A.NURUL HIDAYAT
NIM : 105641100216
2020
PEMASARAN POLITIK (POLITICAL MARKETING) TOMY
SATRIA YULIANTO (TSY) DALAM MENGHADAPI
PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN
BULUKUMBA PERIODE 2020-2025
Skripsi
A.NURUL HIDAYAT
Kepada
2020
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
Makassar,
Yang Menyatakan,
A.Nurul Hidayat
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
penelitian ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Adapun judul yang penulis pilih untuk penelitian ini
2020/2025”. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena
itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan Penghargaan yang
3. Ibunda Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu
vi
4. Ahmad Taufik,S.IP.,M.AP Sebagai Penasehat Akademik yang selalu mudah
iparku Nurdin, Nita Purnama Sari dan Marsunil Makkaraka, dan terkhusus
dan dukungan baik moral maupun material, serta doa yang tiada henti.
Terima kasih sedalam-dalamnya atas kasih sayang kedua orang tua yang
ini namun, kehadiran kalian dapat membuat saya kembali fokus pada
vii
9. Rekan mahasiswa Kelas A angkatan 2016 beserta seluruh angkatan 2016
yang telah memberi saran dan informasi penelitian sehingga penelitian ini
dapat terselesaikan.
10. Kepada kakak sepupu A.Mudassir yang membantu penulis untuk menyusun
dan memberi saran kepada penulis sehingga penelitian ini dapat rampung
sampai sekarang.
11. Terkhusus untuk pribadi saya sendiri yang mampu menjalankan amanah
orang tua walaupun usaha saya saat ini tidak mampu membalas pemberian
“Hanya ini yang dapat bungsu berikan Gelar ini untuk kalian.
12. Terimakasih juga kepada kulkas dua pintu (Surya 16) yang telah setia
13. Terimakasih kepada Nanako (motorku) sebagai kuda besi yang menemani
penulis dari semester satu hingga saat ini. Ucapanku Nanako terus
mengabdi.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini, baik secara langsung
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan kritik dan saran yang bersifat
viii
Akhirul kalam, penulis berharap laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Penyusun
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................
Abstrak ............................................................................................................... v
Daftar Isi............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1. Definisi ........................................................................................... 10
x
C. Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) ............................................... 26
1. Definisi ........................................................................................... 26
C. Sumber Data......................................................................................... 36
D. Informan ............................................................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 60
B. Saran .................................................................................................... 62
xi
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 67
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang kuat dari masyarakat untuk ikut terlibat langsung dalam pemilihan
Yudhyono (2001).
kehidupan politik dan pemerintah baik lokal maupun ditingkat nasional. Agar
demokrasi bisa terwujud maka daerah harus memiliki kewenangan yang luas
mengenai pilkada yaitu UU No.10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas
No.1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. UU No.
10 Tahun (2016).
1
Pemilihan Kepala Daerah merupakan rekrutmen politik dengan
daerah baik Gubernur/ wakil Gubernur, Bupati/ wakil Bupati atau Walikota/
wakil Walikota. Aktor utama sistem pemilihan kepala daerah adalah rakyat,
parpol, dan calon kepala daerah. Aktor-aktor tersebut terlibat langsung dalam
kegiatan pemilihan daerah, salah satu fokus untuk menambah hasil suara dari
pemilih pemuda untuk ikut dalam penambahan suara paslon. Denny (2018)
Indonesia, terus mengalami perubahan format atau sistem pemilihan yang lebih
berkualitas dan demokratis. Pada pilkada bukan hanya modal sistem dan teknis
dengan cara melalui pemasaran. Dalam buku Philip Kotler dan Kevin Lane
definisi yang baik dan singkat dari pemasaran “memenuhi kebutuhan dengan
2
satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk
pelanggan yang unggul. Ada pemasaran terdapat beberapa istilah yang cukup
sering kita dengar yaitu marketing politik, money politik dan cots politik.
Money Politic (Politik uang) adalah suatu upaya mempengaruhi orang lain
jual-beli suara pada proses politik dan kekuasaan serta tindakan membagi-
bagikan uang, baik milik pribadi atau partai untuk mempengaruhi suara
pemilih. Cost Politik yang bermakna “biaya politik”, Uang atau biaya ini
sebenarnya masih dianggap wajar dan normal, dimana setiap kegiatan politik
dalam pertemua, sampai pada honor para pekerja professional yang terlibat
panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada para
pemilih. Pada penelitian kali ini akan terfokus oleh pemasaran politik yaitu
Push Marketing, Pull Marketing dan Pass Marketing. Sutrisno, dkk (2018).
strategi pendekatan pasar yang disebut dengan istilah 3P yaitu push marketing,
3
pull marketing, dan pass marketing. Pendekatan push marketing yaitu adanya
stimulan atau rangsangan yang diberikan oleh pasangan calon kepada pemilih
Pada perayaan pilkada terdapat ciri khas yaitu maraknya berbagai bahan
kampanye dan Alat Peraga Kampanye (APK), seperti spanduk, baliho yang
(APK), bahan kampanye, maupun iklan kampanye. Bagi para kandidat yang
ingin mendapatkan publikasi yang luas, maka iklan telah menjadi alat promosi,
baik soal sosok diri maupun program kerja yang akan dikerjakan jika terpilih
Pada zaman sekarang siapa yang tidak tau mengenai media sosial,
karena segala usia menggunakan teknologi ini. Pada tahun 2019 pengguna
media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total
4
penggunaan media sosial juga dialami dibeberapa wilayah di Indonesia salah
Bulukumba sebesar 19.058 orang, Dwi (2017). Dengan jumlah yang sangat
besar ini sehingga media sosial menjadi salah satu wadah promosi untuk
menarik para pemilih terkhusus para pemilih pemula yang banyak menggemari
media sosial.
yang hampir sama dengan penelitian tersebut. Namun pada penelitian peneliti
kali ini ingin mengetahui Pemasaran Politik (Political Marketing) Tomy Satria
terjun kedunia politik dimulai dari menjabat sebagai anggota DPRD dapil
sampai disitu saja, Tomy Satria Yulianto (TSY) hengkang dari partai Demorat
tahun 2017, Tomy Satria Yulianto (TSY) memilih untuk bergabung ke partai
Nasdem dan saat itu juga langsung dipercayakan menjabat Korda Nasdem
5
Bulukumba dan Sinjai. Serta tahun 2018 Tomy Satria Yulianto (TSY) resmi
Pada pilkada kali ini Tomy Satria Yulianto (TSY) selaku wakil bupati
tidak lagi ikut berkontestasi pada pesta politik lokal lima tahunan sekali itu.
Namun saat masih menjabat sebagai wakil bupati pada periode sebelumnya
direalisasikan oleh AM Sukri Sappewali dan Tomy Satria Yulianto (TSY) yaitu
Target ADD 12%, (4). Pembangunan Gedung Museum Kesenian Daerah, dan
(5). Penataan Honorer Kategori 2 (K2), karena hal ini tidak sedikit masyarakat
Bukan hanya itu Tomy Satria Yulianto (TSY) seringkali tampil dengan gaya
milenial maka dari itu banyak pemilih pemula yang fans dengannya. Apalagi
pemilih pemula, dengan pertimbangan yang sangat besar karna jiwa muda dan
6
coba-coba masih mewarnai alur berfikir para pemilih pemula, sebagian besar
dari mereka hanya melihat momen pemilu hanya sebagai ajang partisipasi
Periode 2020-2025”.
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu Peneliti dapat
D. Manfaat Penelitian
penelitian ilmia.
masyarakat.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemilih Pemula
pemilih dengan usia 17-21 tahun. Pemilih pemulah adalah pemilih yang baru
pertama kali memilih karena usianya baru saja memasuki usia ideal pemilih
yaitu 17-21 tahun, pengetahuan mereka juga masih dangkal tentang pemilu.
kebudayaan yang santai, bebas, dan cenderung pada hal-hal yang informal dan
mencari kesenangan, oleh karena itu semua hal yang kurang menyenangkan
paling penting dalam kehidupan seorang remaja, sehingga bagi seorang remaja
(2010).
pemula memiliki antusiasme tinggi, relatif lebih rasional, haus akan perubahan
dan tipis akan kadar polusi pragmatisme. Pemilihan politik mereka belum
dipengaruhi oleh motivasi ideologis tertentu dan lebih didorong oleh konteks
keluarga, kerabat dan teman. Selain itu, media massa juga menjadi salah satu
9
B. Marketing Politik
1. Definisi
(stakeholder).
politik. Tidak hanya tentang kampanye politik tetapi juga sampai pada
10
tahap bagaimana memformulasikan produk politik melalui
platform partai.
11
hanya dipakai dalam dunia bisnis, sekarang ini telah dicangkokkan ke dalam
berbagai cara yang seringkali kita rasakan tak ada bedanya dengan
Segala taktik dipakai agar rating jago mereka tinggi dan rakyat memilihnya
dan peralatan bagi partai politik atau calon presiden untuk melakukan
12
Persaingan merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam
masing kontestan membutuhkan cara dan metode yang tepat untuk bisa
pemilihan umum. Namun, kemenangan ini juga harus dikaji dan dianalisis
partai-partai politik.
massa digerakkan oleh elit-elit politik. Orientasi pada tokoh masih terasa
masyarakat kelas bawah relatif kecil untuk ikut serta mewarnai kebijakan-
untuk digerakkan oleh elit politik. Hal ini tentunya membawa konsekuensi
bahwa masyarakat kelas bawah seringkali dijadikan objek politik oleh para
13
Selain itu, konsekuensi dari politik yang sangat tersentralisasi membuat
tidak dapat, atau sulit, mendapatkan informasi. Hal ini menyulitkan mereka
dimaksudkan, dalam hal ini adalah masyarakat yang memiliki landasan dan
kondisi yang ada. Sikap kritis ini terutama ditujukan pada setiap kebijakan
14
kolektif yang ingin dicapai. Masyarakat kritis juga masyarakat yang dapat
mengevaluasi setiap aktivitas politik, baik yang dilakukan elit politik, partai
Agar rakyat tidak selalu menjadi korban dan objek manipulasi para elit
politik dan kontestan. Tidak hanya informasi tentang partai politik dan
15
kontestan yang tersedia dalam pasar, melainkan informasi tentang
partai politik, namun juga informasi tentang partai politik yang diterima
koran dan pamflet yang mencoba melontarkan semua hal yang perlu
mereka. Melalui media promosi, iklan, konferensi pers, talk show dan
16
politik, informasi yang tadinya tertutup dan hanya dikonsumsi sejumlah
b. Edukasi politik
masing pihak akan memetik hasil dari interaksi yang tercipta selama
hal yang diinginkan pihak lain. Partai poiltik dapat belajar untuk
pemahaman berpolitik.
banyak pihak sekaligus. Karena apa pun yang dilakukan aktor politik
akan dapat dilihat, dianalisis, dievaluasi dan dikontrol oleh pihak lain,
17
media pembelajaran. Bahkan kalangan LSM dapat memanfatkan teori-
sesungguhnya.
mengetahui hak dan kewajiban dalam politik, perilaku para aktor politik,
output atau realisasi janji-janji partai politik atau kandidat individu, dan
c. Kesadaran politik
sisi masyarakat luas. Dari sisi kontestan: adanya political marketing dan
18
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat luas terhadap hak dan
tertentu. peran elit politik yang kuat. Mereka mempunyai kekuasaan lebih
masyarakat.
kehidupan politik.
media dan pers pun terlibat selama periode kampanye maupun periode
19
menangkap aspirasi semua pihak dan menerjemahkannya dalam
meningkat pula ikatan dan rasa memiliki pada diri semua elemen di
mengekspresikannya.
20
Masyarakat yang kritis akan melakukan kontrol sosial terhadap
pihak lain. Masyarakat yang kritis menuntut adanya praktik politik yang
hal yang bersifat nyata dan tampak di permukaan, namun juga perlu
seperti visi dan misi, idiologi (platform), program dan identitas kontestan
ditetapkan sebelumnya.
politik agar masyrakat tidak but ainformasi politik. Rakyat akan semakin
mereka pada hari pemun gutan suara. Salah satu strategi pemsaran politik
21
Menanamkan dan menempatkan image dalam benak masyarakat tidak
hanya terbatas pada produk saja dan jasa, karena organisasi perusahaan
kandidat harus mampu menepatkan produk politik dan image politik dalam
benak masyarakat. Untuk dapat tertanam, produk dan image politik harus
adaptasi dengan situasi dan kondisi dunia politik. Tidak semua metode
22
marketing dapat langsung digunakan dalam konteks dunia politik. Namun,
partai politik dan kontestan sangat membutuhkan metode efektif untuk bisa
luas.
tentangcara suatu kontestan dalam membuat produk berupa isu dan program
masyarakat.
lain,dunia politik telah menjadi lebih terbuka dan transparan. Dunia politik
pemilihan umum.
dorongan dan energi untuk pergi ke bilik suara dan memilih kandidat
23
rasional maupun emosial kepada pemilih untuk memotivasi mereka agar
tepat tokoh yang dipilih, efek yang diraih pun semakin besar dalam
mempengaruhi pendapat.
image politik dapat memiliki dampak yang signifikan., kedua hal tersebut
sembilan model yang disebut dengan 9P: positioning, policy, person, party,
Untuk mempersempit kajian maka dalam penelitian ini hanya akan dibahas
24
a. Push marketing (Mendorong Pemasaran)
25
menjalin hubungan politik dengan para tokoh agama, tokoh
dengan para tokoh tersebut sebagai suatu ikatan yang kuat, agar ketika
berdomisili.
1. Definisi
UUD 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
26
wakilnya dalam proses penyaluran aspirasi, yang selanjutnya menentukan
dinyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah selanjutnya disebut pasangan calon adalah
peserta pemilihan yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang
27
demokrasi perwakilan yang menentukan pemimpin melalui rekrutment
66, dimana dalam pasal 65 ayat (4) dikemukakan bahwa “masa persiapan
pasal 119 berisi prosedur dan mekanisme pemilihan kepala daerah secara
langsung oleh rakyat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
lain:
28
pemilihannya. Keterlibatan lembaga legislatif dan masyarakat dalam
DPRD dalam Pemilukada seperti saat ini, tentu saja akan mengalami
legislatif di daerah.
Presiden, anggota DPR, DPRD dan DPD. Dalam satu tahun, di suatu
Walikota.
dinyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah selanjutnya disebut pasangan calon adalah
29
peserta pemilihan yang diusulkan oleh partai Politik atau gabungan partai
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, pilkada langsung layak
parameter demokratis.
Presiden Wakil Presiden, yakni azas langsung, umum, bebas, rahasia, dan
perantaran.
30
c. Bebas, setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan
tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dengan jalan apa pun. Pemilih
memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh
pilkada, pemilih serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan
pihak manapun.
31
D. KERANGKA BERPIKIR
penelitian ini disusun sebagai landasan penelitian yaitu untuk menguji teori
yang dilakukan.
32
yang disampaikan kandidat kepada masyarakat atau komunitasnya.
dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda (Adman
Nursal, 2004). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan Kerangka
E. Fokus Penelitian
33
F. Deskripsi Fokus Penelitian
politik secara langsung kepada para pemilih. Oleh tim kampanye Tomy
Yulianto (TSY).
34
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan pertimbangan bahwa lokasi mudah dijangkau. Selain itu banyak proses
B. Tipe Penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana
berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, Oleh karena itu, analisis data yang
35
dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
lapangan untuk meneliti obyek kajian. Hal ini ditunjukkan untuk memperoleh
menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan atau kalimat sebagai
secara jelas dan faktual tentang Pemasaran Politik (Political Marketing) Tomy
C. Sumber Data
1. Data Primer
menggali dari sumper informasi (informan) dan dari catatan lapangan yang
36
informan dipilih dengan mendasar pada subyek yang menguasai
2. Data Sekunder
mencari fakta yang sebenarnya hasil dari wawancara mendalam yang telah
Data sekunder dalam penelitian ini didapat secara tidak langsung yang
panduan.
D. Informan
lokasi penelitian, dalam naskah atau dokumen, dan dari informan yang telah
ditunjuk sebagai kunci pengayaan sumber data. Dalam penelitian ini informan
37
secara tidak acak, tetapi tetapi dengan pertimbangan dan kriteria tertentu.
3. Pemilih pemula 5
yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi untuk
wawancara mendalam.
38
2. Dokumentasi
yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto,
wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh
foto-foto.
meliputi:
1. Editing
Pada tahapan ini, data yang telah terkumpul melalui daftar pertanyaan
untuk melihat apakah ada hal-hal yang masih meragukan dari jawaban
2. Interpretasi
39
penjelasan terperinci tentang arti sebenarnya dari materi yang
dipaparkan, selain itu juga dapat memberikan arti yang lebih luas dari
penemuan penelitian.
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
penelitiannya, karena data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat
dipergunakan begitu saja, analisis data menjadi bagian yang amat penting
dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat lebih
1. Reduksi Data
40
juga mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang
3. Triangulasi Data
metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam
wawancara,
41
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
dan
berkaitan.
42
BAB IV
dua kata dalam bahasa Bugis yaitu “Buluku“ dan “Mupa” yang dalam
bahasa Indonesia berarti “masih gunung milik saya atau tetap gunung
milik saya“. Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke – 16 Masehi
ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu
kerajaan Gowa dan kerajaan Bone, batas Bukit yang bernama Karampuang
1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan
43
Secara yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat
Februari 1960.
Dalam pembahasan ini, ada empat bagian yang diurai, yakni keadaan
1. Keadaan Geografi
Kajang.
44
Batas Utara : Kabupaten Sinjai
masing 173,51 Km2 dan 171,33 Km2, sekitar 29,87 % dari luas
Bulukumba) dengan luas wilayah 14,44 Km2 atau 1,25 % dari luas
Sumber : https://bulukumbakab.go.id/peta-bulukumba
45
2. Keadaan Pemerintahan
46
3. Visi-Misi Kabupaten Bulukumba
Visi
kesejahteraan.
47
berjalan dengan berlandaskan pada tatanan keagamaan yang
Misi
demokratis.
48
5. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya terhadap
4. Keadaan Demografi
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
penduduk (%)
No. Kecamatan
2010- 2016-
2010 2016 2017
2017 2017
1. Gantarang 71.158 74.582 75.055 5,48 0,63
2. Ujungbulu 48.126 53.764 54.675 13,61 1,69
3. Ujungloe 39.533 41.397 41.654 5,37 0,62
4. Bontobahari 23.976 25.233 25.409 5,98 0,70
5. Bontotori 22.808 21.916 21.742 4,67 0,79
6. Herlang 24.128 24.560 24.958 1,95 0,15
7. Kajang 47.080 48.635 48.827 3,71 0,39
8. Bulukumpa 50.835 52.259 52.422 3,12 0,31
9. RilauAle 37.809 39.775 40.051 5,93 0,09
10. Kindang 29.815 31.108 31.280 4,91 0,55
Bulukumba 395.268 413.229 415.713 5,17
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten
49
b. Profil Tomy Satria Yulianto (TSY)
Bulukumba
50
program Sarjana Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sumber Daya Alam (Guilin, China, 2007), dan TOT Pembangunan Tata
51
1999), dan Penasehat Presiden ( CEO ) The Nature Conservancy – TNC
Tekad Suami Siti Isniyah Hatibu, S.IP ini untuk mengabdi pada
kampung halaman tercinta diakui telah lama tumbuh dan semakin menguat
dalam beberapa tahun belakangan. Hal tersebut terbukti pada pileg 2014
Priode 2020/2025
juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan
makna politik kepada para pemilih. Dari aktifitas politik, pemasaran politik
52
dan program yang dilakukan oleh aktor-aktor politik melalui saluran-saluran
Dalam konteks ini, Tomy Satria Yulianto masih menjabat sebagai wakil
bupati dan sebelum menjabat sebagai wakil bupati beliau sedang menjabat
berselang lama beliau kembali dipercaya menjadi wakil ketua DPRD selama
Tomy Satria Yulianto (TSY) hengkang dari partai Demorat tahun 2017, Tomy
Satria Yulianto (TSY) memilih untuk bergabung ke partai Nasdem dan saat itu
Serta tahun 2018 Tomy Satria Yulianto (TSY) resmi menjadi Pelaksana tugas
Maka dari itu, tidaklah menjadi suatu yang sulit jika dikaji secara
pemasaran politik yang dilakukan oleh Tomy Satria Yulianto dan Tim
2020/2025. Namun saat beliau menjabat sebagai wakil bupati pada periode saat
ini ada beberapa janji politik yang sulit direalisasikan yaitu (1). Pembangunan
Sport Center, (2). Pembangunan Waduk, (3). Peningkatan Target ADD 12%,
53
Honorer Kategori 2 (K2), karena hal ini tidak sedikit masyarakat yang kecewa
pada pasangan politik ini. Dengan adanya masalah ini masyarakat ragu unutk
kembali memilih Tomy Satria Yulianto ditambah lagi dengan wakilnya yang
memilihnya.
itu saja, beliau juga menambah pemilihnya dengan cara mengajak pemilih
pemulah yang jumlahnya mencapai 40%. Kondisi ini dibenarkan oleh Tomy
Satria Yulianto (TSY) sendiri. Berikut wawancara penulis dengan Tomy Satria
“Memang banyak pemilih pemula yang menggamri beliau karena saat saya
pergi ke Bira saya melihat banyak kaum milenial yang berkumpul dengan
beliau. Jika di pikir saat itu bukanlah malam minggu (malamnya anak
muda) tapi saya melihat dominan anak milenial yang ada di sekitar beliau
dan saling bercengkrama” (Hasil wawancara MI (Pemilih Pemula) Rabu, 8
Juli 2020)
54
a. Push Marketing (Mendorong Pemasaran) dilakukan dengan kegiatan
tempat umum (warkop) maka dari itu, beliau banyak digemari oleh
pemuda. Kondisi ini dibenarkan oleh Tim Kampanye TSY kepada penulis.
berikut :
“Saya pernah melihat bapak Tomy Satria Yulianto yang datang ke tempat
umum (Warkop) yang notabenenya orang ke-2 terpandang di kabupaten
Bulukumba datang ke warkop berpenampilan Staylis ala milenial jaman
sekarang. Awalnya saya tidak percaya banya beliau adalah wakil bupati,
tapi satelah melihat jelas ternyata itu adalah Pak Wakil Bupati. Tidak
55
hanya datang untuk membeli kopi saja melaikan beliau mengajak para
pemuda untuk berdiskusi lepas dalam satu meja, tidak hanya itu beliau
juga tanpa malu-malu menyanyi di depan umum.” (Hasil wawancara MA
Selasa, 7 Juli 2020)
yang dilakukan.
56
sudah lakukan artinya bahwa originalitas ini, bukan dibuat-buat hanya
menjelang pilkada tetapi karena memang kita mampu menyelami mereka.
Anak-anak muda sekarang tidak lagi membutuhkan pemimpin yang formal
tetapi mereka suka berinteraksi melalui whatsapp, facebook, instagram,
wechat direct communication yang tidak lagi harus ada protocol-
protokoler tapi mereka bisa langsung chat langsung melalui aplikasi yang
ada di handpone kita masing-masing dan mereka suka dengan cara-cara
seperti itu. Itulah pemasaran politik yang pertama tampilkan politik
originalitas anda dan jadilah pemimpin yang tidak bersifat original sekali
tetapi membuka ruang-ruang mereka. Tapi ingat mampu menyelami apa
tujuan dan kepentingan mereka dengan bahasa yang meraka pergunakan
juga selama ini seperti itu toh dinda” (Hasil wawancara TSY Selasa,7 Juli
2020)
“Saya adalah salah satu pengikut media social bapak Tomy Satria
Yulianto. Beliau sangat rajin memperbarui snapgram di instagram dan
facebooknya dengan menampilkan kegiatannya setiap saat. Saya pernah
juga melihat unggahan foto di akun facebooknya yang sedang berinteraksi
dengan anak-anak kecil, menggendong anak kecil serta makan bersama
dengan masyarakat di pinggir sawah dan banyak lagi foto social yang
beliau lakukan. Dengan hal ini membuktikan bahwa beliau sangat dekat
dengan masyarakatnya.” (Hasil wawancara KM Rabu, 7 Juli 2020)
“Saya sering melihat social media teman yang menandai pak Tomy Satria
Yulianto dengan berbagai dukungan ataupun foto beliau yang sedang
melakukan kegiatan soasial maupun sedang diskusi lepas di tempat umum.
Dengan waktu yang sama pula beliau menanggapi postingan tersebut.”
(Hasil wawancara MAA Rabu, 8 Juli 2020)
Kondisi ini dibenarkan oleh Tim Kampanye TSY mengutarakan
57
“Bapak Tomy Satria Yulianto (TSY) adalah orang yang ramah dan mudah
berkomunikasi kepada masyarakat entah itu lewat media social maupun
ketemu langsung tanpa janjian. Saya juga pernah menghubungi beliau
hanya untuk memberitahunya kalau ada seseorang ingin bertemu
dengannya serta mewawancarainya, tanpa pemikiran yang panjang beliau
langsung mengatakan sampaikan saja bilang langsung ke rujab nanti saya
ketemu dirumah. ” (Hasil wawancara MAW Rabu, 8 Juli 2020)
Bulukumba periode ini. Tidak dipungikiri lagi bahwa Calon Wakil Bupati
58
mengutarakan pendapatnya mengenai pass marketing TSY pada penulis.
“Memang A.Makkasau (Calon wakil Bupati TSY) itu memang baik, beliau
adalah Ketua KSP. BERKAT sekaligus menjabat sebagai ketua KONI
Bulukumba. Apalagi Kantor Berkat banyak cabangnya di kecamatan dan
hampir di semua desa di Bulukumba. Apalagi pak Tomy Satria Yulianto
memang disukai sama pemilih milenial artinya itu pak Tomy Satria
Yulianto tidak membeda-bedakan entah itu orang tersebut berada di pihak
lawan dipihaknya begitu pula dengan A.Makksau. Saya lihat kemarin
A.Makkasau waktu menghadiri peresmian posko induk. Dia juga sangat
terbuka dengan masyarakat terus juga cara berbicara A.Makkasau dengan
masyarakat tidak pernah menyinggu sesuatu yang tidak berkaitan dengan
lawan politik. A.Makkasau juga disukai kelompok-kelompok anak muda
artinya biarpun dibagian musik dan apapun itu beliau bisa berbaur apalagi
A.Makkasau meminta semua Tim Kampanye Kacamatayyamo (Tomy
Satria Yulianto dan Ir.H.A. Makkasau MM) menyampaikan agar tidak
memasang baliho maupun spanduk pada pepohonan (memaku) karena
dapat merusak pohon, A.Makkasau memesan agar pemasangan baliho
maupun spanduk harus buatkan tiang sekalipun itu baliho kecil. Oleh
karena itu komunitas pecinta alam memberi nilai plus pada pasangan ini.”
(Hasil wawancara AA Kamis, 9 Juli 2020)
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam ilmu politik, tetapi juga memunculkan berbagai ragam pertanyaan para
pemasar yang selama ini sudah terbiasa dalam konteks dunia usaha. Tentunya
pemilih semakin ketat, berbagai cara dilakukan baik rasional sampai irasional
kabupaten Bulukumba sudah menjadi hal lumrah karena beliau sudah muncul
menjabat sebagai wakil ketua DPRD serta maju dalam kontes pilkada periode
yang lalu bersama A.Sukri A.Sappewali. Namun, selama lima tahun menjabat
60
sebagai wakil bupati kabupaten Bulukumba ada beberapa janji politik yang
terkait dengan political marketing yang dilakukan oleh Tomy Satria Yulianto
politik yang baru dengan cara menarik pemilih milenial yang jumlahnya
sebelumnya yang sempat kecewa. Maka dari itu Tomy Satria Yulianto
yang ramah, bergaya milenial dan apa adanya, oleh karena itu banyak
Bulukumba.
61
3. Kalimat KACAMATAYYAMO adalah suatu simbolis untuk dukungan
kedepannya.
juga bahasa yang sangat bersifat cair, yang tidak mengacu lagi kepada
personal chat.
B. Saran
diantaranya, yaitu :
62
1. Seharusnya Tomy Satria Yulianto (TSY) tidak hanya memanfaatkan
2. Sebaiknya Tomy Satria Yulianto (TSY) memilih wakil bupati yang putra
63
DAFTAR PUSTAKA
64
Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2020. Pemerintah Kabupaten
Bulukumba Tahun 2019.
http://jdih.bulukumbakab.go.id/2019/12/20/peraturan-bupati-
bulukumba-nomor-33-tahun-2019 diakses 13 Juli 2020 [21.00 wita]
Sutrisno, dkk. 2018 “Komparasi Teori Marketing Politik 4p Menurut Niffenegger
dan 3p Menurut Adman Nausal”. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan
dan Sosial politik UMA (Juournal of Governance dan Political Social
UMA), 6(2): 106-111.
www.ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma/article/view/1617 diakses 3
oktober 2019 [22.06 wita].
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Undang- undang tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota.
https://mkri.id/public/content/jdih/UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
diakses 11 oktober 2019 [15.24 wita].
Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Periode 2020/2025.
66
2. Wawancara bersama Tim Kampanye Tomy Satria Yulianto (TSY).
Tim Kampanye Tomy Satria Yulianto (TSY), A.Khaerul Akbar (32 Tahun)
67
Tim Kampanye Tomy Satria Yulianto (TSY), Muh.Achsan Wijaya
( 25 tahun )
Tim Kampanye Tomy Satria Yulianto (TSY), Andi Agung (46 tahun)
68
3. Wawancara bersama Pemilih Pemula di Kabupaten Bulukumba.
69
Pemilih Pemula A.Khaerul Makmum (18 tahun)
70
4. Beberapa bentuk dukungan masyarakat dari berbagai kalangan usia utamanya
pemilih pemula dalam bentuk postingan media sosialnya yang menandai akun
71
72
Sumber : Akun instagram @TomySatriaYulianto
73
Sumber : Akun Youtube Sahabat TSY
74
Sumber : Akun Instagram @TomySatriaYulianto
75
Sumber: akun istagram @Tomysatriayulianto yang di tandai oleh akun
@officialkbms
76