Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bukti nyata

hasil pelaksanaan program tersebut. Melalui laporan ini akan diperoleh

gambaran tentang kondisi sekolah tempat praktik, dalam hal ini SLB

Arnadya. Laporan ini juga akan menginformasikan kegiatan yang telah

dilaksanakan praktikan.

angkaian PPL yang mutlak harus dipenuhi sebagai salah satu syarat bagi

kelulusan mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah PPL II.

1. Hakikat PPL

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program dalam

pendidikan prajabatan guru yang dirancang untuk melatih calon guru

menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi sehingga

setelah menyelesaikan pendidikannya mereka siap secara mandiri

mengemban tugas sebagai guru. Sebagai pengemban tugas profesional,

seorang guru dituntut tidak hanya tahu dan memahami tugasnya, tetapi

juga mampu melaksanakan tugas sebagai guru inilah yang dibimbing dan

diarahkan melalui PPL.

PPL dapat diidentikkan dengan latihan kerja (Job Training) bagi calon

pegawai atau dapat diidentikkan dengan magang (co asisten). Hakikat

latihan yang diberikan pada PPL yaitu mempersiapkan calon guru agar

1
mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada masa yang akan

datang.

2. Pelaksanaan PPL

Mahasiswa yang dapat mengikuti Program Pengalaman Lapangan

(PPL) adalah mahasiswa yang telah melunasi semua mata kuliah dasar

kegururan (MKDK) dan mata kuliah bidang studi (MKBS) masing-masing

jurusan/program studi. Sebelum melaksanakan PPL terlebih dahulu

diberikan pengalaman lapangan awal berlangsung di kampus dan

dilakukan dalam kelas simulasi. Pengalaman lapangan awal ini sebagai

ajang pelatihan sebelum benar-benar ke lapangan tempat pelatihan PPL

berlangsung.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di sekolah-sekolah

dalam hal ini Sekolah Luar Biasa (SLB) dan yang sederajat. Mahasiswa

mampu memprogramkan mata kuliah PPL ini akan dikelompokkan dan

ditempatkan di sekolah-sekolah yang telah ditentukan.

SLB Arnadya merupakan salah satu sekolah di mana peserta PPL

Universitas Negeri Makassar. Tahap awal kegiatan PPL adalah mengenali

lingkungan sekolah secara menyeluruh yang juga sebagai rangkaian

kegiatan observasi lingkungan sekolah SLB Arnadya, yang dilaksanakan

selama tiga bulan pada tanggal 21 Februari s.d 21 Mei 2019.

2
3. Maksud dan Tujuan PPL

PPL diberikan kepada mahasiswa dengan maksud dan untuk

memberikan pengalaman kepada calon guru baik tugas belajar mengajar

(teaching) maupun tugas kependidikan lainnya (non teaching). Sedangkan

tujuan PPL dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus.

a. Tujuan Umum

PPL kependidikan bertujuan agar mahasiswa mendapat

pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana

terbentuknya tugas kependidikan yang profesional yaitu tenaga

kependidikan yang memiliki seperangkat, keterampilan, nilai dan

sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkannya

dalam penyelenggaraan kependidikan dan pengajaran baik di sekolah

maupun di luar sekolah.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang diharapkan dapat dicapai mahasiswa melalui

PPL kependidikan, antara lain:

1) Mengembangkan kemandirian mahasiswa PPL sebagai guru sampai

merasa yakin dapat mengambil alih kegiatan pembelajaran di kelas,

dan dapat mempersiapkan urut- urutan kegiatan pembelajaran.

3
2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang anak

didik, dan kemampuan untuk memanfaatkan pengetahuan tersebut

dalam pembelajaran dan pengelolaan kgiatan pembelajaran.

3) Memberikan kemampuan kepada mahasiswa PPL untuk

mengembangkan model dan strategi pembelajaran dan pengelolaan

kegiatan pembelajaran guru menignkakan hasil belajar siswa.

4) Memberikan kemampuan kepada mahasiswa PPL untuk mengenali

dan menghargai nilai kepribadian individual siswa, serta tanggap

terhadap perbedaan yang terdapat antar-individu.

5) Mengembangkan kemampuan untuk menilai diri, kemampuan untuk

memberi refleksi yang bermakna atas pengalaman di kelas dan secara

aktif mencari solusi terhadap masalah-masalah yang ditemukan dalam

kegiatan pembelajarannya.

6) Menawarkan kepada mahasiswa PPL wawasan mengenai kehidupan

guru di sekolah, budaya dan organisasi sekolah.

7) Mendorong perkembangan nilai profesional sebagai pendidik,

komitmen terpengemban profesi keguruan secara berkesinambungan,

yang meliputi hal-hal berikut:

a) Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fiisk, administrasi dan

akademik sekolah tempat pelatihan

b) Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar

4
c) Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh

dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan dosen

pembimbing dan guru pamong

d) Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lignkungan

sekolah

e) Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatan yang

direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari

4. Kegunaan PPL

Secara umum, kegunaan PPL bagi mahasiswa adalah sebagai suatu

medan untuk mendapatkan pengalaman pendidikan secara faktual di

lapangan untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya secara

langsung. Kegiatan ini juga berguna sebagai bekal dalam berbagai bidang

agar mampu melaksnakan tugasnya dengan baik kelak.

PPL yang dilaksanakan di sekolah berguna untuk mahasiswa yang

melaksanakan PPL itu sendiri, mahasiswa sebagai calon guru dapat

berhubungan langsung dengan lingkungan sekolah dan kedudukannya

sebagai seorang guru. Kegiatan-kegiatan di sekolah tempat latihan akan

memberikan gambaran dan pengalaman yang berharga dalam menghadapi

lingkungan sekolah dimana kelak akan ditempatkan. Masalah-masalah

kependidikan dan non kependidikan yang dihadapi dalam latihan

merupakan pengalaman yang harus diantisipasi pada masa yang akan

datang sehingga masalah ini tidak akan muncul dengan mengambil suatu

jalan keluar yang efektif dan efisien.

5
B. Keadaan Sekolah

1. Riwayat Singkat SLB Arnadya

SLB Arnadya berdiri pada tanggal 01 januari 1910, dan medapat izin

beroprasi pada tanggal 24 April 2012 dan telah mengalami perkembangan

yang cukup signifikan mengenai penataan sekolah, pengadaan fasilitas

belajar, guru, staf tata usaha dan siswa baik kuantitas maupun kualtasnya.

2. Keadaan Fisik Sekolah

Lokasi SLB Arnadya jl.Tamangapa Raya 3 No.45 Bangkala, Kec. Manggala,

Kota Makassar Prov. Sulawesi Selatan.

a) Lingkungan Sekolah

Nama Sekolah : SLB Arnadya

Alamat sekolah : jl.Tamangapa Raya 3 No.45

NPNS : 40320342

Jenjang : SLB

Status : Swasta

6
BAB II

HASIL KEGIATAN OBSERVASI DAN ORIENTASI

A. Jenis Kegiatan

1. Kegiatan 1 : Perkenalan dengan kepala sekolah, guru, dan staf

Tanggal 21 februari 2019 perkenalan terhadap kepala sekolah, guru,

dan staf SLB Arnadya dilakukan diruang guru tepat pada pukul 10.00 wita.

Pada saat perkenalan dihadiri oleh mahasiswa PPL SLB Arnadya yang

berjumlah 3 orang dari 1 program studi yaitu pendidikan Luar Biasa Serta

dihadiri oleh bapak wakil kepala sekolah dan guru pamong.

2. Kegiatan 2 : Mengenal Lokasi Sekolah

Lokasi SLB Arnadya jl.Tamangapa Raya 3 No.45 Bangkala. SLB

Arnadya dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk. Ruang kelas SLB

Arnadya terdiri dari 3 lantai, kemudian ruang guru terletak bersampingan

dengan ruang kantor kepala sekolah. Dan gedung perpustakaan terletak di

bagian lantai tiga.

3. Kegiatan 3 : Mengenal Tata Tertib Sekolah

a. Tata Tertib Siswa di Sekolah

- Kehadiran siswa di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum

pelajaran dimulai.

- Siswa yang lambat 10 menit diizinkan masuk kelas setelah melapor

kepada guru piket yang dibuktikan dengan format surat izin masuk.

7
- Siswa yang terlambat 10-15 menit diizinkan masuk kelas pada jam

berikutnya setelah melaksanakan tugas/sanksi yang diberikan oleh

guru piket.

- Siswa yang terlambat 15 menit, tidak diperkenankan masuk sekolah

pada hari itu, kecuali alasan dapat diterima atau ada surat dari orang

tua atau diantar orang tua bersangkutan.

- Siswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang kelas selama

pelajaran berlangsung kecuali telah mendapat izin dengan guru mata

pelajaran.

- Jika setelah lima menit guru belum datang, ketua kelas segera

memberitahukan kepada guru piket atau pimpinan kepala sekolah.

- Selama jam sekolah, tidak diizinkan keluar dari pekarangan sekolah,

kecuali telah mendapat izin dari pimpinan sekolah atau guru piket.

- Waktu istirahat hendaknya dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan

dilakukan dalam lingkungan sekolah.

b. Absensi

- Siswa yang tidak hadir di sekolah dianggap alpa, kecuali bila ada

surat penyampaian/pemberitahuan dari orang tua/wali kelas.

- Surat izin/sakit hanya berlaku selama 2 hari, lewat 2 hari siswa

tersebut dianggap alpa. Kecuali bila ada laporan atau penyampaian

langsung dari orang tua/wali kelas yang bersangkutan.

- Apabila siswa tidak hadir di sekolah maka pada hari pertama

tersebut masuk kembali ke sekolah harus membawa surat dari orang

8
tua sebagai bukti yang sah dan diserahkan kepada pimpinan

sekolah/wali kelas.

- Apabila ketidakhadiran siswa lebih dari 3 hari, maka dengan surat

ketengan dokter atau orang tua memberitahu ke sekolah.

c. Pakaian Seragam san Sepatu

- Siswa harus memakai pakaian dari hari senin sampai sabtu sesuai

dengan ketentuan sekolah. Ketentuan pakaian seragam harian SLB

Arnadya :

Ketentuan pakaian seragam harian SLB Arnadya


Hari Jenis Seragam Ketentuan
Menggunakan
Celana/Rok Merah atribut lambang,
Senin-Selasa
Blus/Kemeja putih tanda lokasi, dan
dasi
Celana/Rok Merah
Rabu-Kamis
Kemeja Batik
Pakaian Olahraga
Jum’at
Pramuka
Seragam kaos
Celana/Training sekolah yang
Kegiatan Olahraga
Pakaian Olahragaberidentitas
sekolah
- Pada hari upacara, siswa harus memakai seragam upacara lengkap

dengan atribut yang diperlukan (dasi/topi) bagi pelaksana upacara

dan seluruh peserta upacara.

- Dalam memakai pakaian seragam, baju harus dimasukkan kedalam

celana/rok . Wajib memakai ikat pinggang warna hitam, serta

memakai baju dalam.

- Siswa dilarang memakai pakaian/perhiasan yang tidak sesuai bagi

seorang siswa, perhiasan dan dandanan yang berlebihan.

9
- Rambut pria panjangnya 2 cm. Siswa hendaknya mengatur

rambutnya serapi mungkin.

- Siswa tidak diperkenankan memakai anting-anting, cincin, kalung,

ataupun benda-benda yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan

sekolah.

BAB III

PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN

DI SEKOLAH

A. Pelaksanaan dan Usaha Pendidikan Bidang Studi

1. Satuan Pendidikan

Satuan pendidikan yang digunakan oleh SLB Arnadya kurikulum

2013. Sebelum proses pembelajaran berlangsung guru di tuntut untuk

10
merancang Prota, Prosem, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Silabus merupakan perencanaan pembelajaran yang

dijadikan acuan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar

mencapai kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu, silabus harus

disusun secara sistematis dan berisikan komponen-kompone yang saling

berkaitan dan memandu para guru yang menggunakannya dalam

mengelola pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, materi, langkah pembelajaran (tatap muka

dan pengalaman belajar), alokasi waktu, penilaian, dan sumber belajar.

Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat ditentukan oleh

penrencanaannya. Apabila perencanaan suatu kegiatan dirancang dengan

baik, maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah, dan

terkendali. Demikian pula halnya dalam proses belajar mengajar, agar

pelaksanaan pembelajaran terlaksanan dengan baik maka diperlukan

perencanaan pembelajaran yang baik.

Dalam RPP memuat identitas mata pelajaran, kompetensi dasar,

indikator pencapaian, hasil belajar, media pembelajaran, kegiatan

pembelajaran yang terdiri atas model, metode, dan pendekatan

pembelajaran serta rencana pelaksanaan pembelajaran yang terdiri atas

pembuka, inti, dan penutup. Dari materi dan biasanya terlampir penilaian

proses belajar. Penilaian proses dilakukan sebelum dan sesudah tiap satu

pertemuan.

11
2. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah dan Hubungannya dengan

Lingkungan

Terciptanya keselarasan antara mahasiswa PPL dnegan guru, maka

langkah yang ditempuh antara lain dengan melibatkan mahasiswa PPL

dalam setiap kegiatan sekolah, seperti ikut serta melaksanakan upacara

bendera setiap hari senin dan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) setiap hari

jumat.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan SLB Arnadya, maka

setiap personil dianggap penting, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah

serta guru-guru termasuk mahasiswa PPL menjalin hubungan yang sangat

baik serta memberikan contoh yang baik kepada siswa serta diberikan

kesempatan memberi masukan atau tanggapan jika ada persoalan yang

dihadapi berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan.

3. Saat Proses Penampilan Berlangsung

Penampilan proses merupakan suatu penilaian yang mempunyai andil

besar terhadap penguasaan ruangan. Adapun faktor-faktor yang berkaitan

didukung oleh beberapa hal yaitu: kerapian, menarik, dan sopan. Jika

ketiga hal terpenuhi maka akan mendorong siswa untuk mengikuti proses

belajar mengajar akan menghilangkan rasa bosan terhadap siswa. Namun,

12
tidak dapat dipungkiri bahwa kerapian, menarik, dan rasa bosan sangat

menunjang terciptanya suasana belajar yang tidak membosankan.

Apabila gaya mengajar membosankan maka proses pengajaran fatal,

oleh karena iu untuk menciptakan suasana belajar siswa yang tidak

membosankan maka sebelum masuk ruangan terlebih dahulu kita harus

mempersiapkan diri baik kerapian maupun kesopanan serta ditunjang

dengan metode belajar yang menarik bagi siswa.

4. Bimbingan Belajar/ Ekstrakulikuler

Bimbingan belajar di luar kelas merupakan hal yang sangat dibutuhkan

siswa untuk peningkatan pengetahuan dan kecerdasan. Pengembangan

bakat dan minat siswa di SLB Arnadya Makassar terdapat beberapa wadah

diantaranya: Tari dan bidang kesenian lainnya.

Para siswa dituntut untuk mengembangkan bakat dan minat di dalam

wadah yang telah disiapkan. Hal ini sangat jelas terlihat pada setiap

tahunnya ada pameran karya yang di laksanakan oleh siswa/siswi SLB

Arnadya, dan juga ada pementasan tari setiap kelas.

5. Proses Belajar Guru Pamong, Dosen Tutor atau Dosen Supervisor

Proses pembimbingan yang dilakukan oleh guru pamong, dosen

pembimbing, serta supervisor UPPL merupakan salah satu yang

memegang peranan dalam menunjang terlaksananya kelancaran proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa PPL. Guru pamong

13
dalam membimbing mahasiswa PPL dengan sangat antusias, memberikan

masukan tentang cara atau teknik sehubungan dengan kegiatan ini. Oleh

karena itu, sehubungan dengan kegiatan ini yang paling efektif

membimbing adalah guru pamong, yang tak kalah pentingnya adalah

dosen pembibing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan

sehubungan dengan pelaksanaan PPL. Dosen pembimbing memberikan

bimbingan kepada mahasiswa PPL tentang cara atau teknik dalam

menghadapi anak didik agar apa yang kita sampaikan dapat diterima dan

dipahami oleh para peserta didik.

Adapun kegiatan yang dilakukan bersama dengan guru pamong dan

dosen pembimbing yaitu:

1) Dosen pembimbing mengantarkan mahasiswa PPL ke sekolah,

memperkenalkan kepala sekolah dan guru pamong serta menjelaskan

tugas-tugas yang akan dilakukan.

2) Pelaksanaan kegiatan selanjutnya dilakukan di bawah bimbingan dan

pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong.

B. Permasalahan dan Usaha Yang Dilakukan

Secara umum bagi mahasiswa PPL dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar terkadang ada hambatan. Namun hal ini adalah sesuatu

yang wajar, karena seputar adanya satu atau dua orang siswa yang

terkadang sulit diatur dan ribut. Di samping itu mahasiswa PPL juga

mengalami masalah dari segi menejmen waktu. Terkadang jadwal

14
mengajar bertepatan dengan jadwal konsultasi proposal serta kegiatan

akademik lainnya. Tapi semua dapat teratasi berkat bantuan dari guru

pamong.

Sarana yang menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, kami

merasa cukup karena media pembelajaran telah tersedia. Kami juga

melihat bahwa tekhusus kelas yang diajar, siswa-siswi begitu antusias

terhadap pelajaran terkhuss mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB IV

PELAKSANAAN PPL DAN PENANGGULANGAN MASALAH PROSES

PENGAJARAN

A. Pelaksanaan PPL Setiap Mahasiswa

1. Kegiatan Orientasi, Pengenalan Latar Belakang dan Kegiatan

Pembelajaran Bidang Studi Bahasa Indonesia

15
Kegiatan orientasi dan pengenalan latar belakang sekolah dilakukan

pada saat penerimaan mahasiswa PPL di sekolah yaitu pada tanggal 21

februari 2019 Pada kegiatan ini mahasiswa PPL memperoleh pengalaman

dan informasi tentang SMP Negeri 21 Makassar. Adapun manfaat yang

diperoleh mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yaitu: perkenalan secara langsung kepala sekolah, guru pamong, staf

pengajar dan para staf tata usaha yang membantu kami selama

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah.

Sarana dan prasarana yang ada di sekolah sehingga memudahkan bagi

kami untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah

tersebut. Selain itu kami juga dapat mengetahui letak lokasi, situasi, dan

kondisi sekolah.

Mengetahui tugas-tugas guru, tata tertib guru, tata tertib staf tata usaha

dan tata tertib siswa dan tata tertib mahasiswa PPL.

2. Kegiatan Latihan Mengajar

Sebelum masuk di kelas untuk mengajar, maka terlebih dahulu

mahasiswa PPL harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sebagai pedoman pembelajaran pada saat itu. Dalam materi

tersebut termasuk materi pelajaran, alokasi waktu, standar kompetensi

dasar, indikator, pengalaman belajar, metode/model pembelajaran,

16
kegiatan pembelajaran dan bentuk tagihan. Layak tidaknya RPP yang

dibuat sebelum masuk mengajar akan berpengaruh pada penyampaian

materi pembelajaran yang disajikan siswa. RPP yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing dan guru pamong agar mahasiswa PPL mengetahui layak

tidaknya RPP yang digunakan.

Penampilan dalam mengajar merupakan suatu proses memegang

andil yang besar terhadap penguasaan kelas. Dengan penampilan yang

rapi dan menarik akan mendorong siswa untuk mengikuti pelajaran yang

diberikan. Pada saat memberikan pelajaran, mahasiswa PPL memberi

kesempatan siswa untuk melakukan pemanasan sebelum memasuki

materi serta kesiapan yang matang sebelum mengajar di lapangan.

a) Kegiatan mengajar terbimbing

Kegiatan mengajar terbimbing dilakukan oleh mahasiswa dengan

konsultasi kepada gdosen pembimbing atau guru pamong mengenai

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Konsultasi mengenai prota

dan prosem serta silabus yang digunakan dalam proses belajar-

mengajar.

b) Kegiatan mengajar mandiri

Kegiatan mengajar mandiri merupakan kegiatan mahasiswa PPL

yang berada di dalam ruang kelas tanpa di dampingin oleh guru

pamong, mahasiswa dituntut untuk melakukan proses pengajaran secara

mandiri mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

17
c) Kegiatan ujian praktek mengajar

Pada kegiatan praktek mengajar mahasiswa PPL di evaluasi dalam

proses mengajar oleh dosen pembimbing dan guru pamong. Mahasiswa

di evaluasi dari berbagai aspek yaitu: penggunaan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), cara mengelola kelas, cara pemberian tugas

mandiri dan kelompok, serta cara membuka dan menutup proses

belajar- mengajar.

3. Kegiatan Pendidikan Lain

Selain kegiatan mengajar seperti yang dipaparkan di atas, mahasiswa

PPL juga berlatih kegiatan lainnya, kegiatan pendidikan lain yang

dimaksud antara lain:

a) Mengawasi siswa yang ujian dan memeriksa hasil ujian

b) Membuat analisis hasil belajar siswa meliputi membuat soal harian.

c) Dari hasil analisis kemudian diadakan tindak lanjut berupa remedial

kepada siswa yang belum tuntas hasil belajarnya atau mendapat nilai

di bawah standar.

d) Melaksanakan administrasi kelas yakni membuat atau menggandakan

daftar hadir siswa sebagai upaya memotivasi siswa agar aktif

mengikuti pelajaran.

B. Penanggulangan Masalah

18
Dalam rangka mncapai tingkat keberhasilan yang baik dalam

menyampaikan materi di dalam kelas, maka sebaiknya dilakukan hal-hal

sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum

mengajar dan konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing.

b) Membuat persiapan yang baik sehingga menguasai materi yang akan

di ajarkan.

c) Menggunakan metode mengajar yang dianggap sesuai dengan materi

yang diajarkan.

d) Menggunakan berbagai cara untuk menarik minat siswa dalam

mengikuti pelajaran.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

19
1. Pelaksanaan kurikulum di SLB Arnadya berjalan sesuai dengan target

yang sudah diprogramkan. Hal ini disebabkan berbagai pihak mulai dari

kepala sekolah, guru-guru, dan segenap staf-staf atas usaha yang

menangani masalah pendidikan.

2. Guru-guru yang mengajar di SLB Arnadya yaitu guru yang berstatus

tetap (pegawai negeri), guru tidak tetap (honorer).

3. Mahasiswa yang melakukan PPL harus mempersiapkan diri lebih dini

sebelum mengajar di kelas serta dapat menggunakan metode yang sesuai

dengan materi yang diajarkan.

B. Saran

1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PPL, dalam melaksanakan

kegiatan observasi sebaiknya waktu yang diberikan benar-benar

digunakan dan dimanfaatkan mestinya, sehingga dalam melaksanakan

tugas selama di lokasi PPL tersebut dapat berjalan dengan target yang

diharapkan.

2. Sebelum tampil mengajar di kelas sebaiknya mempersiapkan diri

semaksimal mungkin terutama dalam penguasaan materi pelajaran.

Mengingat siswa pada saat sekarang lebih kritis dan aktif dalam

menerima pelajaran.

3. Kepada pihak sekolah agar lebih menanamkan kepada siswa tentang

kedisiplinan terutama pada saat siswa berada di kelas sehingga kualitas

dan kuantitas hasil belajar pembelajaran semakin baik.

20
4. Kepada pihak UPPL, kiranya mengadakan pemantauan ke sekolah

tempat praktek supaya dapat mengetahui keadaan dan kedisiplinan

mahasiswa praktek di sekolah.

21

Anda mungkin juga menyukai