Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa

pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga

diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam

menyelesaikan tujuan organisasi.

Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan

manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian

tanggung jawab secara struktural (Swanburg, RC., 2000).

Definisi pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan tugas melalui

orang lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih untuk mencapai

tujuan organisasi. Namun, definisi yang lebih komplek dari pendelegasian, superfisi,

dan penugasan telah dibuat oleh American Nurses Association (ANA) dan National

Council of State Boards of Nursing (NCBSN) sebagai respon terhadap adanya

kompleksitas pendelegasian di area pelayanan kesehatan dewasa ini, yaitu

meningkatnya jumlah pekerja, yang relative tidak terlatih dan tidak memilik izin,

yang merawat pasien secara langsung. ANA (1996) mendefinisikan pendelegasian

sebagai pemindahan tanggung jawab dalam melakukan tugas dari stu orang ke orang

lain. NCBSN (1995) mendefinisikan pendelegasian sebagai pemberian wewenang

kepada individu yang kompeten untuk melakukan aktivitas keperawatan tertentu pada

situasi yang ditentukan.


B. Aspek Penting Dalam Pendelegasian
1. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
2. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas
penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga",
serta memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap
pekerja dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja.
3. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi
bidang berikut: Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau
diinginkan pada waktu depan yang telah ditentukan ("desired results").
a. Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai,
bukan bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil
produksi.
b. Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas
untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk ("guidelines") yang jelas, baik bagi
tugas maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedoman-
pedoman, larangan-larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus
bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja
dengan baik/patut.
Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti. Pendelegasian
menyatakan (disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya, antara
lain sumber daya manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai
seseorang untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.
Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban
("responsibility" dan "accountability"). Pendelegasian menyatakan patokan yang
akan digunakan untuk menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya
tanggung jawab dan pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan dengan
membuat/memberi pelaporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau ditindaki
("consequences"). Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan terjadi,
yang baik maupun yang tidak baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang
didelegasikan. Akibat-akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang
dilakukan dengan meneliti deskripsi tugas dan hasil kerja atau produk yang telah
dilakukan atau dihasilkan. Dengan menanyakan apakah semuanya ini telah dilakukan
dengan baik dan sesuai dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah
sebaliknya.
C. Metode-Metode Pendelegasian
1. Cara bijaksana, yaitu sikap bertanggung jawab penuh dari pemimpin dan
bawahan. Pemimpin melaksanakan pendelegasian serta memberi dukungan,
sementara bawahan siap serta taat kepada pemimpin dalam melaksanakan
tugas/tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.
2. Cara konsistensi, yaitu sikap pasti yang terus-menerus dipertahankan oleh
pemimpin dan bawahan.
3. Efektif dan efisien, yaitu memperhitungkan faktor kualitas dan kuantitas kerja.
4. Pragmatis dan produktif, yaitu berorientasi kepada hasil atau produksi tinggi,
sesuai dengan perencanaan.
D. Wewenang yang Didelegasikan
Menurut Taiylor, (1993 : 55-66) wewenang yang didelegasikan itu ialah
wewenang yang termasuk :
1. Pekerjaan rutin
2. Pekerjaan yang merupakan  harus
3. Pekerjaan yang terlalu banyak
4. Hal-hal yang khusus
5. Pekerjaan terus menerus sama
6. Proyek-proyek yang menyenangkan
E. Cara melakukan delegasi
Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :
1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan
wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi
yang dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru
yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.
F. Teknik pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas
yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau
kepala unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup
kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas
seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan
sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.
G. Kegiatan delegasi wewenang
Beberapa kegiatan dalam delegasi wewenang adalah:
1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan;
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
3. Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit
menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
4. Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil
yang telah dicapai
H. Cara melakukan delegasi
Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :
1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan
wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi
yang dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru
yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

I. Alur pendelegasian

Manajer Bertugas

Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan


Pengorganisasian

Sebagian di delegasikan
Didelegasikan
Perencanaan Pelaksanaan
Kepada bawahan

J. Langkah-langkah pendelegsian
Langkah-langkah Efektif Sebelum Melakukan pendelegasian
1. Menentukan terlebih dahulu tugas atau masalah yang akan didelegasikan dan
mempersiapkan untuk diserahkan kepada karyawan.
2. Menentukan karyawan yang akan menerima delegasi.
3. Mempersiapkan dan member mmotivasi kepada karyawan yang menerima
delegasi.
4. Membuat persetujuan dan mendelegasikan.
5. Memantau perkembangan pekerjaan  karyawan yang menerima wewenang, ketika
kedua belah pihak setuju terjadinya pendelegasian agar atasan tidak dikatakan
lepas tangan.

Langkah-langkah Mendelegasikan Tugas dan wewenang Rambu-rambu yang


dapat dijadikan pedoman
1. Ketika waktunya banyak digunakan untuk penyelesaian kerja atau masalah jangka
panjang.
2. Jika ia tidak cukup waktu dan perhatian kepada bagian-bagian penting
pekerjaannya.
3. Jika waktunya banyak digunakan untuk hal-hal yang mendesak dan sering kali
muncul.
4. Jika ia selalu menghadapi krisis dan panic dalam memenuhi target, batas waktu
terlewati, data kurang lengkap, dan sebagainya.
5. Jika persoalan sepele terus menerus menghambatnya untuk memecahkan
persoalan yang besar.
A. Skenario Pendelegasian Dan Pelimpahan Wewenang
Perkenalan Diri Dan Peran :

Kepala ruangan : Mitha

Wakil kepala ruangan : Vani

Perawat asosiate : Yani

Perawat baru : Mey

Kepala ruangan mawar akan pergi selama 1 bulan untuk mengikuti diklat yang di adakan
oleh rumah sakit. Kemudian kepala ruangan meminta untuk wakaru dan seluruh anggota
perawat untuk rapat bersama.

Mitha :Selamat pagi rekan-rekan .

Rekan-rekan :Selamat pagi

Kepala ruangan :Pagi hari ini saya akan memberikan pengumuman bahawa saya
untuk satu bulan kedepan saya akan mengadakan atau di pilih
untuk mengikuti pelatihan keluar kota. Sehingaa nanti tugas
manajemen, nanti akan saya limpahkan kepada wakaru yaitu ibu
mita , jadi kalau ada perlu apa – apa terkait manejemen nanti minta
tolong rekan – rekan perawat yang lain untuk hubungi ibu Mita
sebagai delegator yang saya pilih untuk menggantikan saya . ada
yang di tanyakan ?

Rekan – rekan : Siap tidak ibu

Mitha :Kepada Suster Mey saya ucapakan selamat bergabung dan semoga
betah di sini.

Mei : iya ibu, Terimakasih

Mitha : Ada yang tanyakan ?


Vani : Untuk sementara cukup

Mith : Ia cukup, saya akhiri selamt pagi

Setelah rapat yang diadakan selesai kepala ruangan menuju keruanganya. Setelah itu di
susul oleh wakaru yang menuju keruangan kepala ruangan.

Vani : Permisi selamat pagi ibu

Mitha : Terimah kasih. Mohon maaf sepertinya tadi ibu ada perlu
dengan saya, apa yang bias saya bantu?

Mitha : Ibu Vani sudah tau kira – kira kenapa saya memanggil?

Yani : Ia tadikan sudah dikatakan bahawa ibu akan mengikuti diklat


kurang lebih delama satu bualan , dan untuk tugasnya akan
serahkan kepada saya

Mitha : Ia benar sekali ibu Vani. Jadi ,nanti untuk diklat kurang lebih sat
bulan nanti tugas – tugas delegasi mengenai manajemen saya
delegasikan ke ibu ya?

Vani : Ia ibu

Mitha : Baik kira – kira ada bebrapa hal yang akan saya delegasikan ke
ibu Vani, kemungkinan satu minggu lagi ada rapat bersama dengan
bagian keperwatan . nanti mohon ibu mita untuk hadir
menggantikan saya .

Mita : Ia ibu

Mitha : Berikutnya kebetulankan diruangan kita ada perawat baru ,nanrti


berhubung saya berhalangan jadi minta tolong ibu Mita
menggantikan tugas saya memberikan pengarahan kepada perawat
baru. Ada beberapa hal yang harus diperhatiakan, mohon dicatac
ibu Mita.
Vani : Ia ibu

Mitha : Pertama nanti untuk perawat baru mohon diorentasikan


mengenai ruangan yang ada di tempat ruangan kita ya ibu . Lalu
yang kedua jenis – jenis kegiatan yang biasa kita lakukan, yang ke
tiga tugas menyusun jadwal dinas saya limpahkan ke ibu ya ?
untuk bulan depan karna kemungkinan bulan saya baru kembali
lagi satu bulan kedepan saya baru kembali

Vani : Ia ibu

Mitha : sudah cukup ibu. Ada yang ditanyakan ?

Vani : Sementara saat saya rasa cukup ibu. Ada tiga tugas yang akan
saya lakukan nanti selama ibu pergi untuk mengikuti diklat. Yang
pertama untuk mengorentasikan akan saya limpahkan lagi kepada
perawat asosiate yang bertugas, untuk kemudian jenis kegiata dan
jadwal dinas akan saya susun .

Mitha : Ia ibu

Vani : Mohon bimbinganya ibu ? selamat pergi diklat

Mitha : Ia ibu nanti kalau ada perlu apa- apa silakan ibu telepon saya di
nomor yang biasanya

Vani : Ia siap ibu terima kasih ibu

Mitha : ada yang di tanyakan ibu ?

Vani : Saya rasa sudah cukup Ibu.

Mitha : Ia cukup silakan boleh ibu keluar.

Vani : Ia terimah kasih ibu, permisi.

Mitha : Ia ibu
Setelah rapat selesai wakaru menuju keruangannya. Setelah itu wakaru memintah kepada
perawat asosiat dan perwat baru untuk pergi keruangannya.

Vani : Selamat siang untuk rekan – rekan sekalian

Rekan- rekan : Selamat siang juga ibu

Vani : Tadi saya habis bertemu dengan kepala ruangan dan disini saya
akan menjelaskan tentang pendelegasian yang dilakukan kepala
ruangan kepada saya, terutama untuk perawat Yani sebagai
perawat asosiate ,saya minta untuk membimbing perawat baru
perawat mei dalam melakukan tindakan sehari- hari. Perawat Mei
akan bekerja disini sebagai perawat baru dimulai besok dan saya
minta untuk pelaporan ya suster ya? Jadi mengenai kegiatan yang
dilakukan suster Mei setiap hari kemudian laporan tentang asuhan
keperawatan yang sudah di berikan dan saya minta untuk suster
Yani sebagai perawat asosiate untuk mengorentasi dimana
peralatan kemudian ruangan- ruangan, bangsal-bangsal yang mana
yang perlu penanganan khusus. terima kasih . Terima kasih, ada
yang ditanyakan ?

Rekan- rekan : Kami rasa sudaah cukup jelas Ibu

Vani : Terima kasih, Selamat bertugas

Kemudian Perawat asosiat melakukan orentasi kepada perawat baru untuk menjelaskan
ruangan-ruangan serta tindakan yang harus dilakukan pada saat di ruangan .

Yani : Mari Suster Mey, saya akan mengorientasikan ruangan. Suster


Mei di sini ada ruangan kita yang baru ini saya akan kasih tau
ruangan – ruangan disini ada ruangan VIP, ada ruangan kelas satu,
kelas dua dan kelas tiga.

Mei : Ia ibu
Yani : Kemudian yang disini ruanganya kepala ruangan kita, jadi
misalnya suster Mei ada butuh apa-apa sama kepala ruangan suster
Mei bias masuk di sini.

Mei : Ia makasih ibu

Yani : Disini ini ruangan wakaru, kalau misalnya butuh apa-apa bisa
keruangan wakaru, kemudian yang disini sebelah kanan ini
sampai kesana kelas VIP nanti kalau misalnya pasien-pasien yang
membutuhkan bantuan untuk sama perawat nanti ada muncul
lampu merah diatas nanti suster bisa masuk keruanganya.
Kemudian di sebelah kiri ini ruangan kelas satu , dua dan tiga .
Kemudian disana ada tempat obat-obatan, infuse-infuss nanti
misalnya mau injeksi silakan sebelah sana. Sebelumnya suster Mei
sudah pernah bekerja ?

Mei : Belum pernah bekerja Ibu, Baru lulus.

Yani : Ohh Ia baru lusus, ia sudah nanti kalau ada butuh apa-apa bisa
menghubungi saya. Selamat bergabung di ruanga kami.

Mei : Iya ibu terimah kasih ibu,Oh ia ibu biasanya disini kebanyakan
penyakit apa ibu?

Yani : Kalau disini kebanyakan penyakit, disinikan ruangan penyakit


dalam disini banyak penyakit diabetes , hipertensi itu yang paling
banyak. Nanti sambil belajar banyak penyakit disini.

Mei : Ia ibu, kelas VIP nya cuman ada satu kamar saja ya ibu .

Yani : Kelas VIPnya satu ,tapi didalamnya ada banyak lagi ruanganya.
Kalau VIP nya kita ada lima nanti utamanya disisni didalamnya
ada ruanga VIP ada lima kamar lagi untuk VIP untuk kamar yang
sebelah sini ruangan kelas satu, dua dan tiga.kalau suster masih
bingung bias hubungi saya
Mei : Ia ibu terima kasih .

Perawat asosiat menemui Wakaru untuk melaporkan asuhan keperawatan yang telah
dibuat

Yani : Selamat siang Ibu

Vani : Ia, Mari silakan duduk

Yani : Terimakasih Ibu, Ibu saya mau melaporkan asuhan keperawatan


yang sudah saya buat.

Vani : Baik Ibu terimakasih, Intervensi apa yang sudah Ibu berikan
kepada pasian?

Yani :Untuk pasien hipertermi saya sudah melakukan kompres hangat


dan melayani parasetamol.

Vani : Baik Ibu, Untuk pasien yang mau pulang apaka terima kasih . ada
yang ditanyakan ?h Ibu sudah HE untuk pasien?

Yani : Ia sudah Ibu.

Vani : Baik Ibu kalau begitu terimakasih atas kerja samanya.

Yani : Ia Ibu, terimakasih. Selamat Siang

Vani : Selamat siang

Sekian skenario tentang pendelegasian dan pelimpahan wewenang

Anda mungkin juga menyukai