EARLY WARNING SYSTEM (EWS)

EWS adalah suatu metode untuk mendeteksi perburukan kondisi pasien sebelum
mengalami kegawatan dengan memberikan skor pada pemeriksaan tanda-tanda vital.

EWS digunakan oleh:
EWS digunakan ketika:
EWS digunakan di:
1. Perawat
2. Dokter
3. Mahasiswa Keperawatan/Kedokteran
1. Asesmen awal
2. Pemantauan setiap shift
3. Sebelum transfer
4. Sebelum pulang
1. Ruang rawat inap non ICU
2. Rawat jalan
3. Ruang persiapan tindakan/operasi
4. Ruang pasca tindakan/operasi

Prinsip dasar EWS

1. Identifikasi perubahan dan respon pasien terhadap perburukan kondisi fisiologis selama
dalam perawatan
2. EWS tidak menggantikan parameter pemanggilan code blue/ kegawatan tetapi
melengkapi.
3. Terdapat system aktivasi tim responder yang kompeten dan responsif
Kuning Perawat primer/Ka Tim/ PJ shift (≤ 45 menit)
Orange DPJP/dr. Jaga konsulen (≤ 30 menit)
Merah Tim Medis Rekasi Cepat / Tim Code Blue / MET (< 5 menit)
No EWS SCORE FREKUENSI ASUHAN YANG DIBERIAN
 MONITORING
1. 0 Minimal setiap 12 jam Lanjutkan observasi/ monitoring secara
rutin
2. Total skor 1-4 Minimal setiap 4-6 Perawat pelaksana menginformasikan
jam sekali kepada ketua tim tentang siapa yang
melakukan asesmen selanjutnya ketua
tim membuat keputusan:
a. Meningkatkan frkuensi observasi
b. Perbaikan asuhan yang dibutuhkan
oleh pasien
3. Total skor 5 atau Peningatan frekuensi a. Ketua tim (perawat) segera
lebih atau skor 3 observasi/monitoring memberikan informasi tentang
dalam 1 (satu) setidaknya setiap 1 kondisi pasien kepada dokter jaga
parameter jam sekali atau DPJP
b. Dokter jaga atau DPJ melakukan
asesmen sesuai dengan
kompetensinya dan menentukan
kondisi pasien apakah dalam
penyakit akut
c. Siapkan fasilitas monitoring yang
lebih canggih
4. Total skor ≥7 Lanjutkan observasi/ a. Ketua tim (perawat) segera
monitoring tanda- melaporkan kepada tim code blue
tanda vital b. Tim Code Blue melakukan asesmen
segera
c. Stabilisasi oleh Tim Code Blue dan
pasien dirujuk ke Intermediate Care
atau Intensive Care