Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH :

Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja

DOSEN PENGAJAR
Prof. Dr. Ir. Bobby Polii, MS

PAPER
“MANAJEMEN LIMBAH”

Oleh

Chyntia L. Rembet, SKM


NIM : 212021110032

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


PROGRAM STUDI PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
paper ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan dan
Keseharan Kerja dengan judul “Manajemen Limbah”.
Paper ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini,
terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik demi perbaikan paper ini.
Akhirnya saya berharap semoga paper ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi terhadap pembaca maupun bagi perkembangan dunia pendidikan.

Manado, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pencemaran.............................................................3
2.2 Jenis-jenis Pencemaran.........................................................3
2.3 Definisi Limbah....................................................................3
2.4 Jenis- Jenis Limbah...............................................................4
2.5 Karakteristik Limbah............................................................8
2.6 Macam- Macam Limbah.......................................................9
2.7 Dampak Limbah Terhadap Lingkungan.............................10
2.8 Pengolahan Limbah............................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding
lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan
masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan
yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka,
semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan
pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan
semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat
melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan, dan  saling
menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup
lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan
lingkungan(Wardianto,2006).
Pertumbuhan pembangunan diberbagai sektor memacu kebutuhan
sumber daya alam dan kemungkinan adanya masalah yang berkaitan dengan
kondisi lingkungan hingga masalah sosial ekonomi. Salah satu dampak
pembangunan adalah meningkatnya sampah yang secara tidak langsung dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan(Akhmad F, dan Fitriana, M. 2015).
Limbah dari suatu Industri merupakan masalah dan menjadi perhatian
yang serius dari masyarakat maupun pemerintah Indonesia, khususnya
terhadap perkembangan Industri yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kendati demikian, kehadiran Industri membawa dampak positif dalam sektor
perekonomian dan menjadi tulang punggung pada peningkatan perekonomian
Indonesia. Namun, jika limbah dari Industri tidak diolah dengan baik akan
berdampak buruk terhadap lingkungan hidup.
Oleh karena itu diperlukan manajemen limbah untuk mengendalikan
pencemaran yang disebabkan oleh pembuangan limbah hasil berbagai
kegiatan manusia.
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran?
2. Apakah jenis jenis pencemaran?
3. Apa yang dimaksud dengan limbah ?
4. Apakah jenis jenis limbah ?
5. Apakah karakteristik limbah?
6. Apakah macam macam limbah?
7. Apakah dampak limbah?
8. Bagaimana cara menangani pencemaran limbah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa maksud pencemaran
2. Untuk mengetahui jenis jenis pencemaran
3. Untuk mengetahui definisi limbah
4. Untuk mengetahui jenis jenis limbah
5. Untuk mengetahui Karakteristi limbah
6. Untuk mengetahui macam-macam limbah
7. Untuk mengetahui dampak limbah
8. Untuk mengetahui cara pengelolaan limbah yang baik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pencemaran


Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara.
Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya(Pencemaran menurut UU no 32 Tahun 2009). Sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi
terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia(Rokhani 2015,
hlm. 4).

2.2 Jenis- jenis Pencemaran


Pencemaran lingkungan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran logam
berat, pencemaran suara. Salah satu jenis pencemaran adalah limbah.

2.3 Definisi Limbah


Menurut UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Pengertian limbah menurut WHO yaitu sesuatu yang tidak berguna, tidak
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di
sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air
kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water).
Secara umum  pengertian limbah dapat disimpulkan sebagai bahan sisa
produksi yang sudah tidak mempunyai nilai guna, sehingga tidak lagi terpakai.
Limbah sering disebut juga sebagai sampah industri, ada pula yang
menamainya sisa hasil pabrik. Ada banyak pengertian limbah yang dipahami
oleh masyarakat. Namun, sebagian besar beranggapan hanya pabrik atau
industri saja yang bisa menghasilkan limbah, padahal sisa kegiatan domestik
di rumah tangga juga bisa disebut limbah.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga).
Pengertian limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan
dari kegiatan Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas
yang dapat mengandung mikroorganisme pathogen bersifat infeksius, bahan
kimia beracun, dan sebagian bersifat radioaktif (Depkes, 2006).
Limbah rumah sakit cenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang
dapat mempengaruhi kesehatan manusia, memperburuk kelestarian
lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan baik.

2.4 Jenis Jenis Limbah


Berdasarkan definisi limbah yang telah disebutkan di atas, diketahui
bahwa limbah berasal dari kegiatan perindustrian, rumah sakit, dan juga dari
rumah tangga.
Berikut jenis-jenis limbah beserta pengkategoriannya
a. Berdasarkan Sumber Penghasil
Berdasarkan sumber penghasilnya, limbah dibedakan menjadi 6 jenis.
1. Limbah domestik atau yang dikenal juga sebagai limbah rumah
tangga. Limbah ini dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga sehari-hari.
2. Limbah industri yaitu limbah yang dihasilkan dari proses industri
pabrik, bentuknya bisa bermacam-macam tergantung jenis barang
yang diproduksi.
3. Limbah medis yaitu limbah yang berasal dari aktivitas dunia medis,
biasanya berupa jarum suntik, obat-obatan, dan zat kimia lain.
4. Limbah konstruksi yaitu limbah yang berasal dari material sisa proses
konstruksi atau perbaikan. Limbah konstruksi ini bisa berupa material
logam berat yang berbahaya atau material ringan seperti kayu.
5. Limbah pertanian mempunyai pengertian yaitu limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan pertanian, biasanya limbah pertanian masih
tergolong mudah diurai.
6. Limbah pertambangan yaitu limbah yang berasal dari sisa proses
pertambangan. Di antara kelima jenis lain, limbah pertambangan ini
mempunyai potensi kerusakan yang paling besar.
b. Berdasarkan Bentuk dan Wujud
Berdasarkan bentuk dan wujudnya, limbah dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.
1. Limbah cair
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air menjelaskan
pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu hasil usaha dan atau
kegiatan yang berwujud cair. Pengertian limbah cair lainnya adalah
sisa hasil buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang berupa
cairan. Limbah cair dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain
yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair
dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:
i) Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair
hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan,
perdagangan dan perkantoran. Contohnya yaitu: air sabun, air
detergen sisa cucian, dan air tinja.
ii) Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair
hasil buangan industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan
kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri pengolahan
makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
iii) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah
cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran
pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau
melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke
dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak,
atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang
membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu:
air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC),
bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau
perkebunan.
iv) Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari
aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan
dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-
partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah
cair.

2. Limbah padat
Limbah padat ialah limbah yang berbentuk padat, bersifat
kering, serta tidak bisa pindah dengan sendirinya kecuali
dipindahkan.
Limbah padat rumah sakit yang lebih dikenal dengan pengertian
sampah rumah sakit adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi,
atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan oleh manusia, dan umumnya bersifat padat (Azwar,
1990).
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit
yang berbentuk padat akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non medis (Keputusan MenKes R.I.
No.1204/MENKES/SK/X/2004), yaitu :
1. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman
dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada
teknologi. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik hitam.
2. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari :
a. Limbah infeksius dan limbah patologi, penyimpanannya pada
tempat sampah berplastik kuning.
b. limbah farmasi (obat kadaluarsa), penyimpanannya pada tempat
sampah berplastik coklat.
c. limbah sitotoksis adalah limbah berasal dari sisa obat pelayanan
kemoterapi. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik
ungu.
d. Limbah medis padat tajam seperti pecahan gelas, jarum suntik,
pipet dan alat medis lainnya. Penyimpanannya pada safety
box/container.
e. Limbah radioaktif adalah limbah berasal dari penggunaan medis
ataupun riset di laboratorium yang berkaitan dengan zat-zat
radioaktif. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik
merah.
3. Limbah udara adalah limbah yang mempunyai wujud gas, senantiasa
bergerak, dan berupa asap.

c. Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi empat jenis.
1. Limbah beracun merupakan limbah yang memiliki kandungan racun
sangat berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia.
2. Limbah korosif yaitu limbah yang mempunyai potensi menimbulkan
iritasi pada kulit dan bisa menyebabkan karat pada logam.
3. Limbah mudah terbakar ialah limbah yang dapat menghasilkan
percikan api apabila didekatkan dengan sumber api.
4. Limbah mudah meledak, yakni limbah yang dapat menyebabkan
ledakan berskala kecil hingga besar jika bereaksi dengan suhu dan
tekanan tinggi.

d. Berdasarkan Bahan Penyusun


Berdasarkan bahan yang menyusunnya, limbah dibedakan menjadi dua
yaitu limbah mudah terurai dan limbah tidak mudah terurai.
1. Limbah mudah diurai secara alamiah dapat mengalami dekomposisi
dengan bantuan jamur dan bakteri.
2. limbah tidak mudah terurai membutuhkan waktu yang lebih lama agar
bisa terurai, karena bahannya cenderung tidak ramah lingkungan.

2.5 Karakteristik Limbah


Limbah mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan
benda lainnya. Dibawah ini merupakan beberapa karakteristik limbah
diantaranya sebagai berikut:
a. Berukuran Mikro
Beberapa jenis limbah mempunyai ukuran bahan yang sangat kecil atau
mikro, sehingga tidak dapat dilihat melalui mata telanjang karena harus
menggunakan bantuan mikroskop.
b. Bersifat dinamis
Dinamis mempunyai arti tidak dapat diam di suatu tempat, melainkan
selalu membuat pergerakan. Pada limbah cair dan limbah gas sifat ini
sudah bawaan unsurnya, sehingga tidak dapat berubah bentuk dan ukuran
sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. limbah itu selalu bergerak
sesuai dengan lingkungan sekitarnya. contohnya, pada saat limbah itu
masuk ke sungai maka limbah tersebut akan mengikuti arah aliran sungai
tersebut.
c. Penyebarannya berdampak luas
Dampak yang ditimbulkan oleh limbah pada suatu lingkungan serta
manusia  itu efeknya beragam. pada saat kontaminasi limbah itu sudah
berat maka akan menyebabkan kerusakan bagi lingkungan serta manusia.
d. Berdampak jangka panjang
Sejatnya limbah adalah kumpulan sisa proses produksi, yang jika tidak
diolah dengan baik dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup
atau pada lingkungan sekitar. Hal ini karena limbah mengandung zat
tertentu yang bisa memberikan dampak berbahaya dalam jangka waktu
tertentu. Sehingga untuk mengembalikan kondisi wilayah kesemula itu
dibutuhkan waktu yang cukup lama.

2.6 Macam –macam Limbah


Mengacu pada senyawa yang membangunnya, limbah dibedakan menjadi
tiga, yaitu limbah B3, limbah organik, dan limbah anorganik
a. Limbah Bahan Bahaya dan beracun(B3)
Sesuai dengan namanya, limbah ini mempunyai potensi kerusakan
yang sangat besar. Limbah B3 dihasilkan oleh aktivitas atau
produksi yang memiliki konsentrasi zat kimia tinggi, sehingga jika
tidak berhati-hati bisa menimbulkan kerugian bahkan kematian.
Contoh limbah B3 adalah batu baterai, limbah hasil medis, zat-zat
pembersih, insektisida, pestisida, dan lain-lain.
b. Limbah Organik
Limbah organik adalah istilah untuk menyebut limbah yang
memiliki kandungan senyawa karbon dihasilkan dari makhluk
hidup. Limbah organik ini termasuk ke dalam jenis limbah mudah
terurai, karena dengan sendirinya akan bereaksi melalui proses
alami. Contoh limbah organik antara lain limbah pertanian seperti
buah-buahan busuk, sayuran busuk, kotoran hewan ternak, dan
sebagainya.
c. Limbah anorganik
Limbah anorganik atau disebut juga dengan limbah non organik
adalah limbah yang tergolong sulit terurai. Kandungan bahannya
tidak dapat bereakasi secara alami dengan dekomposer dalam
tanah, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama agar dapat
mengurainya. Contoh dari limbah anorganik adalah bahan plastik,
kaca, stereofoam, dan limbah dengan tingkat konsentrasi logam
tinggi seperti besi, logam, dan lain-lain.
2.7 Dampak Limbah Terhadap Lingkungan
Limbah menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit terhadap
lingkungan. Apalagi jika limbah tersebut mengandung bahan-bahan kimia
sulit diurai dalam jumlah banyak. Pengurai yang ada di dalam tanah tidak
akan mampu lagi mengurainya, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan
ekosistem.
a. Dampak Limbah terhadap Tanah
Limbah yang terlalu menumpuk di suatu tempat akan menyebabkan tanah
kehilangan produktivitasnya. Tanah yang produktif adalah tanah yang
dapat menumbuhkan tanaman. Namun jika sudah tercemar oleh limbah,
kandungan nutrisi tanah akan dirusak oleh bahan kimia limbah, sehingga
tanah kehilangan unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman.
Jika tanah sudah kehilangan produktivitasnya, maka tanah tersebut akan
rusak seiring berjalannya waktu. Tanah tersebut akan gersang. Lebih parah
lagi jika kandungan air dalam tanah turut terganggu keseimbangannya,
sehingga ikut tercemar. Apabila situasi ini terjadi, tinggal menunggu
waktu saja hingga tanah tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk kebutuhan
manusia.
b. Dampak Limbah terhadap Air
Saat ini dunia sedang mengalami darurat air akibat tercemar limbah.
Beberapa perusahaan tidak bertanggung jawab membuang limbahnya ke
laut, menyebabkan laut kehilangan fungsi. Limbah yang mencemari laut
menghilangkan kejernihan airnya, sehingga membuat air keruh dan
terkontaminasi banyak bakteri berbahaya berasal dari limbah. Biota laut
pun akan banyak yang mati karena air penuh zat kimia.
Dilihat dari pengertian limbah yang merupakan bahan sisa alias sampah,
sudah pasti tidak ideal jika mengenai air yang sarat akan kejernihan. Jika
limbah mengenai perairan tawar di darat, manusia akan kehilangan sumber
kehidupannya. Limbah yang mengontaminasi sungai atau pusat mata air
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air, sehingga siklus alam
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
c. Dampak Limbah terhadap Udara
Limbah udara dapat berupa asap dari cerobong pabrik. Seperti diketahui
bahwa pemanasan global yang terjadi saat ini salah satunya disebabkan
oleh semakin banyaknya zat karbon di udara. Zat karbon ini berasal dari
proses pembakaran pabrik yang berwujud asap. Jika pabrik tidak
menerapkan sistem filter pada cerobong udara, bisa dipastikan tidak lama
lagi ozon di atmosfer akan semakin menipis dan akan habis pada masanya.
d. Dampak Limbah terhadap Makhluk Hidup
Tidak hanya berdampak buruk pada segala komponen lingkungan, limbah
juga menimbulkan dampak tidak kalah mengerikan pada makhluk hidup.
Binatang dan tumbuhan tidak bisa bertahan hidup di lingkungan yang telah
terkontaminasi oleh limbah.
Tidak hanya itu, manusia juga dapat terganggu kesehatannya akibat
limbah. Penyakit seperti diare, demam berdarah, tifus mengintai manusia.
Keracunan dan sesak napas juga tidak jarang dialami oleh masyarakat
yang tempat tinggalnya tidak jauh dari pabrik, membuktikan betapa
berbahayanya limbah industri jika tidak diolah dengan baik.

2.8 Pengelolaan Limbah


Proses produksi di Industri maupun domestik umumnya menghasilkan
pembuangan atau yang kita kenal dengan limbah. Limbah terdiri dari
beberapa jenis dan karakteristik tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Jenis
limbah yang biasa kita temui adalah limbah padat atau sampah, dimana limbah
ini tidak memiliki nilai ekonomis. Selain sampah, ada juga kategori limbah
lain seperti limbah air kakus (black water) dan limbah air buangan hasil
aktivitas domestik lainnya (grey water).
Sampah yang mengandung bahan kimia senyawa organik dan senyawa
anorganik tentu akan berdampak negatif pada aktivitas dan kesehatan
manusia. Bahaya ini meningkatkan risiko terhadap timbulnya beberapa
penyakit akibat limbah seperti keracunan. Untuk itu, perlu proses pengolahan
limbah atau hasil pembuangan dari aktivitas produksi agar meminimalisir
kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan akibat limbah.
Kegiatan penanganan sampah menurut UU no 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah meliputi:
1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu;
3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau
dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat
pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;
4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan
jumlah sampah; dan/Atau
5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman

Untuk mengoptimalkan upaya penyehatan lingkungan Rumah Sakit dari


pencemaran limbah yang dihasilkannya maka Rumah Sakit harus mempunyai
fasilitas pengelolaan limbah sendiri yang ditetapkan KepMenkes RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit yaitu:
1. Fasilitas Pengelolaan Limbah padat — Setiap Rumah sakit harus
melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber dan harus mengelola dan
mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya, beracun dan setiap
peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari
pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi
dari pihak yang berwenang.
2. Fasilitas Pengolahan Limbah Cair — Limbah cair harus dikumpulkan
dalam container yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan
radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan penyimpanannya. Rumah
sakit harus memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah sendiri.

Gambar 1.
Skema Prosoes Pengolahan Sampah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Inti dari pembangunan adalah memanfaatkan bahan baku atau sumber
daya yang ada untuk untuk menghasilkan suatu produk. Dalam setiap produk
selalu menghasilkan sisa. Ada sisa produksi yang bisa dimanfaatkan kembali
atau diurai oleh mikroba tapi ada juga sisa yang tidak bisa diurai. Sisa diatas
ambang baku mutu lingkungan atau nilai ambang batas disebut limbah.
Limbah ini yang akan mengakibatkan pencemaran lingkungan bila tidak
diolah maka akan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dan juga tentu
bagi kesehatan manusia . Untuk itu diperlukan manajemen dalam pengolahan
limbah baik dalam penanganan, penyimpanan, pengangkutan, dan pengolahan
limbah medis dengan konsep ramah lingkungan.

3.2 Saran
Dengan mengetahui pengertian limbah, sekaligus jenis-jenis dan
karakteristiknya, diharapkan bisa memberikan informasi terkait sisa olahan
industri ini. Selain itu, dengan memahami dampak dan cara pengolahan
limbah secara tepat, diharapkan bisa memberikan gambaran kepada semua
kalangan untuk selalu mempertimbangkan kegiatan industri agar ramah
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

1. UU no 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup.
2. UU no18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
3. Rokhani, S. A. (2015). "Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat
Limbah Industri Pengelolahan Mie Soun di Kecamatan Tulung Kabupaten
Klaten" (PDF). Jurnal. 1 (1): 1–16. ISSN 2541-3007
4. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-
pencemaran-lingkungan-dan-jenis-jenisnya
5. http://web.rshs.or.id/limbah-rumah-sakit/
6. https://www.universaleco.id/jenis-limbah-rumah-sakit-pengolahannya
7. Akhmad F, Fitriana M, 2015. Manajemen Pengolahan Limbah.
8. http://makalah.kita.blogspot.com/2009/05/makalah dampak pembangunan.
Html wardianto.2006.geografi ix Jakarta: Erlangga.
9. https://Enviroment-indonesia.com/ penjelasan empat jenis limbah
10. https://id.wikipedia.org>wiki>limbah
11. https://www.kozio.com>pengertian limbah/ Fajar Nizarino, 2021,
pengertian limbah
12. https://pendidikan.co.id/pengertian-limbah-menurut-ahli-jenis-
karakteristik-dan-dampaknya/

Anda mungkin juga menyukai