Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : SRI NANA WINARSIH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 837538373

Tanggal Lahir : 06 JULI 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4502/Pengemb. Kur. & Pembel. di SD

Kode/Nama Program Studi : 118/S1.PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 74/UT MALANG Hari/Tanggal

UAS THE : KAMIS/23 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SRI NANA WINARSIH


NIM : 837538373
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4502/Pengemb. Kur. & Pembel. di SD Fakultas
: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Program Studi : PGSD - S1
UPBJJ-UT : MALANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Pasuruan, 23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan


1.a. Penentuan komponen kurikulum :
 Sebagai dasar = TUJUAN
 Sebagai arah = BAHAN
 Sebagai patokan proses kegiatan mengajar = KEGIATAN
 Mengarahkan keberhasilan proses pendidikan = EVALUASI

b. 1) Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan, yang bersumber,


meliputi ketentuan dan kebijakan pemerintahan mengenai tujuan dan
strategi pendidikan, survei mengenai persepsi prang tua dan masyarakat
tentang kebutuhan mereka.
2) Prinsip yang berkaitan dengan isi pendidikan, beberapa pertimbangan
dalam menentukan isi pendidikan atau kurikulum adalah perlu ada nya
penjabaran dari tujuan pendidikan, kurikulum dan pembelajaran ke dalam
pembuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana serta isi bahan
pembelajaran harus meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
3) Prinsip yang berkaitan dengan proses pembelajaran, pada proses ini
pengembangan kurikulum harus memerlukan strategi yang digunakan
sudah dapat menunjukan kegiatan bervariasi sehingga dapat melayani
perbedaan individual siswa.
4) Prinsip yang berkaitan dengan media dan alat belajar, berikut prinsip
yang digunakan untuk menjadi pegangan dalam memilih dan
menggunakan media dan alat belajar:
 Media apa saja yang diperlukan dalam proses pembelajaran
 Bagaimana cara pengorganisasian media pengajaran

5) Prinsip yang berkaitan dengan evaluasi,evaluasi berfungsi untuk.


mengukur hasil pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan dalam prinsip
evaluasi :
Akan di evaluasi seperti apa karakteristik kelas,usia,
Berapa lama waktu yang diperlukan dan
Teknik yang dilakukan seperti apa
2.a. Pendekatan yang dapat dipilih dan diterapkan dalam pengembangan kurikulum

Sekolah Dasar:
 Pendekatan Bidang Studi, Pendekatan ini menggunakan bidang studi
atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum, misalnya
matematika, sains, sejarah, geografi atau IPA, IPS seperti yang didapati
dalam sistem pendidikan sekarang di semua sekolah. Faktor yang
diutamakan dalam pendekatan ini ialah penguasaan bahan dan proses
dalam ilmu tertentu. Tipe organisasi ini sesuai dengan falsafah realisme.
Pendekatan ini paling mudah bila dibandingkan dengan pendekatan
lainnya. Hal ini disebabkan disiplin ilmu telah jelas batasannya, oleh
karena itu lebih mudah dievaluasi.
 Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan ini dibagi kepada tiga bentuk, yaitu:
 Bentuk broad-field
Bentuk ini mengupayakan sebuah disiplin ilmu terintegrasi ke dalam
beberapa disiplin ilmu yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu
pengetahuan tidak dalam satu bidang saja tetapi terintegrasi dalam
beberapa bidang studi yang luas dan aplikatif. Ketika mengajar IPS
dengan membicarakan “lingkungan rumah” untuk itu guru harus
membicarakan letak rumah, tukang pos yang mengantar surat, tukang
sayur yang menjajakan macam-macam makanan (sayur, ikan, daging dan
lain-lain). tukang angkut sampah yang datang dengan truk, tukang koran
yang mengantarkan koran setiap hari dan majalah sekali seminggu, ibu
yang setiap hari mengurus rumah tangga, kakak yang turut membantu ibu
memasak, membersihkan rumah, bibi yang ikut membantu memasak dan
menyapu halaman, biaya rumah tangga setiap hari dan setiap bulan.
 Bentuk kurikulum inti
Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad field. Karena juga
menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Kurikulum ini dikembangkan
berdasarkan suatu masalah sosial, untuk memecahkan masalah ini
digunakan materi dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan
masalah itu agar tidak terjadi pemisahan dengan pengetahuan lainnya.
 Bentuk kurikulum fusi.
Kurikulum ini memfusikan atau menyatukan dua atau lebih disiplin ilmu
tradisional menjadi bidang studi baru, misalnya geografi, geologi, botani,
arkeologi menjadi earth sciences. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi memungkin atau memudahkan dilakukan fusi antara beberapa
disiplin ilmu tradisional, misalnya biologi dan fisika menjadi biofisika,
biologi dan kimia menjadi biokimia atau biogenetika. Semua bentuk
interdisipliner ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu proses
pembelajaran lebih sesuai dan bermakna serta lebih mudah dipahami
dalam konteks kehidupan nyata.
 Pendekatan Rekonstruksi Sosial
Pendekatan ini disebut rekonstruksi sosial karena kurikulum ini
berorientasi kepada masalah yang sangat mendesak yang dihadapi oleh
suatu masyarakat, seperti lenturnya karakter bangsa, kemiskinan,
kesehatan, pemberantasan buta huruf, dampak buruk dari kemajuan
teknologi, perang dan damai, keadilan sosial, hak asasi manusia dan lain-
lain.
 Pendekatan Humanistik
Kurikulum ini berpusat pada siswa (student-centered) dan
mengutamakan pengembangan afektif (sikap) siswa sebagai pra-syarat
dan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. Para
pendidik humanistik yakin bahwa kesejahteraan mental harus menjadi
sentral dalam kurikulum. Selanjutnya siswa diikutsertakan dalam
pembuatan, pelaksanaan dan pengawasan peraturan sekolah, mereka
diperbolehkan memilih kegiatan belajar serta bertanggung jawab atas
pelaksanaan keputusan bersama.

b. Konsep pendekatan pengembangan kurikulum masa depan yang dapat


dilakukan dalam pengembangan kurikulum ditinjau dari sudut pandang
kebijakan pengembangan Kurikulum adalah kurikulum yang merangkumi
pendekatan yang berpusat kan pada murid dan membolehkan mereka
memahami kekuatan dan masing-masing serta berupaya belajar sepanjang
hayat. Pengalaman belajar direka untuk membantu murid menyepadukan
pengetahuan baru dan dimurnikan bagi melahirkan celik akal melalui
banding beza, membuat induksi, deduksi dan menganalisis. Pengalaman
belajar memberikan murid peluang untuk menggunakan pengetahuan secara
bermakna bagi membolehkan mereka membuat keputusan dan untuk
membentuk pemikiran kritikal, kreatif, dan futuristic serta penyelesaian
penyelesaian masalah seperti Kajian Masa Depan.Kurikulum yang akan
datang harus disusun berdasarkan sosial-budaya masyarakat. Kurikulum
disusun bukan harus berdasarkan nilai, adat, cita-cita masyarakat saja tetapi
juga harus berlandaskan semua dimensi kebudayaan seperti kehidupan
keluarga, ekonomi, politik, pendidikan, dll. Kurikulum harus disusun dengan
memperhatikan unsur fleksibilitas dan bersifat dinamis, sehingga kurikulum
tersebut senantiasa relevan dengan masyarakat.

3. a. Media pembelajaran adalah media pembelajaran yang merupakan media dimana


dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (user)
sehingga pengguna dapat mengendalikan dan mengakses apa yang menjadi
kebutuhan pengguna, seperti mengunduh ataupun mengupload materi (media
pembelajaran online). Dalam penggunaan media pembelajaran online, pembelajaran
bersifat mandiri dan memiliki interaktifitas tinggi sehingga dapat meningkatkan
ingatan, memberikan pengalaman belajar melalui teks, video dan animasi yang
dibuat sehingga informasi yang akan disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan
dipelajari oleh siswa. Selain itu, siswa pun dapat mengumpulkan hasil belajar secara
online dengan mudah dan cepat melalui email, mengirim komentar di forum diskusi,
chat, dan melakukan video conference. Media pembelajaran online dapat digunakan
dengan Google Classroom, Google Suite, Whatsapp, dan Zoom. Guru pun dapat
membuat dan mendesain materi dengan membuat Compact Disk (CD) yang dapat
diberikan kepada siswa.
b. Ketiga hal tersebut merupakan suatu prinsip. Prinsip adalah suatu kebenaran dasar
sebagai titik tolak untuk berpikir atau merupakan suatu petunjuk untuk berbuat /
melaksanakan sesuatu , meliputi dalil, rumus, postulat, teorema. Dimana kita
mengetahui Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi
pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan
(adequacy). Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip ini, maka materi
pembelajaran akan relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian
kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa
menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta,
bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya :
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ” Mengidentifikasi sifat
sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya maka pemilihan materi
pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang sifat-sifat dan
bagian dari kubus, balok, prisma dan limas” (materi konsep), bukan menentukan
volume dari kubus, balok, prisma dan limas. (materi prosedur).
4. a. Rancangan kegiatan pembelajaran "blended learning” berdasarkan soal belum
dirancang dengan terstruktur, kompleks dan belum cukup efektif. Menurut saya
rancangan pembelajaran yang diterapkan kurang efektif dan kurang memadai
dalam menunjang proses belajar mengajar. Menentukan tema pembelajaran,
menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP konvensional,
menentukan metode penilaian dan kegiatan, dan menganalisis kegiatan
pelaksanaan pembelajaran pada RPP belum cukup untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif. Diharapkan rancangan kegiatan pembelajaran juga
berfokus pada aspek sosial yang mana yaitu koordinasi antara wali murid (orang
tua) dan guru karena terbatasnya pemantauan oleh guru. Orang tua diharapkan
agar dapat memberikan sarana dan prasarana yang diperlukan siswa dalam
pembelajaran daring, berpartisipasi menjadi motivator bagi anak menggantikan
peran guru di sekolah, dll.
b. Blended learning adalah pembelajaran yang mengombinasikan antara tatap muka
(pembelajaran secara konvensional dengan metode ceramah, penugasan, tanya
jawab), dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam
media dan teknologi untuk mendukung belajar mandiri dan memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik.
Metode blended learning akan membantu peserta didik untuk berkembang lebih
baik di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam
belajar, menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta
didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang dan
tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik dalam
pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan peserta didik dengan
konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja
selama peserta didik memiliki akses Internet.

Anda mungkin juga menyukai