RESUME
BUDY SETYANTO
NIM. 1420121079
A. DEFENISI
1. Menopause adalah haid terakhir pada wanita, yang juga sering diartikan sebagai berakhirnya
fungsi reproduksi seorang wanita.
2. Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum
mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan sampai masa non-
reproduktif. Klimakterium biasa terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.
3. Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua
(senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari
ovarium. (Baziad, 2003)
1. Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan klimakterik sudah mulai
timbul, hormon estrogen masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan terjadi
perdarahan tak teratur.
2. Menopause adalah henti haid yang terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan
hormon estrogen tidak dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik waktu dalam masa tersebut.
Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun.
C. ETIOLOGI
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan
penurunan fungsi pada ovarium seperti, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya
sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen.
Perkembangan dan fungsi seksual wanita secara normal dipengaruhi oleh sistem poros
hipotalamus-hipofisis-gonad yang merangsang dan mengatur produksi hormon-hormon
seks yang dibutuhkan. Hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin releasing
hormone (GnRH) yang akan merangsang kelenjar hipofisis untuk menghasilkan follicle
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon FSH dan LH
ini yang akan mempersiapkan sel telur pada wanita. FSH dan LH akan meningkat secara
bertahap setelah masa haid dan merangsang ovarium untuk menghasilkan beberapa
follicle (kantong telur). Dari beberapa kantong telur tersebut hanya satu yang matang dan
menghasilkan sel telur yang siap dibuahi. Sel telur dikeluarkan dari ovarium (disebut
ovulasi) dan ditangkap oleh fimbria (organ berbentuk seperti jari-jari tangan di ujung
saluran telur) yang memasukkan sel telur ke tuba fallopii (saluran telur). Apabila sel telur
dibuahi oleh spermatozoa maka akan terjadi kehamilan tetapi bila tidak, akan terjadi haid
lagi. Begitu seterusnya sampai mendekati masa klimakterium, dimana fungsi ovarium
semakin menurun.
Masa pramenopause atau sebelum haid berhenti, biasanya ditandai dengan siklus haid
yang tidak teratur. Pramenopause bisa terjadi selama beberapa bulan sampai beberapa
tahun sebelum menopause. Pada masa ini sebenarnya telah terjadi aneka perubahan pada
ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah sel telur dan
menurunnya pengeluaran hormon seks. Menurunnya fungsi ovarium menyebabkan
berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin. Hal ini
akan mengakibatkan interaksi antara hipotalamus-hipofisis terganggu. Pertama-pertama
yang mengalami kegagalan adalah fungsi korpus luteum. Turunnya produksi steroid
ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus.
Keadaan ini akan mengakibatkan peningkatan produksi dan sekresi FSH dan LH.
Peningkatan kadar FSH merupakan petunjuk hormonal yang paling baik untuk
mendiagnosis sindrom klimakterik.
Secara endokrinologis, klimakterik ditandai oleh turunnya kadar estrogen dan
meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Pada wanita masa reproduksi, estrogen yang
dihasilkan 300-800 ng, pada masa pramenopause menurun menjadi 150-200 ng, dan pada
pascamenopause menjadi 20-150 ng. Menurunnya kadar estrogen mengakibatkan
gangguan keseimbangan hormonal yang dapat berupa gangguan neurovegetatif,
gangguan psikis, gangguan somatik, metabolik dan gangguan siklus haid. Beratnya
gangguan tersebut pada setiap wanita berbeda-beda bergantung pada:
1. Penurunan aktivitas ovarium yang mengurangi jumlah hormon steroid seks ovarium.
Keadaan ini menimbulkan gejala-gejala klimakterik dini (gejolak panas, keringat
banyak, dan vaginitis atrofikans) dan gejala-gejala lanjut akibat perubahan metabolik
yang berpengaruh pada organ sasaran (osteoporosis).
D. PATOFISIOLOGI
Seiring dengan pertambahan usia, sistem neurohormonal tidak mampu untuk berstimulasi
periodik pada sistem endokrin yang menyebabkan ovarium tidak memproduksi progesterone
dalam jumlah yang bermakna. Estrogen hanya dibentuk dalam jumlah kecil melalui aromatisasi
androsteredion dalam sirkulasi. penurunan fungsi ovarium menyebabkan ovarium mengecil dan
akhirnya folikel juga menghilang.
Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya perubahan-perubahan
pasca menopause, misalnya: kekeringan vagina, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman
sewaktu berhubungan seks, dan atrofi gradual organ-organ genetalia, serta perubahan fisik
lainnya. Namun wanita pasca menopause tetap memiliki dorongan seks karena androgen adrenal
mereka. Masih tidak jelas apakah gejala-gejala emosional yang berkaitan dengan fungsi ovarium,
misalnya depresi dan iritabilitas, disebabkan oleh penurunan estrogen akan merupakan reaksi
psikologis terhadap dampak menopause.
PATHWAY MENOPAUSE
MENOPAUSE
Perubahan
Perubahan fisik
psikologis Siklus menstruasi berhenti
Uterus Kepadata
Mudah marah, mengecil n tulang↓
Sensasi rasa Kenaikan kehilangan
kurang percaya panas BB kendali
diri,,gelisah, putus (hotflash), terhadap
asa berkeringat, kandung
palpitasi kencing
Selaput Osteo- kurang
vv lendir porosis percaya diri
rahim ↓
MK:
DISFUNGSI
SEKSUAL
E. MANIFESTASI KLINIS
Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik mempunyai keluhan. Gejala
yang tetap dan tersering adalah gejolak panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan
sensasi seperti gelombang panas yang meliputi bagian atas dada, leher, dan muka. Keluhan ini
biasanya diikuti oleh gejala-gejala psikologik berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas marah,
mudah tersinggung, gugup dan jiwa yang kurang mantap.
Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-debar, rasa kesemutan di
tangan dan kaki, serta nyeri tulang dan otot. Keringat malam hari merupakan keluhan yang
sangat mengganggu, sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran bangun pagi. Semua keluhan
ini kurang menggembirakan bagi seorang wanita, dan mendorong penderita mencari pengobatan.
Atrofi epitel genital dapat mengakibatkan vaginitis senilis. Gejala-gejalanya mencakup:
iritasi, rasa terbakar, pruritus, leukorea, dispareunia, perdarahan vaginal, penurunan sekresi
vaginal, penipisan epitel dan mudah kena trauma, pemendekan dan pengurangan kelenturan
vagina. Kebanyakan masalah seksual dialami oleh wanita pascamenopause adalah karena status
fisis dari mukosa vagina, yang harus memelihara kelembaban protektif yang cukup dan
memberikan pelumas selama sanggama. Setelah menopause, perubahan atrofik dapat
menyebabkan dispareunia, vaginitis, vaginismus, taknyaman fisis, dan hilang minat seksual.
Kulit wanita banyak dipengaruhi oleh estrogen sehingga menimbulkan kulit kehilangan
elastisitasnya, berkerut, kering dan menjadi lebih tipis. Hal tersebut mengurangi kecantikan
seorang wanita, sehingga wanita merasa kurang percaya diri lagi (dan dapat menambah
ketidakseimbangan emosi wanita tersebut).
Gangguan psikogenik, ini mencakup : peningkatan rasa gelisah, depresi, mudah cemas,
insomnia, dan sakit kepala. Keadaan lain yang dapat diperberat oleh gejala menopause mencakup
: masalah psikosomatik yang telah ada yang diperkuat oleh gejolak panas, pola tidur yang
diganggu oleh keringat malam, penurunan libido karena vaginitis atrofikans yang mengakibatkan
dispareunia.
Osteoporosis adalah gangguan tulang yang terutama menyerang tulang trabekular,
menyebabkan pengurangan kuantitas tulang sehingga mengakibatkan tulang keropos. Meskipun
kedua jenis kelamin mengalami kehilangan massa tulang dengan proses menua, jarang bagi pria
mengalami gejala osteoporosis sebelum usia 70.
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang salah bahwa semua masalah
klimakterik dan menopause dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja. Tujuan
pengobatan dengan estrogen bukanlah memperlambat terjadinya menopause, melainkan
memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa klimakterium. Hubungan pribadi yang
baik, saling percaya antara suami-istri, maupun antara dokter-penderita akan memberikan
harapan yang besar akan kesembuhan. Pemberian obat-obat penenang bukanlah cara
pengobatan yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter keluarga sering sekali menolong.
2. Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu peristiwa fisiologis dari keadaan
defisiensi estrogen. Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat kekurangan estrogen,
sehingga dengan sendirinya pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen, meski bukan
tanpa risiko. Pada masa lalu, estrogen diberikan untuk selang waktu yang singkat dan
kemudian berangsur-angsur dikurangi sehingga gejolak panas sirna. Konsep ini tidak berlaku
lagi. Seorang wanita yang mengalami gejala-gejala menopause telah mengidap defisiensi
estrogen dan akan tetap begitu sepanjang hayatnya. Defisiensi estrogen jangka panjang dapat
menyebabkan berkembangnya osteoporosis, penyakit jantung aterosklerotik, dan mungkin
perwujudan psikogenik. Program yang seimbang dari pengobatan estrogen-pengganti yang
dikombinasikan dengan progestogen siklik merupakan pengobatan terbaik, karena tujuan
nyata dari estrogen-pengganti adalah tidak hanya untuk meredakan gejala-gejala vasomotor
melainkan juga untuk mencegah akibat metabolik seperti osteoporosis dan ateroskletosis.
G. PENCEGAHAN
1. Mengonsumsi makanan-makanan bergizi yang secara alami bersifat anti-inflamasi, seperti
whole grain, buah-buahan, ikan, sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, dan memasak
dengan minyak zaitun. Hindari konsumsi makanan yang mengandung trans fat, seperti
margarin.
2. Berolahraga yang teratur, sebab olahraga teratur akan mengurangi jumlah deposit lemak.
3. Merokok, minum alkohol, dan obat-obatnan harus dihindari karena bersifat pro-inflamasi dan
merusak jaringan yang sehat.
4. Hindari stres, karena stres dapat merusak sistem pertahanan tubuh.
5. Tidur yang cukup akan sangat bermanfaat untuk mencegah proses inflamasi kronik
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Biodata
1. Identitas klien (Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, alamat)
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini (Keluhan Utama)
3. Riwayat Penyakit
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
5. Klien pertama kali haid (menarche)
6. Riwayat Obstetrik dan abortus
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
8. Riwayat Psikospritual (kecemasan, harapan, hubungan dengan keluarga, keagamaaan,
hubungan dengan masyarakat)
9. Kebutuhan dasar
10. Pola sehari hari (pola makan, tidur, eliminasi)
11. Pemeriksaan fisik
A. IDENTITAS
Klien
1. Nama : Ny. H
2. Tempat tanggal lahir : karawang, 5 mei 1961
3. Usia : 60 tahun
4. Agama : Kristen protestan
5. Alamat : Jln. RM saleh no 53, sadamalun, karawang
6. Pendidikan : S1
7. Tanggal pengkajian : 15 Januari 2022
8. Kunjungan ke 1 : 15 januari 2022
B. Keluhan utama
Sudah sejak 5 tahun yang lalu siklus menstruasi mulai tidak normal, usia 58 tahun
sudah tidak menstruasi, nyeri saat berhubungan, sehingga sudah malas berhubungan
sexual dengan suaminya, kalau malam muka terasa panas dan sering keluar keringat
pada malam hari, 2 tahun terakhir kurang tidur, klien mengatakan cemas dengan
perubahan yang terjadi 2 tahun terakhir.
C. Anamnesa riwayat kesehatan
Riwayat menstruasi terdahulu klien pertama kali menstruasi usia 13 tahun siklusnya
teratur, lamanya sekitar 5-6 hari, dan dahulu sebelum menstruasi sering merasa
pegal pegal, dan sakit perutnya (dismenorhe)
Riwayat kehamilan
Klien belum pernah hamil,
D. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) :
1. Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN Ny. H
FISIK
UMUM
1. Penampilan
Umum
Kesadaran Compos mentis
Cara berpakaian Rapi
PEMERIKSAAN Kulit terlihat bersih, bebas dari bau badan , warna putih,
KULIT elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul,
tajam baik
Kuku Terlihat bersih terawat, rata, capilary refill < 2 detik
PEMERIKSAAN
KEPALA
Bentuk & sensori Muka simetris, sensasi normal, klien merasakan benda
tumpul, tajam (N V), gerakan pipi, rahang,alis simetris
(NVI,VII
Rambut Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam bercampur uban
Distribusi tidak rata (tipis), tidak mudah dicabut
Telinga Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih, tidak ada benjolan
, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan pada masteudeus, tidak
ada serumen. Klien dapat mendengar
EKSTREMITAS
Ektremitas Atas dan Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
bawah tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban dengan baik,
refleks brachioradialis normal kiri dan kanan, refleks patela
normal kiri dan kanan, kekuatan otot ;
555 555
555 555
Tidak ada
ANALISA DATA
Peningkatan sensitifitas
kulit terhadap panas :
Hot flashes
Sulit tidur/insomnia
Nyeri ( dispareunia)
Gangguan aktivitas
sexual
Disfungsi sexual
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
fase klimakterium
Menjelaskan cara Leflet
Memperhatikan Ceramah
mengontrol
Cara mengatasi Leflet
Memperhatikan Ceramah
gangguan fisik
Kegiatan Menutup Memperhatikan Ceramah
penutup pertemuan
Memperhatikan Ceramah
Menyimpulkan
materi secara Ceramah
singkat Memperhatikan
Menanyakan
Tahap Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Metode Media
Didik
seputar materi Memperhatikan Ceramah
yang telah
diberikan
Mengucapkan
salam penutup
E. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. MEDIA PENYULUHAN
- Leaflet
G. EVALUASI
PERTANYAAN LISAN
1. Apa pengertian klimakterium ?
2. Sebutkan 3 tanda dan gejala klimakterium?
3. Sebutkan minimal 2 fase klimakterium?
JAWABAN
1. Klimakterium adalah
2. Tanda dan gejala klimakterium
3. FAse klimakterium
2.
Semua peserta antusias mendengarkan penyuluhan
3.
Peserta yang mengajukan pertanyaan seputar materi
4. peserta yang dapat menjelaskan kembali pengertian
klimakterium
5. peserta yang dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala
klimakterium
6.
peserta dapat menyebutkan fase-fase klimakterium
7.
Peserta mampu menyebutkan cara mnegontrol
8.
Peserta mampu menyebutkan cara mengatasi gangguan fisik
MATERI
A. Pengertian
Masa klimakterium adalah perubahan aktivitas reproduksi dari aktif menjadi
tidak aktif, makin menurunnya estrogen hormone dan menimbulkan gejala klinis
(Manuaba, 2004).
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir
pada masa senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan
berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif (Sarwono, 1999)
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, N. (2001). Penatalaksanaan dan Kontroversial Terapi Hormonal Pada
Wanita Post Menopouse. Semarang : UNDIP dan POGI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 cetakan II, 2018
3. Berdebar-debar, karena terjadi
Klimakterium
peningkatan denyut jantung
4. Sakit kepala
5. Tangan dan kaki terasa dingin
Apa Itu Klimakterium ??
6. Vertigo
7. Cemas
8. Gelisah
9. InsomniaInsomnia sering terjadi pada
Klimakterium merupakan suatu proses penuaan waktu menopause, tetapi hal ini mungkin
yang dialami oleh wanita dari masa reproduktif ke ada kaitannya dengan rasa tegang akibat
masa nonreproduktif. yang ditandai dengan berkeringat malam hari, wajah memerah,
penurunan aktivitas ovarium pada saat 6 tahun dan perubahan yang lain.
sebelum menopause sampai 6-7 tahun setelah 10. Keringat waktu malam
menopause. 11. Pelupa
12. Tidak dapat konsentrasi
13. Lelah
14. Penambahan berat badan
15. Gejala yang paling sering :Ketidakstabilan
vasomotor yang manifestasi sebagai : hot
flushes, vertigo, keringat banyak, rasa
kedinginan
16. Tanda yang khas : kulit menjadi merah
dan hangat, terutama pada kepala dan
leher
DISUSUN OLEH :
Budy Setyanto
1420121079 TANDA DAN GEJALA....
STIKI IMMANUEL
BANDUNG 1. Ketidakteraturan siklus haid
2022 2. Hot flushes (panas pada kulit)Rasa panas
pada kulit diakibatkan penurunan hormon
estrogen sehingga pembuluh darah
membesar, serta gangguan umpan balik
pada hipotalamus. Munculnya hot flushes
ini sering diawali pada daerah dada, leher
atau wajah, dan menjalar ke beberapa
daerah tubuh yang lain.
dan lotion kulit
e. Untuk mencegah osteoporosis : amati asupan
kalsium dengan meminum suplemen kalsium dan
Cara Mengontrol susu yang dapt membantu untuk memperlambat
proses osteoporosis
f. Untuk mencegah infeksi saluran kemih : minum
1. Mengubah gaya/pola hidup 6-8 gelas air setiap hari dan vitamin C(500 mg)
2. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan sebagai cara untuk mengurangi infeksi saluran
kalsium. kemih yang berhubungan dengan atrofi uretra
3. Mengkonsumsi makanan yang mengandung g. Aktivitas seksual yang sering dapat
vitamin seperti buah-buahan dan sayuran. membantuuntuk mempertahankan elastisitas
4. Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman vagina ( Brunner & Suddarth, 2001)
soda, dan alkohol.
5. Menghindari merokok.
6. Olahraga Jenis-jenis olahraga yang bisa
dilakukan untuk wanita usia menopause yaitu tua tidak harus renta
jalan cepat, senam, dan berenang. (Kasdu,
2002)
7. Terapi penggantian hormon (HRT) Penggantian Cara Mengatasi
estrogen tunggal bisa dikombinasikan. HRT Gangguan Fisik
dapat menurunkan atau menghilangkan rasa
panas, dapat membantu pencegahan
osteoporosis.
8. Terapi sulih hormon (TSH)Untuk mengurangi
keluhan pada wanita dengan keluhan atau
sindrklimakterium menopause dalam masa a. Untuk mengatasi gatal-gatal dan rasa terbakar
premenopause dan postmenopause. Selain itu, pada vulva : bicarakan dengan pemberi perawatan
TSH juga berguna untuk menjaga berbagai kesehatan untuk menyingkirkan abnormalitas
keluhan yang muncul akibat menopause, seperti dermatologis untuk mendapatkan resep krim
keluhan vasomotor, vagina yang kering, dan pelumas/hormonal
gangguan pada saluran kandung kemih. b. Untuk mencegah dispareunia (rasa sakit ketika
Penggunaan TSH juga dapat mencegah berhubungan seksual) : gunakan lubrikan yang
perkembangan penyakit akibat dari kehilangan larut dalam air, seperti jelly K-Y, krim hromon
hormon estrogen, seperti osteoporosis dan atau foam kontrasepsi
jantung koroner. Jadi, tujuan pemberian TSH c. Memperbaiki otot tonus perineal dan kontrol
adalah sebagai suatu usaha untuk mengganti kandung kemih dengan mempraktikkan latihan
hormon yang ada pada keadaan normal untuk Kegel’s setiap hari : mengkontraksikan otot-otot
mempertahankan kesehatan perineal seperti ketika mnghentikan ketika
berkemih, tahan 5-10 detik dan bebaskan.
d. Untuk mencegah kekeringan kulit : gunakan krim