Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN OBSERVASI

TUMBUHAN DAN HEWAN

MATA KULIAH : BIOLOGI UMUM 1


DISUSUN OLEH :
NAMA : NOVIRA DEWITA
NIM : 4162131010
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
KELAS : KIMIA DIK B (2016)

PRODI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
TUMBUHAN
1. PEPAYA (Carica papaya)
 GAMBAR TUMBUHAN PEPAYA

 DESKRIPSI TUMBUHAN PEPAYA


 Habitus : Pohon
 Habitat : Di daerah tropis maupun subtropis, daerah basah dan kering, atau di dataran
rendah dan pegunungan.
 Ciri – ciri :
Akar
Akar tanaman pepaya berupa akar tunggang ( Radik primaria ), karena akar tembaga
tumbuh terus menjadi akar popok bercabang menjadi akar yang lebih kecil berbentuk bulat
dan berwarna putih kekuningan.
Batang
Batang tanaman pepaya berbentuk bulat , dengan permukaan batang berkas-berkas
daun yang menyerupai spiral. Batang pada pepaya tumbuh tegak dan lurus serta memiliki
rongga –rongga yang di akibatkan oleh pemutusan pada tangkai batang daun.
Daun
Daun pada tanaman pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar. Daun pada
tanaman ini adalah daun berjari , bergigi dan juga mempunyai tangkai dauan yang panjang
dan berwarna putih kekuningan.  Daun ini juga dikatakan berbentuk bulat, bundar, ujung
runcing, dan memiliki rongga pada daun.
Bunga
Bunga pada tanama  pepaya memiliki 3 jenis ( poligam ) berupa bunga jantan, bunga
betina dan bunga sempurna. Dengan memiliki ketiga ini akan menghasilkan bunga yang
bagus atau sempurna. Bunga pepaya berwarna putih kekuningan, dan memiliki tangkai kecil,
bagian atas runcing serta memiliki bagian tengah berkelopak.
Buah
Buah pada tanaman pepaya adalah buah tunggal atau sejati, buah pada tanaman ini
bersisi biji yang banyak. Buah ini muncul pada ketiak tangkai daun berwarna hijau mudah,
kekuningan dan kuning ketika matang. Buah ini memiliki daging kemerahan dan dagingnya
sangat tebal.
Biji
Biji tanaman pepaya terdapat di dalam buah, biji dalam buah ini sangat banyak dan
memiliki bentuk bulat atau bundar serta lonjong tergantung variatesnya. Biji tanaman pepaya
memiliki warna kecoklatan dan kehitaman, selain itu biji ini bisa langsung di tanam ke dalam
media tanam.
 TAKSONOMI TUMBUHAN PEPAYA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica

2. ADAM HAWA (Rheo discolor)


 GAMBAR TUMBUHAN ADAM HAWA
 DESKRIPSI TUMBUHAN ADAM HAWA
 Habitus : Tanaman semak
 Habitat : Di daerah lahan yang kering atau berair.
 Ciri – ciri :
Batang
Kasar, pendek, arah tumbuh tegak lurus (erectus), warna coklat. Sifat batang basah
(herbaceus), berdasarkan panjang umurnya merupakan tumbuhan muda (annuus), bentuk
batang bulat (teres), sifat permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun.
Daun
Daun tunggal, bangun daun seperti pedang (ensiformis), ujung daun runcing (acutus),
pangkal daun rata (truncatus) memeluk batang, tepi daun rata (integer), panjang daun 25 -30
cm, lebar 3-6 cm, daging daun tipis lunak (herbaceous), permukaan daun licin suram (laevis
opacus), tulang daun sejajar (rectivernis), permukaan atas daun hijau, permukaan bawah daun
merah kecoklatan.
Bunga
Majemuk, bentuk mangkok, tumbuh di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang,
benang sari silindris, bunga banyak, warna putih, kepaia putikkuning, mahkota bentuk
segitiga, tiga lembar, putih.
Akar
Serabut, kecoklatan.
 TAKSONOMI ADAM HAWA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Family : Commelinaceae
Genus : Rheo
3. TUMBUHAN POHON NANGKA (Artocarpus heterophyllus)
 GAMBAR POHON NANGKA

 DESKRIPSI POHON NANGKA


 Habitus : Pohon
 Habitat : Di daerah yang memiliki curah hujan tahunan rata-rata 1.500 - 2.500 mm dan
musim keringnya tidak terlalu keras.
 Ciri – ciri :
Akar
Tanaman nangka memiliki perakarang tunggang dan juga memiliki percabangan yang
sangat banyak. Perakaran tanaman nangka ini menembus permukaan tanah hingga kedalam
10-15 meter bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Selain itu, akar tanaman ini berguna untuk menyokong pertumbuhannya hingga kuat dan
berdiri kokoh.
Daun
Tanaman nangkan memiliki daun tunggal, bertangkai 1-4 cm, memiliki bagian tepi rata
dan memiliki bentuk bulat telur memanjang, serta memiliki ujung pangkal pendek
meruncing. Daun pada nangka ini memiliki permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap,
kaku dan juga permukaan bagian bawah memiliki warna hijau muda.
Bunga
Tanaman nangka memliki bunga dalam satu rumah hanya satu, yaitu dapat diartikan
bahwa tanaman nangka memiliki bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ini memiliki
ciri khas berwarna hijau tua dan juga membengkok, sedangkan bunga betina memiliki bentuk
yang silinderis. Proses pembuahan ini sering terjadi di kelopak bunga dan benang sari, dalam
penyerbukaan ini biasanya di bantu dengan angin dan juga binatang sekitar.
Buah
Tanaman nangka memiliki buah berbentuk bulat memanjang berwarna hijau dan
kekuningan jika sudah mau matang. Buah ini tergolong kedalam buah yang majemuk, yang
memiliki daging didalamnya yang banyak. Buah ini memiliki permukaan kasar dan berduri
lunak, serta buah ini terdapat di batang dan percabangan.
Biji
Biji pada tanaman nangka ini memiliki bentuk bulat memanjang dan ada juga bulat
telur, memiliki warna keabu-abuan, dan juga terdiri dari lapisan luar dan dalam. Selain itu,
biji ini diselimuti daging tebal berwarna kekuningan hingga kuning pekat. Biji ini memiliki
lapisan luar yang tipis, dan lapisan dalam yang tebal berwarn putih.
 TAKSONOMI POHON NANGKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales/Rosales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus

4. BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris)


 GAMBAR BAMBU KUNING
 DESKRIPSI BAMBU KUNING
 Habitus : Pohon
 Habitat : Di daerah tropis di kawasan Asia Tenggara.
 Ciri – ciri :
Tinggi 5 – 10 m. Berkayu, bulat, berlubang, beruas-ruas, kuning, bergaris hijau
membujur. Daun Tunggal, berseling, berpelepah, lanset, ujung meruncing, tepi rata, pangkal
membulat, panjang 15 – 27 cm, lebar 2 – 3 cm, pertulangan sejajar, hijau. Bunga: Majemuk,
bentuk malai, di batang, ungu kehitaman. Akar:  Serabut, putih kotor.
Rebung Bambusa vulgaris berkhasiat sebagai obat sakit kuning dan obat bengkak. Obat
sakit kuning : dipakai ± 300 gram rebung Bambusa vulgaris, dicuci, diparut, diberi madu 3
sendok makan, diaduk sampai rata diperas dan disaring.  Hasil saringan diminum sehari dua
kali sama banyak pagi dan sore. Kandungan kimia bambu kuning: Rebung Bambusa vulgaris
mengandung saponin dan flavonoida.
 TAKSONOMI BAMBU KUNING
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Family : Graminae
Genus : Bambusa

5. BUNGA MAWAR (Rosa hybrida)


 GAMBAR BUNGA MAWAR
 DESKRIPSI BUNGA MAWAR
 Habitus : Tanaman semak atau tanaman memanjat.
 Habitat : Di hutan, di sepanjang garis pantai dan sungai, dan di ketinggian gunung bahkan
tinggi lagi.
 Ciri – ciri :
Akar ( Radix )
Bunga mawar memiliki akar yang berserabut dan memanjang kebagian bawah, bentuk
akar bunga mawar bulat memanjang dan berwarna kecoklatan muda dan tua. Akar tanaman
ini memiliki fungi utama bagi bunga mawar yaitu untuk menyokong tanaman agar tetap tegak
dan berdiri, serta menyerap unsur hara dan air yang ada di dalam tanah dengan maksimal.
Batang ( Caulis )
Bunga mawar memiliki batang bulat memanjang dan tidak beraturan. Batang bunga
mawar ini berduri, bercabang – cabang berwarna kecoklatan, kehijauan lumut dan juga abu-
abu. Batang bunga mawar ini memiliki peran yang sangat penting untuk tanaman yaitu
menyokong cabang dan bunga pada tanaman. Selain itu, batang tanaman ini juga memiliki
diameter yang sangat kecil dan juga sangat rentan terhadap predator besar yang menyerang.
Daun ( Folium )
Bunga mawar memiliki daun majemuk yang terdiri dari 5-9 anakan daun yang terdapat
dalam satu cabang. Daun pada bunga mawar memiliki bentuk bulat kecil memanjang dengan
ukuran 2-3 cm meruncing dan ada juga yang berigi. Daun pada bunga mawar memiliki warna
hijau muda dan hijau tua yang menopang pada tangkai batang yang terdapat di ujung tangkai
dengan panjang 1-2 cm.
Bunga
Bunga mawar ini adalah majemuk yang terkumpul atas benag dan putik, bunga pada
tanaman ini memiliki bentuk seperti bulat tetapi memiliki lapisan-lapisan bunga yang terdiri
dari 20-26 lapisan bahkan lebih tergantung dengan besar bunga. Bunga pada tanaman ini
memiliki warna yang sangat bervariasi dan beragam mulai dari warna putih, merah dan juga
kekuningan. Bunga ini adalah salah satu tempat penyerbukan dan pembuahan yang terjadi
penyatuan antara benang sari dan putih hingga akan membentuk bakal biji.
Buah  ( Fuctus )
Biji pada bunga mawar ini terdapat di bagian bunga, sehingga tidak tampak jelas jika
melihatnya dari jauhan. Biji tanaman ini di lindungi oleh buah yang membungkus biji, biji
pada tanaman ini memikiki bentuk bulat, oval memanjang berkukuran sangat kecil. Memiliki
warna kecoklatan hingga kehitaman, serta di bagian dalamnya berwarna keputian dan
kecoklatan.
 TAKSONOMI BUNGA MAWAR
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosalanes
Family : Rosaceae
Genus : Rosa

6. LUMUT DAUN (Bryopsida sp)


 GAMBAR LUMUT DAUN

 DESKRIPSI LUMUT DAUN


 Habitus : Lumut
 Habitat : Di tanah-tanah gundul, di atas pasir bergerak, di atas batu cadas, di rawa-rawa,
dan sedikit di dalam air.
 Ciri – ciri :
o Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida).
o Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut.
o Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara difusi dan
dibantu oleh aliran sitoplasma.
o Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab.
o Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm.
o Dinding sel tersusun atas sellulose.
o Gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom.
o Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas seperti
jala, kecuali pada ibu tulang daunnya.
o Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk tetrader.
o Belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah
menggunakan rhizoid.
o Rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim.
o Sporofit terdiri atas kapsul dan seta.
o Sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki klorofil,
sehingga bisa melakukan fotosintesis.
 TAKSONOMI LUMUT DAUN
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Ordo : Bryoceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida

HEWAN
1. BURUNG GEREJA (Passer montanus)
 GAMBAR BURUNG GEREJA
 DESKRIPSI BURUNG GEREJA
 Habitat :
Burung gereja biasanya hidup berkoloni, burung gereja pohon bersarang di dalam liang.
Burung gerja merah kecokelatan terkenal sering mengambil alih sarang gerja lain dan burung
manyar. Burung gereja sejati yang biasa kita lihat, biasa bersarang di atap gedung dan
perumahan.
 Ciri – ciri :
o Ukuran tubuhnya tergolong sedang hanya sebesar 14 cm saja.
o Ada warna coklat berangan pada bagian atas kepalanya.
o Tepat pada bagian dagu dan tenggorokannya berwarna hitam.
o Pada pipinya ada dua warna yakni putih dan hitam.
o Iris matanya berwarna coklat sedang paruhnya berwarna abu-abu dan kakinya
berwarna cokelat.
o Pada tubuh bagian atas termasuk bagian sayapnya juga berwarna cokelat yang
diselingi warna putih dan hitam seperti garis panjang.
o Di bagian bawah atau dadanya berwarna kuning tua dan beberapa berwarna putih abu-
abu sampai bagian ekornya.
o Sedang pada burung gereja yang menginjak dewasa tekstur warna tubuhnya tampak
pucat.
o Hidupnya berkelompok dalam jumlah besar baik sewaktu mencari makan ataupun
sewaktu ingin istirahat.
 TAKSONOMI BURUNG GEREJA
Kingdom : Animalia
Divisi : Cordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Passeridae
Genus : Passer
2. SEMUT RANG-RANG (Oecophylla sp)
 GAMBAR SEMUT RANG-RANG

 DESKRIPSI SEMUT RANG-RANG


 Habitat :
Semut rang rang yang sangat terkenal sebagai penghasil kroto terbaik ini banyak di
jumpai di hutan, perkebunan atau tempat lainya yang banyak terdapat banyak pepohonan.
Pohon yang di sukai semut ini adalah pohon yang berdaun lebar dan lentur. Banyak juga
hidup di pohon yang berdaun kecil tetapi lebat daunya. 
Sarang semut ini di bangun secara bergotong royong oleh semua semut pekerja dengan
menyatukan atau mengayam beberapa daun hingga menjadi satu bentuk sarang. Sarang inilah
yang di jadikan sebagai tempat berkembang biak serta perlindungan dari air hujan dan tiupan
angin. 
Dalam setiap koloni semut rang rang terdapat ribuan semut dan akan berkembang terus
hingga dalam stu pohon terdapat puluhan sarang. Jika dalam satu pohon sudah penuh maka
akan melebarkan kekuasaanya ke pohon pohon sekitarnya.
 Ciri – ciri :
Tubuh semut terbagi atas tiga bagian, yakni kepala, mesosoma (dada), dan metasoma
(perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki
antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut
membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah
perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang
dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga
abdominal segmen ini bisa terwujud).
 TAKSONOMI BURUNG GEREJA
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenopetra
Family : Formicidae
Genus : Oecophylla

3. WALANG SANGIT (Leptocorixa acuta)


 GAMBAR WALANG SANGIT

 DESKRIPSI WALANG SANGIT


 Habitat :
Habitat tempat lahan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan walang sangat
antara lain letak sawah yang dekat dengan perhutani, populasi gula yang tinggi dan sistem
budidaya pertanian (penanaman serempak).
 Ciri – ciri :
Walang sangit ini memiliki bentuk memanjang dan memiliki ukuran yang berkisar rata –
rata 2 cm bahkan lebih, memiliki warna kecoklatan kelabu dan mempunyai belalai dengan
panjang 0,5 – 1 cm berguna untuk menghisap daun, dan bakal buah.
Selain itu, walang sangit ini memiliki bentuk kaki yang panjang sehingga dapat
melompat dengan jarak ½ – 1 meter dengan warna kecoklatan dan memiliki kepala yang
berbentuk kerucut dilengkapi dengan bagian mata bulat yang berdampingan dengan
belalainya.  Pada bagian kaki walang sangit ini mempunyai kaki enam bagian kaki dan
dilengkapi dengan bagian sayap yang memiliki lebar 2-3 cm.
Walang sangit ini juga bermetamorfosis melalui perkembangan sel telur, yang terdapat
dua bagian utama yaitu nimfa dan imago. Telu walang sangit ini memiliki bentuk bulat tidak
beratur atau cakram berwarna merah gelap hingga kecoklatan dan biasanya diletakan pada
satu tanaman. Telur ini berjumlah 10 -20 butir perekornya.
Nimfa pada walang sangit ini memiliki warna kekuningan, dan terjadang juga memiliki
warna kehijauan mudah. Nimfa ini memiliki bentuk berukuran kecil dan tidak memiliki
sayap, dengan panjang rata – rata mencapai 14-17 mm dan lebar mencapai 3-4 mm.
 TAKSONOMI WALANG SANGIT
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Alydidae
Genus : Leptocorixa

4. CACING TANAH (Passer montanus)


 GAMBAR CACING TANAH

 DESKRIPSI CACING TANAH


 Habitat :
Di habitat alami, cacing tanah hidup dan berkembang biak dalam tanah. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kehidupan cacing tanah dihabitat alami adalah sebagai berikut :
 Suhu (Temperatur)
Suhu atau temperatur tanah yang ideal untuk pertumbuhan cacing tanah dan
penetasankokonnya berkisar antara 15 C – 25 C. Suhu tanah yang lebih tinggi dari 25 C
masih cocok untuk cacing tanah, tetapi harus diimbangi dengan kelembapan yang memadai
dan naungan yang cukup. Oleh karena itu, cacing tanah biasanya ditemukan hidup dibawah
pepohonan atau tumpukan bahan organik.
 Kelembapan
Kelembapan tanah mempengaruhi pertumbuhan dan daya reproduksi cacing tanah.
Kelembapan yang ideal untuk cacing tanah adalah antara 15%-50%, namun kelembapan
optimumnya pada 42%-60%. Kelembapan tanah yang terlalu tinggi atau terlalu basah dapat
menyebabkan cacing tanah berwarna pucat dan kemudian mati. Sebaliknya bila kelembapan
tanah tarlalu kering, cacing tanah akan segera masuk kedalam tanah dan berhenti makan serta
akhirnya akan mati.
 Keasaman tanah (pH)
Cacing tanah tumbuh dan berkembang biak dengan baik pada tanah yang bereaksi sedikit
asam sampai netral. Keasaman tanah (pH) yang ideal untuk cacing tanah adalah pH 6 – 7,2.
 Ciri – ciri :
Tubuh cacing tanah terbagi menjadi lima bagian, yakni bagian depan (anterior), bagian
tengah, bagian belakang (posterior), bagian punggung (dorsal), dan bagian bawah atau perut
(ventral). Mulut berada di depan segmen pertama, dan anus berada di belakang segmen
terakhir. Mulut dan anus bukan bagian dari segmen, melainkan bagian dari tubuh tersendiri.
Mulut cacing tanah dilengkapi dengan prostomium (bibir mulut).
 TAKSONOMI CACING TANAH
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Passeridae
Genus : Passer
5. CAPUNG (Pantala pavences)
 GAMBAR CAPUNG

 DESKRIPSI CAPUNG
 Habitat :
Capung biasanya ditemukan di sekitar air seperti danau, kolam, sungai dan lahan basah
karena larva mereka, yang dikenal sebagai ‘peri’, adalah perairan.
 Ciri – ciri :
Seekor capung memiliki dua mata majemuk besar yang mengambil sebagian besar
kepalanya. Capung memiliki panjang, halus, sayap membran yang transparan dan beberapa
memiliki warna kuning muda dekat ujung. Tubuh mereka yang panjang dan ramping dan
mereka memiliki antena pendek.
Capung sangat berwarna-warni, misalnya hijau penjerumat capung memiliki kepala hijau
da perut tersegmentasi biru. Beberapa merah seperti Comet penjerumat dan kuning seperti
Emerald penjerumat.
Capung napas melalui spirakel yang lubang-lubang kecil yang terletak di perut mereka.
Mereka bisa mengalahkan setiap sepasang sayap bersama-sama atau secara terpisah dan
sayap belakang mereka bisa keluar dari fase dengan sayap depan. Sayap mengalahkan
mereka sekitar 50-90 denyut per detik.
Capung telah rumit otot leher yang memungkinkan mereka untuk memiringkan kepala
mereka ke samping 180 derajat, kembali 70 derajat dan 40 derajat ke bawah.
Capung dapat melayang-layang di udara pertengahan dan kemudian dengan cepat
mempercepat. Perjalanan hampir 30 mil per jam, capung adalah serangga tercepat di Inggris.
 TAKSONOMI CAPUNG
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Family : Libellulidae
Genus : Pantala

Anda mungkin juga menyukai