Anda di halaman 1dari 13

Muhamad Ishak, Pengaruh Minat Belajar dan Kedisiplinan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEDISIPLINAN TERHADAP


PRESTASI BELAJAR PAI
Muhamad Ishak,*
Syahidin, Saepul Anwar

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam,


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia
*Email:muhamad.ishak@student.upi.edu

ABSTRAK

Permasalahan belajar siswa saat ini sering dihadapkan dengan berbagai masalah kompleks, di
antaranya minat belajar dan kedisiplinan siswa. Dampak negatif apabila dibiarkan masalah ini
menyebabkan tujuan dari setiap pembelajaran tidak akan tercapai dan efeknya prestasi belajar
siswa menjadi rendah. Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian dari kita semua,
khususnya pendidik. Oleh sebab itu, mengetahui kondisi psikologis peserta didik sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini bermanfaat agar materi yang
disampaikan oleh pendidik dapat dipahami peserta didik sehingga peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, suasana dalam kelas yang kondusif mendukung
untuk pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh minat belajar dan kedisiplinan terhadap prestasi belajar PAI. Penelitian
dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode deskriptif. Data penelitian diambil menggunakan angket minat belajar dan
kedisiplinan, serta nilai PAI dalam raport semester ganjil untuk melihat prestasi belajar PAI.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara minat belajar dan kedisiplinan terhadap prestasi belajar PAI pada
siswa kelas XI SMA Negeri 7 Bandung. Hasil uji regresi diperoleh R = 0,244 yang berarti
minat belajar dan kedisiplinan berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI sebesar 5,95%, dan
sisanya 94,05% dipengaruhi oleh faktor lain yang belum ditemukan dalam penelitian ini.
Kesimpulannya, dalam penelitian ini tidak ada pengaruh signifikan antara minat belajar dan
kedisiplinan terhadap prestasi belajar PAI pada siswa kelas XI SMA Negeri 7 Kota Bandung.

Kata Kunci: Kedispilinan, Minat Belajar, Prestasi Belajar PAI.

TARBAWY Vol. 3, Nomor 2, (2016) | 120


PENDAHULUAN (transfer of value). Dari uraian di atas,
maka dapat dipahami bahwa materi agama
Dalam Undang-Undang Sistem
Islam di sekolah diberi nama Pendidikan
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun
Agama Islam karena lebih menitikberatkan
2003 Bab II Pasal 3 mengenai tujuan
kepada pembinaan akhlak siswa.
pendidikan nasional, yaitu : Pendidikan
(Syahidin, 2009, hlm. 1-3)
nasional berfungsi mengembangkan
Namun, kenyataannya muncul
kemampuan dan membentuk watak serta
beberapa pendapat yang mengkritisi
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
Pendidikan Agama di sekolah, di
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
antaranya : Dalam Mimbar Pendidikan,
bertujuan untuk berkembangnya potensi
No. 1 tahun XIX, 2000 (Majid &
peserta didik agar menjadi manusia yang
Andayani, 2006, hlm. 165) hasil belajar
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
PAI di sekolah-sekolah belum sesuai
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
dengan tujuan-tujuan Pendidikan Agama
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
Islam. Sedangkan Nurcholis Madjid
menjadi warga Negara yang demokratis
(Majid & Andayani, 2006, hlm. 165)
serta bertanggung jawab.
berpendapat bahwa kegagalan pendidikan
Agar berkembangnya potensi
agama disebabkan pembelajaran PAI lebih
peserta didik untuk menjadi manusia yang
menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
formal dan hafalan, bukan pada
Maha Esa serta berakhlak mulia, maka
pemaknaannya.
dalam hal ini perlu pendidikan agama.
Selain pendapat di atas,
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun
Departemen Agama (Majid & Andayani,
2003 Bab X kurikulum Pasal 37 ayat 1 dan
2006, hlm. 167-168) mengemukakan ciri-
2 butir a, menegaskan bahwa kurikulum
ciri siswa dan permasalahan yang
pendidikan dasar dan menengah sampai
dihadapinya pada sekolah umum: 1)
perguruan tinggi wajib memuat kemampuan siswa heterogen; 2) waktu
pendidikan agama. (jam pelajaran) yang terbatas; 3) minat
Dalam kurikulum nasional, mata siswa lebih besar pada mata pelajaran lain;
pelajaran PAI merupakan mata pelajaran dan sarana dan prasarana PAI yang
PAI wajib di sekolah sejak TK sampai terbatas.
SMA/SMK, sedangkan mata kuliah PAI Hal ini terbukti ketika peneliti
merupakan mata kuliah wajib di perguruan melakukan studi pendahuluan, peneliti
tinggi. Materi agama Islam di sekolah melakukan wawancara dengan salah satu
diberi nama mata pelajaran Pendidikan guru PAI yang ditunjuk oleh wakil kepala
Agama Islam (PAI), bukan Pengajaran sekolah bidang kurikulum, mengenai
Agama Islam karena pengajaran hanya permasalahan PAI yaitu beban belajar
sebatas transfer pengetahuan dari guru yang harus ditempuh siswa banyak
kepada murid yang akan menghasilkan sehingga siswa sering pulang sekolah sore
siswa berpengetahuan agama secara dan menyebabkan antusias belajar siswa
mendalam, padahal materi pelajaran PAI menurun, selain itu kedisiplinan siswa
sudah sepatutnya disampaikan melalui semakin menurun.
proses pendidikan yang dilaksanakan Adapun fakta lainnya yaitu siswa
secara utuh, menyeluruh, dan kelas XI yang telah di tes secara acak
berkesinambungan. Jadi, sudah seharusnya mengenai materi yang telah di pelajari,
hasilnya masih terdapat siswa yang belum
diberi nama pendidikan karena
menguasai/memahami materi yang sudah
cakupannya lebih luas dan esensi dari diajarkan, sedangkan untuk tes baca Al-
pendidikan, yaitu pewarisan pengetahuan Qur’an, terdapat siswa yang belum bisa
(transfer of knowledge), pewarisan budaya membaca Al-Qur’an.
(transfer of Culture), dan pewarisan nilai
KAJIAN PUSTAKA adalah tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
1. Minat Belajar peraturan. Adapun merujuk pada buku
Minat adalah kecendrungan
Pedoman Umum nilai-nilai budi pekerti
seseorang untuk menyukai objek-objek atau
untuk pendidikan dasar dan menengah
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
dirumuskan identifikasi nilai-nilai budi
perhatian dan menghasilkan kepuasan
pekerti (Majid & Andayani, 2012, hlm. 45)
(Kebudayaan, 2013, hlm. 20). Minat berarti
di antaranya adalah kedisiplinan, yaitu bila
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
mengerjakan sesuatu dengan tertib;
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu
memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang
(Syah, 2011, hlm. 133). Selain itu, minat
positif; belajar secara teratur dan selalu
juga dapat diartikan sebagai rasa tertarik
mengerjakan sesuatu dengan penuh
yang ditunjukkan oleh individu kepada suatu
tanggung jawab. Jadi, dapat disimpulkan
objek, baik objek berupa benda hidup
bahwa kedisiplinan adalah peraturan yang
maupun benda yang tidak hidup (Hadis,
diciptakan dan dibentuk dalam sekolah
2008, hlm. 44). Adapun menurut Hilgard
sehingga orang di dalamnya menunjukkan
(Slameto, 2003, hlm. 57) minat adalah
perilaku taat, patuh, teratur, dan tertib.
kecendrungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa 3. Prestasi Belajar PAI
kegiatan. Berbeda dengan Hilgard, Slameto Kata “prestasi” berasal dari bahasa
(2003, hlm. 180) berpendapat bahwa minat Belanda, yaitu prestatie. Kemudian dalam
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi
tanpa ada yang menyuruh. Dari pengertian belajar” (achievement) berbeda dengan
minat yang dikemukakan oleh para ahli di “hasil belajar” (learning outcome). Prestasi
atas, minat mempunyai ruang lingkup yang belajar pada umumnya berkenaan dengan
luas, namun yang dibahas di sini adalah aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar
minat belajar. Minat belajar menurut Abdul meliputi aspek pembentukan watak peserta
Hadis (2008, hlm. 44) dapat diartikan didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam
sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh berbagai bidang dan kegiatan, antara lain
peserta didik dalam melakukan aktivitas dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan,
belajar, baik di rumah, di sekolah, dan di khususnya pembelajaran (Arifin, 2012, hlm.
masyarakat. Minat belajar yang di maksud 12). Dalam hal ini, prestasi belajar PAI yang
dalam penelitian ini adalah rasa tertarik yang dimaksud adalah nilai yang di dapat peserta
ditunjukkan oleh peserta didik dalam didik dalam raport mata pelajaran PAI yang
melakukan aktivitas belajar pada saat sudah diajarkan.
pembelajaran PAI.
2. Kedisiplinan
Disiplin berasal dari kata yang sama
dengan “disciple,” yakni seorang yang
belajar dari atau secara suka rela mengikuti
seorang pemimpin (Hurlock, 1978, hlm. 82).
Menurut E. Mulyasa (2010, hlm. 108),
kedisiplinan adalah suatu keadaan tertib
dimana orang yang tergabung dalam suatu
sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang
telah ada dengan senang hati. Sedangkan
kedisiplinan mempunyai arti dalam nilai
untuk pendidikan budaya dan karakter
bangsa (Yusuf & Sugandhi, 2011, hlm. 34)
METODE HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendekatan yang digunakan dalam Untuk mengetahui ketepatan alat
penelitian ini adalah kuantitatif yang ukur kuesioner, maka dalam penelitian ini
bersifat non eksperimental dengan perlu dilakukan uji validitas dan
menggunakan metode deskriptif. reliabilitas. Uji validitas dilakukan secara
Partisipan yang terlibat dalam penelitian uji konstrak untuk mengetahui apakah
ini adalah guru PAI kelas XI dan siswa jawaban responden konsisten dan data
yang dikumpulkan valid. Sedangkan uji
kelas XI SMA Negeri 7 Bandung.
reliabel digunakan apabila angket yang
Peneliti menjadikan SMA Negeri 7 digunakan beberapa kali untuk mengukur
Bandung sebagai tempat penelitian karena obyek yang sama, maka akan
berdasarkan penelitian pendahuluan yang menghasilkan data yang sama (konsisten).
dilakukan peneliti, diperoleh fakta bahwa Dalam pengujian validitas dan
permasalahan PAI yaitu beban belajar reliabilitas menggunakan aplikasi IBM
yang harus ditempuh siswa banyak SPSS 21, Untuk mengetahui tingkat
validitas perhatikan angka pada Corrected
sehingga siswa sering pulang sekolah sore
Item-Total Correlation yang merupakan
sehingga menyebabkan antusias belajar korelasi antar skor item dengan skor total
siswa menurun, selain itu kedisiplinan item (nilai 𝑟ℎ𝑖��𝑛�� ) dibandingkan
siswa semakin hari semakin menurun. dengan nilai 𝑟�������. Jika nilai
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa 𝑟ℎ𝑖��𝑛𝑔 lebih besar dari nilai 𝑟�����𝑙
kelas XI SMA Negeri 7 Bandung yang atau nilai 𝑟ℎ𝑖��𝑛𝑔 > nilai
berjumlah 387 dengan tiga program, yaitu 𝑟�����𝑙 maka item tersebut adalah
6 kelas MIPA, 4 kelas IPS, dan 1 kelas valid dengan menggunakan distribusi
Bahasa. (Tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat
Teknik penelitian yang digunakan kebebasan (dk=n-1= 156-1=155)
yaitu proportionate stratified random sehingga didapat
sampling. Teknik ini digunakan bila 𝑟�����𝑙 = 0,157. Adapun hasil angket
minat belajar dan kedisiplinan adalah
populasi mempunyai anggota/unsur yang sebagai berikut.
tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. Teknik ini di ambil karena Tabel 1. Hasil Uji Validitas
jumlah siswa kelas XI adalah 387 siswa,
No. Minat Kedisipl 𝑟��� Ket.
yang terbagi dalam tiga program, yaitu 6 Belajar inan ��𝑙
kelas MIPA, 4 kelas IPS, dan 1 kelas 1. 0,273 0,261 0,157 Valid
Bahasa, sehingga jumlah sampel yang di 2. 0,246 0,395 0,157 Valid
ambil adalah 2 kelas MIPA, 2 kelas IPS, 3. 0,202 0,402 0,157 Valid
dan 1 kelas Bahasa dan berjumlah 126 4. 0,328 0,352 0,157 Valid
siswanya. Data penelitian diperoleh 5. 0,371 0,426 0,157 Valid
menggunakan angket minat belajar dan 6. 0,421 0,175 0,157 Valid
7. 0,313 0,397 0,157 Valid
kedisiplinan, serta nilai PAI dalam raport
8. 0,210 0,321 0,157 Valid
semester ganjil untuk melihat prestasi
9. 0,208 0,254 0,157 Valid
belajar PAI. 10. 0,257 0,419 0,157 Valid
11. 0,342 0,366 0,157 Valid
12. 0,299 0,341 0,157 Valid
13. 0,381 0,377 0,157 Valid
14. 0,330 0,281 0,157 Valid
15. 0,261 0,469 0,157 Valid
16. 0,286
dilakukan dengan 0,266
teknik 0,157 Valid Smirnov. Untuk memudahkan analisis, peneliti
Kolmogorov-
17. 0,323 aplikasi
menggunakan 0,303 IBM 0,157
SPSS Valid
21.18. 0,365
Adapun 0,264
kriteria 0,157 Valid
dalam pengambilan keputusan :
19. 0,392 0,212 0,157 Valid  Jika nilai signifikansi/p-value/Sig. >
20. 0,416 0,436 0,157 Valid 0,05, artinya data normal
21. 0,309 0,211 0,157 Valid  Jika nilai signifikansi/p-value/Sig. <
22. 0,321 0,212 0,157 Valid 0,05, artinya data tidak normal.
23. 0,161 0,185 0,157 Valid
24. 0,323 0,489 0,157 Valid Tabel 3. Uji Normalitas Kolmogorov
Smirnov Test
25. 0,224 0,368 0,157 Valid
26. 0,281 0,181 0,157 Valid One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
27. 0,289 0,259 0,157 Valid Unst
28. 0,171 0,387 0,157 Valid R
29. 0,251 0,268 0,157 Valid
30. 0,352 0,422 0,157 Valid N
31. - 0,290 0,157 Valid Normal Mean
a,
32. - 0,320 0,157 Valid Parameters Std.
b
33. - 0,406 0,157 Valid Deviation
34. - 0,274 0,157 Valid Most Absolute
35. - 0,239 0,157 Valid Extreme Positive
36. - 0,331 0,157 Valid Differences Negative
37. - 0,377 0,157 Valid Kolmogorov-Smirnov Z
38. - 0,226 0,157 Valid
Asymp. Sig. (2-tailed)
39. - 0,350 0,157 Valid
40. -Tabel 2. Hasil
0,351Uji Reliabilitas
0,157 Valid a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Validitas
Ketera Instrumen R Keteran Berdasarkan tabel 3 dengan tingkat
ngan Penelitian Kritis gan kepercayaan α = 0,05 diperoleh nilai
� �� signifikansi pada uji Kolmogorov Smirnov
Koefisi �1 2 Output untuk minat belajar dan
en 0,8 0,85 kedisiplinan terhadap prestasi belajar PAI
0,6 Reliabel
Reliabi 02 7 sebesar 0,148 > 0,05. Dengan demikian,
litas data pada sampel berdistribusi normal.
Uji heterokedastisitas ini bertujuan
Untuk melakukan analisis regresi untuk mengetahui seragam tidaknya
berganda diperlukan beberapa persyaratan variansi sampel-sampel yang diambil dari
sebagai berikut: variansi yang sama. Pengujian ini
a. Data Harus berdistribusi normal menggunakan aplikasi IBM SPSS 21,
b. Tidak terdapat multicolliniearity didapatkan hasil sebagai berikut.
pada variabel bebas
c. Tidak terjadi heterokedastisitas
d. Tidak terdapat otokorelasi

Uji kenormalan distribusi pada


variabel minat belajar (��1),
kedisiplinan (��2), dan prestasi
belajar PAI (Y)
Tabel 4 Hasil Uji Heterokedastisitas
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .160 .193 .828 .409
1 Minat Belajar .001 .004 .035 .316 .753
Kedisiplinan -2.528E-005 .002 -.002 -.015 .988
a. Dependent Variable: RES_2
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui belajar PAI (Y) adalah 0,988 > 0,05. Maka
bahwa nilai signifikansi variabel minat Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
belajar (��1 ) dengan prestasi belajar demikian dapat disimpulkan bahwa data
PAI (Y) adalah 0,753 > 0,05, tersebut terbebas dari heterokedastisitas
sedangkan variabel kedisiplinan (��2)
dengan prestasi
.

Tabel 5. Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Prestasi Between (Combined) 1.174 21 .056 .941 .541
Belajar Groups Linearity .240 1 .240 4.046 .047
PAI *
Deviation
Minat
from .933 20 .047 .786 .725
Belajar
Linearity
Within Groups 6.178 104 .059
Total 7.352 125

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Prestasi Between (Combined) 2.234 36 .062 1.079 .377
Belajar PAI Groups Linearity .420 1 .420 7.296 .008
*
Deviation
Kedisiplinan
from 1.814 35 .052 .901 .626
Linearity
Within Groups 5.118 89 .058
Total 7.352 125
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui sedangkan untuk kedisiplinan terhadap
bahwa minat belajar terhadap prestasi prestasi belajar PAI mempunyai nilai Sig.
belajar PAI mempunyai nilai Sig. 0,725 > 0,626 > 0,05 dan 𝐹��𝑖��𝑛𝑔 <
0,05 dan 𝐹��𝑖��𝑛𝑔 < ��������𝑙 ��������𝑙 (0,901
(0,786 < 1,84), < 1,62). Maka dapat disimpulkan bahwa
data tersebut menggunakan model regresi linear.
Uji hipotesis pada penelitian ini ��0 Tolak : apabila angka
menggunakan uji t yang dimaksudkan dan probalitas
memastikan hasil yang diperoleh dari ≤ 0,05
analisis regresi linear apakah variabel ��1 Tolak : apabila angka
probalitas
≥ 0,05
independent berpengaruh atau tidak
b. Kedisiplinan terhadap Prestasi
berpengaruh terhadap variabel dependent.
Belajar PAI
Dalam penelitian ini, kaidah keputusannya
��0 : p = 0, Tidak adanya
adalah: pengaruh kedisiplinan terhadap
a. Minat Belajar terhadap Prestasi prestasi belajar PAI
Belajar PAI ��1 : p ≠ 0, Adanya
��0 : p = 0, Tidak adanya
pengaruh
pengaruh minat belajar terhadap
kedisiplinan terhadap prestasi
prestasi
belajar PAI
belajar PAI
� Tolak : apabila angka probalitas
��1 : p ≠ 0, Adanya pengaruh
minat �
0

belajar terhadap prestasi belajar
0,05
PAI
��1 Tolak : apabila angka
probalitas
≥ 0,05
Dari hasil analisis menggunakan
aplikasi IBM SPSS 21, diperoleh hasil
berikut.

Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis

a
Coefficients
Standardized Unstandardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2.570 .301 8.545 .000
1 Minat Belajar .003 .006 .062 .577 .565
Kedisiplinan .005 .003 .202 1.876 .063
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar PAI
Berdasarkan tabel 6, maka dapat di b) Berdasarkan pengujian
ambil keputusan: melalui statistik-t, Nilai t
1) Minat belajar terhadap prestasi hitung adalah sebesar
belajar PAI 0,577, sementara t tabel
a) Berdasarkan probabilitas, hasil diperoleh dari dk=n-2 (126-
yang diperoleh Sig. 0,565 > 2=124) dengan taraf
0,05 artinya tidak adanya
pengaruh minat belajar
terhadap prestasi belajar PAI
siswa kelas XI SMAN 7
Bandung.
signifikansi 5%, karena
��ℎ𝑖��𝑛�� < �������𝑙
(0,577 <
1,960). Maka Ho diterima
artinya tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara minat
belajar terhadap prestasi belajar
PAI siswa kelas XI SMAN 7
Bandung.
2) Kedisiplinan terhadap prestasi
belajar PAI
a) Berdasarkan probabilitas, hasil
yang diperoleh Sig. 0,063 >
0,05 artinya tidak adanya
pengaruh kedisiplinan terhadap
prestasi belajar PAI siswa hubungan yang signifikan
kelas XI SMAN 7 Bandung. antara kedisiplinan terhadap
b) Berdasarkan pengujian melalui prestasi belajar PAI siswa
statistik-t, Nilai t hitung adalah kelas XI SMAN 7 Bandung.
sebesar 1,876, sementara t Besarnya koefisien korelasi antara
tabel diperoleh dari dk=n-2 variabel ��1, ��2, dan Y
(126-2=124) dengan taraf
dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS
signifikansi 5%, karena
21 yang rumus perhitungannya
��ℎ𝑖��𝑛�� <
menggunakan rumus koefisien korelasi
�������𝑙 (1,876 < Product Moment dari Pearson diperoleh
1,960). Maka Ho diterima output sebagai berikut.
artinya tidak terdapat

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations
Minat
Belajar Kedisiplinan Prestasi Belajar PAI
** *
Pearson 1 .586 .181
Minat Correlation
Belajar Sig. (2-tailed) .000 .043
N 126** 126 126**
Pearson .586 1 .239
Kedisipli Correlation
nan Sig. (2-tailed) .000 .007
N 126 126 126
* **
Pearson .181 .239 1
Prestasi Correlation
Belajar
PAI Sig. (2-tailed) .043 .007
N 126 126 126
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel 7, diperoleh nilai sebagai 2) Kedisiplinan terhadap prestasi
berikut: belajar PAI
1) Minat Belajar terhadap prestasi a) Nilai korelasi sebesar 1 yang
belajar PAI berarti hubungannya sangat
a) Nilai korelasi sebesar 0,239 kuat yang artinya terdapat
yang berarti hubungannya hubungan minat belajar
rendah yang artinya tidak terhadap prestasi belajar PAI.
terdapat hubungan minat b) Adapun besarnya nilai Sig.
belajar terhadap prestasi yaitu 0,07 > 0,05 artinya tidak
belajar PAI.
terdapat hubungan antara
b) Adapun besarnya nilai Sig. minat belajar terhadap prestasi
yaitu 0,43 > 0,05 artinya tidak belajar PAI.
terdapat hubungan antara Adapun untuk mengetahui hasil
minat belajar terhadap prestasi regresi ganda, maka diperoleh output
belajar PAI. melalui aplikas IBM SPSS 21, adalah
sebagai berikut.
Tabel 8. Uji Signifikansi Persamaan Regresi
a
ANOVA
Mean
Model Sum of Squares df F Sig.
Square
b
Regression .438 2 .219 3.899 .023
1 Residual 6.913 123 .056
Total 7.352 125
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar PAI
b. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Minat Belajar
Pada tabel 8 diatas, Nilai Sig. 0,23 Untuk mengetahui besarnya derajat
> 0,05 yang menandakan bahwa variabel keberpengaruhan variabel ��1 ,
��1 , ��2, tidak berpengaruh terhadap ��2 yaitu pemahaman terhadap variabel
Y, dan hal ini menandakan persamaan Y, yaitu pengamalan. Maka, melalui
regresinya adalah tidak signifikan. aplikasi IBM SPSS 21 diperoleh hasil
sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Koefisien Korelasi

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 .244 .060 .044 .23708
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Minat Belajar
Diperoleh R = 0,244. Maka, 7 Bandung tidak tuntas dalam mata
koefisien determinasi diperoleh dengan pelajaran PAI dan budi pekerti.
rumus: 4. Tidak terdapat pengaruh signifikan
KD = �� 2 x minat belajar secara parsial terhadap
100% prestasi belajar PAI pada siswa kelas
KD = (0,244)2 x 100% XI di SMAN 7 Bandung. Hal ini
KD = 5,95% dibuktikan dari hasil penelitian bahwa
Berdasarkan data tersebut, dapat berdasarkan pengujian melalui
diketahui bahwa koefisien determinasi statistik-t, Nilai t hitung adalah
sebesar 5,95% dimana tingkat sebesar 0,577, sementara t tabel
keterpengaruhan minat belajar dan diperoleh dari dk=n-2 (126-2=124)
kedisiplinan terhadap prestasi belajar PAI dengan taraf signifikansi 5%, karena
siswa sangat rendah. Maka selebihnya ��ℎ𝑖��𝑛�� < �������𝑙 (0,577
94,05% (100%-5,95%= 94,05%) prestasi < 1,960). Maka Ho diterima artinya
belajar PAI siswa kelas XI SMAN 7 tidak terdapat hubungan yang
Bandung dipengaruhi oleh faktor lain yang signifikan antara minat belajar
tidak diuraikan dalam penelitian ini. terhadap prestasi belajar PAI siswa
kelas XI SMAN 7
KESIMPULAN Bandung.
5. Tidak terdapat pengaruh signifikan
Berdasarkan penelitian yang telah kedisiplinan secara parsial terhadap
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan prestasi belajar PAI pada siswa kelas
sebagai berikut: XI di SMAN 7 Bandung. Hal ini
1. Minat belajar PAI pada siswa kelas XI dibuktikan dari hasil penelitian bahwa
di SMAN 7 Bandung mayoritas berdasarkan pengujian melalui
termasuk dalam kategori tinggi. Hal statistik-t, Nilai t hitung adalah
ini dibuktikan dari hasil penelitian sebesar 1,876, sementara t tabel
bahwa responden yang memiliki minat diperoleh dari dk=n-2 (126-2=124)
belajar yang tinggi yaitu sebanyak 79 dengan taraf signifikansi 5%, karena
orang atau 92% dari seluruh sampel. ��ℎ𝑖��𝑛�� < �������𝑙 (1,876
Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 7 < 1,960). Maka Ho diterima artinya
orang atau 8% dari seluruh sampel tidak terdapat hubungan yang
memiliki minat belajar yang rendah. signifikan antara kedisiplinan
2. Kedisiplinan siswa kelas XI di SMAN terhadap prestasi belajar PAI siswa
7 Bandung mayoritas termasuk dalam kelas XI SMAN 7
kategori sedang. Hal ini dibuktikan Bandung.
dari hasil penelitian bahwa responden 6. Terdapat pengaruh minat belajar dan
yang berdisiplin tinggi yaitu sebanyak kedisiplinan secara simultan terhadap
53 orang atau 24% dari seluruh prestasi belajar PAI pada siswa kelas
sampel. Sedangkan responden yang XI di SMAN 7 Bandung sebesar
berdisiplin sedang yaitu sebanyak 73 5,95%, dan sisanya sebesar 94,05%
orang atau 58% dari seluruh sampel. dipengaruhi oleh variabel lainnya
3. Prestasi belajar PAI pada siswa kelas yang tidak diamati di dalam penelitian
XI di SMAN 7 Bandung mayoritas ini. Hal ini dibuktikan dari nilai nilai
termasuk dalam kategori tinggi. Hal R sebesar 0,244.
ini dibuktikan dari nilai rapot siswa
bahwa mayoritas semua siswa kelas Dengannya, penulis ingin
XI SMAN 7 Bandung tuntas dalam menyampaikan beberapa rekomendasi
mata pelajaran PAI dan budi pekerti, sebagai berikut:
dan hanya satu siswa kelas XI SMAN 1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, bahwa minat
belajar, kedisiplinan, dan prestasi belajar 3. Wakil Kepala Sekolah Bidang
PAI siswa kelas XI termasuk kategori Kesiswaan/Kurikulum
tinggi. Peneliti merekomendasikan bagi Peneliti merekomendasikan kepada
SMA Negeri 7 Bandung untuk lebih wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
ditingkatkan lagi membangun minat untuk terus meningkatkan kedisiplinan
belajar dan kedisiplinan siswa guna siswa dan membangun lingkungan sekolah
meningkatkan prestasi belajar. Hal ini yang menunjang kegiatan pembelajaran.
sesuai dengan visi yang dijadikan oleh Sedangkan untuk wakil kepala sekolah
SMA Negeri 7 Bandung pada poin kedua dapat membuat kurikulum sebelum
dan ketiga, yaitu berbudaya lingkungan belajar, dimana kegiatan didalamnya
dan berprestasi sehingga lingkungan yang terdapat budaya cinta Ilahi dengan
ada di sekolah menunjang pembelajaran mengamalkan membaca AL-Qur’an, shalat
dan meningkatkan minat belajar siswa dhuha dan shalat dzuhur berjama’ah dalam
sehingga prestasi belajar siswa tinggi. rangka membiasakan membaca Al-Quran
dan menanamkan nilai-nilai shalat dalam
2. Bagi Guru PAI kehidupan sehari-hari.
Peneliti merekomendasikan kepada
guru PAI, hendaknya Guru PAI dapat 4. Bagi Siswa
meningkatkan minat belajar dan Peneliti merekomendasikan kepada
kedisiplinan siswa sehingga dalam setiap siswa untuk membaca pelajaran sebelum
tujuan pembelajaran dapat tercapai kegiatan belajar mengajar (KBM) guna
sehingga meningkatkan prestasi belajar mendapat manfaat dari setiap
siswa. Perlu peningkatan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan minat
pembelajaran mengajar (KBM). PAI/Islam belajar siswa khususnya minat baca siswa.
telah mengajarkan umatnya untuk belajar,
berprestasi, dan disiplin. Semestinya PAI 5. Peneliti Selanjutnya
memberikan motivasi yang tinggi terhadap Peneliti merekomendasikan kepada
perolehan prestasi belajar dan kedisiplinan peneliti selanjutnya untuk membaca teori
siswa. Saran bagaimana meningkatkan yang relevan dengan variabel sehingga
semangat belajar PAI yang memberikan memudahkan membuat instrumen dan
dampak positif terhadap peningkatan memperhatikan kalimat atau konstruk yang
prestasi belajar salah satunya dengan sesuai dan mudah dipahami sehingga tidak
menggunakan metode yang tepat. Metode mempunyai makna ganda dalam setiap
juga perlu diperhatikan dalam aspek itemnya.
pembelajaran di kelas. Salah satu metode
untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan DAFTAR PUSTAKA
yaitu menggunakan metode Qurani
(metode amtsal, metode kisah Qurani, Undang-Undang Sistem Pendidikan
metode Ibrah Mauidzoh, metode targib- Nasional Nomor 20 tahun 2003
tarhib, metode tajribi, metode uswah Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran
hasanah, dan metode hiwar hawari) karena Prinsip, Teknik, Prosedur (4 ed.).
dalam metode Qurani dikembangkan aspek Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
akal, perasaan, keterampilan, maupun Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan
aspek-aspek kemanusiaan lainnya. (5 ed.). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kegiatan pembelajaran lainnya yang Hadis, A. (2008). Psikologi dalam
menunjang keterampilan membaca Al- Pendidikan (2 ed.). Bandung: CV.
Qur’an siswa, guru bisa mengalokasikan Alfabeta.
waktu 10 menit untuk membimbing siswa Hurlock, E. B. (1978). Child Development
membaca Al-Qur’an sebelum Sixth Edition. (M. Tjandrasa,
pembelajaran di mulai. Penerj.) Jakarta: Erlangga.
Kebudayaan, K. P. (2013). Pedoman
Penelusuran Minat Peserta Didik
Sekolah Menengah Pertama .
Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama.
Majid, A. (2012). Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (1 ed.). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Majid, A., & Andayani, D. (2006).
Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi (Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004) (3
ed.). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Majid, A., & Andayani, D. (2012).
Pendidikan Karakter Perspektif
Islam (2 ed.). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Berbasis
Kompetensi Konsep, Karakteristik,
dan Inovasi (12 ed.). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhinya (4
ed.). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru (17 ed.).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode
Pendidikan dalam Al-Qur'an (1
ed.). Bandung: CV. Alfabeta.
Yusuf, S., & Sugandhi, N. M. (2011).
Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Anda mungkin juga menyukai