ACCT6329
Intermediate Accounting I
Week 6
Valuation of Inventories
OUTLINE MATERI :
Valuation of Inventories: A cost-Basis Approach
• Inventory Issues: Classification; Inventory Cost Flow; Inventory Control
• Physical Goods included in Inventory: Goods in Transit; Consigned Goods; Special
Sales Agreements
• Cost included in Inventory: Product Cost; Period Cost; Treatment of Purchase
Discounts
Persediaan (Inventories) adalah barang yang ditujukan untuk dijual atau barang yang akan
dipakai sebagai bahan baku dalam proses produksi sampai dengan menjadi barang jadi.
Adapun jenis usaha yang biasanya memiliki persediaan adalah:
1. Usaha dagang (merchandiser)
2. Usaha produksi (manufacturing)
1. Untuk merchandiser, mereka membeli persediaannya dari pihak lain yang mana biaya
pembeliannya disebut cost of goods purchased. Cost of goods purchased ini akan
menjadi biaya pokok penjualan (COGS).
2. Sedangkan untuk manufacturing, biaya produksinya terdiri dari: biaya material, biaya
tenaga kerja (labor), dan biaya overhead. Jumlah dari ketiga biaya tersebut akan
menjadi biaya pokok penjualan (COGS).
Buatlah jurnal dari transaksi diatas menggunakan system perpetual dan system periodic.
* $4,000 x 2% = $80
** $10,000 x 98% = $9,800
Beberapa hal terkait dengan kepemilikan barang persediaan:
1. Barang persediaan dalam perjalanan (Goods in Transit)
Contoh: Perusahaan LG (Korea) menentukan kepemilikan dengan menerapkan aturan
barang persediaan dalam perjalanan.
• Jika menggunakan aturan FOB Shipping Point maka kepemilikan barang
persediaan akan berpindah tangan dari pemasok (supplier) ke LG ketika
barang sudah sampai ke kargo yang telah ditentukan sesuai dengan perjanjian
yang bertindak sebagai agen dari LG.
• Jika menggunakan aturan FOB Destination maka kepemilikan barang
persediaan akan berpindah tangan dari pemasok (supplier) ke LG ketika
barang telah sampai ke gudang atau ke tujuan yang telah ditetapkan oleh LG.
Call-Mart Inc memiliki 6.000 unit persediaan terdiri dari 1.000 unit dari pembelian tanggal 2
Maret, 3.000 dari 15 Maret pembelian, dan 2.000 dari pembelian 30 Maret. Hitung jumlah
persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Dalam semua kasus di mana FIFO digunakan, persediaan dan harga pokok penjualan akan
sama di akhir bulan apakah sistem perpetual atau periodik digunakan.
Berdasarkan IFRS, metode Last In Fist Out (LIFO) tidak diizinkan untuk tujuan pelaporan
keuangan. Dalam metode ini persediaan yang terkahir kali masuk itulah yang pertama kali
dicatat sebagai barang yang dijual.
Berikut adalah perbandingan Net Income dengan jika menggunakan ketiga metode
Dapat dilihat bahwa laba kotor dan laba bersih yang terendah di bawah LIFO, tertinggi
berdasarkan FIFO.
Pencatatan NRV
Misal: Cost of goods sold (sebelum penyesuaian ke NRV) $ 108,000
Ending inventory (cost) 82,000
Ending inventory (NRV) 70,000
Penacatatan dapat dilakukan dengan 2 metode:
1. Loss Method
Loss due to decline to NRV 12,000
Inventory 12,000
2. COGS Method
COGS 12,000
Inventory 12,000
a. Hitunglah persediaan diperkirakan 31 Mei, dengan asumsi bahwa laba kotor adalah
25% dari penjualan.
COST RETAIL
Beg. inventory, Oct. 1 £ 52,000 £ 78,000
Purchases 272,000 423,000
Freight in 16,600
Purchase returns 5,600 8,000
Additional markups 9,000
Markup cancellations 2,000
Markdowns (net) 3,600
Normal spoilage and breakage 10,000
Sales 390,000
Rasio yang umum digunakan dalam pengelolaan dan evaluasi tingkat persediaan adalah:
1. Inventory turnover ratio
Mengukur berapa kali rata-rata perusahaan menjual persediaan selama periode
tersebut.
Rumus: COGS/Average Inventory
Persediaan (Inventories) adalah barang yang ditujukan untuk dijual atau barang yang akan
dipakai sebagai bahan baku dalam proses produksi sampai dengan menjadi barang jadi.
Adapun jenis usaha yang biasanya memiliki persediaan adalah:
1. Usaha dagang (merchandiser)
2. Usaha produksi (manufacturing)
Metode yang digunakan dalam perhitungan persediaan yang biasanya digunakan adalah:
1. Sistem perpetual
2. Sistem periodic
Cost flow Asumption terdiri dari 3:
1. First In First Out (FIFO)
Persediaan yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat sebagai barang
yang dijual.
2. Rata-rata tertimbang (Average Cost)
Metode harga perolehan rata-rata menetapkan harga persediaan berdasarkan harga
perolehan rata-rata atas semua barang yang sama yang tersedia selama satu periode.
3. Specific identification
Biaya yang dicatat tergantung dari harga barang mana yang dianggap sebagai barang
yang terjual.
Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika kemampuan menghasilkan pendapatan di
masa yang akan datang dari aset tersebut turun di bawah biaya aslinya. Jika memang kemampuan
menghasilkan di masa yang akan datang lebih rendah dibandingkan dengan biaya aslinya
(NRV<Cost), maka perusahaan menggunakan NRV sebagai nilai persediaannya. Kebalikannya,
jika memang kemampuan menghasilkan di masa yang akan datang lebih tinggi dibandingkan
dengan biaya aslinya (NRV>Cost), maka perusahaan menggunakan biaya sebagai nilai
persediaannya Perusahaan membandingkan antara nilai cost dengan NRV, kemudian memilih
yang paling rendah sebagai nilai persediaan. Hal ini disebut dengan LCNRV (Lower-of-Cost-or-
Net Realizable Value).
1. Kieso, Weygandt, & Warfield. (2014). Intermediate Accounting. IFRS Edition 2e.
IR. JWS. New York. Chapter 8&9