Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ADI SUNYOTO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041302629

Tanggal Lahir : 04 November 1981

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4311/Studi Kelayakan Bisnis

Kode/Nama Program Studi : 83/Akutansi

Kode/Nama UPBJJ : 74/Malang

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 28 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ADI SUNYOTO


NIM : 041302629
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4311/Studi Kelayakan Bisnis
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 83/Akutansi
UPBJJ-UT : 74/ Malang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

ADI SUNYOTO
A. Marketing atau pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
meliputi faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Dalam upaya mencapai target pemasaran
diperlukan adanya aspek-aspek dalam pemasaran (marketing mix) yang dikenal empat bauran marketing
yakni; produk, harga, promosi, dan tempat. Keempat bauran tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Bisa dikatakan bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran dipasar sasarannya Dalam
bauran pemasaran, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi
stategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan
kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang
dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan atau bauran produk, merek dagang (brand), cara
pengemasan produk (product packaging), tingkat mutu atau kualitas produk, dan pelayanan (services) yang
diberikan. Untuk merencanakan penawaran produk, pemasar perlu memahami tingkatan produk, yaitu
sebagai berikut:
1. Produk Utama (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi
oleh pelanggan dari setiap produk.
2. Produk Genetik (genetic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang
paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
3. Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut
dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk debeli.

4. Produk Pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapatmemberikan tambahan kepuasan dan
dapat dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangakan
untuk suatu produk dimasa mendatang. Sumber. EKMA4311/Modul.2

2. Menurut PP No. 27 Tahun 1999, pengertian AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan
sosial budaya yang semuanya haruslah dilakukan secara menyeluruh. Kenapa diperlukan AMDAL, yaitu
untuk diperlukannya suatu studi kelayakan dikarenakan tercantum didalam undang-undang dan juga
peraturan pemerintah serta untuk menjaga lingkungan dari suatu operasi proyek kegiatan industri atau juga
kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Dalam proses
dilakukannya AMDAL. ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan oleh setiap pihak. Sesuai
dengan pengertian AMDAL di atas, maka beberapa komponen yang harus diperhatikan tersebut adalah:

1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)


Penyajian Informasi Lingkungan atau PIL adalah suatu wujud penelitian pra proyek yang mana
nantinya pihak perencana akan melakukan suatu penelitian terkait lingkungan di sekitar lokasi yang
akan dijalankan suatu kegiatan. Penelitian pra lingkungan ini akan mencakup seluruh aspek, yaitu
aspek kimia, fisika, sosial, biologi, ekonomi, dan juga budaya yang ada di sekitarnya.
2. Kerangka Acuan (KA)
Setelah melakukan studi informasi lingkungan, maka pihak pengelola nantinya akan membuat suatu
kerangka acuan yang dijadikan sebagai dasar dalam melaksanakan proyek tersebut. Hasil dari
kerangka acuan ini adalah laporan dari penelitian pra lingkungan.
3. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Komponen AMDAL selanjutnya yang harus diperhatikan adalah bagian utamanya, yakni melakukan
analisis dampak lingkungan. Saat melakukan analisa ini, maka pihak pengelola di dalamnya harus
lebih mengutamakan keamanan dan juga kesehatan lingkungan serta berusaha mengurangi dampak
buruk yang mungkin akan terjadi.
Di dalam tahap ini juga nantinya akan mereka akan memberikan kebijakan tertentu terkait proyek
yang akan dikerjakan.
4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Komponen AMDAL yang satu ini mencakup seluruh jenis pemantauan pada jalannya suatu proyek,
mulai dari ketika dilakukannya pembangunan, hingga pembangunan tersebut selesai. Proses
pemantauan ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar bisa berjalan sesuai dengan aturan yang
sebenarnya.
5. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Selain harus melakukan pemantauan, seluruh pihak yang terlibat di dalamnya juga harus turut aktif
dalam melakukan pengelolaan proyek. Tujuannya adalah demi mempertahankan fungsi lingkungan
dan juga menghindari adanya penyimpangan yang mungkin akan terjadi.
Sumber. EKMA4311/Modul.6

3. Menurut pengalaman Murray D. Bryce ada 10 penyebab kegagalan manajemen disebabkan :


A. Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan (Top Manajemen). Hal ini biasanya terjadi karena
Top Manajemen berkedudukan berbeda dengan bawahannya, artinya ada kesalahan dalam
memahami apa yang diinstruksikan oleh puncak pimpinan sehingga solusi yang diambil oleh
manajer tidak sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Cara mengatasinya adalah
dengan menanamkan visi dan misi perusahaan kepada setiap karyawan terlebih lagi para manajer
sehingga ada kesepahaman mengenai tujuan jangka panjang perusahaan, serta memahami betul
apa yang diperintahkan oleh puncak pimpinan sehingga tidak ada kesalahpahaman antara manajer
dilapangan dengan puncak pimpinan.
B. Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai. Untuk mengatasi hal ini
adalah dengan membuat job description yang jelas untuk semua karyawan serta membuat aturan
perusahaan yang tegas tetapi tidak kaku sehingga karyawan bisa berekreasi dalam mengatasi
masalah tanpa melanggar aturan perusahaan.
C. Kegagalan mendapatkan tenaga manajemen yang memadai. Solusinya adalah dengan
mengefektifkan kinerja karyawan sehingga bisa maksimal kinerjanya jadi walaupun terpaksa harus
menambah karyawan juga itu jumlahnya tidak akan terlalu banyak hingga tidak akan terlalu jauh.
D. Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman. Solusinya adalah dengan cara
memberikan pelatihan-pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan.
E. Kekurangan pemimpin yang berbakat. Solusinya dengan memberikan pelatihan soft skill untuk
karyawan terutama para manajer.
F. Tidak ada pendelegasian. Solusinya adalah menempatkan karyawan sesuai dengan
kemampuannya, the right man on the right place.
G. Kurangnya kesadaran profit dan biaya. Profitabilitas biasanya digunakan oleh perusahaan
sebagai alat ukur efisiensi operasional perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus menetapkan
budget profit dan buget biaya sebelum tahun buku baru.
H. Kurangnya kesadaran menggunakan alat akuntansi sebagai alat manajemen, hal ini terjadi
dikarenakan pemahaman yang kurang terhadap laporan yang disajikan sehingga wajar ketika
laporan tersebut tidak dijadikan sebagai acuan untuk langkah di masa depan. Solusi untuk
mengatasi permasalahan ini adalah dengan menyajikan laporan akuntansi yang menarik dan mudah
dipahami sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai acuan.
I. Kurangnya kesadaran pengelolaan sumber daya manusia. Solusi untuk mengatasi masalah ini
adalah harus dimulai sejak perekrutan karyawan, hanya calon karyawan yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan yang dibutuhkan saja yang diterima.
J. Kurangnya kesadaran terhadap fungsi pemasaran. Masalah ini seringkali terjadi karena
perusahaan terlalu berorientasi pada keuntungan atau profit. Solusinya adalah dengan
meningkatkan daya saing perusahaan dengan cara menargetkan profit yang tidak terlalu besar tetapi
bisa menjaga kesinambungan perusahaan.
Sumber.EKMA4311/modul.7

4. Analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis sangat penting. Analisis secara mendalam terhadap
aspek hukum harus dilakukan agar tidak dikemudian hari bisnis yang dilaksanakan tidak gagal karena
terbentur permasalahan hukum dan perizinan. Aspek hukum merupakan aspek yang kali pertama harus
dikaji. Hal ini karena jika berdasarkan analisis pada aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka
proses tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek- aspek yang lain. Aspek hukum mengkaji
ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis
usaha berbeda- beda,tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Semua warga harus taat pada hukum yang
berlaku di Negara dimana tempat mereka tinggal, begitu juga setiap usaha yang berbentuk perusahaan. Setiap usaha yang
berjalan tanpa adanya pencatatan atau pendaftaran secara hukum, akan dianggap sebagai usaha illegal dan akan dikenai
sanksi jika terdeteksi di kemudian hari. Oleh karena itu sangat penting sekali memperhatikan aspek hukum dalam
studi kelayakan bisnis, karena suatu usaha yang awalnya dikatakan layak dari beberapa aspek, dapat menjadi tidak layak
karena aspek hukum yang belum terpenuhi. Aspek hokum dalam studi kelayakan bisnis berkaitan dengan
masalah perizinan. Perizinan dalam aspek humum mencakup banyak hal, meliputi ijin pendirian usaha (pendirian badan
usaha), ijin produk, ijin lokasi, dan ijin investasi.
Manfaat dari ijin yang diajukan ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ijin Pendirian Usaha : - Merupakan ajang promosi sehingga memudahkan pemasaran produknya - Untuk memperoleh
kepastian usahasehingga memudahkan kerjasama dan/atau perluasan usaha dengan adanya penanaman modal dari pihak
lain yang berminat. - Mendapatkan pembinaan dan dukungan pemerintah mengenai permodalan dengan kredit prioritas,
pameran produk, serta manajemen usaha. - Terlindungi dari praktek usaha yang tidak jujur.
2. Ijin produk : - Membangun kepercayaan konsumen terhadap keamanan produk. Contohnya: Standar kualitas (SNI),
makanan aman konsumsi (BPOM, Halal)
3. Ijin lokasi : - Keamanan dan ketenangan dalam menjalankan suatu usaha di suatu lokasi. - Adanya dukungan dari
masyarakat sekitar.
4. Ijin Investasi : - Agar masyarakat mendapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatif dari adanya
suatu investasi bisnis
Sumber. EKMA4311/Modul.8

Anda mungkin juga menyukai