Jurnal MIron
Jurnal MIron
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis usahatani ubi jalar di Desa Tunikele,
Kecamatan Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya dan mengetahui biaya yang dikeluarkan
dalam usahatani jumlah produksi, dan penerimaan usahatani ubi jalar di Desa Tunikele,
Kecamatan Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Dari 82 orang petani ubi jalar diperoleh
29 orang petani sampel dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data
meliputi: observasi/ pengamatan secara langsung, wawancara mendalam menggunakan
kuesioner kepada petani responden juga dokumentasi kegiatan. Metode analisis data
yang digunakan, yaitu: analisis biaya produksi, analisis penerimaan dan analisis
pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani ubi jalar di
Desa ubi jalar di Desa Tunikele Kecamatan Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya yaitu
rata-rata sebesar Rp. 1.540.856/tahun, dengan rincian yaitu jumlah penerimaan
usahatani sebesar Rp. Rp. 2.293.448 dan dengan biaya pengeluaran usahatani sebesar
Rp. 752.592,-.
1
Usahatani ubi jalar sudah lama a. Data primer
dikembangkan oleh masyarakat Desa Data primer dalam penelitian ini di
Tunikele, petani ubi jalar yang berada di peroleh melalui wawancara secara
Desa Tunikele merupakan usahatani langsung dengan produsen ubi jalar dan
yang telah ada secara turun temurun dan pihak-pihak lain yang terkait
dikerjakan dengan cara tradisional serta menggunakan daftar pertanyaan
tenaga kerja yang digunakan adalah (questionnare) serta dengan cara
tenaga kerja dari anggota keluarga melakukan observasi/ pengamatan
sendiri. Biasanya ubi jalar yang di langsung di daerah penelitian. Data
panen langsung di jadikan bahan primer yang diambil pada penelitian ini
konsumsi atau diperdagangkan. Dalam meliputi data identitas petani responden,
perkembangan usaha tani ubi jalar ini kondisi usahatani ubi jalar, biaya-biaya
menghadapi kendala dalam yang dikeluarkan dalam usahatani ubi
mengembangkannya, adapun kendala jalar serta jumlah produksi ubi jalar.
yang ditemukan oleh petani ubi jalar
diantaranya yaitu kurangnya air dan alat b. Data sekunder
transportasi untuk melakukan usahatani Data sekunder dalam penelitian ini
(Dinas Pertanian dan Perkebunan adalah data yang di catat secara
Kabupaten Lanny Jaya, 2016). sistematis dan diikuti secara langsung
Tujuan dari penelitian ini adalah dari instansi pemerintah atau lembaga-
menganalisis usahatani ubi jalar di Desa lembaga yang terkait dengan penelitian
Tunikele, Kecamatan Kuyawage, ini, yaitu Dinas Pertanian, Perkebunan
Kabupaten Lanny Jaya dan mengetahui & Ketahanan Pangan, Kab Lanny Jaya
biaya yang dikeluarkan dalam usahatani (2018).
jumlah produksi, dan penerimaan
usahatani ubi jalar di Desa Tunikele,
Kecamatan Kuyawage, Kabupaten Teknik Pengumpulan Data
Lanny Jaya.
Teknik pengumpulan data yang
dimaksud, dilakukan dengan cara,
METODE PENELITIAN sebagai berikut:
2
2. Pengumpulan data dengan TR = Total Revenue (Total
dokumentasi digunakan untuk penerimaan)
mengumpulkan data sekunder TC = Total Cost (Total biaya)
melalui dokumen-dokumen
tertulis. Pengumpulan data HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti ini sebagian peneliti
diyakini integritasnya karena Biaya adalah pengorbanan sumber
mengambil dari berbagai sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
yang relevan. Dokumen uang, yang telah terjadi, sedang terjadi
merupakan catatan peristiwa atau kemungkinan terjadi untuk tujuan
yang sudah berlalu yang dalam tertentu. Sesuai penelitian yang
penelitian ini, dokumen dilakukan bahwa biaya usahatani
dimaksudkan untuk melengkapi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
data dari wawancara dan petani dalam usahataninya. Untuk lebih
observasi. jelasnya biaya usahatani dapat dilihat
pada Tabel 1.
Metode Analisis Data
Tabel 1. Rata-Rata Biaya yang
Biaya total adalah seluruh biaya Dikeluarkan Petani di Desa
yang dikeluarkan secara tunai dan Tunikele Kecamatan Kuyawage
diperhitungkan dalam kegiatan Kabupaten Lanny Jaya
usahatani, dapat dirumuskan sebagai N Uraian Rp/Tahun
berikut: o
TC = TFC + TVC 1 Biaya Tetap
Keterangan : a. Biaya sewa lahan 0
TC = Total Cost (Biaya tetap) b. Biaya penyusutan 752,591.95
TFC = Total Fixed Cost (Biaya tetap) 4
TVC = Total variabel Cost (Biaya 2 Biaya Variabel
Variabel) a. Biaya traspotrtasi 0
Penerimaan dapat dihitung dengan b. Biaya pekerja 3.092,931
menggunakan rumus berikut : langsung
(pengolahan,penanam
TR = P x Q an dan panen)
Keterangan : Total Biaya 3,845.523
TR = Penerimaan
P = Harga (Price) Tabel 1 menunjukkan besaran
Q = Jumlah produksi (Output) biaya yang dikeluarkan oleh petani ubi
jalar sebagai responden yaitu sebesar
Pendapatan usahatani yang Rp.3,845,523. Menunjukkan besaran
diperoleh dari persamaan total biaya (1) penerimaan, pendapatan dan total biaya
dan penerimaan usahatani (2) dapat yang dikeluarkan oleh petani ubi jalar
dirumuskan sebagai berikut: sebagai responden. Penerimaan dalam
satu kali panen sebesar Rp. 66.510.000,-
Pd = TR – TC diperoleh dari penerimaan dalam satu
kali panenya itu Rp. 22.170.000,- dikali
Keterangan : 3 (tiga) kali panen dalam satu tahun
Pd = Pendapatan usahatani (Lampiran 2). Pendapatan per tahun
diperoleh dari penerimaan dikurangi
3
dengan total biaya yang dikeluarkan pengeluaran usahatani sebesar Rp.
petani yaitu Rp. 18.490.276,-atau rata- 18.166,201,-.
rata Rp.1.540.856,-.
Berdasarkan analisis/ perhitungan biaya Saran
penerimaan dikurangi dengan total
biaya (biaya variabel dan biaya tetap), Saran yang dapat disampaikan
diperoleh pendapatan rata-rata petani dalam penelitian ini, adalah sebagai
responden di Desa Tunikele dapat berikut:
dilihat pada Tabel berikut. 1. Diharapkan penyuluh pertanian
setempat dapat memberikan
Tabel 2.. Pendapatan Petani Respoden pengetahuan mengenai pengelolaan
Ubi Jalar di Desa Tunikele Kecamatan terpadu bagi usahatani ubi jalar
Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya agar petani dapat meningkatkan
N Total Total Pendapatan pendapatannya.
2. Petani ubi jalar dapat meningkatkan
o Penerimaan/ Biaya/Tahun Tahun (Rp)
produksinya agar dapat mencukupi
Tahun (Rp) (Rp) kebutuhan hidup keluarga sehari-
22.086,207 3.920,006 18.166,201 hari.
4
Aziz, Z. 2013.Analisis Pendapatan Dan Khotimah, H. dan Nurmalina R. 2010.
Kelayakan Usahatani Kacang Pendapatan dan Efisiensi Teknik
Tanah (Arachis Hiogea L) di dan Usaha Tani Ubi Jalar Di
Gampong Sumatra Kecamatan Jawa BaratPendekatan
Pante Ceureumen Kabupaten Stochastic Frontier. Fakultas
Aceh Barat.Skripsi Institut Ekonomi dan Manajemen,
Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Dede. 2000. Ubi Jalar, Budidaya dan Muklis,I. 2012. Analisis Usahatani
Analisis Usaha Tani. Jogjakarta. Kacang Tanah (Arachis Hiogea
Kanisius. L) Di Desa Pasar Anom
Kecamatan Grabag Kabupaten
Dewi, IN., Awang, S.A., Andayani, W., Purworejo. Skripsi Program
Suryanto, P. 2018. Karakteristik Studi Agribisnis Fakultas
Petani dan Kontribusi Hutan Pertanian Universitas
Kemasyarakatan (HKm) Muhamadia Purworejo.
Terhadap Pendapatan Petani di
Kulon Progo.
Nurmalina, R. 2008. Analisis Indeks
JurnalIlmuKehutanan,
dan Status Keberlanjutan Sistem
12(2018): 86-98.
Ketersediaan Beras di Beberapa
Wilayah di Indonesia. Jurnal
Dinas Koperasi Perindustrian dan
Agro Ekonomi Vol 26 No 1
Perdagangan Kabupaten Lanny
(Mei): 4779.
Jaya. 2018. Produksi Ubi Jalar
di Kabupaten Lanny Jaya.
Purnomo, S.H, Zulklimansyah. 1999.
Ginting. Al.2011. Potensi Ubi Jalar Manajemen Strategi Dan Kebijakan
Ungu sebagai Pangan Perusahaan. PenerbitErlangga.
Fungsional. IPTEK Tanaman Jakarta.
Pangan.
Purwono dan HeniPurnawati. 2007.
Haryati, 2016.Analisis Usahatani Budidaya 8 Jenis Tanaman
Bawang Merah di Desa Pangan Unggulan. Penebar
Rengaspendawa Kecamatan Swadaya. Jakarta.
Larangan Kabupaten
Brebes.Skripsi: Institut Pertanian Rahardi, F. 2007. Agribisnis Buah-
Bogor. buahan. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta
Hermanto. 2010. Ilmu Usahatani. PT.
Penerbit Swadayah. Jakarta. Rahim, A. Dan Hastuti, D.R.D. 2007.
Pengantar Teori dan Kasus
Juanda, D. dan B. Cahyono. 2000.Ubi Ekonomika Pertanian. Penebar
Jalar, Budidaya Dan Analisis Swadaya: Jakarta.
Usaha Tani.Yogyakarta.
Kanisius.