Anda di halaman 1dari 6

Nama : Herlina Sidabariba

STIKESI / PROGRAM B
NPM 2010038105004
Tgl 19 April 2021

ISPA

A. Defenisi
 Infeksi saluran pernafasan akut adalah radang akut saluran pernafasan atas
maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus,
maupun reketsia tanpa atau disertai dengan radang parenkim paru.
 ISPA adalah masuknya mikroorganisme ( bakteri,virus,reketsia) ke dalam
saluran pernafasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat
berlangsung sampai 14 hari.
 ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang berlangsung samapi 14 har. Yang
dimaksud dengan saluran pernafasan adalah organ mulut dari hidung sampai
gelembung paru,beserta organ – organ sekitarnya seperti : sinus,ruang
telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran
pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk,filek dan tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotic,namun demikian anak – anak akan menderita
pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotic dapat
mengakibatkan kematian.
Faktor Yang Menyebabkan Penyakit ISPA
1. Agent
Infeksi dapat berupa flu biasa hingga radang paru – paru.kejadiannya bisa secara
akut atau kronis, yang paling sering adalah rhinitis simpleks,faringitis,tonsillitis,dan
sinusitis. Rhinitis simpleks atau yang lebih dikenal selesma/common
cold/koriza/flu/pilek, merupakan penyakit virus yang paling sering terjadi pada
manusia. Penyebabnya adalah virus Myxovirus, coxsackie, dan Ehco.

2. Manusia
a. Umur
Berdasarkan hasil penelitian Daulay (1999) di medan,anak berusia dibawah
umur 2 tahun mempunyai resiko mendapat ISPA 1-4 kali lebih besar
dibandingkan dengan anak yang lebih tua. Keadaan ini terjadi karena anak di
bawah usia 2 tahun imunitasnya belum sempurna dan lumen saluran
pernafasannya masih sempit.
b. Jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian Kartasasmita (1993),menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan prevalensi , insiden maupun lama ISPA pada laki – laki
dibandingkan dengan perempuan.

c. Status Gizi
Dibanyak negara di dunia, penyakit infeksi masih merupakan penyebab
utama kematian terutama pada anak dibawah usia 5 tahun. Akan tetapi
anak – anak yang meninggal karena penyakit infeksi itu biasanya didahului
oleh keadaan gizi yang kurang memuaskan. Rendahnya daya tahan tubuh
akibat gizi buruk sangat memudahkan dan mempercepat berkembangnya
bibit penyakit didalam tubuh.

d. Status imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk melindungi seseorang terhadap penyakit
menular tertentu agar kebal dan terhindar dari penyakit infeksi tertentu.
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa pencegahan
penyakit merupakan upaya terpenting dalam pemeliharaan kesehatan anak.

e. Lingkungan
 Kelembaban Ruangan
 Suhu ruangan
 Ventilasi
 Kepadatan hunian rumah
 Penggunaan anti nyamuk
 Bahan bakar untuk memasak
 Keberadaan perokok
 Status ekonomi dan Pendidikan

Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Anatomi


a. Infeksi Saluaran Pernafasan atas Akut ( ISPaA )
Infeksi yang menyerang hidung sampai bagian faring,seperti
pilek,otitismedia,faringitis.
b. Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut ( ISPbA )
Infeksi yang menyerang mulai dari bagian epiglottis atau laring sampai dengan
alveoli,dinamakan sesuia dengan organ saluran nafas, seperti epiglottis, laryngitis,
bronchitis,bronkiolitis, pneumonia.
Gbr.anatomi pernafasan

B. Etiologic
Etiologic ISPA lebuh dari 300 jenis bakteri, virus,dan jamur. Bakteri penyebabnya
antara lain dari genus streptokokus,stafilokokus,pnemokokus,hemofilus.
Virus penyebabnya anara lain
golonganmikovirus,adenovirus,koronavirus,pikornaviru, mikoplasma.
Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri
stafilokokus dan streptokokus serta virus influenza yang diudara bebas akan masuk
dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak – anak usia diabawah 2 tahun
yang kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke
musim juga menimbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa factor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.

C. Klasifikasi ISPA
1. Pneumonia Berat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada
kedalaman (chest indrawing).
2. Pneumonia : ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat.
3. Bukan Pneumonia : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai
demam,tanpa tarikan dinding dada kedalam,tanpanafas cepat.Rinofaringitis,
faringtis dan tonsillitis tergolong bukan pneumonia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA. Klasifikasi ini
dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai
5 tahun.
Untuk golongan umur 2 bulan ada 2 klasifikasi penyakit yaitu :
 Pneumonia berada : diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding pada
bagian bawah atau nafas cepat. Batas nafas cepat untuk golongan umur kurang 2
bulan yaitu 60 x/I atau lebih.
 Bukan pneumonia : batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat
dinding dada bagian bawah atau nafas cepat.

Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :
 Pneumonia berat : bila disertai nafas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam pada waktu anak menarik nafas (pada saat diperiksa harus dalam
keadaan tenang tidak menangis atau meronta).
 Pneumonia : bila disertai nafas cepat.batas nafas cepat ialah usia 2 – 12 bulan adalah
50 x/I atau lebih dan untuk usia 1 – 4 tahun adalah 40 x/I atau lebih.
 Bukan pneumonia : batuk pilek biasa. Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada
bagian bawah dan tidak ada nafas cepat.

D. Manifestasi Klinis
Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya
obstruksi hidung dengan secret yang encer sampai dengan membuntu saluran
pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau
minum.

E. Tanda dan gejala


 Pilek biasa
 Keluar secret cair dan jernih dari hidung
 Kadang bersin – bersin
 Sakit tenggorokan
 Batuk
 Sakit kepala
 Secret menjadi kental
 Demam
 Nausea
 Muntah
 Anoreksia

Penyakit ISPA adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul karena menurunnya
system kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena kelelahan atau stress. Pada
stadium awal, gejalanya berupa rasa panas,kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian
diikuti bersin terus menerus,hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri
kepala.
Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi lebih lanjut membuat
secret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambah. Bila tidak terjadi komplikasi,
gejalanya akan berkurang sesudah 3 – 5 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah
sinusitis,faringitis, infeksi telinga tengah,infeksi saluran tuba eustachii, hingga bronchitis dan
pneumonia (radang paru).

Tanda – tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda – tanda klinis dan tanda – tanda
laboratoris.
1. Tanda – tanda klinis
a. Pada system respiratorik adalah : tachypnea, nafas tak teratur(apnea), retraksi
dinding thoraks, nafas cuping hidung, cyanosis, suara nafas lemah atau hilang,
grunting expiratoir dan wheezing.
b. Pada system cardial adalah : tachycardia, bradycardia, hypertensi,hypotensi dan
cardiac arrest.
c. Pada system serebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
papil bending, kejang dan koma.

2. Tanda – tanda laboratoris


a. Hypoxemia
b. Hypercapnia dan
c. Acidosis (metabolic dan atau respiratorik).

tanda – tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah : tidak bisa
minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangakan tanda – tanda
bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah : kurang bisa minum (
kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa
diminumnya ), kejang, kesadaran menurun, stidor, wheezing, demamdan dingin.

Anda mungkin juga menyukai