Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

ICD.10 = H25.0
KATARAK
Kekeruhan pada lensa yang
menyebabkanpenurunantajampenglihatan (visus)
yang paling seringberkaitandengan proses
degenerasilensa pada pasienusia di atas 40 tahun
(kataraksenilis).Penyebab lain
1. Pengertian( Definisi)
katarakadalahglaukoma, uveitis, trauma mata,
sertakelainansistemikseperti Diabetes Mellitus,
riwayatpemakaianobat steroid dan lain-lain.
Katarakbiasanyaterjadi bilateral, namundapat juga
pada satumata (monokular).
1. Pasiendatangdengankeluhanpenglihatanmenurun
secaraperlahansepertitertutup asap/kabut.
2. Anamnesis
2. Keluhandisertaiukurankacamatasemakinbertamb
ah, silau dan sulitmembaca.
1. Visusmenurun.
2. Refleks pupil dan Tekanan Intra Okular normal.
3. Tidakditemukankekeruhankornea.
3. PemeriksaanFisik 4. Terdapatkekeruhanlensa yang
tampaklebihjelassetelahdilakukandilatasi pupil
dengantetesmatatropikamid 0.5%.
5. Pemeriksaan iris shadow test positif.
Diagnosis penyakitiniditegakkanberdasarkanhasil
yang didapatdari anamnesis dan
pemeriksaanofthamologi.
Criteria lensakatarak:
4. Kriteria Diagnosis
1. Perubahan protein
2. Edema
3. Nekrosis
4. Serabutrobek
5. Diagnosis Kerja Katarak

6. Diagnosis Banding KelainanrefraksiKomplikasiGlaukoma


1. USG  untuk  menyingkirkan  adanya  kelainan
lain  pada  mata  selain  katarak
2. Biometri  untuk  mengukur  power  IOL  jika
7. PemeriksaanPenunjang
pasien  akan  dioperasi  katarak
1. Retinometri  untuk  mengetahui  prognosis
tajam penglihatan  setelah  operasi
8. Tata Laksana : Tatalaksana
1. Penatalaksanaan  non  bedah  untuk  visus  lebih
baik  atau  sama  dengan  6/18,  yaitu   pemberian
kacamata  dengan  koreksi  terbaik.
2. Jika  visus  masih  lebih  baik  dari  6/12  tetapi
sudah  mengganggu  untk  melakukan   aktivitas
yang  berkaitan  dengan  pekerjaan  pasien  atau
adaindikasi  medis  lain  untuk   operasi,  pasien
dapat  dilakukan  operasi  katarak
3. Tatalaksana  pasien  katarak  dengan  visus
terbaik  kurang  dari  6/18  dan tatalaksanaan
dengan visus diatas 6/18 dengan
komplikasiadalah  operasi  katarak  berupa
EKEK  +  IOL  atau  fakoemulsifikasi  +  IOL
dengan  mempertimbangkan  ketersediaan  alat,
derajat  kekeruhan  katarak  dan  tingkat
kemampuan  ahli  bedah..
4. Operasi  katarak  dilakukan  menggunakan
mikroskop  operasi  dan  peralatan  bedah  
mikro,  di  mana  pasien  dipersiapkan  untuk
implantasi  IOL
5. Ukuran  IOL  dihitung  berdasarkan  data
keratometri  serta  pengukuran  biometri A-‐scan
6. Operasi  katarak  bilateral  (operasi  dilakukan
pada  kedua  mata  sekaligus secaraberturutan)
sangat  tidak  dianjurkan  berkaitan  dengan
risiko  pasca  operasi  (endoftalmitis)  yang  bisa
berdampak  kebutaan.  Tetapi  ada  beberapa
keadaan  khusus  yang  bisa  dijadikan  alasan
pembenaran  dan  keputusan  tindakan  operasi
katarak  bilateral  ini  harus
dipikirkan sebaikbaiknya.

7. Perawatan  pasca  operasi


8. (jika  ada  tindakan  operasi)
9. Frekuensi  pemeriksaan  pasca  bedah  ditentkan
berdasarkan  tingkat  pencapaian  visus  optimal
yang  diharapkan.
10. Pada  pasien  dengan  rrisiko  tinggi,  seperti
pada  pasien  dengan  satu  mata,  mengalami
komplikasi  intraoerasi  atau  ada  riwayat
penyaki  mata  lain  sebelumnya  seperti  uveitis,
glaucoma  dan  lain-lain,  maka  pemeriksaan
harus  dilakukan  satu  hari  setelah  operasi.
11. Pada  pasien  yang  dianggap  tidak  bermasalah
baik  keadaan  pre  operasi  maupun  intra
operasi  serta  diduga  tidak  akan  mengalami
komplikasi  lainnya  maka  dapat  mengikuti
petunjuk  pemeriksaan  lanjutan  (follow  up)
sebagai  berikut:
12. Kunjungan  pertama:  dijadwalkan  dalam  kurun
waktu  24‐48  jam  setelah  operasi  (untuk
mendeteksi  dan  mengatasi  komplikasi  dini
seperti  kebocoran  luka  yang  menyebabkan
bilik  mata  depan  dangkal,  hipotonus,
peningkatan  tekanan  intaraokular,  edema
kornea  ataupun  tanda-tanda  peradangan.)
13. Kunjungan  kedua:  dijadwalkan  pada  hari  ke
4-7  setelah  operasi  jika  tidak  dijumpai
masalah  pada  kunjungan  pertama,  yaitu  untuk
mendeteksi  dan  mengatasi  kemungkinan
endoftalmitis  yang  paling  sering  terjadi  pada
minggupertama  pasca  operasi
14. Kunjungan  berikutnya:  dijadwalkan  sesuai
dengan  kebutuhan  pasienkurang lebih seminggu
sekali di  mana bertujuan  untuk  memberikan
resep kacamata  sesuai  dengan  refraksi  terbaik
yang  diharapakan. Resep kacamata diberikan
setelah 4 minggu atau 5 minggu dari tanggal
dimana operasi mata.
15. Obat-obatan  yang  digunakan  pasien  pasaca
operasi  bergantung  dari  keadaan  mata  serta
disesuaikan  dengan  kebutuhan.  Tetapi
penggunaan  tetes  mata  kombinasi  antibiotika
dan  steroid  harus  diberikan  kepada  pasien
untuk  digunakan  setiap  hari  selama  minimal
4 minggu  pasca  operasi.
1. Memberitahukeluargabahwakatarakadalahgangg
9. Edukasi (Hospital Health uanpenglihatan yang dapatdiperbaiki.
Promotion) 2. Memberitahukeluargauntukkontrolteraturjikasud
ahdidiagnosiskatarak agar tidakterjadikomplikasi
Advitam :bonam
Jika dilakukan operasi:
10. Prognosis
AdSanationam :dubiaad bonam
AdFungsionam :dubiaad bonam
11. Tingkat Evidens I untukTindakan no 1 & no 2
12. Tingkat Rekomendasi B
13. PenelaahKritis 1. SMF Mata

1. Visus kembali normal


14. Indikator
2. Tidak terjadi komplikasi
1. James, Brus. dkk. Lecture Notes Oftalmologi.
Jakarta: Erlangga. 2005.
2. Riordan, P.E, Whitcher, J.P. Vaughan & Asbury
OftalmologiUmum. Ed17.Jakarta: EGC. 2009.
15. Kepustakaan
3. Sidarta, I. IlmuPenyakit Mata, Ed III. Cetakan V.
Jakarta: BalaiPenerbit FK UI. 2008.
1. Vaughan, D.G. OftalmologiUmum. Edisi 14.
Cetakan I. Jakarta: WidyaMedika. 2000

Anda mungkin juga menyukai