Anda di halaman 1dari 18

Program Studi Statistika

Fungsi Peluang
dan Distribusi dalam R
Komputasi Statistika
(Sesi 3)
Pokok Distribusi Peluang
01
Bahasan
Distribusi Peluang Diskrit dan Kontinu

Peluang Kumulatif dan Nilai Kuantil


02 Menghitung luas di bawah kurva distribusi dan menentukan
titik kuantil dari distribusi peluang

Random Data Distribusi


03 Cara membangkitkan data dari suatu Distribusi Peluang

Penarikan Sampel Acak


04 Proses penarikan sampel menggunakan software
Distribusi Peluang
Diskrit
Distribution Peluang Diskrit
Contoh 1
(Distribusi Peluang Diskrit)
1.Peluang sebuah komputer rusak adalah 0.45. Suatu ruangan terdiri dari 10
komputer, hitunglah
a)Peluang 3 komputer rusak
b)Peluang paling banyak 5 komputer rusak
c)Peluang paling sedikit 4 komputer rusak
d)Berapa paling banyak komputer rusak pada peluang kumulatif 0.6
2.Peluang sebuah laptop rusak adalah 0.3. Pemeriksaan kondisi laptop di suatu
perisahaan dilakukan satu per satu, tentukanlah peluang ditemukannya
laptop rusak pertama kali pada
a)Pemeriksaan ke 5
b)Paling lama pada pemeriksaan ke 7
c)Paling cepat pada pemeriksaan ke 3
3.Tentukan peluang dari distribusi
a)Poisson pada x = 3 dengan lambda = 2
b)Poisson pada x=0,1,2,…, 10 dengan lambda = 4
c)Multinomial untuk x = (5,2,4) dengan peluang=(0.3, 0.2, 0.5)
> # Contoh Distribusi Peluang Diskrit
> # 1 Binomial
> dbinom(3, size=10, prob=0.45) # P(X = 3)
[1] 0.1664783
> pbinom(5, size=10, prob=0.45) # P(X <= 5)
[1] 0.7384373
> 1-pbinom(4, size=10, prob=0.45) # P(X >= 4) = 1 - P(X <=3)
[1] 0.4955954
> qbinom(0.6, size=10, prob=0.45)
[1] 5
> # 2 Geometrik
> dgeom(5, prob=0.3) # P(X = 5)
[1] 0.050421
> pgeom(7, prob=0.3) # P(X <= 7)
[1] 0.942352
> 1-pgeom(3, prob=0.45) # P(X >= 3) = 1 - P(X <=2)
[1] 0.09150625
>#3
> dpois(3, lambda = 2)
[1] 0.180447
> dpois(0:10, lambda = 4)
[1] 0.018315639 0.073262556 0.146525111 0.195366815 0.195366815 0.156293452
[7] 0.104195635 0.059540363 0.029770181 0.013231192 0.005292477
> dmultinom(c(5,2,4), prob=c(0.3,0.2,0.5))
[1] 0.04209975
Distribusi Peluang
Kontinu
Distribution Peluang Kontinu
Contoh 2 : Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Normal

Diketahui rata-rata nilai mata kuliah Komputasi


Statistika adalah 70 dengan simpangan baku 15.
Jika mahasiswa dengan nilai dibawah 40 tidak lulus,
tentukan peluang
a) Mahasiswa yang tidak lulus
b) Mahasiswa yang lulus dengan nilai A (nilai >= 80)
c) Mahasiswa yang mendapat B (68<=nilai<80)
d) Mahasiswa yang mendapat C (55<=nilai<68)
e) Mahasiswa yang mendapat D (40<=nilai<55)
Distribusi
Normal
Tidak Lulus : P(X <= 40)
Rata-rata = 70, Simp. Baku = 15

R Code

> # Peluang Distribusi Normal


> pnorm(40, mean = 70, sd = 15)
[1] 0.02275013
Distribusi
Normal
Nilai A : P(X >= 80) = 1 – P(X < 80)
Rata-rata = 70, Simp. Baku = 15

R Code

> # Peluang Distribusi Normal


> 1 - pnorm(80, mean = 70, sd = 15)
[1] 0.2524925
Distribusi
Normal
Nilai B :
P(68<=X<=80) = P(X<=80) – P(X<=68)
Rata-rata = 70, Simp. Baku = 15

R Code
> # Peluang Distribusi Normal
> pnorm(80,70,15)-pnorm(68,70,15) # B
[1] 0.3005426
> pnorm(68,70,15)-pnorm(55,70,15) # C
[1] 0.2883096
> pnorm(55,70,15)-pnorm(40,70,15) # D
[1] 0.1359051
Random Data Distribusi
Diskrit dan Kontinu
Dist Kontinu Dist Diskrit
> rnorm(3) > x=rbinom(20,size=15, prob=0.2)
[1] -2.1675214 1.3281082 -0.5124395) >x
> rnorm(2, 12, 3) [1] 3 4 2 2 4 3 6 1 3 4 4 3 1 6 0 5 2 3 2 4
[1] 10.41959 13.18943 > plot(table(x), ylab="Frekuensi")
> x = rnorm(1000, 50, 4) > x=rpois(1000,lambda=4)
> hist(x, prob=T, breaks=”sturges”) > plot(table(x), type="p",
> x=rchisq(1000,6) ylab=”Frekuensi”)
> hist(x, prob=T, breaks="FD", col="blue")

Random Data
DISTRIBUSI
Membangkitkan Data
Mengambil data berukuran n secara
acak dari populasi berdistribusi yang
telah di tentukan.
Penarikan Sampel
Teknik Sampling
Penarikan Sampel Acak

sample(x, size, replace=F, prob=NULL)

Keterangan

x = vektor

size = ukuran sampel

replace = dengan/tanpa pengembalian

prob = vektor yang berisi nilai peluang
masing-masing titik sampel
Penarikan Sampel Acak
Contoh Sampel Acak
> sample(1:100, 1)
1. Memilih sebuah angka antara 1 [1] 51
> sample(c("Angka", "Gambar"), 10, replace=T)
sampai 100 [1] "Angka" "Gambar" "Angka" "Gambar"
2. Pengetosan mata uang 10 kali [5] "Angka" "Angka" "Angka" "Angka"
[9] "Gambar" "Gambar"
3. Pengetosan dadu seimbang 10 kali > sample(1:6, 10, replace=T)
[1] 3 2 1 1 5 1 5 6 1 2
3. Pengetosan dadu tidak seimbang > sample(1:6, 10, replace=T,
dengan peluang 1 s.d 6 adalah prob=c(0.4,0.15,0.1,0.2,0.05,0.1))
[1] 1 4 1 1 4 3 2 6 3 4
(0.4,0.15,0.1,0.2,0.05,0.1) > kotak<-
4. Pemilihan bola dalam kotak yang c(rep("merah",5),rep("biru",3),rep("hijau",2))
> sample(kotak, 4)
terdiri atas 5 bola berwarna merah, 3 [1] "hijau" "merah" "biru" "merah"
bola berwarna biru dan 2 bola
berwarna hijau
Hatur Nuhun
bertho@unpad.ac.id

Anda mungkin juga menyukai