KISTA OVARIUM
3. Pathway
5. Komplikasi
Komplikasi kista ovarium juga jarang ditemukan. Namun tetap mungkin
terjadi. Beberapa di antaranya meliputi:
a. Torsio ovarium
Torsio ovarium terjadi ketika kista membesar dan menyebabkan indung
telur berputar atau berubah bentuk dari posisi aslinya. Suplai darah ke ovarium
pun akan terhambatJika tidak segera diobati, kondisi ini dapat memicu
kerusakan atau kematian jaringan ovarium. Gejala torsio ovarium meliputi
nyeri berat mendadak di pinggul, mual, dan muntah.
b. Pecahnya kista ovarium
Kista yang pecah dapat menyebabkan nyeri berat dan perdarahan organ
dalam. Semakin besar ukuran kista, semakin besar pula risiko ini.Aktivitas
berat yang mempengaruhi pinggul seperti berhubungan seks, bisa
meningkatkan risiko kista ovarium yang pecah. Kista yang pecah dapat
mempertinggi kemungkinan infeksi hingga mengancam nyawa pasien bila
dibiarkan.
6. Pemeriksaan Penunjang
Berdasarkan Williams, Rayburn F 2015) bahwa pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan pada klien dengan kista ovarium sebagai berikut:
a. Laparaskopi, pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan silat-
sifat tumor itu.
b. Ultrasonografi, pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor
apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah
tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam
rongga perut yang bebas dan yang tidak.
c. Foto Rontgen, pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya
hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat
gigi dalam tumor. Penggunaan foto rontgen pada pictogram intravena dan
pemasukan bubur barium dalam colon disebut di atas.
d. Pap smear, untuk mengetahui displosia seluler menunjukan kemungkinan
adaya kanker atau kista.
e. Pemeriksaan darah CS – 125 (menilai tinggi rendahnya kadar protein
pada darah).
3. Intervensi Keperawatan
Edukasi
1. Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
2 Pefusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Tanda
keperawatan selama 1 x 8 Vital Observasi
efektif berhubungan
jam, diharapkan keefektifan 1. Monitor tekanan darah
dengan penurunan perfusi jaringan perifer 2. Monitor nadi
yang dibuktikan dengan (frekuensi, kekuatan,
aliran darah
kriteria hasil: irama) Monitor
a. Tidak ada perubahan pernafasan (frekuensi,
warna kulit kedalaman) Monitor
b. Tidak ada edema perifer suhu tubuh
c. Tidak ada keringat dingin 3. Monitor oksimetri nadi
4. Monitor tekanan nadi
(selisih TDS dan TTD)
Identifikasi penyebab
perubahan tanda vital
Terapeutik
1. Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
3 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan, diharapkan Observasi
dengan agen pencedera
nyeri berkurang yang 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis dibuktikan dengan kriteria karakteristik,duras
hasil: i, frakuensi,
a. Tidak ada keluhan nyeri kualitas, intensitas
b. Tidak ada ekpresi nyeri
meringis 2. Identifikasi skala
c. Pasien nampak tenang nyeri
d. Nyeri tidak 3. Identifikasi respon
mengganggu aktivitas nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
5. Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
6. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh
nyeri terhadap
kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, danpemicu
nyeri
2. Jelaskan stategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgesik
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: EGC
Prasanti Adriani, (2018). Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kista
Ovarium.
Https://Jurnal.Usu.Ac.Id/Index.Php/Gkre/Article/Viewfile/14141/8988
Prawirohardjo, Sarwono (2014). Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sri Apriani, 2015. Karakteristik Penderita Kista Ovarium Pada Wanita Sebelum
Menopause Yang Dirawat Inap Di Rs. Haji Medan Tahun 2014-2015 Dari
File:///E:/File%20ners%20ku/Obgyn/14141-48975-1- Pb.Pdf