Anda di halaman 1dari 5

Analisis Usahatani Ubi Jalar di Desa Tunikele Kecamatan Kuyawage

Kabupaten Lanny Jaya.

Miron Telenggen1, Zainal Abidin2, Made Sudiarta3


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo
Jalan Drs. Achmad Nadjamuddin Nomor 10 Kota Gorontalo
e-mail:

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis usahatani ubi jalar di Desa Tunikele,
Kecamatan Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya dan mengetahui biaya yang dikeluarkan
dalam usahatani jumlah produksi, dan penerimaan usahatani ubi jalar di Desa Tunikele,
Kecamatan Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Dari 82 orang petani ubi jalar diperoleh
29 orang petani sampel dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data
meliputi: observasi/ pengamatan secara langsung, wawancara mendalam menggunakan
kuesioner kepada petani responden juga dokumentasi kegiatan. Metode analisis data
yang digunakan, yaitu: analisis biaya produksi, analisis penerimaan dan analisis
pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani ubi jalar di
Desa ubi jalar di Desa Tunikele Kecamatan Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya yaitu
rata-rata sebesar Rp. 1.540.856/tahun, dengan rincian yaitu jumlah penerimaan
usahatani sebesar Rp. Rp. 2.293.448 dan dengan biaya pengeluaran usahatani sebesar
Rp. 752.592,-.

Kata kunci : usahatani, ubi jalar, pendapatan

PENDAHULUAN terus dikembangkan (Departemen


Pertanian, 2009).
Latar Belakang Ubi jalar atau yang sering dikenal
dengan istilah lain Ipomea batatas L.
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu komoditas
merupakan salah satu bagian dari tanaman palawija yang bernilai tinggi.
pembangunan nasional yang bertujuan Hal tersebut dapat dilihat dari segi
untuk meningkatkan produksi secara komponen fungsional yang
berkesinambungan, baik untuk mengandung kadar gizi karbohidrat
memenuhi kebutuhan konsumsi yang tinggi.
masyarakat ataupun untuk memenuhi Desa Tunikele merupakan salah
kebutuhan bahan baku sektor industri. satu desa dari 14 desa yang ada di
Sentra produksi ubi jalar adalah Kecamatan Kuyawage yang memiliki
Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Irian luas wilayah 78,81 km. Salah satu mata
Jaya, dan Sumatra Utara. pencarian yang di usahakan oleh
Komoditas ubi jalar disematkan penduduk Desa Tunikele adalah
sebagai salah satu dari 7 (tujuh) menanam ubi jalar. Luas lahan dan
komoditas utama tanaman pangan (padi, jumlah produksi ubi jalar di Desa
jagung, kedelei, kacang tanah, kacang Tunikele pada tahun 2016 seluas 147
hijau, ubi kayu dan ubi jalar) yang perlu (ha) dan produksi ubi jalar sebesar 200
ton.

1
Usahatani ubi jalar sudah lama a. Data primer
dikembangkan oleh masyarakat Desa Data primer dalam penelitian ini di
Tunikele, petani ubi jalar yang berada di peroleh melalui wawancara secara
Desa Tunikele merupakan usahatani langsung dengan produsen ubi jalar dan
yang telah ada secara turun temurun dan pihak-pihak lain yang terkait
dikerjakan dengan cara tradisional serta menggunakan daftar pertanyaan
tenaga kerja yang digunakan adalah (questionnare) serta dengan cara
tenaga kerja dari anggota keluarga melakukan observasi/ pengamatan
sendiri. Biasanya ubi jalar yang di langsung di daerah penelitian. Data
panen langsung di jadikan bahan primer yang diambil pada penelitian ini
konsumsi atau diperdagangkan. Dalam meliputi data identitas petani responden,
perkembangan usaha tani ubi jalar ini kondisi usahatani ubi jalar, biaya-biaya
menghadapi kendala dalam yang dikeluarkan dalam usahatani ubi
mengembangkannya, adapun kendala jalar serta jumlah produksi ubi jalar.
yang ditemukan oleh petani ubi jalar
diantaranya yaitu kurangnya air dan alat b. Data sekunder
transportasi untuk melakukan usahatani Data sekunder dalam penelitian ini
(Dinas Pertanian dan Perkebunan adalah data yang di catat secara
Kabupaten Lanny Jaya, 2016). sistematis dan diikuti secara langsung
Tujuan dari penelitian ini adalah dari instansi pemerintah atau lembaga-
menganalisis usahatani ubi jalar di Desa lembaga yang terkait dengan penelitian
Tunikele, Kecamatan Kuyawage, ini, yaitu Dinas Pertanian, Perkebunan
Kabupaten Lanny Jaya dan mengetahui & Ketahanan Pangan, Kab Lanny Jaya
biaya yang dikeluarkan dalam usahatani (2018).
jumlah produksi, dan penerimaan
usahatani ubi jalar di Desa Tunikele,
Kecamatan Kuyawage, Kabupaten Teknik Pengumpulan Data
Lanny Jaya.
Teknik pengumpulan data yang
dimaksud, dilakukan dengan cara,
METODE PENELITIAN sebagai berikut:

Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tehnik wawancara merupakan tehnik


Penelitian dilaksanakan selama pengumpulan data yang dilakukan
dua bulan yaitu bulan Oktober s/d dengan cara tanya jawab tata muka
November 2018 di Desa Tunikele antara penelitian dengan responden
Kecamatan Kuyawage Kabupaten dan pihak-pihak lain yang terkait
Lanny Jaya. berdasarkan daftar pertanyaan
(questionnare) yang telah
Jenis dan Sumber Data dipersiapkan sebelumnya. daftar
pertanyaan (questionnare) adalah
Jenis dan sumber data yang akan satu rumusan pertanyaan yang di
diperoleh dalam penelitian ini terdiri gunakan untuk mengumpulkan
atas dua, yaitu: data primer dan data informasi mengenai analisis
sekunder. Secara jelas, yaitu sebagai usahatani ubi jalar di Desa Tunikele
berikut: Kecamatan Kuyawage Kabupaten
Lanny Jaya dengan menggunakan
kuesioner.

2
2. Pengumpulan data dengan TR = Total Revenue (Total
dokumentasi digunakan untuk penerimaan)
mengumpulkan data sekunder TC = Total Cost (Total biaya)
melalui dokumen-dokumen
tertulis. Pengumpulan data HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti ini sebagian peneliti
diyakini integritasnya karena Biaya adalah pengorbanan sumber
mengambil dari berbagai sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
yang relevan. Dokumen uang, yang telah terjadi, sedang terjadi
merupakan catatan peristiwa atau kemungkinan terjadi untuk tujuan
yang sudah berlalu yang dalam tertentu. Sesuai penelitian yang
penelitian ini, dokumen dilakukan bahwa biaya usahatani
dimaksudkan untuk melengkapi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
data dari wawancara dan petani dalam usahataninya. Untuk lebih
observasi. jelasnya biaya usahatani dapat dilihat
pada Tabel 1.
Metode Analisis Data
Tabel 1. Rata-Rata Biaya yang
Biaya total adalah seluruh biaya Dikeluarkan Petani di Desa
yang dikeluarkan secara tunai dan Tunikele Kecamatan Kuyawage
diperhitungkan dalam kegiatan Kabupaten Lanny Jaya
usahatani, dapat dirumuskan sebagai N Uraian Rp/Tahun
berikut: o
TC = TFC + TVC 1 Biaya Tetap
Keterangan : a. Biaya sewa lahan 0
TC = Total Cost (Biaya tetap) b. Biaya penyusutan 752,591.95
TFC = Total Fixed Cost (Biaya tetap) 4
TVC = Total variabel Cost (Biaya 2 Biaya Variabel
Variabel) a. Biaya traspotrtasi 0
Penerimaan dapat dihitung dengan b. Biaya pekerja 3.092,931
menggunakan rumus berikut : langsung
(pengolahan,penanam
TR = P x Q an dan panen)
Keterangan : Total Biaya 3,845.523
TR = Penerimaan
P = Harga (Price) Tabel 1 menunjukkan besaran
Q = Jumlah produksi (Output) biaya yang dikeluarkan oleh petani ubi
jalar sebagai responden yaitu sebesar
Pendapatan usahatani yang Rp.3,845,523. Menunjukkan besaran
diperoleh dari persamaan total biaya (1) penerimaan, pendapatan dan total biaya
dan penerimaan usahatani (2) dapat yang dikeluarkan oleh petani ubi jalar
dirumuskan sebagai berikut: sebagai responden. Penerimaan dalam
satu kali panen sebesar Rp. 66.510.000,-
Pd = TR – TC diperoleh dari penerimaan dalam satu
kali panenya itu Rp. 22.170.000,- dikali
Keterangan : 3 (tiga) kali panen dalam satu tahun
Pd = Pendapatan usahatani (Lampiran 2). Pendapatan per tahun
diperoleh dari penerimaan dikurangi

3
dengan total biaya yang dikeluarkan pengeluaran usahatani sebesar Rp.
petani yaitu Rp. 18.490.276,-atau rata- 18.166,201,-.
rata Rp.1.540.856,-.
Berdasarkan analisis/ perhitungan biaya Saran
penerimaan dikurangi dengan total
biaya (biaya variabel dan biaya tetap), Saran yang dapat disampaikan
diperoleh pendapatan rata-rata petani dalam penelitian ini, adalah sebagai
responden di Desa Tunikele dapat berikut:
dilihat pada Tabel berikut. 1. Diharapkan penyuluh pertanian
setempat dapat memberikan
Tabel 2.. Pendapatan Petani Respoden pengetahuan mengenai pengelolaan
Ubi Jalar di Desa Tunikele Kecamatan terpadu bagi usahatani ubi jalar
Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya agar petani dapat meningkatkan
N Total Total Pendapatan pendapatannya.
2. Petani ubi jalar dapat meningkatkan
o Penerimaan/ Biaya/Tahun Tahun (Rp)
produksinya agar dapat mencukupi
Tahun (Rp) (Rp) kebutuhan hidup keluarga sehari-
22.086,207 3.920,006 18.166,201 hari.

Sebesar Rp. 17.878.795,-atau DAFTAR PUSTAKA


Rp. 18.490.276,-/ tahun. Pendapatan
Arikunto. 2010. Prosedur penelitian:
petani ubi jalar diperoleh dari selisih
Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
penerimaan petani sebesar Rp.
Revisi). Jakarta Rineka Cipta.
22.086.206/ tahun dengan total biaya
yang dikeluarkan oleh petani sebesar
Aryani, I. 2009. Analisis Pengaruh
Rp. 3.845.523,- (biaya penyusutan alat).
Kemitraan Terhadap
Besarnya biaya penyusutan alat
Pendapatan Usahatani Kacang
dipengaruhi oleh harga alat yang cukup
Tanah (Studi Kasus Kemitraan
mahal (Lampiran 4). Pendapatan yang
PT Garudafood dengan Petani
diperoleh oleh petani sangat bergantung
Kacang Tanah di Desa
dari modal yang dimiliki petani
Palangan Kecamatan Jangkar
tersebut. Bantuan modal sangat
Kabuaten Situbondo Jawa
diharapkan untuk membantu para petani
Timur). Skripsi Institut Pertanian
untuk meneruskan usahataninya.
Bogor.
KESIMPULAN DAN SARAN
Asmaniadi, 2016. Analisis Pendapatan
Kesimpulan Usahatani Ubi Jalar di Desa
Panawuan, Kecamatan
Kesimpulan dari penelitian ini salah Cigandamekar, Kabuaten
satu rata-rat petani respoden biaya yang Kuningan , Provinsi Jawa Barat.
di keluarkan oleh usahatani ubi jalar di Skripsi: Institut Pertanian Bogor.
Desa Tunikele Kecamatan Kuyawage
Kabupaten Lanny Jayaya sebesar Rp. Aziz. 2016.Analisis Pendapatan
22.086.206/ tahun, sementara rata-rata Usahatani Jamur Merang di
biaya dengan rincian yaitu jumlah Kecamatan Susukan Kabupaten
penerimaan usahatani ubi jalaar sebesar Cirebon.Skripsi Institut
Rp. 3.2920,207 dan dengan biaya Pertanian Bogor.

4
Aziz, Z. 2013.Analisis Pendapatan Dan Khotimah, H. dan Nurmalina R. 2010.
Kelayakan Usahatani Kacang Pendapatan dan Efisiensi Teknik
Tanah (Arachis Hiogea L) di dan Usaha Tani Ubi Jalar Di
Gampong Sumatra Kecamatan Jawa BaratPendekatan
Pante Ceureumen Kabupaten Stochastic Frontier. Fakultas
Aceh Barat.Skripsi Institut Ekonomi dan Manajemen,
Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Bustami, B dan Nurlela. 2007. Mubyarto. 2004. Pengantar Ekonomi


Akuntansi Biaya. Graha Pertanian. Cetakankeempat.
Ilmu.Yogyakarta. LP3ES, Jakarta.

Dede. 2000. Ubi Jalar, Budidaya dan Muklis,I. 2012. Analisis Usahatani
Analisis Usaha Tani. Jogjakarta. Kacang Tanah (Arachis Hiogea
Kanisius. L) Di Desa Pasar Anom
Kecamatan Grabag Kabupaten
Dewi, IN., Awang, S.A., Andayani, W., Purworejo. Skripsi Program
Suryanto, P. 2018. Karakteristik Studi Agribisnis Fakultas
Petani dan Kontribusi Hutan Pertanian Universitas
Kemasyarakatan (HKm) Muhamadia Purworejo.
Terhadap Pendapatan Petani di
Kulon Progo.
Nurmalina, R. 2008. Analisis Indeks
JurnalIlmuKehutanan,
dan Status Keberlanjutan Sistem
12(2018): 86-98.
Ketersediaan Beras di Beberapa
Wilayah di Indonesia. Jurnal
Dinas Koperasi Perindustrian dan
Agro Ekonomi Vol 26 No 1
Perdagangan Kabupaten Lanny
(Mei): 4779.
Jaya. 2018. Produksi Ubi Jalar
di Kabupaten Lanny Jaya.
Purnomo, S.H, Zulklimansyah. 1999.
Ginting. Al.2011. Potensi Ubi Jalar Manajemen Strategi Dan Kebijakan
Ungu sebagai Pangan Perusahaan. PenerbitErlangga.
Fungsional. IPTEK Tanaman Jakarta.
Pangan.
Purwono dan HeniPurnawati. 2007.
Haryati, 2016.Analisis Usahatani Budidaya 8 Jenis Tanaman
Bawang Merah di Desa Pangan Unggulan. Penebar
Rengaspendawa Kecamatan Swadaya. Jakarta.
Larangan Kabupaten
Brebes.Skripsi: Institut Pertanian Rahardi, F. 2007. Agribisnis Buah-
Bogor. buahan. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta
Hermanto. 2010. Ilmu Usahatani. PT.
Penerbit Swadayah. Jakarta. Rahim, A. Dan Hastuti, D.R.D. 2007.
Pengantar Teori dan Kasus
Juanda, D. dan B. Cahyono. 2000.Ubi Ekonomika Pertanian. Penebar
Jalar, Budidaya Dan Analisis Swadaya: Jakarta.
Usaha Tani.Yogyakarta.
Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai