Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Teori Cosmozoa
Yulius Huxly menyatakan bahwa kehidupan yang ada di muka bumi ini
berasal dari sumber lain di jagat raya (ruang angkasa). Awal kehidupan ini
berbentuk spora dan diduga mencapai bumi dengan tidak sengaja dari planet ke
planet.
5. Teori Biogenesis
Teori menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Pandangan
ini dikenal dengan slogan "omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex
vivo". Pendukung teori biogenesis adalah orang-orang yang tidak puas dengan teori
abiogenesis. Tokoh-tokoh tersebut adalah :
6. Teori Naturalistik
Teori ini disebut juga dengan teori evolusi biokimia. Kehidupan muncul berdasarkan
hukum-hukum fisika-kimia. Menurut teori ini kehidupan muncul melalui evolusi
kimia dan evolusi biologi.
ASAL USUL KEHIDUPAN
(Evolusi Kimia dan Evolusi biologi)
TEORI NATURALISTIK
Teori ini disebut juga dengsn teori evolusi biokimia. Kehidupan muncul berdasarkan
hukum-hukum fisiko-kimia. Menurut teori ini kehidupan muncul melalui evolusi
kimia dan evolusi biologi.
1. Evolusi Kimia.
Teori evolusi kimia dikemukakan oleh A. I. Oparin dan Harold Urey.
Menurut A. I. Oparin:
Ia adalah ahli biologi Rusia. Pada tahun 1894 ia mengemukakan teorinya
tentang evolusi kimia. Menurutnya evolusi kimia telah terjadi sebelum
kehidupan ini ada. Ia berpendapat bahwa asal usulm kehidupan terjadi
selama evolusi terbentuknya bumi. Atmosfer purba mula-mula mengandung
H2O, CH4, NH3, dan H2 yang semuanya berbentuk gas. Proses selanjutnya
perhatikan skema berikut ini!
2. Evolusi Biologi
Hasil evolusi kimia yang paling berarti adalah makro molekul-makro
molekul yang berupa karbohidrat, lemak, protein, enzim, nukleotida, dan asam
nukleat (ADN dan ARN). Makro molekul ini sebagai komponen-komponen
pembentuk sel primitif Pembentukan sel primitif merupakan tahap awal dari
perkembangan makhluk hidup.
Menurut A. L Oparin makro molekul tersebut terbentuk di lautan. Akhlmya
lautan menjadi timbunan makro molekul-makro molekul organik yang merupakan sup
purba, tempat kehidupan dapat mucul. Melalui seleksi alam sup purba akhirnya
tinggal bahan pembentuk sel yang membentuk koloid dan saling bergabung
membentuk timbunan gumpalan dan disebut koaservat.
Melalui serangkaian proses perkembangan koaservat mengalami perubahan
dan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a) Mampu membentuk membran yang memisahkan ikatan-ikatan kompleks
yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat di sekelilingnya.
b) Mampu menyerap molekul-molekul dari sekelilingnya dan mengeluarkan
molekulmolekul lain ke sekelilingnya.
c) Mampu menggunakan molekul-molekul yang diserap sesuai dengan pola
ikatan-ikatan didalamnya.
d) Mampu memisahkan bagian dirinya dari ikatan-ikatannya.
Tahap Pertama
Menurut Oparin (Rusia), makhluk hidup pertama yang muncul di muka bumi
ini adalah sel-sel primitif yang bersifat heterotrof yang muncul di lautan bahan organik.
Hal ini juga dinyatakan oleh Haldane (inggris) dan Beutner (Amerika). Sel-sel tersebut
menyerap zat-zat organik dari lingkungannya dan menggunakannya sebagai
sumber energi untuk keperluan hidupnya. Proses pembebasan energi dilakukan melalui
proses fermentasi yang menghasilkan CO2. Ini berarti bahwa CO2 yang ada di atmosfir
semakin bertambah.
Tahap Kedua
Adanya CO2 memberi peluang kepada makhluk hidup heterotrop untuk
menggunakannya sebagai bahan untuk sintesis. Ini berarti bahwa terjadi perubahan
fungsional yang memungkinkan makhluk tersebut mampu mengadakan sintesis.
Dasar-dasar kegiatan asimilasi sudah dimulai pada tahap ini. Proses asimilasi ini
mengahsilkan O2,, sehingga di atmosfer bumi mulai dijumpai adanya gas tersebut yang
makin lama semakin banyak.
Tahap Ketiga
Makin banyaknya O 2 di atmosfer bumi memberi peluang untuk
berkembangnya makhluk-makhluk yang mampu menggunakan oksigen untuk proses
pembebasan energi dari bahan energi yang disintesis atau diakumulasikan,
tergantung apakah makhluk tersebut ototrof atau heterotrof. Sebagaimana, diketahui
selanjutnya makhluk tersebut dikenal sebagai makhluk aerobik.
Tahap Keempat.
Makin berkembangnya makhluk ototrof mendorong tumbuhnya makhluk hidup
yang menggunakan peluang tersebut untuk ikut memakai zat organik yang
disintesis, baik melalui bentuk kehidupan bersama yang dikenal dengan
simbiose mutualisme, komensalisme, parasitisme, ataupun predatorisme. Makhluk
tersebut selanjutnya disebut sebagai makhluk heterotrof sekunder.
Dengan catatan bahwa pada perkembangan lebih lanjut, makhluk heterotrof
yang mula-mula tumbuh dari zat organik melalui evolusi organik yang mestinya
disebut makhluk heterotrof primer tidak lagi berkembang, dengan kata lain mengalami
kepunahan, Dengan demikian makhluk hidup yang heterotrofik yang merupakan hasil
evolusi dari makhluk ototrof, yang seharusnya disebut sebagai makhluk heterotrof
sekunder, cukup disebut sebagai makhluk heterotrof saja. Makhluk inilah yang
selanjutnya berkembnagn hingga dewasa ini.
Dengan berlanjutnya proses evolusi berbagai jenis organisma lambat laun mulai
berinteraksi satu dengan lainnya, Baling bertukar nutrient dan energi sehingga
membentuk sistem ekologi yang semakin kompleks.
Evolusi biologi juga berlaku pada proses munculnya organism eukariotik. Tahap-tahap
hipotetik tentang evolusi prokariotik dan eukariotik secara berurutan adalah sebagai berikut: