Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah peradaban islam


“Islam Pada Masa Rasulullah ‫”ﷺ‬

Dosen Pengampu:

Dr. Ali Akbar, S. Ag, MA

Disusun Oleh:

Arifin Ilham Batubara (0201211011)


Bima Hidayatul Aqib (0201211010)
Luthfiyah Arifah Sipayung (0201211003)

JURUSAN AL AHWAL AL SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirromaanirrohiim, Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah


Subhanahu wa ta’alaa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, serta karunia-Nya,
Sholawat berserta salam juga kita curahkan kepada Nabi sekaligus Rasulullah
yaitu Muhammad ‫ﷺ‬, semoga kita semua diberikan oleh Allah syafaat nabi-Nya,
yaitu syafaat nabi Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬.

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, dengan judul “Islam Pada
Masa Rasulullah ‫”ﷺ‬

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Medan, Jum’at 10 September 2021

Tim Penuli

ii
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Biografi Nabi Muhammad Saw ............................................................................ 3
B. Sejarah Islam di Mekkah....................................................................................... 4
C. Keadaan Islam di Masa Rasulullah ‫ ﷺ‬Pada Fase Madinah ............................... 7
BAB III............................................................................................................................. 11
KESIMPULAN ............................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama
sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya.
Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah
hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu
tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.

Allah ta’ala berfirman,

‫علِّيما‬ َ ‫َّللاُ بِّ ُك ِّل‬


َ ٍ‫ش ْيء‬ َّ َ‫َّللا َوخَات ََم النَّبِّيِّينَ َو َكان‬ ُ ‫َّما َكانَ ُم َح َّمدٌ أَبَا أ َ َح ٍد ِّمن ِّر َجا ِّل ُك ْم َولَكِّن َّر‬
ِّ َّ ‫سو َل‬

“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara
kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al
Ahzab: 40)

Allah ta’ala juga berfirman,

ِّ ‫ضيتُ لَ ُك ُم‬
‫اإل ْسالَ َم دِّينا‬ َ ُ‫ْاليَ ْو َم أ َ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم دِّينَ ُك ْم َوأَتْ َم ْمت‬
ِّ ‫علَ ْي ُك ْم نِّ ْع َمتِّي َو َر‬

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah
cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama
bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang
beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar
pembenaran saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai
orang yang beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia
membenarkan ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya
Islam adalah agama yang terbaik.

1
Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang
diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini
lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran
yang bisa diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun.

Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat
dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah
bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat
manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan
tetapi bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap
masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa,
tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.

Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah
mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa
saja yang berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya.

Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan


syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah
maupun syariat-syariat yang diajarkannya

Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua


akhlak yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam
memerintahkan segala macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang tim penulis tuturkan diatas maka
permasalahan yang diangkat adalah Bagaimana Islam pada masa Rasulullah
‫?ﷺ‬
C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah
agama Islam Pada Masa Rasulullah ‫ﷺ‬.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah nabi terakhir yang paling sempurna


diantara ciptaan Allah dan yang dicintai Allah. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabi’ul awwal tahun gajah atau
pada tahun 571 M. Kota Mekkah merupakan tempat berdirinya Masjidil
Haram (Ka’bah), yang dibangun oleh Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
berasal dari suku yang paling berpengaruh di Mekkah, yaitu suku Quraiys.
Keluarga nabi ‫ ﷺ‬berasal dari cabang Quraiys yang dinamakan Bani
Hasyim. Dinamakan Bani Hasyim, karena menurut nama bapak, seorang
tokoh terkemuka di Mekkah dan pedagang terkenal sampai ke Syiria dan
Yaman. Abdul Muthalib adalah putra dari Hasyim dan kakek dari Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬. Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan Ibu Nabi
Muhammad bernama Aminah binti Wahab. Ayah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
wafat saat nabi masih di dalam kandungan. Pada usia enam tahun Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬kehilangan ibunya dan nabi ‫ ﷺ‬di asuh oleh kakeknya yaitu
Abdul Mutholib. Dan dua tahun kemudian saat nabi berusia delapan tahun,
kakeknya meninggal dunia dan nabi di asuh oleh pamannya yaitu Abu
Thalib.
Abu Thalib sangat mengagumi kepribadian nabi yang sangat ajaib,
nabi berbeda dengan anak anak seusianya. Bahkan Abu Thalib
mengatakan “aku tidak pernah mendapati nabi berdusta”, nabi tidak
tertarik dengan permainan anak-anak dan suka menyendiri1.

1
Murtadha Muthahhri, Filsafata Kenabian (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1991), h. 17-18

3
B. Sejarah Islam di Mekkah

1. Dakwah Dengan Cara Diam-Diam


Setelah nabi Muhammad ‫ ﷺ‬telah menerima wahyu yang kedua,
maka beliau ‫ ﷺ‬sadar bahwa perintah yang diberikan oleh Allah
Subhanahu wa ta’alaa adalah mendakwahkan apa yang beliau
dapatkan, yaitu menyebarluaskan agama Islam kepada seluruh umat
manusia yang ada di dunia. Dengan begitu nabi Muhammad ‫ﷺ‬
melakukan tugasnya yaitu berdakwah secara diam-diam. Satu demi
satu orang pun mulai beriman kepada Allah dan beliau ‫ﷺ‬, dan mereka
yang pertama beriman kepada Allah dan nabi-Nya mulai tidak lagi
menyembah berhala. Usaha yang dilakukan nabi Muhammad ‫ﷺ‬
berhasil. Diantara nama-nama orang-orang yang beriman kepada
Allah dan rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬adalah:
• Khadijah yaitu adalah istri beliau sendiri
• Abu Bakar Ash-shiddiq
• Ali ibn Abi Thalib, Zaid ibn Harits, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi
Waqqash, Thalhah ibn Ubaidillah dll dari kalangan pemuda
• Bilal ibn Rabah

Setelah tokoh masyarakat masuk agama Islam yaitu Abu Bakar


Ash-shiddiq, maka banyaklah orang-orang ikut memeluk agama Islam,
diantaranya adalah Utsman bin Affan, Arqam bin Abdul Arqam, dan
lain-lain. Mereka itu semua mendapat bimbingan dari Rasulullah ‫ﷺ‬
sendiri. Sebagai pusat pembinaan waktu itu adalah dirumah Arqam bin
Abdul Arqam.

2. Dakwah Secara Terang-Terangan


Setelah Rasulullah ‫ ﷺ‬melaksanakan dakwah yang bersifat rahasia
dan tertutup, terkumpullah pengikut nabi Muhammad ‫ ﷺ‬sebanyak 30

4
orang, yang pada saat itu beliau ‫ ﷺ‬masih melakukan dakwah dengan
cara sembunyi-sembunyi. Setelah itu, Allah Subhanahu wa ta’alaa
memerintahkan nabi Muhammad ‫ ﷺ‬untuk melakukan penyebaran
agama Islam secara terang-terangan, yaitu dengan turunnya firman
Allah:

َ‫ع ِّن ْال ُم ْش ِّركِّين‬ ْ ‫ع بِّ َما تُؤْ َم ُر َوأَع ِّْر‬


َ ‫ض‬ ْ ‫فَا‬
ْ َ ‫صد‬

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang


diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik. (QS. Al-Hijr:94).2

Ayat inilah yang telah memerintahkan rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬


untuk berdakwah secara terus terang dengan terbuka. Adapun rencana
beliau ‫ ﷺ‬lakukan, pertama ditujukan kepada kerabat nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬sendiri, lalu seluruh kalangan masyarakat. Kegiatan
dakwah secara terang-terangan ini mulai menambah jumlah pengikut
untuk memeluk agama Islam. Namun hal ini tidak di sukai oleh
orang-orang Quraisy, apalagi secara tegas nabi ‫ ﷺ‬mencela ibadah
mereka, dan mencerca para berhala-berhala yang mereka puja dan
sembah, serta juga mengkritisi tradisi-tradisi mereka yang sudah
menyebar luas.

Orang-orang sama sekali tidak dapat membedakan antara bukti


kenabian, kepemimpinan,dan kekuasaan. Mereka menganggap bahwa
agama baru yang dibawa oleh nabi Muhammad ‫ ﷺ‬akan merampas
dan mengambil kekuasaan yang ada ditangan mereka semua. Karena
Islam menyamakan antara tuan dengan budak, mereka tidak ingin
menerima kenyataan itu. Mereka mengingkari hari kebangkitan
dimana kehidupan akan dikembalikan lagi kepada manusia dan akan
diperhitungkan amal atau perbuatan yang pernah mereka lakukan.

2
. Kementerian Agama RI., al-Qur’an dan Terjemahnyanya, h. 266.

5
Mereka selalu melaksanakan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh
para leluhurnya. Mereka mengatakan (sebagaimana yang telah Allah
abadikan dalam Al-Qur’an)

‫علَ ْي ِّه آبَا َءنَا‬


َ ‫َح ْسبُنَا َما َو َجدْنَا‬

"Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami


mengerjakannya".(QS.Al-Maidah:104)

Orang-orang Quraisy selalu memberi dukungan kepada orang-


orang yang menganggap bahwa rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬adalah
orang gila dan seorang penyihir. Mereka akan selalu mengganggu dan
menghalangi orang-orang yang didakwahi oleh nabi Muhammad ‫ ﷺ‬.
Siksaan terhadap orang-orang mukmin itu semakin keras dan sangat
kejam. Maka berkatalah Rasulullah ‫ ﷺ‬kepada mereka: “Pergilah
kalian ke negeri Habasyah, karena disana ada seorang raja yang tidak
ada seorangpun yang dizolimi di sisinya.” Maka dari itu pergilah para
kaum muslimin ke Habasyah.3

Dengan semakin meningkatnya penganiayaan kaum Quraisy terhadap


nabi ‫ﷺ‬, hijrah lah rasulullah ‫ ﷺ‬dan para pengikutnya ke Thaif. Ke bani
Thaif dengan harapan akan diperoleh bantuan serta mendapat tambahan
untuk menjadi pengikut rasulullah ‫ﷺ‬, akan tetapi kenyataan yang diterima
oleh nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah sebaliknya, yaitu beliau ‫ ﷺ‬di caci maki,
dilempari batu oleh anak-anak, sampai berlumuran darah badannya nabi
Muhammad ‫ﷺ‬. Hijrah ke Thaif hanya mendapat seorang hamba sahaya
yang memeluk agama Islam yang bernama Addas.

Pengalaman di Thaif tidak meyurutkan dakwah nabi Muhammad


‫ﷺ‬. Pada tahun kesebelas kerasulan, diwaktu musim haji nabi Muhammad
‫ ﷺ‬mengadakan kontrak dakwah dengan jama’ah haji, tertariklah kaum
Aus dan Kharaj, yaitu penduduk kota Yastrib untuk memeluk agama Allah
dan Rasul-Nya ‫ ﷺ‬yaitu agama Islam.

3
Al-Usairy, ahmad. Sejarah islam. Hal 88-89

6
Pada tahun XI masuk 7 orang, kemudian pada tahun XII ada 12 orang
memeluk Islam, dan kemudian berikutnya datang lagi 72 orang penduduk
Yastrib menyatakan ingin memeluk agama Islam dan bersumpah akan
setia membela serta melindungi nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Mereka penduduk
Yastrib yang telah masuk Islam memohon agar rasulullah ‫ ﷺ‬pindah ke
Kota Yastrib.4

C. Keadaan Islam di Masa Rasulullah ‫ ﷺ‬Pada Fase Madinah

1. Rasulullah ‫ ﷺ‬membangun masyarakat baru


Setelah tiba dan diterima oleh penduduk Yastrib (Madinah), Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬telah resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu.
Babak baru dalam sejarah pun dimulai. Berbeda dengan dengan

4
Subarman,Munir. Sejarah islam klasik. Hal 33-34

7
periode di Kota Mekkah. Periode di Kota Madinah, Islam adalah
kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat banyak turun di Madinah. Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬
memiliki kedudukan, bukan hanya sebagai kepala agama, tetapi nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬juga sebagai Kepala Negara. Dengan kata lain, dalam
diri nabi ‫ ﷺ‬terkumpul dua kekuasaan, yaitu kekuasaan spiritual dan
duniawi. Kedudukannya sebagai utusan atau rasul secara otomatis
merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh
masyarakat dan negara baru itu, nabi Muhammad ‫ ﷺ‬segera meletakkan
dasar-dasar kehidupan bermasyarakat.Dasar pertama, pembangunan
mesjid , selain untuk tempat sholat juga sebagai sarana penting untuk
mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Pada
masa nabi‫ ﷺ‬mesjid berfungsi juga untuk sebagai pussat pemerintahan
Dasar kedua, ukhuwah islamiah, persaudaraan sesama musllim. Nabi
Muhammad‫ ﷺ‬mempersaudarakan golongan muhajirin dengan anshor.
Ini berarti mencipatakan suatu bentuk persaudaraan yang baru yaitu
persaudaraan berdasarkan agama menggantikan persaudaraan
berdasarkan darah.Dasar ketiga , hubungan persahabatan sengan
pihak pihak lain tidak beragama islam.5
2. Perjanjian dengan pihak yahudi
Setelah islam sudah terpancang dibumi madinah, dan islam juga
sudah kokoh di negeri itu, maka Rasulullah‫ ﷺ‬mengatur hubungan
dengan selain golongan muslim. Pada saat itu beliau di pusat, untuk
menciptakan keamanan, kebahagian dan kebaikan bagi semua
manusia. Untuk itu beliau menerapkan undang undang yang pantas,
yang tidak pernah terbayangkan dalam kehidupan dunia yang selalu
dibayangi fanatisme.
Tetangga yang paling dekat dengan orang muslim di Madinah
adalah orang -orang yahudi. Sekalipun memendam kebencian dan
permusuhan terhadap orang-orang muslim, namun mereka tidak berani

5
http://fikriyogi.wordpress.com/2011/07/28/masa-nabi-Muhammad-saw-pada-priode-Makkah-
dan-Madina

8
menampakkannya. Rasulullah‫ ﷺ‬menawar perjanjian kepada mereka,
yang intinya memberikan kebebasan menjalankan agama dan memutar
kekayaan, dan tidak boleh saling menyerangkan atau memusuhi ada
dua belas butir isinya perjanjian itu, diantaranya adalah:

• Orang-orang yahudi adalah satu umat dengan orang-oang mukmin bagi


orang yahudi agama mereka dan bagi umat muslim agama meraka.
• Orang-orang yahudi dan orang-orang mukmin masing-masing harus
menafkahkan kehidupan merka sendiri
• Mereka saling bahu-membahu dalam menghadapi musuh yang hendak
membatalkan perjanjian ini.
• Mereka harus saling menasehati, berbuat baik dan tidak boleh berbuat
jahat.
• Perjanjian ini tidak boleh dilanggarkan kecuali memang dia rang yang
zhalim dan jahat.
• Dengan disahkannya perjanjian ini, maka Madinah dan sekitarnya
seakan-akan merupakan satu Negara yang makmur. Ibukota Madinah
dan persidennya, jika boleh disebut juga adalah Rasulullah ‫ﷺ‬.
Pelaksana pemerintahan dan penguasa mayoritas adalah orang-orang
muslim. Sehingga dengan begitu Madinah benar-benar menjadi
ibukota bagi umat islam.

3. Harta rampasan perang


Pada saat kafilah dagang kaum musyrik mekkah mengadakan
perjalanan dagang dari syam kemekah. Hal ini diketahui orang-orang
muslim. Ini merupakan kesempatan emas bagi pasukan madinah untuk
melancarkan pukulan yang telak terhadap orang-orang musyrik.
Kafilah dagang itu sendiri membawa harta kekayaan penduduk
Mekkah yang jumlahnya sangat melimpah, yaitu sebanyak 1000 ekor
unta, yang membawa harta benda milik mereka, yang nilainya tdak
kuang dari 500 dinar emas.

9
Harta rampasan perang ini di dapat pada saat terjadinya perang
badar yang tak terhindarkan lagi pada saat orang muslim Madinah
hendak merampas harta kafilah dagang ini. harta rampasan inilah
modal kekayaan orang-orang muslim di Madinah. Harta rampasan ini
di bagi-bagikan kepada penduduk Madinah. Dan pada saat ini pula
turun ayat yang mewajibkan puasa dan membayar zakat. Sehingga
orang-orang muslim yang miskin di Madinah dapat terbantu karena
syariah yang ditetapkan Allah Subhanahu wa ta’alaa.6

Salah satu hal yang menarik dari perjuangan Rasulullah ‫ ﷺ‬selama


hidupnya, yaitu bagaimanakah nasib Islam setelah ditinggal oleh
Rasulullah ‫ﷺ‬. di saat-saat terakhir kehidupannya, Rasulullah kerap
memberikan isyarat kepada para sahabatnya bahwa tidak lama lagi beliau
akan meninggal kan mereka. Dalam salah satu karya Baqir Shadr,
mengatakan ada tiga asumsi tentang nasib ajaran islam. Pertama
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersikap pasih tentang ajarannya. Kedua Rasulullah ‫ﷺ‬
bersikap responsive terhadap ajarannya. Dan ketiga Rasulullah ‫ ﷺ‬bersikap
aktif tentang ajrannya.7

6
http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-arab-masa-nabi-Muhammad-saw.html
7
Baqir Shadr, Suksesi Kepemimpinan Pasca Nabi (Bangil: Yayasan Islam Al-Baqir, 1996),

10
BAB III

KESIMPULAN

A. Saran

Setelah menerima wahyu kedua, Rasulullah‫ ﷺ‬menyadari tugas yang di


bebankan pada dirinya. Maka mulailah secara diam diam mengajak orang
memeluk islam., mula mula kepada keluarga kemudian para sahabat dekat.setelah
nabi Muhammad ‫ ﷺ‬melakukan dakwah yang besifat rahasia, Allah Subhanahu wa
ta’alaa memerintahkan kepada nabi Muhammad ‫ ﷺ‬untuk dakwah secara terang-
terangan ( Q.S AL HIJR 15:94 ) yang artinya “maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang di perintahkan ( kepada mu ) dan berpalinglah
dari orang orang musrik”.

11
Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), nabi Muhammad
‫ ﷺ‬resmi menjadi pemimpin penduduk Kota itu. Kedudukannya sebagai nabi dan
rasul secara otomatis merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka
memperkokoh masyarakat dan Negara baru itu, Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬segera
meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat.

Daftar pustaka

Subarman, munir, 2008. Sejarah peradaban islam klasik. Cirebon.

Al-Usari, Ahmad.2003. sejarah islam jakarta. Akbar media eka sarana.

http://fikriyogi.wordpress.com/2011/07/28/masa-nabi-muhammad-saw-
pada-priode-makkah-dan-madinah/

http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-arab-masa-nabi-muhammad-
saw.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai