Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PKL KELOMPOK

(UC SILVER & GOLD, KRISNA COK KONVEKSI,


KRISNA PIE SUSU KRISNA, KRISNA BANANA CRISPY
KRISNA DAN BUMDA DESA ADAT KUTUH)

Oleh:
KELOMPOK I

1. Muhammad Arwani (191600005) 7. Pradita Jihan Roshela (191600069)


2. Ika Amanda Suwardani (191600012) 8. Iva Khusmaidah (191600089)
3. Berliana Dwi Syavitri (191600016) 9. Rizki Afif Wardana (191600220)
4. Salsa Putri Yudhistia (191600026) 10. Arros Bunga Bidadari (191600248)
5. Sagita Aurinda Pratiwi (191600034) 11. Alvin Nur Rahma (191600261)
6. Suwati (191600042) 12. Atika Dwi Pratiwi (191600279)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA
SURABAYA

i
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Kelompok ini telah


disetujui oleh Dosen Pembimbing Lapangan pada :
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..

Mengetahui, Dosen Pembimbing


Kaprodi Akuntansi, Lapangan,

Dr. Taudlikhul Afkar, S.Pd., Aristha Purwabthari Sawitri,


M.Pd., M.Ak. SE, MA
NPP. 160787/DY NPP. 0719038702

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,


karena atas berkat dan rahrnat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kelompok ini. Penulisan Laporan PKL Kelompok ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan
nilai Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok pada Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
PGRI Adibuana Surabaya.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr M. Subandowo MS selaku Rektor Universitas PGRI
Adibuana Surabaya.
2. Drs. Purwanto, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas PGRI Adibuana Surabaya.
3. Dr. Taudlikhul Afkar, S.Pd., M.Pd., M.Ak., selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Adibuana Surabaya.
4. Aristha Purwanthari Sawitri, S.E., M.A., selaku Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing penulis menyelesaikan Laporan PKL ini.
5. Seluruh pihak yang telah membantu, memberikan arahan
serta bimbingan terkait penyelenggaraan PKL Kelompok ini
6. Seluruh anggota dalam PKL kelompok ini yang bekerjasama
dan menyelesaikan laporan ini dengan maksimal.

iv
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu
dan semoga Laporan PKL Kelompok ini membawa manfaat.

Surabaya, 30 Januari 2022

Tim Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................. i
vii
Daftar Lampiran.............................................................................. viii
1
3
4
7
7
7
11
11
13
14
15
22
22
31
47
47
47

vi
DAFTAR TABEL
Tabel
2.2 Jumlah penduduk sesuai dengan Status perkawinan......
2.3 Jumlah penduduk sesuai dengan jenjang pendidikan ....
2.4 Jumlah penduduk sesuai dengan jenis pekerjaan.............
2.5 Jumlah penduduk sesuai dengan pemeluk agama...........
3.1 Pelayanan Surat Pengantar Nikah....................................... 32
3.2 Pelayanan Surat Keterangan Domisili (Lembaga
Berbadan Hukum, Lembaga Berbadan Usaha, Lembaga
Non Berbadan Hukum dan Lembaga Non Berbadan
Usaha)......................................................................................
33
3.3 Pelayanan Surat Pernyataan Penghasilan untuk Non
Formal...................................................................................... 34
3.4 Pelayanan Surat Pernyataan Tidak Memiliki Rumah....... 35
3.5 Pelayanan Surat Pernyataan Belum Pernah Menikah...... 35
3.6 Pelayanan Surat Pernyataan Belum Menikah Lagi bagi
Janda/Duda............................................................................
36
3.7 Pelayanan Surat Jaminan Kesanggupan dari pihak
keluarga (Untuk Persyaratan Bebas Bersyarat, Cuti
Bersyarat dan Asimilasi).......................................................
37
3.8 Pelayanan Surat Pernyataan Narapidana........................... 38
3.9 Pelayanan Surat Permohonan Penertiban BPKB (untuk
Kehilangan BPKB)..................................................................
39
3.10 Pelayanan Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah..... 39
3.11 Pelayanan Surat Pernyataan Untuk Persyaratan Pasang
Baru (PSB-SR) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.....
40

vii
3.12 Pelayanan Surat Kuasa Khusus Pembayaran Pensiun.....
41
3.12 Pelayanan Surat Pernyataan, Surat Pernyataan Belum
Pernah Menikah, Surat Persetujuan Orang Tua/Wali,
Daftar Riwayat Hidup untuk pendaftaran sebagai TNI. .
42
DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1 Kantor Kelurahan Karangpilang.......................................... 8
2.2 Struktur Organisasi Kantor Kelurahan Karangpilang...... 14
3.1 Konseling dengan warga terkait layanan administrasi.... 25
3.2 Konseling dengan warga terkait layanan administrasi
di Balai RW.03.........................................................................
25
3.3 Membantu warga disabilitas melakukan perekaman KTP 26
3.4 Memberikan Konseling kepada Para RT/RW se
Kelurahan Karangpilang terkait layanan administrasi
kependudukan........................................................................
26
3.5 Pembagian beras bagi warga tidak mampu....................... 28
3.6 Rumah program RUTILAHU............................................... 28
3.7 Pembagian Bansos bagi warga terdampak Covid-19....... 29
3.8 Pemberian permakanan bagi lanjut usia kurang mampu 29
3.9 Pemberian permakanan bagi disabilitas kurang mampu 30
3.10 Pemberian permakanan bagi yatim/ piatu kurang
mampu.....................................................................................
30
3.11 Pembagian BPNT di e Warung Kelurahan......................... 31

viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :
Form penilaian presentasi PKL Mandiri Program studi
akuntansi..........................................................................................
49
Lampiran 2 :
Surat Keterangan Melaksanakan PKL Mandiri.........................
50
Lampiran 3 :
Penilaian PKL Mandiri (dari Instansi) ........................................ 51
Lampiran 4 :
Daftar Hadir PKL Mandiri............................................................
52
Lampiran 5 :
Laporan Tugas PKL ....................................................................... 56

x
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI
Adibuana Surabaya sebagai institusi pendidikan yang
mengedepankan kualitas Mahasiswa dalam menjawab
tantangan dunia kerja, menilai bahwa perlu diadakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok. Hal ini
merupakan realisasi tuntutan Tujuan Pendidikan Nasional
dan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Objek kajian program
PKL Kelompok adalah penerapan ilmu pengetahuan di
institusi maupun perusahaan yang menjadi mitra program
PKL.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok
merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan
oleh mahasiswa Universitas PGRI Adibuana Surabaya di
instansi atau perusahaan sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan Strata satu
(S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
PGRI Adibuana Surabaya, dan merupakan kegiatan untuk
menerapkan teori-teori yang telah diterima saat proses
pembelajaran perkuliahan ke dalam dunia kerja yang
sebenarnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
beberapa teori-teori dan kegiatan praktikum yang dipelajari
selama perkuliahan dapat secara langsung dipraktikkan di
tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan.
Melalui pembekalan praktik kerja lapangan, dapat
memberikan pengetahuan atau wawasan yang berkaitan
dengan dunia kerja yang sebenarnya, seperti materi
pembekalan troubleshooting yang mempelajari tentang
pembukuan akuntansi, akuntansi perencanaan, akuntansi

1
biaya, perpajakan, cara beretika dengan baik dan proses
dalam memajukan usaha. Materi pembekalan tersebut dapat
diterapkan dalam praktiknya sehingga teori-teori tersebut
dapat dilaksanakan dengan baik.
Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja
yang terampil dan berkualitas maka banyak perguruan
tinggi berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan
menyediakan sarana-sarana pendukung agar dihasilkan
lulusan yang baik dan handal serta mendapatkan
pengalaman dalam dunia usaha, bagaimana perusahaan
tersebut dapat berkiprah dalam dunia usaha.
Adapun profil perusahaan yang dikunjungi pada
Praktik Kerja Lapangan (PKL) kelompok ini sebagai
berikut :
1. UC Silver & Gold
 Pendiri : I Nyoman Eriawan
 Tahun Berdiri : Sejak 1989
 Jenis Usaha : Perusahaan Manufaktur
 Hasil Produksi : Perhiasan Emas dan Perak
 Alamat : Jl. Raya Batubulan Gg.
Candrametu No.1 Batubulan,
Depansar
 Kode pos : 80582
 Telepon : +62811 3982 666
 Email : gallery@uc-silver.com
 Website : uc-silver.com

2. Krisna Cok Konveksi


 Pendiri : I Gusti Ngurah Anom 
 Tahun Berdiri : 16 Mei 2007
 Jenis Usaha : Perusahaan Manufaktur

2
 Hasil Produksi : Baju kaos khas Bali bergambar
karikatur
 Alamat : Jalan Nusa Indah No. 77
Sumerta, Denpasar – Bali
 Kode pos : 80236
 Telepon : (0361)  264780

3. Krisna Pie Susu


 Pendiri :  I Gusti Ngurah Anom 
 Tahun Berdiri : 16 Mei 2007
 Jenis Usaha : Perusahaan Manufaktur
 Hasil Produksi : Pie Susu
 Alamat : Jalan Nusa Indah No. 77
Sumerta, Denpasar – Bali
 Kode pos : 80236
 Telepon : (0361)  264780

4. Krisna Banana Crispy


 Pendiri :  I Gusti Ngurah Anom 
 Tahun Berdiri : 16 Mei 2007
 Jenis Usaha : Perusahaan Manufaktur
 Hasil Produksi : Banana Crispy Deli Krisna
 Alamat : Jalan Nusa Indah No. 77
Sumerta, Denpasar – Bali
 Kode pos : 80236
 Telepon : (0361)  264780

5. Bumda Desa Adat Kutuh


 Direktur Utama : Dr. Drs. I Made Wena, M.Si.
 Tahun berdiri : 2002
 Jenis usaha : Pemberdayaan Desa untuk
Wisata Adat

3
 Alamat : Jl. Pantai Pandawa, Kutuh, Kec.
Kuta Selatan, Kab.Badung, Bali

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan


1.2.1 Maksud Praktik Kerja lapangan (PKL) Kelompok
Maksud dari Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kelompok adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan
mahasiswa dari berbagai kegiatan yang ada di
perusahaan atau instansi.
2. Melakukan penerapan terhadap teori-teori
pembelajaran selama pelaksanaan pekuliahan.
1.2.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Kelompok adalah sebagai berikut:
1. Membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja
sebenarnya didalam dunia kerja dan masyarakat.
2. Menetapkan disiplin, rasa tanggung jawab dan
sikap profesional dalam bertugas sehingga
menambah pengalaman dalam persiapan untuk
terjun langsung kedunia kerja yang
sesungguhnya.
3. Memperoleh pengalaman dan perluasan
terhadap ilmu-ilmu di tempat Praktik Kerja
Lapangan.

1.3 Manfaat Pelaksanaan PKL


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok
ini memberikan kegunaan bagi mahasiswa, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Adibuana Surabaya
serta Instansi/Perusahaan.
1. Bagi Mahasiswa

4
a. Untuk memenuhi persyaratan menuju perkuliahan
jenjang Strata 1(S1).
b. Untuk menambah wawasan dalam dunia kerja.
c. Sebagai sarana pengembangan potensi dan
kreatifitas yang dimiliki Mahasiswa
2. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI
Adibuana Surabaya
a. Bisa Menjalani hubungan kerjasama antara
lembaga Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Adibuana Surabaya dengan
Perusahaan yang dikunjungi.
b. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk melihat
kesiapan Mahasiswa sebagai anak didik yang akan
memasuki dunia kerja
c. Dapat dijadikan sarana untuk melatih dan
mendidik mahasiswa agar dapat menjadi pribadi
yang tangguh dan dapat bersaing di dunia kerja.
3. Bagi Instansi/Perusahaan
a. Perusahaan dapat membantu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
b. Perusahaan bisa memberikan informasi dan
pengetahuan kepada mahasiswa
c. Tentang dunia Kerja Dapat membantu pekerjaan
yang ada di instansi.
d. Perusahaan dapat mempromosikan kepada
mahasiswa terkait produk yang dihasilkan

1.4 Lokasi dan Periode Pelaksanaan PKL


Kegiatan PKL Kelompok dilaksanakan pada Semester
Ganjil yang berlangsung selama 2 (dua) hari yang dimulai
pada tanggal 10 Januari 2022 s/d 10 Januari 2022. Lokasi
kunjungan PKL Kelompok ke perusahaan Uc Silver & Gold,

5
Krisna Cok Konveksi, Krisna Pie Susu Krisna, Krisna
Banana Crispy Krisna Dan Bumda Desa Adat Kutuh yang
semuanya beralamat di Pulau Bali.

1.5 Ringkasan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kelompok merupakan
sarana mengaktualisasi diri terhadap beberapa keahlian
atau ketrampilan baik softskill atau hardskill yang sudah
diperoleh selama perkuliahan, diterapkan di suatu
perusahaan atau instansi. Pada laporan PKL Kelompok ini,
disajikan pembahasan di Bidang Organisasi dan
Manajemen, Bidang Sumber Daya Manusia, Bidang
Keuangan, Bidang Produksi/Jasa dan Bidang Pemasaran
pada perusahaan Uc Silver & Gold, Krisna Cok Konveksi,
Krisna Pie Susu Krisna, Krisna Banana Crispy Krisna Dan
Bumda Desa Adat Kutuh yang berlokasi di Pulau Bali
selama 2 hari yaitu pada 10 Januari 2022 s/d 10 Januari 2022.

6
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

V. BHAGA UTSAHA MANUNGGAL DESA ADAT


(BUMDA) DESA KUTUH

5.1 Bidang Organisasi dan Manajemen


Managemen BUMDA terdiri atas Pelindung, Maha
Panureksa Utama setara Dewan Komisaris, Bhaga
Panureksa setara Badan Pengawas, Bhaga Panuntun setara
Badan Pembina, Bhaga Pamupon setara Dewan Direksi.
Bhaga Pamupon dibedakan atas Pamupon Utama dan
Pamupon Madya atau Managemen Unit/Pelayanan.
Pamupon Utama terdiri atas Maha Manggala Utama setara
Direktur Utama dan dibantu oleh Manggala Utama setara
Direktur, Penyarikan Utama setara Kepala Tata Usaha
Utama, dan Petengen Utama setara Bendahara Utama.
Sedangkan untuk pengelolaan ditingkat unit, dikelola
oleh Bhaga Pamupon Madya yang terdiri atas para
Manggala Madya / manager, Penyarikan Madya / Kepala
Tata Usaha, dan Petengen Madya / Bendahara dan dibantu
oleh para Manggala Alit yang setara dengan kepala bagian
atau kepala divisi.
Struktur organisasi BUMDA Desa Kutuh secara
keseluruhan dari level atas sampai dengan bawah sebagai
berikut :

7
DEWAN
DEWANKOMISARIS
KOMISARIS
BADAN
BADANPEMBINA
PEMBINA
  
BADAN
BADANPENGAWAS
PENGAWAS
  
PENATAUSAHAAN
PENATAUSAHAAN
  
DIREKTUR
DIREKTURUTAMA
UTAMA

Gambar 01. Struktur Organisasi


KABAG.
KABAG.HUMAS
HUMAS KABAG.
KABAG.
KABAG.
KABAG. KETENAGAKERJAN
KETENAGAKERJAN
&&PROMOSI
PROMOSI
KEUANGAN
KEUANGAN   
  
KASI.
KASI. KASI.
KASI. KASI.
KASI. KASI.
KASI.
KASI.
KASI.
ENGINEERI
ENGINEERI KEBERSI
KEBERSI TIKET
TIKET KEAMA
KEAMA
KESEHAT
KESEHAT
NG
NG HAN
HAN PARKIR
PARKIR NAN
NAN
AN
AN
           

8
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER MANAGER
MANAGER MANAGER
MANAGER
BARANG
BARANGJASA
JASA
PANDAWA
PANDAWA PARAGLIDING
PARAGLIDING GUNUNG
GUNUNGPAYUNG
PAYUNG
  
     
KADIV.
KADIV. KADIV.
KADIV.
KADIV.
KADIV.PIRANTI
PIRANTIYADNYA
YADNYA ATRAKSI
ATRAKSISENI
SENI TRANSPORTA
TRANSPORTA
BUDAYA
BUDAYA SISI
     
KOOR.
KOOR.KASIR
KASIR KOOR.
KOOR.KASIR
KASIR
KOOR.
KOOR.KASIR
KASIR
KOOR.
KOOR.KASIR
KASIR
   KK   
OO
OO
KOOR
KOOR KO
KO
SALE
SALE KOOR.
KOOR. RR
.. KOOR
KOOR KOOR.
KOOR. KOOR.
KOOR. KOOR.
KOOR. OR.
OR. KOOR.
KOOR.
SS&& PENGI
PENGI .. KOOR.
KOOR. KOOR.
KOOR.
PENG
PENG .. KEAM
KEAM KEBER
KEBER KEAM
KEAM TE
TE KEBERS
KEBERS
KOLE
KOLE RIMA
RIMA TT KEAM
KEAM KEBERSI
KEBERSI
ADAA
ADAA TIKET
TIKET ANAN
ANAN SIHAN
SIHAN ANAN
ANAN KN
KN IHAN
IHAN
KTOR
KTOR NN II ANAN
ANAN HAN
HAN
NN             ISIS      
      KK   
      EE
TT
  
STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF    STAF
STAF STAF
STAF STAF
STAF
STAF
STAF STAF
STAF
TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI TEKNI
TEKNI
TEKNIS
TEKNIS TEKNIS
TEKNIS
SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS
Struktur organisasi managemen pusat BUMDA Desa
Kutuh dan struktur organisasi managemen unit usahanya
adalah sebagai berikut :

PELINDUNG
BPD
PERBEKEL KUTUH

PARUM
SABHA DESA ADAT

DEWAN KOMISARIS
BADAN PEMBINA
BHAGA PANUREKSA
BHAGA PENUNTUN
UTAMA
BADAN PENGAWAS
BHAGA PANUREKSA
DEREKTUR UTAMA
MAHA MANGGALA
PENATAUSAHAAN UTAMA
PENGAYAH

DIREKTUR DIREKTUR SDM &


DIREKTUR ADM
OPERASIONAL KERJASAMA
&KEU
MAHA MANGGALA MAHA MANGGALA
MAHA MANGGALA
OPERASIONAL OPERASIONAL

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


MANGGALA MANGGALA MANGGALA MANGGALA
MADYA MADYA MADYA MADYA
UNIT 1 UNIT 2 UNIT 3 UNIT 4

PARA PARA PARA PARA


MANGGALA ALIT MANGGALA ALIT MANGGALA ALIT MANGGALA ALIT

STAF STAF STAF STAF

Gambar 02. Struktur Organisasi BUMDA – Desa Kutuh

9
MANAGEMEN PUSAT BUMDA
DEWAN KOMISARIS – PANUREKSA UTAMA
Saat ini, managemen BUMDA terdiri atas Dewan
Komisaris, Dewan Pembina, Badan Pengawas, dan Dewan
Direksi. Berdasarkan Surat Keputusan Bendesa Adat Kutuh
No. 001 /KEP. DAK / I / 2015 Tertanggal 5 Januari 2015
tentang Penetapan Dewan Komisaris (Panureksa Utama)
Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat (BUMDA) Desa Adat
Kutuh Masa Bhakti 2015-2020, sebagaimana dirubah dengan
keputusan Bendesa Adat Kutuh Nomor : 023/KEP-
DAK/XII/2016 tentang perubahan atas keputusan
Penetapan Dewan Komisaris (Panureksa Utama) Bhaga
Utsaha Manunggal Desa Adat (BUMDA) Desa Adat Kutuh
Masa Bhakti 2015-2020, seperti tabel 01 berikut:

Tabel 01.
Panureksa Utama / Dewan Komisaris BUMDA Periode
2015-2020
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Dr. Drs. I Komisaris Utama Ecofficio dijabat
Made Wena, Manggala oleh Bendesa
M.Si Panureksa Adat
Utama
2. I Wayan Komisaris Angga Ecofficio Kelian
Suwija Panureksa Banjar Adat
Utama Pantingiri
3. I Ketut Komisaris Angga Ecofficio Kelian
Sridana Panureksa Banjar Adat Kaja
Utama Jati
4. I Nyoman Komisaris Angga Ecofficio Kelian
Mena Panureksa Banjar Adat
Utama Petangan
5. I Komang Komisaris Angga Ecofficio Kelian

10
Wijaya Panureksa Banjar Adat Jaba
Utama Pura

PEMBINA – PENUNTUN
Berdasarkan Surat Keputusan Bendesa Adat Kutuh
Nomor : 008/KEP.DAK/IV/2016 Tentang Penetapan Badan
Pembina Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat [BUMDA]
Desa Adat Kutuh Masa Bakti 2016-2019 tertanggal 9 April
2016, komposisi Badan Pembina BUMDA periode 2015-2020
adalah sebagai berikut:
Ketua : Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum.
Wakil Ketua : I Ketut Suwita
Sekretaris : I Ketut Sena, SH. M.H.
1. Unit Usaha LPD :
Koordinator : I Wayan Wirayasa, S.Pd.
Anggota : I Wayan Suwija
2. Unit Usaha Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai
Pandawa
Koordinator : I Nyoman Rana.
Anggota : I Ketut Sudarsa
3. Unit Usaha Pengelolaan Kawasan Wisata Gunung
Payung Cultural Park
Koordinator : Drs. I Wayan Lugraha, M.Hum.
Anggota : I Nyoman Suwena
4. Unit Usaha Pengelolaan Barang dan Jasa
Koordinator : I Ketut Suarjana
Anggota : I Nyoman Mena
5. Unit Usaha Piranti Yadnya
Koordinator : I Nyoman Darkayasa, S.Pd.
Anggota : I Wayan Sudarma
6. Unit Usaha Atraksi Wisata Paragliding

11
Koordinator : I Made Darta
Anggota : I Made Sunarta
7. Unit Usaha Atraksi Seni dan Budaya
Koordinator : I Made Dana
Anggota : I Made Surastana
8. Unit Usaha Transportasi Pariwisata Pandawa Mandiri
Koordinator : I Wayan Pundra
Anggota : I Ketut Sridana

BADAN PENGAWAS – BHAGA PANUREKSA


Berdasarkan Keputusan Bendesa Adat Kutuh No.
003 /KEP. DAK / I / 2015 tertanggal 5 Januari 2015 Tentang
Penetapan Badan Pengawas Bhaga Utsaha Manunggal Desa
Adat [BUMDA] Desa Adat Kutuh Masa Bakti 2015-2018,
Komposisi dari Bhaga Panureksa atau Badan Pengawas
BUMDA Desa Kutuh Periode 2015-2018 adalah sebagaimana
tertera pada tabel 02 berikut.

Tabel 02.
Bhaga Panureksa - Badan Pengawas BUMDA Periode 2015-
2018
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Dr. Drs. I Made Ketua ex-officio
Wena, M.Si. Bendesa adat
2 I Ketut Wiratna Anggota -
3 I Ketut Mayun, Anggota -
S.Pd.

DEWAN DIREKSI – PAMUPON UTAMA


Berdasarkan Keputusan Bendesa Adat Desa Adat
Kutuh Nomor 002/KEP. DAK / I / 2015 tertanggal 5 Januari
2014, Tentang Penetapan Dewan Direksi [Pamupon Utama]

12
Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat [BUMDA] Desa Adat
Kutuh Masa Bakti 2015- 2020, komposisi dari Bhaga
Pamupon atau Dewan Direksi BUMDA Desa Kutuh adalah
sebagai mana tertuang pada tabel 03 berikut.

Tabel 03
Bhaga Pamupon - Dewan Direksi BUMDA Periode 2015-
2020

NO NAMA JABATAN
1 Dr. Drs. I Made Direktur Utama
Wena, M.Si. Maha Manggala Utama
2 Drs. I Made Manager Unit LP Desa
Sunantra Manggala Unit LPD
3 I Wayan Kasim Manager Unit Pengelolaan
Kawasan Wisata Pandawa
Manggala Unit Pamupon
Kawasan Wisata Pantai
Pandawa
4 I Nyoman Manager Unit Pengelolaan
Darkayasa, S.Pd.H. Kawasan Wisata Gunung
Payung
Manggala Unit Pamupon
Kawasan Wisata Gunung
Payung
5 I Ketut Suwita Manager Unit Pengadaan
dan Distribusi Barang Jasa
Manggala Unit Pamupon
Barang lan Jasa
6 I Ketut Manda Manager Unit Atraksi
Wisata Paragliding
Manggala Unit Pamupon
Atraksi Wisata Paragliding

13
7 I Nyoman Sumawa Manager Unit Piranti
Yadnya
Manggala Unit Pamupon
Piranti Yadnya
8 I Wayan Suwija Manager Unit Rintisan
Atraksi Seni dan Budaya
Manggala Unit Pamupon
Atraksi Seni dan Budaya
9 I Wayan Sukarda Manager Unit Rintisan
Pandawa Mandiri
Transportasi
Manggala Unit Pamupon
Pandawa Mandiri
Transportasi

5.2 Bidang Sumber Daya Manusia


Desa Adat Kutuh memiliki 8 unit usaha dan 1 layanan
yang dikelola secara terintegrasi dengan Holding Company
usaha desa yang disebut BUMDA (Bhaga Utsaha
Manunggal Desa Adat ) Desa adat kutuh. LPD merupakan
salah satu dari unit usaha Desa Adat Kutuh yang mulai
dikembangkan pada tahun 1998. Unit usaha LPD Desa Adat
Kutuh merupakan LPD yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan hukum adat setempat. LPD menjadi salah satu
unit usaha yang digunakan untuk membangun potensi
pawongan atau sumber daya manusia desa setempat, yang
meliputi penduduk asli desa dan penduduk pendatang
yang sudah menjadi warga desa setempat Ke-8 Unit Usaha
yang dimiliki Desa Adat Kutuh memiliki Struktur
Manajemen Unit yang sama antara satu dan yang lainnya,
yaitu Manggala (Manajer). Penyarikan (KTU), Petengan
(Bendahara). Pesahayan (Divisi/bagian).

14
LPD Desa Adat Kutuh di kelola oleh sekitar 130 orang
karyawan. Pengurus dan Karyawan / Kabag yang bekerja
di LPD Desa Adat Kutuh rata-rata lulusan S1. D3, SMA atau
sederajat Sebagian besar dari beberapa pengurus atau
pengelola LPD Desa Adat Kutuh memiliki pekerjaan
sampingan atau bahkan pekerjaan utama selain sebagai
pengurus atau pengelola LPD Desa Adat Kutuh. Tetapi hal
ini tidak membawa pengaruh yang berarti bagi kinerja para
pengurusnya di dalam mengelola LPD Desa Adat Kutuh
karena setiap jabatan telah memiliki Job Description dan
tanggung jawabnya masing masing. Semua karyawan yang
ada di LPD Desa Adat Kutuh memiki rasa loyalitas yang
tinggi. karena LPD tersebut kerap memberikan motivasi
kerja terhadap karyawannya dengan cara menghidupkan
jiwa kepemilikan, yang artinya semua karyawan merasa
bahwa LPD tersebut adalah milik mereka sendiri.
Sistem perekrutan karyawan di LPD Desa Adat
Kutuh cukup unik karena karyawan yang bekerja di LPD
Desa Adat Kutuh harus berasal dari desa tersebut kalaupun
ada karyawan yang berasal dari luar Desa Adat Kutuh
mereka harus bersedia tinggal menetap di desa tersebut. Hal
unik lainnya yaitu ketika dibuka lowongan pekerjaan dan
dibutuhkan seorang manajer, jarang hampir tidak ada orang
yang melamar untuk menjadi seorang manajer, karena gaji
yang akan mereka dapatkan tidak sesuai dengan jabatan
atau pekerjaan yang diembannya, maka yang mengisi
jabatan-jabatan tersebut adalah tokoh masyarakat (orang
yang dituakan dan dihormati) di Desa Adat Kutuh tersebut,
karena mereka memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
terhadap desa tersebut dan mereka merasa bahwa desa itu
miliknya sehingga mereka merasa wajib untuk memberikan
kontribusi dalam mengembangkan desa tersebut.

15
Adapun fasilitas dalam pekerjaan yang diberikan
LPD Desa Adat Kutuh bagi karyawannya salah satunya
adalah berupa layanan kesehatan bagi setiap karyawannya,
yang dimiliki sendiri oleh LPD Desa Adat Kutuh, pada saat
ini dana layanan kesehatan bagi karyawan kurang lebih
sekitar 500 juta. Untuk tunjangan transportasi pihak LPD
tidak menyediakan tunjangan atau fasilitas transportasi
khusus, karyawan memakai transportasi pribadi masing-
masing. Setiap karyawan di LPD Desa Adat Kutuh akan
diberikan bonus jika dapat mencapai target. LPD Desa Adat
Kutuh juga memberikan Tunjangan Hari Raya kepada
karyawannya yang diberikan sekali dalam satu tahun yang
akan diberikan pada saat Hari Raya Galungan. Tunjangan
tesebut didapat dari pemotongan gaji pada setiap bulannya,
maka dapat memperkecil pengeluaran perusahaan.
Kompensasi di LPD ini mengacu pada UU tenaga kerja.
Untuk peningkatan sumber daya manusia LPD Desa
Adat Kutuh mempunyai dua dana, yang pertama Dana
Pembinaan yang diberikan kepada karyawan dan Dana
Sosial yang diberikan kepada masyarakat. Dana pembinaan
diberikan kepada karyawan berupa dana pendidikan
karyawan dan dana untuk orientasi lapang, sedangkan dana
sosial digunakan untuk berbagai kegiatan dan diberikan
dalam bentuk beasiswa. Beasiswa yang diberikan kepada
anak warga yang berada dijenjang Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah sebesar Rp
750.000, beasiswa tersebut diberikan dalam bentuk voucher
yang digunakan untuk membeli alat tulis dan kebutuhan
sekolah lainnya tetapi untuk anak warga yang berada
dijenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) beasiswanya
sebagian diberikan dalam bentuk voucher dan sebagian
dalam bentuk uang. Bagi warga yang sedang menyusun

16
tugas akhir untuk studinya maka akan diberikan dana
untuk biaya penyusunan tugas akhir sebesar Rp 3.000.0000
tetapi syaratnya harus melapor terlebih dahulu.
5.3 Bidang Keuangan
Dalam bidang keuangan Desa Adat Kutuh sudah terbentuk
BUMDA untuk mengelola semua pendapatan dan pengeluaran
atas unit-unit usaha yang dijalankan desa tersebut. Pembentukan
Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat [BUMDA] desa adat Kutuh
yang merupakan amanat dari Perarem Desa Adat Kutuh, Nomor
01 Tahun 2014 dan secara operasional telah dibentuk
berdasarkan surat keputusan Bendesa Adat Kutuh tertanggal 12
Desember 2014 dan diresmikan keberadaannya oleh Wakil
Bupati Badung I Made Sudiana pada 24 Januari 2014, bersamaan
dengan pembukaan Festival Pandawa III Tahun 2014. Bahwa
pada saat diresmikan, BUMDA Desa Adat Kutuh baru terdiri
atas dua unit usaha, yaitu unit usaha Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) dan unit Usaha Pengelola Kawasan Wisata
Pantai Pandawa.
Seirama dengan perkembangan pengelolaan potensi desa
adat, maka pada bulan pebruari mulai dipikirkan untuk
pengembangan unit-unit usaha lainnya, yaitu unit usaha rintisan
gunung payung cultural park, unit usaha rintisan pengelolaan
barang dan jasa, unit usaha piranti yadnya, dan unit usaha
rintisan atraksi wisata paragliding. Selanjutnya mulai tahun
2016, kembali dikembangkan dua unit usaha rintisan yaitu unit
usaha rintisan Atraksi Seni Budaya dan Unit Usaha rintisan
Pandawa Mandiri Transportasi.
Disamping Unit usaha tersebut, juga dikembangkan unit
layanan kesehatan dan keamanan wilayah, sebagai bagian
terpadu dalam pengelolaan usaha dan eksistensi desa adat.
Dengan demikian sampai saat ini, managemen BUMDA Desa

17
adat Kutuh telah memiliki delapan unit usaha dan satu layanan,
yaitu:
1. Unit Usaha Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Unit usaha Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan unit
usaha yang paling tua, bahkan telah dibentuk dan operasional
jauh sebelum BUMDA sebagai wadah usaha terintegrasi
dibentuk. LPD dibentuk atas inisiasi dari gubernur Bali, Prof. Dr.
Ida Bagus Mantra, sebagai hadiah lomba desa adat. LPD desa
adat kutuh dibentuk pada 28 September 1998. Keberadaan
Lembaga Perkreditan Desa, merupakan sebuah wadah
pengelolaan kekayaan desa adat (padruwen desa) yang
modalnya bersumber dari penyisihan kekayaan desa adat dan
bantuan hibah donasi dari pemerintah daerah.
Unit LPD melayani masyarakat adat kutuh dalam hal
pengelolaan keuangan, melalui berbagai program layanan
seperti:
a. Simpanan Simpanan – Tabungan Biasa Simpanan – Tabungan
Berjangka Simpanan Khusus Wajib Belajar - SIWAJAR
Simpanan Khusus Upacara - SIPURA Simpanan Khusus
Keluarga – SUKLA
b. Pinjaman Pinjaman Produksif Pinjaman Investasi Pinjaman
Konsumtif Pinjaman Khusus Kelompok Usaha Pinjaman
Khusus Karyawan Berdasarkan keputusan Bendesa Adat
Desa Adat Kutuh Nomor 007/KEP. DAK / I / 2015
Tertanggal 5 Januari 2014, Tentang Penetapan Managemen
Unit pengelolaan Lembaga Perkreditan Desa Bhaga Utsaha
Manunggal Desa Adat [BUMDA] Desa Adat Kutuh Masa
Bakti 2015-2019.
2. Unit Usaha Pengelola Kawasan Wisata Pantai Pandawa,
Unit usaha pengelola Kawasan Wisata Pantai Pandawa
(Pandawa Beach) merupakan unit usaha kedua yang menjadi
pengelolaan BUMDA Desa Kutuh. Saat ini daya tarik wisata

18
Kawasan Wisata Pantai Pandawa, merupakan salah satu obyek
wisata pantai yang menjadi primadona wisatawan nusantara dan
wisatawan manca negara. Para wisatawan yang mengunjungi
pulau Bali akan belum lengkap berwisata ke pulau dewata kalau
tidak mengunjungi kawasan DTW Pantai Pandawa. Kawasan
wisata ini, pada mulanya memang tidak didesain sebagai onyek
wisata. Mulanya pada tahun 1997 warga masyarakat adat kutuh,
berkeinginan untuk mengatasi permasalahan akses jalan untuk
pelaksanaan ritual keagamaan melasti dan mendukung akses
jalan untuk perekonomian masyarakat yang bertani rumput laut
bersepakat untuk membelah tebing dengan ketinggian 100 meter
di atas permukaan laut. Dengan semangat kebersamaan selama
12 (dua belas) tahun maka akses jalan menuju pantai telah cukup
layak untuk dimanfaatkan, sehingga mulai banyak dikunjungi
oleh orang. Semakin hari pengunjung ke pantai semakin
meningkat, sehingga pada tahun ke-13 tepatnya pada 27
Desember 2012 masyarakat desa kutuh memutuskan dan
melounching kawasan pantainya sebagai kawasan wisata, dan
memberikan nama PANTAI PANDAWA. Awalnya pengelolaan
kawasan wisata pantai pandawa dilakukan dengan sangat
sederhana tanpa managemen yang standar. Karena pengunjung
kawasan wisata Pantai Pandawa semakin meningkat, maka pada
12 Desember 2014 ditetapkan pengelolaan DTW pantai pandawa
menjadi bagian dari BUMDA Desa Kutuh.

19
Managemen pengelola unit usaha Kawasan Wisata pantai
Pandawa menerima pendapatan sebesar Rp. 16.944.317.191,-
sementara seluruh pembiayaan atau pengeluaran selama setahun
adalah sebesar Rp. 8.925.659.690,-. Dengan demikian diperoleh
keuntungan atau laba bersih pertahun dari unit usaha kawasan
wisata pantai pandawa sebesar Rp. 8.018.657.501,- (Delapan
Miliar Delapan Belas Juta Enam Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu
Lima Ratus Satu Rupiah).
3.Unit Usaha Pengelola Kawasan Gunung Payung Cultural
Park,
Unit usaha pengelola Kawasan Wisata Gunung
Payung Cultural Park merupakan unit usaha ketiga
yang menjadi pengelolaan BUMDA Desa Kutuh. Saat
ini daya tarik wisata Kawasan Wisata Gunung Payung
Cultural Park, merupakan salah satu obyek wisata
yang sedang berkembang dan mulai banyak
dikunjungi wisatawan nusantara maupun manca
Negara.. Pada kawasan ini terdapat tempat suci
peribadatan umat hindu dengan status kahyangan
jagat, yaitu Pura Dhang Kahyangan Gunung Payung.
Kawasan Wisata Gunung Payung Cultural Park
merupakan kawasan luar Pura Dhang Kahyangan
Gunung Payung. Kawasan dengan luas 15 Ha lebih,
yang merupakan aset desa adat Pelaba Pura Dhang
Kahyangan Gunung Payung, sebelumnya merupakan
kawasan tegalan kering dan tandus dan tidak
diberdayakan, sehingga menjadi lahan tidur. Mulai
tahun 2015, masyarakat adat kutuh melalui prajuru
desa adat dan managemen BUMDA Desa Kutuh, mulai
menggarap dan menetapkan kawasan sebagai kawasan
rintisan wisata dengan daya tarik wisata pada
pengembangan taman budaya.

20
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan pihak
ketiga, maka pengembangan kawasan wisata ini
digarap dan mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Jenis usaha yang dikembangkan di
Kawasan Gunung Payung Cultural Park adalah Daya
Tarik Wisata dan Jasa Pariwisata. Objek wisata yang
dikelola dan menjadi daya tarik wisata kawasan
meliputi: (1) Ngampan dengan taman alang-alang, (2)
Pantai dengan Pasir Putih, (3) Wisata Spiritual, (4)
Konservasi Terumbu Karang, (5) Hutan Perlindungan
Kera, dan (6) Wisata Museum Budaya. Sedangkan Jasa
pariwisata yang dikelola meliputi: (1) Jasa Transportasi
Wisata, (2) Jasa Makanan dan Minuman (Kuliner), (3)
Jasa Penyelenggaraan Kegiatan Atraksi Budaya, (4)
Jasa Fasilitasi Penyelenggaraan Wedding, (5) Jasa
Fasilitasi Penyelenggaraan Party, (6) Jasa Fasilitasi
Penyelenggaraan Shooting, (7) Jasa Fasilitasi
Penyelenggaraan Outbond, (8) Jasa Wisata Tirta
( selancar, Diving, Snorkling, Fishing, Canoe, dan
lainnya), (9) Jasa Rekreasi ( Tracking, Cycling,
Camping, Sport, Panjat Tebing, Longchair, dan
lainnya), (10) Jasa Penjualan Souvenir, (11) Jasa SPA,
(12) Jasa Akomodasi, (13) Jasa Informasi Pariwisata,
(14) Golf Course, dan (15) Jasa MICE (Meetings,
incentives, conferences, and exhibitions).
Managemen pengelola unit usaha Kawasan
Gunung Payung Cultural Park menerima pendapatan
sebesar Rp. 326.828.118,- sementara seluruh
pembiayaan atau pengeluaran selama setahun adalah
sebesar Rp. 270.499.752,-. Dengan demikian diperoleh
keuntungan atau laba bersih pertahun dari unit usaha
kawasan gunung paying cultural park adalah sebesar

21
Rp. 56.328.366,- (Lima Puluh Enam Juta Tiga Ratus Dua
Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Enam
Rupiah).

4. Unit Usaha Piranti Yadnya,


Unit usaha piranti yadnya adalah unit usaha
keempat yang dikembangkan oleh BUMDA Desa
Kutuh. Unit usaha ini merupakan unit usaha yang
dikembangkan dengan menggunakan dana
Community Based Development (CBD) yang
didapatkan desa adat Kutuh dari pemerintah.
Pendirian unit usaha Piranti Yadnya sebagai upaya
untuk memfasilitasi kebutuhan desa adat akan
keperluan sarana upakara dan upacara. Bahwa desa
adat memiliki setidaknya 14 pura, sehingga dapat
dipastikan bahwa tidak ada jeda waktu yang panjang
dari kewajiban pelaksanaan upacakara dan upacara
desa adat. Harapannya melalui unit usaha Piranti
Yadnya ini, maka kebutuhan akan sarana upakara
dapat terpenuhi, bahkan suatu saat nanti eksistensi
unit usaha piranti yadnya akan menjadi grosir besar
sehingga bukan saja mensuplay kebutuhan barang di
desa, namun juga kebutuhan barang warung-warung
atau toko retail yang ada di wilayah kuta selatan.
Managemen pengelola unit piranti yadnya
menerima pendapatan sebesar Rp. 334.335.017,-
sementara seluruh pembiayaan atau pengeluaran
selama setahun adalah sebesar Rp. 181.755.299,-.
Dengan demikian diperoleh keuntungan atau laba
bersih pertahun dari unit usaha piranti yadnya adalah
sebesar Rp. 152.579.718,- (Seratus Lima Puluh Dua Juta

22
Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus
Delapan Belas Rupiah).

5. Unit Usaha Barang dan Jasa,


Unit usaha Barang dan Jasa merupakan unit
usaha kelima yang dimiliki oleh BUMDA Desa Kutuh.
Unit usaha ini dikembangkan dengan
mempertimbangkan kondisi strategis pentingnya
penguasaan distribusi atas barang-barang yang dijual
dikawasan wisata Pantai Pandawa dan Kawasan
Wisata Gunung Payung Cultural Park. Apabila
distribusi kebutuhan akan barang yang ada dikawasan
wisata Pantai Pandawa dan Kawasan Gunung Payung
Cultural Park tidak dikelola oleh pihak desa melalui
BUMDA Desa Kutuh, maka berpotensi akan
dikuasainya distribusi barang oleh pihak- pihak luar
desa Kutuh.
Selain penguasaan distribusi barang pada dua
kawasan wisata yang dikelola desa adat, maka target
kedepan dari unit ini adalah penguasaan distribusi
barang pada tingkat desa. Apabila penguasaan
distribusi barang pada tingkat desa sudah bisa
dikuasai, maka adalah sebuah keniscayaan unit usaha
barang dan jasa akan menjadi sebuah usaha besar yang
mempekerjakan banyak warga desa dan tentu
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa
kutuh. Selain urusan pengaturan dan penguasaan
distribusi barang, unit barang dan jasa ini juga
selanjutnya akan didorong untuk mengembangkan
pasar desa dan usaha jasa akomodasi wisata.
Managemen pengelola unit pengelola barang
dan jasa menerima pendapatan sebesar Rp.

23
887.080.664,- dan pembiayaan selama setahun adalah
sebesar Rp. 303.175.137,-. Dengan demikian diperoleh
keuntungan atau laba bersih pertahun dari unit usaha
barang dan jasa sebesar Rp. 583.905.527,

6. Unit Usaha Atraksi Wisata Timbis Paragliding,


Unit Usaha Atraksi Wisata Paragliding adalah unit
usaha ke- enam yang dimiliki BUMDA Desa Kutuh.
Berdirinya unit usaha paragliding pada tahun 2015, adalah
satu-satunya unit usaha dibawah BUMDA yang merupakan
unit usaha “TANPA MODAL”. Mengapa dikatakan sebagai
unit usaha tanpa modal, karena unit usaha sama sekali belum
tersentuh dengan suntikan modal uang maupun modal
barang dari BUMDA maupun Desa Adat.
Keberadaan unit ini terwujud berkat kebersamaan
bapak I Ketut Manda sebagai warga lokal yang beraktivitas di
paragliding yang ingin melihat kesinambungan atraksi ini
sebagai atraksi wisata, sehingga tetap memberikan nilai
tambah kepada desa. Meskipun tanpa adanya suntikan modal
dari BUMDA dan Desa Adat, namun perkembangan unit
usaha ini sudah cukup bagus dan mudah-mudahan
kedepannya semakin bagus. Ada perjuangan cukup berat
dalam mendirikan unit ini, karena dalam pengaturannya
mendapatkan tantangan dan tentangan dari pihak luar dan
internal desa yang terpengaruh oleh pihak luar.
Untuk mempercepat pengembangan unit usaha ini,
maka sudah tentu BUMDA juga akan menginvestasikan
sejumlah modal pada unit usaha ini, sehingga perkembangan
usaha dapat berjalan dengan lebih optimal. Managemen
pengelola unit rintisan Atraksi Wisata Paragliding menerima
pendapatan sebesar Rp. 968.564.218,- selama setahun,
sementara seluruh pembiayaan atau pengeluaran selama

24
setahun adalah sebesar Rp. 812.871.182,- Dengan Demikian
diperoleh keuntungan atau laba bersih setahun dari unit usaha
atraksi wisata paragliding sebesar Rp. 155.693.036,- (Seratus
Lima Puluh Lima Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu
Tiga Puluh Enam Rupiah).

7. Unit Usaha Atraksi Seni Budaya,


Unit usaha Atraksi seni dan Budaya merupakan unit
usaha yang ketujuh. Sampai saat ini unit usaha ini masih
berada dalam kategori unit usaha rintisan. Unit usaha ini
dikembangkan dengan dasar pemikiran strategisnya, bahwa
pariwisata bali adalah pariwisata budaya. Dengan demikian
untuk melengkapi kebutuhan akan atraksi wisata di kawasan
pantai pandawa dan kawasan gunung payung, serta kawasan
hotel yang ada di desa kutuh, maka dipandang perlu untuk
mengelola semua potensi seni dan budaya local, agar tetap
lestari dan bernilai guna. Bahwa setiap kelompok banjar adat
yang ada di kutuh memiliki potensi seni budaya, seperti tari
kecak, tari barong, tari lepas, dan atraksi seni lainnya. Potensi
seni pada masing-masing kelompok ini tentu wajib dikelola
dan dilestarikan oleh desa. Desa kutuh tentu sangat
berkepentingan bahwa atraksi seni yang dipentaskan di
kawasan wisata pantai pandawa dan kawasan wisata gunung
payung cultural park adalah atraksi seni penduduk local
kutuh.
Dari Atraksi Wisata Seni dan Budaya menerima
pendapatan sebesar Rp. 278.483.408,- sementara seluruh
pembiayaan atau pengeluaran selama setahun adalah sebesar
Rp. 283.738.392,- Dengan Demikian diperoleh kerugian atau
laba minus setahun dari unit usaha atraksi wisata seni dan
budaya sebesar Rp. 5.254.984 (Minus Lima Juta dua ratus Lima

25
Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat
Rupiah).

8. Rintisan Unit Usaha Pandawa Mandiri Transportasi.


Unit usaha Pandawa Mandiri Transpormasi adalah unit
usaha kedelapan yang dimiliki oleh BUMDA desa Kutuh.
Pengembangan unit usaha ini didasari pertimbangan bahwa
transportasi merupakan fasilitas yang sangat vital dalam
dunia pariwisata dan kehidupan bermasyarakat . Layanan
transportasi yang baik akan memberikan citra pariwisata dan
wilayah menjadi baik, sebaliknya pelayanan transportasi yang
kurang baik akan memberikan dampak kurang baik juga
terhadap citra dan eksistensi kawasan wisata. Menyadari
kondisi seperti ini, maka BUMDA Desa Kutuh menjadikan
jasa transportasi sebagai sebuah usaha layanan, agar bisa
melakukan kendali terhadap pelayanan jasa pariwisata
kawasan pantai pandawa dan kawasan wisata gunung
payung cultural park, termasuk juga kawasan desa kutuh
pada umumnya.
Selama setahun, managemen Pengelola menerima
pendapatan sebesar Rp. 69.877.500,- sementara seluruh
pembiayaan atau pengeluaran selama setahun adalah sebesar
Rp. 67.758.953,-. Dengan Demikian diperoleh keuntungan atau
laba bersih setahun sebesar Rp. 2.118.547,
Berdasarkan rekapitulasi perhitungan laba/rugi dari seluruh unit
usaha BUMDA diterima pendapatan sebesar Rp. 30.842.216.343,-
sementara seluruh pembiayaan atau pengeluaran yang dibiayai
oleh managemen unit adalah sebesar Rp. 18.204.079.857,-.
Dengan demikian diperoleh keuntungan atau laba bersih untuk
seluruh unit usaha BUMDA setahun adalah sebesar Rp.
12.638.136.486.

26
Bahwa pembagian keuntungan usaha untuk unit usaha LPD
berpedoman pada Perarem Desa Adat Nomor 01 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Lembaga Pekreditan Desa, selanjutnya
pembagian keuntungan untuk unit usaha Wisata Pantai pandawa
berpedoman pada perarem desa adat kutuh nomor 05 Tahun
2014 tentang pengelolaan kawasan wisata pantai pandawa.
Sedangkan pembagian keuntungan untuk unit usaha lainnya
berpedoman dengan menyesuaikan pada perarem 05 tahun 2014.
Berdasarkan pedoman tersebut, maka alokasi pembagian
keuntungan bersih sebesar Rp. 8.976.160.649,- adalah sebagai
berikut:
(1) Untuk cadangan pengembangan seluruh unit usaha sebesar
Rp. 3.590.464.260,-
(2) Untuk cadangan khusus LPD sebesar Rp. 700.010.039,-
(3) Total dana cadangan untuk pengembangan BUMDA sebesar
Rp. 1.095.222.090,-
(4) Total dana untuk pembangunan Desa Adat sebesar Rp.
2.069.037.652,-
(5) Total dana jasa produksi sebesar Rp. 623.810.542,-,
(6) Total dana untuk pembinaan usaha sebesar Rp. 448.808.032,-
(7) Total Dana Sosial sebesar Rp. 448.808.032,-.

Pendapatan laba/rugi tersebut pada saat pandemi covid-19,


dan saat pandemi covid -19 melanda Indonesia yang
mempengaruhi perekonomian terutama sektor pariwisata
terutama Bali yang pendapatan utama dari sector pariwisata,
sehingga berdampak pula pada pendapatan BUMDA Desa
Kutuh. Karena turis local dan turis mancanegara tidak ada
yang berkunjung jadi berdampak pada penurunan
pendapatan oleh sebab itu banyak pengurangan biaya
disemua unit usaha.

27
5.4 Bidang Jasa

Menurut Kotler (2004) merumuskan jasa adalah setiap


tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu
pihak ke pihak yang lain secara prinsip intangible dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya
bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
asa bersifat intangible, maksudnya tidak dapat dilihat, dirasa,
dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
Sedangkan Jasa pariwisata yang dikelola BUMDA Desa
Kutuh meliputi: (1) Jasa Transportasi Wisata, (2) Jasa
Makanan dan Minuman (Kuliner), (3) Jasa Penyelenggaraan
Kegiatan Atraksi Budaya, (4) Jasa Fasilitasi Penyelenggaraan
Wedding, (5) Jasa Fasilitasi Penyelenggaraan Party, (6) Jasa
Fasilitasi Penyelenggaraan Shooting, (7) Jasa Fasilitasi
Penyelenggaraan Outbond, (8) Jasa Wisata Tirta ( selancar,
Diving, Snorkling, Fishing, Canoe, dan lainnya), (9) Jasa
Rekreasi ( Tracking, Cycling, Camping, Sport, Panjat Tebing,
Longchair, dan lainnya), (10) Jasa Penjualan Souvenir, (11)
Jasa SPA, (12) Jasa Akomodasi, (13) Jasa Informasi Pariwisata,
(14) Golf Course, dan (15) Jasa MICE (Meetings, incentives,
conferences, and exhibitions).

28
5.4Bidang Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempromosikan suatu produk atau layanan yang mereka
punya. Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan
pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain. Metode
pemasaran yang digunakan oleh BUMDA Desa Kutuh
menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1. Periklanan (advertising) sudah melakukan promosi dibeberapa
media seperti Bali TV, Koran Bali Post, maupn media lainnya.
Hal ini ditujukan untuk merangsang tingkat kunjungan wisata
karena pada dasarnya periklanan merupakan matode
komunikasi yang efektif dalam merubah sikap, pandangan,
serta perilaku calon pengunjung.
2. Website, media jarring sosial seperti Istagram, Facebook,twiter .
Dengan mengexplore unit usaha pariwisata yang di Kelola
oleh BUMDA Desa Kutuh diharapkan para wisatawan akan
tertarik untuk berkunjung.
3. Menjalin Kerjasama dengan pemerintah luar daerah. Misalnya
menjalin Kerjasama dengan Kota Surabaya dan Jatim menjadi
pilihan karena selama ini kontribusi wisawatan lokal sangat
besar. Pasar wisata di Surabaya potensial, termasuk siswa
sekolah. Harapannya bisa kerjasama dengan Pemkot, Pemkab,
sekolah dan kampus. Jatim sangat mensupport dan ingin
mengembalikan eksistensi pantai pandawa,

29
30
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Data

a.

31
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

32
DAFTAR PUSTAKA

Perbekel Desa Kutuh, Buku Mengenal Bhaga Utsaha Manunggal


Desa Adat (Bumda) Desa Kutuh, Badung-Bali

https://www.scribd.com/document/407249496/LAPORAN-
KKL-2017

33

Anda mungkin juga menyukai