KELAS : RP AK3 B
NIM : ES1120041
B. Fungsi
Berikut ini adalah berbagai fungsi dari metode activity based costing atau ABC :
Fungsi dari metode ABC yang pertama adalah guna membantu pihak perusahaan
dalam mengambil beragam keputusan penting terkait harga pokok penjualan dan
berbagai sumber daya dan penyusunannya.
Harga pokok penjualan yang dihasilkan nantinya akan lebih akurat dan mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis.
Metode ABC juga mampu membantu perusahaan dalam hal melakukan analisa
terkait menentukan jumlah harga pokok yang harus diproduksi untuk bisa
mencapai BEP atau Break Event Point secara lebih akurat.
C. Karakteristik
D. Komponen
E. Rumus
Tujuan utama dari digunakannya rumus activity based costing ini adalah agar bisa
mendapatkan harga produk per unitnya. Untuk itu, agar bisa mendapatkan biaya harga
per unit, Anda harus bisa menjumlahkan seluruh biaya utama dengan biaya overhead,
lalu dibagi dengan jumlah unit yang sudah diproduksi.
Total biaya utama = Biaya utama x volume produksi
Total biaya overhead = Biaya overhead x volume produksi
Harga per unit = ( Seluruh Biaya Utama + Seluruh Biaya Overhead) Jumlah
unit yang diproduksi
= Biaya utama x Volume produksi (Biaya Overhead x Volume Produksi) Jumlah
unit yang diproduksi.
Persyaratannya adalah :
Sistem perhitungan activity based costing dalam akuntansi biaya dilakukan
berdasarkan kegiatan, yakni peristiwa, unit kerja, atau tugas dengan tujuan tertentu,
seperti misalnya menyiapkan mesin produksi, mendesain produk, menyebarkan
barang jadi, atau juga mengoperasikan mesin. Seluruh kegiatan yang mengkonsumsi
sumber daya overhead akan dianggap sebagai objek biaya.
Di dalam sistem activity based costing atau ABC juga bisa dianggap sebagai suatu
transaksi atau kejadian lain yang menggerakan biaya. Penggerak biaya atau penggerak
kegiatan, akan dimanfaatkan untuk merujuk pada basis lokasi.
Contoh sederhana dari pendorong biaya ini meliputi penyiapan mesin, permintaan
perawatan, daya yang akan dikonsumsi, pesanan pembelian, dll.
Terdapat dua jenis ukuran aktivitas atau kegiatan, yakni penggerak transaksi, yang
melibatkan perhitungan sebanyak beberapa kali pada suatu kegiatan, dan penggerak
durasi yang menilai waktu suatu kegiatan bisa diselesaikan.
Hal ini berbeda dengan sistem pengukuran biaya tradisional yang lebih bergantung
pada jumlah atau volume, seperti jam kerja mesin dan jam kerja sumber daya manusia
untuk bisa mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk. Karena dalam sistem
activity based costing, akan dikategorikan lima kegiatan yang pada sampai batas
waktu tertentu tidak ada kaitannya dengan jumlah unit produksi.
Cara Penggunannya
Karena di dalam menetapkan biaya akan bergantung pada bagaimana membagi
biaya yang digunakan untuk memproduksi suatu produk, maka hal ini akan memiliki
banyak manfaatnya dalam suatu perusahaan.
Untuk perusahaan berskala kecil, membagi biaya berdasarkan kegiatan akan sangat
bagus dalam membuat keputusan overhead dan juga harga produk.
1 Keputusan Overhead
Sistem ABC akan menunjukkan pada Anda tentang bagaimana suatu overhead
akan digunakan, sehingga akan membantu Anda dalam menentukan apakah suatu
kegiatan tertentu diperlukan untuk produksi.
Apabila ternyata biaya yang diperlukan untuk beberapa kegiatan ternyata lebih
mahal dari yang seharusnya, maka Anda bisa menggunakan cara lain atau
memangkas langkah lain
2 Harga Produk
Adanya alokasi khusus pada biaya tertentu juga akan mampu membantu Anda
dalam mendapatkan margin keuntungan.
Apabila Anda hanya mengetahui biaya langsung yang akan masuk ke produk
Anda, tentunya Anda akan mengabaikan biaya lainnya, sehingga akan
mengurangi keuntungan Anda.
Nah, dengan menerapkan sistem ABC, maka Anda bisa menentukan biaya
pada setiap kegiatan dalam proses produksi barang. Sehingga, akan
memungkinkan Anda untuk menetapkan harga secara lebih akurat.
G. Keuntungan
Dengan menetapkan biaya menggunakan ABC, maka Anda akan merasakan tiga
manfaat. Pertama, Anda bisa memperluas jumlah himpunan biaya yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan biaya overhead.
Kedua, Anda bisa menghasilkan dasar yang baru dalam hal menetapkan biaya
overhead pada suatu barang, sehingga dana yang dialokasikan akan berdasarkan pada
kegiatan yang dihasilkan, bukan pada volumenya.
Terakhir, ABC akan mampu mengubah beberapa sifat biaya secara tidak langsung,
sehingga akan membuat biaya yang dianggap secara tidak langsung menjadi lebih
mudah untuk dilacak.