Anda di halaman 1dari 15

“Peran Guru Dalam Mengajarkan Dan Menjelaskan Bahwa

Manusia Adalah Mahkluk Yang Berdosa, Kepada Siswa/I SD Kelas


V”
Regita Fani

Institut Agama Kristen Negeri Toraja

regitafani1020@gmail.com

ABSTRAK:

artikel ini memapakan “peran guru dalam mengajarkan dan menjelaskan bahwa
manusia adalah mahkluk yang berdosa”. Saya akan menjelaskan apa pengertian dari
dosa, berdosa, dan mengapa kita dikatakan sebagai mahkluk yang berdosa agar setiap
Guru yang mengajar pada siswa/siswi SD kelas v mengetahui cara mengajar kepada
mereka agar mereka bisa memahami dan mengerti apa maksud tersebut. Dalam KBBI
arti dosa itu adalah perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau Agama, perbuatan
salah misalnya kepada orang tua dan lain-lain. Dosa itu adalah perbuatan-perbuatan
yang melanggar perintah/hukum Allah dan dosa itu adalah perbuatan yang tidak
berkenan dihadapan Allah. Asal kata dosa itu dimulai sejak kejatuhan manusia kedalam
dosa (adam dan hawa). berosa adalah sebuah kesalahan misalnya tidak mematuhi
perintah Tuhan dan melanggar hukum Tuhan dan juga tidak taat kepada orang tua,
tidak mendengarkan nasehat orang tuanya, bahkan selaluh menyakiti hati orang Tua
dan saudaranya. Dalam penulisan ini, saya memakai metode penelitian dari berbagai
buku-buku yang ada. hasil dari buku-buku yang telah saya baca, sangat memberikan
saya suatu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi saya untuk diaplikasikan dan juga
bermanfaat bagi kita semua pembaca artikel ini.

Kata kunci: memahami manusia adalah mahkluk berdosa

1. Pendahuluan
Kata “dosa” yang digunakan dalam kalangan orang kristen memegang
peran yang sangat besar dan harus kita ketahui lebih jelas bahwa didalam
Alkitab kata “dosa” itu mempunhai arti lain dan isi yang jauh lebih bera 1t. “dosa”
tidak sama dengan kejahatan. Ya memang, seLaka ruPa kejahatan adalah dosa;
1
KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
tetapi apa yang kita anggap merupakan perbuatan-perbuatan baik dapat
merupakan dosa! Doosa bukanlah soal tubuh manusia, seolah-olah bahwa roh
atau jiwa atau batin manusia itu adalah bagiannyan yang lebih baik. Dosa
bukanlah sifat atau pembawaan atau kodrat kita, sehingga akan dapat kita
katakan “apa boleh buat, kita hanya manusia biasa” dan dalam menjalankan
siasat/ disiplin gereja, janganlah kita berbuat seolah-olah dosa yang
sesungguhnya itu adalah dosa lapangan hidup seksuil, hingga kadang dari kita
dalam “siasat/disiplin” hanya dosa seperti itu yang dihiraukan2.

Tujuan pembahasan:
Dalam penulisan ini bertujuan untuk kita baik guru maupun siswa.
Dimana kita dapat mengetahui cara mengajar tentang “ manusia adalah mahkluk
yang berdosa” bagi siswa-siswi kita dan juga siswa dapat mengathaui secara
jelas apa itu dosa, apa itu berdosa, mengapa kita disebut sebagai manusia yang
berdosa, mengapa kita berdosa, dan apa yang membuat kita berdosa sehingga
kita disebut mahkluk yang berdosa. Inilah tujuan saya menulis artikel ini agar
kita dapat menjelaskan secara jelas dan baik cara mengajar kepda mereka agar
mereka bisa memahami manusia yang berdosa itu. artikel ini bisa digunakan
guru sebagai acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran dan penilaian
pendidikan (PAK) dikelas, secara khusus untuk mebantu peserta didik untuk
memahami mengapa manusia disebut sebagai mahkluk yang berdosa, sehingga
dengan demikian mereka akan memahami mengapa manusia berdosa, apa yang
menyebabkan manusia berdosa, apa dampak dari dosa itu, dan bagaimana
caranya supaya kita bisa terhindar dari dosa.
Kita harus mampu menjelaskan kepada siswa/siswi kita tetang asal mula
dosa manusia sehingga kita bisa desbut sebagai manusia yang berdosa. Anak-
anak harus mengetahui bahwa asl mula dosa manusia itu sejak ketidaktaatan
Adam dan Hawa terhadap perintah, hukum dan larangan Allah, dimana Hawa
telah mendengarkan dan mengikuti godaan-godaan iblis melalui ular dan juga
Hawa telah mempengaruhi suaminya yaitu Adam. Dan anak-anak harus mampu
memahami bahwa dengan dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran Adam dan
Hawa itu, mengakibatkan Murka Allah terhadap manausia sehingga Ia mengutuk

2
G.C. Van Niftrik & B.J. Boland. Dogmatika masa kini (cet-21-Jakarta: Gunung Mulia, 2015) hal 466-467
kita dan juga tanah yang kita tempati ini dan bahkan seluruh apa yang ada dalam
bumi ini. anak-anak harus memahami bahwa dengan adanya pelanggaran-
pelanggaran itu, kita harus bersusah payah mencari nafkah kehidupan kita,
terjadinya peperangan, perselisihan, kebencian dan sebagai-Nya. Anak-anak juga
harus memahami bahwa Allah telah mengampuni dan telah memmebaskan kita
dari dosa-dosa itu melalui pengorbanan anak-Nya yang Tungggal yaitu
penyaliban Yesus Kristus. Maka dari itu kita sebagai anak-anak Tuhan harus siap
ikut menderita didalam kristus dan kita akan siap menjadi gembala bagi UmT-
Nya dan memberitakan kebenaran firman-nya. Sehingga anak-anak bisa
memahami bahwa kita harus berbuat baik, rajin beribadah, mengasihi teman,
dan sebagai-nya itu karena kita harus mengikuti jejak Yesus Kristus yang telah
berkorban untuk kita dan tugas kita adalah menjadi anak-anaka Tuhan yang baik
dan memberitakan firman Tuhan di dunia ini.

Tesis stetament:

Kita sebagai calon guuru, harus mampu menjelaskan secara rinci kepada
siswa/siswi kita bahwa kita adalah mahklu yang sangat berodsa yang telah
melanggar perintah-perintah Allah kita. Dan perluh anak-anak ketahui bahwa
meskipun kita adalah manusia yang berdosa, tetapi sekalipun kita suda berdosa
namun dosa kita telah ditebus oleh Allah sendiri yaitu dengan penyaliban Yesus
Kristus. Ia relah mati dan disiksa hanya karena menebus dosa-dosa kita dan
Yesus hanya meminta kepada kita untuk percaya dan memberitakan kebenaran
tentang Yesus Kristus. Jadi kita sebagai anak-anak Tuhan diberi kesempatan
untuk bersaksi, bersekutu dan melayani jadi janganlah kita menyia-nyiakan
kesempata yang diberikan Tuhan kepada kita dan kita harus bisa menjadi berkat
bagi dunia ini, kita harus menyadari bahwa Tuhan Yesus sangat menyayangi kita
melebihi segalanya jadi kita harus bisa merespon kasih sayang Tuhan dengan
cara mengikuti perintah-perintah Tuhan.

2. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan artikel ini saya menggunakan beberapa buku dan juga
berbagai pengalaman yang telah saya lewati ketika saya masi SD untuk saya
telitih dan dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan artikel ini. sehingga
dengan penelitian ini saya telah mendapatkan pedoman untuk penulisan artikel
ini, dimana dengan meneliti buku-uku tersebut saya semakin memahami cara-
cara seperti apa yang bisa kita gunakan/praktekkan supaya siswa/siswi kelas V
SD bisa mengerti dan memhami bahwa kita adalah mahkluk yang berdosa, apa
yang menyebabkan kita berdosa, apa dampak dari dosa dan bagaimana cara kita
untuk bisa terhindar dari dosa.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengertian dosa
Alkitab menggunakan beberapa istilah untuk dosa. Kata Ibrani yang
paling umum adalah khatta’t (dalam berbagai bentuk dari akar kata yang
sama), amon, pesya, dan kata Yunani ialah hamartia, hamartema, parabasis,
paraptoma, poneria, anomia dan andikia. Ada beberapa pengertian
terkandung dalam masing-masing istilah itu yang memantulkan berbagai
segi, dan dari situ orang mengenali dosa. Dosa ialah kegagalan, kekeliruan
atau kesalahan, kejahatan, pelanggaran, tidak menaati hukum, kalaliman atau
ketidakadilan. Dosa ialah kejahatn dalam segala bentuknya. Dosa itu sudah
ada dialam semesta sebelum Adam dan hawa jatuh kedalam dosa. Ini terbukti
dari hadirnya penggoda itu di taman eden dengan kata-kata godaannya.
Alkitab tidak memberikan keterangan tentang kejatuhan Iblis dan malaikat-
malaikatnya kedalam dosa, kecuali asal mula dosa dalam kaitannnya dengan
manusia.
Dosa adalah tindakan manusia yang melanggar perintah atau firman
Allah. dosa itu berdampak buruk bagi kehidupan manusia dan dosa membuat
kita dihantui oleh rasa bersalah, tidak tenang, cemas, tidak nyaman, dan tidak
damai. Selain itu juga dosa dapat berdampak buruk bagi orang lain:
menimbulkan sakit hati, kepedihan dan siksaan dan dampak yang lebih jauh
dari dosa adalah penghukuman kekal. Dosa itu menghancurkan dan
memisahkan manusia dari Allah. dan Allah itu memandang dosa dengan
serius. Oleh karena itu janganlah kita menganggap enteng tentang kata dosa
itu. ketika kita mengajar seorang anak-anak tingkat SD khususnya di kelas V
kita harus bisa memberikan mereka penjelasan yang bisa mereka tangkap
dengan cepat dan mereka pahami dengan baik. Contohnya “anak-anak siapa
yang mengetahui apa pengetian dosa itu?” tentu dari mereka pasti ada yang
mengatakan “perbuatan yang tidak dikehendaki Allah, atau perbuatan yang
jahat” atau bahkan tidak ada yang menjawab. Selanjutnya kita akan
memberikan penjelasan yang konkrit cotohnya “ketika saya mencuri, itu dosa
atau tidak?, ketika saya berbohong itu dosa atau tidak? Aatu ketika saya
memukul orang tanpa sebab itu dosa atau tidak?” pasti mereka akan
menjawab “Ya Ibu itu dosa” karena mereka ketika diberikan contoh seperti
itu pasti mereka akan ingat apa yang telah diajarkan oleh orang tua mereka
kepadanya dan pasti mereka suda mendengarkan tentang dosa sebelum kita
mengajarkan kepada mereka, cuman kita sangat perluh memberikan
penjelasan yang lebih jelas lagi agar mereka lebih mendalami dan lebih
mengerti tenteng arti dari dosa itu, perbuatan-perbuatan sepeti apakah dosa
itu. Sehingga dengan itu mereka akan mengaplikasikan suatu ajaran itu dan
kelak mereka mendapatkan yang seperti itu, mereka akan inngat apa yang
telah kita ajarkan dan juga orang tuanya, sehingga mereka akan mengatakan
“ saya tidak akan mencuri karena itu dosa, saya tidak akan memukul teman
karena itu dosa, dan saya tidak akan berbohong lagi karna itu dosa”.
Kita sebagai Guru harus mampu menjelaskan secara rinci dan jelas
kepada siswa/ siswi kita bahwa dosa itu akan membuat Allah murka kepada
kita, dosa akan membuat kita sengsara. Contoh dosa ketika kita melakukan
suatu kesalahan misalnya kita mencuri itu adalah dosa, ketika kita memukul
teman, mengejek orang yang lebih tua dari kita, tidak menghormati orang
Tua, dan sebagainya. Kita harus berusaha memberikan contoh yang akan bisa
membuat mereka mengerti tentang arti dosa itu. Karena dosa, kita bisa kenak
hukuman dari orang lain, orang tua dan bahka Tuhan. Kita sebagai anak-anak
Tuhan harus memohon dan mengakui dosa-dosa dan kesalahan kita
dihadapan Tuhan supaya kita diampuni oleh Tuhan sang pencipta manusia.
Mengapa kita disebut sebagai mahkluk yang berdosa
Adam dan hawa adalah manusia pertama yang diciptakan Allah. Allah
menciptakan mereka menurut gambar-Nya. Pada mulanya mereka masih
belum mengenal dosa, Allah menempatkan mereka masih belum mengenal
dosa, Allah menempatkan mereka di taman eden (kej 2:8). Taman itu
sungguh indah. Allah memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk
mengelolah dan memelihara taman itu. Bekerja merupakan hal yang sangat
menyenangkan. Didalam taman itu tersedia segaal sesuatu yang mereka
nikmati, Adam dan Hawa memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
bahagia satu dengan yang lain dan juga dengan Allah. di tengah-tengah taman
eden, Allah menumbuhkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat.
Sebuah buah dari pohon di taman tersebut boleh mereka makan, kecuali
buah dari pohon pengetahuan tentang pengetahuan yang baik dan jahat.
Perintah dan larangan Tuhan sangat jelas. Jika mereka memakannya, maka
mereka akan mati. Bagi mereka, kematian itu merupakan kenyataan yang
mengerikan. Namun jika mereka taan dan setia, makan Allah memberikan
anugerah kepada mereka dan keturunannya. Mereka mendengarkan perintah
Allah dengan penuh rasa hormat.
Iblis menyelip masuk kedalam taman itu dan ingin merusak pekerjaan
Allah. iblis tahu bahwa manusia akan berbahagia dan selama mereka taat dan
setia kepada Allah. oleh sebab itu iblis menggoda serta membujuk mereka
agar tidak setia kepada kehenak Allah. iblis menggunakan ular sebagai alat
untuk mempengaruhi manusia. Hal ini dilakukan iblis karena ular adalah
binatang yang paling licik dari segala binatang yang ada. Ualr itu datang dan
memutarbalikkan perintah Allah, ular berbisik “ sekali-kali kamu tidak akan
mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya
matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat. Sehingga hawa mendengar dan percaya kepada
perkataan dan tipuan iblis itu, ia melihat bahwa pohon itu indah kelihatannya
dan sedap untuk dimakan sehingga ia mengambil buah itu dan memakannya
dan memberikannya pula kepada Adam. Pada saat itu juga dosa masuk
kedalam hidup mereka, juga rasa takut dan gentar yang mengahalau
kebahagiaan mereka. Inilah asal mula dosa, dosa terjadi ketika manusia tidak
taat kepada Allah, ia lebih memilih untuk menuruti keinginannya sendiri, dan
bukan menuruti kehendak Allah. pada saat itu Adam dan Hawa sadar bahwa
iblis suda menipu mereka, mereka sudah jatuh kedalam dosa tetapi
kesadaran mereka itu sudah terlambat. Mereka sadar bahwa apa yang telah
terjadi tidak seperti rayuan ular, mereka tidak memiliki sama seperti Allah.
melainkan mereka malu karena mereka menyadari bahwa mereka tidak
berpakaian, lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat
menjadi pakaiannya, mereka ketakutan karena telah melangar perintah
Allah. ketika suara Allah terdengar memanggil mereka, mereka tidak berani
lagi berjumpa dengan-Nya, namun tidak ada satu manusia pun yang dapat
melrikan diri dari hadapan Allah, suara Allah yang selalu menyukakakn hati,
sekarang menimbulkan rasa takut dalam diri mereka. Akibat ketidaktaatan
Adam dan hawa kepada Allah, hubungan mereka dengan Tuhan menjadi
rusak. Mereka diusir dan tidak boleh lagi timbal di taman itu. Mereka
mengalami penderitaan sebagai akibat dari dosa yang dilakukannya. 3
Dalam kejadian 3 menceritakan jalannya peristiwa pencobaan, ketika
manusia di cobai oleh si iblis yang menggoda hawa dan mengatakn bahwa
jika kamu memakan buah yang ada di tengah-tengah taman itu, maka kamu
akan menjadi seperti Allah yang akan mengenal baik dan jahat. Dan kita telah
mengetahui bahwa Tuhan melarang Adam dan Hawa untuk memakan buah
yang ada di tengah-tenagh taman itu. Tetapi setelah di goda oleh ular, hawa
tertari dengan buah itu. Reaksi hawa menunjukkan bahwa iblis berhasil
menjerat kepercayaan hawa, dan bahwa hawa membenarkan dakwaan iblis
terhadap kebenaran Allah. reaksi itu juga menunjukkan bahwa hawa ingin
sama seperti Allah dimana ingin mengetahui yang baik dan jahat. Jenis
keinginan hawa nafsu itulah yang disoroti untuk melacak asal mula dosa.
Hawa memberika tempat kepada iblis, yang hanya boleh di duduki Allah saja.
Hawa menyetujui serangan iblis yang bersifat paling menghujat atas
kedaulatan Alllah. Disitulah letaknya asal mula dosa dan sifatnya yang
sesungguhnya. Dosa tidak bermula pada tindakan yang terang-terangan
melainkan dosa itu timbul dari hati dan pikiran. Kebusukan hati terungkap
sendiri dalam perbuatan melanggar perintah Allah, dimana adam dan hawa
mula-mula sesat dari Allah, barulah kemudia mereka melakukan
pelanggaran-pelanggaran nyata. Mereka dihanyutkan oleh hawa nafsu
sendiri dan tergoda. Bobot kejahatn dosa yang pertama itu nampak dalam
kenyataan, bahwa dosa itu mmperkosa kedaulatan Allah dan perintahnya
dalam hal kekuasaan, kebaikan, hikmat, keadilan kesetiaan dan kasih
karunianya. Pelanggaran berarti membuang kekuasaan Allah, meragukan
kebaikan hatinya, menengkari hikmat-Nya, menolak keadilan-Nya, dan
3
Erich Von Marthin & Norita Yudiet Tompah. Pendidikan Agama Kriaten dan Budi Pekerti (cet-2, Jakarta
2017) hal 2-3
menghinakan kasih kerunia-Nya. Lawan dari segenap kemahasempurnaan
Allah ialah dosa. Dan melawan itu adalah tetap watak dosa. Manusia berdosa
karena tidak menaati perintah Allah. manusia lebih tergoda kepada rayuan
dan tipu muslihat iblis.
Jadi kita sebagai Guru harus mampu menjelaskan kepada siswa/siswi kita
bahwa kita disebut sebagai manusia berdosa karena kita telah melanggar
perintah dan hukum Tuhan. Meskipun kita tidak langsung memakan buah
larangan itu tetapi kita adalah keturunan dari Adam dan Hawa sebagaimana
yang telah dijelaskan oleh Tuhan bahwa dosa-dosa itu akan turun-temurun
kepada keturunan dari Adam dan Hawa maka dari itu kita disebut manusia
berdosa. Atau bisa saja kita memberikan mereka sebuah tugas, misalnya
membuat drama dalam suatu kelompok tertentu supaya mereka lebih
memahami materi tentang jatunya manusia kedalam dosa. Apa
dampak/akibat dari dosa
Dosa Adam dan Hawa bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri tanpa
kaitan. Akibat-akibatnya terhadap mereka, terhadap keturunan-Nya dan
terhadap dunia. Perubahan sikap Adam dan Hawa terhadap Allah
menunjukkan pemberontakan yang terjadi dalam hati mereka. Padahal
manusia diciptakan untuk untuk hidup dihadapan Allah dan dalam
persekutuan dengan Dia. Tetapi sekarang setelah jatuh kedalam dosa,
mereka gentar berjumpa dengan Allah. rasa malu dan ketakutan yang
sekarang merajai hati mereka menunjukkan bahwa perpecahan suda terjadi.
Perubahan tidak hanya terjadi pada sikap manusia terhadap Allah, tetapi juga
pada sikap Allah terhadap manusia yaitu hajaran, hukuman, kutukan dan
pengusiran dari taman eden, semuanya ini menandakan perubahan itu. Dosa
timbul pada satu pihak, tetapi akibat-akibatnya melibatkan kedua pihak.
Dosa menimbulkan marah dan kegusuran Allah, dan memang harus demikian
sebab dosa bertentang mutlak dengan hakikat Allah. mustahis Allah
masabodoh terhadap dosa, karena mustahil pula Allah menyangkali diri-Nya
sendiri. Sehingga dengan timbulnya kejahatan meraja lela itu mencapai
kesudahannya dalam pemusnaan umat manusia. Kejatuhan kedalam dosa
berakibat tetap dan menyeluruh, tidak hanya mennimpa dama dan hawa,
tetapi juga menimpa segenap dan semua keturunan mereka. Akibat
ketidaktaatan manusia, mereka diusir dari taman yang indah tempat mereka
tinggal. Mereka harus bersusa payah untuk mengupayakan yang terbaik bagi
kehidupan. Mereka menanggung banyak kesukaran dan penderitaan. Akibat-
akibat dari kejatuhan kedalam dosa, meluas sampai ke alam semesta
“terkutuklah tanah ini karena engkau”. Manusia adalah mahkota seluruh
ciptaan yang dijadikan menurut gambat Allah dan karena itu merupakan
wakil Allah. bencana kejatuhan manusia kedlam dosa mendatangkan
bencana atas alam semesta, yang tadinya atas manusia telah dikaruniai
kuasa. Dosa adalah peristiwa dalam kawasan rohani mausia, tetapi akibatnya
menimpa seluruh alam semesta. Dengan adanya dosa sehingga maut menjadi
rangkuman dari hukuman atas dosa. Inilah perinagatan yang bertalian
dengan laranagn di taman eden, dan merupakan pengejawantahan langsung
kutuk ilahi atas orang berdosa. Maut sebagai gejala alamiah, ialah
porandanya unsur-unsur kedirian manusia yang pada aslinya adalah utuh
dan padu sejalin. Keporandaan ini melukiskan hakekat maut, yaitu
keterpihan, dari hal ini terungkap sejelas jelasnya dalam terpisahnya
manusia dari Allah, yang nyata pada pengusiran manusia dari taman eden.
Sehingga karena dosa manusia akan mengalami kematian dan juga manusia
gentar mengahadapi kematian.
Dosa pertama yaitu dosa Adam yang mempunyai makna an dampak bagi
kita seluruh umat manusia. Dosa tidak pernah melulu hanya berupa tindak
pelanggaran dengan sengaja. Setiap keinginan melakukan tindak kejahatan
adalah lebih busuk daripada kejahatan tu sendiri, perbuatan dosa adalah
pertanda dari hati yang berdosa. Ketidakmampuan manusia melakukan yang
baik adalah akibat ketiadaan kapasitasnya, yang menjadi tiada sebab kodrat
hatinya busuk. Karena kebusukan hati itu menyeluruh p[ula
ketidakmampuan manusia untuk melakukan yang baik dan membuat hati
Allah senang. karena dosa adalah sikap menentang Allah, maka Allah tidak
dapat membiarkan dosa atau tak acuh terhadapnya, Allah bertindak
melawannya4.
dosa dapat berdampak buruk terhadap diri kita sendiri maupun untuk
orang lain. Dampak buruk bagi orang lain misalnya ketika kita menyakiti hati

4
Kamus Alkitab versi 1.2.1 oleh SABDA dan tim Alkitab (androidsabda.org)
teman dan menimbulkan sakit hati secara siksaan kepadanya, akan
menimbulkan kepedihan dan dapat perasaan tersiksa yang berkepanjangan.
Sekalipun luka hati yang kita timbulkan itu tidak mebuatnya bunuh diri,
namun mungkin menimbulkan siksaan jangka panjang. Sedangkan dampak
bagi diri kita sendiri adalah dikejar-kejar rasa bersalah, perasaan tidak
tengang, cemas, tidakn nyaamn dan tidak damai. Dampaknya yang lebih jauh
dari dosa ialah penghukuman kekal. Yesus dengan jelas mengajarkan kepada
kita bahwa dosa menghancurkan dan memisahkan manusia dari Allah.
kisah tentang kain membunuh habel yang diceritakan di kitab kejadin
4:1-16 menggambarkan salah-satu contoh perbuatan dosa. Kain membunuh
habel adinya, hanya karena amarah dan rasa irih terhadap habel. Apa yang
dilakukan kain tidak hanya menyakiti adiknya, namun membuat sedih orang
tuanya. Membunuh sangat bertentangan dengan perintah Allah. dampak
perbuatan kain bagi dirinya sendiri ialah ia merasa takut dan bersalah.
Dampak bagi orang lain, habel kehilangan nyawahnya, dan orang tuanya
merasa bersedih dan juga membuat Allah murka. Oleh karena itu kain harus
mengakui dosa-dosanya dihadapan Tuhan dan memohon pengampunan dari
Allah. 5
bukti dari dampak dosa dalam kehidupan kita sekarang sangat jelas
dengan adanya berbaga cobaan, penderitaan, rintangan yang kita hadapi, jadi
dengan memahami itu semua kita sebagai guru akan lebih memahami
dampak dosa dan jika kita suda memahami dan mengerti apa dampak dari
dosa itu tentu kita juga dengan muda akan menjelaskan ketika kita juga suda
memahami intinya bahwa kita sebagai guru harus terlebih dulu memahami
dan mengerti apa dampak dari dosa itu hingga sekarang ini jadi jika kita akan
memberikan suatu pemahaman kepada siswa/siswi kita, jika sebagai Guru
harus terlebih dahulu mengeuasai materi tersebut supaya kita bisa
menjelaskan dengan cara yang bisa dimengerti oleh anak-anak. Contoh
pengajaran kepada anak-anak: “jika kamu memukul teman kamu apakah itu
berdosa?, dalam kehidupanmu sekarang pernakah kamu merasa capek,
pernahka kamu di pukul, pernah ka kamu bersusah paya dalam mencari
makanan, dan pernahka kamu melihat orang-orang di bunuh? Jika mereka
5
Erich Von Marthin & Norita Yudiet Tompah. Pendidikan Agama Kriaten dan Budi Pekerti (cet-2, Jakarta 2017)
hal 2-3
mengatakan ya, disitu kita akan mengatakan bahwa “itu adalah dampak dari
dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa kepada kita”. Jadi semua yang
terjadi dalam dunia ini baik itu pembunuhan, peperangan, kebencian,
permusuhan dan lain-lain semua itu terjadi ketika manusia suda jatuh
kedalam dosa. Kita sebagai Guru harus mampu memberikan contoh yang
dapat masuk akanl bagi mereka supaya mereka lebih memahami karena
tidak mudah bagi seorang SD akan memahami ketika kita hanya menjelaskan
atau hanya cerama saja tanpa memberikan suatu contoh dalam kehidupan,
karena dengan memberikan contoh yang konkrit, mereka akan mudah
memahami materi yang kita sampaikan.
Jenis keinginan dan hawa nafsu itulah yang disoroti untuk melacak asal
mula dosa. Hawa memberikan tempat kepada Iblis, yang hanya diduduki oleh
Allah saja. Hawa menyetujui serangan Iblis yang bersifat paling menghujat
atas kedaulatan Allah. hawa menginginkan bagi dirinya hak-hak Khusu Allah.
sehingga dalam kesediaannya berbincang-bincang dengan penggoda, dalam
ketiadaan niatnya menolak saran-saran penggoda yang demikian kasar dan
lancang, dan dalam persetujuan hatinya secara diam-diam terletak tahapan
langkah-langkahnya yang mendahului tindakannya memakan buah terlarang
itu.
Sejaran umat manusia dapat diterangkan sebagai dua sisi yang
bertentangan yaitu: dosa-kutuk maut dan keadilbenaran-pembenaran-hidup.
Yang pertama timbul kesatuan manusia dengan Adam , yang kedua dari
kesatuan dengan Kritus. Hanya kedua inilah sarana yang ada , yang
didalamnya manusia hidup dan bergerak. Jika kita mengabaikan Adam, maka
kita tidak akan mengerti kristus dengan sesungguhnya. Semua mati-mati
didalam ada dan semua yang dihidupkan hidup didalam Yesus Kristus.
b. Apa yang Tuhan inginkan kepada kita
Kita sudah mengetahui bahwa kendati dosa adalah ihwal yang sangat
menyedihkan, Alkitab menawarkan sebuah pengharapan bahwa Allah sendiri
akan menyelamatkan kita dari Dosa, akan melepaskan semua umat ciptaan-
nya dari dosa, yang berpusat pada Tuhan Yesus Kristus, Anak yang kekal,
Juruselamat manusia. Dosa dikalahkan oleh karya Kristus, dan kelahiran-nya
yang ajaib, hidup-Nya yang taat kepada Allah secara sempurnah, Khusus-Nya
kematian-nya di kayu salib, kebangkitan-nya, kenaikan-Nya kesorga ke
sebalah kanan Bapa, kerajaan-Nya atas sejarah umat manusia, dan
kedatangan-nya yang kedua kali dengan penuh kemuliaan. Kuasa dosa sudah
dibinasakan. Itulah amanat akbar Alkitab dimana Allah didalam Yesus Kristus
telah menaklukkan dosa. Kristus telah mengalahkan maut, dan
menyelamatkan kita umat-nya dari dosa. Dengan cara Yesus yang sangat
menderita yaitu Dia relah menggantikan kita di siksa, dicaci maki, dihina,
dicambuk, disalibkan hanya karena dosa-dosa Kita jadi kita harus memahami
dan mengerti bahwa Yesus adalah Gembala Agung yang baik bagi Kita
dimana Ia relah mengorbankan kehidupan-nya hanya untuk domba-domba-
Nya. Yesus melakukan hal ini karena Ia mencintai umat-nya, Ia menyayangi
Umat-Nya, meskipun kita adalah manusia yang paling hina yang membuat
Yesus menderita tetapi kita disayangi, jadi tentu kita suda bisah merasakan
dan merenungkan bagaimana pengorbanan Yesus kepada Kita6.
Jadi yang Tuhan inginkan kepada kita adalah kita harus bertobat, kita
Harus ikut menderita didalam kritus dan kita juga haru menjadi gembala bagi
umat-nya didunia ini. tuhan menginginkan agar kita percaya kepada-Nya, kita
harus ikut menderita mengikut Kristus sebagaimana Yang Yesus katakan
bahwa barangsiapa yang mengikut aku Ia harus menyangkan diri-Nya. Kita
memahami bahwa Tuhan sudah menjadi teladan yang baik bagi kita, Tuhan
tekun meskipun dalam mengahadapi berbagai cobaan-dan rintangan tetapi Ia
tetap tekun dan setia dalam ketaatan-nya. Jadi kita harus siap di untuk
menjadi utusan Tuhan dalam dunia ini supaya kita dapat menyebarkan
kevenaran Firman Tuhan yang telah membebasakan kita dari dosa.
Cara kita untuk menerapkan dan mengajarkan kepada anak-anak didik.
Kita harus terlebih dahulu menjelaskan tentang murid-murid, utusan,
gembala-gembala agar mereka lebih memahami. Contohnya “ karena Allah
sudah membebasakan kita dari dosa, melalui penyaliban Yesus Kristus,
MAKA Tuhan menginginkan agar kita bisa menjadi murid-murid yang setia:
Yesus sangat menyayangi anak-anak apalagi kalau anak-anak yang rajin
berdoa, rajin ke Gereja,dan kita harus rajin beribadah kepada Tuhan.

6
G.C. Van Niftrik & B.J. Boland. Dogmatika masa kini (cet-21-Jakarta: Gunung Mulia, 2015) hal 471-476
Mungkin dengan cara ini mereka bisa mengerti apa yang Yesus inginkan bagi
diri mereka.
Kita sebagai Guru harus mampu memperlihatkan contoh teladan yang
baik dalam diri kita, biasanya anak-anak juga akan termotivasi dengan cara
dan gaya hidup kita keseharian yang mereka lihatnya. Kita harus menyadari
bahwa Tuhan suda mati rela menderita, disalibkan hanya untuk menebus
dosa-dosa kita, dan itu semua hanya karena ingin menyelamatkan kita dari
dosa-dosa dan Tuhan sangat menyanyangi kita. Itulah sebab-nya kita patut
bersyukur kepada Tuhan yang sangat menyayangi anak-anak-Nya dan Tuhan
hanya menginginkan kepada kita agar kita bisa menjadi gembala bagi dunia
ini, yaitu kita harus memberitakan kebenaran Tuhan dalam dunia ini, kita
harus siap untuk di utus. Sebagaimana dalam perumpaaan Yesus bahwa
sebagai gembala harus melindungi gembalanya dari serigala dan penyamun-
penyamun, mencari yang tersesat, mencari yang hilang, mendengarkan suara
mereka dan akan memasukkan dombanya kedalam kandang pada saat
malam dan akan melindunginya pada siang maupun malam
4. KESIMPULAN
Jadi arti dari dosa adalah perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum
Tuhan. Dosa adalah tindakan manusia yang melanggar perintah atau firman
Allah. dosa itu berdampak buruk bagi kehidupan manusia dan dosa membuat
kita dihantui oleh rasa bersalah, tidak tenang, cemas, tidak nyaman, dan tidak
damai. Selain itu juga dosa dapat berdampak buruk bagi orang lain:
menimbulkan sakit hati, kepedihan dan siksaan dan dampak yang lebih jauh
dari dosa adalah penghukuman kekal. Dosa itu menghancurkan dan
memisahkan manusia dari Allah.
Kita disebut sebagai manusia berdosa karena kita adalah keturunan dari
Adam dan Hawa dan asal mula dosa itu sejak ketidaktaatan, ketidakpatuhan
Adam dan Hawa kepada Allah.
Dampaknya yang lebih jauh dari dosa ialah penghukuman kekal. Yesus
dengan jelas mengajarkan kepada kita bahwa dosa menghancurkan dan
memisahkan manusia dari Allah.
Tetapi kita harus memahami bahwa Allah telah menghapuskan dosa-dosa
kita semua. Dosa dikalahkan oleh karya Kristus, dan kelahiran-nya yang ajaib,
hidup-Nya yang taat kepada Allah secara sempurnah, Khusus-Nya kematian-
nya di kayu salib, kebangkitan-nya, kenaikan-Nya kesorga ke sebalah kanan
Bapa, kerajaan-Nya atas sejarah umat manusia, dan kedatangan-nya yang
kedua kali dengan penuh kemuliaan. Kuasa dosa suda dibinasakan.

DAFTRA PUSTAKA

Niftrik, G.C. Van & B.J. Boland. 2015. Dogmatika masa kini. Gunung Mulia: Jakarta

Marthin, Erich Von & Norita Yudiet Tompah. 2017. Pendidikan Agama Kriaten dan Budi
Pekerti cet-2: Jakarta
Kamus Alkitab versi 1.2.1 oleh SABDA dan tim Alkitab (androidsabda.org)
Marthin, Erich Von & Norita Yudiet Tompah. 2017. Pendidikan Agama Kriaten dan Budi
Pekerti (cet-2, :Jakarta

Niftrik, G.C. Van & B.J. Boland. Dogmatika masa kini ( Gunung Mulia, 2015: Jakarta)

Anda mungkin juga menyukai