Pertemuan 17 - Analisis Teknikal
Pertemuan 17 - Analisis Teknikal
PERTEMUAN KE-17
ANALISIS TEKNIKAL
1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai
berikut :
Mahasiswa mampu memahami kerangka analisis teknikal, indikator-indikator teknis,
moving average, high and low, volume perdagangan, chart pattern; key reversal, head and
shoulders, triple tops, ascending descending triangle, Relative Strength
2. URAIAN MATERI
Analisis teknikal ini adalah salah satu cara untuk memperkirakan harga saham
(kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi
pasar) di waktu yang lalu. Analisis teknikal berbeda dengan pendekatan
analisis fundamental, analisis teknikal tidak memperhatikan adanya faktor-
faktor fundamental.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 215
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Manajemen S1 216
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
INDIKATOR-INDIKATOR TEKNIS
MOVING AVERAGE
Teknik ini cukup banyak dipergunakan baik untuk saham-saham individual
maupun untuk kondisi pasar secara keseluruhan. Moving average dihitung
berdasarkan atas sejumlah hari tertentu. Di AS jumlah hari yang sering
dipergunakan untuk menghitung moving average adalah 200 hari moving
average, Seri moving average tersebut kemudian digambarkan dalam
grafik yang sarna dengan gambar perkembangan harga saham aslinya. Moving
average dihitung dengan cara sebagai berikut.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Demikian seterusnya Apabila perkembangan harga "asli" dan harga yang dihitung
moving average-nya (perhitungan moving average tidak harus menggunakan
basis yang berbeda), digambarkan dalam satu grafik yang sumbu tegaknya
adalah harga dan sumbu datarnya waktu (hari), maka kita mungkin
memperoleh gambar sebagai berikut i n i :
Modifikasi pedoman beli dan jual untuk analisis moving average dapat dilakukan
sebagai berikut. Suatu saham sebaiknya dijual apabila ,
1. Harga saham aslinya berada dibawah garis moving average, harga saham
tersebut mendekati garis moving average tetapi kemudian tidak memotong
garis tersebut, bahkan kemudian menjauhi.
2. Mengikuti suatu kenaikan, garis moving average kemudian mendatar atau
menurun, dan harga saham aslinya memotong garis tersebut dari atas.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
3. Harga saham naik di atas garis moving average sedangkan garis tersebut
tetap turun.
VOLUME PERDAGANGAN
Volume transaksi perdagangan adalah merupakan bagian yang dapat diterima di
dalam praktek analisis secara teknikal. Peningkatan volume perdagangan
dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang makin kuat akan
kondisi yang bullish market.
SHORT-INTEREST RATIO
Short interest untuk suatu saham menunjukkan jurnlah saham yang dilakukan
short selling tetapi belum dilakukan pembelian kembali. Short interest ratio
didefinisikan sebagai,
Rasio ini menunjukkan berapa hari perdagangan yang diperlukan agar short
selling tersebut dapat diselesaikan. Apabila rasio tersebut sarna dengan 2,0
hal tersebut berarti diperlukan dua hari kerja untuk "menyelesaikan" jumlah
short selling tersebut.
Pemodal melakukan short selling dengan harapan bahwa harga saham akan
turun di masa yang akan datang. Dengan demikian, nampaknya rasio
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Pola-pola chart
Penggunaan chart dimaksudkan untuk mengenali pola-pola (patterns) dari
gerakan harga saham (atau indeks pasar) yang diarnati. Para analis teknikal
umumnya berpendapat bahwa beberapa pola tertentu mungkin dapat
diidentifikasi. Pola-pola tersebut diantaranya adalah key reversals, head and
shoulders, triple tops, ascending and descending triangles.
Key reversals
Gambar di bawah ini menunjukkan pola key reversal top (a). sedangkan bagian
(b) menunjukkan key reversal bottom. Key reversals terjadi pada suatu periode
(biasanya harian) kegiatan perdagangan. Key reversal top menunjukkan gerakan
harga yang secara cepat naik tapi pada akhir periode kembali lagi ke posisi awal
periode. Hal yang sebaliknya terjadi untuk key reversal bottom. Apabila pola
semacam ini diidentifikasi, maka aksi yang harus dilakukan adalah segera
menjual saham sewaktu mencapai puncak, dan membeli sahan. sewaktu mencapai
dasar.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Triple tops
Analis yang percaya bahwa gerakan harga saham akan mengikuti pola triple
tops berpendapat, bahwa setelah melalui tiga puncak harga, maka saham
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
tersebut akan jatuh harganya. Keadaan ini ditunjukkan pada gambar di bawah
ini. Jadi apabila seorang analis "menernukan" bahwa suatu saham telah
menempuh tiga kali harga tinggi (triple tops), maka harga saham tersebut akan
turun dan harus dijual (atau short selling).
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
(segitiga yang meningkat) terjadi gerakan harga antara garis batas atas
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
horisontal dengan garis batas bawah yang mempunyai slope meningkat. Pola
ini terjadi apabila terjadi perrnintaan yang meningkat tetapi masih dapat
dipenuhi. Apabila permintaan tersebut mulai tidak dapat terpenuhi, harga
akan meningkat terus, "keluar" dari pola tersebut.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Relative Strength
Relative strength suatu saham menunjukkan rasio harga saham tersebut
dengan indeks pasar atau indeks industri.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Relative strength untuk periode yang cukup lama mungkin dipergunakan untuk
maksudmaksud peramalan. karena dalam analisis teknikal, trends
(kecenderungan) diharapkan akan terjadi untuk beberapa waktu, maka peningkatan
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
rasio antara harga suatu saham dengan indeks pasar ditafsirkan sebagai
relative stength. Hal tersebut mengindikasikan bahwa saham tersebut out
perform (mengalahkan) pasar, dan diharapkan situasi akan berlangsung untuk
beberapa lama. Hal yang sebaliknya apabila peningkatan harga saham Iebih rendah
dari peningkatan indeks. Dalam situasi ini dikatakan bahwa saham tersebut
underperform pasar.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Teknik anal isis lain yang juga menggunakan istilah relative strength, adalah
relative strength index. Penghitungannya sarna sekali lain, demikian pula
penerapannya. Teknik ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1978 oleh
J Welles Wilder, Jr. dalam bukunya New Concepts In Technical Trading
Systems (P.O. Box 128, McLeansville, NC 273'01). Relative Strength Index
(RSI) dapat diestimasi menggunakan rumus sebagai berikut.
Manajemen S1
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
TUGAS :
1. Carilah Chart Pattern suatu emiten masing-masing indeks, berikan pendapat
anda emiten mana yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang!?
DAFTAR PUSTAKA
1. Edianto Ong, Technical Analysis for Mega Profit, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2011
2. Martin J. Pring, Study Guide for Technical Analysis Explained
3. Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas, Edisi
Keempat, UPP STIM YKPN, Agustus 2005
Manajemen S1