DISUSUN OLEH :
Nama : Rani Suniarti
Kelas : IX.D
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana
dengan judul “Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah Oleh Siswa SMP Negeri 3
Pelepat Ilir”
Terima kasih Penulis sampaikan kepada yang terhormat guru Bahasa Indonesia kami Ibu
Yurneni S.Pd dan guru TIK kami Bapak Viki Azhar S.Pd yang telah membimbing, sehingga
karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna sempurnanya
karya tulis ilmiah ini.
Semoga dengan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menyadarkan siswa-
siswi SMP Negeri 3 Pelepat Ilir untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Penulis
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebersihan Lingkungan dan Seulas Tentang Siswa.................. 3
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah................................... 5
2.3 Dampak Negatif Jika Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah.... 6
2.4 Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Menjaga Kebersihan Sekolah.......... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kebersihan lingkungan sangat perlu dijaga, baik di lingkungan pribadi maupun di lingkungan
umum. Contoh lingkungan umum adalah lingkungan sekolah. Seperti di lingkungan sekolah
SMP Negeri 3 Pelepat Ilir. Lingkungan sekolah yang bersih akan membuat nyaman para siswa,
bahkan para guru pun ikut merasa nyaman dalam proses mengajar.
Sebagian siswa di SMP Negeri 3 Pelepat Ilir masih belum sadar sehingga mereka bersikap
cuek dan apatis dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Untuk itu, Penulis
menyusun makalah ini dengan judul “Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah SMP
Negeri 3 Pelepat Ilir.” Semoga dengan membaca makalah ini dapat menumbuhkan kesadaran
para siswa SMP Negeri 3 Pelepat Ilir terhadap kebersihan lingkungan sekolah demi kenyamanan
bersama.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Merupakan upaya untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia.
1.2.2 Agar dapat menumbuhkan kesadaran para siswa SMP Negeri 3 Pelepat Ilir untuk senantiasa
menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
1.3 Rumusan Permasalahan
1.3.1 Pengertian kebersihan lingkungan dan seulas tentang siswa.
1.3.2 Manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
1.3.3 Dampak negatif jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah
1.3.4 Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
A. Pengertian Kebersihan Lingkungan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari sebuah kebersihan yaitu “suatu keadaan
yang dianggap bebas atau tidak memiliki kotoran dan noda, sedangkan lingkungan yaitu daerah
atau kawasan yang ditempati.” Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebersihan lingkungan adalah
keadaan suatu tempat yang tidak memiliki noda sehingga dapat ditempati dengan nyaman.
Kebersihan akan lebih menjamin kesehatan seseorang. Kebersihan tidak sama dengan
kemewahan. Kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetap sehat dan terawat. Berikut
merupakan cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan sederhana.
1. membuang sampah pada tempatnya.
2. selalu membersihkan toilet sekolah.
3. tidak mencoret-coret tembok sekolah dan perlengkapan sekolah, seperti meja dan kursi.
4. membersihkan taman.
5. menyapu dedaunan yang jatuh.
6. memotong rumput di lapangan sekolah yang mulai panjang.
Siswa merupakan pelajar yang menuntut ilmu di sekolah. Seorang siswa adalah peserta didik
yang mmemiliki potensi dasar, yang penting dikembangkan melalui proses belajar mengajar,
baik dilakukan secara fisik maupun mental, dan baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Pada dasarnya
siswa sebagai peserta didik dituntut untuk lebih memahami mengenai kewajiban, etika serta
pelaksanaanya. Siswa juga disebut sebagai murid yang artinya adalah orang-orang yang
membutuhkan pendidikan (orang-orang yang sedang mencari ilmu). Peserta didik atau siswa
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka melalui proses
pendidikan pada jalur dan jenjang serta jenis pendidikan tertentu.
Pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, membutuhkan
usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai
salah satu umat manusia, warga negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta
sebagai suatu pribadi atau individu.
Kebersihan dapat mengantarkan kita ke surga jika kita selalu menjaga kebersihan. Nabi
Muhammad SAW pun menganjurkan umat islam untuk menjaga kebersihan. Hal ini dipertegas
dengan hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dalam buku PR Agama Islam yang artinya “Islam
itu bersih maka jagalah kebersihan (dirimu), sesungguhnya tidak masuk surga, kecuali yang
bersih.”
2.3 Dampak negatif jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Masih banyak siswa SMP Negeri 3 Pelepat Ilir yang membuang sampah di laci meja dan
selokan. Padahal di setiap kelas sudah disediakan tempat sampah. Banyak dampak negatif yang
ditimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya. Diantaranya :
1. Menimbulkan bencana banjir. Hal ini dapat terjadi di sekolah jika siswa selalu membuang
sampah sembarangan. Sampah yang tertumpuk di selokan akan menyumbat jalannya air di
selokan tersebut. Sehingga saat hujan tiba, mungkin saja sekolah akan kebanjiran dan proses
belajar mengajar terhenti.
2. Menjadi sarang nyamuk. Laci meja yang penuh dengan sampah dapat dijadikan tempat
bersarang oleh nyamuk. Apalagi jika nyamuk tersebut adalah nyamuk Aedes Aegypti yang dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah.
3. Menimbulkan bau yang tidak sedap. Sampah yang bertumpuk, dapat menimbulkan bau yang
tidak sedap. Sehingga dapat mengganggu konsentrasi para siswa dan guru dalam proses belajar-
mengajar.
4. Mudah terserang berbagai macam penyakit. Hal ini dapat terjadi karena banyak terdapat kuman-
kuman penyakit dalam sampah.
5. Terciptanya suatu ketidaknyamanan dalam melaksanakan berbagai aktivitas di sekolah. Jika
banyak sampah di lingkungdn sekolah, kita akan merasa risih saat melihatnya, dan merasa sangat
tidak nyaman jika berlama-lama di sekolah.
2.4 Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersiahn lingkungan sekolah
A. Siswa
Demi tercapainya lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman untuk belajar siswa. Perlu
dilakukan tindakan yang bersifat mangajak kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Tindakan-tindakan tersebut antara lain :
1. Para siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
2. Siswa yang piket harus membersihkan kelas dengan bersih, baik dibagian dalam kelas maupun
dibagian luar kelas.
3. Membersihakn selokan yang tersumbat oleh sampah.
4. Setelah buang air, toilet harus disiram hingga bersih.
5. Tidak membuang sampah sembarangan.
6. Menegur teman yang membuang sampah sembarangan.
7. Membersihakan laci meja yang kotor, agar tidak menjadi sarang nyamuk.
8. Melaksanakan tata tertib kebersiha dan kelestarian lingkungan sekolah.
9. Rajin menyirami bunga setiap hari.
B. Warga Sekolah (Guru)
Di lingkungan sekolah, guru merupakan panutan semua siswa. Jika guru berbuat baik, maka
siswa juga akan berbuat baik. Jika guru berbuat jelek, maka mungkin bisa jadi siswa berbuat
jelek juga. Dalam upaya menyadarkan siswa akan pentingnya kebersihan lingkungan
sekolah, para guru harus memberikan contoh yang baik, seperti dengan membuang sampah pada
tempatnya. Guru dapat menegur siswa yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, guru
juga dapat memberi denda atau sanksi kepada pelaku, sehingga pelaku jera untuk mengulangi
perbuatannya. Kesadaran siswa dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah berasal
dari hati nuraninya masing-masing.
Peran guru dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah sangat diperlukan. Guru
dapat mengambil tindakan-tindakan berupa :
1. Membuat tata tertib kebersihan.
2. Memberi contoh dengan membuang sampah pada tempatnya.
3. Memberi nasehat kepada siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Memberikan penghargaan kepada petugas piket yang rajin dan bersih dalam membersihkan
kelasnya.
5. Membiasakan diri cuci tangan sehingga siswa juga meniru.
6. Mengadakan lomba kebersihan kelas.
7. Mengadakan lomba kekompakan petugas piket kelas.
8. Piket umum setiap hari senin sampai sabtu.
9. Kerja bakti atau gotong royong setiap sabtu pagi.
C. Pemerintah
Pemerintah memiliki peranan penting dalam upaya manjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Pemerintah berusaha membantu sekolah-sekolah untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintsh dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah yaitu dengan mencanangkan program Adiwiyata sekolah. Latar belakang pemerintah
mengadakan lomba adiwiyata merupakan salah satu upaya untuk mengubah kondisi lingkungan
sekolah yang kotor dan sangat memprihatinkan menjadi sekolah yang bersih, rapi dan indah.
Dengan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, diharapakan para siswa dapat lebih
berkonsentrasi dalam belajar dan siswa dapat meraih prestasi dengan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan karya tulis ilmiah ini adalah kebersihan
lingkungan sekolah harus dijaga bersama-sama agar terwujud suasana yang aman dan nyaman
dalam proses belajar-mengajar. Siswa SMP Negeri 3 Pelepat Ilir harus memiliki kesadaran
dalam diri untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dengan terpeliharanya dan
terjaganya kebersihan lingkungan, maka akan tercipta rasa nyaman dan tentram. Dalam upaya
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, guru memiliki peran yang sangat penting. Oleh
karenanya guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi siswanya.
Pemerintah juga berperan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dengan
adanya program Adiwiyata yang dicanangkan oleh pemerintah, banyak sekolah-sekolah di
Indonesia yang berlomba-lomba untuk menjadi sekolah yang paling bersih.
3.2 Saran
Saran penulis dalam pembahasan karya tulis ilmiah ini adalah warga sekolah harus selalu
membuang sampah pada tempatnya, rajin membersihkan laci meja dan selokan, menjaga
peralatan yang digunakan agar selalu bersih, mematuhi tata tertib sekolah, rajin bergotog-royong,
melakukan piket kelas dengan bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Aziiz, Arif Nur Rahman. Dkk. 2015. “Buku PR Pendidikan Agama Islam.” Klaten : Intan
Pariwara.
Mustiawati. 2010. “Mengajar Kelas Multikultural.” Jakarta Timur : CV. Sahala Adidayatama.
Wicaksono, Andre. 2010. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta : Pustaka Ilmu.