com
2. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, Jl. Raya Meruya Selatan
Kembangan Jakarta Barat, Indonesia.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja
keuangan dan nilai perusahaan dengan green accounting disclosure sebagai variabel moderasi. Penelitian dilakukan
pada perusahaan sub sektor perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur dan analisis regresi
termoderasi (MRA). Hasil penelitian pada uji pengaruh langsung menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance
yang diproksikan oleh kepemilikan asing dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan
dan nilai perusahaan. Frekuensi rapat komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan dan nilai
perusahaan. Kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan tidak dapat
memediasi kepemilikan asing dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan dapat
memediasi frekuensi rapat komite audit terhadap nilai perusahaan. Pengungkapan akuntansi hijau telah terbukti
memoderasi (melemahkan) kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: mekanisme tata kelola perusahaan; kinerja keuangan, nilai perusahaan, akuntansi hijaupenyingkapan
DOI: 10.7176/RJFA/10-24-16Tanggal
penerbitan: 31 DesemberNS 2019
1. Perkenalan
Seiring bertambahnya jumlah destinasi wisata dan kunjungan wisatawan ke Indonesia dapat menjadi peluang bagi perusahaan
perhotelan yang telah go public. Perusahaan yang go public selalu dapat memberikan informasi kinerja keuangan sebagai sinyal
kepada calon investor, dengan pemilihan investasi yang tepat dapat membantu meningkatkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham
yang tinggi menjadikan nilai perusahaan tinggi dan menggambarkan peningkatan kesejahteraan pemiliknya. Dalam menjalankan
usahanya, perusahaan seringkali dihadapkan pada kondisi penurunan harga saham akibat kinerja yang rendah, sehingga dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Berikut daftar 5 perusahaan yang menjadi top losers dalam perdagangan di Bursa Efek
Indonesia:
Pada awal perdagangan indeks harga saham gabungan dibuka pada 5.768,16 per saham dan ditutup pada 5.723,64 per saham
yang menunjukkan penurunan sebesar 0,14%. Tabel 1 menunjukkan posisi terendah yang ditempati oleh perusahaan di sektor
perhotelan. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) mengalami penurunan harga saham yang cukup signifikan di tahun 2017.
Harga saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) turun sebesar 24,10% pada harga Rp. 296 per
150
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
Bagikan. Hal ini disebabkan penurunan laba bersih perusahaan sebesar 160,83%. Penyebab turunnya laba bersih adalah
karena adanya provisi yang harus dibayar perusahaan akibat perubahan dan penambahan pinjaman dari bank.
Nilai perusahaan akan tinggi jika dapat menerapkan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik. Mekanisme tata kelola perusahaan
adalah proses atau struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan bisnis dan akuntabilitas perusahaan
dengan memperhatikan kepentingan solder lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika, Adrian (2012).
Bukti empiris dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepemilikan asing berpengaruh terhadap nilai perusahaan
(Khouri, et.al (2004); Aydin, et.al (2007). Namun, penelitian yang dilakukan oleh Kristie dan Robin (2016) menunjukkan hasil bahwa
asing kepemilikan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhartanti, et. al (2015) dan Vitalia, et.al (2016) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian Jennings (2002), yang menunjukkan bahwa kepemilikan institusional
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dezoort et.al (2002), Coleman (2007), Bouaziz dan Triki (2012) dalam penelitiannya menunjukkan frekuensi rapat komite audit
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Yahya, et.al (2012) menunjukkan hasil bahwa frekuensi rapat
komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan dalam meningkatkan nilai perusahaan.
Investor dapat memberikan kepercayaan penuh kepada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang baik agar dapat
menghasilkan kinerja keuangan yang sesuai dengan tujuan dan keinginan pemiliknya. Kinerja keuangan yang diukur dengan
return on assets (ROA) dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
laba, Eduardus (2010).
Agus (2017) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan ROA dapat
memediasi corporate governance terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ratih (2011) yang menunjukkan
hasil bahwa corporate governance tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan ROA tidak dapat memediasi corporate governance
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Meilinda (2015) dan Thaharah (2016) menunjukkan bahwa good
corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan tetapi ROA tidak dapat memediasi corporate governance terhadap nilai
perusahaan.
Untuk dapat bertahan, tumbuh dan mempertahankan kesuksesan bisnis, perusahaan harus memperhatikan
pengungkapan akuntansi hijau. Akuntansi hijau adalah salah satu konsep kontemporer dalam akuntansi yang
mendukung gerakan hijau di perusahaan atau organisasi dengan mengenali, mengukur, mengukur dan
mengungkapkan kontribusi lingkungan terhadap proses bisnis, Bell dan Lehman (1999).
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Ida (2014) menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela lingkungan dapat memoderasi pengaruh
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Muhammady (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pengungkapan
lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat fenomena dan adanya inkonsistensi dari hasil penelitian sebelumnya (research
gaps) yang terjadi pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Hal ini membuat penulis
tertarik untuk menganalisis dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai perusahaan dengan
menambahkan pengungkapan akuntansi hijau sebagai variabel moderasi. Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Dengan
Green Accounting Disclosures Sebagai Variabel Moderating.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Kepemilikan Asing atas Kinerja Keuangan.
Kepemilikan asing dalam suatu perusahaan merupakan pihak yang dianggap menjadi perhatian untuk perbaikan tata kelola perusahaan.
Kepemilikan asing atas saham suatu perusahaan diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada investor bahwa manajemen tidak akan
memanipulasi, menggelapkan atau menginvestasikan dana yang diinvestasikan oleh investor ke dalam proyek yang tidak menguntungkan.
Oleh karena itu, manajemen harus lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan karena adanya pengawasan dari investor asing
tersebut. Tapi Yulius, dkk. Al. (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Hal ini dikarenakan pihak asing yang berinvestasi memiliki sistem manajemen, teknologi, inovasi, keahlian dan pemasaran yang baik
sehingga dapat membawa pengaruh positif bagi perusahaan.
151
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
pengawasan kinerja keuangan karena investor institusional memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memantau tindakan
manajemen sehingga situasi ini membuat manajemen perusahaan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Kinerja
keuangan dapat memberikan hasil yang memuaskan jika investor institusional mampu menyelaraskan kepentingan manajemen
dengan kepentingan stakeholders lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam teori stewardship bahwa steward akan berusaha
bekerja sama untuk kebaikan bersama untuk mencapai tujuan bersama. Hasil penelitian Angri, et.al (2016) mendukung konsep
yang menunjukkan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan karena kepemilikan institusional
merupakan pihak luar manajemen yang memiliki kekuatan untuk memonitor.
152
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
2.10 Mediasi Kinerja Keuangan Frekuensi Rapat Komite Audit pada Nilai PerusahaanLaporan keuangan yang
memiliki kredibilitas tinggi dapat menarik calon investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
Tercapainya fungsi komite audit mempengaruhi transparansi kinerja keuangan yang dapat dipercaya sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya komite audit wajib
mengadakan rapat rapat minimal 4 kali dalam satu tahun sesuai dengan pedoman piagam komite audit. Semakin
sering diadakan rapat, komite audit semakin mudah mengontrol kinerja keuangan perusahaan.
Hasil penelitian Bouaziz dan Triki (2012) dan Aryan (2015) yang mendukung konsep di atas dan menyatakan
bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan yang baik dapat
memberikan sinyal kabar baik bagi calon investor dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2.11 Pengungkapan Akuntansi Hijau Memoderasi Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Konsep Triple Bottom Line (People, Planet, and Profit) atau 3P yang dipopulerkan oleh Elkingkton (1997) dapat diterapkan
pada perusahaan agar dapat bertahan (going concern). Saat ini perusahaan harus memperhatikan dan terlibat dalam
pemenuhan kesejahteraan masyarakat yang tercermin dalam aspek sosial (people) dan berkontribusi aktif dalam
melestarikan lingkungan (planet). Investor sangat menyukai informasi yang transparan dan lengkap sebagai sinyal
mereka untuk memutuskan suatu investasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Ida (2014); Erna, et.al (2017)
tentang pengungkapan sukarela lingkungan terbukti mampu memoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti dapat membuat kerangka pemikiran
secara logis untuk memahami hubungan antara mekanisme corporate governance, kinerja perusahaan,
153
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
nilai perusahaan dan pengungkapan akuntansi hijau. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.12 Hipotesis
Dalam penelitian ini dibuat hipotesis sebagai berikut:
H1 : Kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan :
H2 Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan
H3 : Frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan
H4 : Kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. :
H5 Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H6 : Frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. : Kinerja
H7 perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
H8 : Kepemilikan Asing melalui kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. :
H9 Kepemilikan Institusional melalui kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. :
H10 Frekuensi rapat komite audit melalui kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H11 : Pengungkapan akuntansi hijau dapat menjadi moderator kinerja keuangan terhadap nilai-nilai perusahaan
3. Metodologi
Penelitian ini dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode pengembangan yang digunakan adalah cross
sectional dengan desain post ex facto post research. Rancangan post ex facto disetujui pada saat diskusi dilakukan mengenai hal
tersebut. Populasi yang digunakan adalah sektor perhotelan dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sehingga diperoleh 9 perusahaan selama 5 tahun (n = 45).
Nilai perusahaan dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel terikat yang diukur dengan Price book value (PBV). Rumus
perhitungan PBV mengacu pada Sukirni (2012) sebagai berikut:
B. Kepemilikan Institusi
Pengukuran kepemilikan institusional mengacu pada Angriet.al (2016) dengan rumus sebagai berikut:
154
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
Penelitian ini menggunakan kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on assets (ROA) sebagai variabel intervening.
Pengungkapan akuntansi hijau digunakan sebagai variabel moderasi. Pengukuran mengacu pada GRI-G3 berdasarkan
perbandingan antara indeks pengungkapan pada indikator lingkungan masing-masing perusahaan dan total aspek
lingkungan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Informasi:
GADIj = Indeks Pengungkapan Akuntansi Hijau perusahaan j=
Xij jumlah item yang diungkapkan
nj = jumlah item dalam aspek lingkungan
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Alanysis) dan Moderated Regression Analysis (MRA).
Sehingga didapatkan rumus sebagai berikut:
ROA = +1xFO +2xsaya +3xFMKA + PBV = +1xFO +2xsaya
+3xFMKA+4ROA +ɛ PBV = +1ROA +2ROA*GADIj
+
4. Hasil
Berikut hasil uji statistik deskriptif pada tabel 2. Tabel 2-
Statistik Deskriptif (diolah dengan SPSS)
n min Maks Berarti Std. Deviasi
PBV 45 . 01 14.53 1.76 2.74
Kepemilikan Asing 45 . 01 . 62 . 30 . 17
Kepemilikan Institusional 45 . 00 . 98 . 57 . 31
FACM 45 1.00 14.00 4.68 2.66
ROA 45 . 02 40.91 3.71 7.04
GADIj 45 . 10 . 57 . 24 . 17
Valid N (listwis) 45
Price book value (PBV) bidang perhotelan dari tahun 2013 – 2017 senilai 1,76 kali lipat dari harga buku dengan standar
deviasi 2,74 kali. Nilai maksimal yang dimiliki oleh PT. Island Concepts Indonesia Tbk (ICON) dengan harga saham 14,53
kali lipat dari harga sebenarnya pada tahun 2013. Sedangkan nilai minimum adalah pada PT. Mas Murni Indonesia Tbk
(MAMI) dengan harga saham 0,01 kali lipat dari harga sebenarnya tahun 2013.
Kepemilikan asing pada 2013-2017 rata-rata 3% dengan standar deviasi 17%. Kepemilikan asing terbesar dimiliki oleh PT
Bayu BuanaTbk (BAYU) pada tahun 2016 sebesar 62%. Sedangkan nilai minimal yang dimiliki oleh PT. Pembangunan
Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) pada tahun 2017 sebanyak 1%.
Kepemilikan institusional dari tahun 2013-2017 rata-rata sebesar 57% dengan standar deviasi sebesar 31%. Nilai
maksimal yang menunjukkan proporsi kepemilikan institusional sebesar 98% dimiliki oleh PT. Indonesian Paradise
Property Tbk (INPP) dari tahun 2013-2017. Sedangkan nilai minimum pada PT. Jakarta International Hotel & Development
Tbk (JIHD) tahun 2013-2017 sebesar 0%.
Frekuensi Rapat Komite Audit (FACM) sepanjang tahun 2013 – 2017 rata-rata 4,6 kali rapat dengan standar deviasi 2,66
kali dalam satu tahun. FMKA memiliki nilai maksimal 14 kali pertemuan yang ditunjukkan oleh PT. Pembangunan Graha
Lestari Indah Tbk (PGLI) pada tahun 2014. Sedangkan nilai minimum pada PT. Island Concepts Indonesia Tbk (ICON) baru
mengadakan pertemuan pada tahun 2013.
155
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
ROA sepanjang 2013-2017 memiliki rata-rata 3,7% dengan standar deviasi 7,04%. Nilai ROA maksimum diwakili
oleh PT. Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) pada tahun 2013 sebesar 40,91%. Sedangkan nilai
minimum diwakili oleh PT. Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) pada tahun 2015 sebesar 0,02%.
Green Accounting (GADIj) tahun 2013-2017 memiliki rata-rata 24% dengan standar deviasi 17%. Nilai maksimum terdapat
pada PT. Jakarta International Hotel & Development Tbk (JIHD) yang melakukan pengungkapan 57% sepanjang tahun
2013-2017. Nilai minimum 10% ditunjukkan oleh PT BayuBuanaTbk (BAYU) pada tahun 2013-2017, PT. Island Concepts
Indonesia Tbk (ICON) pada tahun 2013-2015, PT. Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) dan PT. Hotel Sahid Jaya
International Tbk (SHID) pada tahun 2013-2014.
Tahap selanjutnya kami menguji efek langsung, efek tidak langsung dan moderat menggunakan analisis jalur dan MRA.
Hasil ini diringkas dalam tabel 3.
Tabel3. Ringkasan Analisis Jalur dan Koefisien MRA(diproses dengan SPSS, 2019)
Standar
Regresi Koefisien T Tanda tangan. Penjelasan
Kesalahan
Pengaruh langsung diperoleh dari hasil koefisien beta dari hasil regresi. Sedangkan besarnya pengaruh tidak
langsung dapat dihitung dengan mengalikan koefisien beta dari variabel yang dilalui (Ghozali, 2012). Rangkuman
pengaruh langsung (DE) dan pengaruh tidak langsung (IE) disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4. Koefisien Hubungan Langsung dan Tidak Langsung(diproses dengan SPSS, 2019)
Luar negeri Kelembagaan
FMKA ROA
Variabel Kepemilikan Kepemilikan
Untuk menguji signifikansi mediasi dapat dilakukan dengan pendekatan alternatif menggunakan teknik bootstaping.
Hasil bootstrap adalah sebagai berikut:
A. Kepemilikan Asing melalui ROA pada PBV
Pengujian signifikansi efek tidak langsung dengan bootstrap diperoleh perkiraan efek tidak langsung yang benar mulai dari
(-1,8125) hingga (1,2998) pada interval kepercayaan 95%. Karena nol terdapat dalam selang kepercayaan, maka tidak ada
pengaruh tidak langsung yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan
perusahaan tidak dapat memediasi kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan
B. Kepemilikan Institusional melalui ROA pada PBV
Pengujian signifikansi efek tidak langsung dengan bootstrap diperoleh perkiraan efek tidak langsung yang benar mulai dari
(-0,9093) hingga (1,4540) pada interval kepercayaan 95%. Karena nol terdapat dalam selang kepercayaan, maka tidak ada
pengaruh tidak langsung yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan
perusahaan tidak dapat memediasi kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan
C. FACM melalui ROA pada PBV
Pengujian signifikansi efek tidak langsung dengan bootstrap diperoleh perkiraan efek tidak langsung yang benar mulai dari
(0,0598) hingga (1,3584) pada interval kepercayaan 95%. Karena nol tidak termasuk dalam rentang selang kepercayaan 95%,
maka dapat dikatakan terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan pada taraf signifikansi 5%.
156
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dapat memediasi frekuensi rapat komite
audit berkaitan dengan nilai perusahaan.
5. Kesimpulan
Mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan asing dan kepemilikan institusional tidak
mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Frekuensi rapat komite audit berpengaruh terhadap kinerja
keuangan dan frekuensi rapat komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif.
Kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan tidak dapat memediasi hubungan
antara kepemilikan asing, kepemilikan institusional dan nilai perusahaan. Namun, kinerja keuangan dapat memediasi
hubungan antara frekuensi rapat komite audit terhadap nilai perusahaan. Dan kemudian pengungkapan akuntansi hijau
dapat memoderasi kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Namun, pengungkapan akuntansi hijau sebagai variabel
moderasi dapat melemahkan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.
Referensi
AAAyu TB& Ida, BPA 2014. Moderasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Pengaruh Kinerja Keuangan
Pada Nilai Perusahaan. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana, 8(2), 136-151.
Agus, S. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening. Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan Bisnis, Jember.
Akpan, E. 2015. Rapat Dewan Perusahaan dan Kinerja Perusahaan: Bukti Empiris Dari Nigeria
Perusahaan yang Dikutip. Jurnal Global Perspektif Perdagangan dan Manajemen.4(1), 75-82.
Al-Khouri R., A. Magableh, dan HM Aldamen. (2004).Kepemilikan Asing dan Penilaian Perusahaan. Sebuah Empiris
Penyelidikan. Keuangan India, 18(2), 779-799.
tanpa nama. 2004.Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
(Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004). Jakarta: Bapepam-LK.
Anonim, Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Angri, W.R, Raharjo, K; Andini, R. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance, Kepemilikan Kelembagaan,
Leverage, Independensi dan Rentabilitas Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi.2 (2).
Aryan, A, Laith. 2015. Hubungan Karakteristik Komite Audit, Kualitas KAP, dan
Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Keuangan & Akuntansi Asia. 7(2), 215-226.
Aydin, N, Sayim, M; Yalama, A. 2007. Kepemilikan Asing dan Kinerja Perusahaan: Bukti dari
Turki.Jurnal Penelitian Internasional Keuangan dan Ekonomi.2, 103-111.
Bambang, S dan Deri, R. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. 13(1), 1-35.
Bell, F dan Lehman, G. 1999. Tren Terkini dalam Akuntansi Lingkungan: Seberapa Hijau Apakah Anda?
Akun.Forum Akuntansi.
Bouaziz, Z, Triki, M. 2012. Dampak Direksi Terhadap Kinerja Keuangan Tunisia
Perusahaan.Jurnal Universal Riset Pemasaran dan Bisnis. 1(2), 56-71.
Coleman, AK 2007. Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Perusahaan di Afrika: Data Panel Dinamis
Analisis.Makalah Penelitian untuk Konferensi Internasional tentang Tata Kelola Perusahaan di Pasar
Berkembang. 32 (2), 1-24.
DeZoort, F.T, Hermanson, D.R; Archambeault, D.S; Reed, SA 2002. Efektivitas Komite Audit: A
Sintesis Literatur Komite Audit Empiris.Jurnal Sastra Akuntansi. 21(38).
Djoko, S, Purwanto, Sari, K; Erna Setiani. (2018). Tata Kelola Perusahaan dan Pengungkapan Sosial: A
Studi Banding Industri Perhotelan Terdaftar di Asia Tenggara. Perdagangan Jurnal Internasional
dan Pasar Global. 11(1/2), 21-30.
Farooque, OA, Tony, VZ; Keitha, D; AKM Waresul K. 2007. Tata Kelola Perusahaan di Bangladesh: Link
Antara Kepemilikan dan Kinerja Keuangan, Blackwell Publishing Ltd. Kompilasi Jurnal. 15(6),
1453-1468.
Fahmi, I. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
157
Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi ISSN www.iiste.org
2222-1697 (Makalah) ISSN 2222-2847 (Online)
Vol.10, No.24, 2019
Imam Ghozali. 2012.Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Heder, Priyadi, MP 2017. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate
Pemerintahan sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.6 (7).
Saya Membuat Sudana. (2011).Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
Jennings, WW (2002). Bukti Lebih Lanjut Tentang Kepemilikan Institusional Dan Nilai Perusahaan. Kertas Kerja. kita
Akademi Angkatan Udara.
Jhon Elkington. 1997. Kanibal dengan Garpu: Garis Tiga Botton dari Bisnis Abad ke-21. Oxford.
Inggris: Capstone.
Kristie, O., & Robin. 2016. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.Bina Ekonomi. 20(1),1-
22.
Mardiyanti Umi, dkk. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan.Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). 3( 1). 1-17.
Meilinda, SH 2015. Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Modal Terhadap Perusahaan
Nilai Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Kertas MPRA No. 77038.
Biarawan, RAG, Minow, N. 2011. Tata Kelola Perusahaan: Edisi Kelima. Inggris: John Wiley & Sons.
Muhammady, Faddly Akbar El. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 1
Obradovich, J, Gill, A. 2013. Dampak Tata Kelola Perusahaan dan Leverage Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan Amerika.Jurnal Penelitian Internasional Keuangan dan Ekonomi. 91, 1-14.
Tandelilin, Eduardus. 2010.Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama.Yogyakarta : Kanisius
Thahara Nina. 2016. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. 5(2)
Ratih, Suklimah. 2011. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja
Keuangan Sebagai Variabel Intervensi.Jurnal Kewirausahaan. 5(2), 18-24.
Riza, Bernandhi, Abdul, M. (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Kelembagaan, Kebijakan
Dividen, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi
Diponegoro. 3(1), 1-14.
Suhartanti, T, Asyik, NF 2015. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja
Keuangan sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi.4(8), 1-14.
Sukirni, D. 2012. Analisis Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kebijakan Deviden, dan
Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal Analisis Akuntansi. 1(2), 2252-6765.
Suwardjono. 2014.Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, edisi ketiga cetakan
kedelapan.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Vitalia, A, Widyawati, D. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Properti Di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(1), 1-20.
Widiarjo, W, Bandi; Hartoko, S. 2010.Pengaruh Retensi Kepemilikan, Investasi Dari Hasil, dan Reputasi
Auditor Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial dan Institusional sebagai Variabel
Pemoderasi.Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.
Wiwik Utami.2015. Kinerja Keuangan dan Kualitas Pengungkapan Keberlanjutan Berbasis Global
Inisiatif Pelaporan: Studi Relevansi Nilai di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial
Mediterania. 6(5), 243-248.
Yahya AA, dkk. 2012. Direksi, Karakteristik dan Kinerja Komite Audit Arab Saudi
Perusahaan yang terdaftar. Tinjauan Internasional Manajemen dan Pemasaran. 2(4), 241-251.
Yulius, AW, & Yeterina, WN 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 15(1), 15-26.
158