Gus 157 Slide Tractus Urinarius
Gus 157 Slide Tractus Urinarius
1
11/15/2010
6. Ultrasonography (USG)
7. Renal Scanning /Renogram dengan Foto dibuat sblm disuntik kontras I.V ( setiap Pem
Radioisotop IVP didahului BNO
Persiapan PDRT yang akan difoto BNO:
8. Computed Tomography (CT Scan)
1. 24 jam sblm peperiksaan makan bubur kecap
dengan tanpa kontras ( tdk boleh berserat), Me (-) minum
9.Arteriography ( Renal Arteoriography) 2. Puasa 8 jam ( termasuk merokok & bicara)
10.Venography Vena Renalis 3. Laxantia : garam Inggeris 30 gram malam
sblm pemeriksaan.
-Tehnik pemotretn : Supine/AP.Batas Cranial :
processus xyphoid.Caudal : Symphisis pubis.
Batas Lateral : terlihat seluruh perut.
INTERPRETASI/PENILAINAN BNO
VESICOLITHIASIS
• Ginjal : Shape,
posisi ,size
• Psoas Line :
simetris,obliterati
e
• Bowel gas :
distribusi,
+/- dilatasi
• Sistem Tulang ,
+/- Kalsifikasi di
abdomen.
2
11/15/2010
PEMERIKSAAN IVP
3
11/15/2010
♥Nephrogram : simetris,shape,size,posisi
,renal orientasi( paralel ke psoas margin),
countour (smooth,lobulated), parenchyme.
♥PCS: waktu ,adequate,opaq homogen,
shape,caliber, single/double
♥Ureter : caliber ,no abnormal
displacement, no obstruksi drainage
♥Blass : shape ,countour (smooth/sharp),
indentasi, homogen ,filling/additional
defect , residu urine minimal
RADIOANATOMI : VESICA-URINARIAS&URETHRA
4
11/15/2010
URETROGRAPHY
PASIEN BPH
VESICO-RECTAL
FISTEL VESICO-RECTAL
FISTEL
5
11/15/2010
Indikasi : Vesico-ureteric reflux, mengetahui keadan Indikasi : Tumor VU,trauma pelvic,cystitis, curiga
urethra saat miksi , mengetahui kelainan Vu metastasis ca prostat ke VU
Konta indikasi ; Infeksi acute tract urinarius Tehnik :
1. Dibuat foto polos AP (supine) didaerah pelvic
Persiapan: pdrt kencing sblm pemeriksaan
2. Melalui kateter dimasukkan kontras yg
Tehnik pemeriksaan: diencerkandgn Nacl +/- :250 –350 cc.
1.Pdrt tidur (supine) , kontras dimasukkan ke Vu dgn 3. Kateter dilepas lalu difoto AP,RAO/LAO
kateter yg disambung infus set berisi kontras yg Gambaran RO
diencerkan dgn Nacl 1:4 .Tetesan pelan. Filling defect dengan tepi irregular ⇒ Carcinoma
2.Diamati dgn fluoroscopy setiap kelainan reflux di foto Filling defect batas tegas / smooth ⇒ Haematoma
Additional defect → Divertikel,cystocele
3.Jk sdh mau miksi,kateter dilepas dan penderita
Ddg Vu irregular → Cystitis,neurogenic bladder
berdiri sambil menekuk lutut diberi penampung
kencing.Foto dibuat pd saat pdrt miksi
RUPTUR VESICA-URINARIA
6
11/15/2010
Computed tomography :
Renal adenocarcinoma :gbrannya heterogenous, Epidemiologi : 10Th terakhir urutan II dr kasus urologi
dgn attenuation : 20 –30 HU. Predisposisi
Ct khususnya baik U mengetahui adanya 1,.Intrinsik : genetik ⇒ Ras,etnik atau keturunan
invasi ke perirenal, obliteratie atau a.Umur : produktif (30-50 Th)
penebalan dari fascia gerota. b.Jenis kelamin : pria 3 kali lebih banyak
c. Kel anatomi : Horseshoe kidney,calyceal cyst,
Dynamic CT akan mendeteksi keterlibatan
ureterocele
tumor ke renal vein dan IVC. 2.Ekstrinsik
Angiopgraphy→mayoritas hypernephromas → a.Indonesiastone belt
hypervascular ,+/- : 10 % hypovascular b.Iklim & Temp Panan Pe ↓ Produksi urine
& Pe ↑ absorbsi calsium
7
11/15/2010
c.Asupan Air: asupan air kurang & tingginya 1. Foto BNO : Tampak jika densitas batu radioopaque.
Batu Radioopaque : Ca Oxalat dan phosphate ( 70 %) ,
kadar batu Struvit (20 %) mengandung magnesium ammonium
calsium pada air yg dikonsumsi hexahydrate,batu Cystine ( 1 %). Batu Oxalat biasanya
d.Diet : Intake proten,purine, oksalat , calsium lebih dens dp tulang. Batu \Cystine kurang dens
e.Obat-obatan : antasida dosis tinggi & susu Me mendekati tl costae atau processus transversus
↑jumlah calsium
f.Pekerjaan : duduk/kurang aktifitas fisik 2. IVP/PIV/IVU memeastikan apakah dugaan batu
pd BNO terletak pd saluran kemih, menyebabkan
g.Infeksi : organisme pemecah urea obstruksi atau tidak .
Gejala Klinis : asymptomatik ,kolik/nyeri 3. USG :Utk batu Radiolusen yg tidak dapat dideteksi
pinggang,haematuria dgn BNO atau batu radioopaque yg sangat kecil.
TRAUMA GINJAL :
NON Visualisasi indikasi angiography.
Bisa tjd sendiri atau bgn dari multisystem injuri. Trauma
tumpulbtk yg plg sering tjd. Ada 4 kategori dari Renal Injuri USG : kurang baik dibanding CT pd
pasien dgn ileus.
1. Contusio dan corticomedullary lacerasi : 75 – 85 % tdk
ada
hub dgn PCS.
2. Parenchymal laserasi ada hub dgn PCS : 10 – 15 %.
3. Kerusakan Ginjal dgn injuri pd renal vein : 5 %
4. Pelviureteric junction avulsi dan laserasi pd renal pelv.is CT umumnya pd pasien dgn urogram dimana
Imaging : diagnosanya belum jelas.
BNO : Renal outline srg batasnya tidak tegas/obliteratie dan Parencymal contusio,peri & intra-renal
psoas shadow absen haematoma,urinomas ,renal pedicles injuri dpt
terlihat.
IVP : gbrannya bisa normal atau adanya subcapsular dan
perinephric haematoma,laserasi ,extravasasi dan
hydronephrosis krn kompressi dr renal pelvis atau ureter,
8
11/15/2010
KELAINAN CONGENITAL
1.Renal Agenesis CT Urography
tjd ok absennya mesonephric duct,ureteric
bud atau metanephrogenic cap atau gagal
berkembang ke 3 strukturtersebut.
Insidens = 1 : 1000.
IVP & CT Abd
2. Kelainan Letak ( Malposisi) : pelvic
3. Duplication : pelvis-renis maupun ureter IVP.
4. Horseshoe Kidney
-Ginjal mendekat ke midline dan letaknya
rendah
-Rotasi pelvis ke anterior
-Menyatunya renal tissue pada pole bawah.
IVP & CT Abd
9
11/15/2010
OBSTETRI
Didalam corpus tdpt cavum uteri yg membuka 1.ULTRASONOGRAFI (USG)
keluar melalui Saluran yg terletak di cervix ♥ Aman tdk/blm diket efek samping pd janin
( kanalis cervicalis). Bgn bwh Cervix yg terltk ♥ Mendeteksi kehamilan awal dari kehamilan
divagina disebut porsio. 5 mingg Gestational sach (GS),
-Tuba Falopii : saluran telur yg pjgnya : 11 – 14 cm 7 mgg Fetal pole , tampak heart activity,
tdd atas Pars intersyisioalis,pars isthmika & 7 – 9 mgg CRL(crown-rump-length) ,
pars ampularis. 10 mgg BPD dapat diukur.
2.AMNIOGRAFI Kontras diinjeksi ke kantong
SISTEM REPRODUKSI WANITA cairan aminion jadi opaq ⇔
amnion
1. OBSTETRI TDK Dilakukan
2. GINEKOLOGI 3.Pelvimetri mengukur pelvic : kasus disproporsi
antara kepala janin dan panggul ibu dilakukan
pd kehamilan aterm
10
11/15/2010
HYSTEROSALPINGOGRAFI (HSG)
♣ Foto polos : proyeksi thoms setengah duduk Pemeriksaan cavum uterina dan tuba fallopi
Radiogram PAP Pemriksaan ini berguna untuk diagnosa & terapi
♣ CT Scan pelvic Indikasi :
Ukuran rata-rata pelvis : 1. Infertilitas patency tuba fallopii
PAP: Diameter AP : 12,5 cm,transvers:13 cm 2. Abortus yang berulang ( Rercurrent abortion)
PTP: Diameter AP :12,5 cm ,transvers: 11 cm apakah ada kel congenital dari cavum uteri
PBP : AP: 7,5 cm ,intertuberosum : 10,5 cm atau incompetence uterus.
3. Follow up efek dari tubal surgery cth
GINEKOLOGI occlusion in sterilization procedure atau
1. ULTRASPONOGRAFI (USG) patency tuba stlh sterillisasi dibuka kembali
2. Persiapan full blass utk melihat keadaan 4. Translokasi IUD
normal maupun kelainan yg terdapat pd
Uterus dan adnexa Kontra indikasi ; Inflamasi acute,hamil ,perdarahan
berat.
♥ Teknik Pemeriksaan
Pasien diposisi ginekologis (litotomi) daerah
kelaminluar di antiseptik -- spekulum dipasang ,
inspekulo vagina bgn dalam dan porsio – Porsio
di antiseptik – dilakukan sonde – pemasangan
cunam di porsio. Kanul yg telah disambung dgn
spuit yg berisi kontras dimasukkan ke canalis
cervicalis – cunam dikaitkan pd kanul untuk
fiksasi pasien –pasien diposisi kmdn kontras
diinjeksikan ke cavum uteri.
♥ Gambran Imaging
⇒ Pelimpahan kontras dari tuba fallopii ke cavum
peritonii Tuba paten ( Normal).
⇒ Filling defect Tumor ( mioma uteri dsb)
11
11/15/2010
12
11/15/2010
13
11/15/2010
14
11/15/2010
15