Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMASANGAN IKLAN PADA APLIKASI MOBILE DAN FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Frisca1, R. Puspitasari1, S. T. Setyady1, Y. Sari1, dan Sani M. Isa2


1
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok,
Jawa Barat, 16424, Indonesia
2
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Tarumanagara,
Jl.Letjen.S.Parman No. 1 Blok R Lantai XI Grogol, Jakarta Barat, 11440, Indonesia

E-mail: frisca@ui.edu

Abstrak

Perkembangan sistem komunikasi yang semakin cepat membawa dampak yang cukup besar bagi
dunia periklanan pada aplikasi mobile. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya peluang bagi
perusahaan untuk memasarkan produknya dalam bentuk mobile advertisement. Mobile advertisement
adalah sebuah iklan yang dapat tampil dalam berbagai bentuk, seperti musik, grafik, suara, atau
tulisan melalui terminal telekomunikasi mobile. Salah satu kelebihan mobile advertisement adalah
dapat melakukan one-to-one marketing dan mass marketing secara bersamaan. Pada umumnya
perusahaan menjalin kerjasama dengan pihak pengembang aplikasi mobile yang telah populer atau
paling banyak diunduh, dengan cara memasang iklan pada aplikasi tersebut. Hingga saat ini masih
belum diketahui secara jelas mengenai tingkat efektivitas teknik pemasaran produk atau jasa melalui
pemasangan iklan pada aplikasi mobile. Efek pemasangan iklan pada aplikasi mobile kepada
pengguna aplikasi belum menjadi hal yang dianggap penting oleh sebagian besar perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi terhadap efektivitas iklan pada aplikasi mobile
serta faktor-faktor yang memengaruhi sikap pengguna mobile terhadap iklan tersebut. Selain itu juga
akan dihasilkan rekomendasi mengenai kriteria iklan yang baik. Penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan metode survey dan melihat korelasi antara beberapa parameter terkait periklanan pada
aplikasi mobile.

Kata Kunci : aplikasi mobile, efektivitas mobile advertisement, kriteria iklan, survey

Abstract

The development of increasingly rapid communications system brings a considerable impact to the
world of advertising on mobile applications. This is due to the large opportunity for companies to
market their products in the form of mobile advertisement. Mobile advertisement is an advertisement
that can appear in various forms, such as music, graphics, sound, or text through a mobile
telecommunication terminal. One of the advantages of mobile advertisement is able to perform one-
to-one marketing and mass marketing simultaneously. In general, the company formed a partnership
with the developers of mobile applications that have been popular or most downloaded, by placing
ads on the application. Until now still not known clearly about the effectiveness of the marketing
techniques of products or services through advertising on mobile applications. Effects of advertising
on mobile applications to users of the application is not a thing that is considered important by most
companies. This study aimed to investigate the effectiveness of advertising on mobile applications
and the factors that influence user attitudes toward mobile advertising. They also produced
recommendations on the criteria of a good ad. The research will be conducted using the survey
method and see the correlation between several parameters related to advertising on mobile
applications.

Keywords: advertising criteria, mobile applications, survey, the effectiveness of mobile


advertisement

1. Pendahuluan utama dapat melakukan one-to-one marketing dan


mass marketing secara bersamaan [2]. One-to-one
Mobile advertisement adalah iklan yang marketing berarti iklan yang dikirimkan dapat
ditampilkan dalam berbagai bentuk, misalnya disesuaikan dengan personalisasi penerima iklan
musik, grafik, suara, atau tulisan, melalui terminal [3], sedangkan mass marketing berarti suatu iklan
telekomunikasi mobile [1] memiliki kelebihan

42
Frisca, et al., Analisis Efektivitas Pemasangan Iklan pada Aplikasi Mobile 43

dapat dikirimkan ke banyak penerima sekaligus Korea Selatan [10] yang melibatkan 85
[4]. responden, 57.5% menganggap mobile
Mobile advertisement bukan merupakan hal advertisement tidak menyenangkan dan hanya
baru dalam kehidupan kita. Besarnya potensi 10.6% yang tidak keberatan dengan adanya
mobile advertisement membuat banyak mobile advertisement.
perusahaan mengintegrasikannya dengan Sebelumnya telah ada beberapa penelitian
perencanaan marketing dan periklanan mereka mengenai mobile advertisement dengan
[5]. Periklanan produk melalui SMS (Short menggunakan metodologi survey untuk
Message Service) adalah salah satu bentuk mobile mengumpulkan data bagi berbagai fokus
advertisement yang populer dan masih digunakan penelitian yang berbeda [10-13]. Penelitian Jung
hingga sekarang [6]. Seiring dengan Woo Lee berfokus pada efek dari push type
perkembangan teknologi ponsel, jumlah mobile advertisement, sedangkan Dimitris
penggunaan berbagai aplikasi termasuk web Drossos terbatas pada efektivitas mobile
browser meningkat yang mana hal ini memicu advertisement berdasarkan sudut pandang
munculnya periklanan pada mobile website [7]. industry experts. Penelitian lain oleh Ya-Ching
Bentuk periklanan mobile yang sebelumnya Lee berfokus pada faktor yang dapat
menyamaratakan semua target iklan pun mulai memengaruhi reaksi pengguna ponsel terhadap
mengalami perubahan dengan adanya segmentasi mobile advertisement. Salah satu kekurangan dari
dan profiling target iklan [8]. penelitian ini adalah kategori responden sebagai
Sejak tahun 2000 ada jenis mobile subjek survey tidak dicantumkan dalam laporan
advertisement lain yang dengan cepat penelitian.
mendapatkan kepopuleran, yaitu iklan pada Berdasarkan latar belakang di atas,
aplikasi ponsel. Dengan adanya smartphone, jenis penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor
aplikasi yang dapat dikembangkan semakin luas. yang dapat memengaruhi efektivitas mobile
Beberapa sistem operasi smartphone populer, advertising agar dapat diketahui kriteria iklan
seperti iPhone, Android, dan Blackberry, memiliki yang efektif dan diterima oleh pengguna aplikasi
toko aplikasi yang mampu menampung berbagai mobile sehingga dapat memberikan keuntungan
aplikasi dalam jumlah besar. Jenis aplikasi tidak bagi pihak pengiklan. Metode penelitian yang
lagi terbatas pada web browser dan aplikasi email, digunakan metode survey untuk mengumpulkan
tetapi meluas pada berbagai aplikasi jejaring data-data mengenai mobile advertisement dari
sosial, games, multimedia player, dan lain-lain. para pengguna smartphone, yang kemudian akan
Perkembangan smartphone ini pun menarik dicantumkan dalam kategori responden, dan
banyak developer untuk mengembangkan aplikasi metode korelasional untuk melihat hubungan
bagi smartphone, terutama cross-platform antara jenis aplikasi dengan jumlah iklan serta
applications untuk meminimalkan biaya jumlah aplikasi yang diunduh dengan jumlah
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi [9]. iklan yang di-klik. Hasil perhitungan korelasi
Aplikasi mobile adalah salah satu pemicu tersebut akan dianalisis untuk mengetahui faktor-
tingginya minat pengguna ponsel untuk beralih ke faktor yang memengaruhi efektivitas mobile
smartphone dan membuat banyak perusahaan advertising.
ingin memanfaatkan mobile advertisement, Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
dengan anggapan bahwa pemasangan iklan pada efektivitas suatu iklan pada aplikasi mobile dari
aplikasi mobile yang populer akan meningkatkan sisi pengguna aplikasi dan pihak yang melakukan
peluang terlihatnya iklan oleh pengguna aplikasi. periklanan. Sedangkan secara spesifik penelitian
Menurut The Research on Asia Group, Indonesia ini memiliki tujuan untuk mengetahui jenis
merupakan pasar terbesar ketiga dalam aplikasi mobile yang paling diminati saat ini,
perkembangan kategori seluler dan menurut data mengetahui efektivitas pemasangan iklan pada
AdMob pada tahun 2008 permintaan mobile aplikasi mobile dilihat dari respons pengguna
advertisement di Indonesia sebesar 22.4%, berada yang melakukan klik pada iklan di aplikasi mobile
pada peringkat kedua setelah Amerika Serikat. tersebut, mengetahui faktor-faktor yang
Sementara itu menurut iResearch [10], mobile memengaruhi efektivitas mobile advertisement
advertisement di seluruh dunia mencapai $45.9 berdasarkan perhitungan dan analisis hasil
miliar pada 2008 dan diperkirakan mencapai korelasi beberapa variabel yang didapatkan dari
$191.5 miliar pada tahun 2012 dengan persentase survey, serta memberikan rekomendasi mengenai
peningkatan mencapai 48.84% setiap tahunnya. kriteria iklan yang dapat diterima oleh para
Bagi pengguna aplikasi mobile pada pengguna aplikasi mobile pada smartphone.
smartphone, munculnya iklan pada aplikasi Efektivitas Iklan Push Type pada Mobile
ternyata dapat membuat pengguna merasa Advertisement. Perkembangan telekomunikasi
terganggu. Berdasarkan sebuah penelitian di mobile memicu peningkatan pemasangan iklan
44 Journal of Information Systems, Volume 7, Issues 1, April 2011

pada alat komunikasi mobile. Berdasarkan insertion advertisement, serta mobile code.
iResearch [10] dan institusi riset pasar di China, Directory Advertisement, yaitu pemasangan iklan
laju perkembangan penggunaan mobile dengan memasukkan menu kategori iklan dalam
advertising dapat terlihat pada gambar 1. konten internet nirkabel. Banner Advertisement,
yaitu pemasangan iklan dengan memasukkan
gambar iklan dalam konten internet nirkabel.
Page Insertion Advertisement, yaitu pemasangan
iklan dilakukan dengan memasukkan halaman
iklan tertentu saat menggunakan layanan internet
nirkabel tertentu. Mobile Code, yaitu iklan
interaktif yang terhubung dengan halaman internet
nirkabel yang memungkinkan pengguna melihat
informasi harga dan detail lainnya, beserta produk
lain yang terkait setelah pengguna mengambil
gambar kode yang terdapat pada media cetak
seperti koran dan majalah dengan kamera dari
Gambar 1. Skala pasar periklanan mobile di seluruh dunia. ponsel pengguna tersebut.
Tipe iklan lainnya adalah kategori iklan yang
Mobile advertisement terbagi dalam dua tipe, tidak termasuk dalam tipe push atau pull atau
yaitu push type advertisement dan pull type kategori iklan yang masuk dalam kedua tipe
advertisement [10]. Kedua tipe ini memiliki tersebut. Jenis iklan yang masuk dalam tipe lain
perbedaan karakter masing-masing, yang dapat yaitu loading screen advertisement dan ring back
kembali dibagi-bagi dalam beberapa jenis. Push tone (RBT) advertisement. Loading Screen
type advertisement adalah tipe iklan yang muncul Advertisement, yaitu pemasangan iklan pada layar
dengan paksa (forcible) pada ponsel, pengguna ponsel saat proses loading akan dikenai potongan
ponsel yang mendapatkan iklan tersebut telah harga per bulannya. Ring Back Tone (RBT)
dipilih terlebih dulu dari sekian banyak jumlah Advertisement, yaitu pemasangan iklan dengan
pengguna perangkat selular. memasukkan iklan sebagai RBT saat menelepon.
Jenis-jenis iklan yang masuk dalam tipe push Efek yang ditimbulkan dari tipe iklan push
diantaranya, location based advertisement, time diantaranya contant effect, psychological effect,
based advertisement, wireless internet connection dan buying action effect. Contant Effect, yaitu
type, multimedia type advertisement, dan coupun efek yang diukur dari sejauh mana konsumen
type advertisement. Location Based Advertisement, melakukan kontak dengan iklan. Psychological
yaitu pengiriman iklan dilakukan berdasarkan Effect, yaitu efek yang diukur dari sekuat atau
lokasi dari pengguna ponsel. Time Based sebaik apa impresi yang dihasilkan oleh para
Advertisement, yaitu pengiriman iklan dilakukan konsumen. Buying Action Effect, yaitu efek untuk
berdasarkan waktu dari pengguna ponsel. Wireless mengetahui apakah seorang konsumen melakukan
Internet Connection Type Advertisement, yaitu pembelian karena kebutuhan atau hanya aksi
pengiriman iklan dilakukan dengan menginduksi sesaat saja.
jaringan internet nirkabel. Multimedia Type Sebelumnya telah dilakukan suatu riset
Advertisement, yaitu iklan yang ditampilkan tentang pemasangan iklan dengan tipe push [10]
dengan tambahan gambar, dan/atau animasi selain yang melibatkan 52.6% konsumen ber-gender
tampilkan teks iklan. Coupon Type Advertisement, wanita, sedangkan 42.4% sisanya ber-gender pria.
yaitu iklan yang menginduksi partisipasi para Berdasarkan usia, konsumen terbanyak berasal
pengguna dengan mengirimkan pesan singkat dari kategori usia 20-an tahun. Sedangkan hasil
berisi URL yang mengacu pada situs yang yang didapat mengenai efek dari iklan adalah
menyediakan kupon yang bisa diunduh oleh orang sebagian besar berpendapat tidak senang dengan
yang berminat. adanya iklan tersebut, yaitu sebanyak 57.7%.
Tipe kedua adalah Pull Type Advertisement, Sedangkan konsumen yang merasa senang hanya
yaitu tipe iklan yang bisa memengaruhi pengguna sebesar 10.6%. Hasil penelitian dapat terlihat pada
untuk menjadi tertarik pada iklan dan direktori tabel I.
iklan tersebut. Jenis-jenis iklan yang termasuk
dalam tipe pull ini antara lain directory
advertisement, banner advertisement, page
Frisca, et al., Analisis Efektivitas Pemasangan Iklan pada Aplikasi Mobile 45

TABEL I
STATISTIK KARAKTERISTIK POPULASI RESPONDEN
Gender Classification Male Female
Respondent 36 49
Percent (%) 42.4 57.6
Age Classification Less than 20
Twenty Thirty Forty
years
Respondent 5 41 25 14
Percent (%) 5.9 48.2 29.4 16.5
Scool Career Classification High school Studying University
Post-graduate degree
graduate University graduate
Respondent 15 16 36 18
Percent (%) 17.6 18.8 42.4 21.2
Good feeling degree Classification Unpleasen
Very unpleasent So-so Good Very good
about mobile t
advertisement Respondent 9 40 27 8 1
Percent (%) 10.6 47.1 31.8 9.4 1.2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi yang dipasang secara tradisional [11]. Banyak


Efektivitas Mobile Advertising. Pemasangan iklan pengguna mobile mencoba untuk menghindari
mobile menjadi salah satu hal yang cukup populer iklan yang menganggu seperti pop up banner.
dari mobile commerce, terutama dalam bentuk Adanya issue tersebut membuat para developer
SMS advertising, tetapi masih sedikit yang mencari teknik baru agar iklan yang dibuatnya
diketahui tentang efektivitas metode iklan ini dan dapat diterima oleh pengguna mobile. Teknik baru
faktor yang mendukung keberhasilannya. Hasil seperti personalized advertisement dan
penelitian dari Drossos dan Giaglis tahun 2006 membangun hubungan dengan customer
[12] menyebutkan bahwa terdapat empat faktor bermanfaat untuk memperbaiki iklan yang telah
utama yang memengaruhi efektivitas mobile dipasang sebelumnya sehingga dipercaya dapat
advertising yaitu, Campaign Strategy, Source, mengurangi tingkat pengabaian iklan [11]. Teknik
Targeting, dan Creative Development Campaign personalized advertisement dikembangkan di
Strategy. dalam suatu sistem yang mengkombinasikan
Tanggapan Responden terhadap Mobile multiple platform seperti iDTV, internet, dan
Advertising. Internet advertising dapat digunakan aplikasi mobile. Customer dapat menerima
untuk mengidentifikasi profil dan perilaku personalized advertisement pada tiga platform
individu masing-masing konsumen. Di lain pihak, yaitu iDTV, internet, dan personal mobile device.
mobile advertising kini telah mengatasi hambatan Personalization server menentukan jenis iklan
dari internet yang bersifat fixed-line, terkait yang cocok untuk customer tertentu berdasarkan
dengan perilaku konsumen yang bersifat mobile pada user profile mereka. User profile yang
[13]. Ponsel adalah perangkat yang sangat diperoleh kemudian diekstrak dan dibandingkan
personal, maka mobile advertisement yang dengan metadata iklan untuk kemudian diolah
ditampilkan harus bersifat lebih personal, juga menjadi rekomendasi iklan yang dapat diterima
ditampilkan dalam berbagai bentuk. oleh customer [11].
Hasil penelitian Tsang et. al., pada tahun Korelasi Pearson Product Moment.
2004 [14] mengindikasikan bahwa tingkat Koefisien korelasi merupakan suatu ukuran
penerimaan responden terhadap mobile hubungan di antara dua variabel. Koefisien
advertising masuk dalam kategori negatif, atau korelasi mengambil nilai di antara -1.0 dan +1.0.
dengan kata lain responden cenderung untuk tidak Tanda plus menunjukkan bahwa hubungan yang
suka dengan munculnya mobile advertising pada terjadi di antara kedua variabel adalah positif dan
aplikasi mobile yang mereka gunakan. tanda minus menunjukkan bahwa hubungan yang
Personalized Advertisement pada iDTV, terjadi di antara kedua variabel adalah negatif.
Internet, dan Mobile Device. Kemajuan dari Dua buah variabel dikatakan tidak memiliki
hubungan jika nilai dari koefisien korelasinya
media digital ditandai dengan meningkatnya
adalah 0.
saluran periklanan yang interaktif seperti internet,
Pearson product moment correlation
iDTV, dan aplikasi mobile yang sangat
coefficient disimbolkan dengan huruf r. Terdapat
berpengaruh terhadap sektor periklanan [15]. empat Pearson r formula yang dapat digunakan
Teknologi baru seperti internet, iDTV, dan untuk menghitung nilai dari koefisen korelasi
aplikasi mobile menawarkan iklan dalam cara [16][17]. Pada penelitian ini digunakan raw score
yang berbeda dan lebih atraktif daripada iklan formula seperti pada persamaan 1:
46 Journal of Information Systems, Volume 7, Issues 1, April 2011

Dari kedua pendapat tersebut, dapat


𝑛 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦 dikatakan bahwa untuk melakukan pemasangan
𝑟𝑥𝑦 = (1)
√(𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ).(𝑛 ∑ 𝑦2 −(∑ 𝑦)2 iklan yang efektif sebaiknya menghindari
pemilihan push type, dan pemasangan iklan
Penelitian yang dilakukan oleh Ya-Ching sebaiknya memperhatikan keempat faktor yang
Lee [13] tidak melakukan kategorisasi terhadap telah disebutkan sebelumnya.
responden. Hal itu dapat dianggap sebagai Berdasarkan hasil dari penelitian [10][14],
kekurangan karena sampling yang diambil untuk dapat diketahui bahwa konsumen biasanya
responden sebuah survey harus memiliki kejelasan memberikan respons yang negatif terhadap iklan
terhadap target responden penelitian. Misalnya, pada aplikasi mobile. Sedangkan penelitian yang
apakah responden berasal dari kalangan akademik dilakukan Lin [18] dan Unni & Harmon [19]
atau non-akademik, atau berasal dari range usia menyatakan bahwa pengguna mobile yang berasal
tertentu. dari usia muda atau remaja akan lebih menerima
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jung kehadiran mobile advertising dibandingkan
Woo Lee [10] pemasangan iklan dengan push type dengan pengguna yang berasal dari usia tua.
tidak efektif, sebab hasil dari penelitian Selain itu, beberapa studi lain menemukan bahwa
menunjukkan tingkat penerimaan pengguna situational context menjadi faktor penting yang
ponsel terhadap iklan sangat rendah, yaitu hanya memengaruhi reaksi pengguna mobile terhadap
sebesar 10.6%. Sedangkan menurut Drossos [12] iklan pada aplikasi mobile [13].
faktor-faktor yang dapat memengaruhi efektivitas
mobile advertisement antara lain adalah strategi 2. Metodologi
promosi, merek pemasang iklan, pemilihan target
penerima iklan, dan kreativitas pengembangan Riset ini bertujuan untuk melakukan analisis
iklan [12]. terhadap faktor-faktor yang memengaruhi
Strategi promosi adalah strategi yang efektivitas mobile advertising dilihat dari dua
dijalankan oleh pemasang iklan, dengan jenis korelasi untuk mengetahui kriteria iklan
memikirkan cara mempromosikan produknya yang efektif dan dapat diterima oleh para
dibandingkan dengan produk lain, dan bagaimana pengguna aplikasi smartphone. Korelasi pertama
cara menyusun pesan untuk menyampaikan yang digunakan adalah hubungan antara jenis
superioritas produk dan tujuan promosi. Merek aplikasi dengan jumlah iklan pada aplikasi
pemasang iklan juga menjadi faktor efektivitas tersebut. Sedangkan korelasi kedua adalah
sebab merek yang punya reputasi memiliki hubungan antara jumlah pengunduhan aplikasi
probabilitas mendapat respons yang lebih besar, dengan jumlah klik iklan pada aplikasi tersebut.
dan lebih mudah mendapatkan izin penyaluran Peneliti akan menggunakan dua metode, yaitu
iklan melalui SMS dibandingkan dengan merek correlational research dan survey. Korelasi yang
yang belum begitu dikenal masyarakat. Pemilihan telah peneliti sebutkan sebelumnya akan dinilai
target penerima iklan dilakukan dengan dari hasil survey yang peneliti lakukan.
melakukan eksaminasi fitur-fitur pilihan para Pengerjaan riset ini terbagi dalam empat
pengguna dalam basis data, melihat perilaku tahap utama, yaitu studi literatur, analisis kondisi
pembelian yang dilakukan konsumen, dan minat mobile advertising saat ini, penentuan parameter
para pengguna. Pemilihan target memungkinkan dan pertanyaan survey, serta penentuan metode
pengguna akan mendapat kesempatan menerima analisis. Gambar 2 menampilkan langkah-langkah
SMS iklan yang sesuai dengan minatnya, dan yang akan peneliti lakukan dalam pengerjaan riset
melakukan pembelian setelah melihat iklan ini.
menjadi lebih tinggi. Faktor terakhir adalah Fase pertama adalah studi literatur dan
kreativitas pengembangan iklan, yang dilakukan proses tinjauan pustaka dari berbagai sumber
dengan mengembangkan iklan dengan format seperti buku, jurnal, konferensi, dan lain-lain
pesan dan struktur yang berbeda dari iklan yang terkait dengan objek penelitian. Studi literatur dan
lain. Semakin kreatif bentuk dan format iklan, proses tinjauan pustaka ini bertujuan untuk
akan meningkatkan ketertarikan pengguna untuk menambah pengetahuan terkait dengan objek
melihat dan membeli produk yang diiklankan yang sedang diteliti.
tersebut.
Frisca, et al., Analisis Efektivitas Pemasangan Iklan pada Aplikasi Mobile 47

Literature study

Analyze current
condition

Set parameters
and suvey
questions

Determine
analysis method

Gambar 2. Tahapan riset.

Output dari fase pertama adalah pehamaman ended question untuk memudahkan proses analisis
terhadap ruang lingkup penelitian dan perolehan di fase terakhir. Survey yang akan dilakukan pada
informasi serta pengetahuan baru terkait objek fase ini dibuat dengan tujuan ingin mengetahui
penelitian yang nantinya akan digunakan pada bagaimana korelasi antara jenis aplikasi dan
tahap selanjutnya. jumlah iklan yang dipasang pada aplikasi tersebut.
Fase kedua adalah menganalisis kondisi Jenis aplikasi yang akan diamati pada fase
iklan saat ini pada aplikasi mobile. Pada fase ini ini bergantung dari golongan target pasarnya.
akan dilakukan peninjauan terhadap iklan-iklan Untuk prediksi awal, diasumsikan bahwa
yang telah ada pada aplikasi mobile, mencari tahu kepopuleran jenis aplikasi akan memengaruhi
karakteristik iklan yang sering muncul pada jumlah iklan yang terpasang pada aplikasi
aplikasi mobile tertentu, serta mencari tahu tersebut. Namun, asumsi ini belum terbukti, dan
persentase jenis dan jumlah aplikasi mobile yang untuk dapat membuktikannya akan disebarkan
telah diunduh pengguna smart phone saat ini. kuisioner survey, yang ditujukan bagi para
Fase kedua ini juga akan meninjau kondisi pasar pengguna smartphone dari segala usia.
smartphone dan aplikasi mobile yang ada dan Responden dipilih dari rentang usia 17-24 tahun,
telah diunduh oleh pengguna smartphone. 25-32 tahun, dan lebih dari 32 tahun agar hasil
Peninjauan kondisi pasar smartphone dapat yang diperoleh lebih akurat dan mewakili setiap
dilakukan dengan mencari tahu demografi golongan.
pengguna yang seperti apakah yang menjadi target Survey yang dilakukan pada fase ini
pemasang iklan pada suatu aplikasi mobile serta hanyalah survey pendahuluan, yang menghasilkan
jenis ponsel smartphone apa saja yang dapat data untuk menjadi acuan dalam memilih target
dijadikan media yang menarik untuk beriklan. survey tahap berikutnya.
Pada fase ketiga, akan dilakukan ekstrak data Fase keempat dalam penelitian ini akan
dari analisis yang telah lebih dulu dilakukan di serupa dengan fase sebelumnya, yaitu kegiatan
fase sebelumnya. Data yang diekstrak antara lain survey tahap dua. Hasil dari survey sebelumnya
adalah karakteristik iklan yang dipasang pada adalah data mengenai jenis aplikasi yang paling
aplikasi mobile, jenis aplikasi, dan golongan target banyak diminati pengguna smartphone dan dipilih
pasar. Data ini kemudian akan dijadikan acuan perusahaan untuk memasang iklan. Setelah jenis
untuk mulai membuat pertanyaan-pertanyaan aplikasi diketahui maka langkah selanjutnya
yang akan dimuat dalam lembar survey, untuk adalah meninjau berapa jumlah pengunduh
dibagikan pada para responden. Dalam aplikasi tersebut.
penyusunan pertanyaan, akan digunakan closed-
48 Journal of Information Systems, Volume 7, Issues 1, April 2011

TABEL II
INTERPRETASI UKURAN KORELASI
Size of Correlation Interpretation
0.90 to 1.00 (-0.90 to -1.00) Very high positive (negative) correlation
0.70 to 0.90 (-0.70 to -0.90) High positive (negative) correlation
0.50 to 0.70 (-0.50 to -0.70) Moderate (negative) correlation
0.30 to 0.50 (-0.30 to -0.50) Low positive (negative) correlation
0.00 to 0.30 (0.00 to -0.30) Very low positive (negative) correlation

TABEL III
STATISTIK HASIL SURVEI
Jenis kelamin Klasifikasi Pria Wanita
Jumlah 16 30
responden
Persentase 34.78 65.22
(%)
Kisaran usia Klasifikasi 17-24 tahun 25 – 32 tahun > 32
tahun
Jumlah 43 2 1
responden
Persentase 93.48 4.35 2.17
(%)
Apliksi yang paling sering Klasifikasi Social network Utilities Entertainment
digunakan
Jumlah 29 9 8
responden
Persentase 63.04 19.57 17.39
(%)
Iklan pada aplikasi populer Klasifikasi Ada Tidak ada
Jumlah 32 14
responden
Persentase 69.57 30.43
(%)
Jenis iklan yang sering muncul Klasifikasi Produk Jasa Layanan masyarakat Lainnya
komersial komersial
Jumlah 27 2 1 16
responden
Persentase 58.70 4.35 2.17 34.78
(%)

Frekuensi kemunculan iklan Klasifikasi 1-5 kali 5-10 kali > 10 kali
Jumlah 27 2 3
responden
Persentase 84.37 6.25 9.38
(%)
Pengguna aplikasi tertarik pada Klasifikasi Ya Tidak
iklan yang muncul Jumlah 5 41
responden
Persentase 10.87 89.13
(%)
Pengguna aplikasi pernah meng- Klasifikasi Pernah Tidak pernah
klik iklan Jumlah 11 35
responden
Persentase 23.91 76.09
(%)
Pengguna aplikasi memutuskan Klasifikasi Ya Tidak
untuk membeli produk yang Jumlah 1 33
diiklankan responden
Persentase 2.94 97.06
(%)
Alasan tidak meng-klik iklan Klasifikasi Malas Konten tidak Membuang Tidak Lainnya
menarik waktu penting
Jumlah 5 9 2 15 15
responden
Persentase 10.87 19.56 2.35 32.61 32.61
(%)
Frisca, et al., Analisis Efektivitas Pemasangan Iklan pada Aplikasi Mobile 49

Jenis aplikasi yang dihasilkan dari survey pada aplikasi mobile. Hasil kedua survey akan
sebelumnya akan menjadi target analisis survey menunjukkan rangkaian kriteria pemasangan iklan
pada fase keempat ini. Survey ini bertujuan untuk yang efektif pada aplikasi mobile, terlihat dari
mencari korelasi antara jumlah pengunduhan jumlah klik iklan pada jenis aplikasi tertentu.
aplikasi dengan jumlah pengguna yang mengklik Kriteria pemasangan iklan dapat menjadi acuan
iklan pada aplikasi tersebut. Jumlah pengunduhan bagi perusahaan saat merencanakan pemasangan
menjadi faktor analisis sebab melalui angka ini iklan pada aplikasi mobile, agar perencanaan
akan terlihat apakah sebuah aplikasi yang dapat diarahkan untuk mencapai hasil yang efektif
menampilkan banyak iklan masih tetap diminati dan efisien [5].
oleh para pengguna. Terdapat asumsi-asumsi yang Efektivitas iklan juga akan ditentukan dari
mengindikasikan reaksi pengguna aplikasi tidak sejauh mana reaksi responden terhadap iklan pada
begitu positif terkait dengan banyaknya iklan aplikasi mobile yang mereka gunakan. Bila
yang muncul di halaman aplikasi yang mereka pengguna aplikasi memperlihatkan reaksi
gunakan. menolak dan merasa sangat terganggu dengan
Setelah mengetahui jumlah pengunduhan, adanya iklan yang terus menerus muncul di
akan ditinjau seberapa banyak pengguna yang halaman aplikasi yang sedang mereka pakai, maka
mengklik iklan yang tampil pada halaman aplikasi popularitas aplikasi akan mengalami penurunan
yang sedang mereka gunakan. Sebab angka dan iklan bersifat tidak efektif. Bila reaksi
jumlah pengunduh yang tinggi belum bisa pengguna aplikasi tidak signifikan, dalam arti
dipastikan akan memengaruhi hasil jumlah iklan responden tidak keberatan banyak iklan muncul
yang di-klik oleh pengguna. Prediksi awal pada halaman aplikasi yang mereka gunakan,
penelitian ini adalah walaupun suatu aplikasi tetapi juga tidak meng-klik iklan dan hanya
diunduh oleh banyak orang, belum tentu iklan meneruskan pemakaian aplikasi, maka popularitas
yang terpampang pada halaman aplikasi juga aplikasi tidak terpengaruh tetapi pemasangan
menarik perhatian pengguna untuk kemudian iklan masih terhitung tidak efektif. Sedangkan bila
mengklik iklan tersebut. Hasil survey kedua ini responden bereaksi positif dengan merasa tertarik
diharapkan dapat menjawab ketidakpastian saat melihat iklan yang muncul pada aplikasi, lalu
hubungan jumlah pengunduh dengan jumlah iklan meng-klik iklan tersebut untuk melakukan
yang di-klik. Untuk lebih melihat tingkat pembelian lebih lanjut, maka pemasangan iklan
penerimaan responden terhadap iklan, akan pada aplikasi mobile telah berjalan efektif.
dilakukan analisis reaksi dari para responden
survey. Reaksi responden pada pemasangan iklan 3. Hasil Analisis
pada aplikasi mobile bervariasi, ada tipe
responden yang sama sekali tidak membaca apa Representasi Hasil Survey. Berikut adalah
iklan yang ada pada aplikasi mobile tersebut, ada representasi hasil survey yang digambarkan dalam
pula responden yang membaca lalu tertarik, tetapi tabel III dan dengan menggunakan pie chart.
karena ada rasa takut akan ancaman virus yang Tabel III menunjukkan representasi statistik
bisa langsung menyerang mobile phone mereka hasil survey yang dilakukan kepada 46 responden
maka iklan tersebut tidak di-klik, dan reaksi secara online dengan jumlah responden laki-laki
responden yang terakhir adalah responden sebanyak 16 orang dan responden wanita
langsung tertarik saat melihat iklan yang muncul sebanyak 30 orang. Responden berasal dari
pada aplikasi, lalu mengklik iklan tersebut untuk kalangan usia 17-24 tahun, 25-32 tahun, dan lebih
tahu informasi lebih jauh. Survey ini dijalankan dari 32 tahun.
dengan asumsi bahwa banyaknya jumlah
pengguna yang mengklik iklan pada aplikasi
menandakan bahwa pemasangan iklan pada
aplikasi mobile bersifat efektif.
Perhitungan korelasi terbagi menjadi lima
hubungan korelasi yang terjadi berdasarkan besar
atau ukuran korelasi yang diperoleh [16]. Adapun
hubungan korelasi tersebut dapat dilihat pada
tabel II.
Semua hasil survey yang diperoleh pada
penelitian ini akan dimanfaatkan untuk menjadi
acuan bagi perusahaan yang ingin mulai
memperluas cara pemasaran produk maupun jasa Gambar 3. Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin.
yang mereka hasilkan, melalui pemasangan iklan
50 Journal of Information Systems, Volume 7, Issues 1, April 2011

Gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah


responden pria lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah responden wanita. Responden wanita
sebesar 65% dan responden pria sebesar 35% dari
jumlah keseluruhan responden.

Gambar 6. Klasifikasi keberadaan iklan pada aplikasi


populer.

Gambar 4. Klasifikasi responden berdasarkan kisaran usia.

Gambar 4 menunjukkan bahwa jumlah responden


yang berasal dari kisaran usia 17-24 tahun
mendominasi kisaran usia lainnya. Responden
yang berasal dari kisaran usia 17-24 tahun sebesar
94% dari jumlah keseluruhan responden, Gambar 7. Klasifikasi jenis iklan yang paling sering muncul.
sedangkan responden yang berasal dari kisaran
usia 25-32 tahun sebesar 4% dan responden yang Gambar 7 menunjukkan bahwa jenis iklan
berasal dari kisaran usia > 32 tahun sebesar 2%. yang paling sering muncul adalah iklan promosi
produk komersial dengan persentase sebesar 59%,
disusul dengan jenis-jenis iklan lainnya sebesar
35%. Keberadaan iklan promosi jasa komersial
hanya sebesar 4% dan iklan layanan masyarakat
sebesar 2%.

Gambar 5. Klasifikasi jenis aplikasi yang paling sering


digunakan.

Gambar 5 menunjukkan bahwa jenis aplikasi


yang paling sering digunakan adalah aplikasi
social network dengan persentase sebesar 63%,
disusul dengan aplikasi utilities dengan persentase Gambar 8. Frekuensi kemunculan iklan.
sebesar 20% dan aplikasi entertainment dengan
persentase sebesar 17%. Gambar 8 menunjukkan bahwa frekuensi
Gambar 6 menunjukkan bahwa 70% aplikasi kemunculan iklan yang mendominasi adalah
populer memuat iklan di dalamnya, sedangkan sebanyak 1-5 kali dengan persentase sebesar 85%,
hanya 30% aplikasi populer yang tidak memuat disusul dengan frekuensi >10 kali sebesar 9%
iklan. dan 5-10 kali sebesar 6%.
Frisca, et al., Analisis Efektivitas Pemasangan Iklan pada Aplikasi Mobile 51

produk yang telah diiklankan pada aplikasi mobile


mereka hanya sebesar 3% dari jumlah
keseluruhan responden, sedangkan 97%
responden memutuskan untuk tidak membeli
produk yang telah diiklankan.
Gambar 12 menunjukkan bahwa jumlah
responden yang memutuskan untuk tidak meng-
klik iklan karena merasa iklan tersebut tidak
penting yaitu sebesar 33% dari jumlah
keseluruhan responden. 19% responden
menyatakan konten iklan tidak menarik untuk di-
Gambar 9. Klasifikasi responden berdasarkan ketertarikan klik, 11% responden menyatakan malas untuk
pada iklan. meng-klik iklan, dan 4% responden menyatakan
bahwa meng-klik iklan tersebut hanya akan
Gambar 9 menunjukkan bahwa jumlah membuang waktu mereka. Sedangkan 33%
responden yang merasa tertarik pada iklan hanya responden memiliki berbagai alas an lain untuk
sebesar 11% dari jumlah keseluruhan responden, tidak meng-klik iklan yang muncul.
sedangkan 89% responden menyatakan tidak Analisis Survey Pertama. Jawaban yang
tertarik pada iklan di aplikasi mobile mereka. telah diperoleh dari para responden selanjutnya
Gambar 10 menunjukkan bahwa jumlah akan analisis untuk mengetahui tujuan dari adanya
responden yang pernah meng-klik iklan pada survey pertama ini. Analisis dilakukan dengan
aplikasi mobile mereka hanya sebesar 24% dari cara menghitung korelasi antara jenis aplikasi
jumlah keseluruhan responden, sedangkan 76% yang terdapat pada aplikasi mobile dengan jumlah
responden menyatakan tidak pernah meng-klik iklan yang terpasang pada aplikasi tersebut.
iklan pada aplikasi mobile mereka. Selanjutnya akan dihitung juga korelasi per jenis
aplikasi yang terdapat pada pertanyaan survey.
Untuk aplikasi pertama yang akan dihitung
korelasinya dengan jumlah iklan yang terpasang
pada aplikasi tersebut adalah aplikasi social
networks seperti UberSocial, Facebook, dan
Twitter. Dengan menggunakan rumus persamaan
2 [17]:

𝒏 ∑(𝒙𝒚)−∑ 𝒙 ∑ 𝒚
𝒓𝒙𝒚 = (2)
√(𝒏 ∑ 𝒙𝟐 − (∑ 𝒙)𝟐 ).(𝒏 ∑ 𝒚𝟐 −(∑ 𝒚)𝟐

Di mana r adalah ukuran korelasi yang akan


Gambar 10. Klasifikasi responden berdasarkan pernah
tidaknya meng-klik iklan. dihitung, variabel x menyatakan jenis aplikasi
pada smartphone dan variabel y menyatakan
jumlah iklan akan dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan ukuran korelasi antara aplikasi
social network dan jumlah iklan yang terdapat
pada aplikasi tersebut. Perhitungan hasil korelasi
dapat dilihat pada perhitungan berikut:

𝟒𝟔 𝒙 𝟗𝟕−𝟐𝟗 𝒙 𝟏𝟒𝟑
𝒓𝒙𝒚 =
√𝟒𝟔 𝒙 𝟐𝟗−(𝟐𝟗)𝟐 𝒙 (𝟒𝟔 𝒙 𝟗𝟎𝟑−(𝟏𝟒𝟑)𝟐

𝟑𝟏𝟓
𝒓𝒙𝒚 = = 𝟎. 𝟎𝟗
Gambar 11. Klasifikasi responden berdasarkan keputusan
√(𝟒𝟗𝟑 𝒙 𝟐𝟎𝟒𝟒𝟗
untuk membeli produk yang diiklankan.
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai
Gambar 11 menunjukkan bahwa jumlah korelasi sebesar 0.09. Hal ini mengindikasikan
responden yang memutuskan untuk membeli bahwa hubungan antara jenis aplikasi social
networks dengan jumlah iklan yang terpasang
52 Journal of Information Systems, Volume 7, Issues 1, April 2011

pada aplikasi tersebut adalah very low positive 𝟒𝟔 𝒙 𝟏𝟏𝟐−𝟑𝟐 𝒙 𝟏𝟒𝟏


𝒓𝒙𝒚 =
correlation. Dengan adanya hubungan tersebut, √𝟒𝟔 𝒙 𝟏𝟐𝟖−(𝟑𝟐)𝟐 𝒙 (𝟒𝟔 𝒙 𝟖𝟓𝟓−(𝟏𝟒𝟏)𝟐
dapat diterjemahkan bahwa jumlah iklan yang
terpasang pada social networks tidak terlalu 𝟔𝟒𝟎
𝒓𝒙𝒚 = = 𝟎. 𝟎𝟔𝟓
memiliki hubungan dengan aplikasi social √𝟒𝟖𝟔𝟒 𝒙 𝟏𝟗𝟗𝟒𝟗

networks.
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai
korelasi sebesar 0.065. Hal ini mengindikasikan
bahwa hubungan antara jenis aplikasi
entertainment dengan jumlah iklan yang terpasang
pada aplikasi tersebut adalah very low positive
correlation. Karena adanya hubungan very low
positive correlation tersebut, kecil kemungkinan
antara dua variabel tersebut saling berkorelasi.
Dengan adanya hubungan tersebut, dapat
diterjemahkan bahwa jumlah iklan yang terpasang
pada aplikasi entertainment tidak terlalu memiliki
hubungan dengan aplikasi tersebut.
Gambar 12. Klasifikasi responden berdasarkan alasan tidak Berdasarkan perhitungan ukuran korelasi
meng-klik iklan. dari aplikasi social networks dan entertainment
diperoleh hubungan korelasi very low positive.
Untuk aplikasi kedua yang akan dihitung Dari adanya hubungan korelasi yang dihasilkan,
korelasinya dengan jumlah iklan yang terpasang prediksi awal peneliti yang mengatakan bahwa
adalah aplikasi utilities seperti Opera Mini, tingkat kepopuleran suatu aplikasi akan
eBuddy, dan lain-lain. Perhitungan menggunakan memengaruhi jumlah iklan yang terdapat pada
rumus pada persamaan 2, diperoleh: aplikasi tersebut adalah salah. Dengan
dihasilkannya hubungan korelasi very low positive,
𝟒𝟔.𝟑𝟔−𝟏𝟖.𝟏𝟒𝟏
𝒓𝒙𝒚 = maka jenis aplikasi yang populer seperti social
√𝟒𝟔 𝒙 𝟑𝟔−(𝟏𝟖)𝟐 𝒙 (𝟒𝟔 𝒙 𝟖𝟓𝟓−(𝟏𝟒𝟏)𝟐 networks dan entertainment tidak akan
memengaruhi jumlah iklan yang terdapat pada
−𝟖𝟖𝟐
𝒓𝒙𝒚 = = −𝟎. 𝟏𝟕𝟑 aplikasi-aplikasi tersebut. Sedangkan untuk
√𝟏𝟑𝟑𝟐 𝒙 𝟏𝟗𝟒𝟒𝟗
aplikasi utilities yang hubungannya very low
negative, juga tidak akan memengaruhi
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai keberadaan jumlah iklan pada aplikasi tersebut.
korelasi sebesar -0.173. Hal ini mengindikasikan Hanya karena korelasinya bernilai negatif, maka
bahwa hubungan antara jenis aplikasi utilities jika aplikasi utilities sedikit yang unduh maka
dengan jumlah iklan yang terpasang pada aplikasi jumlah iklan yang terdapat pada aplikasi tersebut
tersebut adalah very low negative correlation. akan banyak.
Karena adanya hubungan very low negative Analisis Survey Kedua. Berdasarkan hasil
correlation tersebut, kecil kemungkinan antara survey pertama, terlihat bahwa aplikasi social
dua variabel tersebut saling berkorelasi. Dari network merupakan aplikasi yang paling sering
hubungan tersebut dapat diterjemahkan bahwa digunakan oleh pengguna smartphone. Oleh
jumlah iklan yang terpasang pada utilities karena itu, pada survey kedua, akan dilakukan
memiliki hubungan yang berbanding terbalik penelitian untuk mencari tahu apakah iklan dari
dengan aplikasi utilities. Semakin sedikit aplikasi aplikasi social networks efektif atau tidak dilihat
utilities yang diunduh maka jumlah iklan yang dari jumlah pengguna yang melakukan klik pada
terdapat pada aplikasi tersebut semakin banyak. aplikasi tersebut. Cara perhitungan korelasi
Untuk aplikasi ketiga yang akan dihitung hampir sama dengan survey pertama. Berdasarkan
korelasinya dengan jumlah iklan yang terpasang rumus yang sama seperti persamaan 2 diperoleh:
adalah aplikasi entertainment seperti games, 𝟒𝟔 𝒙 𝟖−𝟐𝟗 𝒙 𝟏𝟏
multimedia player, dan lain-lain. Perhitungan 𝒓𝒙𝒚 =
√𝟒𝟔 𝒙 𝟐𝟗−(𝟐𝟗)𝟐 𝒙 (𝟒𝟔 𝒙 𝟏𝟏−(𝟏𝟏)𝟐
menggunakan rumus yang sama sepertipersamaan
2, diperoleh:
Frisca, et al., Analisis Efektivitas Pemasangan Iklan pada Aplikasi Mobile 53

𝟒𝟗
𝒓𝒙𝒚 = = 𝟎. 𝟏𝟏𝟐
√𝟒𝟗𝟑 𝒙 𝟑𝟖𝟓
Selain menampilkan nilai korelasi antara
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai jenis aplikasi dan jumlah iklan, proses analisis
korelasi sebesar 0.112. Hal ini mengindikasikan data hasil survey juga memberikan gambaran
bahwa hubungan yang terjadi antara aplikasi kriteria pemasangan iklan yang efektif pada
social networks dengan jumlah pengguna yang aplikasi mobile. Data kriteria ini akan peneliti
melakukan klik pada aplikasi tersebut adalah very rekomendasikan untuk para perusahaan yang
low positive correlation. Karena adanya hubungan masih ingin meneruskan kegiatan pemasaran
very low positive correlation tersebut, kecil produk maupun jasa melalui pemasangan iklan
kemungkinan antara dua variabel tersebut saling pada aplikasi mobile smartphone.
berkorelasi. Dari adanya hubungan tersebut, juga Terdapat 3 kriteria pemasangan iklan pada
dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang paling aplikasi mobile smartphone yang
banyak diunduh oleh pengguna smartphone yaitu direkomendasikan bagi perusahaan. Pertama,
social networks tidak akan memengaruhi iklan yang ditampilkan ke pengguna aplikasi
pengguna untuk melakukan klik terhadap iklan adalah iklan yang sesuai dengan kebutuhan
yang terpasang pada aplikasi tersebut. masing-masing pengguna. Untuk dapat
mewujudkan iklan yang sesuai kebutuhan, harus
4. Kesimpulan disertai dengan penerapan lebih lanjut teknik user
profiling. Kedua, tampilkan iklan dengan bahasa
Berdasarkan analisis hasil survey yang telah yang lugas, sederhana, informatif, berpenampilan
peneliti lakukan, didapat dua poin kesimpulan. menarik, persuasif, memiliki efek yang menarik,
Pertam, jenis aplikasi tidak memengaruhi jumlah dan berpenampilan unik. Ketiga, bila mungkin,
iklan yang terpasang pada aplikasi tersebut. sediakan pilihan-pilihan jenis iklan pada aplikasi
Dengan kata lain, perusahaan yang memasang mobile yang digunakan, dengan demikian para
iklan pada aplikasi mobile tidak menjadikan jenis pengguna dapat memilih sendiri jenis iklan mana
aplikasi sebagai pertimbangan untuk memutuskan yang paling menarik, dan paling sesuai dengan
tindakan pemasangan iklan. Perusahaan kebutuhan.
nampaknya memilih jenis aplikasi untuk
pemasangan iklan secara random, tidak ada Referensi
ketentuan jenis aplikasi tertentu untuk dipilih
perusahaan dalam pemasangan iklan. Kedua, [1] N. Scott & I. Respini, Ovum Forecasts 2001-
jumlah pengunduh aplikasi tidak memengaruhi 2005: Global Mobile Markets, Ovum Ltd.,
pengguna yang melakukan klik pada iklan dalam London, 2001.
aplikasi. Dengan kata lain, kepopuleran sebuah [2] C. Interactive, “The Future of Wireless
aplikasi berdasarkan jumlah pengunduhnya, Marketing,” pp. 1-11, 2002.
[3] M. Leppäniemi & H. Karjaluoto, “Factors
belum tentu menjamin iklan yang terpasang pada
Influencing Consumers' Willingness to
aplikasi tersebut akan di-klik oleh pengguna
Accept Mobile Advertising: A Conceptual
aplikasi tersebut.
Model,” International Journal of Mobile
Berdasarkan analisis hasil survey yang Communications, vol. 3, pp. 197-213, 2005.
peneliti dapatkan, dapat disimpulkan bahwa [4] M. Leppäniemi, “Mobile Marketing
pemasangan iklan pada aplikasi mobile Communications in Consumer Markets,”
smartphone tidaklah efektif sebab reaksi dari para Ph.D Thesis, Faculty of Economics and
pengguna aplikasi terhadap iklan yang mereka Business Administration, University of Oulu,
lihat cenderung negatif. Sebagian besar pengguna 2008.
mengaku tidak pernah membuka link iklan yang [5] G. Drury, “Opinion Piece: Social Media:
mereka lihat selama menggunakan aplikasi Should Marketers Engage and How Can It
mobile. Hal ini menandakan keputusan untuk Be Done Effectively?,” Journal of Direct,
melanjutkan pemasangan iklan pada aplikasi Data and Digital Marketing Practice, vol. 9,
mobile tidak efisien. Dapat disimpulkan juga pp. 274-277, 2008.
bahwa popularitas aplikasi bukanlah faktor yang [6] P. Barwise & C. Strong, “Permission-based
memengaruhi efektivitas iklan. Hal ini dapat Mobile Advertising,” Journal of Interactive
dibuktikan dengan rendahnya korelasi antara Marketing, vol. 16, pp. 14-24, 2002.
kepopuleran aplikasi dengan jumlah klik ikla yang [7] P. Golding, Next Generation Wireless
dilakukan penerima iklan pada aplikasi tersebut. Applications: Creating Mobile Applications
54 Journal of Information Systems, Volume 7, Issues 1, April 2011

in A Web 2.0 and Mobile 2.0 World, 2nd ed, [13] Y.C. Lee, “Factors Influencing Attitudes
John Wiley and Sons, New Jersey, 2008. towards Mobile Location-based
[8] C. Spurgeon, “Losers and Lovers: Mobile Advertising,” In Software Engineering and
Phone Services Adveritising and the New Service Sciences (ICSESS), 2010 IEEE
Media Consumer/Producer,” Journal of International Conference, pp. 709-712,
Interactive Advertising, vol. 5, pp. 47-55, 2010.
2005. [14] M.M. Tsang, S.C. Ho, & T.P. Liang,
[9] S. Allen, V. Graupera, & L. Lundrigan, Pro “Consumer Attitudes Toward Mobile
Smartphone Cross-Platform Development: Advertising: An Empirical Study,”
iPhone, Blackberry, Windows Mobile and International Journal of Electronic
Android Development and Distribution, Commerce, vol. 8, pp. 65–78, 2004.
Apress, New York, 2010. [15] H. Lee, J.G. Kim, S. J. Yang, & J. Hong,
[10] J.W. Lee, C.S. Lee, & Y.S. Park, “Research “Personalized TV Services based on TV-
on the Advertisement Effect of Push Type anytime for Personal Digital Recorder,”
Mobile Advertisement” In IEEE Fourth IEEE Trans. Consumer Electron, vol. 51,
International Conference on Cooperation pp.885-892, 2005.
and Promotion of Information Resources in [16] D.E. Hinkle, W. Wiersma, & S.G. Jurs,
Science and Technology, pp. 137-142, 2009. Applied Statistics for the Behavioral
[11] T. De Pessemier, T. Deryckere, K. Vanhecke, Sciences, 5th Edition, Houghton Mifflin
& L. Martens, “Proposed Architecture and Company, New York, 2003.
Algorithm for Personalized Advertising on [17] S.L. Jackson, Research Methods and
iDTV and Mobile Devices,” IEEE Statistics: A Critical Thinking Approach, 3 rd
Transactions On Consumer Electronics, vol. Edition, Cengage Learning, New York ,
54, pp. 709-713, 2008. 2008.
[12] D. Drossos & G.M. Giaglis, “Mobile [18] H. Lin, “The Communication Between
Advertising Effectiveness: an Exploratory Advertising Research and Other Disciplines:
Study” In Proceedings of the International A Citation Analysis,” Asia Pacific
Conference on Mobile Business, p. 2, 2006. Management Review, vol. 2, pp. 1-12, 2000.
[19] R. Unni & R. Harmon, “Perceived
Effectiveness of Push vs. Pull Mobile
Location-based Advertising,” Journal of
Interactive Advertising, vol. 7, pp. 1-24,
2007.

Anda mungkin juga menyukai