Anda di halaman 1dari 170

Mengenal MESIN

blogmechanicalBlogspotCom
6/14/2011

Name : Sigit Sudarwanto


Nim : 09081003
Fakultas : Teknik Industri
Universitas : Borobudur
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR

Sejarah Mesin Bubut CNC

Pengertian Mesin Bubut CNC

Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC

Bagian Utama Mesin Bubut CNC

Pemrograman Mesin Bubut CNC

Type Mesin Bubut CNC Dasar dan Pengembangnya

Gambar Sample Mesin Bubut CNC

Keuntungan dan Kelemahan Mesin Bubut CNC

Karateristik Mesin Bubut CNC Modern

Potensi Potensi Bahaya di Mesin Bubut CNC

Sample Kecelakaan kerja pada Mesin Bubut CNC

Standart keselamatan Kerja

Daftar Pustaka
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR

1
6/14/2011

Mesin Bubut ditemukan pada tahun 1800san


Dari sumber yang ada, Mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari swedia yang
bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak yang sekarang dikenal
sebagai Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu Dinamit dan pengusaha terkenal
sekaligus penggagas pemberian penghargaan Nobel.

Mesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun mesin tersebut
hanya mampu membuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk men-
setting mesin apabila berganti produksi jenis produk lain

Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh proyek gabungan
antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada pertengahan tahun
1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat
Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu
langkah ke arah mesin modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC

The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem dimana
gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung data numerik di beberapa
titik"

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan
menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang
digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda
kerjanya. Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer

Disebut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah perangkat yang mampu
menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi lainnya dapat beroperasi secara
otomatis dengan memanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan.

Pada tahun 1960 an, mesin-mesin CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer
dengan ukuran besar.

Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC (Personal
Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model
sebelumnya

Dalam perkembangnya Mesin-mesin CNC semakin modern, Output perkerjaan Atau


kemampuan mesin makin meningkat, Semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin
mudah cara pengoperasiannya dan didesign semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya
sehingga akan lebih effisien dan praktis

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

2
6/14/2011

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Gbr.1
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR

3
6/14/2011

Gbr.2

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Gbr.3

Gbr.4

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

4
6/14/2011

Gbr.5

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Gbr.6

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

5
6/14/2011

Gbr.7

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Gbr.8

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

6
6/14/2011

Bagian Pengendali / Control

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Bagian Pengendali /Control

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

7
6/14/2011

Gbr.11

Gbr.12

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

8
6/14/2011

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Mesin Bubut CNC 2 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang

Bergerak Kiri kanan, depan belakang


Mesin Bubut CNC 3 Axis Bergerak Keatas Kebawah

Bergerak Kiri kanan, depan belakang


Mesin Bubut CNC 4 Axis Bergerak Keatas Kebawah, dan berputar

Bergerak Kiri kanan, depan belakang


Mesin Bubut CNC 5 Axis Bergerak Keatas Kebawah, berputar & miring

Mesin Bubut CNC > 5 Axis


Dapat melakukan semua pekerjaan
Multi axis
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR

9
6/14/2011

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

10
6/14/2011

Sistem pengoperasian lebih fleksibel


dengan kemampuan yang tinggi Peralatan relatif lebih mahal
dalam masalah akurasi
Dibutuhkan waktu untuk membuat program
Hasil dari produksi lebih berkualitas ( Pekerjaan yang sederhana akan menjadi
sulit karena harus membuat program dahulu )
Ongkos pahat dapat ditekan
Perawatan Spesial dengan tenaga terdidik
benda kerja dapat ditingkatkan dengan
melakukan perubahan pada program Biaya mahal bila terjadi kerusakan
Waktu “Setup” lebih mudah

Program dapat dipersiapkan lebih cepat


dan dapat “dipanggil” kapan saja

Pembuatan prototype dapat lebih cepat

Kebutuhan operator yang


berpengalaman lebih sedikit

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Besar, berat dan kekar. Biasanya empat kali lebih berat dari mesin konvensional
(manual) yang setara

Motor besar dengan kemampuan "high speed" untuk mengimbangi kemampuan


"cutting tools" modern. "Horsepower (HP)" dan "Spindle Speed" secara umum
empat sampai sepuluh kali lebih cepat dari mesin-mesin konvensional

"Automatic Tool Change" yang dapat menyimpan delapan sampai ratusan "cutting
tools" yang dapat berganti secara cepat dibawah kotrol program

"High Accuracy". Resolusi minimum dari kebanyakan mesin adalah 0.001 mm, dan
beberapa mesin dapat membuat komponen dengan akurasi setinggi itu, tergantung
dari proses yang dilakukan. "Ballscrew" pada prakteknya menghilangkan "backlash
(speleng)" di ulir penggerak

Akurasi dari mesin CNC tergantung dari ke-kekar-an konstruksi mesin tersebut,
perhatian dalam proses pembuatannya, dan "ballscrew" yang hampir
menghilangkan "backlash" di ulir digunakan untuk menggerakkan bagian-bagian
mesin.

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

11
6/14/2011

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

Tangan terjepit mesin dan material

Mata terkena serbuk material

Terkena setrum listrik

Telinga tuli terkena suara mesin dan gesekan material

Menghirup partikel besi / material

Terpeleset karena ada pelicin Air dan Oli

Tersandung slang air dan kable

Kaki kejatuhan material

Kebakaran

DLL

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

12
6/14/2011

Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja

terlalu longgar, buang atau rapikan bagian-bagian di cekam pada fixture ataupun pada meja mesin,

pakaian yang menjuntai pastikan pencekamannya kuat.

Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe) Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol
ataupun switch dengan memakai sarung tangan
Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan
dengan mesin yag sedang beroperasi Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.

Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari

Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool Change) barang-barang yang menghalangi.

berlangsung. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di

Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat dalam mesin yang sedang beroperasi.

mesin beroperasi Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin

Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang beroperasi.

pada saat mesin sedang beroperasi Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin

Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin pada saat mesin sedang beroperasi.

Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar

pengaman. menggunakan kain lap.

Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan
mesin, seperti cincin, gelang, kalung dan sejenisnya.
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR

* Teknik Permesinan Widarto dkk


* Google Search

Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto


Teknik Industri UNBOR

13
6/14/2011

14
MESIN BUBUT
Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang 
memproduksi bentuk silindris. Jenis yang paling tua dan yang 
paling umum adalah pembubut (lathe) yang melepas bahan 
dengan memutar benda kerja terhadap pemotong mata 
tunggal. Pembubut dapat digunakan untuk membuat kenob, 
memotong ulir atau membubut tirus.
Gambar 18.1. Sebuah pembubut mesin awal abad kedua puluh yang digerakkan oleh
Sabuk. Orang yang berdiri dalam lubang landasan sedang memeriksa diameter.
Jenis Mesin Bubut
Penggolongan dari mesin bubut:
A. Pembubut Kecepatan
# Pengerjaan Kayu
# Pemusingan logam
# Pemolesan
B. Pembubut Mesin
# Penggerak puli kerucut bertingkat
# Penggerak roda gigi tangan
# Penggerak kecepatan variabel
C.Pembubut Bangku
D. Pembubut Ruang Perkakas
E.Pembubut Kegunaan Khusus
F. Pembubut Turet
‐ Horisontal
i. Jenis ram
ii. Jenis sadel
‐ Vertikal
i. Stasiun tunggal
ii. Stasiun banyak
‐ Otomatis
G. Pembubut Otomatis
H. Mesin ulir otomatis
‐ Spindel tunggal
‐ Spindel banyak
I. Fris pengebor vertikal
Ukuran mesin bubut
Ukuran mesin bubut di nyatakan dalam diameter benda kerja
yang dapat di putar,sehingga sebuah mesin bubut 400 mm 
adlah mesin yang memiliki ruang bebes cukup di atas rel
bangku untuk mengerjakan diameter 400 
mm.tetapi,ukuran kedua diperlukan untuk menentukan
kapasitas ukuran selanjutnya dari mesin,dalam pernyataan
panjang benda kerja.

Pembubut kecepatan (speed lathe)


Pembubut kecepatan, yang paling sederhana dari segala
pembubut,terdiri atas bangku,kepala tetap,ekor tetap dan
peluncur yang dapat di setel untuk mendukung pahat.
Pembubut Mesin(Engine Lathe)
pembubut mesin mendapatkan namanya dari pembubut lama, yang 
mendapatkan dayanya dari mesin.

Pembubut bangku (bench lathe)


Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang 
dipasangkan pada bangku kerja.

Pembubut ruang perkakas (Toolroom lathe)


Pembubut mesin ruang perkakas dilengkapi dengan segala
perlengkapan yang diperlakukan untuk pekerjaan yang teliti, 
merupakan pembubut kepala beroda gigi yang digerakkan secara
tersendiri dengan kecepatan spindel yang  Jangkauannya sangat
luas. 
Dilengkapi dengan perletakanstedi pusat, roda gigi perubah
cepat, ulir pangarah, batang hantaran, perlengkapan penirus, 
pencekam, indikator, perlengkapan leher ditarik kedalam, dan
pompa untuk media pendingin

OPERASI BUBUT
Operasi pada pembubut yang beraneka ragam mencakup
pembubutan, pengeboran, pengerjaan tepi, penguliran, dan
pembubutan tirus. 

Pembubutan silindris.
Cara yang paling umum untuk menyangga benda kerja pada
pembubut adalah menopangnya diantara kedua pusatnya, seperti
dalam gambar 18.3A.
Pengerjaan tepi (facing)
Jika sebuah permukaan harus dipotong pada pembubut, maka
operasinya dikenal sebagai pengerjaan tepi. Benda kerjanya
dipegang pada plat muka atau dalam pencekam, tetapi dalam
beberapa kasus pengerjaan tepi juga dilakukan dengan benda kerja
diantara pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu
putaran, maka kereta luncur harus dikunci pada bangku untuk
mencegah gerakan aksial.
Pembubutan tirus
Adalah pembubutan dengan menggunakan suku cadang dan pahat yang 
mempunyai permukaan tirus,bervariasi dari ketirusan curam yang terdapat pada
roda payung dan ujung pusat pembubut sampai ketirusan landai yang terdapat
pada mandril pembubut.

Terdapat beberapa ketirusan dalam praktek komersial,yang umumnya adalah:


1.Tirus morse. Banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat pembubut. 
Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).
2.Tirus  brown  dan sharpe.  Terutama dalam memfris spindel mesin :  0,0417 
mm/mm (4,166)
3.  Tirus jarno dan reed.  Digunakan untuk pembubut dan perlengkapan pengurdi
kecil : 0,0500 mm/mm (5,000 % )
4.  Pena  tirus.Digunakan sebagai pengunci.  Ketirusannya adalah 0,0208 
mm/mm(2,083 %).
Ketirusan yang teliti dapat dipotong pada sebuah pembubut dalam beberapa cara :
1.Mesin kendali numeris dapat memotong kerucut. Sebagai tambahan,membuat
alur lurus yaitu suatu jennis ketirusan dan operasi jari‐jari.  
2.Perlengkapan membubut tirus pada pembubut. Seperti gambar 18.4.
3.Perletakan majemuk pada kereta luncur . Seperti dalam gambar 18.5 
4.Penguncian pusat ekor yang kelebihan, seperti gambar 18.6.                                                     
Memotong Ulir
Dimungkinkan untuk memotong segala bentuk ulir, tetapi mesin bubut biasanya dipilih
kalau hanya sedikit ulir yang harus dipotong atau kalau diinginkan bentuk khusus. 
Bentuk ulir didapatkan dengan menggerenda pahat menjadi bentuk yang sesuai
dengan menggunakan ukuran yang cocok atau plat pola. Seperti gambar 18.7. 
menunjukkan sebuah pahat yang agak diratakan untuk memotong ulir –v  60 derajat
dan ukuran yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat.
Dalam pengunci pahat untuk ulir v, terdapat dua metoda hantaran pahat. Pahat dapat
dihantarkan lurus kedalam benda kerja, dan ulir dapat dibentuk dengan mengambil
sederetan pemotongan ringan seperti gbr.18.7a
Dan dalam gbr.17.b dan d. perletakan majemuk diputar pada sudut 29 derajat,dan
menggunakan hantaran manyilang pada perletakan majemuk.

Kedudukan pada saat setengah mur harus ditutup tergantung pada jarak bagi dari ulir, 
sebagai berikut:
1.Untuk angka genap dari ulir: setiap garis pada dial
2.Untuk angka ganjil dari ulir: setiap garis yang bernomor
3.Untuk ulir termasuk setengah ulir : setiap garis yang bernomor ganjil
4.Untuk ulir termasuk seperempat ulir: kembali ketitik star semula setiap waktu
Gambar 18.7 metoda penguncian pahat untuk memotong ulir pada mesin bubut, A, 
hantaran lurus , B, hantaran pada sudut, C, menggunakan ukuran pusat untuk mengunci
pahat pengulir, D, metoda penguncian mesin bubut untuk memotong ulir‐V , E, piringan
pengulir.
MESIN BUBUT TURET
Mesin bubut turet memiliki ciri khusus yang terutama menyesuaikannya kepada
produksi. “keterampilan pekerja” dibuat di dalam mesin ini sehingga
memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi
kembali suku cadang yang identik.

Mesin bubut turet horisontal


Mesin bubut jenis ini dibuat dalam dua rancangan umum yang dikenal sebagai ram 
dan sadel, dalam penampilannya hampir sama dan kesemuanya dapat dipakai untuk
pekerjaan batang atau pencekaman. Seperti gbr.18.8 yang cara turetnya
dipasangkan dan secara khusus untuk operasi daur listrik sehinggaspindel dan
operasi kepala tetap dapat disetel sebelumnya dan dikendalikan secara otomatis
melalui daur penuh dari operasi. 
Perbedaan antara Bubut Turet dan Bubut Mesin

1.Pahat dapat dikunci secara permanen dalam turet pada urutan yang sesuai dari
penggunaannya.
2.Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti hantaran atau pelompat hantaran
sehingga masing‐masing pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan
sebelumnya.
3.Pemotongan kombinasi dapat dibuat yaitu pahat pada peluncur menyilang dapat
digunakan pada saat yang sama pada pahat dituret yang memotong.
4.Pemotongan kombinasi dapat dibuat yaitun pahat pada peluncur menyilang dapat
digunakan pada saat yang sama dengan pahat dituret yang memotong.
5.Kekuatan yang berlebihan dalam memegang benda kerja dan pahatnya dibangun
kedalam mesin untuk memungkikan pemotongan jamak dan kombinasi.
6.Mereka mungkin dipasangkan dengan berbagai perlengkapan misalnya untuk
pembubutan tirus, pemotong ulir, dan menduplikaty serta dapat dikendalikan pita.
Prinsif pahat dan perpahatan
Prinsif pahat dan perpahatan antara lain:
1.Waktu penyetelan; dapat dikurangi dengan menyiapkan semua pahat yang 
diperlukan dalam kondisinya .   
2.Waktu penanganan benda kerja ; yaitu waktu yang dipakai dalam memuatkan atau
melepaskan benda kerja yang sangat tergantung pada jenis peralatan pemegang
benda kerja yang dipakai. 
3.Waktu yang diambil untuk memberikan pahat yang berurutan kedalam kedudukan
memeotong adalah bagian dari waktu penanganan mesin. 
4.Waktu potong yang sebenarnya untuk operasi yang diberikan ; terutama
dikendalikan oleh penggunaan pahat pemotong, hantaran dan kecepatan yang 
sesuai. Seperti gbr.18.10A. Pemotongan yang dikombinasikan menunjukkan
penggunaan serentak dari pahat peluncur dan turet.   
Gambar 18.11. Penyetel turet segi enam menggambarkan urutan operasi untuk menangani
pemotongan dalam yang diperlukan pada adaptor yang ditunjukkan dalam gambar sisipan.
Dalam gbr.18.12 menunjukkan detail dari pemotongan dalam yang 
diperlukan untuk memesin adaptor. Aneka operasinya adalah :
1.Stok batang dimajukan terhadap penghenti stok kombinasi dan gurdi
awalserta diapitkan dalam leher,kemudian gurdi awal dimajukan dalam
pahat kombinasi dan ujung benda kerja diberi pusat. 
2.Lubang melalui stok padat di gurdi sepanjang yang diperlukan.  
3.Diameter ulir dibor sampai ukuran yang tepat untuk ulir yang 
dispesifikasi.batang pengebor potongan dalam sebuah pahat peluncur
digunakan.  
4.Lubang yang digurdi diluaskan sampe kesuatu ukuran dengan peluas
lubang yang didukung dalam pemegang yang mengapung. 
5.Sebuah alur untuk ruang bebas ulir dicerukkan.  
6.Ulirnya dipotong dengan sebuah tap yang dipegang dalam tap kopling dan
pemegang cetakan.   
Mesin Bubut Turet Horisontal Otomatis
Mesin bubut turet otomatis ( gbr.18.13) penampilannya mirip dengan mesin jenis
sadel standard, tetapi operasinya otomatis sepenuhnya agar seseorang operator 
dapat menangani dua mesin atau lebih. Turet segi enam dioperasikan hidrolis
dan dilengkapi dengan penggeseran melintang cepat dan penukaran otomatis
kepada hantaran yang sesuai pada setiap titik.  

Mesin bubut turet yang dikendalikan oleh pita


Mesin bubut turet dua sumbu tugas berat( gbr 18.14) dengan kendali numeris, 
yang dirancang khusus untuk produksi tugas berat. Kendalinya memberikan
penugasan otomatis dari kecepatan spindel, gerakan peluncur, hantaran, 
pengarahan turet dan dan fungsi tambahan yang lain yang dibutuhkan. Mesin
ini dapat disetel dengan cepat untuk pekerjaan suku cadang kecil ,biasanya
dengan menukar pencekam rahang, pita pengendali, dan mungkin satu atau
dua pemotong.
Mesin Bubut Turet Vertikal
Mesin bubut turet vertikal adalah sebuah mesin yang mirip fris pengebor
vertikal tetapi memiliki karakteristikpengaturan turet untuk memegang
pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan
horisontal, dengan turet yang dipasangkan diatas rel menyilang.
Mesin ini dikembangkan untuk memudahkan pemuatan, pemegangan
dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Dan 
pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.
Dalam gambar 18.15 ditunjukkan sebuah mesin bubut turet vertikal yang 
dilengkapi dengan tiga kepala pemotong : 1) kepala turet utama yang 
berputar,  2) kepala ram yang ditunjukkan di sebelah kiri dan 3) kepala
samping. 
Dalam gambar 18.16  adalah mesin bubut stasiun jamak vertikal
otomatis dirancang untuk produksi tinggi dan biasanya dilengkapi
dengan lima atau sembilan stasiun kerja dan kedudukan
pemuatan.dalam beberapa mesin disediakan dua spindel di setiap
stasiun,yang menggandakan kapasitas untuk benda kerja diameter.
Gambar 18.17 adalah :sebuah
mesin pembubut otomatis yang 
mencapai kecepatan dan
hantaran yang optimum secara
hampir dalam waktu sesaat. 
Mesin ini dapat membuat
pemotongan secara serentak
dan mempunyai ciri pembalikan
pahat cepat,yang membebaskan
benda kerja untuk
melepaskanya.tugas dari
operator meliputi pemuatan dan
penurunan ;daur otomatis yang 
dapat di setel diberikan untuk
fleksibilitas.
Gambar 18.18 menunjukkan sebuah mesin pencekam otomatis spindel
tunggal. Mesin ini menggunakan dua peluncur menyilang dan turet segi
lima diatas kepala untuk memegang pahat.semuanya dioperasikan oleh
nok yang disetelsecara permanen dan tidak harus diganti setiap waktu.
Gambar 18.19 menunnjukkan pandangan dari sebuah mesin bubut
duplikat yang di kendalikan numeris otomatis.model ini biasanya
dilenkapi dengan sistem kendali numeris titik ke titik yang memiliki
masukan dial desimal,pembacaan langsung .
Gambar 18.20  memperlihatkan sebuah mesin
ulir otomatis yang dirancang untuk benda
kerja batang berdiameter kecil.mesin ini
memilki sebuah peluncur melintang yang 
mampu membawa pahat di depan dan
belakangnya dan sebuah turet yang terpasang
dalam kedudukan vertikal pada peluncur
dengan gerakan longitudinal.dua nok cakram
yang mengendalikan peluncur menyilang
terletak langsung dibawahnya dan digerakkan
oleh poros penggerak depan.tiga buah
pembawa berbentuk cakram juga terpasang
pada poros penggerak yang sama,dan
diatasnya terpasang tungkai untuk
menghubungkan berbagai tugas pelompat
untk mengendalikan operasi
Mesin spindel banyak otomatis adalah jenis yang paling cepat dari mesin produksi untuk
pekerjaan batang. Kontruksi umum dari spindel banyak otomatis ditunjukkan dalam
gambar 18.22. Spindel yang membawa stok batang seluruhnya dipegang dan diputar
dalam rel stok.
Gambar 18.23 menunjukkan sebuah mesin rakitan spindel dan peluncur
pahat untuk mesin ulir otomatis 6 spindel.semua peluncur dioperasikan
secara tak tergantung dan digunakan dalam hubungan denagn pahat
peluncur ujung untuk jenis operasi seperti
membubut,membuatkenob,menggilas ulir,membuat celah dan memotong
putus.pahat untuk jenis operasi seperti menggurdi dan mengulir
dipasangkan pada peluncur pahat ujung
Fris pengebor vertikal
Fris pengebor vertikal mendapatkan namanya karena benda kerja
berputar pada meja horisontal yang modelnya mirip dengan fris pembuat
lama. Pahat pemotongnya adalah stasioner, kecuali untuk gerakan
hantaran,dan terpasang menyilangyang ketinggiannya dapat disetel. 
Elemen m/men mm/put Kedalaman Diameter  Kecepatan Waktu
mm mm pelepasan kumulatif
KW/cm3/m (menit)
m
Tepi kasar 110 0,76 6,35 250,2 22.540 0,45
Pembubutan 110 0,89 9,65 350 31.940 1,50
tirus kasar

Pengeboran 110 0,76 6,35/8,89 1,89 24.743 2,60


kasar
Pengaturan 120 0,25 6,35 Variabel Dimesin 7,2
profil pada
Pengeboran 180 0,38 0,76 Variabel Empat 8,4
selesai tempat
Pengerjaan 180 0,51 0,76 Variabel Dimesin 11,3
tepid an  pada
penirusan
kasar

Pengaluran 120 0,75 3,18 Variabel Empat 11,6


diameter  tempat
luar
Mesin Bubut Center

Mesin Bubut Center dipergunakan untuk membuat bentuk


silindris dari sejumlah material termasuk : besi dan plastik. 
Banyak komponen yang bekerja bersamaan dalam sebuah
mesin diproduksi dengan mesin bubut ini. Mesin bubut
dapat dioperasikan oleh seorang secara langsung (bubut
manual) atau mesin bubut CNC (Computer Numerical 
Control) yang telah diprogram untuk membuat beberapa
pekerjaan. Mesin center manual ditunjukkan pada gambar
berikut. Tipe mesin ini dikendalikan oleh operator dengan
memutar beberapa handel pada top slide dan cross slide
dalam rangka membuat produk atau part.
Contoh mesin bubut cnc
Contoh mesin frais cnc
CNC
Feed Axes
Sewaktu menjelaskan mesin CNC, ada kata yang akan sering 
didengar : “axes”.
Kata ini menjelaskan tentang arah pergerakan komponen 
mesin, pada umumnya meja kerja, spindle dan pembawa 
tool.
Di mesin konvensional, gerakan sepanjang axes dihasilkan 
dari memutar handweels atau dengan menggerakan tangkai 
penggerak. 
Tiga gerakan axes yang ditunjukan di gambar ilustrasi 
menghasilkan gerakan sebagai berikut :
X axis: Meja kerja bergerak ke kanan dan kiri
Y axis: Spindle bergerak ke dalam dan keluar
Z axis: Meja kerja bergerak ke atas dan bawah

Penjelasan :
Mesin CNC terdiri dari beberapa feed axes. Hal ini membuat 
kebutuhan pengerjaan permesinan terhadap benda kerja 
menjadi mungkin. Sebagai standard latihan, axes ini di‐
identifikasi‐kan dengan huruf X, Y dan Z.
Mesin bubut mempunyai dua feed axes, sedangkan mesin 
milling mempunyai tiga axes.
Di mesin bubut, dua feed axes X dan Z di bentuk dari 
compound slide (Fig. 1) untuk menjaga pembawa tool 
(misalnya turret) terbawa dengan aman. Dengan konfigurasi 
seperti ini memungkinkan untuk menghasilkan bentuk part 
yang diinginkan.
Mesin milling mempunyai tiga feed axes: X, Y dan Z. Dua 
diantaranya diaktifkan dengan menggerakkan meja kerja 
sementara axis yang ke tiga di gerakkan dengan gerakkan 
spindle (Fig.2). Jika mesin milling memiliki meja kerja yang 
tetap, spindle akan bekerja ke tiga axes.
Mesin Milling CNC

Pada prinsipnya, cara kerja mesin CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh
sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui
program yang disebut G-Code.
Komputer ini merupakan komponen yang sangat penting dan sangat vital
dalam sistem kontrol numerik. Komputer dapat memecahkan persamaan-persamaan
matematika dan pekerjaan yang sulit dalam waktu singkat. Selain itu sebuah komputer
dapat dengan mudah memahami bentuk dan ukuran benda kerja, fungsi kontrol dari
mesin dan operasi pengerjaannya.
Keuntungan penggunaan mesin CNC antara lain adalah :
• Kemampuan mengulang
Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi
membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
• Keserbagunaan
Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-
macam kontur sesuai dengan kebutuhan.
• Kemampuan kerja
Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan
hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.

8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling


Geram dari proses milling dapat terbentuk karena adanya
pemotongan dari alat potong yang berputar dimana sisi potongnya diatur
disekeliling alat potong tersebut. Agar sisi potong dari alat potong dapat
memotong material, maka sisi potongnya harus memiliki sudut bebas.
Pada mesin milling terdapat dua gerakan dasar yaitu gerakan pemotongan
dan gerakan pemakanan.
Gerakan pemotongan adalah gerakan melingkar dari alat potong.
Sedangkan gerakan pemakanan merupakan gerakan dalam bentuk garis
lurus. Tebal geram didapat dari gerakan pemakanan tersebut.
Gb.8.1 . Gerakan Pemakanan dan Pemotongan pada Mesin Milling

8.2. Variabel – variabel Proses Pemotongan


Pada proses pemotongan dengan menggunakan mesin milling terdapat
beberapa variabel antara lain :
 Kecepatan Potong
Kecepatan potong merupakan kecepatan gerak putar pahat, yang
dinyatakan dalam meter per menit. Kecepatan gerak pahat tergantung dari
bahan benda kerja yang akan di-milling dan bahan dari pahat potong itu
sendiri. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan variasi harga
kecepatan potong adalah : kecepatan pemakanan (feeding), kedalaman
pemakanan (depth of cut) dan kondisi mesin.

1000 Vc
n= (8.1)
π d
(Basuki, Dwi Wibowo, Pelatihan
Penggunaan Mesin Freis CNC TU-3A)

Dimana : - d = diameter pahat (mm)


- Vc = kecepatan potong (m/min)
-n = putaran spindle mesin (rpm)

 Kecepatan Pemakanan
Kecepatan pemakanan dihitung berdasarkan ketebalan geram yang
dapat dipotong oleh setiap gigi pahat, yang disebut pemakanan per gigi.
Besarnya pemakanan tiap gigi tergantung oleh beberapa faktor yaitu :
jenis material yang dipotong, jenis pahat yang digunakan, kedalaman
pemotongan dan hasil akhir yang diinginkan.
Untuk menghitung kecepatan pemakanan dapat digunakan satuan
µ m/put atau mm/menit. Dalam pemrograman dengan CNC menggunakan
kode G95 dan G94.
G94 dipakai untuk pengerjaan umum dengan satuan mm/menit.
Sedangkan G95 dipakai untuk pengerjaan pengeboran.

Sm = Sz . Z . n (8.2)
(Basuki, Dwi Wibowo, Pelatihan
Penggunaan Mesin Freis CNC TU-3A)

Dimana : - Sz = pemakanan tiap gigi (mm/gigi)


- Z = jumlah gigi potong pahat
-n = putaran spindle mesin (rpm)
- Sm = kecepatan pemakanan (mm/mnt)

 Kedalaman Pemakanan
Besarnya kedalaman pemakanan berhubungan erat dengan kecepatan
pemakanan dan juga dari diameter pahat tersebut. Semakin tinggi
kecepatan pemakanan, maka pahat yang digunakan semakin kecil
diameternya dan kedalaman pemakanan pada benda kerja menjadi kecil.
8.2.1. Gerakan Asutan (memanjang dan melintang)
Gerakan asutan pada proses milling umumnya dilakukan oleh benda kerjanya,
tetapi ada juga mesin milling yang gerakan asutannya dapat dilakukan oleh perkakas
dan benda kerja asutan disetel dengan penggerak asutan dan tidak tergantung dari
putaran sumbu pisau milling.

8.2.2. Gerakan pemakanan


Dengan penyetelan melalui spindel dengan skala bulat, pekakas dan benda kerja
dapat didekatkan satu sama lain pada kedudukan yang benar, umumnya pemakanan
dilakukan dengan mengangkat atau menaikan konsol sampai pada kedalaman potong
yang diperlukan.
8.3. Jenis – jenis perkakas potong
Untuk pembuatan roda gigi diperlukan perkakas potong yang khusus, baik dari
bentu maupun ukuran, diperlukan banyak pertimbangan dalam penentuan penggunaan
perkakas potong.
Jenis – jenis perkakas potong bentuk khusus
8.3.1. Pisau milling batang gigi

8.3.2. Pisau milling modul bentuk gigi

8.3.3. Pisau milling roda gigi rantai


8.3.4. Pisau milling bentuk

8.3.5. Pisau milling cembung

8.3.6. Pisau milling cekung


8.3.7. Pisau milling cekung seperempat lingkaran

8.4. Sistem Persumbuan


Sistem persumbuan pada mesin CNC mengikuti sistem persumbuan
umum yang telah ditetapkan ISO, yaitu sumbu Z ditempati spindel utama
sebagai dasar persumbuan, kemudian secara berurutan sumbu X pada
arah memanjang meja, dan sumbu Y pada arah gerak melintang meja.
Untuk gerakan lurus ketiga sumbu tersebut dapat bergerak
bersamaan, sedangkan untuk gerakan melingkar hanya dua sumbu yang
dapat bergerak secara bersamaan.

8.5. Position Shift Offset


Titik NOL mesin untuk mesin milling terletak pada sudut kiri atas dari
meja mesin. Titik nol pada posisi ini, pada pemakaiannya bisa digeser ke
suatu titik/ tempat yang menguntungkan. Perg Untuk melakukan
pergeseran titik referensi mesin perlu diketahui titik-titik referensi mesin
yaitu :
 Titik Nol Mesin (M)
Titik Nol Mesin adalah sistem koordinat asli.

Gb.8.2 . Titik Nol Mesin

 Titik Referensi Pemegang Pahat (N)


Dari titik inilah dinyatakan panjangnya alat potong.

Gb.8.3 . Titik Nol Referensi Pemegang Pahat

 Titik Nol Benda Kerja (W)


Titik nol benda kerja ditentukan oleh pemrograman.

Gb. 8.4 . Titik Nol Benda Kerja


8.6. Penentuan Titik Nol Benda Kerja
Untuk memindahkan titik nol ini diperlukan peralatan bantu yang
disebut : Edge Indicator. Ragum berfungsi sebagai tempat pemindahan
titik nol. Penentuan titik nol ini dilakukan dengan cara menggeser Edge
Indicator pada ragum/benda kerja sesuai dengan posisi yang dikehendaki.

Gb.8.5 Setting Titik Nol Benda Kerja dengan Edge


8.7. Pergeseran Titik Nol Pahat
Pergeseran titik nol pahat disebut juga kompensasi panjang pahat.
Titik nol pahat asli terletak pada sumbu permukaan spindel. Pergeseran
yang dimaksud disini adalah memindah titik nol asli ke ujung pahat.
Besarnya pergeseran tersebut dicatat dan dimasukkan dalam data pahat
( tool data ).
Peralatan yang digunakan untuk mengukur kompensasi panjang
pahat adalah Dial Indicator.

Gb. 8.6 . Setting Titik Nol Pahat dengan Dial Indicator


MESIN FRIS DAN
PEMOTONG FRIS

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


BAB 20

MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

Gambar 20. 2. Operasi fris sederhana.


Pemotong fris memiliki satu deretan mata potong pada kelilingnya yang
masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur putaran.
Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikan hantaran. Pada
mesin umumnya terdapat tiga kemungkinan gerakan meja yaitu :
longitudinal, menyilang dan vertikal, namun beberapa meja juga memiliki
gerakan putar.
Mesin fris adalah yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala
mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat di mesin
dengan penyelesaian dan ketelitian yang baik. Pemotongan sudut, celah,
roda gigi dan ceruk dapat dilakukan oleh mesin fris. Pahat gurdi, peluas
lubang dan bor dapat dipegang dalam
Yefri Chan,ST.MT soket
(Universitas arbor dengan melepaskan
Darma Persada
pemotong dan arbor
Jenis Dari Pemotong Fris

„ Mesin fris mampu melakukan banyak jenis pekerjaan


karena banyaknya jenis pahat yang tersedia.
Terdapat tiga desain umum dari pemotong :
1. Pemotong Arbor. Pemotong ini mempunyai lubang
dipusatnya untuk pemasangan pada bor.

2. Pemotong tangkai. Pemotong jenis mempunyai


tangkai lurus atau tirus yang menjadi satu dengan
badan pemotong. Pemotong dipegang oleh spindel.
3. Pemotong muka. Pemotong ini dibaut atau
dipegang pada ujung arbor pendek dan biasanya
dipakai untuk memfris permukaan rata.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Bahan Pemotong Fris
„ Bahan fris dibuat antara lain dari baja karbon tinggi, berbagai
baja kecepatan tinggi, atau yang berujung karbida dan lain lain.
Pemotong serba guna umumnya terbuat dari baja kecepatan
tinggi yang mempertahankan mata potong tetap tajam, keras
dan ulet pada suhu sekitar 500 sampai 600 oC, sehingga dapat
digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 ½ kali dari yang
dianjurkan untuk memotong baja karbon. Logam cor bukan besi
seperti Stelit, Cobalt atau Rexalloy dan pemotong berujung
karbida memiliki daya tahan panas lebih tinggi sehingga sesuai
untuk pemotongan berat dan kecepatan tinggi. Kecepatan
potong dari pemotong bahan cor bukan besi dan karbida
berkisar dari dua sampai lima kali daripada yang dianjurkan
untuk baja kecepatan tinggi.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Jenis Pemotong Fris
„ Pemotong yang banyak digunakan diperlihatkan pada gambar 3, yang
dikelompokkan menurut bentuk atau jenis pekerjaan yang dapat
dilakukan.
1. Pemotong fris biasa. Pemotong biasa adalah sebuah pemotong
yang berbentuk piringan yang memiliki gigi di sekelilingnya. Giginya
bisa lurus dan juga bisa heliks jika lebarnya lebih dari 15 mm.
Pemotong heliks yang lebar yang digunakan untuk beban berat
memiliki takik pada giginya untuk mematahkan serpihan dan untuk
memudahkan pengeluarannya.
2. Pemotong fris samping. Pemotong ini mempunyai gigi disamping.
Pemotong jenis ini bisa mempunyai gigi lurus, heliks atau zigzag.
3. Pemotong gergaji pembelah logam. Pemotong jenis ini sangat tipis,
biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong ini diberi pengaman dengan
menggerinda sisinya untuk menghasilkan ruang bebas bagi
pemotongan.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Jenis Pemotong Fris

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Gambar 20. 3.
Gigi Pemotong Fris
„ Pemotong fris dengan nomenklatur terlihat
pada gambar 5. Untuk pemotong kecepatan
tinggi digunakan sudut garuk radial positif
sebesar 10 sampai 15 derjat. Pemotong fris
yang dibuat untuk bahan yang lebih lunak,
misalnya aluminium, dapat diberikan garukan
yang lebih besar dengan kemampuan potong
lebih baik.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Gigi Pemotong Fris

Gambar 20. 5. Pemotong fris dengan penunjukkan nomenklatur

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Gigi Pemotong Fris
„ Untuk pemfrisan kecepatan tinggi dengan pemotong
berujung karbida, biasanya digunakan sudutr garuk
negatif (baik radial maupun aksial). Pemotong jenis
fris datar, dengan gigi di tepinya, biasanya diberi
garukan negatif sebesar 5 sampai 10 derjat kalau
harus memotong baja. Paduan dan baja karbon
menengah memerlukan garukan negatif yang lebih
besar daripada baja lunak. Perkecualian untuk
penggunaan sudut garuk negatif bagi pemotong
karbida dilakukan kalau akan memfris logam lunak
bukan besi.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Gigi Pemotong Fris
„ Sudut ruang bebas adalah sudut yang dicakup antara tepi dan
garis singgung pada pemotong dari ujung gigi. Untuk pemotong
komersial sudut ruang bebas adalah sekitar 4 sampai 5 derjat.
Pemotong yang berdiameter lebih kecil mempunyai sudut ruang
bebas yang ditingkatkan untuk menghilangkan kecendrungan
dari gigi untuk menggesek benda kerja. Sudut ruang bebas juga
ditentukan oleh bahan benda kerja. Besi cor memerlukan sudut
sebesar 4 sampai 7 derjat, sedangkan bahan lunak seperti
magnesium, aluminium dan kuningan memerlukan sudut ruang
bebas 10 sampai 12 derjat.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Pengelompokkan Dari Mesin Fris
„ Menurut desainnya mesin fris bisa dibedakan atas :

A. Jenis tiang dan lutut D. Mesin pusat pemesinan


„ 1. Fris tangan E. Jenis khusus
„ 2. Mesin fris datar 1. Mesin meja putar
„ 3. Mesin fris universal 2. Mesin fris planet
„ 4. Mesin fris vertikal 3. Mesin profil
B. Mesin jenis penyerut 4. Mesin duplikat
C. Jenis landasan tetap 5. Mesin fris pantograf
„ 1. Mesin fris simpleks
„ 2. Mesin fris dupleks
„ 3. Mesin fris tripleks.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Mesin fris universal

GambarYefri20. 6. Mesin
Chan,ST.MT frisDarma
(Universitas lututPersada
dan tiang
Mesin fris Vertikal

Gambar 20. Yefri


7. Mesin fris
Chan,ST.MT vertikal
(Universitas kepala
Darma Persada putar.
Mesin fris penyerut

Gambar 20. 8. Mesin fris jenis penyerut


Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada
Mesin fris landasan tetap

Gambar 20. 9.(Universitas


Yefri Chan,ST.MT MesinDarma fris Persada
dupleks
Mesin fris pusat pemesinan

Gambar 20. 10. Pusat pemesinan horisontal jenis landasan kendali numeris
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada
dengan tiga sumbu gerak hantaran dan magasin penyimpan 28 pahat.
.
MESIN FRIS KHUSUS

„ Mesin Fris Meja Putar


Mesin meja putar adalah penyesuaian dari
mesin fris vertikal dan diperlihatkan pada
gambar 13. Operasi mesin kontinyu dan
cepat tetapi terbatas pada pemfrisan
permukaan datar saja.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


MESIN FRIS KHUSUS

Gambar 20.13. Mesin fris meja putar.


Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada
MESIN FRIS KHUSUS

Gambar 20. 14. Penyetelan fris planet yang menunjukkan aksi pemotong
untuk pemfrisan dalam dan luar. Kiri fris luar. Kanan, fris dalam.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada
MESIN FRIS KHUSUS

„ Mesin Profil
Mesin jenis ini digunakan untuk mengukir dan
membentuk profil. Mesin profil tangan adalah
jenis yang paling sederhana yang
mempunyai pemotong putar, gerakannya
dikendalikan oleh gerakan tangan dari meja.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


MESIN FRIS KHUSUS

Gambar 20. 16.


Yefri Chan,ST.MT Mesin
(Universitas fris
Darma Copy.
Persada
MESIN FRIS KHUSUS

„ Mesin Duplikat
Pembuatan die atau cetakan besar yang digunakan
untuk spatbor, atap dan panel mobil banyak
menggunakan mesin fris duplikat. Mesin ini
memproduksi komponen dari sebuah model dengan
ukuran yang pas. Salah satu mesin jenis ini bisa
dilihat pada gambar 16. Model atau pola yang akan
ditiru biasanya dibuat dari bahan kayu keras, plaster
Paris, lilin atau bahan lain yang mudah dikerjakan.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Kecepatan Potong

„ Kecepatan potong dari suatu fris ditentukan oleh


kecepatan keliling atau permukaan dari suatu
pemotong.
„ Kecepatan potong dirumuskan :
CS=DNπ/1000
dengan :
CS = kecepatan potong, m/min
D = diameter pemotong, mm
N = putaran tiap menit

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Hantaran Potong

„ Gambar 19 memperlihatkan dua jenis cara


menghantarkan benda kerja pada mesin fris.
Gambar A dianjurkan karena setiap gigi
mengawali pemotongan dalam logam bersih
dan tidak harus menembus kerak permukaan
yang mungkin ada. Gambar B membuat
pemotongan lebih efisien, serpihan yang
dilepas lebih besar, dan kecendrungan untuk
bergetar berkurang.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Hantaran Potong

Gambar 20. 19. Metode menghantarkan benda kerja pada mesin fris. A. Pemfrisan
konvensional atau naik. B. Pemfrisan memanjat atau turun.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Kecepatan Pelepasan Logam

„ Untuk memfris tepi dan pemotong fris datar,


kecepatan pelepasan logam bisa dicari
dengan:
R = d w f = milimeter kubik per menit
dengan :
d = kedalaman pemotongan, mm
w = lebar pemotongan, mm
f = hantaran, mm/min

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada


Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
PENGERTIAN MESIN GERINDA
■ Menggerinda berarti menggosok, mengauskan
dengan gesekan atau mengasah. Dalam manufaktur,
ditunjukkan dengan pelepasan logam oleh suatu
roda amplas putar, gerakannya mirip pemotong fris.
■ Roda pemotong terdiri dari banyak butiran kecil yang
dilekatkan bersama, masing-masing berlaku sebagai
mata pemotong miniatur.
■ Gambar 23.1 perkakas gerinda
mula-mula, dengan perkakas
yang ditempatkan pada plat
pemandu (sebelah kiri) diatas
roda gerinda, dan sekarang
tidak dipakai lagi.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
Gambar 23.1. Perkakas Gerinda, sekitar tahun 1880
MENGGERINDA (GRINDING)

z Keuntungan proses Menggerinda :


1. Merupakan metode yang umum dari pemotongan bahan seperti baja
yang dikeraskan. Besarnya kelegaan tergantung pada ukuran, bentuk,
dan kecenderungan suku cadang untuk melengkung selama operasi
perlakuan panas.
2. Disebabkan banyaknya mata potong kecil pada roda, maka
menimbulkan penyelesaian yang sangat halus dan memuaskan pada
permukaan singgung dan permukaan bantalan. Kekasaran permukaan
yang dicapai adalah 0,4 sampai 2200 µm
3. Penggerindaan dapat menyelesaikan pekerjaan sampai ukuran teliti
dalam waktu singkat. Mesin gerinda perlu pengaturan roda halus,
sebab hanya jumlah kecil bahan yang dilepas, sampai ± 0,005 mm.
4. Tekanan pelepasan logam dalam proses ini kecil, sehingga
memperbolehkan untuk menggerinda benda kerja yang mudah pecah
dan benda kerja yang cenderung untuk melenting menjauhi perkakas.
Sifat ini memungkinkan memakai pencekam magnetis untuk
memegang benda kerja dalam operasi penggerindaan

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)


MEMESIN AMPLAS (ABRASIVE MACHINING)
► Memesin amplas adalah proses pelepasan stok yang bersaing
dengan metode pelepasan stok yang lain, dan bukan
merupakan operasi penyelesaian seperti penggerindaan atau
penggosokan (lapping) yang konvensional. Operasinya tidak
terbatas pada roda ikatan (bonded wheel) saja, tapi termasuk
proses amplas lapis (coated) dan proses amplas bebas.

► Amplas lapis terdiri atas butiran amplas, sandaran dan


pengikat. Misalnya butiran sebagai pahat, maka sandaran
sebagai pemegang pahat, dan pengikat sebagai alat apit pahat
ke pemegangnya, sehingga bahan sampai setebal 12,5 mm
dapat dilepaskan, dan lebih ekonomis daripada operasi lain.
► Karena mesin lebih berat, dilengkapi daya besar (sampai 200
kW), dan tambahan perbaikan pada roda amplas, maka mesin
ini sebagai metode ekonomis untuk melepaskan logam benda
tempa, cor dan berbagai bentuk
Yefri Chan,ST.MT stok
(Universitas .
Darma Persada)
MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS

► Mesin gerinda dirancang untuk menyelesaikan


suku cadang yang permukaannya silindris, datar
atau penyelesaian permukaan dalam. Jenis
permukaan yang dimesin sangat menentukan jenis
dan mesin gerinda. Sebuah mesin yang
menggerinda permukaan silinder disebut
penggerinda silinder.
► Mesin yang dirancang untuk beberapa fungsi
khusus, misalnya penggerindaan perkakas atau
memotong putus, adalah dirancang menurut jenis
operasi yang dilakukannya.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
Pengelompokan Mesin Gerinda dan Mesin Amplas :
A. Gerinda Silinder
1. Benda kerja diantara kedua pusatnya
2. Tanpa pusat
3. Tempat perkakas
4. Poros engkol dan penggunaan khusus yang lain

B. Gerinda sebelah dalam


1. Benda kerja berputar dalam pencekam
2. Benda kerja berputar dan ditahan oleh rol
3. Benda kerja stationer

C. Gerinda permukaan
1. Jenis serut (meja ulak-alik)
a. Spindle Horizontal
b.Spindel Vertikal
2. Meja Putar
a. Spindle Horizontal
b. Spindel Vertikal
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
D. Universal
1. Benda kerja silindris
2. Benda kerja bentuk ulir
3. Benda kerja bentuk roda gigi
4. Berosilasi
E. Gerinda Perkakas
F. Mesin Gerinda Spesial
1. Rangka ayun – menyobek
2. Memotong putus – menggergaji
3. Mampu jinjing – menggerinda dengan tangan
4. poros fleksibel – serba guna
5. Memrofil – membentuk keliling
G. Penyiapan Permukaan
H. Gerinda Amplas
1. Sabuk tunggal
2. Piringan
3. Butiran lepas
4. Roda penahan
5. Penggergajian kawat
I. Media Besar – besaran
1. Penggulingan tong Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
2. Getaran Persada)
GERINDA SILINDRIS
Digunakan untuk menggerinda permukaan silindris, permukaan
tirus dan berbentuk sederhana.
Diagram skematis perbedaan pokok dalam menyangga benda
kerja diantara kedua pusatnya dan gerinda tanpa pusat,
ditunjukkan pada gambar 23.2. Dalam jenis tanpa pusat, benda
kerja disangga oleh pengaturan dari perletakan benda kerja,
roda pengaturan, dan roda gerindanya sendiri. Semuanya
menggunakan roda gerinda datar dengan permukaan gerinda
sebagai diameter luar.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma


Persada)
Gambar 23.2. Metode mendukung benda kerja diantara kedua pusatnya dan jenis tanpa pusat Gerinda Silindris
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Gambar 23.3. Sebuah gerinda Silindris biasa ukuran 250 x 915 mm
Persada)
„ Ilustrasi mesin gerinda silinder jenis pusat hidrolis ditunjukkan
gambar 23.3.
„ Terdapat tiga gerakan yang di gabungkan :
1. Putaran cepat dari roda gerinda pada kecepatan menggerinda
yang sesuai, biasanya 1675 sampai 2000 m/men.
2. Putaran lambat dari benda kerja terhadap roda gerinda pada
kecepatan yang menghasilkan prestasi paling baik. Kecepatan
ini bervariasi dari 20 sampai 30 m/men dalam menggerinda
silinder baja.
3. Pergeseran horisontal dari benda kerja mundur dan maju di
sepanjang roda gerinda kalau untuk menggerinda keseluruhan
permukaan dari potongan panjang atau menggerinda celup
dengan roda yang cukup lebar untuk mencakup keseluruhan
permukaan.
■ Kedalaman pemotongan dikendalikan dengan menghantarkan roda pada
benda kerja. Pemotongan kasar sekitar 0,05 mm, tapi untuk penyelesaian
hantaran dapat dikurangi sampai 0,005 mm atau kurang.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas
Darma Persada)
Gerinda tanpa pusat digunakan untuk setiap suku cadang
silindris dari satu diameter (gambar 23.5). seperti : pena torak,
diatur sebuah hantaran magasin, dan suku cadang dapat
berjalan melintasi beberapa mesin sebelum penyelesaian,
setiap gerinda akan melepaskan stok 0,01 sampai 0,05 mm.

Kalau suku cadang tidak berdiameter seragam, misalnya


bantalan peluru(lihat gambar 23.6), digunakan gerinda tanpa
pusat dari jenis hantaran dalam (infeed). Metode operasinya
sesuai gerinda bentuk potong celup, dan panjang potongan
yang digerinda dibatasi sampai lebar roda gerinda. Suku
cadang diletakkan pada perletakan benda kerja dan
digerakkan terhadap roda gerinda dengan roda pengaturan.

Jenis ketiga dari gerinda tanpa pusat disebut hantaran ujung


(endfeed) yang telah dilengkapi untuk digunakan pada benda
kerja tirus pendek. Kedua roda dikerjakan menjadi tirus yang
tepat, dan benda kerja dihantarkan secara otomatis dari satu
sisi sampai satu penghentian tetap.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
Gerinda tempat perkakas digunakan untuk pekerjaan menggerinda kecil dan
beraneka ragam pada bangku bubut. Gerindanya dipegang pada tempat
pahat dan dihantarkan melintas benda kerja, dengan hantaran longitudinal/
perletakan majemuk. Gunanya untuk menempatkan pusat bangku bubut.
Gerinda tanpa pusat dirancang ideal, sehingga dapat menyangga dan
menghantar benda kerja dengan dua roda dan sebuah perletakan benda
kerja, (gambar 23.4). Roda besar sebagai gerindanya, yang kecil adalah
roda pengaturan atau tekanan, terbuat dari amplas ikatan karet, memiliki
karakteristik gesek untuk memutar benda kerja pada kecepatannya sendiri,
bervariasi antara 15 - 60 m/men. Kedua roda berputar dengan arah sama.
Perletakannya membantu dalam menyangga benda kerja, punya tonjolan di
kedua sisinya untuk mengarahkan perjalanan benda kerja dari dan ke roda.
Gerakan aksial benda kerja melintasi roda gerinda didapatkan dengan
memiringkan rodda sudut kecil (0 sampai 10 derajat) terhadap horisontal.
Kecepatan sesungguhnya dapat dihhittung dengan rumus :

F = л. d. N. Sin α
dimana :
F = hantaran, milimeter tiap menit
N = putaran tiap menit
d = diameter roda pengaturan, milimeter
α = sudut inklinasi dan roda pengaturan
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada) Gambar 23.4. Prinsip Gerinda tanpa pusat
Gambar 23.5. Mesin gerinda tanpa pusat

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma


Persada)
Gambar 23.6. Gerinda tanpa pusat untuk bantalan peluru
Keuntungan dari Gerinda tanpa pusat adalah :
1. Tidak diperlukan pencekaman atau pemasangan benda kerja
pada mandril atau peralatan pemegang yang lain.
2. Benda kerja disangga secara kaku, dan tidak ada getaran atau
tekukan dari benda kerja.
3. Prosesnya cepat dan terutama sesuai untuk pekerjaan
produksi. Waktu tanpa kerja dari mesin dapat diabaikan.
4. Ukuran benda kerja dapat dikendalikan dengan mudah.
5. Karena terdapat kondisi mengapung selama proses
menggerinda, maka hanya diperlukan penggerindaan stok
sedikit.
6. Dapat digunakan operator mesin yang tidak begitu tinggi
keterampilannya.
Kerugiannya adalah :
1. Benda kerja dengan dataran dan alur pasak tidak dapat
digerinda.
2. Pada benda kerja berlubang, tidak ada jaminan bahwa
diameter luar akan konsentris dengan diameter dalam.
3. Benda kerja yang memiliki beberapa
Yefri Chan,ST.MT diameter tidak dapat
(Universitas Darma
ditangani dengan mudah. Persada)
GERINDA SEBELAH DALAM
Gerinda sebelah dalam ditunjukkan secara diagramatis pada gambar 23.7.
Menurut konstruksi umumnya, terdapat beberapa jenis gerinda sebelah
dalam.
1. Roda diputar dalam posisi tetap sementara benda kerja diputar dan digeser
maju-mundur secara lambat.
2. Roda diputar sambil maju-mundur melalui sepanjang lubang. Benda kerja
diputar lambat, tetapi tidak ada gerakan selain itu.
3. Benda kerja stationer, spindel roda putar diberi gerakan eksentris, sesuai
dengan diameter yang harus digerinda. Jenis gerinda ini sering disebut
jenis planet, digunakan untuk benda kerja yang sulit diputar.
4. Jenis lain, yang mengandung prinsip dari gerinda tanpa pusat, benda kerja
diputar pada diameter luar oleh rol yang digerakkan sehingga
memungkinkan untuk menggerinda lubang yang benar-benar konsentris
dengan diameter luar.

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma


Persada)
Gambar 23.7. Menepatkan ukuran dengan gerinda sebelah dalam
► Sketsa diagramatis gerinda sebelah
dalam tanpa pusat (gambar 23.8).
Digunakan tiga rol untuk menyangga
dan menggerakkan benda kerja, yaitu
rol pengaturan, rol penyangga, dan
rol tekanan. Gerinda ini dapat diatur
untuk pemuatan dan penurunan
muatan secara otomatis dengan
mengayunkan rol tekanan ke luar
dari jalurnya pada akhir daur.
Keuntungannya : mencakup
peniadaan pemegang tetap dari Gambar 23.8. Gerinda sebelah dalam tanpa pusat
benda kerja dan kemampuan
menggerinda lubang lurus/ tirus.

• Karena diameter rodanya kecil, maka kecepatannya lebih tinggi daripada


gerinda silindris mencapai 1800 m/men. Umumnya dilakukan secara kering,
prakteknya pada pekerjaan produksi dalam menggerinda baja secara
basah, sedang untuk perunggu, kuningan dan besi cor secara kering.
Kelegaannya ± 0,25mm.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
GERINDA PERMUKAAN
„ Penggerindaan datar atau
rata. Dua jenis umum mesin
ini yaitu jenis serut dengan
meja ulak-alik dan yang
memiliki meja kerja putar.
Setiap jenis mesin punya
kemungkinan pemilikan
spindel roda gerinda dalam
kedudukan horisontal atau
vertikal. Empat konstruksi
ditunjukkan secara digramatis
dalam gambar 23.9. Gambar 23.9. Jenis mesin gerinda permukaan

■ Sebuah diagram garis, (Gambar 23.10). Yang dilengkapi kendali hidrolis


dari gerakan meja dan hantaran menyilang roda. Digunakan roda lurus
atau berceruk (jenis 1,5 atau 7 dalam gambar 23.22) yang menggerinda
pada permukaan luar atau keliling. Mesin ini sesuai untuk memperbaiki
cetakan, menggerinda alur mesin perkakas, dan permukaan panjang lain.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
■ Jenis konstruksi lain untuk gerinda meja ulak-alik adalah
desain spindel vertikal, penggerindaanya di lakukan dengan
roda segmen / bentuk cincin. digunakan untuk menggerinda
permukaan roda gigi, cincin dorong (thrust washers),
permukaan kepala silinder, dan berbagai suku cadang lain
yang perlu permukaan datar.
„ Sebuah gerinda permukaan putar vertikal berdaya besar,
disusun untuk menggerinda bagian yang besar (gambar
23.11), dilengkapi motor berdaya tinggi, dapat melepaskan
logam sampai 270 kg tiap jam, untuk kecepatan pelepasan
logam dan ketelitian. Selama menggerinda, spindel mesin
dapat dimiringkan untuk mengurangi luas roda yang
bersinggungan dengan benda kerja, sehingga menghasilkan
penetrasi lebih dalam, pemanasan lebih kecil.
„ Dalam penyelesaian, spindel dikembalikan ke kedudukan
tegak lurus yang menghadap permukaan roda rata pada
benda kerja, ketelitiannyamencapai 0,01 mm melebihi
diameter penuh. Yefri Chan,ST.MT (Universitas
Darma Persada)
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
GERINDA PAHAT DAN PEMOTONG
„ Menggerinda dengan tangan (off hand grinding),
digunakan gerinda jenis bangku / tumpuan. Pahatnya
dipegang tangan, digerakkan menyilang muka secara
kontinyu untuk mencegah penggerindaan berlebihan
pada satu titik. Digunakan pada pahat mata tunggal
dan tergantung pada ketrampilan operator.
„ Untuk mengasah berbagai pemotong, digunakan
gerinda jenis Universal. yang dilengkapi kepala
universal, catok, kepala tetap dan ekor tetap, serta
berbagai perlengkapan lain untuk memegang /
pemotong. Dapat juga menggerinda silindris, tirus,
sebelah dalam dan permukaan. Ketelitian sangat
penting, terutama menggerinda pemotong pahat
bentuk khusus. (Gambar 23.12)
„ Sebuah gerinda Jig yang punya pilihan kecepatan dari
6700 sampai 175000 put/men, digunakan untuk
prototip, ruang perkakas, atau pekerjaan produksi, dan
dapat dicapai ketelitian sebesar ± 0,003 mm. (gambar
23.13). Mesin ini tersedia kendali numeris dari meja
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
dan sadel, cocok untuk tugas Persada) produksi.
Gambar 23.13. Gerinda jig presisi untuk ruang
perkakas dan pekerjaan produksi

Gambar 23.14. Mesin asah yang dilangkahkan dengan tangan


untuk diameter dalam.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
PENYELESAIAN PERMUKAAN
Mengasah (Honing), adalah proses mengampelas kecepatan
rendah. Panas dan tekanan dapat diperkecil, sehingga
menghasilkan ukuran sempurna dan pengendalian metalurgis
yang sangat baik. Pemotongan diperoleh dari tongkat
amplas(oksida aluminium dan karbida silikon) yang dipasang
pada mandril logam.Sebuah mesin untuk mengasah diameter
1,6 - 115 mm(gambar 23.14).
Untuk lubang kecil,digunakan sepotong mandril berpenampang
melintang bentuk U, terdapat dua sepatu integral dan sebuah
batu pengasah sempit yang memberikan persinggungan tiga
garis (berjarak tidak rata) dengan daur benda kerja. Batu
amplas dipasang pada pemegang yang digerakkan baji, benda
kerja di gerakkan ulak-alik lambat, sementara mandril berputar,
sehingga menghasilkan lubang lurus dan bulat.
Suku cadang yang diasah hanya 0,03 mm atau kurang, tapi
ketidak telitian tertentu dapat diperbaiki sampai 0,50 mm. Media
pendingin penting untuk membilas serpihan kecil dan
memelihara suhu seragam. Biasanya digunakan minyak dasar
mineral tersulfirisasi / lemak binatang dicampur kerosin.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Kesalahan produksi yang dapat diperbaiki (gambar 23.15)
Persada)
Gambar 23. 15. Kesalahan umum dalam produksi
dari lubang
yang dapat diperbaiki dengan
mengasah
Gambar 23.16. Mesin penggosok tinggi,
meja putar
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
„ Menggosok (lapping). kegunaannya untuk menghasilkan permukaan
yang benar secara geometris, memperbaiki sedikit cacat permukaan,
memperbaiki ketepatan dimensional atau memberikan pasan sangat
rapat antara dua permukaan singgung, tapi kurang ekonomis.
Penggosokan digunakan pada permukaan rata, silindris, bola atau
berbentuk khusus.
„ Operasinya adalah menyinggungkan permukaan benda kerja dengan
suatu penggosok (lap), keduanya saling bergerak dengan cara
sedemikian sehingga secara konstan selalu dilakukan persinggungan
baru. Amplas lepas yang dibawa pembawa seperti minyak, gemuk / air
„ Untuk penggosokan mesin terbuat dari besi kelabu butiran rapat. Bahan
dari baja, tembaga, timbel dan kayu digunakan bila besi cor tidak sesuai.
Dengan bahan lebih lunak, butiran amplas (karbida boron, karbida
silikon, oksida aluminium dalam saringan halus/ tepung) menjadi
terbenam dalam penggososk dan menyebabkan keausan paling besar di
permukaan keras.
„ Ketelitian komersial dapat dipertahankan hingga 0,00060 mm. Produk
yang diselesaikan meliputi : alat ukur, pena torak, katup, roda gigi,
bantalan rol, cincin telan dan suku cadang optis.

„ Penyelesaian super, merupakan proses perbaikan permukaan yang


melepaskan logam pecah-pecah yang tidak dikehendaki, sehingga
meninggalkan dasar dari logam kristalin padat.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas
Darma Persada)
z Prosesnya agak mirip dengan mengasah, karena keduanya
menggunakan batu amplas, tapi berbeda jenis gerakan yang
diberikan pada batunya. mudah dilepaskan oleh kontak geser,
tapi menyebabkan keausan berlebihan, kenaikan kelonggaran,
operasi bising, dan kesulitan pelumasan.
z Penyelesaian super silindris (gambar 23.17), sebuah batu
amplas bentuk ikatan lebar sekitar dua pertiga dari diameter
benda kerja dan panjang sama, dioperasikan pada kecepatan
dan tekanan rendah.Gerakan pada batu adalah osilasi dengan
amplitudo 1,6 sampai 6,4 mm sekitar 8 Hz. Bila benda kerja
lebih panjang, perlu tambahan gerak longitudinal dari batu.
Benda kerja diputar 15 m/men dan selama operasi dibanjiri
minyak ringan yang menghanyutkan butiran kecil yang
teramplas permukaan oleh langkah berosilasi pendek. Gerak
batu mirip gerak menyikat dan melepas semua logam
kelebihan dan pecah-pecah pada permukaaan dengan tekanan
amplas rendah sebesar 21 sampai 275 kPa.
z Penyelesaian permukaan datar(gambar 23.17). Digunakan batu
amplas berbentuk mangkok yang berputar, benda kerja
diletakkan pada meja bulat yang dibawa spindel putar.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
Gambar 23.17. Gerak antara batu amplas dengan benda kerja.
A. Penyeelsaian-super silindris
B. Penyelesaian - super datar

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma


Persada)
GERINDA SABUK AMPLAS
Digunakan untuk pelepasan stok dan persiapan permukaan.
Dinamai juga Gerinda Energi Tinggi. Metodenya dilakukan dengan
menggunakan sabuk amplas yang ditegangkan diatas puli pada
kecepatan antara 75 - 1800 m/men (Gambar 23.18).
Medan penggunaan utamanya mencakup penyiapan permukaan
datar, pemipaan dan ekstrusi, serta penyelesaian dari benda yang
sebagian dicor, ditempa dan distempel. Kedalaman pemotongan
sampai 0,4 mm, lebih ekonomis.
Mejanya dari jenis putar / geser. Kalau putar, maka sabuknya di
celupkan kedalam benda kerja (seperti gambar 23.19). Sabuk
berputar memusatkan gaya dari motor penggerak 112 kW ke dalam
persinggungan garis sempit benda kerja. Sebab suku cadang
berosilasi dan berputar, maka seluruh permukaan terliput semua.
Satu sabuk amplas 600 mm atau lebih lebar dapat menghasilkan
pelepasan stok dengan kecepatan 500 cm³/men pada besi cor.
Kedalaman pelepasan dari 2,5 sampai 6,35 mm.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
Gambar 23.18. Mesin gerinda sabuk,
kepala ganda

Gambar 23.19. Mesin sabuk


Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma amplas
Persada)
PENYELESAIAN MEDIA BESAR-BESARAN
• Penyelesaian tong (penggulingan) adalah metode terkendali
dari pemrosesan suku cadang untuk melepaskan beram, kerak,
kilap (flash) dan oksida seperti juga untuk memperbaiki
penyelesaian permukaan. Digunakan secara luas sebagai
operasi penyelesaian untuk suku cadang banyak, untuk
mendapatkan keseragaman penyelesaian permukaan yang
tidak mungkin dicapai dengan penyelesaian tangan.
• Suku cadang yang akan diselesaikan ditempatkan dalam tong
putar atau unit bergetar seperti gambar 23.20, dengan suatu
media amplas, air atau minyak dan biasanya beberapa
campuran kimia untuk membantu operasinya.

Gambar 23.20. Dua metoda penyelesaian Tong.


Yefri Chan,ST.MT (Universitas
A. Gerak peluncuran
Darma Persada)penyelesaian
B. Pemesinan
• Mesin untuk penggulingan dapat berbentuk tabung, memproses suku
cadang secara batch. Suku cadang memasuki talang konveyor dari mesin
penyelesaian getaran dan mungkin bergerak sepanjang penerjun osilasi
terbuka menuju saringan pemisah yang menjatuhkan media amplas. Sistem
ini dapat diintegrasikan dengan peralatan penanganan otomatis.
Penyelesaian media besar-besaran dapat kontinyu seperti gambar 23.21.

Gambar 23.21. Mesin hantaran -lewat


Yefri getaran(Universitas
Chan,ST.MT dengan pemisah suku cadang/media yang
berosilasi dan konveyor
Darmapengembalian
Persada) media, kapasitas 0,5 m³
OPERASI PENYELESAIAN LAINNYA
„ Penyikatan kawat, sikat berputar dengan bulu kawat
digunakan untuk membersihkan benda cor, untuk melepaskan
goresan, kerak, tepi tajam, dan ketidaksempurnaan
permmukaan yang lain.
„ Memoles, roda/ sabuk kain dilapisi butiran amplas digunakan
untuk operasi memoles. Meski tidak dianggap sebagai proses
pelepasan logam presisi, tapi sedikit logam dilepaskan untuk
menghapuskan goresan.
„ Roda poles dibuat dari piringan kain, kanvas, kulit, vila atau
bahan serupa yang direkatkan atau dijahit untuk menghasilkan
lebar muka yang dibutuhkan, dan sering diperkuat dengan plat
sisi logam
„ Mengelap (buffing). Adalah operasi akhir untuk memperbaiki
pemolesan logam dan untuk menghasilkan pengkilapan
maksimum. Rodanya mirip dengan yang digunakan sebagai roda
poles dan biasanya terbuat dari kapas, kain sisal, flanel, linen
atau kulit kambing. Roda ini dimuat dengan amplas halus seperti
: rouge, tripoli, atau silika pecahan. Operasi ini sebelum
Yefri Chan,ST.MT (Universitas
menyepuh (plating). Darma Persada)
AMPLAS

Amplas untuk menggerinda, mengasah, menggosok dan menyelesaikan –


super diikatkan kepada perkakas yang sesuai untuk proses yang spesifik.
Amplas merupakan bahan keras yang diproses untuk memotong atau
mengauskan bahan yang lebih lunak.
Pengelompokan singkat dari bahan ini yang umum yang digunakan untuk
roda dan bentuk khusus adalah :
A. Alamiah
1. Batu pasir atau kuarsa padat
2. Amril 50 sampai 60 % Al2O3 kristalin plus oksida besi.
3. Corundum, 75 sampai 90 % Al2O3 kristalin plus oksidasi besi.
4. Intan
5. Batu amplas (Garnet)
B. Buatan
1. Karbida silikon, SiC
2. Oksida aluminium, Al2O3
3. Karbida boron, B4C
4. Oksida Zirkon, ZrO2 Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
Roda batu pasir digunakan pada beberapa batu yang
dioperasikan tangan.
Corundum dan amril terbuat dari oksida aluminium kristalin
dikombinasikan dengan oksida besi dan campuran lain,
seperti batu pasir, mineral ini kurang seragam ikatannya dan
tidak sesuai untuk pekerjaan produksi.
Roda intan, terbuat dari ikatan resmoid, berguna untuk
mengasah perkakas karbida-disemen. Bahan ini ekonomis
sebab kemampuan potong cepat, keausan lambat dan aksi
pemotongan bebas, dan panas timbul sangat kecil.
Karbida silikon ditemukan untuk membuat batu berharga
dalam tungku listrik. Kekerasannya menurut skala Mohs,
yaitu sedikit diatas 9,5 mendekati kekerasan intan. Bahan
mentahnya: pasir silika, ampas minyak tanah (petroleum
coke), serbuk gergaji dan garam.
Pengembangan oksida aluminium timbul setelah ditemukan
karbida silikon. Bahan mentahnya mineral bauksit mirip
lumpur, sumber utama aluminium
Yefri Chan,ST.MT . Darma
(Universitas
Persada)
PEMBUATAN RODA GERINDA
„ Proses pembuatannya sama untuk semua roda
amplas buatan. Prosedurnya sebagai berikut:

1. Bahan dikecilkan ukurannya dengan memutarnya melalui


pemecah rol dan rahang. Diantara operasi pemecahan, maka
bahan yang halus dilepaskan dengan melewatkannya diatas
saringan.
2. Seluruh bahan dilewatkan pemisah magnetis untuk
mengeluarkan campuran besi.
3. Proses pencucian yang mengeluarkan semua debu dan bahan
asing.
4. Butirannya diberi tingkatan dengan melewatkannya diatas
berbagai saringan getar. Standard saringan anyaman 30 punya
30 anyaman (mesh) tiap inci linier atau 900 lubang tiap inci
persegi(lubang saringan nominal 0,590 mm).
5. Butiran dicampur dengan bahan pengikat, dicetak/ dipotong
sampai bentuk yang sesuai, dan dipanaskan. Prosedur
pemanasan/ pembakaran sangat bervariasi, menurut jenis
pengikat yang digunakan.
6. Roda diberi selongsong , Chan,ST.MT
Yefri ditepatkan , diuji
(Universitas Darma , dan diperiksa akhir.
Persada)
PROSES PENGIKATAN (BONDING)
1. Proses Pengkacaan (Vitrified). Bahan amplas dicampur dengan ramuan
mirip lumpur diubah menjadi bahan seperti gelas dengan pembakaran pada
suhu tinggi, biasanya digunakan proses kempa kering.
Roda yang dikacakan adalah berpori, kuat dan tidak terpengaruh oleh
air, asam, minyak dan kondisi cuaca atau suhu.Kecepatan yang dianjurkan
bervariasi dari 450 m/men kalau menggerinda jenis bahan seperti titanium,
sampai kecepatan aman maksimum sebesar 3600 m/men untuk roda
gerinda diperkuat, standart maksimumnya 2000 m/men.
2. Proses Silikat. Prosesnya silikat natrium dicampur dengan butiran amplas
dan campuran ini didapatkan dalam cetakan logam. Setelah mengering
beberapa jam, roda dipanggang pada 260° C dari 1 sampai 3 hari.
Roda ini bekerja dengan lebih lunak dan cepat aus, cocok untuk
perkakas yang suhunya tetap minimum. Dianjurkan untuk roda yang sangat
besar, sebab kecil kecenderungannya untuk retak atau melengkung dalam
pemanggangan.
3. Proses Lak (Shellac). Butiran amplas pertama kali dilapis lak dengan
mencampurkannya dalam pengaduk yang dipanasi uap. Lalu bahan
diletakkan dalam cetakan baja yang dipanaskan dan dirol atau ditekan, dan
dipanggang beberapa jam pada suhu 150 C. Pengikat ini sesuai untuk roda
tipis, sebab sangat kuat dan agak elastis.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
4. Proses Karet. Karet murni dengan belerang sebagai
bahan vulkanisasi dicampur dengan amplas dengan
menjalankan bahan dari rol pengaduk yang dipanaskan.
Roda yang tipis dapat dibuat, sebab elastisitas dari
bahan. Roda pengikat ini digunakan untuk pemotongan
kecepatan tinggi (2750 sampai 5000 m/men), karena
menghasilkan pelepasan stock. Roda ini digunakan
sebagai roda penyobek pada pabrik pengecoran dan
juga sebagai roda pemotong- putus.
5. Proses Bakelit atau resinoid. Butiran amplas dicampur
dengan tepung resin sintetis termosetting dan cairan
pelarut, kemudian dicetak dan dipanggang. Pengikat ini
sangat keras dan kuat, roda ini dapat dioperasikan pada
kecepatan sekitar 2895 sampai 5000 m/men.
Pemakaiannya untuk gerinda serba guna dan dalam
pabrik pengecoran dan bengkel bilet untuk keperluan
penyobekan, sebab kemampuannya untuk melepaskan
logam dengan cepat.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
PEMILIHAN RODA GERINDA

z Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memesan roda


gerinda adalah :
1. Ukuran dan bentuk roda. Bentuk standart yang tersedia
seperti gambar 23.22, masing-masing jenis memiliki nomor.
Roda gerinda jenis roda lurus telah distandarisasi menurut
muka roda seperti gambar 23.23.
2. Jenis amplas. Keputusan menggunakan karbida silikon /
oksida aluminium tergantung sifat fisis dari bahan yang akan
digerinda. Roda karbida silikon dianjurkan untuk bahan yang
kekuatan tariknya rendah, misal besi cor, kuningan, batu,
karet, kulit dan karbida disemen. Roda oksida aluminium
paling baik digunakan bahan yang kekuatan tariknya tinggi,
misal: baja dikeraskan, baja kekuatan kecepatan tinggi, baja
paduan, dan besi mampu tempa.
3. Ukuran butiran amplas. Roda kasar digunakan untuk
pelepasan bahan secara cepat, bahan lunak. Roda butiran
halus digunakan kalau penyelesaiannya penting, untuk bahan
keras dan rapuh. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
4. Tingkatan atau kekuatan pengikat (bond). tergantung
pada jenis dan kekerasan dari bahan pengikat. Roda keras
adalah pengikatnya sangat kuat dan mampu memegang
butiran amplas terhadap gaya yang cenderung untuk
melepaskannya, digunakan untuk bahan lunak. Roda lunak
adalah hanya kecil gaya yang diperlukan melepas butiran,
digunakan untuk bahan keras.
5. Struktur atau jarak butiran. Struktur menunjukkan
banyaknnya mata potong tiap satuan luas dari muka roda
seperti banyak dan ukuran jarak celah antara butiran. Bahan
lunak , ulet memerlukan jarak lebar. Penyelesaian halus
memerlukan jarak yang rapat dari butiran amplas.
6. Jenis bahan pengikat. Pengikat yang dikacakan adalah
paling sering digunakan, tapi kalau diperlukan roda ti[is atau
kecepatan operasi tinggi atau penyelesaian tinggi, maka
pengikat lain akan lebih menguntungkan. Sistem standard
penandaan roda gerinda, yang diakui National Standard
Institute seperti tabel berikut :
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
Gambar 23.22. Bentuk roda gerinda
Standard

Tabel Sistem Penandaan gerinda


Standard

Gambar 23.23. Muka roda gerinda


Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada)
Standard
AMPLAS YANG DILAPIS
Butiran amplas dilem pada kertas/ sandaran fleksibel lain. (gambar 23.24).
Jenis paling umum adalah “kertas amplas”, produknya kuarsa batu api yang
ditambang dalam bungkalan besar lalu dihancurkan dan disaring.
Amplas alamiah lain yang penting adalah mineral merah, batu amplas
(garnet). Salah satunya Almandit adalah paling baik untuk pelapisan amplas,
batu ini lebih keras dan lebih tajam daripada batu api, kalau dipecah, akan
pecah menjadi kristal dengan banyak mata potong.
Amplas alamiah lain adalah amril (emeril) dan korundum. Dua jenis amplas
buatan yang pemakaiannya luas adalah karbida silikon dan oksida
aluminium. Gambar 23.25 adalah sebuah fotomikrograf dari tiga butir amplas
alamiah dibanding pasir luar biasa, yang menunjukkan perbedaan dalam
bentuk dan struktur.

Gambar 23.24. Berbagai jenis amplasYefri


yang Gambar
Chan,ST.MT (Universitas 23.25. Fotomikrograf dari butiran amplas
Darma
dilapis,untuk pengerjaan logam Persada) alamiah
Lima jenis sandaran yang digunakan adalah kertas, kain,
serat, kain-kertas, dan serat kain. Setiap sandaran punya
karakteristik tertentu.
Fase penting pembuatan amplas dilapis adalah penempelan
butiran amplas pada bahan sandaran.
Untuk pelayanan berat dianjurkan pelapisan rapat, yaitu
butiran sepenuhnya menutup permukaan sandaran. Kalau
ingin lebih lentur, dengan tidak ada kecenderungan butiran
terbebani atau terkuak, digunakan pelapisan terbuka.
Metode pelapisan terkenal adalah
pelapisan listrik (gambar 23.26).
Bahan amplas melewati sabuk
konveyor kedalam medan elektrostatik
yang kuat. Butiran masuk medan,
pertama kali diujung, menyebarkan
diri dengan arah aliran gaya listrik,
lalu tertarik ke sandaran yang ditutup
lem yang berjalan dalam arah sama
dengan sabuk lain. Butiran amplas
akan tertanam diujung dalam jarak
butiran sama pada sandarannya . Gambar
Yefri Chan,ST.MT (Universitas
23.26.Darma
Metode pelapisan listrik untuk menempelkan butiran
Persada) amplas pada sandaran yang dilapis lem.
lem.
AMPLAS MEDIA BESAR-BESARAN
• Faktor terpenting penyelesaian tong adalah pemilihan
amplasnya. Oksida aluminium buatan dan media karbida
silikon, dalam berbagai ukuran dan bentuk, terbukti
memuaskan karena kemampuan potongnya.
• pemrosesan suku cadang plastik, menggunakan tong
bergaris karet. Penyelesaiannya, suku cadang dibekukan
dengan cepat oleh penambahan refrigent CO2 sehingga
lapisan kilapnyna pecah dengan cepat.
• Ukuran bungkalan guling bervariasi dari 2,4
- 50 mm, (gambar 23.27). Bentuknya
dikelompokkan sebagai sembarang /
prabentuk, berupa segitiga, batang/ sferis.
Batang sembarang dipilih kalau geometri
dari suku cadang mencegah bungkalan
untuk tersangkut, kalau aksi penggulingan
memberi keawetan amplas Yefri Chan,ST.MT (Universitas
Gambar 23.27. Berbagai ukiran dan bentuk bungkalan
Darma Persada) guling dengan dasarkeramik
For Your Kind Attention

Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma


Persada)
Presentasi Proses Produksi 2

MESIN PENGGURDI DAN


PENGEBOR

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
MESIN PENGGURDIAN
y Mesin Penggurdian adalah membuat lobang
dalam sebuah obyek dengan menekankan
sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal
yang sama dapat dicapai dengan
memegang penggurdi stasioner dan
memutar benda kerja.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
MESIN PENGEBORAN
y Mesin Pengeboran adalah memperbesar
lubang yang telah digurdi atau diberi inti.
Pada prinsipnya merupakan suatu operasi
penepatan sebuah lubang yang telah
digurdi sebelumnya dengan pahat jenis
mesin bubut mata tunggal.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Meluaskan Lubang (Reaming)
y Meluaskan lubang (Reaming) adalah
memperbesar lubang yang telah dimesin
sampai ke ukuran yang sesuai dengan
penyelesaian halus. Peluas lubang adalah
sebuah pahat teliti dan tidak dirancang
untuk membuang logam banyak.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
GURDI
y Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya
berputar dan memiliki satu atau beberapa tepi potong
dan galur yang berhubungan kontinyu di sepanjang
badan gurdi. Galur bisa berupa lurus atau heliks,
disediakan untuk memungkinkan lewatnya serpihan dan
fluida pemotongan.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Penggurdi Puntir (Twist Drill)

y Penggurdi puntir adalah jenis yang banyak


dipakai, dimana memiliki dua galur dan
dua tepi potong. Penggurdi jenis ini
dperlihatkan pada gambar 2. dengan
berbagai sebutan yang diberikan. beberapa
jenis penggurdi bervariasi dalam jumlah
dan sudut galurnya, ditunjukkan pada
gambar 3. Penggurdi beralur tunggal
digunakan untuk pelubangan mula dan
untuk penggurdian lubang dalam.
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Penggurdi dua galur

y Penggurdi dua galur adalah jenis konvensional


yang dipakai untuk pelubangan mula dan
menggurdi lubang. Untuk penggurdian produksi,
penggurdi dilengkapi dengan saluran oli didalam
atau diluar. Penggurdi begralur tiga atau empat
pada prinsipnya dipakai untuk memperbesar
lubang yang telah dibuat sebelumnya.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Penggurdi Pistol (Gun Drill)
y Ada dua jenis penggurdi pistol bergalur lurus yang digunakan
untuk penggurdian lubang dalam seperti ditunjukkan gambar 4.
Yang satu disebut penggurdi trepan, dimana tidak memiliki
pusat mati dan meninggalkan inti pejal dari logam. Dengan
gerakan maju gurdi, maka inti bekerja sebagai pemandu pusat
di titik pemotongan. Ini mencegah pelarian penggurdi ke satu
sisi, dan ketelitian lubang mudah dipertahankan.
y Jenis yang lain adalah penggurdi pistol pemotong pusat (jenis
konvensional), digunakan untuk penggurdian lubang yang
sangat dalam, misalnya menggurdi lubang buntu yang tidak
dapat menggunakan penggurdi jenis inti. Kesemua jenis gurdi
ini menggunakan ujung karbida seperti pada gambar.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
y Penggurdi pistol beroperasi pada hantaran yang jauh lebih
kecil daripada penggurdi puntir konvensional, tetapi kecepatan
potongnya lebih tinggi. Minyak bertekanan sangat tinggi
diberikan ke ujung pengerek melalui lubang di pemotongnya.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Penggurdi Khusus
y Untuk menggurdi lubang besar dalam pipa atau logam lembaran,
gurdi puntir tidak sesuai karena gurdi cendrung akan terbenam ke
dalam benda kerja atau lubangnya terlalu besar untuk gurdi biasa.
Lubang besar tersebut dipotong dengan pemotong lubang seperti
gambar 5.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
y Pemotong jenis gergaji diperoleh dalam jangkauan ukuran
yang luas. Untuk lubang yang sangat besar pada logam
tipis digunakan fris kecil (fly cutter). Pemotong terdiri
pemegang pahat horisontal yang dapat disetel untuk
menampung perkisaran diameter yang luas. Kedua
pemotong akan memotong pada lintasan yang sama,
tetapi yang satu disetel agak lebih rendah dari yang lain.
y Penggurdi sekop seperti gambar 6 adalah metode lain
untuk membuat lubang dengan diameter besar, berkisar
antara 35 sampai 380 mm. Bahan yang dipakai pada
penggurdi sekop adalah baja kecepatan tinggiatau bahan
lain yang terbuat dari baja karbon menengah sampai
tinggi dan berujung karbida.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Prestasi Penggurdi
y Prestasi Penggurdi tidak lepas dari bahan penggurdi itu sendiri.
Bahan baja kecepatan tinggi dapat memberikan kecepatan
pemotongan sekitar dua kali dari bahan baja karbon. Untuk
bahan keras dan abrasiv seperti besi cor, penggurdi diberi
ujung karbida wolfram akan memberikan hasil penggurdian
yang memuaskan. Baja kecepatan super tinggi berbantalan
kobalt, kandungan karbon tinggi, mampu menggurdi baja
dengan kekerasan Rockwell C68, seperti baja anti karat dan
paduan untuk pesawat ruang angkasa. Beberapa penggurdi
diberi perlakuan permukaan selubung keras dan tipis, atau
dilapis khrom untuk memberikan permukaan yang tahan aus.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
MESIN SERUT
y Mesin serut adalah mesin perkakas yang
dirancang untuk melepaskan logam dengan
menggerakkan meja kerja dalam garis lurus
terhadap pahat mata tunggal. Mesin serut
sesuai untuk benda kerja yang jauh.
y lebih besar. Benda yang dipotong, yang
terutama permukaannya datar, bisa
horisontal, vertikal atau bersudut. Mesin
serut tidak lagi penting bagi pekerjaan
produksi karena permukaan datar pada
umumnya sekarang dimesin dengan mesin
fris, peluas lubang atau pengamplas.
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Sudut Mata
y Sudut mata harus pas dengan bahan yang digurdi.
Sudut mata yang biasa untuk penggurdi komersial
pada umumnya adalah 118 derjat yang bagus
digunakan untuk baja lunak, kuningan dan bahan pada
umumnya. Untuk logam yang lebih keras, maka sudut
mata yang lebih besar akan memberikan prestasi lebih
baik.
y Gambar 9 ditunjukkan dua penggurdi dengan sudut
mata 140 derjat dan 80 derjat. Ketebalan dan lebar
serpihan yang diperoleh dari penggurdian ditandai
dengan huruf T dan W. Tebal T1 untuk yang bersudut
mata 140 derjat adalah lebih tebal dari tebal T2 pada
sudutmata 80 derjat.Dalam menggurdi logam yang
keras dan sulit dimesin, serpihan yang tebal
memungkinkan sejumlah penghematan daya.
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
y Terlihat juga bahwa lebar W1 untuk sudut mata 140 derjat
adalah kurang daripada W2 untuk sudut mata yang lebih kecil.
W yang lebih lebar memiliki sisi pemotongan lebih lebar,
berguna dalam menggurdi bahan yang menimbulkan keausan
pengikisan. Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Sudut Heliks

y Prestasi gurdi dipengaruhi oleh sudut heliks dari galurnya.


Sudut ini bisa bervariasi dari 0 sampai 45 derjat, standar yang
umum untuk baja dan bahan lainnya biasanya sekitar 30 derjat.
Makin kecil sudut ini maka makin besar puntiran yang
diperlukan untuk mengoperasikan pada kecepatan yang sama.
Sudut untuk menggurdi tembaga, magnesium dan plastik lunak
sekitar 35 - 45 derjat, paduan tembaga 20 - 25 derjat, plastik
keras 17 derjat, dan baja lunak sampai menengah 25 - 32
derjat.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Mata Gurdi

y Pada gurdi terdapat tepi pahat pada ujung web yang


menghubungkan kedua pemotong seperti gambar 2. Tepi
pahat ini tidak memotong secara efisien karena penggaruk
negatif besar yang tidak hanya di titik pusat tetapi juga
disepanjang tepi pahat. Untuk memperbaiki efisiensi
penggurdian dan mengurangi desakan, maka dibuatlah suatu
mata penggurdi memusat sendiri yang memiliki tepi spiral
seperti diperlihatkan gambar 10 yang memiliki aksi
pemotongan yang jauh lebih baik.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
y Cara lain untuk mengurangi desakan ujung adalah dengan
penipisan ujung web dan pembelahan mata seperti gambar 11.
Penggurdi mata terbelah ini banyak digunakan untuk
menggurdi baja pengerasan-kerja yang kasar dan logam super
alloy.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Fluida Pendingin
y Fluida pendingin memperbaiki aksi pemotongan antara penggurdi
dengan benda kerja, memudahkan pengeluaran serpihan serta
mendinginkan benda kerja dan pahat. Beberapa logam dengan media
pendingin yang dianjurkan :
y • Aluminium : campuran minyak mineral-lemak hewan
y • Kuningan : kering, campuran minyak mineral-lemak hewan
y • Perunggu : kering, minyak cair
y • Besi cor : kering, semburan udara
y • Tembaga : minyak cair, campuran minyak mineral-lemak hewan
y • Magnesium : kering, minyak mineral
y • Besi mampu tempa : minyak cair
y • Baja : minyak cair, minyak tersulfurisasi
y • Baja perkakas : lemak hewan, minyak cair
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Kecepatan Potong
y Kecepatan potong dirumuskan :

y dengan D = diameter penggurdi, mm


y N = putaran tiap menit
y Kecepatan potong sangat bergantung dari kekerasan dan
kekasaran bahan. Makin kasar dan makin keras maka
kecepatannya makin rendah. Untuk gurdi kecepatan tinggi,
pada baja kecepatan seharusnya : 35 m/min; aluminium : 75
m/min; besi cor : 30 m/min; magnesium : 90 m/min; dan
kuningan : 60 m/min.
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Hantaran Penggurdi

y Hantaran untuk penggurdi kecepatan tinggi di sekitar 25


mm biasanya berkisar antara 0,05 sampai 0,38 mm/put
seperti bisa dilihat pada tabel 1. Untuk memperoleh
produksi lebih cepat, seringkali dianjurkan untuk
meningkatkan hantaran, bukannya meningkatkan
kecepatan potong. Kalau kecepatan potong ditingkatkan
dalam daerah kritis, akan terjadi penurunan umur pahat
secara cepat.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Ukuran lubang yang di Gurdi

y Biasanya, gurdi dua galur secara normal akan menggurdi dengan


sedikit kelebihan ukuran pada umumnya logam. Besarnya kelebihan
ukuran lubang yang didapat dari penggurdi berdiameter 3,2 sampai
25 mm dihitung dengan rumus berikut :
y
y kelebihan ukuran rata-rata = 0,05 + 0,13 D
y
y kelebihan ukuran maksimum = 0,13 + 0,13 D
y kelebihan ukuran minimum = 0,03 + 0,08 D
y dengan : D = diameter penggurdi nominal, mm
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Peluas lubang (Reamer)
y Peluas lubang adalah perkakas yang menyelesaikan lubang yang telah
digurdi atau di bor. Istilah yang dipakai pada peluas lubang bisa
dilihat pada gambar 12.
y Peluas lubang yang tersedia untuk berbagai bahan dan
penggunaannya adalah :
◦ Peluas lubang tangan
◦ Peluas lubang pencekam
◦ Peluas lubang cangkang
◦ Peluas lubang tirus
◦ Peluas lubang ekspansi
◦ Peluas lubang mampu setel
◦ Peluas lubang kegunaan khusus (sheel)

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
Yefri Chan (Universitas Darma
Persada)
y Peluas lubang tangan adalah perkakas penyelesaian yang
dirancang untuk penepatan akhir dari lubang.
y Peluas lubang pencekam dirancang untuk penggunaan dalam
mesin.
y Peluas lubang cangkang terdiri atas ujung jenis cangkang yang
dipasangkan pada arbor tirus. Celah dalam peluas lubang
menghubungkan penyeret pada arbor untuk menghasilkan
pergerakkan positif.
y Peluas lubang pena-tirus biasanya mempunyai diameterkecil
dan agak panjang. Pelubang harus dikonstruksi sekuat
mungkin karena mata potongnya dihubungkan dalam
pemotongan melalui keseluruhan panjangnya.
y Peluas lubang ekspansi dapat disetel untuk mengkompensasi
keausan atau untuk kebutuhan meluaskan lubang yang
kelebihan ukuran.
y Peluas lubang mampu setel berbeda dengan yang lain dalam hal
alat ini dapat dimanipulasi untuk dipakai pada jangkauan
ukuran tertentu.

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)
Pengelompokan Mesin Penggurdi

y Berdasarkan konstruksinya mesin penggurdi bisa


dikelompokan sebagai berikut :
y A. Penggurdi mampu jinjing E. Mesin penggurdi turet
y B. Mesin penggurdi peka F. Mesin penggurdi spindel
◦ 1. Pasangan bangku jamak
◦ 2. Pasangan lantai 1. Unit tunggal
y C. Mesin penggurdi tegak 2. Jenis jalan
◦ 1. Tugas ringan G. Mesin penggurdi produksi
◦ 2. Tugas berat otomatis
◦ 3. Mesin penggurdi gang 1. Meja pengarah
y D. Mesin Penggurdi radial 2. Jenis perpindahan
y H. Mesin penggurdi lubang
y dalam
y

Yefri Chan (Universitas Darma


Persada)

Anda mungkin juga menyukai