F3 Penyuluhan Bayi Risti (Nova)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

F.3.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Puskesmas Watumalang, Wonosobo
Juni 2016 – September 2016

PENYULUHAN BAYI RESIKO TINGGI

dr. Nova Dwi Yuristianty

Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini


masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan
anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu
hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari.
Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat
hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka
kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3 kematian
bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus. Peralihan
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai
perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka
terjadilah awal proses fisiologik.
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan
gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang
disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang
kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada
bulan pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu
pertama. Penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan
adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti BBLR, asfiksia
neonatorium, hipotermia, ikterus, perdarahan tali pusat. Kurang lebih
98% kematian ini terjadi di negara berkembang dan sebagian besar
kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini dan pengobatan
yang tepat .
Angka kematian bayi ( Infrant Mortality Rate)
merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan
tingkat kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan
kesehatan penduduk secara umum. Angka ini sangat sensitif
terhadap perubahan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Angka
kematian bayi tersebut dapat didefenisikan sebagai kematian
yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum
berusia tepat satu tahun (BPS). Sedangkan untuk menghitung
angka kematian bayi dapat
dihitung dengan cara :

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik


kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya
sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara
teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin
dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan
janin yang dikandungnya. Setiap tahunnya diseluruh dunia
diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya
dan dua pertiganya meninggal pada bulan pertama. Penyebab utama
kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi
kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis, dan komplikasi berat
lahir rendah.
Bayi resiko tinggi adalah bayi yang mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian
dari pada bayi lain. Yang termasuk bayi resiko tinggi yaitu
diantaranya sebagai berikut :
a) Bayi prematur atau bayi kuran bulan
adalah bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37
minggu dan berat kurang dari 2500 gram
b) Bayi berat lahir rendah (BBLR)
adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500gram
tanpa memandang usia gestasi
c) gangguan nafas

suatu keadaan meningkatnya kerja pernapasan


yang ditandai dengan Takipneu , Retraksi , napas cuping
hidung, merintis ,sianosis,apneu.
d) Infeksi neonatal
pada janin dapat disebabkan oleh aspirasi air ketuban
yang terinfeksi, dapat mengakibatkan neonatus lahir mati,
persalinan kurang bulan, atau sepsis neonatal.
e) Ikterus
adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada
kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir
katabolisme hem yaitu bilirubin
f) kejang
Kejang demam didefinisikan sebagai bangkitan kejang
yang disebabkan oleh demam di atas suhu 38oC rektal tanpa
disertai infeksi pada sistem saraf pusat atau gangguan
keseimbangan elektrolit akut pada anak berumur lebih dari satu
bulan, tanpa ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
g) Hypotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah
normal. Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,5 °C
h) Hypertermi
Kenaikan suhu tubuh diatas 410 C (rectal).
i) Hipoglikemi
Hipoglikemi  adalah  keadaan hasil pengukurakadar
glukose darah kurang dari 45 mg/dL(2.6 mmol/L).
.

Permasalahan Puskesmas Watumalang adalah pusat pelayanan kesehatan di


wilayah Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo,
merupakan Puskesmas yang melayanani rawat jalan serta rawat
inap. Berdasarkan data Puskesmas watumalang Kabupaten
Wonosobo pada bulan Januari – mei 2016 tercatat 11 kasus
kematian bayi, 2 IUFD , 1 preterm,1 trauma abdomen, 2 BBLR, 1
diare,1asfiksia,1 kelainan jantung.

Perencanaan dan Diperlukan adanya suatu kegiatan pemberian informasi bagi ibu
Pemilihan hamil dan ibu yang mempunyai bayi dan balita mengenai tanda- tanda
Intervensi bahaya bayi resiko tinggi. Terdapat banyak metode pemberian
informasi , diantaranya penyuluhan pembagian leaflet diskusi edukasi
konseling maupun dengan teknik door to door.
Ditilik dari efektivitas masing-masing metode dipilih metode
penyuluhan pada ibu hamil dan pada ibu yang memiliki bayi .
Pemberian leaflet dinilai tidak efektif, karena hanya akan dibaca sekali
dan selanjutnya dibuang. Diskusi berkelompok dinilai terlalu
menyulitkan, begitu pula dengan teknik door-to-door.
Berikut adalah ringkasan rencana pelaksanaan penyuluhan Bayi
resiko tinggi :
Hari / tanggal : Senin, 22 Agustus 2016
Lokasi : Balai Desa Krinjing kec Watumalang
Wonosobo
Rencana pemilihan intervensi :
Intervensi akan dilakukan dengan cara penyuluhan mengenai Bayi
resiko tinggi di desa krinjng

Pelaksanaan Penyuluhan ini dilaksanakan pada pertemuan AMP (Audit Maternal


Perinatal) dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2016 di Balai desa
krinjing Kec Watumalang .
Pertemuan AMP ini dihadiri oleh ± 30 peserta terdiri dari ibu
hamil mbah dukun perangkat desa dan ibu yang mempunyai bayi. ini
dilakanakan pada puku 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Materi
yang diberikan adalah tentang mengenal bahaya bayi resiko tinggi
pentinggnya pemeriksaan terhadap bayi dan bagaimana cara
penanganannya
Monitoring dan Kegiatan pertemuan AMP di Desa Krinjing Kec Watumalang
Evaluasi sudah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat baik dari, jumlah peserta
yang hadir sebesar 70% dari jumlah peserta keseluruhan dari segi
keaktifan, banyak peserta yang mengajukan pertanyaan terhadap
fasilitator untuk bertanya. Penyuluhan diakhiri dengan makan bersama
untuk mengakrabkan tali persaudaraan.

Komentar /saran pendamping :

Wonosobo, 25 Agustus 2016


Peserta, Pendamping,

dr. Nova Dwi Yuristianty dr. Dewanti Retnaningtyas

LAPORAN PENYULUHAN
Nama Peserta : dr. Nova Dwi Yuristianty Tanda tangan:
Nama Pendamping : Nur Alfiah , S.ST Tanda tangan:
Nama Wahana : Puskesmas Watumalang, Wonosobo
Tema Penyuluhan : Bayi Resiko Tinggi
Tujuan Penyuluhan : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya
Bayi resiko tinggi
Hari, Tanggal : Senin , 22 Agustus 2016
Waktu : Pukul 10.00 - selesai
Tempat : Balai Desa Krinjing kec Watumalang Wonosobo

Jumlah Peserta : 30 orang

Anda mungkin juga menyukai