpengaruh oleh lawan
49
bicara (Bi Nunung) yang beralih dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia dan
Data 18
Peristiwa Tutur
50
Glos Lancar : Murah begitu Pak. Semuanya dikasih Pak?
Pak Aceng : Tadi kata Pak kadus semuanya. Ya entah nanti dikasih apa
enggak.
Karawang, Jawa Barat. Sama halnya dengan Bi Rokana, Bapak Aceng juga
berasal dari Karawang, Jawa Barat. Keduanya hanya dapat berbahasa Sunda dan
Faktor terjadi alih kode ialah karena terpengaruh lawan bicara (Bapak
Data 19
Peristiwa Tutur
51
Saya, setidaknya meminjam, kalau dapat libur melewati satu atau dua
Pak NasruDin : Tiasa. Lamun ngaliwatkeun mah upami jasa kudu dibayar
kitu bu.
begitu bu.
dua atau tiga kali asal ke kelompk tani tidak apa-apa begitu bu.
Cirebon, Jawa Barat yang dapat menggunakan bahasa Sunda dan bahasa
52
Indonesia. Sedangkan Bapak NasruDin berasal dari Indramayu Jawa Barat dan
NasruDin) yang beralih ke bahasa Indonesia dan setelah itu Ibu Ros menggunakan
bahasa Indonesia.
Data 20
Peristiwa Tutur
(sambil melihat Bapak Aceng (Ahmad) yang sedang mengambilkan Gori untuk bi
Nunung Hasanah)
Pak Aceng : Tenaon-naon atuh bi. Istilah urang Jawa Solo teh
di gudek ieu.
53
Pak Aceng : Enak atuh. Ini cepat kali ini pohonnya berbuah.
Bi Nunung Hasanah : Waduh lumayan lah Pak, tiap hari tinggal ngambil aja.
dari Garut Jawa Barat. Selain bahasa Sunda, bi Nunung hanya dapat berbahasa
Indonesia saja. Sama halnya dengan Bi Nunung, Bapak aceng juga penutur asli
Adapun faktor terjadinya alih kode ialah karena terpengaruh lawan bicara
(Bapak aceng) yang beralih ke bahasa Indonesia dan kemudian Bi Nunung pun
Salah satu faktor alih kode bahasa Sunda ke bahasa Indonesia karena dari
Data 21
Peristiwa Tutur
Suprihatin : Emang praktek manehna mah aya praktek kitu , teu nyaho
54
Timana kitu, dapat wae kitu.
Memang praktek dianya ada praktek, tidak tahu dimana, dapat saja
begitu.
Suprihatin : Gak tau. Eta si akbar anakna Pak Muin. Teu tiasa,
keras cenah
keras katanya.
Tidak tahu. Si Akbar anaknya Pak Muin, tidak dapat. Katanya keras.
yang payah, manual begitu, cara alami. Ada yang menangis ada
henteu ceurik.
Tidak menangis.
55
Kita tidak pernah ngejahit, jahitnya yang payah, manual begitu,
Suprihatin : Kalau gak nangis itupun karena ada keinginan besar, dapat
Jawanya. Sedangkan Bapak Ali hasan ialah asli penutur bahasa Sunda dan
Sunda.
56
BAB V
5.1 Simpulan
Adapun Jenis alih kode yang digunakan ialah alih kode internal, yaitu alih kode
pembicaraan orang lain, ingin menjauhkan jarak, perpindahan topik dari yang
kasar dan bentuk halus dalam bahasa Sunda, mitra bicaranya lebih muda, berada
57
5.2 Saran
yang akan menganalisis alih kode dalam bahasa Sunda dapat mengembangkan
pengetahuan dengan tidak hanya beralih kode ke bahasa Indonesia saja, namun
58
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Saidat, dkk. 1986. Kedudukan dan fungsi Bahasa Melayu Riau.
Djambatan.
M.S, Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
59
Muslich, Masnur. 2010. Perencanaan Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Pustaka Umum.
Rahardi, R. Kunjana. 2010. Kajian Sosiolinguistik Ihwal Kode dan Alih Kode.
University Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Skripsi
Sari, Mustika. 2011. Alih Kode Penutur Bahasa Pesisir Di Kecamatan Kualuh
Sinaga, Risma Jojor. 1996. Bilingualisme pada Masyarakat Batak Toba. (Skripsi).
60
Sugihana. 2004. Alih kode Penutur Bahasa Karo Kelurahan Sempakata
Kamus
61
LAMPIRAN 1 : DATA INFORMAN
Usia : 46 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan :SMP
Usia : 36 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 60 Tahun
Pendidikan : SD
4. Nama : Juju
62
Usia : 57 Tahun
Pendidikan : SMP
Usia : 28 Tahun
Pendidikan :SMP
6. Nama : Esih
Usia : 54 tahun
Pendidikan : SD
7. Nama : Rokana
Usia : 32 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 29 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
63
Usia : 57 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 37 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Usia : 35 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 53 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Usia : 40 tahun
Pendidikan : SMP
64
Usia : 47 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 34 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 34 Tahun
Pendidikan : SD
Usia : 45 Tahun
Pendidikan : SD
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Usia : 57 tahun
65
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Usia : 50 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 38 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 50 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 50 Tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Usia : 59 Tahun
66
Pendidikan : SD
Usia : 29 Tahun
Pekerjaan : Penjual
Pendidikan : SMP
Usia : 50 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 47 tahun
Pendidikan : SD
Usia : 27 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : SMP
67
LAMPIRAN 2 : DATA PENELITIAN
DATA 1
Aa Iyan : Teu nyaho mang. Da minggu kamari mah abdi teh teu
indit.
Mang Ipul : Sami wae abdi oge teu indit, aya pagawean nu lain. O..
Aa Iyan : Belum mang, banyak kali tugas anak sekolah mang. Mungkin dua
DATA 2
Mang Ipul : Ningali kumaha Yan, loba kitu barudak nu ngarental band
Aa Iyan : Anggotana kamana atuh mang. Loba cenah nu ningali teh mang.
68
Adit : Iya bang. Kek mana gak rame bang, pemainnya aja dari
Pekanbaru.
DATA 3
Bi Dewi : Milu. Aya urang limaan dari die, si Pipit si Patir, si Saras, si Alpa.
Bi Nunung : Mereunan siskana hapalanna teu acan lancar. Ehh bi, punggahan
DATA 4
Herman : Yeee kunaon teu nyarios ti tadi atuh. Si Fajar mah seuri
Ujang Mulyadi : Lamun ceurik mah hese cicing. Da cicingna mah dahar
coklat wae eta oge. Man makannya jam berapa yang nari-
nari itu?
DATA 5
69
Bu Nining : Ti RK opat aya tujuh budak nu milu sunatan teh. Eta oge teu
eta?
Bu Maryati : Aya duaan wae mak. Teu aya nu ngabejaan mah kitu mak
DATA 6
Bi Tati : Ngesian wae ngesian arisan dei. Sabaraha urang dei teu
Bi Nunung Hasanah : Aya Opat dei Ari emak Aah encan, bi Fatimah, Bi
DATA 7
70
Peneliti : Ka die teh hoyong nyandak surat penelitian nu abdi bere tea pak,
Bapak Egi : Ouhh nu ieu tah din, sakeudeng heulana din diketik. Ieu
Bapak Egi : Loh din, jadi kamu bentar lagi wisuda lah ya?
Peneliti : Amin pak. Ya doain aja pak semoga cepat wisuda pak.
DATA 8
Peneliti : Pak tanggal opat belas teh dibejakeun Bapak Nasrudin aya acara
Bapak Egi : Lain atuh Din, acarana tanggal sabelas henteu tanggal opat belas.
Bapak Egi : Teu ah din. Din, jurusan Sastra Indonesia, kok skripsinya bahasa
Sunda Din?
Peneliti : Iya pak, ngambil bahasa sendiri pak. Kebetulan disini ada datanya
pak.
DATA 9
71
Ibu Juju : Lalieur ayeuna mah ceu, ari ngabeuli gas teh hese pisan, teu aya
Ibu Juju : 25.000 ceu. Awis mah tenaon-naon lamun loba di warung nu
Ibu Siti : Berangkat sama siapa, gak ada yang ngantar kemarin tuh.
Ibu Juju : Iyaa ceu, aku juga gak berangkat. Deras kali hujannya disini.
DATA 10
Bi Rokana : Makena mah TSP. Tapi sekarang gak punya TPH. Aduh pusing!!
Bi Rokana : Tapi digali semua Jalannya semua itu ingin ditutup, jalan yang
DATA 11
72
Sutisna : Aya acara naon ieu?
Sutisna : Mereun engkeuna mah loba nu daratang. Eta aya buahan teu
siapa Jang?
DATA 12
Bu Neneng : Enggak Din, si bapak mah gering ti pulang manen teh. Din kok
Peneliti : Nilainya berapa bu? Mamanya kemarin bilang kalau Enci pas
DATA 13
73
Mak Esih : Kamari mah di sawit pupukna pake NPK rada saleheung.
Mang Jaka : Ulah loba dipupuk warna-warna atuh. Ti heula abdi oge ku pupuk
Mang Jaka : Iya. Pupuk yang bagus tuh pakenya Dolamit, Urea, KCL nah tiga
macam itu bagus. Enggak kurang dari tiga ton itu tuh kaplingnya
sebulan.
DATA 14
Pak Tarjo : Henteu, engkeuna mah katukang dibere sasaungan. Abdi mah sok
DATA 15
74
Bi Yayah Rokayah : Lamun ti heula mah boga nek Amin hoyong dijual wae
belas atau dalapan belas kitu imah teh. Lamun ayeuna mah
Bi Nunung : Ari eta mah kan upami baheula memang teu aya nu harga
sakitu teh. .
Bi Yayah Rokayah : Udah pasaran memang bi, kalau ada 200 yang ingin mah
sekarang.
Bi Nunung : mahal kali begitu ya bi, aku kalau banyak duit aku beli itu.
DATA 16
Bi Nyai Tuti : Eta ge jumaah sore. Ieu teh ngadadak kitu gajihannana. Kan
75
DATA 17
Bu Fatimah : Dalapan mah ti bi Yati. Aya goreng hiji ieu acisna , teu ditingali-
Bu Fatimah : Entar gak lakulah duitnya bu. Eh tapi kalau duit 100 mah laku
terus.
DATA 18
Pak Aceng : Tadi kata pak kadus semuanya. Ya entah nanti dikasih apa enggak
DATA 19
76
Bu Ros : Saya mah saentena nginjeum, upami tiasa pere eta tiasa henteu
pak ngaliwat hiji atau dua henteu pak, dipinjeumkeun heula kitu
pak.
Pak Nasrudin : Tiasa. Lamun ngaliwatkeun mah upami jasa kudu dibayar upami
pokokna mah tenaon-naon dua kali atau tilu kali asal ngalapor ka
DATA 20
Bi Nunung Hasanah : Aduh tong loba-loba atuh pak (sambil melihat bapak
Nunung Hasanah)
Pak Aceng : Tenaon-naon atuh bi. Istilah urang Jawa Solo teh di gudek
ieu.
Pak Aceng : Enak atuh. Ini cepat kali ini pohonnya berbuah.
Bi Nunung Hasanah : Waduh lumayan lah pak, tiap hari tinggal ngambil aja.
DATA 21
77
Mang Ali : Mang geus aya praktek kitu dokterna?
Suprihatin : Emang praktek manehna mah aya praktek kitu , teu nyaho timana
Suprihatin : Gak tau. Eta si akbar anakna pak Muin. Teu tiasa, keras cenah
Mang Ali : Eta mah urang tara ngajait, jait na mah nu payah , manual kitu.
Suprihatin : Kalau gak nangis itupun karena ada keinginan besar, dapat
78
LAMPIRAN 3 : FOTO
79
Percakapan Ibu Ros dengan Bapak Nasrudin
80
Acara Sisingaan Khas orang Sunda di Desa Petapahan Jaya
81