Anda di halaman 1dari 3

Keajaiban Cinta dalam Doa

Karya: Cici Dian Purnamasari

Emai: cicidian0508@gmail.com

Suatu ketika di pagi hari tepat pertama kali Luna masuk di kampus barunya beranjak dari masa-
masa SMA nya. Luna merupakan gadis cantik dan pintar, tidak heran jika banyak laki-laki yang
menyukainya semasa SMA, ia pun diterima di Universitas ternama di Yogyakarta. Luna berasal
dari kepulauan Sumatera tepatnya di Provinsi Lampung.

Hari itu semua mahasiswa baru berdatangan dari berbagai daerah yang berbeda, Luna mulai
menyapa satu persatu teman-teman barunya, mereka saling memperkenalkan diri satu sama lain.
Ternyata Luna menemukan teman yang berasal dari Provinsi yang sama dari Lampung, tentunya
Luna begitu senang karena memiliki teman yang nantinya bisa pulang bersama saat libur semester
tiba. Perkenalan pun dimulai saat mereka berada di dekat parkiran motor.

“Haiii kenalin nama aku Luna, nama kamu siapa?” (Ucap Luna)

“Hello nama aku Ade Ririe, kamu bisa panggil aku ririe.” (Jawab Ririe)

“Oh iya tadi aku dengar-dengar kamu berasal dari Lampung juga ya.” (Ucap Luna)

“ Iya ni aku juga berasal dari Lampung, tepatnya kabupaten Tulang Bawang Lun.” (Jawab Ririe)

“Wahh kita bisa mudik bareng ni kalau libur kampus hehe… nanti kabar-kabar ya Rie” (Ucap
Luna sambil memberikan senyuman kepada Ririe )

Setelah ngobrol cukup lama dengan Ririe, Luna melihat cowok di parkiran sendirian (Dalam hati
Luna di fikir cowok itu kakak tingkat karena terlihat sudah dewasa dan beda aja gitu)

Luna terus memperhatikan cowok itu, hingga akhirnya cowok itu pun sadar, dan akhirnya Luna
pun malu dan membuang muka.

Di keesokan harinya, Luna dan Ririe berencana untuk berangkat ke kampus bareng dan ternyata
kos Ririe tidak jauh dari tempat kos Luna. Tidak disangka pada hari itu juga Luna bertemu lagi
dengan laki-laki yang pertama kali ia lihat di parkiran kampus, kali ini Luna melihatnya sedang
berada di dekat pos satpam, Luna merupakan tipe gadis yang ramah dan suka menyapa, tapi untuk
kali ini Luna takut di bilang sok kenal dan sok asik, jadi ia hanya bisa melihat dari kejauhan,
sampai akhirnya saat pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) ternyata laki-laki yang selama ini
Luna perhatikan melakukan hal yang sama, sejak itulah Luna baru tau kalau dia bukan kakak
tingkat melainkan sama-sama mahasiswa baru sepertinya.

Sejak itu Luna sering bertemu dengan lelaki itu dalam segala kegiatan pengenalan kampus,
sebenarnya Luna ingin tau namanya siapa, tapi terlihat lelaki itu dingin dan cuek. Jadi Luna
memutuskan untuk tidak terlalu mencari tau soalnya. Pada saat itu ada tugas untuk membuat
twibbon sebagai mahasiswa baru, kebetulan Luna dan Ririe belum paham caranya seperti apa, dan
akhirnya Ririe mencoba menanyakan pada teman-teman mahasiswa lain yang berada di grub
MABA 2019, Ririe menghubungi salah satu kontak yang ada di sana tanpa melihat dia laki-laki
atau perempuan menggunakan akun Luna pada waktu itu.

Pertama kali Ririe whatshapp:

“P”

“Iya ada yang bisa dibantu” (jawab orang yang Ririe WA dengan bijaknya menawarkan bantuan)

“Iya, sebelumnya aku mau tanya soal uploud twibbon itu gimana ya, kamu mahasiswa baru juga
kan (Balas Ririe)

“Oh soal itu, ini aku kasih tutorialnya aja ya biar kamu paham (jawab orang itu dengan baiknya
memberikan tata cara untuk membuat twibbon pada Ririe dan Luna)

Berawal dari pertanyaan singkat itu, membuat mereka saling mengenal, nama laki-laki itu adalah
Luthfi. Keduanya tetap menjalin komunikasi baik karena mereka sama-sama mahasiswa baru,
bahkan keduanya saling menyimpan nomor telepon whatshapp, tadinya Luna iseng-iseng untuk
melihat foto profil Luthfi, dan setelah Luna melihat dengan jelas. Benar-benar sesuatu yang diluar
pemikirannya, yang membuatnya terkejut ternyata laki-laki yang ia tanyakan soal twibbon itu
adalah laki-laki yang sama dengan yang selama ini Luna perhatikan sejak pertama kali masuk di
kampusnya.
Sampai akhirnya pada waktu itu ada kegiatan Technical Meeting yang diselenggarakan bagi
mahasiswa baru sebelum kegiatan PPKMB dimulai. Saat itu Luthfi dan Luna berbeda gugus.
Luthfi masuk gugus Sumatera dan Luna masuk gugus Kalimantan. Keduanya memiliki yel-yel
yang berbeda untuk menunjukkan semangat masing-masing gugus. Awalnya Luthfi belum sadar
kalau perempuan yang menghubunginya itu adalah wanita yang selama ini memperhatikannya,
namun lama kelamaan ia menyadari bahwa ia perempuan yang sama dengan yang sekarang sering
berkomunikasi dengannya. Sikap Luthfi yang dingin, cuek, dan seoalah tidak ingin tau apapun
soal Luna, tidak membuatnya menjauh. Ia tetap bersikap baik pada Luthfi, bahkan sejak awal
bertemu sampai akhirnya mereka dapat saling mengenal, diam-diam Luna menyelipkan nama
Luthfi di setiap doanya. Luna yakin suatu saat nanti keajaiban cinta yang tulus akan dapat
mengubah hati dan perasaan seseorang layaknya batu yang di tetesi oleh air secara terus-menerus,
itulah Luna yang selalu sabar meskipun sikap Luthfi dingin padanya.

Tidak terasa telah satu semester dan sudah sekitar 6 bulan Luthfi dan Luna tidak lagi
berkomunikasi, ternyata Luthfi diterima di kampus lain. Sejak itu keduanya tidak lagi
berkomunikasi. Tapi yasudahlah akhirnya Luna belajar untuk menerima keadaan dan terbiasa
tanpa notifikasi Luthfi, hingga tiba telah masuk di semester 3 dan tepat di Hari Raya Idul Adha
tidak pernah ia sangka, lelaki yang selama ini bersikap dingin padanya bahkan seolah
mempersilahkannya untuk menjauh dari kehidupannya dating Kembali dengan sikap yang jauh
berbeda.

Mungkin ini jawaban dari setiap doa-doanya selama ini, hingga dapat membuka mata hati Luthfi
yang tiba-tiba menghubungi Luna kembali, setelah sekian lama mereka tidak berkomunikasi.
Hingga akhirnya Luthfi menyadari bahwa selama ini sikapnya yang dingin dan menjauhi Luna
tanpa sebab membuatnya merasa bersalah, ia menceritakan bahwa selama 3 hari berturut-turut
dirinya dimimpikan oleh Luna dalam kehidupannya, sejak itulah ia meyakinkan dirinya untuk
memberanikan diri untuk Kembali menjalin komunikasi. Akhirnya Luthfi dan Luna kini menjadi
dua pasang kekasih yang saling menjaga komitmen satu sama lain, meskipun mereka terhalang
jarak dan waktu daerah yang berbeda tapi keduanya tetap berusaha memberikan kabar di sela libur.

Keajaiban cinta itu benar adanya, ketulusan Luna dan kesabarannya selama ini yang berhasil
melembutkan hati Luthfi. Kini mereka saling menjaga kepercayaan dan menjalin komitmen
sampai nanti rencana Tuhan mempersatukannya menjadi dua pasangan yang saling melengkapi.

Anda mungkin juga menyukai