Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT ILMU ISLAMI

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

FILSAFAT ILMU

Dosen pengampu:

Mustaqim, M. Ag

Disusun oleh:

Muhammad Imam Baihaqi

Nimko: 180644

MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA


Takhas}sus Tas}awwuf Wa Thori>qotuh (Tasawuf dan
Tarekat)
Jln. Kedinding Lor 99 Surabaya Tlp. 08510 300 6049 Surabaya 60129

E-mail:mahadalyalfithrah99@gmail.com

1
AKADEMIK 2019-2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat ilmu merupakan suatu kajian atau telaah secara mendalam


terhadap hakikat ilmu. Suatu pengetahuan (knowledge) dapat dikategorikan
sebagai ilmu pengetahuan (science) apabila telah dikaji dan diselidiki ciri-ciri atau
karakteristiknya dengan menggunakan ilmu ini. Dalam sejarahnya, kajian atau
cara untuk meraih tujuan ilmu ini telah berkembang seiring degan perkembangan
sejarahnya yang menurut I Gusti Bagus Rai Utama, MA dibagi menjadi empat
tahapan.1 Dalam redaksi lain, filsafat telah menyebar luas keseluruh aspek
kehidupan yang menjadikannya memiliki khas dan karakter tersendiri (misal:
filsafat Barat, filsafat Timur, filsafat Yunani, filsafat India, filsafat Cina, filsafat
Kristen dan filsafat Islam). Dulu, seorang ilmuwan Barat memprediksikan bahwa
kelak agama formal akan lenyap ketika Iptek dan filsafat semakin berkembang.
Akan tetapi pada praktiknya, anggapan ini tertolak sebab agama mampu dan
memiliki peran yang cukup penting dalam menjawab persoalan kehidupan
dizaman yang semakin modern.

Tujuan seseorang berfisafat ialah untuk mencari kebenaran. Dalam hal ini,
seseorang akan sulit untuk memahami hakikat kebenaran sebuah ilmu
pengetahuan (science) kecuali dengan membahas ketiga unsur (ontologi,
epistemologi, aksiologi) yang terdapat didalamnya. Oleh karenanya, pada makalah
ini penulis akan mengulas sedikit pembahasan tentang filsafat ilmu yang memiliki
corak (khas) keIslaman.

1
Yakni filsafat ilmu kuno, filsafat ilmu sejak munculnya Rennaisance hingga era positivisme,
filsafat ilmu modern dan yang terakhir ialah filsafat ilmu era kontenporer yang merupakan
perkembangan mutakhir filsafat ilmu mulai abad dua puluh hingga sekarang.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan tersebut, rumusan masalah pada makalah ini ialah:

1. Bagaimana ontologi filsafat ilmu Islami?

2. Bagaimana epistemologi filsafat ilmu Islami?

C. Tujuan Makalah

1. Agar mahasantri/wati dapat memahami ontologi filsafat ilmu Islami.

2. Agar mahasantri/wati dapat memahami epistemologi filsafat ilmu Islami.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ontologi Filsafat Ilmu Islami

Filsafat Ilmu Islami tersusun atas tiga kosa kata, yang masing-masing
memiliki arti yang berbeda. Filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang
berkaitan dengan perihal kebijaksanaan. Filsafat bersikap dan bertindak sesuai
dengan norma-norma yang ada untuk mencapai tujuan yang dimaksud dalam
menyesaikan sebuah masalah. Menurut Rene Deskrates, seseorang yang
berfilsafat berarti ia sedang berfikir reflektif, yakni berfikir merenung secara
berkali-kali dari berbagai sudut pandang dan bersifat memantul kembali guna
menyoroti pada pemikiran itu sendiri, sehingga dapat diperoleh sebuah
pengetahuan yang kritis, radikal dan menyeluruh. Kebenaran filsafat dapat
diperoleh dengan pemaparan pendapat yang rasional yang disertai dengan dasar-
dasar atau logika penalaran (argumentatif). Salah satu fungsi filsafat ialah sebagai
pendobrak pemikiran mistik menjadi pemikiran yang rasional.2

Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan


kebenarannya telah teruji secara empiris. Hakikat ilmu ialah bersifat pragmatis,
yakni ilmu tidak mencari kebenaran absolut tetapi mencari kebenaran yang
bermanfat bagi manusia dalam tahap perkembangan tertentu. Ilmu merupakan
kumpulan pengetahuan (output) yang diperoleh melalui logika, kegiatan riset
(aktifitas) dengan metode ilmiah (melalui proses deduko 3, hipotetiko dan
verifikatif4). Menurut suriasumantri J. S. (1987) ilmu ialah semua pengetahuan
yang terhimpun lewat metode-metode keilmuan, berupa hasil serangkaian proses-
proses induksi, deduksi dan verifikasi (validasi) yang terus menerus. 5 Menurut
Saswinadi Sasmojo (1991) ilmu atau science merupakan bagian dari himpunan

2
Stefanus Supriyanto, Filsafat Ilmu (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 1-40
3
Berasal dari kata deduksi
4
Pengetahuan yang telah diperiksa kebenarannya oleh ilmu yang lain
5
Stefanus Supriyanto, Filsafat Ilmu, ....., h. 42-70

4
informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah dan berisikan informasi yang
memberikan gambaran tentang struktur dari sistem-sistem serta penjelasan tentang
pola-laku sistem-sistem tersebut.6

Islam merupakan salah satu nama agama yang ada. Agama Islam dalam
bahasa Arab disebut di>nul Islam. Lafadz di>nul Islam tersusun dari dua lafadz
yakni, di>n dan Al Islam. Dalam kamus besar bahasa Indonesia agama merupakan
suatu ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Dalam bahasa sangsekerta,
agama memiliki arti tradisi. Menurut Dr. H. Mukti Ali, agama ialah kepercayaan
akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada utusan-
utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Makna agama bagi
manusia ialah sebagai pedoman untuk bertindak didalam menjalankan seluruh
aktivitas kehidupannya. Berdasarkan fungsinya, agama memiliki dua fungsi
(fungsi psikologis dan fungsi sosial):

1. Secara psikologis agama dapat mengurangi kegelisahann manusia dengan


memberikam penerangan tentang hal-hal yang tidak diketahui olehnya dalam
kehidupan sehari-hari hingga ia dapat lebih mudah untuk memahaminya.
Seperti ia lebih tenang dalam menghadapi dan mengatasi sebuah masalah.

2. Ditinjau dari segi sosialnya, agama mempunyai sanksi bagi seluruh perilaku
manusia yang beraneka ragam. Agama juga menanamkan pengertian tentang
kebaikan dan kejahatan degan memberikan semacam pedoman tentang
perilaku hidup dan berinteraksi (agama sebagai pemelihara ketertiban sosial).7

Islam secara etimologi berasal dari lafadz salima yang berarti selamat,
damai dan sejahtera. Islam mengandung pengertian seragkaian peraturan yang
didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Rasul-Nya
untuk ditaati dalam rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan dan
6
I Gusti Bagus Rai Utama, Filsafat Ilmu Dan Logika (Bandung Universitas Dhyana Putra, 2013),
h. 33-34
7
Ibid, ...., h. 42-47

5
perdamaian bagi umat manusia sebagaimana yang telah termaktub dalam kitab
suci.8 Berdasarkan uraian diatas, dapat dimbil sebuah kesimpulan bahwa agama
islam ialah sebuah ajaran atau kepercayaan yang dibawa oleh para utusan Tuhan
untuk meng-Esakan-Nya dalam rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan
dan perdamaian bagi seluruh makhluk.

Setelah mengidentifikasikan masing-masing kosa kata dari filsafat ilmu


islam. Penulis akan memaparkan hubungan antara filsafat ilmu dengan agama
islam. Filsafat ilmu merupakan sebuah disiplin yang didalamnya membahas
konsep-konsep dan teori-teori tentang ilmu untuk di analisis dan di klasifikasikan.
Filsafat ilmu memaknai ilmu melalui aktivitas dan metode filsafat dengan empat
pilarnya (yakni: filsafat analitik, ilmu modern, matematika dan logika) yang akan
menghasilkan pengetahuan ilmiah (bentuk pernyataan, ragam proposisi, obyek
material9 dan obyek formal10). Dalam ungkapan lain, filsafat ilmu juga berisikan
konsep, asumsi, prinsip dan teori ilmu pengetahuan baik yang bersifat ontologi,
epistemologi dan aksiologi.11 Filsafat ilmu merupakan refleksi filsafat yang tidak
pernah mengenal titik henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai
kebenaran atau kenyataan. Filsafat ilmu memberi landasan berpikir bagiman ilmu
dikembangkan (teologis, etis dan integratif), keterjalinan ilmu satu dengan ilmu
yang lain, memberikan sikap mental (mind set) untuk selalu bertindak arif. 12

Mengenai sumber pengetahuan dalam filsafat ilmu para filsuf berbeda


pendapat dalam memberi jawaban, apa yang sebenarnya menjadi sumber
pengetahuan?. Perbedaan Inilah yang mendorong filsafat ilmu terpecah menjadi
banyak, ada yang filsafat barat, ada yang filsafat timur, ada yang filsafat yunani,

8
Marzuki, Konsep Agama Islam (jurnal), h. 38
9
Obyek material filsafat ilmu ialah pengethuan itu sendiri, yakni pengetahuan yangg telah tesusun
secara sistematis dengan metode ilmiyah tertentu sehingga dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
10
Obyek fomal filsafat ilmu ialah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh
kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia.
11
Stefanus Supriyanto, Filsafat Ilmu, ......., h. 78
12
Stefanus Supriyanto, Filsafat Ilmu, ......., h. 82

6
ada yang filsafat india, ada yang filsafat kristen dan juga filsafat Islam. Diantara
filsuf yang berbeda pendapat ialah:

1. Plato dan Descrates berpendapat bahwa sumber pengetahuan ialah akal budi
dan rasio.

2. Francis Bcon dn Hobbes berpendapat bahwa sumber pengetahuan ialah


pengalam indrawi. Mereka mengklaim bahwa ide atau konsep manusia
sesungguhnya berasal dari pengalaman.

3. Kesimpulan dari pendapatnya John Locke dan Emmanuel Kant tentang


sumber pengetahuan ialah bahwa akal budi manusia hanya dapat berfungsi
sebagaimana mestinya ketika dihubungkan dengan pengalaman. 13

Pada dasarnya, sumber pengetahuan dapat memperoleh seseorang melalui


empat sumber: empirisme, rasionalisme, intuisi dan wahyu.14 Dr. Adian Husaini
berpendapat bahwa yang membedakan filsafat Islam dengan filsafat-filsafat yang
lain ialah karena filsafat Islam menerima wahyu sebagai sumber ilmu. Dr. Hamid
Zarkasyi menemukan kekeliruan yang cukup mendasar mengenai pemikiran para
orientalis yang menganggap bahwa seseorang harus berfikir sebebas-bebasnya
dalam berfilsafat, termasuk bebas dari campur tangan agama. Hal ini sungguh
tidak sesuai dengan prinsip muslim yang mengakui akan keterbatasan pemikiran
dan adanya rambu-rambu yang diatur oleh wahyu dalam bidang pemikiran.
Seperti batasan dari Rasulullah SAW agar kaum Muslim berfikir tentang ciptaan
Allah SWT saja, dan tidak sampai berfikir tentang dzatiyah Allah SWT.15

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian fisafat


ilmu islam ialah suatu kajian sistematis terhadap kehidupan, alam, semesta, etika,
moralitas, pengetahuan, pemikiran, dan gagasan yang dilakukan didunia Islam

13
Ibid, ........., h. 89
14
Ivan Eldes Dafrita, Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama (Jurnal), h. 165
15
Ardian Husaini, Filsafat Ilmu: Perspektif Barat Dan Islam (Jakarta: Gema Insani, 2013), h. xxi-
xxiv

7
atau peradaban umat Muslim serta sesuai dan berhubungan dengan ajaran-ajaran
Islam.

B. Epistemologi Filsafat Ilmu Islami

Epistemologi biasanya didefinisikan sebagai cabang filsafat yang membahas


ilmu pengetahuan secara menyeluruh dan mendasar. Epistemologi membahas
tentang sumber-sumber ilmu dan bagaimana manusia dapat meraih ilmu tersebut.
Islam merupakan agama yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan. Hal ini terbukti melalui besarnya perhtian Al Qur’an terhadap
aktivitas pemikiran dan keilmuan. Seperti, wahyu yang pertama kali diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan perintah untuk membaca
(iqra’) dan menulils yang disibolkan dengan pena (qalam). Sejak awal kita sudah
diingatkan bahwa proses membaca dan belajar tidak boleh dipisahkan dari dasar
keimanan. Semua harus dilakukan dengan nama Allah SWT (iqra’ bi ismi
rabbika al ladzi khalaq). Oleh karenanya, sejak awal tradisi ilmu dalam Islam
sudah bersifat tauhidy, tidak sekular, tidak medikotomikan antara unsur dunia dan
unsur akhirat serta tidak medikotomikan ilmu dunia dan ilmu akhirat. Semua ilmu
itu bermuara pad satu tujuan yakni untuk mengetahui Allah SWT (ma’ifat billah)
serta menghamba hanya kepadanya. Allah SWT berfirman:

)19 :‫ (سورة حممد‬..ُ‫اعلَ ْم أَنَّهُ اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّه‬


ْ َ‫ف‬

Al Qur’an memuat banyak sekali ayat-ayat yang mendorong kaum muslim


untuk senantiasa meningkatkan keilmuannya. Bahkan aktivitas sehari-hri haruslah
ditandai dengan aktivitas keilmuan atau yang berkaitan dengan ilmu. Allah SWT
berfirman:

)114 :‫ب ِز ْديِن ِع ْل ًما (سورة طه‬


ِّ ‫ َوقُ ْل َر‬...

“......Katakanlah: Wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmuku”

8
Oleh karenanya, Al Qur’an sangat menekankan bahwa ada perbedaan
antara orang yang berilmu an yang tidak berilmu. Sebagaimana Q. S. Az Zumar
ayat 9:

ِ َّ ِ َّ
...‫ين اَل َي ْعلَ ُمو َن‬ َ ‫قُ ْل َه ْل يَ ْستَ ِوي الذ‬..
َ ‫ين َي ْعلَ ُمو َن َوالذ‬

“katakanlah: tidaklah sama orang yang tahu dan orang yang tidk tahu”

Karena itu Allah sangat mengecam oang-orang yang tidak menggunakan


segala potensinya untuk berfikir dan meraih ilmu, sehingga dengan ilmu itu ia
dapat meraih hidayah dari-Nya. Orang-orang yang semacam ini dalam Al Qur’an
disamakan derajatnya dengan binatang ternak.16 Dalam Islam tujuan utama dari
ilmu ialah untuk mengenal Allah SWT dan meraih kebahagiaan (sa’adah) sebab
mengkaji ilmu.

Konsep islam yang integral telah terbukti diaplikasikan dalam sejarah.


Fakta-fakta perkembangan sains selama ratusan tahun di dunia Islam telah
membuktikan bahwa untuk meraih perkembangan sains yang tinggi, bisa diraih
dengan konsepsi sains yang tidak sekular (bisa melalui sains yang berbasis pada
konsep tauhid). Dampak filsafat keilmuan Islam yang menempatkan whyu sebagai
sumber ilmu ialah munculnya traddisi ilmu yang tidak memisahkan antara aspek
ilmu dan akhlak. Oleh karenanya, dunia keilmuan Islam telah dikenal dengan
menjunjung tinngi akhlak dan moralitas. Filsafat ilmu barat yang sekular dan
bertumpu pada akal serta menolak wahyu sebagai sumber ilmu telah membawa
bencana besar bagi umat manusia. Filsafat ilmu sekular inilah yang telah merusak
dan memicu kekacauan besar dalam dunia keilmuan dan kemanusiaan sat ini. Al
Attas berpendapat bahwa pada hkikatnya filsafat ilmu barat telah memicu
permasalahan (problem) karena telah hilang dari tujuan yang benar dan lebih
cenderung menimbulkan kekacauan dalam kehidupan kemanusiaan. Jadi, berbeda
dengan epistemologi Brat yang hanya mengandalkan empirisme dan rasionalme,
epistemologi Islam mengakui empat sumber ilmu, yakni indera, akal, intuisi dan

16
Ardian Husaini, Filsafat Ilmu: Perspektif Barat Dan Islam, ....,h.27-29

9
wahyu.17secara operasional, pengembangan epistemologi telah dikenal dan
diaplikasikan oleh Syed Muhammad Naquibb Al Attas melalui konsep wordview
yang selanjutnya diturunkan dalam bentuk rumusan-rumusan epistemologi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian fisafat ilmu islam ialah suatu kajian sistematis terhadap
kehidupan, alam, semesta, etika, moralitas, pengetahuan, pemikiran, dan gagasan
yang dilakukan didunia Islam atau peradaban umat Muslim serta sesuai dan
berhubungan dengan ajaran-ajaran Islam.
Berbeda dengan epistemologi Barat yang hanya mengandalkan empirisme
dan rasionalme, epistemologi Islam mengakui empat sumber ilmu, yakni indera,
akal, intuisi dan wahyu.

17
Ardian Husaini, Filsafat Ilmu: Perspektif Barat Dan Islam, ....,h. 35-48

10
B. Kesan Dan Pesan
Segala kekurangan dan kelemahan pengetahuan penulis dalam menulis
materi ini, menjadikan faktor dibutuhkannya berbagai masukan, kritikan dan
saran mendukung dari para pembaca yang budiman. Harapan kami, semoga
dengan datangnya tulisan ini menjadi tanda sebagai langkah awal kita menjadi
insan yang lebih baik, Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Eldes Dafrita, Ivan, Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama
(Jurnal)

Gusti Bagus Rai Utama, I, Filsafat Ilmu Dan Logika (Bandung Universitas
Dhyana Putra, 2013)

Husaini, Ardian, Filsafat Ilmu: Perspektif Barat Dan Islam (Jakarta: Gema Insani,
2013)

Marzuki, Konsep Agama Islam (jurnal)

Supriyanto, Stefanus, Filsafat Ilmu (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013)

11
12

Anda mungkin juga menyukai