Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Internasional Seokologi


(Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Ekonomi, Psikologi dan Teknologi)

Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Dividen


Kebijakan Nilai Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

Titik Purwanti

Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia


Email yang sesuai: titik@unwidha.ac.id

Abstrak:
Setiap perusahaan khususnya perusahaan yang telah go public memiliki nilai. Nilai yang
dimiliki perusahaan merupakan persepsi yang berasal dari investor terhadap tingkat
pencapaian keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelola berbagai sumber daya yang
dikuasai dan dimiliki yang tercermin dari harga saham perusahaan di pasar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan, dan
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Perusahaan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Populasi
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2015-2018. Sampel penelitian sebanyak 11 perusahaan. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif dan pengujian menggunakan uji asumsi klasik. Pengujian
hipotesis penelitian menggunakan uji regresi linier berganda, uji simultan (uji F), uji parsial (uji
t), dan uji koefisien determinasi (uji R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur. Secara parsial profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci:
profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan, kebijakan dividen, nilai perusahaan

JEL: A10, H00, H10, H19

PENGANTAR
Perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari investor membutuhkan kerja keras, terutama
dalam membangun nilai yang baik bagi perusahaan. Setiap perusahaan khususnya perusahaan yang telah
go public memiliki nilai. Nilai yang dimiliki perusahaan merupakan persepsi yang berasal dari investor
terhadap tingkat pencapaian keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan berbagai pengelolaan
sumber daya yang dikuasainya dan telah tercermin pada harga saham perusahaan tersebut di pasar.
Setiap perusahaan yang memiliki keinginan besar untuk berkembang selalu dituntut untuk meningkatkan
nilainya guna mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjang di tengah kemajuan globalisasi TI di
era industri 4.0 menuju industri 5.0 dan untuk mempertahankan investornya yaitu para investor. yang
membantu membangun perusahaan terutama dalam hal permodalan termasuk . Nilai perusahaan
merupakan persepsi investor atas tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya
perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya. Namun secara umum, perusahaan tidak hanya dituntut
untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi juga diharapkan mampu mensejahterakan pemegang
saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk
meningkatkan nilai perusahaan

Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


60
Titik Purwanti | Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia

perusahaan (Sudana, 2011). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan terkait dengan harga saham (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Memaksimalkan nilai perusahaan sama
dengan memaksimalkan nilai sekarang dari arus kas atau arus pendapatan yang diharapkan dan diterima
investor di masa yang akan datang (Sudana, 2011). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan, antara lain: pertumbuhan perusahaan, struktur modal dan profitabilitas. Pertumbuhan perusahaan
merupakan suatu perubahan (bisa berkurang atau bisa juga bertambah) total aset perusahaan dimana
pertumbuhan aset tahun lalu menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang datang
(Taswan, 2003).

Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang perusahaan. Dengan


demikian, utang merupakan elemen struktur modal yang menjadi kunci untuk
meningkatkan profitabilitas dan kinerja perusahaan. Faktor ketiga yang dapat
mempengaruhi nilai suatu perusahaan adalah profitabilitas. Profitabilitas didefinisikan
sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat
efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan asetnya (Chen, 2004). Struktur
modal merupakan keseimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat tetap, utang
jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (Sartono, 2011). Struktur modal adalah
bauran pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang,
saham preferen dan ekuitas saham biasa (Wachowicz, 2007).

Keputusan mengenai investasi akan menentukan sumber dan bentuk dana untuk pembiayaan. Jumlah
utang dan modal sendiri, serta bagaimana jenis utang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur
pembiayaan akan menentukan biaya modal yang akan menjadi dasar untuk menentukan pengembalian yang
diinginkan. Investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan
pengembalian berupa dividen dan capital gain, sedangkan perusahaan mengharapkan pertumbuhan yang
berkesinambungan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan
kepada pemegang sahamnya, sehingga kebijakan dividen menjadi penting untuk memenuhi kepentingan
pemegang saham. harapan dividen dengan tidak menghambat pertumbuhan perusahaan di sisi lain.

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang juga mampu mempengaruhi nilai perusahaan.
Perusahaan yang memiliki ukuran besar cenderung mampu menghadapi persaingan ekonomi karena memiliki
manajemen atau pengendalian yang lebih baik sehingga tidak terlalu rentan terhadap fluktuasi ekonomi (Fau,
2015). Besar kecilnya suatu perusahaan dapat diukur dari total aset yang dimiliki. Semakin besar total aset suatu
perusahaan, maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

KAJIAN TEORI
Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana
pengembalian yang akan diperoleh dari kegiatan investasi. Profitabilitas menurut Saidi (2004) adalah
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Profitabilitas menurut Harahap (2007), Tho'in (2020)
adalah kemampuan untuk menghasilkan keuntungan selama periode tertentu dengan menggunakan aset atau
modal, baik modal keseluruhan maupun modal sendiri. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas juga merupakan indikator kinerja seorang
manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan berupa laba yang dihasilkan (Tho'in & Prastiwi, 2019);
(Riyanto, 2011); (Nuryanto, dkk, 2014).

61 Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


Titik Purwanti | Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia

Struktur Modal
Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang perusahaan. Perusahaan dengan
tingkat pengembang bisnis yang besar akan membutuhkan sumber pendanaan yang besar, sehingga
diperlukan tambahan dana dari pihak eksternal dalam upaya meningkatkan kebutuhan pendanaan dalam
proses pengembangan bisnis. Perusahaan dengan tingkat perkembangan bisnis yang baik dalam jangka
panjang akan memberikan keuntungan yang besar kepada investor. Hal ini akan berdampak pada
peningkatan nilai perusahaan. Menurut Halim (2007), yang dimaksud dengan struktur modal adalah
keseimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat tetap, utang jangka panjang, saham preferen,
dan saham biasa. Keowndkk (2010) mengatakan bahwa struktur modal adalah rasio atau keseimbangan
pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditujukan untuk perbandingan utang jangka panjang
dengan sumber modal. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006) struktur modal yang terbaik adalah
struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan atau harga saham, sehingga perusahaan
yang memiliki struktur modal yang baik akan mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) merupakan perbandingan antara total
hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas perusahaan. Satuan ukuran DER adalah persentase. Total
hutang adalah total kewajiban (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang). Sedangkan total
ekuitas pemangku kepentingan adalah total modal ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi DER
maka akan menunjukkan komposisi total hutang lebih besar dari total modal sendiri, sehingga semakin besar
beban perusahaan terhadap kreditur (Robert, 1997).

Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan cerminan dari total aset yang dimiliki perusahaan.
Semakin besar ukuran perusahaan berarti aset yang dimiliki perusahaan juga semakin
besar dan dana yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan kegiatan
operasionalnya semakin meningkat. Semakin besar ukuran perusahaan akan
mempengaruhi keputusan manajemen dalam memutuskan pendanaan apa yang akan
digunakan oleh perusahaan sehingga keputusan pendanaan dapat mengoptimalkan nilai
perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Besar
kecilnya perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh satu perusahaan.
Ukuran perusahaan yang besar mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mengalami
pertumbuhan dan pertumbuhan yang baik sehingga meningkatkan nilai suatu perusahaan.

Kebijakan Dividen

Dividen adalah pembagian sebagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Besarnya
dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Jika dividen yang dibayarkan tinggi, maka harga saham
cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi, sebaliknya jika dividen yang dibayarkan kecil maka
harga saham perusahaan juga rendah. Kemampuan membayar deviden erat kaitannya dengan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan
membayar deviden juga besar. Sartono (2011) menyatakan bahwa kebijakan dividen adalah keputusan apakah
keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham, atau akan ditahan untuk
mendanai investasi di masa yang akan datang. Sugiono (2009) menjelaskan bahwa dividen merupakan
pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen adalah pembagian keuntungan yang
diberikan oleh perusahaan penerbit dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Dividend Payout Ratio
(DPR) atau Rasio Pembayaran Dividen adalah rasio yang menunjukkan persentase dari setiap keuntungan yang
diperoleh yang dibagikan kepada pemegang saham secara tunai.

Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


62
Titik Purwanti | Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia

Nilai perusahaan
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut
dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik
perusahaan (Husnan & Eny, 2006). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang tercermin dari harga saham perusahaan.
Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, sebaliknya semakin rendah harga
saham maka nilai perusahaan juga rendah atau kinerja perusahaan tidak baik. Dalam mengambil
keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang ingin dicapai. Keputusan
keuangan yang tepat dapat memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemakmuran
pemilik perusahaan. soliha & Taswan (2002) menyatakan bahwa semakin tinggi harga saham berarti
semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi merupakan keinginan para pemilik
perusahaan, karena dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan mengharapkan manajer keuangan melakukan yang terbaik bagi
perusahaan dengan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran (kesejahteraan) pemilik atau
pemegang saham dapat tercapai (Suad, 2005).

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menurut
periode penelitian yaitu 2015-2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 11 perusahaan dimana teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian merupakan data sekunder
yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik dengan pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linier
berganda, uji F, uji t, dan uji R2 tes.

HASIL DAN DISKUSI


Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 1. Hasil Uji Linier Berganda


Koefisien A
Standar
Koefisien Tidak Standar
Model Koefisien T Tanda tangan.

B Std. Kesalahan Beta


1 (Konstan) 22, 492 10, 767 2, 089 0, 043
Pengembalian Ekuitas 0, 147 0, 038 0, 280 3, 832 0,000
Rasio Utang terhadap Ekuitas 21, 108 2, 213 0, 738 9, 539 0,000
Ukuran - 2, 097 0, 646 - 0, 195 - 3, 244 0, 002
Rasio Pembayaran Dividen 0, 025 0, 036 0, 040 0, 662 0, 512
A. Variabel Dependen: Harga ke Nilai Buku
Dari persamaan regresi pada penjelasan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien
konstanta sebesar 22,49 2 memiliki arti jika semua variabel bebas diasumsikan sama
dengan nol (0), maka Y adalah 22,492.
Artinya jika ROE (X1), DER (X2), Ukuran (X3), dan DPR (X4) adalah nol, maka nilai perusahaan
akan meningkat sebesar 22,49 2. Semakin besar nilai koefisien regresi

63 Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


Titik Purwanti | Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia

Dari variabel bebas penelitian keuangan dan non keuangan menunjukkan pengaruh yang
lebih besar dari variabel bebas penelitian terhadap variabel terikat. Koefisien ROE (X1)
sebesar 0, 1 46 memiliki arti bahwa variabel ROE (X1) memiliki hubungan positif terhadap
nilai perusahaan yang artinya jika ROE meningkat sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan
akan meningkat sebesar 0,147 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Dengan
demikian, semakin tinggi ROE, semakin tinggi nilai perusahaan. Koefisien DER (X2) sebesar
21.108 memiliki arti bahwa variabel DER (X2) memiliki hubungan positif terhadap nilai
perusahaan yang artinya jika DER meningkat sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan
meningkat sebesar 21,108 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Dengan
demikian, semakin tinggi DER, semakin tinggi nilai perusahaan. Ukuran (X3) koefisien
sebesar -2.097 memiliki arti bahwa Ukuran (X3) variabel memiliki hubungan negatif dengan
nilai perusahaan, artinya jika Size bertambah 1 satuan maka nilai perusahaan akan turun
sebesar 2,097 dengan asumsi variabel independen yang lain konstan. Dengan demikian,
semakin tinggi Size, semakin rendah nilai perusahaan. Koefisien Parlemen (X4) 0,02 5
memiliki arti bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (X4) memiliki hubungan positif terhadap nilai
perusahaan yang artinya jika DPR dinaikkan sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan
naik sebesar 0,02 5 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Dengan demikian,
semakin tinggi DPR, semakin tinggi nilai perusahaan.

uji F

Tabel 2. Hasil Uji F


ANOVA B
Model Jumlah Kuadrat df Rata-rata Persegi F Tanda tangan.

1 Regresi 12924, 561 4 3231, 140 73, 369 0,000 A


Sisa 1717, 560 39 44, 040
Total 14642, 122 43
A. Prediktor: (Konstan), ROE, Dept to Equity Ratio, Ukuran, DPR
B. Variabel Dependen: Harga ke Nilai Buku

Berdasarkan penjelasan pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi untuk pengaruh X1
, X2, X3, X4 secara simultan pada Y adalah 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung sebesar 73,396 > F tabel
2,61, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti secara simultan profitabilitas
(ROE), struktur modal (DER), ukuran perusahaan dan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.

uji T
Tabel 3. Hasil Uji t
Koefisien A
Tidak standar Standar
Model Koefisien Koefisien T Tanda tangan.

B Std. Kesalahan Beta


1 (Konstan) 22, 491 10, 767 2, 089 0, 043
Pengembalian Ekuitas 0, 146 0, 038 0, 280 3, 832 0,000
Rasio Utang terhadap Ekuitas 21, 107 2, 213 0, 738 9, 539 0,000
Ukuran - 2, 096 0, 646 - 0, 195 - 3, 244 0, 002
Rasio Pembayaran Dividen 0, 024 0, 036 0, 040 0, 662 0, 512
A. Variabel Dependen: Harga ke Nilai Buku

Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


64
Titik Purwanti | Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia

Berdasarkan Tabel 3 diatas, bahwa : Nilai signifikansi variabel ROE (X1) sebesar 0,000 < 0,05 dan
tmenghitung 3,832> tmeja 2.02269, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018, pada tingkat
signifikansi 5%. Nilai signifikansi variabel DER (X2) adalah 0,000 < 0,05 dan tmenghitung 9.539> tmeja
2.02269, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari
struktur modal (DER) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018, pada tingkat signifikansi 5%. Nilai signifikansi variabel Size (X3
) adalah 0,02 < 0,05 dan t -3,244 < tmeja 2.02269, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial
ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018, pada taraf signifikansi 5%. Nilai
signifikansi variabel DPR (X4) sebesar 0,512 > 0,05 dan tmenghitung 0,662 <tmeja 2.02269, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan kebijakan dividen (DPR)
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2015-2018, pada tingkat signifikansi 5%.

Uji R2

Tabel 4. R2 Hasil tes


Model RingkasanB
Model R R Square Disesuaikan R Square Std. Kesalahan Perkiraan
1 0, 940 A 0, 884 0, 872 6 , 63627
A. Prediktor: (Konstan), ROE, Rasio Utang terhadap Ekuitas, Ukuran, DPR
B. Variabel Dependen: Harga ke Nilai Buku

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa koefisien determinasi (R-
square adalah 0,884 yang berarti variabel profitabilitas (ROE), modal dan
struktur (DER), perusahaan ukuran (UKURAN), kebijakan dividen (DPR) memiliki hubungan yang erat
hubungan dengan variabel PBV sebesar 88,4%. Sedangkan nilai Adjusted R-square sebesar 0,872. Nilai
tersebut dapat diartikan bahwa variabel profitabilitas (ROE), struktur modal (DER), ukuran perusahaan
(SIZE), dan kebijakan dividen (DPR) mampu mempengaruhi/menjelaskan PBV secara simultan atau
bersama-sama sebesar 87,20% adalah sama hingga 12,80% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.

KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan, dan
kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur. Secara parsial profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan
kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

BIBLIOGRAFI
Agus Sartono. (2011). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Chen, Li
Yueh, (2004). “Meneliti Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan
Perilaku Pada Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Adan Prestasi Kerja Di Firma
Kecil Dan Menengah Taiwan”. Jurnal Akademi Bisnis Amerika.

65 Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


Titik Purwanti | Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia

Fau. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Halim. (2007).Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
harahap. (2007).Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Husnan, & Eny. (2006).Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: UPP STIM YKPN. Husnan,
S & Enny P. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. UPP STIM
YKPN: Yogyakarta.
Keown, AJ, David F. Scott, J., Martin, JD, & Petty, JW (2010). Manajemen Keuangan:
Prinsip dan Penerapan (edisi ke 10, vol. SAYA). Jakarta: PT. Indeks.
Nuryanto, R., Tho'in, M., & Wardani, HK (2014). Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Rentabilitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Jawa Tengah. Jurnal Akuntansi dan
Pajak, 15(01).
Riyanto. (2001).Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan.Yogyakarta: BPFE.
Saidi. (2004). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Go Public Di BEJ Tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Robert.
(1997).Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff Indonesia. Sartono. (2001).
Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Edisi ke-4.).Yogyakarta: BPFE. Sugiono. (2009).
Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Grasindo. Soliha, E., dan Taswan.
(2002). Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan
serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 9 (2). Suad
H. (2005). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Sudan. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga
Sujoko, Soebiantoro. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor
Intern dan Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
IX.
Taswan (2003). Analisis Pengaruh Kepemilikan Orang Dalam, Kebijakan Hutang dan Deviden
Terhadap nilai Perusahaan serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Tho'in, M., & Prastiwi, IE (2019). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Dolar Amerika dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Deposito Mudharabah Perbankan
Syariah di Indonesia. Jurnal Internasional Bisnis dan Ekonomi Islam (IJIBEC), 3(1),
82-91.
Tho'in, M. (2020). Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.MEC-J
(Jurnal Manajemen dan Ekonomi), 3(3), 277-288.
Yuliani. (2012). Penentu struktur modal pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan yang sedang berkembang. Jurnal. Fakultas ekonomi sriwijaya. Warsono.
(2003).Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayu media. Wachowicz, JM (2001).Dasar-
dasar Manajemen Keuangan (edisi ke-12). (D.Fitriasari & D.
A. Kwary, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat.

Volume 01, Edisi 02, Januari-April 2020


66

Anda mungkin juga menyukai