Anda di halaman 1dari 29

I EJ

MANAJEMEN KINERJA
Pokok Bahasan :
Proses Manajemen Kinerja
Oct 06,2021

EJ

Daftar Isi
Manajemen Kinerja Sebagai Proses
Manajemen
Model dan Siklus Manajemen Kinerja
Urutan Manajemen Kinerja
Cara Kerja Kinerja Manajemen
Aktivitas Manajemen Kinerja
Contoh Manajemen Kinerja
EJ
II

Manajemen Kinerja Sebagai


Proses Manajemen
III

Manajemen Kinerja Sebagai Proses Manajemen

Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19)


mencakup suatu proses pelaksanaan kinerja dan bagaimana
kinerja dijalankan.
Manajemen kinerja diawali dengan suatu perencanaan
tujuan yang diharapkan dan menyusun semua sumber daya
dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
IV

Manajemen Kinerja Sebagai Proses Manajemen

Manajemen kinerja mencakup perencanaan kinerja


komunikasi kinerja yang berkesinambungan dan evaluasi
kinerja.
Perencanaan kinerja merupakan suatu proses dimana
atasan dan bawahan bekerjasama merencanakan apa yang
harus dikerjakan, bagaimana harus diukur, mengenali dan
merencanakan mengatasi kendala dan pemahaman
pekerjaan secara bersama.
V

Manajemen Kinerja Sebagai Proses Manajemen

Perencanaan rencana kerja memerlukan monitoring dan


pengukuran/penilaian terhadap proses dan kemajuan yang
diperoleh untuk mencapai tujuan, maka diperlukan
komunikasi yang berkesinambungan.
Komunikasi berkesinambungan merupakan penyebaran
informasi mengenai perkembangan kerja, hambatan,
permasalahan dan solusi yang akan diterapkan.
EJ
VI

Model dan Siklus


Manajemen Kinerja
VII

I. Model Deming
Model yang dimulai dengan menyusun
rencana, melakukan tindakan
pelaksanaan, memonitor dan hasil
Model dan Siklus Manajemen pelaksanaan serta mereview atas

Kinerja kemajuan yan dicapai.

Evaluasi terhadap hasil dilakukan


dengan cara penyesuaian kembali
antara rencana dan tujuan atau
menyusun kembali rencana baru.
Model Deming
VIII

Rencana

Review I. Proses manajemen kinerja Deming Tindakan EJ


(Armstrong, 2009; Wibowo, 2007)

Monitor
IX

II. Model Toring and Hall


Model Torring dan Hall: melakukan
perumusan lebih dahulu harapan
terhadap kinerja atau hasil yang
Model dan Siklus Manajemen diharapkan dan adanya dukungan
Kinerja untuk mencapai tujuan.

Melakukan pengelolaan terhadap


standar kinerja agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
Model Toring and Hall
X
Menentukan
Harapan Kinerja

Mengelola Mendukung EJ
II. Proses manajemen kinerja Torring
Standar Kinerja Kinerja
dan Hall (Armstrong, 2009; Wibowo,
2007)

Mereview dan
Menilai Kinerja
XI

III. Model Costello


Model Costello dimulai dengan
melakukan persiapan perencanaan
agar dapat suatu rencana dalam bentuk
Model dan Siklus Manajemen rencana kerja dan pengembangan.
Kinerja
Untuk meningkatkan kinerja diberikan
coaching untuk SDM dan dilakukan
pengukuran kemajuan dan peninjauan
kembali dilakukan untuk perubahan
rencana yang diperlukan.
Model Costello
III. Siklus Manajemen Model Costello (Armstrong, 2009; Wibowo, 2007) XII
Pre-planning

Rencana kinerja
dan pengembangan Pelatihan
Pre-planning
internal
EJ
Pemantauan
Pre-planning
kemajuan

Pemantauan Pelatihan
kemajuan internal

Pelatihan Pemantauan
internal kemajuan
XIII

IV. Model Armstrong dan Baron


Model dan Siklus Manajemen Siklus manajemen kinerja sebagai
Kinerja sekuen atau urutan agar sesuai hasil
yang diharapkan.
Model Armstrong dan Baron
IV. Siklus Manajemen Model Armstrong dan Baron (Armstrong, 2009; Wibowo, 2007)
XIV
Misi, tujuan dan
strategi perusahan

Rencana dan tujuan


Persyaratan pengembangan bisnis
kepatuhan Standar kinerja
Kesepakatan kinerja
dan pengembangan EJ
Bukti kompeten Rencana
Pengukuran kinerja
pengembangan dan
kinerja
Pengembangan aksi dan
Finansial kinerja
reward Monitoring dan
feedback
Rating Penilaian gabungan dan
Review
TH
XV

Urutan Manajemen Kinerja


XVI Urutan Manajemen Kinerja
Proses manajemen kinerja dilihat sebagai suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat
mencapai hasil yang diharapkan. Urutan manajemen kinerja oleh Armstrong dan Baron digambarkan sebagai
berikut:

Misi Organisasi dan Tujuan Rencana dan Tujuan Bisnis dan


Strategis Departemen

Merupakan titik awal proses manajemen Merupakan penjabaran dari misi organisasi dan
kinerja. Misi dan tujuan strategis dijadikan tujuan strategis. Pada kasus tertentu rencana
acuan bagi tingkatan manajemen di bawahnya. dan tujuan bisnis ditetapkan lebih dahualu,
Perumusan misi dan tujuan strategis organisasi kemudian dijabarkan dan dibebankan pada
ditujukan untuk memastikan bahwa setiap departemen yang mendukungnya. Sebaliknya,
kegiatan selanjutnya harus sejalan dengan dapat juga terjadi bahwa kemampuan
tujuan tersebut dan diharapkan dapat departemen menjadi faktor pembatas dalam
memberikan kontribusi pada prestasi. menentapkan rencana dan tujuan bisnis. Bila
hal ini terjadi, tujuan departemen ditentukan
lebih dahulu.
XVII Urutan Manajemen Kinerja

Kesepakatan Kinerja (Performance Rencana Kinerja dan


Contract/Kontrak Kinerja) dan Pengembangan
Pengembangan
Merupakan kesepakatan yang dicapai antara
Merupakan eksplorasi bersama tentang apa
individu dengan manajernya tentang sasaran
yang perlu dilakukan dan diketahui individu
dan akuntabilitasnya, biasanya dicapai pada
untuk memperbaiki kinerja dan
rapat formal. Proses kesepakatan kinerja
menjadi mudah jika kedua pihak menyiapkan
mengembangkan ketrampilan dan
pertemuan dengan mengkaji ulang progres kompetensinya dan bagaimana manajer dapat
terhadap sasaran yang disetujui. Kontrak memberikan dukungan dan bimbingan yang
kinerja merupakan dasar untuk diperlukan.
mempertimbangkan rencana yang harus dibuat
untuk memperbaiki kinerja. Kontrak kinerja
juga menjadi dasar dalam melakukan penilaian
terhadap kinerja bawahan.
XVIII Urutan Manajemen Kinerja

Tindakan Kerja dan Pengembangan Monitoring dan Umpan Balik


berkelanjutan

Manajemen kinerja membantu orang untuk siap Konsep terpenting dan sering berulang adalah
bertindak sehingga mereka dapat mencapai proses mengelola dan mengembangkan
hasil seperti yang diharapkan. standar kinerja. Dalama hal ini dibutuhkan sikap
keterbukaan, kejujuran, bersifat positif dan
terjadinya komunikasi dua arah antara
supervisor dan pekerja sepanjang tahun.
XIX Urutan Manajemen Kinerja

Review Formal dan Umpan Balik Penilaian Kinerja Menyeluruh

Dalam melakukan review, pimpinan memberi


Penilaian dilakukan dengan melihat hasil atau
kesempatan kepada bawahan untuk memberi
prestasi kerja. Tingkatan penilaian dapat
komentar tentang kepemimpinan. Review
bervariasi tergantung pada jenis organisasi dan
mencakup tentang: pencapaian sasaran, tingkat
kompetensi yang dicapai, kontribusi terhadap
pekerjaan yang dilakukan.
nilai-nilai utama, pencapaian pelaksanaan
rencana, pengembangan pribadi, pertimbangan
tentang masa depan, perasaan dan aspirasi
tentang pekerjaan, dan komentar terhadap
dukungan manajer. Hasil review menjadi umpan
balik bagi kontrak kinerja.
EJ
XX

Cara Kerja Kinerja


Manajemen
EJ Manajemen kinerja membutuhkan berbagai masukan
INPUT
yang harus dikelola agar dapat saling bersinergi dalam
mencapai tujuan organisasi. Masukan tersebut
berupa: sumberdaya manusia (SDM), modal, material,
peralatan dan teknologi serta metode dan mekanisme
kerja.
CARA KERJA KINERJA MANAJEMEN

Manajemen Kinerja memerlukan masukan berupa


tersedianya kapabilitas SDM, baik sebaga perorangan
maupun tim. Kapabilitas SDM diwujudkan dalam
bentuk pengetahuan, keterampilan dan kompetensi.
SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
kinerja maupun hasil kerja. Sedangkan kompetensi
diperlukan agar SDM mempunyai kemampuan yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga dapat
memberikan kinerja terbaiknya.
EJ
PROSES Manajemen kinerja diawali dengan perencanaan tentang
bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan di
masa yang akan datang, dan menyusun semua
sumberdaya dan kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Pelaksanaan rencana dimonitoring dan
diukur kemajuannya dalam mencapai tujuan. Penilaian
dan peninjauan kembali dilakukan untuk mengoreksi dan
CARA KERJA KINERJA MANAJEMEN

menentukan langkah-langkah yang diperlukan bila


terdapat deviasi terhadap rencana. Manajemen kinerja
menjalin terjadinya saling menghargai kepentingan
diantara pihak-pihak yang terlibat dalam proses kinerja.

Prosedur dalam manajemen kinerja dijalankan secara


jujur untuk membatasi dampak meerugikan pada
individu. Proses manajemen kinerja dijalankan secara
transparan terutama terhadap orang yang terpengaruh
oleh keputusan yang timbul dan orang mendapatkan
kesempatan melalui dasar dibuatnya suatu keputusan
EJ
OUTPUT

Keluaran merupakan hasil langsung dari kinerja


organisasi, baik dalam bentuk barang maupun
jasa. Hasil kerja yang dicapai organisasi harus
dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan.
CARA KERJA KINERJA MANAJEMEN

Keluaran dapat lebih besar atau lebih rendah dari


tujuan yang telah ditetapkan. Bila terdapat deviasi
akan menjadi umpan balik dalam perencanaan
tujuan yang akan datang dan impelementasi
kinerja yang sudah dilakukan.
EJ
XX
IV

Aktivitas Manajemen
Kinerja
XX
Aktivitas Manajemen Kinerja V

Terdapat suatu indikator kinerja (key


performance indicator) yang terukur
secara kuantitatif, serta jelas batas Terdapat suatu proses siklus manajemen
waktu untuk mencapainya. kinerja yang baku dan dipatuhi untuk
dikerjakan bersama.
Semua ukuran kinerja tersebut biasanya
dituangkan ke dalam suatu bentuk Adanya suatu sistem reward dan
kesepakatan antara atasan dan bawahan punishment yang bersifat konstruktif
yang sering disebut sebagai kontrak dan konsisten dijalankan.
kinerja (performance contract).
XX
Aktivitas Manajemen Kinerja VI

Terdapat suatu mekanisme performance


appraisal atau penilaian kinerja yang
relatif obyektif, yaitu dengan
melibatkan berbagai pihak.

Terdapat suatu gaya kepemimpinan Menerapkan konsep manajemen SDM


(leadership style) yang mengarah berbasis kompetensi.
kepada pembentukan organisasi
berkinerja tinggi.
XX Contoh Manajemen EJ
VII
Kinerja
Studi kasus pada Bank BTN dengan tujuan untuk mengevaluasi penyelesaian tindak
lanjut temuan audit sebagai unsur penilaian kinerja manajemen Kantor Cabang.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan penyelesaian temuan audit dapat menjadi
perhatian bagi manajemen Kantor Cabang sebagai upaya mendorong
penyelesaiannya.

Penyelesaian tindak lanjut temuan audit yang dimasukan sebagai unsur penilaian
kinerja dapat mendorong temuan audit dapat diselesaikan. Kuesioner yang diberikan
juga menunjukan bahwa responden mendukung terhadap faktor penyelesaian temuan
audit dan/atau aspek non finansial dimasukan sebagai unsur penilaian kinerja.
XX
VIII

EJ
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai