Anda di halaman 1dari 7

SEKRETARIS DESA

Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.


Sekretaris Desa bertugas membantu Perbekel dalam bidang administrasi pemerintahan, dan tugas lain yang
diberikan oleh Perbekel.
Dalam hal kedudukannya pada PTPK selaku koordinator pelaksana teknis pengelolaan keuangan
desa Sekretaris Desa mempunyai tugas
1. Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
2. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang  APBDesa, perubahan APBDesa dan pertanggung jawaban
pelaksanaan APBDesa;
3.Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
4.Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
5. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran  APBDesa.
 
Untuk melaksanakan tuga-tugasnya, Sekretaris Desa mempunyai fungsi:

1. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
2.  Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana
perangkat desa dan kantor, penyiapan administrasi dan perlengkapan rapat,
inventarisasi dan pengadministrasian aset, urusan perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
3.  Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, administrasi penghasilan
Perbekel, administrasi penghasilan Perangkat Desa, administrasi tunjangan Badan Permusyawaratan
Desa, administrasi keuangan lembaga pemerintahan desa lainnya, dan pengadministrasian
pertanggungjawaban keuangan desa;
4.  Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program,
pengadministrasian dan fasilitasi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana
Kerja Pemerintah Desa, serta penyusunan laporan Perbekel.

 Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Desa bertanggung jawab kepada Perbekel.

Apa itu RPJM Desa?


 Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya dengan
mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota. Perencanaan Pembangunan Desa disusun secara
berjangka meliputi:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya disingkat  RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun; dan
Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD),
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun
Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa
merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di Desa dan merupakan pedoman dalam penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Dalam menyusun RPJM Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan 
pembangunan Desa secara partisipatif.
Lalu apa saja yang menjadi ketentuan dalam penyusunan dari RPJM Desa?
•Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat (RPJM Desa) adalah
dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan
Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja
•RPJM Desa mengacu pada RPJM kabupaten/kota, yang memuat visi dan misi Kepala Desa, rencana
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
pemberdayaan masyarakat, dan arah kebijakan pembangunan Desa
•RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan
kabupaten/kota
•RPJM Desa ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan
kepala Desa.
 
Pedoman tentang RPJM Desa dari Permendagri No. 114 Tahun 2014
1. Pembangunan Desa
Ketentuan Umum UU Desa mendefinisikan Pembangunan Desa adalah “upaya peningkatan  kualitas hidup
dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa”. Sedangkan tujuan pembangunan
desa dinyatakan di dalam pasal 78 ayat (1), yaitu “meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan”. “Dalam pelaksanaannya pembangunan desa penting untuk
mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan
perdamaian dan keadilan sosial” sebagaimana dinyatakan di dalam pasal 78 ayat (3).
Berdasarkan pasal 78, tahapan-tahapan dalam pembangunan desa terdiri dari: (i) perencanaan pembangunan
desa; (ii) pelaksanaan pembangunan desa; (iii) pengawasan dan pemantauan pembangunan desa.  Dokumen
Rencana Pembangunan Desa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di Desa dan sebagai dasar
penyusunan APB Desa. Penyusunan rencana desa itu dilakukan melalui Musrenbang Desa yang
mengikutsertakan masyarakat.
Pasal 78
(1)         Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan
dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
(2)         Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
(3)         Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna
mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

Badan Permusyawaratan Desa


Badan Permusyawaratan Desa merupakan lembaga strategis yang berfungsi untuk mendampingi Kepala
Desa dan mengawal jalannya pemerintahan. 
Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa minimal terdiri dari lima orang dan maksimal terdiri dari
sembilan orang.

Tugas Fungsi, Hak dan Kewajiban BPD


Fungsi BPD :
1. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;
2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
sumber :  UU No. 6/2014 Tentang Desa,  Pasal 55
Hak BPD:
1. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada
Pemerintah Desa;
2. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
3. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa
sumber :  UU No. 6/2014 Tentang Desa,  Pasal 61
Hak Anggota BPD:
1. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;
2. mengajukan pertanyaan;
3. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
4. memilih dan dipilih; dan
5. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
sumber :  UU No. 6/2014 Tentang Desa,  Pasal 62
Kewajiban BPD :
1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
2. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Desa;
3. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Desa;
4. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan/atau golongan;
5. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; dan
6. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan Desa.
sumber :  UU No. 6/2014 Tentang Desa,  Pasal 63
Perangkat Desa
Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan
koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas kepala Desa dalam
pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan
 
Perangkat Desa terdiri atas :
1.Sekretariat Desa, yakni : Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan Desa, Kepala Urusan
Perencanaan, Kepala Urusan Tata Usaha Dan Umum.
2.Pelaksana Kewilayahan, yakni : Kepala Dusun atau sebutan lain.
3.Pelaksana Teknis, yakni : Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan, Kepala Seksi
Pelayanan.
Perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa.

Tupoksi Kepala Desa dan Perangkat Desa sesuai Permendagri 84/2016 tentang SOTK
Pemerintah Desa.
Kepala Desa :
1.Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
2.Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
3.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa memiliki fungsi-
fungsi sebagai berikut:
a.menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan, penetapan peraturan
di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan
upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan
wilayah.
b.melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana perdesaan, dan
pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
c.pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi
masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d.pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat di bidang
budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan
karang taruna.
e.menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga lainnya.
 
Sekretaris Desa :
1.Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.
2.Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan.
3.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Desa mempunyai
fungsi:
a.melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip,
dan ekspedisi.
b.melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa, penyediaan
prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,
perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
c.melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi
sumber- sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan
administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa, bpd, dan lembaga pemerintahan desa
lainnya.
d.melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring
dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
 
Kepala Urusan :
1.Kepala Urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
2.Kepala Urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi
pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
3.Untuk melaksanakan tugas Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai
fungsi:
a.Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan
ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan
penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan
umum.
b.Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan keuangan seperti
pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber- sumber pendapatan dan
pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
c.Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengkoordinasikan urusan perencanaan seperti
menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam
rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan
laporan.
 
Kepala Seksi : 
1.Kepala Seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
2.Kepala Seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional.
3.Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai fungsi:
a.Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan manajemen tata praja
Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah pertanahan,
pembinaan ketenteraman dan ketrtiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,
kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan Profil
Desa.
b.Kepala Seksi Kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan pembangunan sarana
prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta
motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
c.Kepala Seksi Pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap
pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi masyarakat,
pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
 
Kepala Dusun :
1.Kepala Kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan
yang bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.
2.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Kewilayahan atau sebutan
lainnya memiliki fungsi:
a.pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,
mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
b.mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
c.melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
d.melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
 

Anda mungkin juga menyukai