Anda di halaman 1dari 5

Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 6, No.

3, Desember 2017: 245 - 249


ISSN 1410 - 5675

PEMAHAMAN MENGENAI PERLINDUNG KORBAN PERDAGANGAN ANAK (TRAFFICKING)


DAN PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR DI JAWA BARAT

Sherly Ayuna Putri dan Agus Takariawan


Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
E-mail: Sherly.ayunaputri@yahoo.com

ABSTRAK. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya human trafficking ini, salah satunya yaitu ketidaktahuan masyarakat akan
perdagangan manusia ini, karena kebanyakan dari mereka adalah kalangan dari keluarga miskin yang berasal dari pedesaaan atau daerah
kumuh perkotaan, mereka yang berpendidikan dan berpengetahuan terbatas, yang terlibat masalah ekonomi,politik dan sosial yang
serius, anggota keluarga yang menghadapi krisis ekonomi seperti hilangnya pendapatan suami/orang tua, suami/orang tua sakit keras,
orang tua meninggal dunia, anak-anak putus sekolah, korban kekerasan fisik, psikis, seksual, para pencari kerja (termasuk buruh migran),
perempuan dan anak-anak jalanan, korban penculikan, janda cerai akibat pernikahan dini, mereka yang mendapat tekanan dari orang tua
atau lingkungannya untuk bekerja, bahkan pekerja seks yang menganggap bahwa bekerja di luar negeri menjanjikan pendapatan lebih.
Peningkatan materi, pembinaan aparatur dan sarana dan prasarana hukum belum diikuti langkah nyata dan kesungguhan pemerintah
dan para aparat hukum untuk menegakan supremasi hukum dan menyebabkan keracuan hukum yang mengakibatkan terjadinya krisis
hukum di Indonesia sehingga apabila dihubungkan dengan korban anak dalam perdagangan manusia maka terjadilah ketidakadilan dan
tiadanya perlindungan hukum terhadap korban karena para aparat penegak hukum bertindak tidak sepenuhnya berdasarkan Undang-
Undang, sehingga banyak terjadinya tindak pidana perdagangan orang ini dan tidak adanya perlindungan hukum sebagaimana yang telah
dicantumkan dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak dan Undang-Undang No.21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah diskusi terarah dengan sasaran
masyarakat, diskusi ini diikuti oleh semua unsur yang berkepentingan dengan pemahaman dan untuk pemberantasan juga meminimalisir
perdagangan anak dan pekerja anak di bawah umur.

Kata kunci: Trafficking, Pekerja Anak, Perlindungan Hukum

ABSTRACT. Many of the factors that lead to human trafficking, one of which is the ignorance of the community will be human
trafficking, because most of them are from poor families from rural or urban slums, those who are educated and limited knowledge,
who are involved in economic, political issues and serious social, family members facing economic crises such as loss of income of
husbands / parents, hard-working parents / parents, children dropping out of school, victims of physical, psychological, sexual abuse,
job seekers (including migrant workers), women and street children, abductees, divorced widows due to early marriage, those who
are under pressure from their parents or the environment to work, even sex workers who think that working abroad promises more
income. The improvement of the material, the guidance of the apparatus and the legal facilities and infrastructures have not been
followed by concrete steps and the seriousness of the government and the law enforcers to uphold the rule of law and cause legal
problems resulting in the legal crisis in Indonesia so that when connected with child victims in trafficking, legal protection of victims
because law enforcement agents act not fully under the Act, resulting in the tremendous crime of trafficking in persons and the absence
of legal protection as set out in Law No.23 of 2002 on child protection and the Law No.21 of 2007 on the Eradication of Trafficking in
Persons. The method used in this activity is directed discussion with the target community, this discussion is followed by all elements
with an interest in understanding and for eradication also minimize trafficking of children and child labor.

Key words: Trafficking, Child Labor, Legal Protection

PENDAHULUAN meningkatnya pencari kerja baik laki-laki maupun perem-


puan bahkan anak-anak untuk berimigrasi ke luar daerah
Belakangan ini indonesia disorot oleh dunia inter- sampai ke luar negeri guna mencari pekerjaan.
nasional mengingat keberadaannya sebagai salah satu Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya
negara sumber terjadinya aktivitas perdagangan manusia. human trafficking ini, salah satunya yaitu ketidaktahuan
Pada umumnya latar belakang timbulnya masalah ini masyarakat akan perdagangan manusia ini, karena keba-
karena masalah materi. Kebanyakan korbannya wanita nyakan dari mereka adalah kalangan dari keluarga miskin
dan anak-anak. yang berasal dari pedesaaan atau daerah kumuh perkotaan,
Perdagangan orang merupakan masalah yang mereka yang berpendidikan dan berpengetahuan terbatas,
menjadi perhatian luas di Indonesia bahkan di Asia yang terlibat masalah ekonomi,politik dan sosial yang
maupun seluruh dunia. Perdagangan orang terjadi tidak serius, anggota keluarga yang menghadapi krisis eko-
hanya menyangkut di dalam negara Indonesia saja yaitu nomi seperti hilangnya pendapatan suami/orang tua,
perdagangan orang antarpulau, tetapi juga perdagangan suami/orang tua sakit keras, orang tua meninggal dunia,
orang di luar negara Indonesia di mana terjadi per- anak-anak putus sekolah, korban kekerasan fisik, psikis,
dagangan orang ke negara-negara lain. Maraknya seksual, para pencari kerja [termasuk buruh migran],
issue perdagangan orang ini diawali dengan semakin perempuan dan anak-anak jalanan, korban penculikan,
246 Pemahaman Mengenai Perlindung Korban Perdagangan Anak (Trafficking) dan Pekerja Anak di Bawah Umur

janda cerai akibat pernikahan dini, mereka yang mendapat “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tekanan dari orang tua atau lingkungannya untuk bekerja, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
bahkan pekerja seks yang menganggap bahwa bekerja di perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
luar negeri menjanjikan pendapatan lebih.
Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan Ditingkat Kementrian Koordinator (Menko)
anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan per- dan Kementrian Negara (Meneg), telah dilakukan ber-
kembangannya dengan wajar baik, secara rohani, bagai upaya kongkrit berkaitan dengan pencegahan
jasmani maupun sosial. Hal ini diatur dalam undang- perdagangan manusia, sebagaimana dinyatakan Menteri
undang no.4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak. Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) pada
Konsiderans Undang-Undang itu mengacu kepada pasal rapat Koordinasi Bidang Kesra yang menegaskan bahwa
34 Undang-Undang dasar 1945 ini diberlakukan secara Indonesia akan melakukan usaha sungguh-sungguh
konsekuen, maka kehidupan fakir miskin dan anak-anak dalam memerangi dan menghapus perdagangan manusia.
terlantar akan terjamin. Dalam kerangka perlindungan hak asasi manusia, pada
Kekhawatiran akan munculnya berbagai bentuk hakikatnya, perlindunga terhadap anak merupakan salah
manipulasi dan ekploitasi manusia, khususnya anak-anak satu perwujudan hak untuk hidup, hak untuk bebas dari
sebagai akibat maraknya kejahatan perdagangan manusia perhambaan (servitude) atau perbudakan (slavery). Hak
juga mempekerjakan anak dibawah umur memang asasi ini bersifat langgeng dan universal, artinya berlaku
bukan tanpa alasan. Banyak contoh perdagangan anak- untuk setiap orang tanpa menbeda-bedakan asal usul,
anak, yang seharusnya memperoleh perlakukan yang jenis kelamun, agama, serta usia sehingga, setiap negara
layak justru sebaliknya dieksploitasi untuk tujuan-tujuan berkewajiban untuk menegakkannya tanpa terkecuali.
tertentu. Padahal, anak adalah ciptaan tuhan yang maha Upaya perlindungan hukum terhadap anak, salah
kuasa perlu dilindungi harga diri dan martabatnya serta satunya melalui pencegahan dan pemberantasan per-
dijamin hak hidupnya untuk tumbuh dan berkembang dagangan manusia, perlu secara terus-menerus dilakukan
sesuai fitrah dan kodratnya. Oleh karena itu, segala demi tetap terpeliharanya sumber daya manusia yang
bentuk perlakuan yang merusak hak-hak dasarnya dalam berkualitas. Kualitas perlindungan terhadap anak
bentuk berbagai pemanfaatan dan eksploitasi yang hendaknya memiliki derajat/tingkat yang sama dengan
tidak berprikemanusiaan harus segera dihentikan tanpa perlindungan terhadap Orang-orang dewasa lainnya,
terkecuali. Terlebih pada kasus perdagangan manusia, karena setiap orang memiliki kedudukan yang sama
posisi anak-anak benar-benar tidak berdaya dan lemah, didepan hukum (equality before the law).
baik secara fisik maupun mental, bahkan terkesan pasrah Pada saat sekarang perdagangan manusia yang
pada saat diperlakukan tidak semestinya. marak yaitu perdagangan manusia yang melibatkan
Perdagangan orang yang mayoritas perempuan dan anak-anak dibawah umur. Mengingat banyak sekali
anak, merupakan jenis perbudakan pada era modern ini kejadian-kejadian yang cukup miris yang terjadi pada
merupakan dampak krisis multidimensional yang dialami anak-anak khususnya anak-anak di Indonesia.
Indonesia. Dalam pemberitaan saat ini sudah dinyatakan Anak mempunyai hak yang bersifat asasi, sebagai-
sebagai masalah global yang serius dan bahkan telah mana yang dimiliki orang dewasa, Hak Asasi Manusia
menjadi bisnis global yang telah memberikan keuntungan (HAM). Pemberitaan yang menyangkut hak anak tidak
besar terhadap pelaku, dari waktu ke waktu praktik segencar sebagaimana hak-hak orang dewasa (HAM)
perdagangan orang semakin menunjukkan kualitas dan atau isu gender, yang menyangkut hak perempuan.
kuantitasnya. Setiap tahun diperkirakan 2 (dua) juta Di bidang hukum terjadi perkembangan yang
manusia diperdagangkan dan sebagian besar adalah kontroversial, di satu pihak produk menteri hukum,
perempuan dan anak. pembinaan aparatur, sarana dan prasarana hukum menun-
Apabila melihat pada berbagai kebijakan (policy) jukan peningkatan. Namun, di pihak lain tidak di imbangi
yang dibuat pemerintah berkaitan dengan perlindungan dengan peningkatan integritas moral dan profesionalisme
terhadap anak, pada dasarnya kebijakan yang dibuat aparat hukum, kesadaran hukum, mutu pelayanan
relatif komprehensif, mulai dari Undang-Undang dasar serta tidak adanya kepastian dan keadilan hukum
1945 hingga peraturan-peraturan dibawahnya seperti, sehingga mengakibatkan supremasi hukum belum dapat
peraturan pemerintah, Keputusan Presiden hingga Kepu- diwujudkan.
tusan Menteri. Undang-Undang dasar 1945 Ama-demen Peningkatan materi, pembinaan aparatur dan sarana
ke-4 sebagai landasan konstitusional secara tegas telah dan prasarana hukum belum diikuti langkah nyata dan
mengatur tentang pentingnya perlindungan terhadap kesungguhan pemerintah dan para aparat hukum untuk
hak asasi manusia, termasuk didalam hak-hak anak- menegakan supremasi hukum dan menyebabkan kera-
anak, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 28 B ayat cuan hukum yang mengakibatkan terjadinya krisis hukum
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia di Indonesia sehingga apabila dihubungkan dengan
Tahun 1945, yang menyebutkan: korban anak dalam perdagangan manusia maka terjadilah
Sherly Ayuna Putri dan Agus Takariawan 247

ketidakadilan dan tiadanya perlindungan hukum terhadap Dampak buruk yang timbul dari lingkungan
korban karena para aparat penegak hukum bertindak tidak maupun jenis kerja yang dilakukan anak tersebut tidak
sepenuhnya berdasarkan Undang-Undang, sehingga seluruhnya dapat dilihat pada saat ini juga, karena
banyak terjadinya tindak pidana perdagangan orang ini umumnya dampak tersebut baru terlihat setelah jangka
dan tidak adanya perlindungan hukum sebagaimana yang waktu tertentu. Belum banyak studi yang dilakukan untuk
telah dicantumkan dalam Undang-Undang No.23 Tahun mengukur seberapa jauh dampak maupun risiko akibat
2002 Tentang perlindungan anak dan Undang-Undang kerja yang dilakukan anak-anak.
No.21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Anak dalam hukum ketenagakerjaan adalah setiap
Pidana Perdagangan Orang. orang yang berumur dibawah 18 tahun. Pada prinsip-
Perlindungan hak anak tidak banyak pihak yang nya pengusaha dilarang mempekerjakan anak,hal ini
turut memikirkan dan melakukan langkah-langkah disebutkan dalam Pasal 68 Undang-Undang Nomor 13
kongkrit. Demikian juga upaya untuk melindungi hak Tahun 2003. Larangan mempekerjakan anak dimaksudkan
anak-anak yang dilanggar yang dilakukan negara, orang untuk melindungi anak agar tidak terganggu pertumbuhan
dewasa atau bahkan orang tuanya sendiri, tidak begitu dan kesehatannya. Daya tahan tubuh anak masih sangat
menaruh perhatian akan kepentingan masa depan anak. rentan terhadap lingkungan kerja, apalagi bila sering
Padahal anak merupakan belawahan jiwa, gambaran berhubungan dengan bahan-bahan kimia. Penelitian
dan cermin masa depan, aset keluarga, agama, bangsa, pada industri sepatu di Jawa Barat menunjukkan bahwa
dan negara. orang-orang yang bekerja sejak anak-anak sebagian besar
Anak-anak termasuk ke dalam kelompok rentan. meninggal dunia sebelum berusia 50 (lima puluh) tahun
Untuk itulah, dengan mudahnya anak-anak menjadi karena kanker paru-paru dan gagal ginjal. Pada umumnya
korban para Trafficking. Terutama mereka yang berasal anak-anak yang bekerja terpaksa meninggalkan bangku
dari orang yang tidak mampu secara ekonomi, mereka sekolah karena faktor ekonomi sehingga bakat dan
yang berpendidikan dan berpengetahuan terbatas, yang kemampuannya tidak berkembang maksimal. Sementara
terlibat masalah ekonomi, politik dan sosial yang serius, bagi pengusaha, anak-anak adalah sumber tenaga kerja
anggota keluarga yang menghadapi krisis ekonomi dengan upah murah.
seperti hilangnya pendapatan suami/orang tua, suami/
orang tua sakit keras, atau meninggal dunia, anak-anak
METODE
putus sekolah,anak-anak kekerasan fisik,psikis, seksual,
anak jalanan mereka yang mendapat tekanan dari orang
Metode pendekatan yang dilakukan oleh Penulis
tua atau lingkungannya untuk bekerja.
dalam PPM Mono ini adalah pemberian pemahaman
Anak memutuskan bekerja karena faktor-faktor
terlebih dahulu kepada masyarakat mengenai perdagangan
kemiskinan keluarga, hubungan antara keluarga yang tidak
orang dan tenaga kerja anak sampai sejauh mana kondisi
harmonis, pengaruh lingkungan, pengaruh teman sebaya
tersebut ada di sekitar masyarakat terdekat, menggali para
dan orang dewasa, adanya penghargaan masyarakat yang
orang tua jika memang ada anaknya yang memang sudah
tinggi terhadap anak yang bekerja dibandingkan anak
melakukan pekerjaan di bawah umur ataupun sanak
yang tidak bekerja, dinamika perkembangan ekonomi
saudara dan orang terdekat yang melakukan pekerjaan
masyarakat, adanya sumber daya local tertentu di suatu
di luar aturan pemerintah, diakhiri dengan diskusi dan
wilayah (misal: tambang marmer, laut, pertanian, dan lain-
pemberian solusi yang paling baik terlebih dahulu untuk
lain), pola rekrutmen yang mudah tanpa persyaratan rumit,
menghindari jika saja ada sesuatu yang kurang dipahami
kebutuhan akan tenaga kerja anak-anak, dan kemudahan
dan telah melanggar aturan yang berlaku tentang
akses terhadap informasi mengenai pekerjaan tertentu
(misalnya: informasi pekerjaan di sector garmen dan pemanfaatan pekerja anak di bawah umur.
sector tenaga kerja domestik di luar negeri), kebutuhan
biaya pendidikan, sekolah yang dianggap tidak menarik HASIL DAN PEMBAHASAN
bagi anak (sehingga anak kemudian memilih untuk
bekerja daripada bersekolah), inisiatif anak sendiri, dan Praktik perdagangan orang yang terjadi di Indonesia
keinginan anak untuk mandiri. maupun di negara-negara Asia Tenggara biasanya identik
Penanganan masalah pekerja anak di Indonesia dengan kekerasan dan pekerjaan-pekerjaan yang di
hingga saat ini masih menghadapi tantangan berat, ter- ketahui paling banyak dijadikan sebagai tujuan per-
utama karena isu pekerja anak terkait dengan beberapa dagangan perempuan dan anak misalnya, buruh migran,
hal, baik langsung maupun tak langsung. Faktor yang pekerja seks, perbudakan berkedok pernikahan dalam
langsung berkaitan dengan pekerja anak adalah risiko bentuk pengantin pesanan, pekerja anak, pengemis,
atau bahaya yang timbul di lingkungan kerja, maupun pembantu rumah tangga, adopsi, pernikahan dengan laki-
dari jenis kerja yang mereka lakukan. Sementara faktor laki asing untuk tujuan eksploitasi, pornografi, pengedar
yang tidak langsung mempengaruhi keberadaan pekerja narkoba, dan dijadikan korban pedofilia.
anak adalah sistem maupun kondisi yang melingkupi Latar belakang terjadinya perdagangan perempuan
anak, mulai dari ekonomi, sosial-budaya dan politik. dan anak yang merupakan multi faktor, dapat dikatakan
248 Pemahaman Mengenai Perlindung Korban Perdagangan Anak (Trafficking) dan Pekerja Anak di Bawah Umur

bukan merupakan masalah yang sederhana, sehingga atau perkembangan sendiri-sendiri yang membuat anak
diperlukan kerjasama yang sinergi dari berbagai instansi rentan menjadi target perdagangan anak.
aparat penegak hukum. Salah satu faktor yang dapat Di Indonesia di simpulkan bahwa faktor perdagangan
dilaksanakan untuk pencegahan terjadinya perdagangan orang, yaitu perdagangan anak karena faktor:
orang khusunya perempuan dan anak adalah a. Anak-anak menikah muda atau perceraian;
pemberdayaan sumber daya manusia. Beberapa faktor b. Dorongan kuat dari orang tua atau lingkunganuntuk
yang melatarbelakanginya terjadi perdagangan orang bekerja;
tersebut yaitu karena : c. Kemiskinan dan putus sekolah;
a. Faktor Ekonomi: Penyebab terjadinya perdagangan d. Dibayangi jika turis akan membayar lebih;
orang yang di latarbelakangi kemiskinan dan lapangan e. Melayani petugas polisi atau militer;
pekerja yang tidak ada atau tidak memadai dengan f. Kelas menengah yang bekerja;
besarnya jumlah penduduk. g. Konsumsi yang berlebih-lebihan dan gaya hidup
b. Faktor Ekologis: Terjadi kepadatan penduduk, yang mewah;
seperti di Jawa Timur dengan kepadatan penduduk h. Krisis dalam negeri;
adalah 726 per km. Jawa Timur merupakan daerah i. Di paksa oleh keadaan;
pengirim, penerima, dan transit bagi perdagangan, j. Upah yang sangat minimum;
baik domestik maupun internasional dan sebagai k. Wanita usia tinggal dalam kebebasan;
salah satu daerah pengirim buruh migran terbesar di l. Perilaku seksual terbuka;
Indonesia, khususnya buruh migran perempuan, hal m.Role modeling;
ini peluang terjadinya perdagangan orang. Surabaya n. Penghargaan sosial;
terkenal sebagai daerah tujuan untuk pekerja seks dan o. Kebutuhan anak yang masih muda untuk bekerja
juga ditemukan sejumlah kasus perdagangan anak sebagai pembantu domestik, terutama mengasuh
untuk dijadikan pekerja anak, yaitu sebagai pengemis, atau merawat orang tua;
penjual makanan dan minuman di kios-kios, dan lain- p. Sanak saudara gagal memenuhi janjinya, menye-
lain. kolahkan anak-anak dan mereka dipekerjakan untuk
c. Faktor Sosial Budaya: Dalam masyarakat di Indo- perdagangan obat;
nesia terdapat sedikit kesepakatan dan lebih banyak
memancing timbulnya konflik-konflik, diantaranya Walaupun telah adanya Undang-Undang Pem-
konflik kebudayaan, yaitu menjelaskan kaitan antara berantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, undang-
konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat dengan undang tersebut bukan apa-apa jika tidak didukung oleh
kejahatan yang timbul. komponen-komponen lain yaitu proses penegakan hukum
d. Ketidakadaan Kesetaraan Gender: Nilai sosial (law implementing processes) dan pemakai hukum (role
budaya patriarki yang masih kuat menempatkan occupant). Selain itu unsur yang paling penting dalam
laki-laki dan perempuan pada kedudukan dan perlindungan hukum bagi korban tersebut yaitu bentuk
peran yang berbeda dan tidak setara. Dengan perlindungan mana yang paling efektif dalam membantu
adanya ketimpangan gender didalam masyarakat korban perdagangan orang dibawah umur tersebut. Untuk
menyebabkan banyak terjadinya kasus-kasus itulah hambatan dan masalah tentang penegakan hukum
kekerasan dalam rumah tangga. Di samping itu juga tentang masalah ini harus selesaikan demi terciptanya
karena adanya faktor pendidikan menyebabkan penegakan hukum dan ketertiban umum di negara
terabaikannya kebutuhan pendidikan bagi anak Indonesia.
perempuan. Oleh karenanya, pemerintah berkeinginan untuk
e. Faktor Penegakan Hukum: Inti dan arti penegakan mencegah dan menanggulangi tindak pidana traffick-
hukum terletak pada kegiatan menyerasikan nilai-nilai ing yang didasarkan pada komitmen nasional dan inter-
nasional untuk melakukan upaya pencegahan sejak dini,
yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap
penindakan terhadap pelaku, perlindungan korban dan
dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian
peningkatan kerja sama. Selain itu, peraturan perundang-
penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan,
undangan terkait dengan trafficking belum memberikan
memelihara, dan memepertahankan kedamaian pergaulan
landasan hukum yang menyeluruh dan terpadu bagi
hidup.
upaya pemberantasan tindak pidana trafficking.
Salah satu penyebab utama kenapa anak-anak di
Faktor-faktor yang memepengaruhi penegakan
bawah umur terpaksa bekerja adalah kemiskinan. Pada
hukum adalah faktor hukumnya sendiri, faktor penegak
keluarga miskin, anak merupakan jaminan hidup keluarga
hukum, faktor sarana atau fasilitas, faktor masyarakat, karena tenaganya memberikan sumbangan penghasilan
dan faktor kebudayaan. keluarga. Penelitian oleh LeVine menunjukkan bahwa
Faktor-faktor yang menyebabkan perdagangan tujuan mempunyai anak pada masyarakat miskin lebih
orang khusunya perdagangan anak adalah sesuatu yang bersifat kuantitatif, artinya semakin banyak anak akan
terjadi di hampir semua negara-negara di Asia Tenggara, semakin kuat jaminan sosial-ekonomi keluarga (LeVine
masing-masing negara memiliki faktor-faktor spesifik dkk, 1988, dalam Irwanto, 1996:53).
Sherly Ayuna Putri dan Agus Takariawan 249

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kemis- bekerja pada titik pertemuan antara kemajuan ilmu dan
kinan merupakan faktor pendorong yang paling teknologi, ketentuan hukum dan realita masyarakat.
mendasar. Keluarga-keluarga miskin tidak mampu Oleh karena itu Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
mempertahankan anak di sekolah, sementara intervensi perlu mengembangkan jejaring kerja dengan mitra kerja
dengan program IDT bahkan meningkatkan partisipasi diluar Unit Pengawasan Ketenagakerjaan agar masalah
anak dalam bekerja. pekerja anak dapat ditangani secara kompre-hensif,
Pada keluarga miskin, keputusan untuk bekerja tuntas dan berkesinambungan.
sebagian datang dari anak sendiri, tetapi sebagian lain Untuk menunjang upaya tersebut diperlukan adanya
karena keinginan orang tua, bahwa lebih dari separuh pengetahuan dan pemahaman tentang Pekerja Anak,
orang tua menghendaki anaknya membantu pekerjaan Pola Penanganan Pekerja Anak dan Peran Pemangku
orang tua dengan maksud-maksud sosial edukatif, Kepentingan dalam Penanganan Pekerja Anak. Pem-
meski pada kenyataannya hal ini tetap mengakibatkan berian informasi yang benar tentang Pekerja Anak kepada
banyak anak lebih tertarik menekuni pekerjaan daripada semua pihak merupakan salah satu sarana yang efektif
sekolahnya. Sebagian kecil lainnya memaksa anak- untuk menangani masalah Pekerja Anak.
anaknya bekerja, baik dalam lingkungan keluarga mau- Upaya pencegahan pekerja anak ditujuakan agar anak
pun kepada orang lain untuk tujuan ekonomi. Dalam tidak memasuki dunia kerja melalui penyadaran dan
situasi krisis belakangan ini kecenderungan keinginan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pekerja
orang tua untuk memperlakukan anak sebagai tenaga anak, pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya
kerja produktif menjadi makin kuat karena penghasilan keluarga anak yang berpotensi memasuki dunia kerja,
yang diperoleh orang tua tidak lagi mampu mencukupi akses pendidikan bagi keluarga tidak mampu. Instasi
kebutuhan rumah tangga. pemerintah yang mempunyai kompetensi dibidang ini
adalah Departemen Dalam Negeri, Kementrian Negara
SIMPULAN Komunikasi dan Informasi, Departemen Sosial, Badan
Koordinasi Keluarga Berencana, Departemen Pendidikan,
Pasal 11 Undang-undang No.21 Tahun 2007 Tentang sedangkan lembaga swasta yang dapat melaksanakan
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, upaya pencegahan antara lain Lembaga Swasta dan
yaitu setiap orang yang merencanakan atau melakukan masyarakat/kelompok masyarakat yang peduli terhadap
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana pekerja anak, media masa baik cetak maupun elektronik.
perdagangan orang, dan penerapan Pasal 10 yaitu
menjelaskan bahwa setiap orang yang membantu atau DAFTAR PUSTAKA
melakukan percobaan untuk melakukan Tindak Pidana
Perdagangan Orang. Diterapkan juga Pasal 83 Undang- Abueva, Aminha, 2004, Situation of Child Trafficking
undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak for Sexual Puposes in Southeast Asia, Kalingga,
yaitu, setiap orang yang memperdagangkan, menjual atau Januari-Februari 2004, Pusat Kajian dan
menculik anak untuk diri sendiri atau di jual. Perlindungan Anak/Center for Study and Child
Upaya-upaya yang harus dilakukan oleh aparat penegak Protection in Collaboration with UNICEF,
hukum dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan Jakarta.
tindakan premptif, preventif, represif serta rehabilitatif.
Farhana, 2010, Aspek Hukum Perdagangan Orang di
Selain itu diperlukan adanya peningkatan kerja sama
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
antar negara-negara dalam membasmi tindak pidana
perdagangan orang. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
Pekerja Anak memiliki sifat dan kebutuhan yang spesifik, 2005, Penghapusan Perdagangan Orang di
maka mereka memerlukan perlindungan khusus pula Indonesia, Jakarta.
agar tetap eksis berpartisipasi dalam pembagunan. Maidin Gultom, “Perdagangan (Trafficking) Anak dan
Perlindungan khusus yang diberikan kepada pekerja anak Perempuan”, http://intelektualhukum.wordpress.
diarahkan untuk mengurangi dan atau menghilangkan com/2010/01/14/perdagangan -trafficking-anak-
pengaruh buruk dari pekerjaan yang dilakukan anak, dan-perempuan.
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal baik fisik, mental, sosial dan intelektualnya. Saraswati, Rika, 2009, Hukum Perlindungan Anak di
Masalah pekerja anak merupakan masalah yang Indonesia, PT. Citra Aditya, Bandung.
kompleks dan terkait dengan masalah pendidikan, Syafaat, Rachmad, 2003, Dagang Manusia, Lappera
ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Untuk menangani Pustaka Utama, Jakarta.
pekerja anak. Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
tidak mungkin bekerja secara sendiri-sendiri akan Soekanto Soerjono, 2004, Faktor-Faktor yang
tetapi memerlukan dukungan dari berbagai pihak MempengaruhiPenegakan Hukum, cet. Kelima,
sebagai mitra kerja, baik dari dalam maupun luar Raja Grafindo Persada, Jakarta.
unit kerjanya. Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan

Anda mungkin juga menyukai