0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan5 halaman
Ringkasan: Laporan ini merangkum penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anggota PWRI tentang diabetes melitus. Penyuluhan diselenggarakan pada 11 Agustus 2016 di gedung PWRI Kecamatan Watumalang dan diikuti 40 orang peserta. Materi penyuluhan meliputi pengertian, gejala, deteksi, diagnosis, pencegahan, dan pengaturan makan pada diabetes melitus."
Ringkasan: Laporan ini merangkum penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anggota PWRI tentang diabetes melitus. Penyuluhan diselenggarakan pada 11 Agustus 2016 di gedung PWRI Kecamatan Watumalang dan diikuti 40 orang peserta. Materi penyuluhan meliputi pengertian, gejala, deteksi, diagnosis, pencegahan, dan pengaturan makan pada diabetes melitus."
Ringkasan: Laporan ini merangkum penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anggota PWRI tentang diabetes melitus. Penyuluhan diselenggarakan pada 11 Agustus 2016 di gedung PWRI Kecamatan Watumalang dan diikuti 40 orang peserta. Materi penyuluhan meliputi pengertian, gejala, deteksi, diagnosis, pencegahan, dan pengaturan makan pada diabetes melitus."
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular Puskesmas Sapuran, Wonosobo Juni 2016 – September 2016
Penyuluhan Diabetes Melitus Pada Anggota PWRI Desa Wonoroto Kec
Watumalang Wonosobo dr. Nova Dwi Yuristianty
Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang
ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Menurut data stastistik tahun 1995 dari WHO terdapat 135 juta penderita Diabetes Mellitus di seluruh dunia dan diprediksi jumlah penderita Diabetes Mellitus lebih dari 220 juta penderita di tahun 2010 dan lebih dari 300 juta di tahun 2025. Saat ini penyakit Diabetes Melitus banyak dijumpai di penduduk Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan, jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia menduduki ranking empat setelah India, China, dan Amerika Serikat.. Rata-rata 50% dari jumlah pasien diabetes di indonesia baru menyadari mereka menderita sakit gula setelah memeriksakan ke dokter. Selain itu, hanya 30% saja pasien diabetes yang berobat. Sekitar 2,5 juta jiwa atau 1,3 persen dari 210 juta penduduk Indonesia setiap tahun meninggal dunia karena komplikasi sakit kencing manis (Diabetes Mellitus). terdapat klasifikasi Diabetes Melitus . Diantaranya Klasifikasi etiologis DM menurut American Diabetes Association 2010 (ADA 2010), dibagi dalam 4 jenis yaitu: a. Diabetes Melitus Tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus/IDDM DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin dapat ditentukan dengan level protein c- peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari penyakit ini adalah ketoasidosis.
b. Diabetes Melitus Tipe 2 atau Insulin Non-dependent Diabetes
Mellitus/NIDDM Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Oleh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak aktif karena dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin pada adanya glukosa bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa. Onset DM tipe ini terjadi perlahan-lahan karena itu gejalanya asimtomatik. Adanya resistensi yang terjadi perlahan-lahan akan mengakibatkan sensitivitas reseptor akan glukosa berkurang. DM tipe ini sering terdiagnosis setelah terjadi komplikasi. c. Diabetes Melitus Tipe Lain DM tipe ini terjadi karena etiologi lain, misalnya pada defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan kelainan genetik lain. Penyebab terjadinya DM tipe lain dapat dilihat pada tabel 1. d. Diabetes Melitus Gestasional DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan ketiga. DM gestasional berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal. Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk menderita DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. Diagnosis DM biasanya diikuti dengan adanya gejala poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Diagonosis DM dapat dipastikan apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl dan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl. Pada penatalaksanaan diabetes mellitus, langkah pertama yang harus dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet (3J Jumlah Jenis Jadwal ) dan olah raga. Apabila dalam langkah pertama ini tujuan penatalaksanaan belum tercapai, dapat dikombinasi dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi obat. Di Jawa tengah kab Wonosobo kecamatan Watumalang Khususnya belum ada data pasti berapa presentasi jumlah yang mengidap penyakit Diabetes Melitus . akan tetapi kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pengetahuan kesehatan masih kurang terutama pada penyakit degenaraif seperti Diabetes Melitus. Permasalahan Secara umum ada beberapa permasalahan yang ditemui berkaitan dengan TB paru, yaitu: 1. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah mengenai pentingnya pengobatan Diabetes Melitus. 2. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah tentang Diabetes Melitus. 3. Pentingnya peran serta petugas kesehatan dalam mendeteksi pasien baru penderita Diabetes Melitus. Perencanaan Diperlukan adanya suatu kegiatan pemberian informasi bagi lansia dan Pemilihan mengenai pengertian Diabetes Melitus yang meliputi pengertian, gejala, Intervensi cara mendeteksi Diabetes Melitus, cara penegakan diagnosa, pencegahan pengobatan dan cara pengaturan jadwal makan. terdapat banyak metode pemberian informasi , diantaranya penyuluhan pembagian leaflet diskusi edukasi konseling maupun dengan teknik door to door. Ditilik dari efektivitas masing-masing metode dipilih metode penyuluhan Lansia. Pemberian leaflet dinilai tidak efektif, karena hanya akan dibaca sekali dan selanjutnya dibuang. Diskusi berkelompok dinilai terlalu menyulitkan, begitu pula dengan teknik door-to-door. Berikut adalah ringkasan rencana pelaksanaan penyuluhan Diabetes Melitus : Hari / tanggal : kamis , 11 Agustus 2016 Lokasi : Gedung PWRI Desa Wonoroto kec Watumalang Wonosobo Rencana pemilihan intervensi : Intervensi akan dilakukan dengan cara penyuluhan Diabetes Melitus kepada Anggota PWRI Pelaksanaan Penyuluhan dengan materi Diabetes Melitus dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2016 di gedung PWRI Desa Wonoroto Kecamatan watumalang dan dihadiri oleh seluruh anggota PWRI se Kecamatan Watumalang. Penyuluhan Diabetes Melitus berlangsung pada jam 09.00 WIB – 12.00 WIB yang dibagi dalam beberapa sesi. Sambutan oleh Kepala PWRI dan pemberian materi yang meliputi pengertian, gejala, cara mendeteksi Diabetes Melitus, cara penegakan diagnosa, pencegahan pengobatan dan cara pengaturan jadwal makan. Monitoring dan Monitoring dan evaluasi selanjutnya dilakukan dengan sesi tanaya Evaluasi jawab. Dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta dapat diketahui bahwa mereka menaruh perhatian yang baik mengenai topic yang diberikan dan diskusi dapat berjalan dua arah. monitoring dan evaluasi selanjutnya memotvasi peserta agar melakukan pengecekan kadar gula di Puskesmas Watumalang kemudian jika peserta positif terdiagnosis maka dilakukan pengobatan Diabetes Melitus . Komentar /saran pendamping :
Wonosobo, 30 Agustus 2016
Peserta Pendamping
dr. Nova Dwi Yuristianty dr. Dewanti Retnaningtyas
LAPORAN PENYULUHAN
Nama Peserta : dr. Nova Dwi Yuristianty Tanda tangan:
Nama Pendamping : Verina Tanda tangan: Nama Wahana : Puskesmas Watumalang, Wonosobo Tema Penyuluhan : Diabetes Melitus Tujuan Penyuluhan : Meningkatkan pengetahuan lansia tentang Diabetes Melitus dan pengaturan Jadwal makan Pada Diabetes Melitus Hari, Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2016 Waktu : Pukul 09.00 – 12.00 WIB Tempat : Gedung PWRI Kec Watumalang Wonosobo Jumlah Peserta : 40orang