DISUSUN,
OLEH :
1. MULIANA (20.43.066)
2. MUSDALIPA (20.43.067)
(KALK)
Pasal 15
Pasal16
Pasal 17
Pasal 18
Perjanjian internasional berakhir apabila :
UNCLOS
Sebagai tindak lanjut atas ratifikasi UNCLOS tersebut, kini Indonesia sejak
tahun 2014 telah memiliki payung hukum yang menekankan kewilayahan laut
Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan, yang disahkan pada tanggal 17 Oktober 2014, dan dicantumkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603
Link :https://id.scribd.com/doc/71306120/UNCLOS-1982-Terjemahan
D.kesimpulan
Sejarah pemberlakuan, penyimpangan dan pengakhiran perjanjian
internasional
Pemberlakuan Konvensi Wina 1969 sebagai dasar di dalam melakukan
hubungan untuk membuat perjanjian internasional sangat diperlukan bagi
masyarakat internasional karena didalam konvensi wina terdapat nilai-nilai
norma hukum kebiasaan yang dapat diterima oleh masyarakat internasional.
Dalam Konvensi Wina 1969 dinyatakan bahwa “Perjanjian internasional
adalah sebagai sumber hukum internasional yang utama dan sebagai sarana
untuk mengembangkan kerjasama damai antar bangsa, apapun konstitusional
dan sistem sosialnya”.6 Indonesia meskipun belum atau tidak meratifikasi
Konvensi Wina 1969, Konvensi ini akan tetap mengikat Indonesia dengan
atau tanpa meratifikasinya karena pada dasarnya konvensi-konvensi ini
merupakan kodifikasi dari hukum kebiasaan internasional yang bersifat Law
Making Treaty yaitu suatu perjanjian internasional yang memiliki sifat
mengikat terhadap seluruh masyarakat internasional dikarenakan isi dari
peraturannya bersifat universal.