blogmechanicalBlogspotCom
6/14/2011
Daftar Pustaka
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR
1
6/14/2011
Mesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun mesin tersebut
hanya mampu membuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk men-
setting mesin apabila berganti produksi jenis produk lain
Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh proyek gabungan
antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada pertengahan tahun
1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat
Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu
langkah ke arah mesin modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC
The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem dimana
gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung data numerik di beberapa
titik"
Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan
menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang
digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda
kerjanya. Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer
Disebut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah perangkat yang mampu
menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi lainnya dapat beroperasi secara
otomatis dengan memanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan.
Pada tahun 1960 an, mesin-mesin CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer
dengan ukuran besar.
Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC (Personal
Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model
sebelumnya
2
6/14/2011
Gbr.1
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR
3
6/14/2011
Gbr.2
Gbr.3
Gbr.4
4
6/14/2011
Gbr.5
Gbr.6
5
6/14/2011
Gbr.7
Gbr.8
6
6/14/2011
7
6/14/2011
Gbr.11
Gbr.12
8
6/14/2011
9
6/14/2011
10
6/14/2011
Besar, berat dan kekar. Biasanya empat kali lebih berat dari mesin konvensional
(manual) yang setara
"Automatic Tool Change" yang dapat menyimpan delapan sampai ratusan "cutting
tools" yang dapat berganti secara cepat dibawah kotrol program
"High Accuracy". Resolusi minimum dari kebanyakan mesin adalah 0.001 mm, dan
beberapa mesin dapat membuat komponen dengan akurasi setinggi itu, tergantung
dari proses yang dilakukan. "Ballscrew" pada prakteknya menghilangkan "backlash
(speleng)" di ulir penggerak
Akurasi dari mesin CNC tergantung dari ke-kekar-an konstruksi mesin tersebut,
perhatian dalam proses pembuatannya, dan "ballscrew" yang hampir
menghilangkan "backlash" di ulir digunakan untuk menggerakkan bagian-bagian
mesin.
11
6/14/2011
Kebakaran
DLL
12
6/14/2011
Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja
terlalu longgar, buang atau rapikan bagian-bagian di cekam pada fixture ataupun pada meja mesin,
Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe) Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol
ataupun switch dengan memakai sarung tangan
Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan
dengan mesin yag sedang beroperasi Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari
Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat dalam mesin yang sedang beroperasi.
Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang beroperasi.
pada saat mesin sedang beroperasi Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin
Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin pada saat mesin sedang beroperasi.
Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar
Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan
mesin, seperti cincin, gelang, kalung dan sejenisnya.
Yefri Chan, ST, MT & Sigit Sudarwanto
Teknik Industri UNBOR
13
6/14/2011
14
MESIN BUBUT
Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang
memproduksi bentuk silindris. Jenis yang paling tua dan yang
paling umum adalah pembubut (lathe) yang melepas bahan
dengan memutar benda kerja terhadap pemotong mata
tunggal. Pembubut dapat digunakan untuk membuat kenob,
memotong ulir atau membubut tirus.
Gambar 18.1. Sebuah pembubut mesin awal abad kedua puluh yang digerakkan oleh
Sabuk. Orang yang berdiri dalam lubang landasan sedang memeriksa diameter.
Jenis Mesin Bubut
Penggolongan dari mesin bubut:
A. Pembubut Kecepatan
# Pengerjaan Kayu
# Pemusingan logam
# Pemolesan
B. Pembubut Mesin
# Penggerak puli kerucut bertingkat
# Penggerak roda gigi tangan
# Penggerak kecepatan variabel
C.Pembubut Bangku
D. Pembubut Ruang Perkakas
E.Pembubut Kegunaan Khusus
F. Pembubut Turet
‐ Horisontal
i. Jenis ram
ii. Jenis sadel
‐ Vertikal
i. Stasiun tunggal
ii. Stasiun banyak
‐ Otomatis
G. Pembubut Otomatis
H. Mesin ulir otomatis
‐ Spindel tunggal
‐ Spindel banyak
I. Fris pengebor vertikal
Ukuran mesin bubut
Ukuran mesin bubut di nyatakan dalam diameter benda kerja
yang dapat di putar,sehingga sebuah mesin bubut 400 mm
adlah mesin yang memiliki ruang bebes cukup di atas rel
bangku untuk mengerjakan diameter 400
mm.tetapi,ukuran kedua diperlukan untuk menentukan
kapasitas ukuran selanjutnya dari mesin,dalam pernyataan
panjang benda kerja.
OPERASI BUBUT
Operasi pada pembubut yang beraneka ragam mencakup
pembubutan, pengeboran, pengerjaan tepi, penguliran, dan
pembubutan tirus.
Pembubutan silindris.
Cara yang paling umum untuk menyangga benda kerja pada
pembubut adalah menopangnya diantara kedua pusatnya, seperti
dalam gambar 18.3A.
Pengerjaan tepi (facing)
Jika sebuah permukaan harus dipotong pada pembubut, maka
operasinya dikenal sebagai pengerjaan tepi. Benda kerjanya
dipegang pada plat muka atau dalam pencekam, tetapi dalam
beberapa kasus pengerjaan tepi juga dilakukan dengan benda kerja
diantara pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu
putaran, maka kereta luncur harus dikunci pada bangku untuk
mencegah gerakan aksial.
Pembubutan tirus
Adalah pembubutan dengan menggunakan suku cadang dan pahat yang
mempunyai permukaan tirus,bervariasi dari ketirusan curam yang terdapat pada
roda payung dan ujung pusat pembubut sampai ketirusan landai yang terdapat
pada mandril pembubut.
Kedudukan pada saat setengah mur harus ditutup tergantung pada jarak bagi dari ulir,
sebagai berikut:
1.Untuk angka genap dari ulir: setiap garis pada dial
2.Untuk angka ganjil dari ulir: setiap garis yang bernomor
3.Untuk ulir termasuk setengah ulir : setiap garis yang bernomor ganjil
4.Untuk ulir termasuk seperempat ulir: kembali ketitik star semula setiap waktu
Gambar 18.7 metoda penguncian pahat untuk memotong ulir pada mesin bubut, A,
hantaran lurus , B, hantaran pada sudut, C, menggunakan ukuran pusat untuk mengunci
pahat pengulir, D, metoda penguncian mesin bubut untuk memotong ulir‐V , E, piringan
pengulir.
MESIN BUBUT TURET
Mesin bubut turet memiliki ciri khusus yang terutama menyesuaikannya kepada
produksi. “keterampilan pekerja” dibuat di dalam mesin ini sehingga
memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi
kembali suku cadang yang identik.
1.Pahat dapat dikunci secara permanen dalam turet pada urutan yang sesuai dari
penggunaannya.
2.Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti hantaran atau pelompat hantaran
sehingga masing‐masing pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan
sebelumnya.
3.Pemotongan kombinasi dapat dibuat yaitu pahat pada peluncur menyilang dapat
digunakan pada saat yang sama pada pahat dituret yang memotong.
4.Pemotongan kombinasi dapat dibuat yaitun pahat pada peluncur menyilang dapat
digunakan pada saat yang sama dengan pahat dituret yang memotong.
5.Kekuatan yang berlebihan dalam memegang benda kerja dan pahatnya dibangun
kedalam mesin untuk memungkikan pemotongan jamak dan kombinasi.
6.Mereka mungkin dipasangkan dengan berbagai perlengkapan misalnya untuk
pembubutan tirus, pemotong ulir, dan menduplikaty serta dapat dikendalikan pita.
Prinsif pahat dan perpahatan
Prinsif pahat dan perpahatan antara lain:
1.Waktu penyetelan; dapat dikurangi dengan menyiapkan semua pahat yang
diperlukan dalam kondisinya .
2.Waktu penanganan benda kerja ; yaitu waktu yang dipakai dalam memuatkan atau
melepaskan benda kerja yang sangat tergantung pada jenis peralatan pemegang
benda kerja yang dipakai.
3.Waktu yang diambil untuk memberikan pahat yang berurutan kedalam kedudukan
memeotong adalah bagian dari waktu penanganan mesin.
4.Waktu potong yang sebenarnya untuk operasi yang diberikan ; terutama
dikendalikan oleh penggunaan pahat pemotong, hantaran dan kecepatan yang
sesuai. Seperti gbr.18.10A. Pemotongan yang dikombinasikan menunjukkan
penggunaan serentak dari pahat peluncur dan turet.
Gambar 18.11. Penyetel turet segi enam menggambarkan urutan operasi untuk menangani
pemotongan dalam yang diperlukan pada adaptor yang ditunjukkan dalam gambar sisipan.
Dalam gbr.18.12 menunjukkan detail dari pemotongan dalam yang
diperlukan untuk memesin adaptor. Aneka operasinya adalah :
1.Stok batang dimajukan terhadap penghenti stok kombinasi dan gurdi
awalserta diapitkan dalam leher,kemudian gurdi awal dimajukan dalam
pahat kombinasi dan ujung benda kerja diberi pusat.
2.Lubang melalui stok padat di gurdi sepanjang yang diperlukan.
3.Diameter ulir dibor sampai ukuran yang tepat untuk ulir yang
dispesifikasi.batang pengebor potongan dalam sebuah pahat peluncur
digunakan.
4.Lubang yang digurdi diluaskan sampe kesuatu ukuran dengan peluas
lubang yang didukung dalam pemegang yang mengapung.
5.Sebuah alur untuk ruang bebas ulir dicerukkan.
6.Ulirnya dipotong dengan sebuah tap yang dipegang dalam tap kopling dan
pemegang cetakan.
Mesin Bubut Turet Horisontal Otomatis
Mesin bubut turet otomatis ( gbr.18.13) penampilannya mirip dengan mesin jenis
sadel standard, tetapi operasinya otomatis sepenuhnya agar seseorang operator
dapat menangani dua mesin atau lebih. Turet segi enam dioperasikan hidrolis
dan dilengkapi dengan penggeseran melintang cepat dan penukaran otomatis
kepada hantaran yang sesuai pada setiap titik.
Penjelasan :
Mesin CNC terdiri dari beberapa feed axes. Hal ini membuat
kebutuhan pengerjaan permesinan terhadap benda kerja
menjadi mungkin. Sebagai standard latihan, axes ini di‐
identifikasi‐kan dengan huruf X, Y dan Z.
Mesin bubut mempunyai dua feed axes, sedangkan mesin
milling mempunyai tiga axes.
Di mesin bubut, dua feed axes X dan Z di bentuk dari
compound slide (Fig. 1) untuk menjaga pembawa tool
(misalnya turret) terbawa dengan aman. Dengan konfigurasi
seperti ini memungkinkan untuk menghasilkan bentuk part
yang diinginkan.
Mesin milling mempunyai tiga feed axes: X, Y dan Z. Dua
diantaranya diaktifkan dengan menggerakkan meja kerja
sementara axis yang ke tiga di gerakkan dengan gerakkan
spindle (Fig.2). Jika mesin milling memiliki meja kerja yang
tetap, spindle akan bekerja ke tiga axes.
Mesin Milling CNC
Pada prinsipnya, cara kerja mesin CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh
sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui
program yang disebut G-Code.
Komputer ini merupakan komponen yang sangat penting dan sangat vital
dalam sistem kontrol numerik. Komputer dapat memecahkan persamaan-persamaan
matematika dan pekerjaan yang sulit dalam waktu singkat. Selain itu sebuah komputer
dapat dengan mudah memahami bentuk dan ukuran benda kerja, fungsi kontrol dari
mesin dan operasi pengerjaannya.
Keuntungan penggunaan mesin CNC antara lain adalah :
• Kemampuan mengulang
Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi
membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
• Keserbagunaan
Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-
macam kontur sesuai dengan kebutuhan.
• Kemampuan kerja
Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan
hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.
1000 Vc
n= (8.1)
π d
(Basuki, Dwi Wibowo, Pelatihan
Penggunaan Mesin Freis CNC TU-3A)
Kecepatan Pemakanan
Kecepatan pemakanan dihitung berdasarkan ketebalan geram yang
dapat dipotong oleh setiap gigi pahat, yang disebut pemakanan per gigi.
Besarnya pemakanan tiap gigi tergantung oleh beberapa faktor yaitu :
jenis material yang dipotong, jenis pahat yang digunakan, kedalaman
pemotongan dan hasil akhir yang diinginkan.
Untuk menghitung kecepatan pemakanan dapat digunakan satuan
µ m/put atau mm/menit. Dalam pemrograman dengan CNC menggunakan
kode G95 dan G94.
G94 dipakai untuk pengerjaan umum dengan satuan mm/menit.
Sedangkan G95 dipakai untuk pengerjaan pengeboran.
Sm = Sz . Z . n (8.2)
(Basuki, Dwi Wibowo, Pelatihan
Penggunaan Mesin Freis CNC TU-3A)
Kedalaman Pemakanan
Besarnya kedalaman pemakanan berhubungan erat dengan kecepatan
pemakanan dan juga dari diameter pahat tersebut. Semakin tinggi
kecepatan pemakanan, maka pahat yang digunakan semakin kecil
diameternya dan kedalaman pemakanan pada benda kerja menjadi kecil.
8.2.1. Gerakan Asutan (memanjang dan melintang)
Gerakan asutan pada proses milling umumnya dilakukan oleh benda kerjanya,
tetapi ada juga mesin milling yang gerakan asutannya dapat dilakukan oleh perkakas
dan benda kerja asutan disetel dengan penggerak asutan dan tidak tergantung dari
putaran sumbu pisau milling.
GambarYefri20. 6. Mesin
Chan,ST.MT frisDarma
(Universitas lututPersada
dan tiang
Mesin fris Vertikal
Gambar 20. 10. Pusat pemesinan horisontal jenis landasan kendali numeris
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada
dengan tiga sumbu gerak hantaran dan magasin penyimpan 28 pahat.
.
MESIN FRIS KHUSUS
Gambar 20. 14. Penyetelan fris planet yang menunjukkan aksi pemotong
untuk pemfrisan dalam dan luar. Kiri fris luar. Kanan, fris dalam.
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada
MESIN FRIS KHUSUS
Mesin Profil
Mesin jenis ini digunakan untuk mengukir dan
membentuk profil. Mesin profil tangan adalah
jenis yang paling sederhana yang
mempunyai pemotong putar, gerakannya
dikendalikan oleh gerakan tangan dari meja.
Mesin Duplikat
Pembuatan die atau cetakan besar yang digunakan
untuk spatbor, atap dan panel mobil banyak
menggunakan mesin fris duplikat. Mesin ini
memproduksi komponen dari sebuah model dengan
ukuran yang pas. Salah satu mesin jenis ini bisa
dilihat pada gambar 16. Model atau pola yang akan
ditiru biasanya dibuat dari bahan kayu keras, plaster
Paris, lilin atau bahan lain yang mudah dikerjakan.
Gambar 20. 19. Metode menghantarkan benda kerja pada mesin fris. A. Pemfrisan
konvensional atau naik. B. Pemfrisan memanjat atau turun.
C. Gerinda permukaan
1. Jenis serut (meja ulak-alik)
a. Spindle Horizontal
b.Spindel Vertikal
2. Meja Putar
a. Spindle Horizontal
b. Spindel Vertikal
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)
D. Universal
1. Benda kerja silindris
2. Benda kerja bentuk ulir
3. Benda kerja bentuk roda gigi
4. Berosilasi
E. Gerinda Perkakas
F. Mesin Gerinda Spesial
1. Rangka ayun – menyobek
2. Memotong putus – menggergaji
3. Mampu jinjing – menggerinda dengan tangan
4. poros fleksibel – serba guna
5. Memrofil – membentuk keliling
G. Penyiapan Permukaan
H. Gerinda Amplas
1. Sabuk tunggal
2. Piringan
3. Butiran lepas
4. Roda penahan
5. Penggergajian kawat
I. Media Besar – besaran
1. Penggulingan tong Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
2. Getaran Persada)
GERINDA SILINDRIS
Digunakan untuk menggerinda permukaan silindris, permukaan
tirus dan berbentuk sederhana.
Diagram skematis perbedaan pokok dalam menyangga benda
kerja diantara kedua pusatnya dan gerinda tanpa pusat,
ditunjukkan pada gambar 23.2. Dalam jenis tanpa pusat, benda
kerja disangga oleh pengaturan dari perletakan benda kerja,
roda pengaturan, dan roda gerindanya sendiri. Semuanya
menggunakan roda gerinda datar dengan permukaan gerinda
sebagai diameter luar.
F = л. d. N. Sin α
dimana :
F = hantaran, milimeter tiap menit
N = putaran tiap menit
d = diameter roda pengaturan, milimeter
α = sudut inklinasi dan roda pengaturan
Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma
Persada) Gambar 23.4. Prinsip Gerinda tanpa pusat
Gambar 23.5. Mesin gerinda tanpa pusat